Anda di halaman 1dari 3

1.

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
Komponen komponen yang membebtuk sistem kurikulum adalah: komponen tujuan, isi
kurikulum, metode atau strategi dan komponen evaluasi. Setiap komponen harus saling
berkaitan satu sama lain, manakala tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem
kurikulum akan terganggu pula.
1. Komponen Tujuan
1. Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam skala
makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut
oleh masyarakat. Tujuan pemdidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang paling
umum sampai tujuan khusus dan dapat diukur, yang kemudian dinamakan kompetensi.
Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), adalah tujuan yang bersifat paling umum dan
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha
pendidikan
b. Tujuan Institusional (TI) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan. Dengan kata lain tujuan ini dapat didefenisikan sebagai kualifikasi
yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah menempuh atau dapat
menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu
c. Tujuan Kurikuler (TK) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi
atau mata pelajaran.dapat diartikan sebagai suatu kualifikasi yang harus dimiliki
anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu
lenbaga pendidikan.
d. Tujuan Instruksional atau tujuan pembelajaran (TP) kemampuan yang harus
dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam
bidang studi tertentu dalam satu kali
2. Komponen isi / Materi pelajaran Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan
dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa.
3. Komponen Metode / Strategi
Startegi meliputi rencana, metode dan perangkat yang direncanakan untuk mencapai tujuan
tertentu.Toto Ruhimat dkk (T.Rakajoni) mengartikan strategi pembelajaran sebagai pola dan
urutan umum dosen-mahasiswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan5 yang telah ditentukan. Istilah lain yang juga dimiliki kemiripan dengan
strategi adalah pendekatan (approac). Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
4. komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi sebagai
alat untuk melihat keberhasilan dapat dikelompokan kedalam dua jenis yaitu tes dan non tes.
a. Tes
1) Kriteria tes sebagai evaluasi Sebagai alat ukur dalam prosese evaluasi, tes harus memiliki
dua kriteria yaitu kriteria validitas dan reliabilitas.
2) Jenis-jenis tes Tes hasil belajar dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasarkan jumlah
perserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individu. dilihat dari
cara penyusunanya, tes juga dapat dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar.
b. Non tes
Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkat laku
termasuk sikap, minat dan motivasi. Ada beberapa jenis non tes sebagai alat evaluasi,
diantanya wawancara observasi, studi kasus, skala penilaian.
1) observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada situasi
tertentu. Ada dua jenis observasi yaitu observasi partisipatip dan non partisipatif.
2) Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang diwawancarai dan yang
mewawancarai.ada dua jenis wawancara yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak
langsung.
3) Studi kasus dilaksanakan untuk memepelajari individu dalam periode tertentu secara terus
menerus.
4) Skala penilaan atau bisa disebut rating scale merupakan salah satu alat penilaian dengan
menggunakan skala yang telah disusun dari ujung negative sampai dengan ujung positif,
sehingga pada skala tersebut si penilai tinggal mebubuhi tanda ceklist.
2. ORGANISASI KURIKULUM
Organisasi kurikulum adalah bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan diajarkan
kepada murid, atau merupakan suatu cara menyusun bahan atau pengalaman belajar yang
ingin dicapai dengan tujuan mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran,
melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dicapai secara efektif. Adapun
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam organisasi kurikulum yaitu ruang lingkup
(Scope), urutan bahan (sequence),kontinuitas, keseimbangan, dan integrasi atau keterpaduan.
Organisasi kurikulum terbagi manjadi 3 bentuk kurikulum yaitu :
1. Separated Subject Curriculum (Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran)
Kurikulum ini disebut demikian karena segala bahan pelajaran dalam berbagai
macam mata pelajaran (subjects) yang terpisah-pisah satu sama lain, sehingga ada batas
pemisah antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain juga antara suatu kelas dengan
kelas yang lain.
2. Correlated Curriculum (Kurikulum Gabungan)
Kurikulum ini menghendaki agar suatu mata pelajaran saling berhubungan satu sama
lain, tetapi batas-batas mata pelajaran yang satu dengan yang lain tetap dipertahankan
karakteristiknya.
3.  Integrated Curriculum (Kurikulum Terpadu)
Integrated curriculum menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruha
dan meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran. Dengan kebulatan bahan
pelajaran diharapkan mampu membentuk kepribadian murid yang selaras dengan
kehidupan sekitarnya, apa yang diajarkan di sekolah disesuaikan dengan kehidupan anak
di luar sekolah.

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Komponen_Kurikulum.pdf
https://www.academia.edu/12147889/Organisasi_kurikulum

Anda mungkin juga menyukai