Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana umumnya suatu program senantiasa melalui tahapan
monitoring dimana berisi suatu pengukuran berdasarkan berbagai kriteria.
Sama halnya dengan dunia pendidikan memerlukan evaluasi apabila ingin
diketahui efektivitasnya. Evaluasi pengambilan keputusan berdasarkan hasil
merupakan(pengumpulan data) dan kriterianya melalui pengukuran.
Pengukuran dilakukan agar pengambilan keputus an evaluasi dapat diambil
secara akurat, Dalam pelaksanaannya, evaluasi dapat berfungsi penempatan,
seleksi diagnostik dan pengukur keberhasilan. Berbagai pihak seperti guru,
siswa, sekolah, masya rakat dan pemerintah memperoleh manfaat dari
kegiatan evaluasi pendidikan. Pengukuran dan evaluasi pendidikan
mempunyai sejumlah ciri yaitu bersifat tidak langsung, menggunakan ukuran
kuantitatif dan mengandung kesalahan.
Pada muatan bahasa indonesia terdapat materi berbicara kreatif. Evaluasi
perlu dilakukan oleh pihak guru. Berbicara kreatif yakni berbicara yang
menyajikan sebuah informasi yang didalamnya terdapat sesuatu yang sangat
update (terbaru), yang memberikan sebuah pengethuan atau arahan secara
menakjubkan. Keterampilan berbahasa merupakan modal utama dalam
komunikasi yang terdiri dari 4 aspek yaitu: menyimak atau mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis. Pada hakikatnya berbicara adalah
keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Tidak semua yang
dibicarakan oleh orang lain akan sama dengan yang lain, walaupun tema atau
topik yang dibicarakan sama.
Pentingnya evaluasi dapat menjadi acuan dalam menilai perkembangan
pembelajaran kreatif dimana manfaat tidak hanya bagi siswa saja melainkan
bagi pihak guru, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Adanya evaluasi
mampu mengukur seberapa efektif penggunaan metode, teknik, maupun alat
dalam pembelajaran. Oleh karenanya penulis tertarik membahas makalah ini
untuk mengetahui lebih mendalam mengenai evaluasi dalam pembelajaran
berbicara kreatif.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat evaluasi dalam pembelajaran berbicara kreatif?
2. Bagaimana langkah-langkah evaluasi hasil belajar berbicara kreatif?
3. Bagaimana teknik dan alat pelaksanaan tes hasil belajar berbicara
kreatif?
4. Bagaimana manfaat evaluasi dalam pembelajaran berbicara kreatif?
C. Tujuan
1. Mengetahui hakikat evaluasi dalam pembelajaran berbicara kreatif?
2. Mengetahui langkah-langkah evaluasi hasil belajar berbicara kreatif?
3. Mengetahui teknik dan alat penyusunan dan pelaksanaan tes hasil
belajar berbicara kreatif?
4. Mengetahui manfaat evaluasi dalam pembelajaran berbicara kreatif?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Evaluasi Pembelajaran Berbicara Kreatif


Kata evaluasi merupakan sebuah serapan dari kata evaluation dalam
bahasa Inggris yang diartikan dengan penaksiran terhadap pertumbuhan dan
kemajuan siswa kearah tujuan atau nilai-nilai yang ditetapkan dalam
kurikulum.1 Menurut Raka Joni (1950) Evaluasi sebagai suatu proses dimana
kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan
mempertimbangkan patokan-patokan tertentu, patokan tersebut mengandung
pengertian baik-tidak baik, memadai tidak memadai, memenuhi syarat tidak
memenuhi syarat. Namun mengenai hakikat evaluasi, evaluasi berbeda dengan
penilaian, pengukuran maupun tes. Evaluasi merupakan suatu proses
menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
menentukan keputusan dari proses yang telah berjalan, sehingga tujuan yang
telah ditetapkan pada awalnya bisa tercapai. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa evaluasi merupakan bentuk suatu proses yang menimbang segala
informasi dari proses yang telah dijalankan dengan rangka mengambil
keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria yang ditetapkan.
Pengukuran dan penilaian merupakan dua kegiatan yang berkaitan erat
untuk melakukan sebuah evaluasi. Penilaian tidak dapat dilakukan tanpa
didahului dengan kegiatan pengukuran. Contoh sederhana ketika
membandingkan dua benda. Penimbangan terhadap benda menggunakan
timbangan sebagai alat ukur. Selanjutnya diambilnya keputusan manakah
benda yang paling berat berdasarkan hasil pengukuran yang disebut dengan
penilaian. Dasar membuat keputusan pemilihan adalah berat benda sehingga
kriteria untuk membuat keputusan berdasarkan hasil pengukuran adalah berat.
Evaluasi selalu menyangkut pemeriksaan ketercapaian tujuan yang
ditetapkan. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil dari
proses kegiatan dapat mencapai tujuannya. Tujuan dibentuk dari keseluruhan
proses kegiatan yang melibatkan komponen-komponen kegiatan. Evaluasi
1
Elis Elis Ratna Wulan dan A. Rusdiana, “Evaluasi pembelajaran” (Pustaka Setia, 2015).

3
dapat dibagi menjadi dua berdasarkan hasil dan proses. Pada evaluasi hasil,
pemeriksaan berdasarkan hasil dengan melihat pencapaian tujuan. Sementara
dalam evaluasi proses evaluasi dilakukan atas seluruh komponen dan proses
yang terlibat dalam menghasilkan hasil kegiatan. 2
Evaluasi dapat diterapkan dalam dunia pembelajaran. Evaluasi
berdasarkan hasil pembelajaran mengacu pada hasil belajar. Sementara
evaluasi berdasarkan proses berhubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan
atas seluruh evaluasi proses, komponen, dan proses pembelajaran sehingga
mencapai hasil belajar tertentu. Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh
mana efektivnya pembelajaran siswa dalam mencapai tujuannya.
Tujuan utama evaluasi pembelajaran sebagai sejumlah informasi atau data
tentang jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
dalam proses belajar mengajar. Sejumlah informasi atau data yang diperoleh
melalui evaluasi inilah yang kemudian difungsikan dan ditujukan untuk
pengembangan pembelajaran dan akreditasi. Evaluasi memilki berbagai tujuan
lain diantaranya menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa
sebagai wujud laporan kepada orang tua atau wali siswa dan sebagai
pertimbangan terhadap penempatan siswa pada situasi belajar yang tepat dan
serasi berdasarkan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang
dimiliki.
Berbicara kreatif yakni berbicara yang menyajikan sebuah informasi yang
didalamnya terdapat sesuatu yang sangat update (terbaru), yang memberikan
sebuah pengetahuan atau arahan secara menakjubkan. Keterampilan berbahasa
merupakan modal utama dalam komunikasi yang terdiri dari 4 aspek yaitu:
menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pada
hakikatnya berbicara adalah keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.
Tidak semua topik dibicarakan oleh tiap orang itu sama, Berbicara merupakan
salah satu aspek keterampilan berbahasa yang produktif karena dalam
perwujudannya menghasilkan berbagai gagasan dalam meracik komunikasi.

Adapun masalah-masalah yang berhubungan dengan keterampilan


berbicara siswa tersebut adalah siswa kurang percaya diri dalam

2
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta: pustaka pelajar). Hlm 5

4
mengemukakan pendapat, kurang menguaai topik atau informasi yang akan
disampaikan, kualitas pembicaraan yang kurang bagus, pembicaraan kurang
terkonsep dengan baik. Oleh karenanya makna evaluasi pembelajaran
berbicara kreatif merupakan penilaian dalam rangka mengambil keputusan
berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria berbicara kreatif.

Anda mungkin juga menyukai