Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN LABORATORIUM

UPTD PUSKESMAS PUHPELEM


TAHUN 2022
BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan


bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesad aran ,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mecapai drajat
kesehatan yang optimal.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan


dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan
kesehatan tersebut diatas.

Upaya pelayanan laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak


terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas
wajib menyelenggarakan laboratorium di Puskesmas. Selain itu pemeriksaan
laboratorium berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, dan
digunakan untuk menegakkan diagnosa penyakit secara pasti.

Dalam menjalankan laboratorium di Puskesmas, agar dapat berjalan dengan baik


dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas Puhpelem menyusun
PEDOMAN PENYELENGGARAAN LABORATORIUM DI PUSKESMAS
PUHPELEM.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk meningkatkan pelayanan di Puskesmas, dan meningkatkan kepuasan
pasien
2. TUJUAN KHUSUS
Untuk menegakkan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Penyelenggaraan laboratorium di Puskesmas merupakan kegiatan penunjang,
yang mencakup semua pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di Puskesmas.
Mulai dari pengambilan sampel pemeriksaan, pemeriksaan sampel, pembacaan
hasil, penyampaian hasil ke pasien dan pelaporan kegiatan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.

D. BATASAN OPERASIONAL
Penyelenggarakan laboratorium di Puskesmas merupakan suatu proses yang urut
yang harus dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa.

E. LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37
TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN LABORATORIUM PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 2
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggara pemeriksaan
laboratorium Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi
baik jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh
Puskesmas. Adapun tenaga laboratorium di Puskesmas Puhpelem sebagai
berikut :

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


1 PENANGGUNG JAWAB DOKTER 1
2 TENAGA TEKNIS ANALIS 1
KESEHATAN
3 TENAGA NON TEKNIS - -
Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang
sesuai kompetensinya.
1. Penanggung jawab laboratorium Puskesmas mempunyai tugas
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
b. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboatorium
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu.
2. Tenaga teknis mempunyai tugas
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan keenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan
standar prosedural operasional.
b. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium
e. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau
tenaga kesehatan lainnnya
f. Menyiapkan bahan rujukan specimen
3. Tenaga non teknis mempunyai tugas
a. Membantu tenaga teknis dalam menyiapkan alat dan bahan
b. Membanu tenaga teknis dalam menyiapkan pasien
c. Membantu administrasi

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga teknis bertugas setiap hari sesuai jam kerja di ruang laboratorium.
Untuk penanggungjawab seorang dokter fungsional setiap diperlukan bisa
datang ke ruang laboratorium.

C. JADWAL KEGIATAN
Buka setiap hari sesuai jam kerja dinas.
Untuk tenaga setiap saat ada, pembagian jadwal disesuaikan dengan pekerjaan
sampirannya.

BAB III

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 3


STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

MODEL LABORATORIUM PUSKESMAS PUHPELEM


(UKURAN 3 MX 2 M)

1. Ukuran ruang 3 x 2 m2
2. Langit-langit berwarna terang
3. Dinding berwarna terang
4. Lantai dari keramik
5. Terdapat pintu
6. Pemberian sampel langsung dari pintu
7. Ada bak cuci
8. Pencahayaan cukup
9. Sirkulasi udara cukup
10. Suhu ruangan cukup
11. Tersedia air bersih
12. Tersedia tempat sampah limbah padat
13. Tersedia pembuangan limbah cair

B. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja
b. Kursi
c. Bak cuci
d. Meja pemeriksaan
e. Lemari pendingin
f. Almari alat

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 4


g. Rak reagent
h. Pendingin Ruangan

2. PERALATAN

NO JENIS ALAT JUMLAH


1 FOTOMETER 1
2 HEMATOLOGY ANALYZER 1
3 HEMOSITOMETER SET -
4 MIKROSKOP BINOKLER 1
5 PEMANAS/PENANGAS DENGAN AIR -
7 lt
6 PIPET MIKRO 5-50,100-200,500-1000 1,
ul
7 SENTRIFUS LISRIK 1
8 SENTRIFUS MIKROHEMATOKRIT -
9 TABUNG LAJU ENDAP DARAH -
10 TELLY COUNTER -
11 URINOMETER (ALAT PENGUKUR -
BERAT JENIS URINE)
12 BATANG PENGADUK 2
13 BEKER GLASS -
14 BOTOL PENCUCI -
15 CORONG KACA 5 cm -
16 ERLENMEYER,GELAS -
17 GELAS PENGUKUR (100 cc) -
18 GELAS PENGUKUR (16 OZ/500 ml) -
19 KACA OBJEK Cukup
20 KACA PENUTUP (DEK GLAS) Cukup
21 PIPET BERSKALA (Vol 1 cc) -
22 PIPET BERSKALA (Vol 10 cc) -
23 TABUNG KAPILER -
MIKROHEMATOKRIT
24 TABUNG REAKSI (12 mm) Cukup
25 TABUNG REAKSI DENGAN TUTUP -
KARET/GABUS
26 TERMOMETER 0-50 DERAJAT 1
CELCIUS (SKALA ½ C)
27 WADAH AQUADES -
28 AUTOKLAF 1
29 BLOOD LANSET DENGAN Cukup
AUTOKLIK
30 KAKI TIGA -
31 KAWAT ASBES -
32 KERTAS LAKMUS -
33 KERTAS LENSA Cukup
34 KERTAS SARING -
35 LAMPU SPIRITUS 1
36 LEMARI ES 1
37 PEMBENDUNG 1
38 PENGHISAP KARET -
39 PENJEPIT TABUNG DARI KAYU 1
40 PENSIL KACA -
41 PIPET TETES (PIPET PASTEUR) Cukup
42 POT SPESIMEN DAHAK MULUT Cukup
LEBAR

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 5


43 POT SPESIMEN URINE MULUT Cukup
LEBAR
44 RAK PENGERING 1
45 RAK PEWARNA KACA PREPARAT 1
46 RAK TABUNG REAKSI 1
47 ROTATOR PLATE -
48 SENGKELIT/OSE 1
49 SIKAT TABUNG REAKSI 1
50 SPUIT DISPOSIBLE 3 cc Cukup
51 SPUIT DISPOSIBLE 5 cc -
52 STOPWATCH -
53 TIMER 1
54 TIP PIPET (KUNING DAN BIRU) Cukup

BAB IV
Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 6
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN

PASIEN
PASIEN
RUJUKAN/DOKTER

LOKET PENDAFTARAN PUSKESMAS

R. PEMERIKSAAN DOKTER

RUANG LABORATORIUM

PENGAMBILAN/PENERIMAAN SPESIMEN

PEMERIKSAAN

VALIDASI HASIL PEMERIKSAAN OLEH PENANGGUNGJAWAB


LABORATORIUM

PENGAMBILAN
HASIL
KETERANGAN

1. Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas.


2. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa dan bila diperlukan
diberi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
Pasien rujukan doketr dari luar Puskesmas yang datang ke Puskesmas untuk
melakukan pemriksaan laboratorium, setelah mendafar di loket pendaftaran
Puskesmas, langsung menuju ruang laboratorium untuk menyerahkan formulir
permintaan ujukan pemeriksan laboratorium dari dokter yang merujuknya.

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 7


3. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada petugas
laboratorium.
4. Setelah menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium, pasien
diaambil spesimennya.
5. Spesimen yang telah diambil diperiksa oleh petugas laboratorium
6. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk
divalidasi.
7. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium Puskesmas diletakkan di loket
pengambilan hasil.
8. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh pasien ke ruang
pemeriksaan dokter untuk mendapat penjelasan dari dokter tentang hasil
pemeriksaan laboratorium tersebut.
Untuk pasien rujukan, Formulir hasil pemeriksan laboratorium langsung dibawa
ke dokter yang merujuk.
9. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh dokter pemeriksa
kepada pasien.
B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN REAGEN
1. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Puhpelem meliputi
pemeriksaan dasar seperti :
a. Hematologi : Hematologi Rutin, Hemoglobin, golongan darah
b. Kimia klinik : Glukosa, Kolesterol total, Asam urat
c. Mikrobiologi dan Parasitologi : BTA
d. Imunologi : Anti hiv, HbsAg, Syphilis, Antigen Covid
e. Urinalisa : Tes kehamilan, protein urine, reduksi urin
2. Metode
Metode pemeriksaan laboratorium di puskesmas menggunakan metode
manual, semi automatik dan automatik
3. Reagen
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk tiap
pemeriksaan di laboratorium Puskesmas.
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan antara lain :
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan
b. Pemakaian reagen dengan metode first in- first out dan first ED first out
(sesuai urutan penerimaan dan ED nya)
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke dalam sediaan
induk
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan yang terjadi pada
sediaan reagen
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan
f. Lindungi label dari kerusakan
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya tidak
terkena cahaya matahari langsung
h. Reagen harus terdaftar di kementerian kesehatan
i. Reagen HIV harus sudah dievaluasi oleh laboratorium rujukan nasional.
C. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. PENCATATAN
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi. Macam-macam
pencatatan antara lain :
a. Buku register pendaftaran
b. Buku permintaan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 8


c. Buku catatan reagen

2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Kepala Puskesmas
berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatan harian.
Laporan triwulan, semesteran dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku
Pelaporan hasil laboratorium untuk penyakit tertentu menggunakan formulir
baku yang sudah ditentukan oleh program.

BAB V
LOGISTIK
Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 9
Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan penyelenggaran laboratorium Puskesmas
Puhpelem direncanakan dalam renstra, POA dan lokmin bulanan. Pengadaan
logistik berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan pengadaan sendiri oleh
Puskesmas.

Untuk yang pengadaan yang lewat DKK, Puskesmas setiap tahun membuat
pengajuan logistik yang dibutuhkan. Kemudian Puskesmas tinggal menunggu
logistik datang dari DKK.

Untuk yang pengadaan Puskesmas, tergantung kebutuhan Puskesmas yang habis


logistik yang mana, karena logistik yang datang dari DKK belum bisa mencukupi
kebutuhan Puskesmas, sehingga Puskesmas harus mencukupi sendiri disesuaikan
dengan keuangan Puskesmas.

Daftar logistik yang di Puskesmas Puhpelem

No Nama reagen No Nama reagen


I. REAGEN ESSENSIAL
1 Antisera A/B/AB/D 10 Syphilis
2 Aquabidest 11 Stik urin 2p
3 Imersi 12 Stromatolyser
4 HBsAg 13 Cell clean
5 Tes kehamilan 14 Cell pack
6 Strip gula darah 15
7 Strip colesterol
8 Strip asam urat
9 Anti Hiv
II. BAHAN LAIN
1 Pot dahak 6 spuit
2 Pot urin 7 Yellow dan blue tip
3 Lanset
4 Alkohol swab
5 Spiritus
6 Alkohol 70%

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 10


Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di laboratorium perlu
diperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 11


Setiap kegiatan yang dilakukan di laboratorium Puskesmas dapat menimbulka
bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun
lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/ mencegah bahaya yang terjadi, setiap
petugas laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :


A. Di tempat kerja dan lingkungan kerja
1. Desain tempat kerja yang menunjang K3
a. Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di
laboratorium.
b. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
c. Pencahayaan cukupdan nyaman
d. Ventilasi cukup dan sesuai
e. Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah di jangkau jika
diperlukan.
f. Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya
2. Sanitasi lingkungan
a. Semua ruangan harus bersih
b. Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan
kantong plastik dan diberi tanda khusus.
c. Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat
dimasuki/menjadi sarang serangga atau binatang pengerat.
d. Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan
secara teratur
e. Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam laboratorium
f. Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam laboratorium
B. Proses kerja, bahan dan peralatan
1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas laboratorium
harus mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya
yang mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap peralatan laboratorium dan
peralatan kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar, serta
mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja,
seperti tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam
kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung
tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama bekerja
dalam laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium.
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus harus diikat ke
belakang dengan rapi
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum
dan setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus melepaskan
baju proteksi sebelum meningalkan ruang laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpaijin pejabatyang
berwenang.
8. Dilarang makan, minum dan merokok di tempat kerja.
Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 12
9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau
benda tajam dan barang sisa laboratorium harus ditempatkan di bak/peti
dalam laboratorium dan di beri keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/peti kuning
(menjadi limbah medis/infeksius) yang diberi tanda khusus.
11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet
penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada
penanggungjawab laboratorium
14. Tas/ kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan
15. Pengelolaan spesimen
a. Setiap spesimen harus diperlukan sebagai bahan infeksius
b. Harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan
c. Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,
pengiriman dan pengolahan spesimen dengan benar.
d. Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus disimpan pada
wadahyang memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk
mencegah kebocoran ketika dipindahkan.
e. Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati guna menghindari
pencemaran dari luar kontainer atau laboratorium.
f. Setiap orang yag memproses spesimen darah dan cairan tubuh, harus
meggunakan sarung tangan dan masker
g. Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cuci tangan dan
mengganti sarung tangan.
h. Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah infeksius
dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
i. Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus
didekontaminasi dengan desinfektan setelah seslesai melakukan
kegiatan laboratorium.
16. Pengelolaan bahan kimia yang benar
a. Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang
benar (antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak
boleh tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanannya)
b. Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai
pengetahuan serta ketrampilan untuk menangani kecelakaan.
c. Semua bahan kimia yang ada, harus diberi label/etiket dan tanda
peringatan yang sesuai.
17. Pengelolaan limbah
Limbah padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus seperi
benda tajam limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia,
limbah B3 dan limbah plastik.
Fasilitas pembuangan limbah padat :
a. Tempat pengumpulan sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup. Inimal terdapat satu
buah untuk masing-masing kegiatan
Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi
sampah.

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 13


Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastik sebagai
pembungkus sampah dengan label dan warna seperti tabel.

No KATEGORI WARNA KANTONG


PLASTIK
1 INFEKSIUS/TOKSIK/KIMIA KUNING
2 UMUM HITAM
b. Tempat penampungan sampah sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang
diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau kendaraan pengangkut
sampah.
Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan dibersihkan
sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.
c. Tempat pembuangan sampah akhir
1) Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku.
2) Sampah umum (domestik) dibuag ke tempat pembuangan sampah
akhir yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku.
Limbah cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/domestik, limbah cair infeksius dan
limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair :
a. Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank
b. Limbah cair infeksius dan kimia dialirkan masuk ke dalam septik tank

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 14


A. BAKUAN MUTU
Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu,
diperlukan bakuan mutu berupa pedoman/bakuan yang tertuis yang dapat
dijadikan pedoman kerja bagi tenaga pelaksanaan.
1. Tiap pelaksanaan yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa
dan bagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga
pelaksanaan baru yang akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu
aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis
akan menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggungjawab laboratorium
5. Standar operasional prosedur dan instruksikerja dibuat oleh tenaga teknis
laboratorium dan disahkan oleh penanggungjawab laboratorium Puskesmas.

B. PEMANTAPAN MUTU
Pemantapan mutu laboratorium adalah kseluruhan proses atau semua tindakan
yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan.
Kegiatan ini berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu
Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.
1. Pemantapan Mutu Internal
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan
pengawasan yang dilaksanakan oelh segenap laboratorium secara terus
menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian kesalahan atau
penyimpangan sehinggga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
a. Manfaat
1) Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan aspek analitik an klinis
2) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluarn hasil yang
salah tidak terjadi dan perbaikan penyimpanan dapat dilakukan
segera.
3) Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien,
pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan dan
pemeriksaan spesimen sampai dengan pencatatan dan pelaporan
telah dilakukan dengan benar.
4) Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya
5) Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan
b. Cakupan
Obyek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas : tahap pra analitik,
tahap analitik dan tahap pasca analitik.
1) Tahap Pra analitik adalah tahap mulai mempersiapkan pasien,
mengambil spesimen, menerima spesimen, memberi identitas
spesimen, mengirim spesimen rujukan sampai dengan menyimpan
spesimen.
a) Persiapan pasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikan penjelasan kepada
pasien mengenai persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
b) Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memriksa kesesuaian
antara spesimen yang diterima dengan formulir permintaan

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 15


pemeriksaan dan mencatat kondisi fisik spesimen tersebut pada
saat diterima antara lain volume, warna, kekeruhan, dan
konsistensi. Spesimen yang tidak sesuai dan memenuhi
persyaratan hendaknya ditolak. Dalam keadaan spesimen tidak
dapat ditolak (via pos, ekspedisi), maka perlu dicatat dalam buku
penerimaan spesimen dan formulir hasil pemeriksaan.
c) Penanganan spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi
penyimpanan spesimen sudah tepat, penenganan spesimen
sudah benar untuk pemeriksaan-pemerksaan khusus, kondisi
pengiriman spesimen sudah benar.
d) Pengiriman spesimen
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikrimkan ke bagian
pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika
laboratorium Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan,
maka spesimen dikirim ke laboratorium lain dan sebaiknya dalam
bentuk yang relatif stabil.
e) Penyimpanan
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan
dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
Beberapa cara menyimpan spesimen antara lain :
- Disimpan pada suhu kamar
- Dismpan dalam lemari es dengan suhu 0 derajat celcius
sampai 8 derajat celcius
- Dapat diberikan bahan pengawet
- Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum.
2) Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen,
mengkalibrasi dan memelihara alat laboratorium, uji ketepatan dan
ketelitian dengan menggunakan bahan kontrol dan pemeriksaan
spesimen
a) Reagen memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku, masa
kadaluarsa tidak terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran
sudah benar, cara pengenceran sudah benar.
b) Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Salah satufaktor yang dapat mempengaruhi hasil pemriksaan
laboratorium adalah peralatan laboratorium, wadah spesimen.
Harus dilakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
laboratorium secara teratur dan terjadwal. Wadah spesimen harus
bersih dan tidak terkontaminasi.
c) Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol
d) Pemeriksaan spesimen menurut metode dan prosedur sesuai
protap masing masing parameter
3) Tahap Pasca analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil
pemeriksaan dan melakukan validasi hasil serta memberikan
interprestasi hsil sampai dengan pelaporan.

Kegiatan Pemantapan Mutu Internal lainnya yang perlu dilakukan di


Puskesmas antara lain:
- Pembuatan alur pasien, alur pemriksaan cara pengambilan
spesimen

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 16


- Pembuatan prosedur/instuksi kerja untuk pengambilan
spesimen dan setiap jenis pemerikaan
2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan
menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemriksaan tertentu.
Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh
pihak pemerintah, swasta atau international.
Setiap laboratorium Puskesmas wajib mengikuti PME yang diselenggrakan
oelh pemerintah secara teratur.
Kegiatan PME sangat bermanfaat bagi laboratorium Puskesmas yang
hasilnya dapat menunjukkan performance laboratorium yang bersangkutan
dalam bidang pemeriksaan yang ditentukan.
3. Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh
laboratorium sebagai tindak lanjut dari PMI dan PME untuk meningkatkan
kinerja Laboratorium.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 17


Pedoman Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas Puhpelem ini digunakan
sebagai acuan dalam perencanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan
pelayanan serta mutu pelayanan laboratorium di Puskesmas.

Hal-hal tesebut diatas semaksimal mungkin akan dilaksanakan yang pada akhirnya
tujuan kepuasan pelanggan akan tercapai.

Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 18

Anda mungkin juga menyukai