Anda di halaman 1dari 40

MEMBACA DENGAN TUJUAN KHUSUS

Nama Risa Lisdariani, M.Pd. Jenjang/ SMA / XI [IND.F.JOA.

Kelas 11.13]

Asal sekolah SMAN Banua Kalsel Mapel bahasa Indonesia

Alokasi waktu 4 X Pertemuan Jumlah siswa Maksimal 36

360 Menit

Profil pelajar ● Bernalar Kritis Model


Pancasila ● Kreatif pembelajara
Paduan antara tatap muka dan
yang n
● Mandiri dalam PJJ (blended learning)
berkaitan
menemukan informasi
valid dan dapat
dipertanggungjawabkan
serta dapat diklarifikasi
dalam rangka
penyelesaian masalah
yang terkait tema
kompleks dan baru.

Fase F Domain Membaca


Mapel

Tujuan 11.13. Pelajar menggunakan kata kunci untuk menemuklan informasi valid dan dapat
Pembelajaran dipertanggungjawabkan serta dapat diklarifikasi dalam rangka menyelesaikan
masalah yang terkait tema kompleks dan baru.

1
Kata kunci Menggunakan kata kunci untuk menemukan informasi

Deskripsi Fokus pembelajaran adalah membaca untuk tujuan khusus, yaitu menggunakan kata
umum kunci untuk menemukan informasi valid dan dapat dipertanggungjawabkan serta
kegiatan dapat diklarifikasi dari berbagai sumber dalam rangka menyelesaikan masalah, yang
terkait tema kompleks baru.

Materi ajar, 1. Materi membaca: teknik membaca, strategi, manfaat, tujuan membaca.
alat, dan 2. Beberapa pendapat ahli mengenai membaca
bahan 3. Beberapa contoh teks untuk kepentingan membaca.

Sarana 1. Laptop
Prasarana 2. LCD proyektor jika ada
3. Majalah, koran baik cetak maupun elektronik
4. Buku teks yang berkaitan dengan materi.
5. Salinan materi jika tidak ada komputer dan jaringan internet.

2
PENYUSUN:
Risa Lisdariani, M.Pd.

ASAL SEKOLAH:
SMAN Banua Kalsel

TAHUN PENYUSUNAN:
2020

JENJANG:
SMA

KELAS:
11

ALOKASI WAKTU:
360 menit (4 x pertemuan)

3
Fase CP:

Fase “F”

Domain CP:

Membaca untuk tujuan khusus

Tujuan pembelajaran:

Pelajar menggunakan kata kunci


untuk menemukan informasi valid dan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
diklarifikasi dalam rangka menyelesaikan masalah, yang terkait tema kompleks
dan baru.

Indikator:

 Siswa memahami pengertian, jenis, strategi, dan teknik membaca.


 Secara mandiri, siswa menerapkan teknik membaca cepat guna
menemukan kata kunci pada sebuah teks.
 Siswa menerapkan strategi atau teknik SQ3R dalam membaca teks.
 Siswa mampu menggunakan kata kunci untuk menemukan informasi
valid dan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat diklarifikasi dalam
rangka menyelesaikan masalah, yang terkait tema kompleks dan baru
dengan bernalar kritis.

4
TARGET PESERTA DIDIK:

Siswa reguler/tipikal

JUMLAH SISWA:

Maksimal 36 siswa

KETERSEDIAAN MATERI:

a. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA/TIDAK

b. Alternatif penjelasan, metode , atau aktivitas, untuk siswa yang sulit


memahami konsep: YA/TIDAK

MODEL PEMBELAJARAN:

blended learning

1. Apabila dilakukan dengan tatap muka, siswa akan memperhatikan


materi baik berupa gambar ataupun teks melalui proyektor yang
dihubungkan ke laptop atau dapat melalui kopi materi yang dibagikan
ke siswa.
2. Apabila dilakukan dengan daring, maka dapat menggunakan aplikasi
seperti Zoom, Google Meet, Telegram, grup Whatsapp dll. file materi
dapat dibagikan ke peserta didik dan guru dapat menyampaikan
materi dengan menggunakan slide share.

ASESMEN:

Individu

Kelompok

JENIS ASESMEN:

Performa (presentasi, dan menulis)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA:

Individu dan kelompok

METODE:

Presentasi, eksplorasi, dan ceramah

5
PERKIRAAN BIAYA

Jika tidak tersedia jaringan internet untuk mengakses materi, maka materi dapat dikopi
sesuai dengan jumlah siswa dengan perkiraan biaya kurang lebih RP 5.000,-/siswa untuk
20 lembar.

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

1. Guru memahami materi membaca khususnya membaca untuk tujuan khusus.


2. Guru mempersiapkan beberapa topik utama untuk dibaca yang harus dipahami
terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada siswa.

PERKIRAAN WAKTU PERSIAPAN

Perkiraan waktu persiapan relatif untuk setiap guru

MATERI ATAU SUMBER PEMBELAJARAN YANG UTAMA

1. Buku teks Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan materi keterampilan


membaca.
2. Materi yang berkaitan dengan pola pengembangan paragraph.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cetak ataupun daring.
4. PUEBI cetak ataupun daring untuk panduan menulis.
5. Berbagai macam teks terutama teks eksposisi dan eksplanasi.

6
PERTEMUAN 1
2 X 45 MENIT

Siswa memahami pengertian, jenis, strategi, dan teknik


membaca.

KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)


1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta 10 menit
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari
materi membaca untuk tujuan khusus.

KEGIATAN INTI (70 MENIT)

1. Guru menyampaikan materi mengenai pengertian, strategi, dan 20 menit


teknik membaca.
2. Guru menampilkan/menayangkan/ menuliskan satu topik besar 50 menit
(utama) kepada siswa (4-5 topik atau dapat menyesuaiakn
keperluan guru. Saran sebaiknya guru juga menyediakan topik
cadangan).

3. Secara berkelompok, siswa diminta untuk menuliskan sebanyak-


banyaknya kata apa saja yang berkaitan dengan topik.

4. Tidak boleh menyebutkan kata benda nama (merek, nama orang,


nama tempat).

5. Waktu untuk setiap sesi topik adalah 2,5 menit.


6. Waktu untuk sesi konfirmasi pertopik adalah 2,5 menit.

7. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang memperoleh


kata terbanyak setelah hasil konfirmasi persesi.
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)

7
1. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan pembelajaran pada 10 menit
pertemuan itu mengenai materi mengenai pengertian, strategi, dan
teknik membaca.
2. Guru mengingatkan siswa untuk lebih banyak berlatih
membaca untuk tujuan khusus.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

PERTEMUAN 2
2 X 45 MENIT

Secara mandiri, siswa menerapkan teknik membaca cepat


guna menemukan kata kunci pada sebuah teks.

KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)


1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta 10 menit
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengingatkan kembali tujuan pembelajaran dan manfaat
mempelajari membaca untuk tujuan khusus.

KEGIATAN INTI (70 MENIT)

1. Guru membagikan kartu-kartu yang berisi potongan 25 menit


paragrafsingkat.

2. Kartu dibagikan secara tertutup mulai dari kartu 1 sampai 5 (dapat


menggunakan kertas warna agar membedakan).

3. Siswa diminta untuk menemukan kata kunci pada setiap paragraf


yang dibaca.
4. Setiap satu paragraf siswa diberikan waktu 2 menit untuk membaca

8
dan menuliskan pada lembar kerja yang disediakan atau pada sticky
note yang ditempelkan pada papan tulis (lembar kerja terlampir). 45 menit

5. Guru mengonfirmasi hasil pekerjaan siswa dengan meminta setiap


orang siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaannya.
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)

1. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan pembelajaran pada 10 menit


pertemuan itu mengenai teknik membaca cepat guna menemukan
kata kunci pada sebuah teks.
2. Guru mengingatkan siswa untuk lebih banyak berlatih
membaca untuk tujuan khusus.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

PERTEMUAN 3
2 X 45 MENIT

Siswa menerapkan strategi atau teknik SQ3R dalam membaca


teks dipertanggungjawabkan

KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)


1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta 10 menit
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengingatkan kembali tujuan pembelajaran dan manfaat
mempelajari membaca untuk tujuan khusus.
4. Guru mengingatkan kembali pengetahuan pada materi
sebelumnya.

9
KEGIATAN INTI (70 MENIT)

1. Guru membagikan/menampilkan judul sebuah teks (Survey). 10 menit

2. Siswa mengamati teks tersebut dengan mengandalkan


pengetahuan mereka.

3. Siswa mengajukan pertanyaan tentang isi bacaan dengan


menggunakan 5W+1H (Question). 50 menit

4. Guru membagikan teks secara utuh kepada siswa untuk dibaca


bagian demi bagian (Read).
5. Setelah tahap 4, siswa diminta untuk menutup teks dan secara
10 menit
bergantian menyampaikan hal-hal penting dari teks tersebut
(Recall).
6. Siswa melakukan pengulangan baca terhadap teks untuk
meyakinkan bahwa apa yang mereka lakukan pada tahap 5 sudah
benar (Review).
7. Siswa mencatat hasil kerja mereka pada Lk yang disediakan guru
(kegiatan 2,3, dan 5)

KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)

1. Dengan dibimbing guru, siswa menyimpulkan pembelajaran pada 10 menit


pertemuan itu mengenai strategi atau teknik SQ3R dalam membaca
teks dipertanggungjawabkan
2. Guru mengingatkan siswa untuk lebih banyak berlatih
membaca untuk tujuan khusus.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

10
PERTEMUAN 4
2 X 45 MENIT

Siswa mampu menggunakan kata kunci untuk menemukan


informasi valid dan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
diklarifikasi dalam rangka menyelesaikan masalah, yang terkait
tema kompleks dan baru dengan bernalar kritis

KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)


1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta 10 menit
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.
3. Guru mengingatkan kembali tujuan pembelajaran dan manfaat
mempelajari membaca untuk tujuan khusus.
4. Guru mengingatkan kembali pengetahuan pada materi
sebelumnya.

KEGIATAN INTI (70 MENIT)

1. Guru membagikan satu buah teks dengan judul “Penetapan Standar


Caleg dalam Meminimalisir Tindakan Korupsi”
2. Scara individu siswa diminta untuk melakukan hal-hal berikut.
a. Menemukan kata kunci
b. Menggunakan kata kunci untuk mencari beberpa informasi yang 40 menit

11
berkaitan dengan kata kunci.
c. mengonfirmasi data pencaharian (sumber) berkaitan dengan
kata kunci (LK terlampir).

3. Siswa secara bergantian membacakan hasil pekerjan mereka. 30 menit

4. Selama siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa lain


melakukan penilaian antarsiswa (lembar penilaian terlampir).
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)

1. Dengan dibimbing guru, siswa menyimpulkan pembelajaran pada 10 menit


pertemuan itu mengenai menggunakan kata kunci untuk
menemukan informasi valid dan dapat dipertanggungjawabkan
serta dapat diklarifikasi dalam rangka menyelesaikan masalah,
yang terkait tema kompleks dan baru dengan bernalar kritis
2. Guru mengingatkan siswa untuk lebih banyak berlatih
membaca untuk tujuan khusus.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

REFLEKSI GURU

 Siswa memahami pengertian, jenis, strategi, dan teknik membaca.


 Secara mandiri, siswa menerapkan teknik membaca cepat guna menemukan kata
kunci pada sebuah teks.
 Siswa menerapkan strategi atau teknik SQ3R dalam membaca teks.
 Siswa mampu menggunakan kata kunci untuk menemukan informasi valid dan
dapat dipertanggungjawabkan serta dapat diklarifikasi dalam rangka
menyelesaikan masalah, yang terkait tema kompleks dan baru dengan bernalar
kritis.

12
KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesui dengan rencana yang saya
buat?
2. Rencana mana dalam pembelajaran yang tidak bisa dilakukan? Apakah
kendalanya?
3. Apakah seluruh siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika ada yang tidak, maka
apa kendalanya dan bagaimana cara memperbaikinya?

BAGAIMANA ASESMEN DILAKUKAN

1. Observasi guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.


2. Portofolio hasil kerja siswa baik individu/berkelompok.

REFLEKSI SISWA

1. Apakah kalian mampu memahami materi mengenai strategi/teknik membaca


cepat untuk menemukan kata kunci dalam menemukan informasi valid dan
dapat dipertanggungjawabkan serta dapat diklarifikasi dalam rangka
menyelesaikan masalah?
2. Adakah materi yang sulit kalian pahami?
3. Kesulitan apa yang kalian hadapi ketika melakukan kegiatan membaca untuk
menemukan kata kunci dalam menemukan informasi valid dan dapat
dipertanggungjawabkan serta dapat diklarifikasi dalam rangka menyelesaikan
masalah?
4. Apa yang kalian lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Krisanjaya. 2019.Modul Literasi Membaca. Jakarta: Badan Pengembangan


Bahasa dan Perbukuan.
2. Mulyadi, Yadi. 2018. The Best Prestasi bahasa Indonesia Cara kreatif Memahami
Bahasa. Bandung: Yrama Widya.
3. https://kbbi.kemdikbud.go.id/(diakses pada tanggal 17 Desember 2020)
4. https://id.wikipedia.org/ (diakses pada tanggal 17 Desember 2020)
5. https://saintif.com/contoh-teks-eksposisi-singkat/(dunduh pada tanggal 16
Desember 2020)
6. https://brainly.co.id/(diakses pada tanggal 17 Desember 2020)
7. https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-membaca/(diunduh pada
tanggal 16 Desember 2020)
8. https://tulisanterkini.com/artikel/bahasa/6727-tujuan-membaca.html(diunduh
pada tanggal 16 Desember 2020)

Lampiran-Lampiran

Lampiran pertemuan 1

Bahan materi sekaligus bacaan untuk guru dan siswa.

A. Pengertian Membaca
Membaca adalah proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Hudgson dikutip oleh
Tarigan, 19940. Tujuan membaca meliputi: (1) memperoleh informasi, (2) mengembangkan
berpikir kritis, (3) menambah wawasan dan pengalaman, (4) menikmati isi bacaan atau
kesenangan, (5) mengembangkan minat baca (Idris, 2008). Adapun makna membaca secara
luas tidak hanya membaca buku saja, melainkan juga membaca situasi, kondisi, alam,
bahkan antarpribadi (Nugroho, 2005).

B. Pengertian Membaca Menurut Para Ahli


1. Mr. Tampubalon (1987)
Membaca dapat diartikan sebagai pemikiran, sehingga dalam pemahaman dialek
sebuah tulisan dengan metode membaca sebagai sebuah proses penalaran.

14
(Halaman 6: 1987).

2. Yunus (2012)
Membaca adalah aktivitas membaca agar dapat memperoleh informasi yang
disampaikan di dalam bahan bacaan. Produk membaca merupakan hasil dari proses
membaca yakni pemahaman atas isi bacaan (2012:148).

3. Tarigan (1984)
Hampir mirip dengan pendapat Tarigan, yang menuliskan bahwa arti membaca
adalah proses untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media
bahasa tulis. (1984: 7)

4. Nurhadi (2008)
Berbeda dengan pendapat Nurhadi (2008: 13) bahwa arti membaca adalah proses
yang sangat kompleks dan melibatkan banyak faktor. Misalnya, melibatkan faktor
internal dan faktor eksternal si pembaca itu sendiri. Faktor yang memiliki faktor
internal terdiri dari minat, intelegensi, bakat, tujuan membaca dan motivasi.
Sedangkan faktor eksternal pembaca dipengaruhi oleh latar belakang sosial-
ekonomi, sarana membaca dan tradisi membaca. Dari dua faktor tersebut saja jika
kita gabungkan, akan menjadi poin yang sifatnya sangat kompleks dan tidak bisa
berdiri sendiri tentunya.

5. Kholid A. H. dan Lilis S. (1997: 140)


Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan rangkaian lambang –
lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi kata, kemudian menjadi
frasa, kalimat dan seterusnya.

6. Gillet & Temple (1986).


Menurut Giller & Temple arti membaca ialah memberi makna terhadap bahasa
tulis. Dengan kata lain sebuah aktivitas memperoleh, dan menciptakan gagasan,
informasi, ide, mental dari segala sesuatu yang dibaca.

7. Hittleman (1978)
Dikutip dari bukunya yang berjudul Reading in a Changing World. Hittleman
mengatakan bahwa :
Reading is a verbal process interrelated with thinking and with all other
communication abilities – listening, speaking, and writing. Specifically, reading is the

15
process of reconstructing from the printed patterns on the page the ideas and
information intended by the author.
Membaca adalah sebuah proses merekontruksi kembali gagasan atau ide yang
terdapat dalam sebuah teks/tulisan serta informasi yang digagas oleh penulis
C. Jenis dan Tingkatan Membaca
1. Membaca intensif
Membaca Intensif adalah membaca yang dilakukan secara cermat dan hati-hati
dengan tujuan untuk memahami seluruh isi teks (buku) secara mendalam dan
detail. Jenis membaca intensif ini sangat cocok untuk memperoleh informasi atau
pengetahuan yang sangat detail dan komprehensif dari sebuah buku atau teks.
2. Membaca kritis
Membaca kritis adalah membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya.
Pembaca tidak sekadar membaca, tetapi juga berpikir tentang masalah yang
dibahas oleh penulis buku tersebut. Membaca kritis berlaku untuk tulisan non fiksi
dalam bentuk tulisan maju atau pernyataan. Membaca kritis tergolong jenis
membaca yang cukup berat. Hal ini karena harus melibatkan upaya lebih dari
sekedar memahami sesuatu yang dikatakan oleh penulis. Membaca kritis juga
harus mempertanyakan dan mengevaluasi pernyataan penulis, dan membentuk
pendapat Anda sendiri terkait dengan pernyataan tersebut. Tujuan dari membaca
kritis adalah untuk menemukan fakta-fakta yang terdapat dalam teks bacaan,
kemudian memberikan penilaian terhadapnya. Dalam membaca kritis yang perlu
diingat adalah gagasan pokoknya saja.
3. Membaca Cepat
Membaca cepat adalah suatu kegiatan membaca yang menitikberatkan pada
kecpatan memahami isi bacaan dengan cepat dan tepat dalam waktu yang relative
singkat. Membaca cepat dilakukan apabila Anda akan mengambil gagasan pokok
dan garis besarnya saja. Dalam hal ini, waktu harus diperhatikan dan dimanfaatkan
sebaik-baiknya.
4. Membaca Indah
Membaca indah adalah kegiatan membaca yang menitikberatkan pada aspek
keindahan teks bacaan. Biasanya, membaca jenis ini sangat tepat digunakan untuk
membaca teks-teks sastra.
5. Membaca Teknik

16
Membaca teknik adalah suatu kegiatan membaca dengan menggunakan suara.
Singkatnya, membaca teknik adalah membaca nyaring.
D. Strategi membaca
Menurut Klein dkk. Dalam Rahim, 2011 (dikutip oleh Krisanjaya, 2019)
mengkategorikan model-model strategi membaca ke dalam tiga jenis berikut.
1. Strategi Bawah Atas (bottom-up)
Pembaca memulai proses pemahaman teks dari tataran kebahasaan yang paling
rendah menuju ke yang tinggi.
2. Strategi Atas-Bawah (top-down)
Pembaca memulai proses pemahaman teks dari tataran lebih tinggi ke yang
rendah. Pembaca memulai dengan memprediksi, kemudian mencari input untuk
mendapatkan informasi yang tepat dalam teks.
3. Metode Strategi campuran
Pembaca menggabungkan antara strategi bawah-atas dan strategi atas-bawah.
4. SQ3R
Survey:
Mengenali bacaan.
Question:
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang bacaan.
Read:
Membaca tulisan demi tulisan dengan kritis.
Recall:
Mengingat atau menyebutkan hal-hal penting pada bagian yang sudah dibaca.
Review:
Mengulangi dan menelusuri kembali bacaan.
5. Teknik membaca Cepat
Teknik membaca cepat adalah membaca yang mengutamakan kecepatan
dengan tidak mengabaikan pemahaman terhadap aspek bacaannya (Nurhadi,
2008). Pada dasarnya ada empat macam cara membaca yaitu biasa , melihat
dengan cepat, melihat sekilas, dan kecepatan tinggi.

17
Kelebihan dan Kelemahan Metode SQ3R

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, begitu juga
dengan metode SQ3R. Sehingga ketepatan guru dalam memilih strategi pembelajaran
sangat diperlukan agar tidak menjadi kendala yang dapat menghambat pelaksanaan
pembelajaran guna mencapai tujuan yang ingin dicapai. Adapun kelebihan dan kelemahan
metode SQ3R adalah sebagai berikut.

Kelebihan metode SQ3R

Metode SQ3R merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran membaca. Metode SQ3R memiliki kelebihan dalam meningkatkan daya ingat
dari pemahaman suatu bacaan. Kelebihan metode pembelajaran SQ3R Menurut Fitria (2011)
yaitu sebagai berikut:

a. Siswa diarahkan untuk terbiasa berpikir terhadap bahan bacaan sehingga siswa
menjadi lebih aktif dan terlatih untuk bisa membuat pertanyaan.
b. Siswa berusaha untuk memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang
mendalami isi bacaan atau teks tersebut.
c. Siswa dapat bekerjasama dalam kelompoknya untuk saling bertukar pendapat
dalam memahami konsep materi yang disajikan dalam uraian teks.

Kelemahan metode SQ3R

Dalam penerapan suatu metode pembelajaran pasti tidak akan lepas dari kelemahan.
Kelemahan metode pembelajaran SQ3R yaitu sebagai berikut:

a. Siswa sulit dikondisikan (ramai) saat berdiskusi denga teman sebangkunya dalam
mempelajari teks materi pelajaran.
b. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang terlalu besar karena
bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan.

Langkah – Langkah Metode Pembelajarn SQ3R

Kegiatan membaca melalui metode SQ3R terdiri atas lima langkah yakni survey,

18
question, read, recite dan review.

Menurut Islamuddin (2010: 179-181) langkah-langkah metode SQ3R secara lengkap


dijelaskan sebagai berikut ini :

1. Survey : Dalam melakukan aktivitas survei, membantu dan mendorong siswa untuk
memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur teks. Judul bagian (heading)
dan judul subbagian (sub-heading), Istilah dan kata kunci, dan sebagainya. Dalam
melakukan survei, siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pebuat ciri
(berwarna kuning, hijau dan sebagainya) seperti stabilo untuk menandai bagian-
bagian tertentu. Bagian-bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan, perlu
ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah
selanjutnya.
2. Question : Memberi petunjuk atau contoh kepada para siswa untuk menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan dengan bagian-bagian teks
yang telah ditandai pada langkah pertama.jumlah pertanyaan tergantung pada
panjang pendeknya teks, dan kemampuan siswa dalam memahami teks yang sedang
dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari siswa berisi hal-hal yang sebelumnya
sudah diketahui, mungkin mereka hanya perlu membuat beberapa pertanyaan.
Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan siswa tidak berhubungan dengan ini
teks, maka ia perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyanya.
3. Read : Siswa membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti
membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung
jawaban-jawan yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan tadi.
4. Recite : Menyebut lagi jawaban-jawaban atas pertanyan-pertanyan yang telah
tersusun. Latihlah siswa untuk tidak membuka catatan jawaban. Jika jika sebuah
pertanyan tidaksiswa tetap disuruh menjawab pertanyaan berikutnya. Dengan
seterusnya, hingga seluruh pertanyaan, termasuk yangbelum terjawab, dapat
diselsaikan dengan baik.
5. Review : Pada langkah teakhir (review) siswa untuk meninjau ulang seluruh
pertanyaan dan jawaban secara singkat.

Sumber:

19
1. Krisanjaya. 2019.Modul Literasi Membaca. Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan
Perbukuan.
2. https://tulisanterkini.com/artikel/bahasa/6727-tujuan-membaca.html(dunduh pada
tanggal 16 Desember 2020)
3. https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-membaca/(diunduh pada tanggal 16
Desember 2020)

Materi teknik membaca cepat

1. Fokus
Fokus menjadi salah satu kunci utama dalam teknik membaca cepat.
Semua orang memiliki caranya masing-masing untuk dapat fokus. Ada yang harus
di tempat tenang, ada pula yang harus sambil mendengarkan musik. Temukan
caramu sendiri untuk dapat fokus. Jauhi semua distraksi yang dapat membuatmu
terlepas dari buku yang sedang kamu.

2. Memperhatikan Jarak Mata


Jarak mata dengan buku dapat mempengaruhi kecepatan membaca. Oleh
karena itu, perhatikan hal itu untuk menguasai teknik membaca cepat.
Jika matamu terlalu dekat dengan buku, kamu akan kesulitan untuk membaca
kalimat dari ujung kiri hingga ujung kanan buku dengan cepat.
Sebaliknya, jika jarak mata dengan buku terlalu jauh, kamu tentu juga akan
kesulitan membacanya. Oleh karena itu, perhatikan jarak matamu saat
membaca. Jarak mata dengan buku yang ideal adalah sekitar 30 sentimeter.

3. Cari Ide Pokok

20
© yourstory.com
Dalam pelajaran bahasa Indonesia saat sekolah, kamu mungkin pernah
mempelajari tentang ide pokok. Ide pokok umumnya terletak di awal atau akhir
paragraf. Untuk dapat membaca cepat, kamu bisa menemukan ide pokok sebuah
paragraf terlebih dahulu. Kemudian, kamu bisa fokus untuk lebih mendalami
maksud dari ide pokok tersebut. Biasanya, kalimat-kalimat selain ide pokok
hanya merupakan kalimat penjelas yang isinya tidak lebih penting daripada ide
pokok.
4. Jangan Mengulang yang Sudah Dibaca
Salah satu teknik membaca cepat selanjutnya adalah hindari mengulangi kata
kata yang telah dibaca. Terkadang, kita mungkin tertarik untuk membaca ulang
kata-kata yang baru saja kita baca, seperti misalnya ada kata yang menarik atau
membingungkan. Namun, lebih baik kamu terus membaca kata-kata selanjutnya.
Jangan terpaku dengan kata-kata yang telah dibaca karena hal itu hanya akan
membuat kamu membuang waktu membacamu. Dengan melewati satu kata,
kamu akan tetap memahami pernyataan yang dimaksud.

5. Arahkan Mata

© Freepik.com
Arahkan matamu pada kata-kata yang sedang kamu baca. Kamu bisa menunjuk
kata yang sedang dibaca dengan menggunakan jari atau pensil untuk membantu
mengarahkan matamu. Jika sudah terbiasa, kamu tidak perlu lagi menggunakan
bantuan jari atau pensil. Mengarahkan mata dapat membuatmu fokus pada kata
yang sedang kamu baca dan tidak membaca kembali kata yang telah dibaca.

21
6. Terus Berlatih
Membaca cepat merupakan teknik atau kemampuan yang perlu dilatih terus-
menerus. Dilansir dari Forbes, kamu bisa mulai membaca blog, koran, majalah,
hingga buku dengan menerapkan teknik membaca cepat.
Semakin banyak kamu berlatih, tentu kemampuan membaca cepatmu akan
bertambah. Selain berlatih, kamu juga harus menghitung jumlah kata yang
mampu kamu baca dalam satu menit.
Sebagai contoh, kamu berhasil membaca sebuah blog berisi 1.000 kata dalam
waktu empat menit. Berarti, kecepatan membacamu adalah 250 kata per menit.
Catat terus jumlah kata yang berhasil kamu baca dalam satu menit. Jika jumlah
tersebut belum meningkat, kamu bisa mencari tahu apa yang menghambatmu
untuk membaca cepat.
Sumber: https://glints.com/id/lowongan/teknik-membaca-cepat/#.X87t7dgzb6Q(diunduh pada
tanggal 16 Desember 2020)

Lembar Kegiatan Berkelompok

Pertemuan 1

Petunjuk guru:

1. Guru menampilkan/menayangkan/ menuliskan satu topik besar (utama) kepada siswa (4-
5 topik atau dapat menyesuaiakn keperluan guru. Saran sebaiknya guru juga
menyediakan topik cadangan).
2. Siswa secara berkelompok diminta untuk menuliskan sebanyak-banyaknya kata apa saja
yang berkaitan dengan topik.
3. Tidak boleh menyebutkan kata benda nama (merek, nama orang, nama tempat).
4. Waktu untuk setiap sesi topik adalah 2,5 menit.
5. Waktu untuk sesi konfirmasi pertopik adalah 2,5 menit.
6. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang memperoleh kata terbanyak setelah
hasil konfirmasi persesi.

22
Contoh topik yang dapat diberikan kepada siswa

Contoh jawaban yang mungkin terjadi

Kesehatan Hiburan

- Dokter - Ceria
- Perawat - Film
- Olahraga - Musik
- Vitamin - Drama
- Obat - Taman

- Diet - Memasak
- Lari - Tiktok
.... - Karoke
....

Teknologi Ekonomi

- Komputer - Uang
- Hp - Pasar

- Mobil - Jual beli


- Lcd - Kembalian
- Jam tangan - Kredit
.... ....

23
Lembar Observasi Sikap

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Materi : Membaca untuk tujuan khusus

Lembar observasi sikap ini digunakan selama kegiatan diskusi berlangsung.

No Nama Siswa Mandiri Bernalar Kritis Kreatif


1. Annisa Putri Rani
2. Alvito Rahandika Firdaus
3. Altaf Bariq Firdaus
4.
5.
6.
7.
Dst.

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

24
Lembar Kerja Individu

Pertemuan 2

Nama:

Kelas:

Petunjuk:

Tulislah kata kunci yang kalian temukan pada setiap paragraf!

Paragraf 1
Menurut analisis para ahli klimatologi, pemanasan global terjadi karena ulah
manusi. Aktivitas manusia saat ini mendukung terjadinya pemanasan glibal dan
mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca. Efek rumah kaca meningkatkan
panas di permukaan bumi melalui proses kompleks yang melibatkan sinar
matahari, gas, dan partikel di atmosfer yang dikenal sebagai gas rumah kaca.
Pada akhirnya, iklim akan berubah secara ekstrem dan beberapa makhluk hidup
akan punah.
Jawaban:
Kata kunci

Paragraf 2
Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa
dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor
kehidupan. Hal ini karena kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan
tingkat pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan
berkembangnya kebutuhan kehidupan mereka kelak di kemudian hari. Salah
satu peran sekolah adalah tempat pengembangan kecerdasan pikiran dan
pengetahuan dalam hal ini, sekolah berperan menyampaikan pengetahuan dan
melaksanakan tugas mencerdaskan bangsa.
Jawaban:
Kata kunci

Paragraf 3

25
Peningkatan minat baca perlu dilakukan karena pada masa perkembangan
teknologi, masyarakat banyak disuguhi informasi di berbagai media. Media
tersebut harus dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.
Upaya itu dilakukan karena kita tahu bahwa minat baca masyarakat masih
rendah.Bahkan, kemahiran membaca siswa di sekolah, terutama di beberapa
sekolah terpencil masih rendah. Menurut badan Pusat Statisti republic
Indonesia, penduduk Indonesia yang berumur 10 tahun ke atas yang buta aksara
sekitar 17,89 persen dengan jumlah tertinggi terdapat di Papua sekitar 40,59
persen.

Jawaban:
Kata kunci

Paragraf 4
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana, Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi bencana geologi (PVMBG) telah menaikkan status
Gunung agung dari Siaga atau level 3 menjadi Awas atau Level 4 pada hari Senin,
27 November 2017. Ditingkatkannya status tersebut untuk mengantisipasi segala
kemungkinan dan risiko bencana. Akan tetapi, masih banyak warga yang
bertahan di daerah rawan bencana tersebut. Sudah semestinya mereka
menyadari bahaya yang akan menimpa mereka secara tiba-tiba.

Jawaban:
Kata kunci

Paragraf 5
Manajer Laboratorium bank Mata Indonesia (BMI), Rosikin mengemukakan saat
ini ada sekitar 80 orang yang terdaftar dalam antrean untuk mendapat kornea
donor di BMI Pusat yang berada di Rumah sakit Cipto mangunkusumo Kirana. Di
BMI cabang DKI Jakarta, RS mata Ami, sudah ada sekitar 1,ooo orang yang

26
antree. Antrean panjang itu tidak sebanding dengan kornea donor yang
diperoleh BMI.Sumbangan kornea donor dari sejumlah Negara tidak mampu
memenuhi permintaan yang ada.
Jawaban:
Kata kunci

Kartu paragraf dan kunci jawaban pertemuan 2

Paragraf 1

Menurut analisis para ahli klimatologi, pemanasan global terjadi karena ulah manusi.
Aktivitas manusia saat ini mendukung terjadinya pemanasan glibal dan mengakibatkan
meningkatnya efek rumah kaca. Efek rumah kaca meningkatkan panas di permukaan bumi
melalui proses kompleks yang melibatkan sinar matahari, gas, dan partikel di atmosfer yang
dikenal sebagai gas rumah kaca. Pada akhirnya, iklim akan berubah secara ekstrem dan
beberapa makhluk hidup akan punah.
Jawaban:

Kata kunci: pemanasan global

Paragraf 2

Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor
pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Hal ini karena
kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan. Peran sekolah dinilai
sangat penting bagi maju dan berkembangnya kebutuhan kehidupan mereka kelak di
kemudian hari. Salah satu peran sekolah adalah tempat pengembangan kecerdasan pikiran
dan pengetahuan dalam hal ini, sekolah berperan menyampaikan pengetahuan dan
melaksanakan tugas mencerdaskan bangsa.
Jawaban:

Kata kunci: pendidikan

Paragraf 3

Peningkatan minat baca perlu dilakukan karena pada masa perkembangan teknologi,

27
masyarakat banyak disuguhi informasi di berbagai media. Media tersebut harus dimanfaatkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan. Upaya itu dilakukan karena kita tahu bahwa
minat baca masyarakat masih rendah.Bahkan, kemahiran membaca siswa di sekolah, terutama
di beberapa sekolah terpencil masih rendah. Menurut badan Pusat Statisti republic Indonesia,
penduduk Indonesia yang berumur 10 tahun ke atas yang buta aksara sekitar 17,89 persen
dengan jumlah tertinggi terdapat di Papua sekitar 40,59 persen.
Jawaban:

Kata kunci: minat baca

Paragraf 4

Untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana, Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi bencana geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung agung dari Siaga atau level 3
menjadi Awas atau Level 4 pada hari Senin, 27 November 2017. Ditingkatkannya status tersebut
untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana. Akan tetapi, masih banyak
warga yang bertahan di daerah rawan bencana tersebut. Sudah semestinya mereka menyadari
bahaya yang akan menimpa mereka secara tiba-tiba.

Jawaban:

Kata kunci: staus Gunung Agung, risiko bencana

Paragraf 5

Manajer Laboratorium bank Mata Indonesia (BMI), Rosikin mengemukakan saat ini ada sekitar
80 orang yang terdaftar dalam antrean untuk mendapat kornea donor di BMI Pusat yang
berada di Rumah sakit Cipto mangunkusumo Kirana. Di BMI cabang DKI Jakarta, RS mata Ami,
sudah ada sekitar 1,ooo orang yang antree. Antrean panjang itu tidak sebanding dengan kornea
donor yang diperoleh BMI.Sumbangan kornea donor dari sejumlah Negara tidak mampu
memenuhi permintaan yang ada.
Jawaban:

Kata kunci: Kornea Donor, antree kornea donor

28
Rubrik Penilaian

Pertanyaan Indikator Bobot Skor


Par. 1 1. Jika siswa dengan tepat menentukan 1 20
kata kunci dalam paragraf.
2. Jika siswa dengan kurang tepat
menentukan kata kunci dalam paragraf 10
Par. 2 1. Jika siswa dengan tepat menentukan 1 20
kata kunci dalam paragraf.
2. Jika siswa dengan kurang tepat 10
menentukan kata kunci dalam paragraf.
Par. 3 1. Jika siswa dengan tepat menentukan 1 20
kata kunci dalam paragraf.
2. Jika siswa dengan kurang tepat 10
menentukan kata kunci dalam paragraf.
Par. 4 1. Jika siswa dengan tepat menentukan 1 20
kata kunci dalam paragraf.
2. Jika siswa dengan kurang tepat 10
menentukan kata kunci dalam
paragraph.
Par. 5 1. Jika siswa dengan tepat menentukan 1 20
kata kunci dalam paragraf.
2. Jika siswa dengan kurang tepat 10
menentukan kata kunci dalam paragraf.

Pedoman Penskoran

Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa

Skor maksimal = 100

Lembar Kerja Individu

Pertemuan 3

29
Nama:
Kelas:
Petunjuk:

1. Cermatilah judul teks!


2. Buatlah tiga pertanyaan tentang isi bacaan dengan menggunakan 5W+1H (Q) berdasarkan
judul tersebut! ( 10 menit)

3. Bacalah isi teks yang dibagikan guru!


4. Tutuplah kembali teks yang dibagikan guru. Lalu kemukakan tiga hal penting apa saja
yang ditemukan di dalam teks! (25 menit)

5. Ulangi membaca teks tersebut! (10 menit)


6. Tuliskan hasil kerja Anda pada LK yang disediakan ( petunjuk 2 dan 5)

Lembar Kerja
SQ3R
Nama :
Kelas :

Judul teks:

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

1. Buatlah tiga pertanyaan tentang isi bacaan dengan menggunakan 5W+1H (Q)
berdasarkan judul tersebut!

5. Kemukakan tiga hal penting apa yang terdapat di dalam teks!

30
Kunci Jawaban

Judul teks:
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Teks Keseluruhan:
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan Indonesia saat ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan.
Perubahan tersebut berhubungan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan
Indonesia.Yang mana, kurikulum 2006 yang sudah lama digunakan dirubah dengan kurikulum
2013. Meskipun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum tersebut

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan


memaparkan bahwa, kurikulum 2013 diutamakan pada sekolah-sekolah yang memiliki
akreditasi A atau sekolah bertaraf Internasional. Terjangkaunya distribusi buku juga menjadi
syarat terhadap sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013. Kemendikbud juga menjelaskan
bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan,
karakter yang dilandasi pendekatan ilmiah.

Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara proses
belajar dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa kepada manusia yang
diberi berkat untuk mengelola alam ini. Khususnya mengacu pada proses belajar mengajar
yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.

Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berpendapat, bahwa
Kurikulum 2013 lebih menitikberatkan praktik daripada hafalan. Karena selama ini, siswa
banyak dibebani hafalan yang justru dinilai kurang menumbuhkan kreativitas. Melalui
Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin mencetak anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif,
inovatif dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap siswa dididik agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, sikap dan karakter.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta mengatakan bahwa kurikulum 2013
ini mempunyai tujuan untuk mencetak karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan
bangsanya. Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga menonjolkan peran aktif siswa dalam proses
pembelajaran, sehingga generasi masa depan tetap mempunyai jati diri sebagai bangsa

31
Indonesia dan berkualitas.

Akan tetapi, banyak juga dari masyarakat yang menolak penerapan kurikulum 2013 ini.
Perubahan kurikulum ini dinilai sangat mendadak dan cenderung dipaksakan. Bahkan, ada
yang berpendapat kurikulum ini kurang fokus sebab menggabungkan dua mata pelajaran yang
memiliki substansi pokok yang berbeda. Walaupun mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat
lebih sederhana, namun tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa akan
semakin menurun karena mata pelajaran tersebut tidak dibahas secara utuh dan dibuat secara
terpisah-pisah.

Sumber: https://saintif.com/contoh-teks-eksposisi-singkat/(diunduh pada tanggal 16


Desember 2020)
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

1. Buatlah tiga pertanyaan tentang isi bacaan dengan menggunakan 5W+1H (Q)
berdasarkan judul tersebut!
2. Apakah yang berubah dari kurikulum?
3. Mengapa kurikulum berubah?
4. Apa itu kurikulum?
5. Bagaimana perubahan kurikulum dilakukan?
6. Kapan perubahan kurikulum dilakukan?
7. dst.

5.Kemukakan tiga hal penting apa yang terdapat di dalam teks!

1. kurikulum 2006 yang sudah lama digunakan dirubah dengan kurikulum 2013.
2. kurikulum 2013 diutamakan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A
atau sekolah bertaraf Internasional.
3. Kemendikbud juga menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada
pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang dilandasi
pendekatan ilmiah.
4. banyak juga dari masyarakat yang menolak penerapan kurikulum 2013 ini.
Perubahan kurikulum ini dinilai sangat mendadak dan cenderung dipaksakan.
5. dst.

32
Rubrik Penilaian

Pertanyaan Indikator Bobot Skor


Buatlah tiga pertanyaan 1. Jika siswa dapat 5 10
tentang isi bacaan dengan membuat tiga buah
menggunakan 5W+1H (Q) pertanyaan sesuai
berdasarkan judul tersebut! dengan teks. 5
2. Jika siswa dapat
membuat dua buah
pertanyaan sesuai teks. 2.5
3. Jika siswa dapat
membuat satu buah
pertanyaan sesuai teks.
Kemukakan tiga hal penting 1. Jika siswa dapat 5 10
apa yang terdapat di dalam mengemukakan tiga
teks! hal penting dalam
teks. 5
2. Jika siswa dapat
mengemukakan dua
hal penting dalam 2.5
teks.
3. Jika siswa dapat
mengemukakan satu
hal penting dalam
teks.

Pedoman Penskoran

Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa

Skor maksimal = 100

33
Lampiran pertemuan 4

Lembar Kerja Pertemuan 4

Nama:
Kelas:
Petunjuk:

1. Bacalah teks berikut!


2. Carilah kata kuncinya!

3. Gunakan kata kunci untuk mencari beberpa informasi yang berkaitan dengan kata
kunci.

4. Konfirmasi data pencaharian (sumber) berkaitan dengan kata kunci.


Teks

Penetapan Standar Caleg dalam Meminimalisir Tindakan Korupsi

Dalam pemilihan umum, seharusnya setiap partai politik memiliki standar yang ketat dan
tegas dalam perekrutan calon anggoya legislatif. Standar kriteria setiap calon wakil rakyat
haruslah bisa menjadi kualifikasi tegas bagi para calon anggota wakil rakyat yang bermasalah,
khususnya korupsi. Seperti contoh, Para calon legislatif yang pernah tercantun dalam
permasalahan pelanggaran HAM atau permasalahan korupsi, tidak diperkenankan untuk
menjadi dan diterima sebagai anggota legislatif.

Hal tersebut perlu diperhatikan dengan tegas, karena anggota dewan diharapkan adalah
benar – benar orang yang bermasalah dan memiliki integritas tinggi terhadap negeri.
Penetapan standar dalam pemilihan calon anggota legislatif adalah salah satu tindakan yang
sangat penting untuk di galakkan. Berdasarkan fakta dan hasil survei, menunjukkan bahwa
lemabaga parlemen dalam sistem pemerintahan parlementer, baik itu lembaga tingkat pusat
maupun lembaga yang ada ditingkat daerah, dianggap sebagai lembaga-lemabaga dengan
tingkat pelanggaran korupsi tertinggi. Hal tersebut di jelaskan oleh jojo rohi yang menjabat
sebagai sekertaris jendral komite indpenden pemantau pemilu (KIPP).

Penetapan standar caleg merupakan tindakan yang perlu dan penting untuk digalakkan.
Hal tersebut dikarenakan anti korupsi menjadi hal prinsip yang harus di cantumkan dalam
kriteria pencalonan anggota legislatif. Setiap caleg yang memiliki track record yang buruk

34
seperti pelanggaran HAM (poligami, selingkuh, dsb) dan korupsi, seharusnya tidak
diperkenankan menjadi anggota dewas legislatif. harapan dari tindakan tersebut adalah
berkurangnya angka korupsi di tingkat lembaga legislatif.

Sumber: https://saintif.com/contoh-teks-eksposisi-singkat/(diunduh pada tanggal 16


Desember 2020)

Paragraf Kata kunci Hasil Konfirmasi data pencaharian/


pencahariandata/ sumber yang dapat berupa buku,
informasi berkaitan alamat web, blog, kamus, dll.
dengan kata kunci
Par. 1

Par. 2

Par. 3

35
Contoh jawaban:

Paragraf Kata kunci Hasil Konfirmasi data pencaharian/ sumber


pencahariandata/ yang dapat berupa buku, alamat web,
informasi berkaitan blog, kamus, dll.
dengan kata kunci
Par. 1 1. korupsi Korupsi: 1.https://www.kamusbesar.com/korupsi
2. caleg 1. penyelewengan 2. dst
3. dst atau penyalahgunaan
uang negara
(perusahaan dsb)
untuk keuntungan
pribadi atau orang
lain.
2.dst
Par. 2

Par. 3

36
Indikator penilaian

Tugas Indikator Bobot Skor


 Menentukan 1. Jika siswa dapat menentukan 1 20
kata kunci kata kunci dengan tepat.
2. Jika siswa kurang tepat dalam 10
menentukan kata kunci
 Hasil pencarian 1. Jika siswa dapat mencari tiga 2 20
kata kunci buah pencarian informasi
berkaitan dengan kata kunci.
2. Jika siswa dapat mencari dua 10
buah pencarian informasi
berkaitan dengan kata kunci.
3. Jika siswa dapat mencari satu 5
buah pencarian informasi
berkaitan dengan kata kunci.
 Konfirmasi data 1. Jika siswa dapat 2 20
pencarian mengonfirmasi tiga data
(sumber) pencarian (sumber)berkaitan
dengan kata kunci.
2. Jika siswa dapat
mengonfirmasi dua data 10
pencarian (sumber)berkaitan
dengan kata kunci.
3. Jika siswa dapat
mengonfirmasi satu data
pencarian (sumber)berkaitan 5
dengan kata kunci.

Pedoman Penskoran

Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa

Skor maksimal = 100

37
Lembar Penilaian Antarsiswa

Petunjuk!

Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai dengan sikap yang tergambar pada siswa, dengan
kriteria sebagai berikut:

4 = selalu menunjukkan sikap bertanggung jawab, kreatif, dan bernalar kritis


3 = sering menunjukkan sikap bertanggung jawab, kreatif, dan bernalar kritis
2 = kadang-kadang menunjukkan sikap bertanggung jawab, kreatif, dan bernalar kritis
1 = tidak pernah menunjukkan sikap bertanggung jawab, kreatif, dan bernalar kritis

Nama penilai :
Nama siswa yang dinilai :
Materi Pokok : Menulis Teks Argumentatif

No Aspek pengamatan Skor

1 2 3 4
1 Menunjukkan sikap bertanggung
jawab

2 Menunjukkan sikap kreatif

3 Menunjukkan sikap berpikir kritis

Jumlah skor

38
zBahan Bacaan Siswa

Hariwijaya, M. 2020. Speed Reading: Jurus Membaca Cepat Tepat Dan Akurat.
Yogyakarta: Tugu Publisher.

Bahan Bacaan Guru

Hariwijaya, M. 2020. Speed Reading: Jurus Membaca Cepat Tepat Dan Akurat.
Yogyakarta: Tugu Publisher.

Nurhadi dan Endah Tri Priyatni. 2017. Membaca Kritis dan Literasi Kritis. Banten: Tsmart.

Materi Pengayaan

Pengayaan dilakukan oleh guru dengan memperhatikan tingkat ketercapaian


keberhasilan siswa pada materi ini. Jika siswa memperoleh tingkat keberhasilan
minimal yang ditentukan sampai melebihi maka dapat dilakukan pengayaan dengan
cara sebagai berikut.

1. Pemberian materi latihan yang memiliki level lebih tinggi


2. Tutor sebaya
3. Penugasan berbasis projek

39
Materi Remedial

Remedial dilakukan oleh guru dengan memperhatikan tingkat ketercapaian siswa


pada materi ini. Siswa yang dikatagorikan akan mendapat remedial adalah yang
belum mencapai ketuntasan. Adapun remedial dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.

1. Tutor sebaya oleh siswa yang berpencapaian tinggi


2. Latihan soal berdasarkan analisis kelemahan siswa pada materi tertentu
3. Kelompok diskusi

40

Anda mungkin juga menyukai