Disusun Oleh :
Lucky Ridwan
D1A021184
Dosen Pengampu :
Dr.Dra.Arzita,M.Si
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... iii
BAB I STOMATA................................................................................................................................. 4
1.1 Tujuan Praktikum ...................................................................................................................... 4
1.2 Landasan Teori ........................................................................................................................... 4
1.3 Alat dan Bahan ............................................................................................................................ 4
1.4 Cara Kerja ................................................................................................................................... 4
1.5 Hasil Pengamatan ....................................................................................................................... 5
1.6 Pembahasan ................................................................................................................................. 6
1.7 Kesimpulan ................................................................................... ..........................................8
BAB II TRIKOMATA (RAMBUT-RAMBUT) ................................................................................. 9
2.1 Tujuan Praktikum ....................................................................................................................... 9
2.2 Landasan Teori ........................................................................................................................... 9
2.3 Alat dan Bahan ............................................................................................................................ 9
2.4 Cara Kerja ................................................................................................................................... 9
2.5 Hasil Pengamatan ..................................................................................................................... 10
2.6 Pembahasan ............................................................................................................................... 10
2.7 Kesimpulan ................................................................................................................................ 13
BAB III ANATOMI AKAR, BATANG DAN DAUN ...................................................................... 14
3.1 Tujuan Praktikum .................................................................................................................... 14
3.2 Landasan Teori ......................................................................................................................... 14
3.3 Alat dan Bahan .......................................................................................................................... 15
3.4 Cara Kerja ................................................................................................................................. 15
3.5 Hasil Pengamatan ..................................................................................................................... 16
3.6 Pembahasan ............................................................................................................................... 17
2.7 Kesimpulan ................................................................................... ........................................23
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 24
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunianyalah saya dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum tentang Mengamati Stomata,
Trikomata, Anatomi Akar, Batang dan Daun Pada Tanaman Monokotil dan Dikotil ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu
Dr.Dra.Arzita,M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Botani yang telah memberikan
tugas ini kepada saya.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah botani
sebagai sebagai syarat penilaian proses belajar mengajar semester dua yang telah dilaksanakan.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai stomata, trikomata, anatomi akar, batang dan daun, dan juga bagaimana
proses kegiatan praktikum. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam laporan ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik,
saran dan juga usulan demi perbaikan karya yang akan saya buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tulisan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Penyusun :
(LUCKY RIDWAN)
iii
BAB I
STOMATA
4
1.5 Hasil Pengamatan
Gambar daun
alpukat
Gambar daun
Rhoeo discolor
5
1.6 Pembahasan
Stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel
epidermis khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang
berbentuk sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya dan disebut sebagai sel
tetangga.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel dapat di lihat bahwa Oryza sativa
diperoleh pengamatan sebagai tanaman monokotil, terlihat bagian stomata yakni celah,
sel penjaga dan sel tetangga. yang memiliki sel penutup yang berbentuk halter, yaitu
pada bagian ujung sel penutup membesar, dinding sel pada ujung-ujung juga
membesar, relatif tipis dari pada dinding sel bagian bawah dan sel penutup membuka
ke arah sejajar dengan permukaan epidermis. Tipe daun padi (Oryza sativaini) terdapat
pada famili gramineae.
Tipe stomata daun padi (Oryza sativa L.) adalah tipe Graminae ,yaitu sel penutup
dikelilingi olwh dua sel tetangga yang sejajar satu sama lain.
Hasil pengamatan pada tabel diatas dihasilkan bahwa pada bagian atas
permukaannya tidak ditemukan stomata, sedangkan pada bagian bawah permukaan
daun terlihat jelas stomata bertipe parasitik yaitu stoma mempunyai dua buah sel
tetangga dengan poros panjang sejajar dengan poros panjang stoma. Banyakditemukan
pada Rubiaceae.
6
C. Daun Rhoeo discolor (sel tetangga: 2, letak sama tinggi dengan
epidermis atau disebut faneropor)
Pada tabel dapat dilihat bahwa bentuk stomata dari Rhoeodiscolor ini tampak
seperti memiliki sel penjaga yang sejajar dengan sel penutupnya. Dimana hal ini dapat
disimpulkan bahwa tipe stomata dari tumbuhan ini adalah parasitik stomata.
Tipestomata parasitik yaitu berupa setiap sel penutup didampingi oleh satu atau lebih
sel tetangga yangletaknya sejajar dengan stomata. Stomata tipe parasitik adalah jenis
yang paling umum terlihat. Ukuran dan jenis stomata bervariasi sesuai dengan organ
atau bagian yang ada stomanya. Stomata pada lamina dan epicarp disusun secara acak
stomata diatur paralelisasi untuk bundel vaskular.
Pada tabel diatas terlihat bahwa stomata dengan tipe anisositik yaitu stoma
dikelilingi oleh tiga sel tetangga, sebuah sel tetangga lebih kecil dari pada sel tetangga
lainnya. Sel penutup pada cabai rawit berbentuk ginjal.Banyak ditemukan pada
Solaneceae.
Tipe stomata daun cabai ini adalah tipe Anisosistik adalah sel penutup yang
dikelilingi oelh beberapa sel yang bentuk dan ukurannya sama dengan sel
epidermis lainnya.
Bentuk seperti ginjal dan sel penutup dikelilingi tiga sel tetangga,salah satu lebih
besar atau lebih kecil dari dua sel tetangga lainnya.
7
Stomata memiliki 3-4 sel tetangga dengan bentuk dan ukuran yang berbeda serta
tidak berbentuk
Tipe stomata anisositil sering dijumpai pada fimili Cruciferaceae,Nicotiana dan
Solanaeacea
Sampel dari famili Solanaceae pada penelitian ini diwakili oleh Cabai (Capsicum
frustescens)
1.7 Kesimpulan
Berdasarkan tipe-tipe stomata diatas, dapat diketahui bahwa ada beberapa tipe stomata
pada daun diantaranya adalah tipe anomositik/ranuculaceae, tipe anisositik/cruiferae, tipe
parasitic/rubiceae dan tipe diasitik. Kesimpulan dari praktikum ini adalah, daun padi
termasuk ke dalam tipe stomata graminae, daun alpukat termasuk ke dalam tipe stomata
anomositik/ranuculaceae, daun Rhoeo discolor termasuk ke dalam tipe stomata
parasitic/rubiceae dan daun cabai termasuk kedalam tipe stomata anisositik/cruiferae.
8
BAB II
TRIKOMATA (RAMBUT-RAMBUT)
9
2.5 Hasil Pengamatan
Gambar bunga
kembang sepatu
2.6 Pembahasan
Pada sel-sel epidermis ada yang membentuk struktur berupa rambut-rambut yang
menonjol kearah luar yang disebut denga trikoma. Dilihat dari fungsinya trikoma ini
memiliki peran yang bermacam-macam. Dilihat dari kemampuan menghasilkan
secret, trikoma dibagi menjadi dua yakni trikoma glandular dan trikoma non-
glandular.
a. Trikoma Glandular
Trikoma glandular merupakan jenis trikoma yang memiliki secret dan berfungsi
untuk sekresi. Trikoma glandular memiliki sel kelenjar yang dapat mengeluarkan
zat seperti garam, gula dan terpen. Trikoma glandular tidak hanya bervariasi dalam
jenis zat yang mereka keluarkan dan lokasinya, tetapi juga berkaitan dengan cara
mereka menghasilkan sekresi ini. Ada trikomata glandanular bersel tunggal dan
multiselular. Selain itu, mereka juga bisa uniseriate (mereka disusun dalam satu seri
atau lapisan) atau multiseriate (disusun dalam beberapa seri). Glandular uniselular
– untuk jenis rambut ini dimungkinkan untuk melihat perbedaan morfologis antara
bagian apical dan sadal sel. Mereka juga dapat terjadi bercabang atau tidak
bercabang. Trikomata glandular multiseluler – trikoma jenis ini mucul sebagai hasil
perkembangan epidermis dengan kepala yang terdiri dari sel-sel yang
mengeluarkan dan menyimpan sejumlah besar metabolit khusus.
10
Trikoma glandular merupakan jenis trikoma memiliki secret dan berfungsi
unutk sekresi. Trikoma glandular memiliki sel kelenjar yang dapat mengeluarkan
zat seperti garam, gula dan terpen. Trikoma sekresi dapat bersel satu, bersel banyak,
atau berupa sisik. Trikam glandular tidak hanya bervariasi dalam jenis zat yang
mereka keluarkan dan lokasinya, tetapi juga berkaitan dengan cara mereka
menghasilkan sekresi ini. Ada trikoma glandular bersel tunggal dan multiseluler.
Selain itu mereka juga bisa uniseriate (mereka disusun dalam satu seri atau lapisan)
atau multiseriate (disusun dalam beberapa seri). Glandular uniseluler –
untuk jenis rambut ini dimungkinkan untuk melihat perbedaan morfologis antara
bagian apical dan basal sel. Mereka juga dapat terjadi bercabang atau tidak
bercabang. Trikomata glandular multiseluler – trikomata jenis ini muncul sebagai
hasil perkembangan epidermis dengan kepala yang terdiri dari sel-sel yang
mengeluarkan dan menyimpan sejumlah besar metabolit khusus.
b. Trikomata non-Glandular
Trikomata non-glandular merupakan jenis trikomata yang tidak memiliki secret
dan juga tidak memiliki fungsi sekresi. Seperti trikomata kelenjar (glandular),
trikomata non-kelenjar juga ada sebagai uniseluler atau multiseluler. Namun,
mereka juga bisa ada sebagai bercabang atau tidak bercabang. Mayoritas dari ini
telah terbukti bercabang, sederhana dan berbentuk seperti bintang. Adapun
trikomata non-kelenjarbercabang, mereka dapat ada sebagai uniseriate, biseriate
atau multiseriate. Mereka juga bervariasi dalam bentuk, ukuran dan panjangnya
dapat ditemukan diberbagai tanaman (trikomata non-kelenjar uniseluler pada
Coridothymus capitatus) trikomata dua sel dapat ditemukan di dasar sisi abaksial
daun.
Fungsi trikomata pada tumbuhan adalah mengurangi penguapan, meneruskan
rangsangan, mengurangi gangguan dari hewan herbivora dan membantu penyerbukan.
Sel kersik adalah bagian sel epidermis yang berbentuk bulat, elips dan berisi kristal
kersik. Sel kersik berfungsi untuk memperkuat batang. Fungsi trikomata pada daun
yaitu untuk mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan.
11
Trikoma ini termasuk kedalam trikoma non-glandular. Dan trikoma sel
yang termasuk kedalam multiseluler.
Trikomata yang tidak menghasilkan secret (Trikoma non-glamdular)
yaitu salah satu ialah Rambut sisik yang memipih dan bersel
banyak,contohnya Durio zibithnus
Trikoma berbentuk sisik,pipih,dan multisel.Ada yang tidak bertangkai
(sessile),disebut sisik dan ada yang bertangkai sehingga seperti
perisai,misalnya Olea
Trikoma membedakan dengan memperhatikan kepala bentuknya yaitu :
Trikoma rambut:trikoma unicesululer
Trikoma sisik (peltate hair,scale) yaitu trikoma yang dianggap
berbentuk peltatus atau perisai/sisik,bagian bawah trikoma
melekat pada permukaan epidermis.
12
2.7 Kesimpulan
Trikoma adalah tonjolan epidermis yang terdiri dari atas satu atau lebih sel yang
terdapat tumbuhan contohnya pada daun. Trikomata dapat digolongkan atas trikomata
glandular (rambut kelenjar) dan non-glandular (bukan rambut kelenjar). Pada praktikum
kali ini daun durian termasuk kedalam trikomata non-glandular dan daun kembang sepatu
termasuk kedalam trikomata glandular.
13
BAB III
ANATOMI AKAR, BATANG DAN DAUN
Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-
buku inilah terdapat daun.
Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrope).
Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali
kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya
rumput dan waktu batang masih muda.
Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna
hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya
matahari untuk fotosntesis. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotroph obligat, ia harus
memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya matahari menjadi
energi kimia.
14
3.3 Alat dan Bahan
a. Gambar akar dan batang Ricinus communis, gambar akar, batang dan daun Zea mays dan
gambar daun karet (Ficus elastic)
b. Gambar irisan epidermis akar dan batang Ricinus communis, gambar akar, batang dan
daun Zea mays dan gambar daun karet (Ficus elastic)
15
3.5 Hasil Pengamatan
Gambar akar
Ricinus
communis
Gambar batang
Ricinus communis
16
3.6 Pembahasan
Tanaman merupakan salah satu makhluk hidup yang mampu membuat makannya
sendiri. Tanaman di bedakan menjadi dua yaitu tanaman dikotil dan juga tanaman
monokotil.
a. Monokotil
Tumbuhan biji tunggal atau monokotil adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang berbiji tidak membelah karena hanya memiliki satu daun
lembaga. Kelompok ini sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan
dan memiliki berbagai nama, seperti monochotyledoneae, liliopsid dan lilidae.
Batang monokotil memiliki bentuk seperti ruas-ruas dan tidak memeiliki ruang
yang cukup besar. Itu bisa dilihat pada ja gung dan tebu yang terbentuk atas ruas-
ruas batang. Batang monokotyil tidak punya jaringan pengangkut xylem maupun
floem. Maka dapat menyebabkan tidak adanya kambiaum pada batang tumbuhan.
Akar monokotil adalah akar serabut yang tipis dan kecil serta umumnya memiliki
tudung akar. Sedangkan tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang yang bercabang
dan kuat serta umumnya tidak memiliki tudung akar. Akar monokotil ini tersusun
oleh beberapa macam jaringan dengan fungsi tertentu.
Daun monokotil memiliki bentuk tulang daun yang lurus dan juga memiliki
bentuk daun yang sejajar. Pada tanaman monokotil tidak memiliki jaringan
palisade
b. Dikotil
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping
dua. Pada tumbuhan dikotil bijinya dilindungi oleh daun buah atau disebut karpel.
Tumbuhan yang tergolong dikotil memiliki sepasang daun lembaga atau kotiledon.
Daun lembaga ini sudah terbentuk sejak tahap biji, oleh karenanya Sebagian besar
anggotanya memiliki biji-bijian yang mudah terbelah menjadi dua bagian.
Batang dikotil memiliki lapisan-lapisan yang terbagi jelas dan memiliki lapisan
cambium yang memungkinkan adanya pertumbuhan sekunder. Batang tumbuhan
dikotil umumnya bercabang serta memiliki cambium pada perbatasan antara
jaringan xylem dan floem. Batang dikotiol adalah batang yang dapat dikenal dari
bentuk luarnya, terutama apada tumbuhan batang berkayu. Batang dikotil
bercabang, dan tidak beruas. Adanya cambium pada batang dikotil, membuat
batang mengalami pertumbuhan membesar. Struktur dalam batang dikotil terdiri
atas kulit kayu, kayu dan empulur.
Akar dikotil tumbuhan dikotil memiliki jenis akar tunggang. Akar jenis ini
merupakan perpanjangan batang dan terdapat cabang akar kecil. Pada tanaman
dikotil umumnya akar tidak memiliki tudung akar.
Daun dikotil umumnya memiliki bentuk tulang daun menyirip dan menjari. Daun
dikotil memiliki jaringan epidermis di atas dan bawah daun yang melindungi daun,
sel-selnya rapat dan memiliki stomata sebagai jalur pertukaran udara, jaringan
tiang/palisade di bagian atas daun di bawah epidermis, bagian ini mengandung
banyak kloroplas untuk fotosintesis, jaringan bunga karang/spons di bagian bawah
daun yang bentuknya tidak teratur dan berongga agar udara mudah masuk,
jaringan pengangkut/vaskuler yang terdiri dari xilem (mengangkut zat2 dan air
dari tanah) dan floem (mengangkut hasil fotosintesis).
17
1. Tanaman Ricinus communis
18
2. Tanaman Zea mays
20
daun umumya berkisar antara 10-18 helai, rata-rata munculnya daun yang
terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap daun.
Genotipe jagung mempunyai keragaman dalam hal panjang, lebar, tebal,
sudut, dan warna pigmentasi daun. Lebar helai daun dikategorikan mulai dari
sangat sempit (< 5 cm), sempit (5,1-7 cm), sedang (7,1-9 cm), lebar (9,1-11
cm), hingga sangat lebar (>11 cm).
Sel
tetangga
Celah
(porus)
Sel
penutup
Secara umum, daun terdiri atas struktur anatomi yang sama, seperti epidermis, stomata,
mesofil, dan berkas pengangkut. Namun, yang membuat perbedaan antar komponen tersebut
ditentukan oleh lingkungan fisik, seperti ketersediaan air, intensitas cahaya, dan ekologi.
Melalui tekanan seleksi tersebut, membuat terjadinya perbedaan dalam struktur daun,
misalnya pada sel epidermis bisa terdiri atas satu lapis epidermis dan bisa juga lebih dari satu
lapis epidermis, seperti hipodermis yang berasosiasi dengan epidermis. Stomata yang dapat
terdistribusi pada kedua permukaan daun atau hanya pada salah satu permukaan daun. Selain
itu, pada mesofil dapat mengalami spesialisasi atau tidak terspesialisasi. Mesofil dapat
terspesialisasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang.
Perbedaan struktur juga terjadi pada Ficus. Ficus memiliki karakter tersendiri berupa sel
litosit. Litosit merupakan hasil spesialisasi dari sel epidermis yang terdapat pada daun,
mengandung kristal kalsium karbonat yang disebut sistolit. Kristal kalsium karbonat jarang
dijumpai pada tumbuhan dan merupakan sisa metabolisme. Pada umumnya sel litosit pada
Ficus dijumpai pada sel epidermis atas daun, namun adapula yang terletak pada sel epidermis
atas maupun sel epidermis bawah . Sel litosit memiliki ukuran yang sangat besar serta memiliki
bentuk ovoid atau ovoid memanjang.
Ficus juga merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki multilayer epidermis
yang disebut epidermis ganda. Epidermis ganda diturunkan dari protoderma melalui
pembelahan perikrinal. Pada daun Ficus juga terdapat derivat epidermis berupa stomata dan
trikoma. Secara umum, stomata ditemukan di sisi bawah daun. Hal ini sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Beck, bahwa stomata pada daun banyak ditemukan di sisi bawah daun.
Stomata merupakan derivat epidermis yang memiliki peranan sangat penting dalam
kelangsungan hidup tumbuhan, khususnya proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena
proses fotosintesis tumbuhan terjadi pada stomata. Stomata terdiri atas celah stomata dan
21
dikelilingi oleh dua sel penjaga. Stomata memungkinkan terjadinya hubungan antara bagian
dalam tumbuhan dengan lingkungan luar.
Derivat epidermis yang kedua adalah trikoma. Trikoma terdiri atas satu sel atau banyak
sel. Beberapa trikoma ada yang berupa glandular dan adapula non-glandular, namun secara
umum trikoma yang ditemukan pada Ficus berupa trikoma non- glandular. Trikoma berfungsi
untuk melindungi diri dari gangguan luar serta mengurangi penguapan. Struktur anatomi
berupa bentuk stomata, kerapatan stomata, bentuk sel epidermis, serta struktur mesofil pada
daun merupakan penciri yang bersifat konstan sehingga dapat digunakan sebagai data dalam
melakukan identifikasi tumbuhan.
Ciri khas tersendiri pada anatomi daun, Ficus racemosa L., juga memiliki banyak potensi
yang sangat bermanfaat khususnya dalam bidang medis, di antaranya sebagai antikanker,
antioksidan, antiseptik, dan tiduretik, serta masih banyak potensi lain yang terkandung pada
Ficus racemosa L. Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dilakukanlah
penelitin mengenai anatomi daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi
daun pada Ficus racemos L., dan potensinya yang ditemukan di Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung. Manfaat penelitian ini adalah dapat menambah ilmu pengetahuan dan keilmuan
mengenai struktur anatomi tumbuhan.
22
3.7 Kesimpulan
Terdapat dua jenis tumbuhan yaitu tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan
monokotil adalah tumbuhan yang berkeping biji tunggal, sedangkan tanaman dikotil
adalah tanaman yang memiliki keping biji dua. Dalam praktikum ini dapat disimpulkan
bahwa tanaman Ricinus communis dan tanaman karet termasuk pada tanamn dikotil,
sedang kan tanaman Zea mays termasuk kedalam tanamn monokotil.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Ficus racemosa L., memiliki
keunikan secara anatomi. Pada sayatan melintang terdapat sel litosit sebagai ciri khas pada
tumbuhan Ficus dengan bentuk ovoid dan ditemukan di jajaran sel epidermis bawah.
Kemudian, terdapat hipodermis yang ditemukan pada kedua sisi epidermis, mesofil
mengalami diferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang. Berkas
pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Selain itu, terdapat derivat epidermis berupa
stomata dan trikoma. Stomata berupa tipe diasitik yang terdapat pada sisi bawah dauan
(hipodermis), trikoma yang terdapat pada kedua sisi daun (abaksial dan adaksial) yang
berbentuk non-glandular bersel satu. Ficus racemosa L., juga memiliki banyak potensi
yang dikandungnya berupa anti inflamasi, anti diuretik, anti diabetes, antioksidan, anti
bakteri, serta mengandung fitokimia.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
25