Anda di halaman 1dari 3

RARA RELAWAN BENCANA Step 2

Rara dan tim ditugaskan oleh organisasi kampus sebagai relawan tanggap darurat bencana 1. Apa saja tugas dari relawan tanggap darurat bencana? Dan Mengapa Rara dan tim
gempa bumi yang diikuti banjir bandang di Kota Pasaman. Sebelum turun ke lapangan, Rara dan tim berkoordinasi dengan pos komando tanggap darurat di lokasi terdampak ?
berkoordinasi dengan pos komando tanggap darurat di lokasi terdampak yang dikoordinir oleh BPBD 2. Apa saja alat-alat kesehatan dan obat yang dibutuhkan relawan bencana dengan
Kota. Anggota tim mempersiapkan alat-alat kesehatan dan obat yang dibutuhkan, dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19?
mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19. Rara sebelumnya sudah pernah ikut kegiatan gladi 3. Apa saja kegiatan yang Rara ikuti pada gladi kebencanaan yang diadakan BPBD Kota Padang?
kebencanaan yang diadakan BPBD Kota Padang. 4. Mengapa Tim medis, TRC, dan beberapa relawan yang terlatih perlu melakukan triase?
5. Mengapa tenaga medis perlu melakukan simulasi seperti yang tertuang di dalam hospital
Sesampainya di lokasi, Rara dan tim bergabung dengan para relawan dan mengerjakan tugas disaster plan?
masing-masing, seperti membantu evakuasi, pendataan, dan mendirikan tenda darurat. Tim medis, 6. Mengapa perlu tim untuk melakukan assesmen dan berkoordinasi dengan dinas terkait
TRC, dan beberapa relawan yang terlatih melakukan triase. Sebagian korban kemudian diputuskan lainnya, seperti dalam rencana kontingensi?
untuk dievakuasi ke RSUD Kota Pasaman. Keterbatasan sarana transportasi dan buruknya jaringan 7. Apa saja peraturan/kebijakan di tingkat nasional dan internasional yang mengatur tentang
komunikasi membuat proses evakuasi ke rumah sakit terhambat. Di RSUD, para tenaga medis juga penanggulangan bencana?
kewalahan karena belum pernah melakukan simulsi seperti yang tertuang di dalam hospital disaster 8. Mengapa Dinas sosial perlu membuka layanan psikososial bagi anak di lokasi terdampak?
plan. 9. Apa peran dari NGO internasional pada penanggulangan bencana?
Dinas kesehatan Kota dibantu oleh PMI dan organisasi sosial masyarakat (OSM) lainnya 10. Apa penyebab belum optimalnya upaya mitigasi dan PRB terutama dalam bidang kesehatan
mendirikan rumah sakit lapangan. Merespons bencana ini, pusat krisis menurunkan tim untuk di daerah terdampak?
melakukan assesmen dan berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya, seperti dalam rencana Step 3
kontingensi yang dibuat tahun sebelumnya. Rara ingat ada kebijakan di tingkat nasional yang
mengatur tentang ini dan peraturan terkait secara internasional. 1. Apa saja tugas dari relawan tanggap darurat bencana? Dan Mengapa Rara dan tim
berkoordinasi dengan pos komando tanggap darurat di lokasi terdampak ?
Rara selalu mengikuti rakor antar lembaga yang terlibat. Dari sana Rara tahu Dinas sosial
membuka layanan psikososial bagi anak yang merupakan kelompok rentan. Bantuan dari luar kota
juga berdatangan. Rara tidak melihat NGO internasional di sana, seperti yang terlihat pada bencana 2. Apa saja alat-alat kesehatan dan obat yang dibutuhkan relawan bencana dengan
tsunami di Palu tahun 2018 silam. Di dalam rapat evaluasi gabungan Rara juga mendengar masalah mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19?
tingginya risiko bencana yang berkaitan dengan kapasitas dan kerentanan. Beberapa utusan juga
mengemukakan tentang belum optimalnya upaya mitigasi dan PRB terutama dalam bidang
kesehatan di daerah terdampak. 3. Apa saja kegiatan yang Rara ikuti pada gladi kebencanaan yang diadakan BPBD Kota
Bagaimana Anda menjelaskan pengalaman Rara? Padang?

Step 1 Tugas BPBD: Melaksanakan penanggulangan bencana yang meliputi pra bencana, tanggap darurat,
dan pasca bencana secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan satuan kerja perangkat daerah
1. TRC lainnya di daerah, instansi vertikal yang ada di daerah dengan memperhatikan kebijakan
2. Triase penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan
3. Hospital disaster plan
4. PMI Berupa geladi/ simulasi bencana:
5. Organisasi sosial masyarakat - Menyusun scenario bencana > Skenario harus berdasar data ilmiah dan dapat dipertanggung
6. BPBD jawabkan, Skenario harus disusun dan disepakati bersama
7. Layanan psikososial - Gambarkan secara kronologis kejadian bencana >
8. NGO internasional 1. Gambaran situasi kehidupan masyarakat sebelum bencana terjadi
9. Mitigasi; : upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh 2. Gambaran tingkat risikonya dilihat dari segi dampak dan waktu kejadian.
bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana, baik itu bencana alam, atau 3. Membuat “asumsi dampak” terhadap beberapa aspek :
akibat ulah manusia. o Kependudukan (kematian, hilang, luka-luka, pengungsian, pindah)
10. PRB; Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah rangkaian upaya yang dilakukan secara o Fasilitas/Asset (fasum, fasos seperti mesjid, gereja, sarana vital seperti PLN, PDAM, TELKOM,
sistematis untuk menganalisis risiko-risiko dampak bencana terhadap kehidupan dan o Ekonomi (pasar, pabrik, ruko, perbankan, transportasi, BBM, sembako, ternak,
penghidupan manusia. o Pemerintahan (kantor, aparat, peralatan, dokumen/arsip, layanan publik)
o Lingkungan (sawah, ladang, tambak, hutan, mangrove, sumber air, dll)
Rangkaian pelaksanaan Geladi: hilangnya anggota keluarga, rusaknya sekolah, dan lain-lain. Ini tentunya dapat menghambat
tumbuh kembang anak dalam beberapa aspek kehidupannya. Antara lain adalah aspek
1. Workshop penyusunan Rencana Kontinjensi. perkembangan fisik, aspek perkembangan akademik, dan aspek perkembangan kerohanian
2. TOT Kesiapsiagaan Masyarakat, untuk melatih masyarakat ttg apa yg seharusnya anak.
dikerjakan bila terjadi bencana. Keterpisahan anak dari orangtua membuat anak berada dalam kondisi yang rentan
karena ia kehilangan figur pengasuh dan pelindung. Situasi ini tentunya sangat berdampak
Drill teknis PB, untuk melatih petugas dalam pada kondisi psikologis anak. Ia akan berada dalam kesedihan dan ketakutan. Selain itu
o mengoperasional alat dan perlengkapan PB: dengan ketiadaan figur pelindung dan pengasuh, anak menjadi sangat rawan untuk
o mendirikan tenda dimanipulasi dan dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
o operasional dapur umum Menurut proyeksi gangguan mental pada populasi yang terdampak bencana yang
o perahu karet dilakukan oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2012 menyatakan bahwa 76-
o rappling 82 persen reaksi yang dialami oleh para penyintas bencana alam masih tergolong reaksi
o Dropping bantuan (heliboxs) stress yang normal. Sedangkan terdapat sekitar 3-4 persen dari populasi penyintas bencana
o menolong korban, dll) yang menunjukkan reaksi gangguan psikologis berat setelah bencana terjadi. Reaksi
gangguan psikologis ini dapat berupa PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)/Gangguan Stres
4. Mengapa Tim medis, TRC, dan beberapa relawan yang terlatih perlu melakukan triase? Pasca Trauma, depresi, pikiran bunuh diri dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Triase (Triage) adalah Tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar Oleh sebab tersebutlah, perlu dibuka layanan psikososial pada anak, dimana para
beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber relawan dapat membantu anak dalam menghadapi masalah yang dialaminya, seperti dapat
daya (SDM dan sarana) yang tersedia. Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa menjadi figure pengasuh, memberikan rasa aman kepada anak akibat hilangnya keluara dan
dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin. orang tua, serta menangani masalah psikologis pada anak seperti PTSD dan depresi
Tenaga medis dan para relawan sangat penting mengetahui siapa prioritas korban, dengan
menilai beratnya cidera, besarnya keungkinan untuk hidup, serta kemungkinan keberhasilan 9. Apa peran dari NGO internasional pada penanggulangan bencana?
dari tindakan kepada korban.
Oleh karena itu, pada saat terjadi bencana, jumlah korban dapat ditangani dengan
maksimal dan penanganan yang diberikan dapat menyeluruh kepada seluruh korban. Pasien 10. Apa penyebab belum optimalnya upaya mitigasi dan PRB terutama dalam bidang
yang mendapatkan kode warna merah dapat segera mendapatkan penanganan segera, kesehatan di daerah terdampak?
sehingga dapat menyelamatkan nyawa dari pasien, sedangkan pada warna hijau yang 1) Belum terwujudnya regulasi turunan undang undang penanggulangan bencana
merupakan cedera minimal dapat mendapat penanganan yang ringan sesuai dengan luka.
Oleh karena itu penting dilakukan tindakan triase oleh tenaga kesehatan. Dengan
dilakukannya triase, tentu nyawa yang dapat diselamatkan semakin banyak. 2) Belum optimalnya dukungan anggaran
Alokasi dana program penanggulangan bencana pada BNPB terus mengalami
5. Mengapa tenaga medis perlu melakukan simulasi seperti yang tertuang di dalam penurunan dari tahun ke tahun, yaitu Rp 2,83 triliun pada tahun 2015 dan menjadi
hospital disaster plan? hanya Rp478,1 miliar pada tahun 2018. Penurunan dana program penanggulangan
bencana tahun 2018 ini akan berdampak pada kegiatan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana, penyiapan logistik di kawasan rawan bencana, rehabilitasi dan
6. Mengapa perlu tim untuk melakukan assesmen dan berkoordinasi dengan dinas rekonstruksi bidang sosial ekonomi di wilayah pascabencana, tanggap darurat di daerah
terkait lainnya, seperti dalam rencana kontingensi? terkena bencana, dan pemberdayaan masyarakat dalam kesiapan menghadapi bencana
di tiap daerah

7. Apa saja peraturan/kebijakan di tingkat nasional dan internasional yang mengatur 3) Lambatnya mekanisme proses dana penganggulangan bencana
tentang penanggulangan bencana?

4) Lambatnya upaya mitigasi karena peringatan dini yang masih kurang serta budaya
8. Mengapa Dinas sosial perlu membuka layanan psikososial bagi anak di lokasi mitigasi masyarakat saat terjadi bencana masih kurang
terdampak?
Menurut Brofenbrenner (1972) tahapan perkembangan manusia tidak terlepas dari
sistem-sistem yang saling menunjang di sekitarnya. Ketika bencana alam terjadi, sistem- 5) Lemahnya koordinasi antar instansi terkait
sistem yang ada di dalam kehidupan anak mengalami gangguan, bahkan kehancuran. Seperti
Kurang sigapnya Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat salah
satunya disebabkan oleh lemahnya koordinasi antar lembaga yang mendapat mandat
penanggulangan bencana seperti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan
Kementerian Pekerjaan Umum, dan lain-lain terhadap penanggulangan bencana.

Anda mungkin juga menyukai