Anda di halaman 1dari 49

Kajian Penyelenggaraan Pilot Project

Tram Otonom (TO)/ART di Denpasar - Bali


Tim Narasumber
National Center for Sustainable Transportation Technology
Institut Teknologi Bandung
27 April 2021
Latar Belakang
Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”: Bali Era Baru, Mewujudkan Transportasi Publik
Terpadu yang Ramah Lingkungan sehingga Terwujud “Bali Clean and Green”.

Maksud, Tujuan, Output dan Outcome


➢ Maksud
Menyusun rekomendasi kebijakan penyelenggaraan Pilot Project ART di Kota Denpasar.
➢ Tujuan
Memberikan dukungan berupa rekomendasi kebijakan penyelenggaraan Pilot Project ART di Kota Denpasar.
➢ Output
Tersedianya rekomendasi kebijakan penyelenggaraan Pilot Project ART di Kota Denpasar.
➢ Outcome
Memberikan arahan dalam persiapan implementasi penyelenggaraan Pilot Project ART di Kota Denpasar.
Jadwal Kegiatan
Waktu (Minggu ke-)*
No Kegiatan Indikator Capaian
I II III IV V
1 Persiapan
Analisis Pendahuluan Laporan
2 a. Studi Literatur Pendahuluan
b. Pengumpulan Data Sekunder
3 Survei Lapangan (Univ. Udayana)
Laporan Antara
4 Pengolahan dan Analisis Data

5 Analisis dan Pelaporan Laporan Akhir


Metoda / Alur Kerja KAJIAN PENYELENGGARAAN TRAM
OTONOM DI KOTA DENPASAR
Naskah
Akademis Kajian Kajian regulasi & standar
Regulasi TO
Kajian pemilihan teknologi
Regulasi dan
Standar yang Kajian aspek rekayasa desain
Tersedia
Kajian aspek tata ruang Rekomendasi
- Demand angkutan umum
Pra FS di Denpasar
Angkutan - Perkiraan kebutuhan Kajian aspek pengujian dan kelaikan
Masal Bali Tram Otonom di Denpasar
Selatan - Usulan Trase Tram
otonom di Denpasar Kajian aspek operasi dan perawatan

Survey lapangan thd


usulan trase (Univ.
Kajian aspek pembiayaan dan manrisk
Data dan Udayana)
Referensi Lain Kajian kesiapan industri nasional
- Proposal/Kajian PT KAI
yang Relevan
- Proposal/Kajian Nindya Karya
Batasan Ruang Lingkup Kajian
• Kajian dilakukan menggunakan data sekunder yang sudah tersedia
• Ruang lingkup kajian tidak termasuk demand analysis yang membutuhkan
survey detil terhadap kondisi transportasi publik yang ada, bangkitan
penumpang perlokasi dan waktu, kebutuhan masyarakat, kondisi sosial
demografi, dsb.
Kajian Aspek Regulasi / Standar
• Peraturan/Standard Nasional/Daerah
• Sistem Operasi
• Standar Teknis
• Sistem Keselamatan ▪ Apakah regulasi/standar yang
• Bisnis, Pembiayaan dan Manajemen Resiko ada sudah memadai?
▪ Jika belum, regulasi/standar apa
• Peraturan /Standard Internasional saja yang harus dilengkapi?
• Sistem Operasi
• Standar Teknis
• Sistem Keselamatan
• Bisnis Pembiayaan dan Manajemen Resiko
Review Naskah Akademik Kajian Regulasi TO
• TO/ART dapat dikategorikan dalam rezim Perkeretaapian
• Produk hukum yang menjadi pilihan untuk menjadi wadah pengaturan penyelenggaraan
TO adalah Peraturan Presiden.
• Setidaknya akan terdapat 6 (enam) kementerian/lembaga yang terlibat secara langsung
(Kemenhub, KemenPUPR, Kementerian ATR/Pertanahan, Kementerian Perindustrian,
Kementerian ESDM, Kementerian Kominfo) plus Pemerintah Daerah dan Kepolisian
Republik Indonesia.
❖ Peraturan & standar teknis lainnya
❖ Perda RTRW Denpasar
PM Perhubungan
❖ Otoritas Transportasi Denpasar
- Standar Spesifikasi Teknis TO
PERPRES ❖ Badan Penyelenggara TO
- Standar Pengujian dan Kelaikan TO
❖ Adopsi teknologi, pemberdayaan
- Sistem Operasi
industri DN u/ peningkatan TKDN
❖ UU Perkeretaapian ❖ dll
❖ UU Lalu Lintas & Angkutan Jalan
• Mix Traffic
• ANDALALIN
Usulan Jenis Produk Hukum
Berdasarkan Naskah Akademik Trem Otonom
Kajian ART Denpasar
Wadah Penyelenggaraan TO: • Pembuatan Perpres dan
Peraturan Presiden (Perpres) Peraturan Lain yang Menjadi Prioritas: Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Perhubungan membutuhkan waktu dan
i. Penyelenggaraan TO melibatkan
tahapan yang tidak singat !
beberapa kementrian/lembaga i. Sesuai dengan PP No. 56 Tahun 2009
ii. TO adalah moda transportasi baru tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian • Perlu segera dilakukan inisasi
yang belum diatur UU terkait pembuatannya
Muatan Materi Peraturan Menteri
Muatan Materi Perpres: Perhubungan: Rekomendasi
i. Pemetaan aktor penyelenggara TO i. Spesifikasi Teknis TO • Dibuatkan Perpres,
ii. Kewenangan aktor a. Persyaratan umum/teknis Peraturan Menteri,
b. Persetujuan spesifikasi teknis TO Peraturan
iii. Sarana dan prasarana TO
c. Sarana TO sesuai Perpres yang Daerah/Gubernur, yang
iv. Manajemen dan rekayasa lalin TO dapat mewadahi TO
dibuat
v. Manajemen SDM
ii. Standar, Tata Cara Pengujian, dan • Khusus untuk pelaksanaan
vi. Badan pengelola TO Sertifikasi Kelaikan TO pilot project autonomous
a. Jenis pengujian tram, dibuat produk hukum:
b. Pelaksanaan pengujian
Peraturan Gubernur
Muatan Materi Produk Hukum
Muatan Materi untuk Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah/Gubernur:

1. PENYELENGGARAAN TO 4. SARANA/PRASARANA 7. MANAJEMEN/REKAYASA LALU


LINTAS
Melibatkan beberapa kementrian/Lembaga • Rangka dasar, badan kereta, penggerak
dengan pendefinisian kewenangannya • Sistem kendali, pengereman, penunjang • Sistem perambuan, batasan kecepatan,
masing-masing • Rel, stasiun, pusat kendali, pusat aturan/larangan dan seterusnya
perawatan, dst.
2. MANAJEMEN SUMBER DAYA
8. SKEMA USAHA DAN PEMBIAYAAN
MANUSIA 5. BADAN PENGELOLA TO
• Pengembangan SDM, standar kompetensi, • Pemilihan perusahaan (lelang, PL),
• Kepala, direktorat, sekretariat,
• Tahapan pengembangan, pusat pelatihan,
• Penentuan trayek, tarif, moneva,
dst. • kebijakan transportasi, dst.
• Izin usaha, izin operasi, dst.
3. PERSYARATAN UMUM/TEKNIS
6. SISTEM PENGOPERASIAN
9. MATERI: STANDAR, TATA CARA
• Ruang bebas prasarana dan ruang batas
• Jalan yang dapat dilalui TO PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI
sarana TO, lebar jalan rel, kelengkungan
jalan rel, kecepatan operasional • Kecepatan operasional TO KELAIKAN TREM OTONOM

• Kemampuan rangka dasar, badan kereta, • Pengaturan ruang untuk TO, dst. • Uji rancang bangun & rekayasa
penggerak memenuhi syarat • Uji Statis, Uji Dinamis
• Syarat-syarat desain rel virtual, Jalur TO
• Uji Otonomi, Perawatan
Inventarisasi Regulasi Internasional
No Topik Aspek Kritis Referensi
1 Sistem Operasi ▪ Manajemen rekayasa lalu lintas • DB 43T-1835 (China)
▪ Limitasi kecepatan • Local railway & Tramway Act (Belanda)
▪ Alur penumpang dalam kendaraan TO

2 Standar Teknis ▪ Spesifikasi teknis teknologi • DB 43T-1835 (China)


• German Road Traffic Act (Germany)
▪ Standar teknis rangka kendaraan/sarana
• BOStrab (Germany)
▪ Sistem persinyalan dan komunikasi
• UN ECE/Trans/WP.29/2020/81 (UN)
▪ Standar teknis jalur virtual
• SAE J2399_201409 (SAE International)
▪ Ketentuan prasarana jalan • UK Tramways Principles & Guidance (UK)
• UK Design Requirements for Street Track –
Tram (UK)
3 Sistem keselamatan Standar uji dan inspeksi untuk peralatan dan • DB 43T-1837 (China)
• Safety tram and road crossing (Belanda)
mesin kendaraan TO
4 Bisnis, Pembiayaan dan • DB 43T-1835 (China)
▪ Pengembangan SDM
Manajemen
Risiko ▪ Penyediaan fasilitas pendidikan teknis
Inventarisasi Regulasi Nasional
No Topik Aspek Kritis Referensi

1 Sistem operasi ▪ Stakeholders terkait penyelenggaraan • UU 23 thn 2007


▪ Posisi perencanaan TO • UU 22 thn 2009
▪ Manajemen rekayasa lalu lintas • PM 20/PRT/M/2010 thn 2010
▪ Prasarana dan fasilitas pendukung • PM 175 thn 2015
2 Standar teknis ▪ Pembebanan jalan • UU 22 thn 2009
▪ Spesifikasi teknis kereta (rangka, sistem monitoring, • Perpres 55 thn 2019
kabin, dll.) • PP 55 thn 2012
▪ Persyaratan sistem informasi dan komunikasi • PP 6 thn 2017
• PM 175 thn 2015
3 Sistem Keselamatan ▪ Standar uji peralatan dan Kendaraan • PM 13 thn 2011

4 Bisnis, Pembiayaan dan ▪ Manajemen pengusahaan angkutan umum • UU 23 thn 2007


Manajemen ▪ Penyelenggaraan tarif dan subsidi • PM 31 thn 2012
Risiko • PM 20 thn 2011
Kajian Pemilihan Teknologi
❖ Perbandingan dengan teknologi kendaraan angkutan masal setipe
▪ Tram Konvensional
▪ LRT
▪ AGT
▪ MRT ▪ Teknologi tram otonom/ART
▪ BRT seperti apa yang sesuai untuk
❖ Ketersediaan Teknologi di Manca Negara
diaplikasikan di kota
❖ Guiding, Steering dan Control System
❖ Carbody dan Running Gear
Denpasar?
❖ Traction System dan Supporting Equipment ▪ Penyesuaian apa saja yang
❖ Power Supply, Battery dan Charging System harus dilakukan pada
❖ Autonomous Operation dengan Network Control System dan teknologi yang tersedia agar
Communication
❖ System Testing dan Integration (T&I) bisa diterapkan di Denpasar?
❖ Emergency System & Evacuation Procedures
Kajian Pemilihan Teknologi (Outline) Goal Kajian Teknologi

Perbandingan Urban Tranport technology


• Kajian Kesiapan Teknologi
Trem Otonom yang akan
Ketersedian technology mancanegara Goal 1 diterapkan di Indonesia
Guiding Steering & Control
• Rangkaian Pengujian
Car Body & Running Gear yang harus
Goal 2 dilaksanakan oleh
Traction System & Supporting Equipment Sistem Tram Otonom

Power Supply, Battery & Charging System

• Rekomendasi
Autonomous Operation dengan network control System dan Communication
Goal 3 Tahapan
Implementasi
System Testing & Integration

Emergency System & Evacuation Procedures


History

1st Optical Gudance Bus by Siemens in ART by CRRC Zhuzhou, China 2017
Rouen and Nimes, France 2001

Source: https://www.sydney.edu.au/business/news-and-events/news/2019/01/21/debunking-the-myths-around-optically-guided-bus--trackless-trams.html
Kajian PerbandinganTeknologi Urban Rail Transit

TO

TO

Performance Cost Package (PCP) dari beberapa moda transportasi public


perkotaan (Ref : Vukan R Vuchic, “Urban Rail Transit”)

Ilustrasi perbandingan fisik dan fitur teknologi beberapa moda transportasi


perkotaan (Ref : Vukan R Vuchic, “Urban Rail Transit”)
Product Breakdown Structure Tram Otonom

AUTONOMOUS
TRAM
Critical Technology Element TO & Tingkat kesiapan
teknologi
07. Train Control And 05. Brake
06. Power Supply
Service Network (TCSN) Cooperative Control
Technology
Technology Technology

08. Vehicle - Ground


- Person Signal - AUTONOMOUS TRAM 04. Active Security
CRITICAL TECHNOLOGY Technology
Coupling
Technology ELEMENTS (CTE)

01. Trajectory 02. Vehicle System


03. Intelligent
Following Control Integration
Driving Technology
Technology Technology

Ref: Hui Liu, “ Robot System for Rail Transit


Application”

Ref: http://tkt.ristekbrin.go.id
02. Vehicle System Integration Technology

Schematic diagram Tram Otonom sensor Fusion, Ref: Hui Liu, “ Robot System for Rail Transit Application”
Power Suppy Technology: Catenary Free Operation
CAF Freedrive System for LRV/Tram

Beberapa propulsion and power


supply system provider yang
and supercapacitor
mempunyai produk sejenis:
Siemen, Alstom, Bombardier,
CAF, CRRC Zhuzhou

Source: https://www.caf.net/en/ecocaf/nuevas-soluciones/tranvia-greentech.php
GRADE of AUTOMATION (GOA)

Fase1

Fase2

Ref: International Association of Public Transport (UITP), “ Grade of Automation on Railway”.

Ref: BS EN 62267:2009: Railway Application –Automated urban guided transport (AUGT) –


Safety Requirement”
Recommended Standards for railway control Application
❑ Basic standard:
o IEC 61508: Functional safety of electrical/electronic/programmable electronic
safety-related systems
❑ Specific CENELEC standards derived from IEC 61508:
o EN 50126-1:2012 - Railway applications - The Specification and Demonstration of
Reliability, Availability, Maintainability and Safety (RAMS)
o EN 50129:2003 - Railway applications - Communication, signalling and processing
systems - Safety related electronic systems for signaling
o EN 50128:2011 - Railway applications - Communication, signalling and processing
systems - Software for railway control and protection systems
o EN 50159:2010 - Railway applications - Communication, signalling and processing
systems - Safety-related communication in transmission systems
Relations of Standards

CENELEC V- Model Software Lifecycle


REKOMENDASI IMPLEMENTASI
• Teknologi yang digunakan Trem Otonom /ART bukan merupakan teknologi yang
benar-benar baru di dunia. Sebagian besar teknologi komponen penyusun TO/ART
sudah “mature” di market dan siap di diterapkan, tetapi pada level integrasi
masih perlu diuji dan disesuaikan implementasinya dengan kondisi operasi
yang ada.
• Kriteria utama yang harus dipenuhi sebelum TO dioperasikan:
• Teknologi /Komponen Sarana yang akan diimplementasikan telah memenuhi
persyaratan teknis dan standard dan sudah melewati rangkaian pengujian yang
disyaratkan, termasuk uji integrasi (combine test)
• Fasilitas Operasi pendukung telah memenuhi persyaratan teknis dan diuji sesuai
dengan standard
• SOP dan Operator telah memenuhi kelayakan dan persyaratan yang ditentukan
• STANDARD
TESTING “SARANA”
• SOP, OPERATOR
TRAINING

• STEP 2
• STEP 4
• STEP 3
• STEP 1 • STEP 5
• “PRASARANA”
CONSTRUCTION &
• INTEGRATION &
• DOCUMENT PREPARATION TESTING
PILOT PROJECT/
(REGULATION, TECHNICAL
SPECIFICATION, etc) OPERATIONAL TRIAL

• Tr a m O t o n o m I m p l e m e n t a t i o n S t e p s
Kajian Aspek Rekayasa Desain
• Design Requirement and Objective (DR&O) Sarana dan Prasarana
• Aspek Design Tata Ruang
• Ruang Bebas untuk Manuver di Belokan & Saat pindah jalur dan di Stasiun
• Human Interface
• Spesifikasi Teknis Gambaran DR&O dan PDS Sarana dan Sarana Tram Otonom di
Denpasar:
- Must?
- Wish?
Design tata ruang memperhatikan kondisi rute/trase jalan yang ada.
Isu dan Kajian dalam Aspek Tata Ruang
• Analisis kebijakan tata ruang dan pembangunan terkait perencanaan transportasi di
Kota Denpasar dan sekitarnya
• Analisis kesesuaian rencana trase TO/ART usulan PT KAI dengan dokumen perencanaan terkait
termasuk rencana tata ruang, rencana pembangunan, dan rencana sektor transportasi.
• Analisis Kondisi Guna Lahan dan Lingkungan Standar minimum dukungan
Identifikasi potensi kendala secara fisik yang mungkin dapat menghambat implementasi rencana aturan zonasi ruang operasi TO:
TO/ART, meliputi:
• Kondisi Guna Lahan 1. Standar minimum
• Mengidentifikasi constraint dalam hal ketersediaan lahan untuk pembangunan parkir
transportasi umum. Area permukiman dalam analisis ini menjadi bagian dari 2. Konversi struktur dan
kendala karena akan melintasi bangunan-bangunan keagamaan (sanggah) atau
kawasan suci. lahan parkir
• Menentukan area-area potensial bangkitan atau tarikan pergerakan, terutama 3. Manajemen tepi jalan /
perdagangan dan jasa, wisata, dan fasilitas publik.
• Keberadaan lokasi peparkiran (on-street) yang dapat menghambat pembangunan bahu jalan
TO/ART. 4. Perencanaan area
• Kawasan Cagar Budaya dan Kawasan Suci layanan kendaraan
• memetakan lokasi Kawasan Cagar Budaya dan Kawasan Suci seperti Pura dan
mengidentifikasi apakah jalur trase yang direncanakan melalui kawasan tersebut. otonom
• Kawasan Rawan Bencana 5. Pemanfaatan ruang
• melakukan overlay sederhana antara rencana trase dengan informasi bencana jalan
yang ada
Trase/Rute Tram Otonom (ART) Denpasar
Pra FS Angkutan Umum Massal Bali Selatan
Proposal PT KAI
Proposal PT KAI
Proposal PT KAI
Pra FS Angkutan
Umum Massal
Bali Selatan
Pra FS Angkutan
Umum Massal
Bali Selatan
Pra FS Angkutan
Umum Massal
Bali Selatan
Rekomendasi Pra FS Angkutan Umum Masal Bali Selatan
• LRT maupun Trem Otonom (ART) dapat menjadi alternatif utama
• Jika Trem Otonom (ART) akan dioperasikan pada keseluruhan rute/trase yang
diusulkan, maka moda tersebut akan memerlukan pembangunan infrastruktur, baik
secara at-grade, elevated maupun underground
• Melihat kondisi sosial budaya di bali di mana banyak tempat-tempat suci di rumah
warga yang tidak boleh dilewati oleh suatu angkutan umum di atasnya (pura,
merajan/sanggah), maka sebagian besar trase ART perlu dibangun secara
underground.
• Untuk menekan biaya investasi awal (capital expenditure), maka salah satu langkah
yang dapat dilakukan adalah dengan sharing rute/trase dengan moda angkutan
umum lainnya yang akan beroperasi. Sebagai contoh, pada Jl. By Pass-Ngurah Rai,
sharing rute/trase dapat dilakukan untuk moda ART.
Kajian Aspek Pengujian dan Kelaikan
❖ Macam pengujian:
• Uji pertama ➔ Uji kelaikan
• Uji berkala
❖ Prosedur/tahapan pengujian menuju autonomous operation
❖ Fasilitas dan peralatan pengujian
❖ Penilaian / justifikasi kelaikan, otoritas, standar dan regulasi acuan

REGULASI DAN Gap Analysis STANDARD KELAIKAN TRANSPORTASI PUBLIK YANG


ATURAN YANG ADA BEROPERASI SECARA OTONOM BERDASARKAN REFERENSI
(UU/PP/PM) STANDAR INTERNASIONAL (IEC, UITP, BS/EN, DLL)

REKOMENDASI
Pengujian berdasarkan Peraturan saat ini
UU KA no 23 tahun 2007 & PP 56
Pengujian
Kereta

Uji Pertama Uji Berkala

Uji Rancang
Bangun & Uji Statis Uji Dinamis Uji Statis Uji Dinamis
Rekayasa
System Testing Model

Source: Woodland, D & Sengupta, M, Test, commissioning and integration


strategy for implementation of CBTC technology on a brownfield metro site
Aspek Kelaikan Tram Otonom
Kriteria kelaikan perlu didefinisikan
sesuai dengan Grade of Automation
(GoA) yang ditetapkan
Standard Acuan Kelaikan
Otoritas Pengujian & Kelaikan

SIL = SAFETY INTEGRITY LEVEL


Kajian Aspek Keselamatan
Rekomendasi Naskah Akademik Kajian ART Denpasar
REKOMENDASI
Analisis Risiko: Masukan Informasi Spesifik Denpasar:
Identifikasi risiko potensial, Evaluasi, • Proposal / Pra-FS (Usulan Teknologi • Regulasi yang diperlukan,
Pemetaan, Mitigasi sarana, Usulan Jalur ART) • Pra-kondisi infrastruktur yang
• Kondisi lapangan diperlukan untuk kelayakan
Mitigasi: • Kesiapan infrastruktur daerah pilot project (rekayasa lalu
Rancangan, Operasi, Perawatan, Sumber Daya • Visi Pemerintah Daerah lintas)
manusia (operator, tenaga perawatan) • Uji coba teknologi di luar negeri • Teknologi keselamatan
• Skenario Operasi (speed limit
Relomendasi Regulasi: berdasarkan zonasi, peran
operator)
• Rancangan: PM Standar, Spesifikasi Analisis Risiko Keselamatan spesifik: • Aspek Perawatan dan RAMS
Teknis, PM Uji sertifikasi kelaikan Identifikasi risiko potensial, Evaluasi, (Reliability , Availability,
• Operasi: PM Operasi (SOP diusulkan oleh Pemetaan, Mitigasi Maintainability and Safety)
penyelenggara, disetujui oleh regulator),
PM Sertifikasi operator
• Perawatan: PM Perawatan SOP diusulkan
oleh penyelenggara, disetujui oleh
regulator), PM Sertifikasi tenaga
perawatan, PM standar tempat dan
peralatan perawatan
Kajian Aspek Operasi dan Perawatan
• Skenario Operasi (Kecepatan Desain, Kecepatan Operasi dan Headway)
• Pengaturan Tata Ruang Operasi dan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas
• Standar Pelayanan Minimum
• Aspek Keselamatan : Collision Protection, Crashworthiness
• Aspek Perawatan dan RAMS (Reliability , Availability, Maintainability and
Safety)
Perawatan dan Implementasi RAMS

Ref: Kemenhub, Dirjen perkeretaapian, “ Booklet Perijinan Penyelenggaraan perkeretaapian” Implementasi Fault Tree Analysis sebagai salah satu metode analysis RAMS pada railway
Kajian Aspek Pembiayaan dan Manajemen Risiko
• Cost Analysis Proses Pengadaan (CAPEX)
• Unsur-unsur yang perlu diperhitungkan dalam biaya proses pengadaan
• Biaya pengadaan sarana
• Biaya pengadaan prasarana
• Biaya-biaya lain yang mungkin timbul dalam proses pengadaan
• Cost Analysis Proses Operasi (OPEX)
• Unsur-unsur yang perlu diperhitungkan dalam biaya proses operasi
• Biaya operasi
• Biaya perawatan
• Biaya-biaya lain yang mungkin timbul dalam proses operasi
• Manajemen Risiko: Identifikasi risiko pada setiap tahapan proses
Kajian Kesiapan Industri Nasional untuk Meningkatkan TKDN
• Strategi peningkatan TKDN Tram Otonom
• Kesiapan SDM Industri
• Kesiapan Fasilitas Industri

Penyelenggaraan trem otonom, selain memberi manfaat kepada pengguna jasa


transportasi, seharusnya juga mendorong pengembangan industri manufaktur
dalam negeri untuk memproduksi sendiri sarana tram otonom beserta prasana
pendukung pengoperasiannya ➔ “ECONOMIC MULTIPLIER EFFECT”
Breakdown komponen KA vs TO
Front Mask Main Structure
Mechanical
Coupler
Gangway Interior
Crash Absorber Door

Windows
System
Seat
System
Digital Signage
Driver Desk
Struktur produk trem otonom tidak jauh
Monitoring Data
HVAC
Traction berbeda dengan struktur produk KA (LRV)
Toilet Modul motor
Communication
Static Inverter

Controlling Battery Charger


TRAIN
CONTROL CARBODY PROPULSI
PWM Converter
Anti Collision
Multi Engine
Derailment
Obstacle Control
Detection
Detection

Bogie BOGIE PENGEREMAN


Friction
Pada TO/ART : Autonomous control
Frame
Component
Guidance &
suspension System

Pada TO/ART: Chassis and Running


Gear, termasuk sistem suspensi
Breakdown komponen KA 1

Sumber: Naskah Akademik Pengembangan Platform Industri KA Nasional (BPPT-2018)


Lingkup Penguasaan DESIGN
LOGISTIC FABRICATION FINISHING
TEST &
COMMISSIONING
AFTER SALES &
MAINTENANCE
ENGINEERING
Teknologi dan Industri
TO/ART
Industri KA Nasional

TECHNOLOGY INTEGRATION
INTEGRATOR CUSTOMIZED
DESIGN
Carbody
TKDN 1st Tier
MANUFACTURE
Memaksimumkan COMPONENT Running Gear
(propulsion, brake, & Suspension
“economic AC) STANDARD

multiplier effect” COMPONENT


Propulsion & Control 40-60 %
IMPORT
OTOMOTIVE INDUSTRIES

2nd Tier
SUBKONTRAC Brake System
(seat, windows, CUSTOMIZED
locking, bellow) DESIGN
Perlu melibatkan industri COMODITY Air Conditioning System
DN yang terkait sejak Material
(steel, aluminum) Interior & Exterior
tahap perencanaan
RESUME
❖Fakta dan kondisi yang ada tentang berbagai aspek terkait penyelenggaraan pilot
project trem otonom/ART di Kota Denpasar telah dapat diidentifikasi
❖Penyelenggaraan transportasi TO/ART di Kota Denpasar harus memperhatikan
RDTR dan masterplan transportasi Kota Denpasar dan menjadi bagian dari solusi
komprehensif permasalahan transportasi di Kota Denpasar.
❖Masukan dari pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mengolah data
tentang fakta dan kondisi yang ada menjadi usulan rekomendasi kebijakan
penyelenggaraan trem otonom/ART di Kota Denpasar yang dapat
diimplementasikan.
Thanks!
Any questions ?
You can find me at
◉ @username
◉ user@mail.me

Anda mungkin juga menyukai