Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

RANGKUMAN DARI MATERI MATA KULIAH DASAR-DASAR


PROMOSI KESEHATAN SEMESTER 2

Dosen PJMK : Nur Aini Abdurrahman Ali, SKM., M.Kes

Nama : Sri Ayu Syuhada

Nim : 21281042

Semester : 3

Kelas : A

Mata Kuliah : Promosi Kesehatan


Dasar-Dasar Promosi Kesehatan

WHO 1984 “Promosi kesehatan tidak hanya untuk merubah perilaku tetapi juga
perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut”

Ottawa Charter 1986 “Proses memampukan masyarakat untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatan mereka.”

Dinas Kesehatan 2008 “Promosi Kesehatan adalah proses mengupayakan individu-


individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengendalikan faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.”

Tujuan Promosi Kesehatan

Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan agar


mampu hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan masyarakat serta terwujudnya
lingkungan yang kondusif yang bersumber baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
(Notoatmodjo, 2012)

Sasaran Promosi Kesehatan

• Sasaran Primer >> sasaran yang mempunyai masalah.

• Sasaran Sekunder >> Individu atau kelompok yang mempengaruhi sasaran primer

• Sasaran Tersier >> para pengambil kebijakan, penyandang dana, pihak-pihak yang
berpengaruh di berbagai tingkatan/lintas sektoral (pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan,
desa)

5 Action Area

1. Healthy public policy


2. Community action
3. Supportive Environtment
4. Re-orient Health Service
5. Developing Personal Skill
Piagam Ottawa (1984), 3 strategi promosi kesehatan : Advokasi (advocate), Mediasi (mediate),
Penerapan/memampukan (Enable).

Promkes Di Indonesia

• Organisasi profesi promosi kesehatan di Indonesia bernama Perkumpulan Promotor dan


Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI)

• Organisasi yang menginduk kepada Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia


(IAKMI)

• Anggota PPPKMI = Anggota IAKMI.

• Organisasi profesi promkes di tingkat dunia bernama International Union for Health
Promotion and Education (IUHPE).

Pendidikan Promosi Kesehatan

• Pendidikan kesehatan mengupayakan agar perilaku (individu, kelompok atau masyarakat)


mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.

• Sebelum melakukan intervensi/upaya  diagnosis atau analisis masalah perilaku


tersebut.

Tujuan Pendidikan Kesehatan

“Mengubah perilaku dari yang tidak sehat atau belum sehat menjadi Perilaku hidup sehat”
(WHO, 1954)”

Sasaran Pendidikan Kesehatan

• Masyarakat Umum (seluruh masyarakat)

• Masyarakat dalam Kelompok tertentu (Wanita, remaja, anak-anak)

• Sasaran Individu dengan teknik Kesehatan Individual

Proses Pendidikan Kesehatan : Input, Proses, Output.

Prinsip promosi kesehatan

Definisi promosi kesehatan


“ the process of ennabling people to control over and improve their health”

 Proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi


kesehatan.

Proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, memengaruhi,


dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal.
[Permenkes No.74 Tahun 2015 pasal 1 butir 3]

1. Behaviour Change : Perubahan Prilaku merupakan fokus utama promkes, namun tidak
terbatas pada sasaran primer saja, tetapi sasaran sekunder dan tersier.
2. Social Change : Perubahan Sosial merupakan determinan prilaku secara langsung
Intervensi terhadap perilaku sosial sangat penting guna untuk melakukan perubahan
sosial melalui pengembangan komunitas.
3. Physical Change : Perubahan Lingkungan fisik termasuk sarana prasarana.
4. Policy Development : Pengembangan kebijakan; otoritas berada pada pemegang
kekuasaan baik pusat/daerah, unit kerja/tempat kerja
5. Empowerment : Pemberdayaan kepada masyarakat harus diberikan agar mampu
memfasilitasi dirinya sendiri untuk hidup sehat
6. Community Participant : Partisipasi masyarakat di bidang kesehatan tertuang 
Deklarasi Alma Atta, pasal 4 “the people have the right and duty to participate
individually and collectively in planning and implementation of the health care”
“ Dalam pelayanan kesehatan baik individu maupun kelompok perlu dilibatkan karna
merupakan hak dan kewajiban masyarakat” Perencanaan – evaluasi proses – Hasil
kegiatan
7. Building Partnership Andaliances : Membangun Kemitraan.

Determinan Promosi Kesehatan


Kesenjangan sosial Pada masyarakat kelas sosial-ekonomi rendah

Stress

Kehidupan Dini
Lingkungan
Pengucilan

Pekerjaan
Sosial
pengangguran
Hidup sehat
Dukungan sosial
Fisik
Ketergantungan narkoba

Pangan

Biologik Transportasi

Promosi Kesehatan di Berbagai Tatanan : Where we live, where we learn, where we work,
where we play and do everything, where we get health and services.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Sekumpulan perilaku yg dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,


yg menjadikan seseorang atau keluarga dpt menolong diri sendiri di bidang kesehatan &
berperan aktif dlm mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

Sasaran Promosi Kesehatan

a) Sasaran Primer
Sasaran primer meliputi individu dan keluarga yang sehat atau yang memiliki masalah:
Kepala keluarga, Ibu hamil, ibu menyusui, anak sekolah, dsb.
b) Sasaran Sekunder
Para pemuka masyarakat, baik pemuka informal seperti pemuka adat, pemuka agama
maupun pemuka formal : petugas kesehatan, pejabat pemerintahan. Organisasi
kemasyarakatan dan media massa.
c) Sasaran Tersier

Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan ditingkat pusat maupun daerah
Langkah-langkah pembinaan PHBS di Berbagai Tatatan

a) Persiapan
b) Pengkajian
c) Perencanaan
d) Pelaksanaan
e) Pemantauan/evaluasi

Metode dan Media Promkes

Metode

Merupakan cara teratur/sistematis yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan


agar tercapai tujuan sesuai dengan yang dikehendaki.

Jenis metode promkes

 Metode individual

 Metode kelompok

 Metode massal

 Metode melihat/memperhatikan

 Metode mendengar

 Metode kombinasi

Media

Media atau alat peraga adalah alat bantu yang digunakan oleh petugas dalam
menyampaikan informasi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa untuk
memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi melalui sebuah pesan.

Peran media promkes

1) Mempermudah penyampaian informasi


2) Menghindari kesalahan persepsi
3) Dapat memperjelas informasi
4) Dapat mempermudah pengertian
5) Mengurangin komunikasi yang verbalistik
6) Menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata
7) Memperlancar komunikasi

Tingkat intensitas media di gambarkan dalam sebuah kerucut, artinya? Dalam proses penerimaan
pesan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi, sedangkan media dengan kata-kata
intensitasnya paling rendah sangat kurang efektif.

Penggolongan media promkes

Berdasarkan bentuk umum penggunaan

 Bahan bacaan
 Modul
 Buku rujukan
 Folder
 Leaflet
 Majalah
 Buletin dll
 Bahan peragaan
 Poster tunggal
 Poster seri
 Flipchart
 Transparan
 Slide
 Film dll

Berdasarkan cara produksi

 Media cetak
 Brosur
 Majalah
 Pamflet dll
 Media elektronik
 Tv
 Radio
 Kaset dll
 Media ruang luar
 Spanduk
 Banner
 Papan reklame

“Promosi kesehatan tidak lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat
lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari sampai memahaminya 
mampu memutuskan untuk mengadopsinya ke perilaku yang positif terhadap kesehatan”

Pengembangan pesan untuk mendapatkan media promosi kesehatan yang baik

Pesan adalah ungkapan bahasa dari Komunikator ke komunikan untuk tujuan


komunikasi. Dalam mengembangkan suatu pesan diperlukan kemampuan antara ilmu dan seni.
Pesan tidak harus dikembangkan oleh para ahli yang mampu menganalisis dan mendesain
strategi pesan, tetapi yang penting dapat membangkitkan emosi.

Kaidah menyusun pesan

 Pesan disusun sesuai dengan karakteristik target sasarannya


 Bersifat mengajak, informatif, memperingatkan, membimbing dan memberi solusi
 Penyusunan meliputi tema/ide, isi pesan dan visualisasi

Suatu pesan dapat dikatakan efektif dan kreatif jika memenuhi 7 kriteria

1. Kembangkan satu ide/pesan pokok


2. Buatlah pesan yang mudah, sederhana dan jelas
3. Pesan harus dapat dipercaya
4. Tindakan yang dilakukan harus memberi keuntungan
5. Pesan harus konsisten
6. Pesan dapat menyentuh akal dan rasa
7. Mendorong untuk bertindak atau berbuat sesuatu
Struktur pesan

a. Attention (perhatian)
b. Interest (minat)
c. Desire (kebutuhan/keinginan)
d. Conviction (rasa percaya)
e. Action (tindakan)

Kompetensi Petugas Promkes

Promosi Kesehatan

Suatu proses memberdayaan individu dan masyarakat untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatannya.(WHO)

Kompetensi

Gabungan knowledge, skills, attitudes/attributes yang diperlukan untuk berhasil


melakukan tugas pekerjaan dan tanggung jawab.

Keputusan menteri kesehatan KMK No. HK.01.07-MENKES-315-2020 tentang Standar Profesi


Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Standar Kompetensi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

6 Area Kompetensi

1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Kepemimpinan dan komunikasi efektif
4. Aplikasi ilmu promosi kesehatan
5. Keterampilan teknis promosi kesehatan
6. Landasan kesehatan masyarakat

Kompetensi tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku dibangun dengan landasan etika
profesi dan pengetahuan promosi kesehatan, meliputi : Kemampuan dalam siklus pemecahan
masalah, penelitian, pembiayaan dan kebijakan berwawasan kesehatan.

Soft skill atau kemampuan non-teknis :


 Kemampuan untuk memimpin dan mengkoordinasikan tim kerja

 Kemampuan berkomunikasi secara efektif

 Kemampuan dalam pengembangan media, memediasi atau kemitraan, advokasi dan


pemberdayaan

Area kompetensi

 Assesmen
 Investigasi
 Analisis
 Prioritas masalah
 Perencanaan
 Pemberdayaan
 Pengembangan media
 Jejaring
 Kerja tim
 Intervensi perilaku
 Evaluasi
 Informasi masalah-masalah kesehatan masyarakat
 Advokasi

Kelompok tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan,


mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian (PP No 32
Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan).

Tenaga kesehatan masyarakat  epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga
biostatistik (UU No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan).

Tugas Promotor Kesehatan Masyarakat

 Advokator dalam upaya mewujudkan kebijakan berwawasan kesehatan,


 Fasilitator dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
peran serta masyarakat, dunia usaha, organisasi masyarakat dan lintas sektor lainya dalam
bidang kesehatan,

 Mediator antar pemangku kepentingan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan

 Pendidik dalam upaya komunikasi informasi dan edukasi dalam bidang kesehatan,

 Perancang media promosi kesehatan agar mendapatkan pesan media yang efektif.

Standar Kompetensi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku ini dapat menjadi acuan dan
landasan bagi Tenaga Promosi Kesehatan, dalam :

 Menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan promosi


kesehatan dan ilmu perilaku yang terstandar di semua fasilitas pelayanan kesehatan

 Merancang dan melaksanakan program pendidikan Kesehatan Masyarakat.

Determinan Perilaku

• Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam melakukan


respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang
diyakini

• Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia, baik yang
diamati maupun tidak dapat diamati oleh interaksi manusia dengan lingkungannya yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan

• Menurut Notoatmodjo (2017) perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang bersangkutan, sangat kompleks sifatnya, antara lain perilaku
dalam berbicara, berpakaian, berjalan, persepsi, emosi, pikiran dan motivasi

Bentuk Perilaku (Notoatmodjo, 2010)

1. Perilaku terbuka (overt behavior) yakni respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktik, dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
2. Perilaku tertutup (convert behavior) yakni respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon terhadap stimulus ini masih terbatas
pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus tersebut belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

Klasifikasi Perilaku

1. Perilaku sehat
2. Perilaku sakit
3. Prilaku peran sakit

Strategi perubahan perilaku

• Menggunakan kekuatan (Inforcement) : kekuatan peraturan (Regulation)  cepat tetapi


sementara

• Persuasi (komunikasi untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain)  pesan, diskusi
dan argumentasi

• Fasilitasi  penyediaan sarpras yang mendukung

• Pendidikan (Education)  pemberian pengajaran, informasi atau penyuluhan. Hasilnya


tahan lama, tetapi memakan waktu cukup lama.

Bentuk-bentuk perubahan perilaku

 Perubahan Alamiah (Natural Change)


 Perubahan Terencana (Planned Change)
 Kesiapan untuk Berubah (Readiness to Change)

Pengukuran Perilaku

a. Perilaku dapat diukur secara langsung yakni wawancara terhadap kegiatan yang
dilakukan beberapa jam, hari, bulan yang lalu (recall).

b. Perilaku yang diukur secara tidak langsung yakni, dengan mengobservasi tindakan atau
kegiatan responden, Pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki.

Pengetahuan
 Pertanyaan Subjektif
 Pertanyaan Objektif

Sikap

Langsung - Tidak Langsung

Metode pengukuran  Skala Likert

Tindakan

 Observasi
 Check list
 Kuesioner

Anda mungkin juga menyukai