PENDIDIKAN ISLAM
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
bawah ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis/
tiruan, plagiat di buat atau dibantu secara langsung orang lain keseluruhan,
maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demI hukum.
Peneliti
Allah Swt. Nabi Muhammad saw. yang telah menghibahkan hidupnya di jalan
Allah swt. dan juga kepada orang-orang yang senantiasa berjuang di jalan-
Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari peran serta dari
Oleh karena itu dengan rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan
kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Burhan Lai dan Suarni S yang selama ini
perkuliahan.
2. Bapak Dr. H. Irwan Akib. M.Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah
terakreditasi Baik.
penulis.
dukungan dan inspirasi pada penulis, serta semua pihak yang tidak
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berikut:
Terjemahnya:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan dia memberimu pendengaran,
penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (Kementerian
Agama, 2011:275)
dan norma-norma sosial, mengikatkan diri pada ideologi dan system nilai,
2008:1)
yakni sejak Nabi Muhammad Saw diutus sebagai Rasul. Pada awalnya
pendidikan tersebut.
ilmu-ilmu baru yang berasal dari luar Jazirah Arab yang telah
mau mempelajari dan meniru tradisi keilmuan yang dimiliki oleh umat
dan sosial di Mesir yang hidup pada pertengahan abad ke 19 dan awal
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoritis
bermanfaat.
b) Manfaat Praktis
Islam.
berikutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Muhammad Abduh
keturunan dengan orang besar Islam, Umar bin Khaththab, khalifah yang
b. Pendidikannya
sesuatu apa pun”, karena metode dan sistem belajar yang buruk, guru-
yang tidak dimengerti. Guru-guru bahkan tidak merasa penting apa kita
belajar dan mencintai ilmu dan buku. Darwisy juga memberikan imbauan
Shihab, 2008:21-22)
Dari Thanta, Muhammad Abduh menuju ke Kairo untuk belajar di Al-
ketika itu tidak berkenan di hatinya, karena menurut Abduh: ”kepada para
Abduh dengan salah satu pembaharu Islam, yaitu seorang alim besar
ulama yang sangat alim, yang pada saat itu datang ke Mesir. Muhammad
Abduh bertemu dengan al-Afghani untuk pertama kalinya, ketika Abduh
dalam pertemuan itu mereka berdiskusi tentang ilmu tasawuf dan tafsir,
Abduh,1992:vii)
Afghani membuat Abduh tertarik dan termotivasi untuk tetap kritis, al-
jeli melihat situasi sosial politik di negerinya. Sejak itulah abduh tertarik
kepada al-Afghani oleh ilmunya yang dalam dan cara berfikirnya yang
negaraan dan lain-lain. Pelajaran yang diberikan kepada mereka oleh al-
merombaknya dengan cara berfikir yang lebih maju. Abduh telah memiliki
cara berfikir yang lebih maju, karena telah banyak membaca buku-buku
maka kenapa saya harus bertaklid pula kepada Mu’tazilah? Saya akan
sebagai seorang tokoh ilmu tafsir, hukum Islam, bahasa Arab dan
selama kurang lebih satu tahun. Kemudian pada permulaan tahun 1884
sebuah majalah dengan nama yang sama pula dengan gerakan itu yaitu
bangkit dari tidurnya, melepaskan cara berfikir fanatik dan kolot dan
majalah itu masuk ke Mesir dan India. Kemudian pada tahun 1884,
Abduh,1992:x)
g. Kembali ke Beirut
Madrasah tersebut tercatat nama Amir Syakib Arslan dan Rasyid Ridla.
Kedua Murid Abduh ini kelak tercatat sebagai siswa berotak cemerlang
dan mempunyai bakat menulis. Kelak dari Sakib Arslan tokoh in lahirlah
ْما َذ
َ ِ ”لatau “mengapa orang Islam menjadi mundur sementara orang lain
maju? Karya yang bagus ini hakekatnya adalah hasil diskusi dengan
menjadi sebuah buku yang berjudul “Risalah Tauhid: sebuah buku yang
cukup terkenal di dunia Islam sampai hari ini. (Musthafa Kamal Pasha
penting oleh pemerintah Mesir sebagai “Mufti”, yakni suatu jabatan yang
diserahi jabatan sebagai Hakim Mahkamah dan dalam tugas ini ia dikenal
Nasution,1987:27)
system pendidikan yang tidak efektif, serta pandangan agama yang statis
pemikiran Muhammad Abduh adalah dari situasi sosial dan politik pada
a. Modernisme
mengambil alih secara utuh segala yang datang dari dunia barat. Karena
di samping hal ini hanya akan berarti mengubah taqlid yang lama kepada
taqlid yang baru, juga karena hal tersebut tidak akan berguna,
b. Rekonstruksionisme
dapat tetap survive dan terus diterima, ia harus dibangun kembali, atau
dengan istilah lain Iadad al-bunyat min jadid. Pembangunan kembali ini
tentunya dengan kerangka modern yang bersyarat rasional. Hal ini diakui
Muhammad Iqbal.
utamanya.
Tidak ada sesuatu apa pun yang berangkat dari ruang hampa,
a. Faktor Sosial
Dari catatan biografi di atas, terdapat dua hal penting yang dapat
bervariasi pada saat itu di Mesir, pada masa-masa sebelum abad ke-19,
umum pada paro kedua abad ke-19. Kemudian, Syaikh Darwisy dan
b. Faktor Politik
c. Faktor Kebudayaan
studi keislaman. Dalam usianya yang sangat muda telah hafal Al-Quran.
a. Reformasi Pendidikan
perbaikan pendidikan dan Al-Azhar. Akan tetapi lebih dari itu hingga
d. Penafsiran Al-qur’an
yang telah memberikan corak baru dalam ilmu tafsir. Corak tafsir yang
https://hikmawansp.wordpress.com)
a) Secara Bahasa
negara.”
a. at-Tarbiyah
Kata at-Tarbiyah berasal dari tiga kata yaitu yang pertama rabba-
- )رب
َ berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, dan
2005:26)
b. at-Ta’dib
Kata al-ta’dib berasal dari kata addaba – yuaddibu - ta’diban (– َتأْ ِد ْيبًا
ب – يأ َ ِّدب
َ )أَدyang berarti pendidikan, disiplin, patuh, dan tunduk pada
Ta’dib biasa diartikan dengan dengan adab, tingkah laku atau sopan
santun.
c. at-Ta’lim
berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan
ketentuan tertentu.
Terjemahnya:
“Sebagaimana kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul
(Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat
kami, mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-
Quran) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum
kamu ketahui.” (Kementerian Agama, 2011:23)
Quran kepada kaum muslimin. Menurut Abdul Fattah Jalal (1998:28), apa
yang dilakukan Rasul bukan hanya membuat umat Islam bisa membaca,
diketahui.
nabi Adam a.s. hal ini secara eksplisit tersirat dalam Q.S Al baqarah 2 :
Terjemahnya:
“Dan dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat
lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika
kamu mamang benar orang-orang yang benar !". (Kementerian
Agama, 2011:5)
untuk memberikan pengajaran kepada nabi Adam a.s memiliki nilai lebih
menjadi tahu.
yaitu pengajaran dan juga ta’lim hanya sebatas kepada mengajar dan
b) Secara Istilah
Swt.
tidak jelas, tanpa arah. Pendidikan akan tersesat di luar koridor yang
sebagai berikut:
أَنْ يرْ َفع: اع ِة
َ اِن مِنْ أَ ْش َراطِ الس: صلي هللا َعلَ ْي ِه َو َسل َم
َ ِ َقا َل َرس ْول هللا: َعنْ أَ َنس َرضِ َي هللا َع ْنه َقا َل
Artinya:
“Dari Anas r.a berkata Rasulullah Saw pernah bersabda, sebagian
tanda-tanda akan terjadinya kiamat adalah: 1) Hilangnya ilmu dan
maraknya kebodohan tentang Islam. 2) Terbiasanya mengkomsumsi
minuman yang memabukkan. 3) Perzinahaan dianggap biasa. (H.R
Bukhari:80) (Imam Az-Zabidi, 2002:41)
Terjemahnya:
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku. (Kementerian Agama, 2011:523)
Sang Khalik.
Terjemahnya:
“Katakanlah (Muhammad),”Sesungguhnya salatku, ibadahku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.”
(Kementerian Agama, 2011:150)
Tujuan ini merupakan cerminan dari realisasi yang ada dalam Al-
Quran, yaitu penyerahan diri secara total dalam setiap aktivitas manusia,
(berdasarkan kerohanian).
dengan tujuan pendidikan Islam agar senantiasa dekat dengan Allah Swt,
Artinya :
Dari Anas r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa yang
keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia
kembali.” (H.R At-Tirmidzi) (Imam An-Nawawi, 2014:605)
b. Kesempurnaan Manusia Mencapai Kebahagian Dunia dan
Akhirat (Insan Kamil)
cerdas serta pandai; dan yang ketiga ruhani yang berkualitas. (Ahmad
Tafsir, 2008:41-44)
Terjemahnya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali
dalam Keadaan Muslim.(Kementerian Agama, 2011:63)
Ayat ini menegaskan bahwa mati dalam berserah diri kepada Allah
2001:64)
agar keseluruh komponen yang melekat dalam diri manusia bisa berjalan
secara sinergi, yaitu antara jazad, hayat, ruh, dan totalitas diri (nafs).
tahu cara dan bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt dan yang kedua,
agar peserta didik menjadi insan yang kamil yaitu manusia yang memiliki
keseimbangan yang baik antara dunia dan akhirat dan antara jazad dan
rohnya.
mencakup pendidikan fisik, akal, agama (aqidah dan syariah), akhlak dan
Daradjat,1994:1)
Berbagai materi yang tercakup dalam pendidikan Islam tersebut
dapat dilihat dalam Al-Quran dan As-Sunnah serta pendapat para ulama.
61)
sebagai berikut:
antara satu dengan yang lain baik dari segi materi didikannya,
ilmu.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
karya ilmiah, buku maupun laman website yang ada kaitannya dengan
sebagai berikut:
tiga tahapan yang dilalui dalam penelitian ini, yaitu: reduksi data (data
HASIL PENELITIAN
1. Metode Pembelajaran
Ahmad dengan tidak mengerti suatu apa pun. Ini karena metodenya yang
tentang nahwu atau fiqh yang tak kita ketahui arti-artinya. Guru tidak
merasa penting apa kita mengerti atau tidak dengan istilah-istilah itu.”
2. Tujuan Pendidikan
3. Modernisasi Pendidikan
mesir pada waktu itu. Model sekolah pertama adalah sekolah modern,
Ali. Sekolah ini juga telah melahirkan kelas elite generasi muda yang
sekolah model ini atau yang sering disebut dengan ulama oleh
tertinggal dan terdesak oleh arus kehidupan modern. Oleh karena itu,
4. Kurikulum Pendidikan
agama meliputi akidah, serta fikih dan akhlak yang berkaitan dengan
sejarah Nabi Saw. dan para sahabat, akhlak mereka yang mulia, serta
mantik atau logika, akidah, fikih, dan akhlak, dan sejarah Islam. Pelajaran
Sedang fikih dan akhlak isinya memperluas bahan yang diberikan pada
tersebut diberikan dengan landasan dalil-dalil yang sahih dan praktik dari
dalam pemerintahan.
yang akan menjadi pendidik yang disebutnya sebagai golongan yang arif
tafsir, hadis, bahasa Arab, akhlak, ushul fiqh, sejarah, retorika, dan ilmu
kalam. Di sini, sejarah yang termasuk di dalamnya sejarah Nabi Saw. dan
Assegaf, 2013:166)
juga adalah pusat ilmu pengetahuan yang paling utama di Mesir, bahkan
Azhar yaitu ilmu dan sains modern, yang pada saat itu hanya memuat
aljabar, ilmu ukur, dan ilmu bumi ke dalam kurikulum al-Azhar. Dengan
Konsep Manusia
Modernisasi
Pendidikan
P Pendidikan Islam P Pendidikan Umum
T S F SoSosi B Nj
HjTafsir Hadis Fikih Akidah Falsafah ologi Biologi Fisika
PENDIDIKAN MODERN
HUMANITAS RELIGIUS
Assegaf, 2013:186)
dimiliki Rasulullah, selain itu guru juga harus mempunyai akidah yang
tugasnya.
Manusia dalam hal ini anak didik dilahirkan dengan memiliki potensi-
yang bersifat aqliyah dan ada yang bersifat nafsiyah. Fitrah nafsiyah atau
potensi aqliyah manusia itu. Pada tahap ini, Muhammad Abduh dekat
2005:46)
dengan lelaki. Laki-laki dan wanita mendapatkan hak yang sama dari
...
Terjemahnya:
“... dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami,
mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. dan Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Kementrian Agama, 2011:55)
Terjemahnya:
“ Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mukmin laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki
dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan
perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
(Kementrian Agama, 2011:673)
apabila yang diberikan Allah atas perbuatan yang sama, baik yang
1. Pembaruan di Mesir
dilatarbelakangi oleh faktor situasi sosial keagamaan dalam hal ini adalah
sikap yang umumnya diambil oleh kaum Islam di Mesir dalam memahami
saat itu, sehingga pada abad ke-19 Muhammad Ali (pembaharu dan
sebelumnya.
umat Islam tertinggal jauh, terdesak oleh arus kehidupan dan pemikiran
pendidikan yang tampak dengan adanya kedua institusi di atas, untuk itu
spiritual agar lahir generasi yang mampu berfikir dan punya akhlak yang
1. Kurikulum al-Azhar
ilmu filsafat, logika dan ilmu pengetahuan modern ke dalam kurikulum al-
Azhar. Upaya ini dilakukan agar output-nya dapat menjadi ulama modern.
3. Tingkat Atas
Nizar, 2005:48)
pengetahuan yang pokok, yaitu fikih, sejarah Islam, akhlak, dan bahasa.
mesir yaitu tidak terikat dengan sesuatu kitab tafsir tertentu. Ia membaca
suatu ayat lalu ia beri tafsir, baik ia ambil dari kitab-kitab lainnya atau
baca.
Ali, 1995:462)
kemunculannya didunia Islam tak lepas dari kemunduran umat Islam saat
itu yang tidak hanya terjadi di Mesir tetapi dunia Islam secara
kala itu tidak jauh berbeda dengan kondisi umat Islam di Mesir, berikut
Indonesia:
1. KH. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah
penyelewengan terhadap ajaran Islam. Hal ini tampak jelas diamati pada
atas, dengan semangat yang benar bersama para tokoh Islam yang
mengunjungi tanah suci, dimana dia tinggal selama dua tahun dan
1996:92)
kebudayaan pada tahun 1908. Pada saat itu pula, Ahmad Dahlan masuk
Utomo. Pada tahun 1910, ia masuk Jami’at al-Khair, yaitu salah satu
1996:95)
tulisan Muhammad Abduh pada tahun 1905 yang termuat di Majalah al-
Majalah al-Manar.
3. A Hassan dan Persis (Persatuan Islam)
majalah ini beredar luas ditanah jawa, bahkan Ahmad Dahlan yang
(dalam http://nantly.mywapblog.com)
yang kelak dari organisasi Persis ini banyak lahir tokoh-tokoh Nasional
(Nurhikma, 2014:i)
Jadi, menurut penulis pemikiran pendidikan Muhammad Abduh
ini, yang mana Mahmud Yunus yang pernah belajar di Mesir yang ketika
A. Kesimpulan
atas.
rantai kebodohan.
madrasah-madrasah nasional.
didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan yang mana K.H Ahmad Dahlan
waktu dan kondisi sosial yang jauh dan berbeda dengan masa
Arifin, Armai. 2007. Reformasi Pendidikan Islam, cet. Ke-2, Ciputat : CRSD
Press.
Aly, Hery Noer dan Munzier. 2008. Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska
Agung Insani.
Fuad Abdul Baqi, Muhammad. 2000. Al-Lu’lu Wal Marjan, Terj. Muslich
Shabir, Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang.
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. 2001. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:
Pustaka Setia.
http://hikmawansp.wordpress.com
http://nantly.mywapblog.com.
RIWAYAT HIDUP
(PUT UNISMUH) 2011-2013 dan pada program strata satu, di Program Studi