Nim : 21281042
Semester : 3
Kelas : A
WHO 1984 “Promosi kesehatan tidak hanya untuk merubah perilaku tetapi juga
perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut”
• Sasaran Sekunder >> Individu atau kelompok yang mempengaruhi sasaran primer
• Sasaran Tersier >> para pengambil kebijakan, penyandang dana, pihak-pihak yang
berpengaruh di berbagai tingkatan/lintas sektoral (pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan,
desa)
5 Action Area
Promkes Di Indonesia
• Organisasi profesi promkes di tingkat dunia bernama International Union for Health
Promotion and Education (IUHPE).
“Mengubah perilaku dari yang tidak sehat atau belum sehat menjadi Perilaku hidup sehat”
(WHO, 1954)”
1. Behaviour Change : Perubahan Prilaku merupakan fokus utama promkes, namun tidak
terbatas pada sasaran primer saja, tetapi sasaran sekunder dan tersier.
2. Social Change : Perubahan Sosial merupakan determinan prilaku secara langsung
Intervensi terhadap perilaku sosial sangat penting guna untuk melakukan perubahan
sosial melalui pengembangan komunitas.
3. Physical Change : Perubahan Lingkungan fisik termasuk sarana prasarana.
4. Policy Development : Pengembangan kebijakan; otoritas berada pada pemegang
kekuasaan baik pusat/daerah, unit kerja/tempat kerja
5. Empowerment : Pemberdayaan kepada masyarakat harus diberikan agar mampu
memfasilitasi dirinya sendiri untuk hidup sehat
6. Community Participant : Partisipasi masyarakat di bidang kesehatan tertuang
Deklarasi Alma Atta, pasal 4 “the people have the right and duty to participate
individually and collectively in planning and implementation of the health care”
“ Dalam pelayanan kesehatan baik individu maupun kelompok perlu dilibatkan karna
merupakan hak dan kewajiban masyarakat” Perencanaan – evaluasi proses – Hasil
kegiatan
7. Building Partnership Andaliances : Membangun Kemitraan.
Stress
Kehidupan Dini
Lingkungan
Pengucilan
Pekerjaan
Sosial
pengangguran
Hidup sehat
Dukungan sosial
Fisik
Ketergantungan narkoba
Pangan
Biologik Transportasi
Promosi Kesehatan di Berbagai Tatanan : Where we live, where we learn, where we work,
where we play and do everything, where we get health and services.
a) Sasaran Primer
Sasaran primer meliputi individu dan keluarga yang sehat atau yang memiliki masalah:
Kepala keluarga, Ibu hamil, ibu menyusui, anak sekolah, dsb.
b) Sasaran Sekunder
Para pemuka masyarakat, baik pemuka informal seperti pemuka adat, pemuka agama
maupun pemuka formal : petugas kesehatan, pejabat pemerintahan. Organisasi
kemasyarakatan dan media massa.
c) Sasaran Tersier
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan ditingkat pusat maupun daerah
Langkah-langkah pembinaan PHBS di Berbagai Tatatan
a) Persiapan
b) Pengkajian
c) Perencanaan
d) Pelaksanaan
e) Pemantauan/evaluasi
Metode
Metode individual
Metode kelompok
Metode massal
Metode melihat/memperhatikan
Metode mendengar
Metode kombinasi
Media
Media atau alat peraga adalah alat bantu yang digunakan oleh petugas dalam
menyampaikan informasi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa untuk
memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi melalui sebuah pesan.
Tingkat intensitas media di gambarkan dalam sebuah kerucut, artinya? Dalam proses penerimaan
pesan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi, sedangkan media dengan kata-kata
intensitasnya paling rendah sangat kurang efektif.
Bahan bacaan
Modul
Buku rujukan
Folder
Leaflet
Majalah
Buletin dll
Bahan peragaan
Poster tunggal
Poster seri
Flipchart
Transparan
Slide
Film dll
Media cetak
Brosur
Majalah
Pamflet dll
Media elektronik
Tv
Radio
Kaset dll
Media ruang luar
Spanduk
Banner
Papan reklame
“Promosi kesehatan tidak lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat
lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari sampai memahaminya
mampu memutuskan untuk mengadopsinya ke perilaku yang positif terhadap kesehatan”
Suatu pesan dapat dikatakan efektif dan kreatif jika memenuhi 7 kriteria
a. Attention (perhatian)
b. Interest (minat)
c. Desire (kebutuhan/keinginan)
d. Conviction (rasa percaya)
e. Action (tindakan)
Promosi Kesehatan
Kompetensi
6 Area Kompetensi
Kompetensi tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku dibangun dengan landasan etika
profesi dan pengetahuan promosi kesehatan, meliputi : Kemampuan dalam siklus pemecahan
masalah, penelitian, pembiayaan dan kebijakan berwawasan kesehatan.
Area kompetensi
Assesmen
Investigasi
Analisis
Prioritas masalah
Perencanaan
Pemberdayaan
Pengembangan media
Jejaring
Kerja tim
Intervensi perilaku
Evaluasi
Informasi masalah-masalah kesehatan masyarakat
Advokasi
Tenaga kesehatan masyarakat epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga
biostatistik (UU No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan).
Pendidik dalam upaya komunikasi informasi dan edukasi dalam bidang kesehatan,
Perancang media promosi kesehatan agar mendapatkan pesan media yang efektif.
Standar Kompetensi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku ini dapat menjadi acuan dan
landasan bagi Tenaga Promosi Kesehatan, dalam :
Determinan Perilaku
• Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia, baik yang
diamati maupun tidak dapat diamati oleh interaksi manusia dengan lingkungannya yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan
• Menurut Notoatmodjo (2017) perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang bersangkutan, sangat kompleks sifatnya, antara lain perilaku
dalam berbicara, berpakaian, berjalan, persepsi, emosi, pikiran dan motivasi
1. Perilaku terbuka (overt behavior) yakni respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktik, dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
2. Perilaku tertutup (convert behavior) yakni respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon terhadap stimulus ini masih terbatas
pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus tersebut belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
Klasifikasi Perilaku
1. Perilaku sehat
2. Perilaku sakit
3. Prilaku peran sakit
• Persuasi (komunikasi untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain) pesan, diskusi
dan argumentasi
Pengukuran Perilaku
a. Perilaku dapat diukur secara langsung yakni wawancara terhadap kegiatan yang
dilakukan beberapa jam, hari, bulan yang lalu (recall).
b. Perilaku yang diukur secara tidak langsung yakni, dengan mengobservasi tindakan atau
kegiatan responden, Pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki.
Pengetahuan
Pertanyaan Subjektif
Pertanyaan Objektif
Sikap
Tindakan
Observasi
Check list
Kuesioner