PENYELENGGARAAN LABORATORIUM
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk meningkatkan pelayanan di Puskesmas, dan meningkatkan kepuasan
pasien
2. TUJUAN KHUSUS
Untuk menegakkan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
D. BATASAN OPERASIONAL
Penyelenggarakan laboratorium di Puskesmas merupakan suatu proses yang urut
yang harus dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa.
E. LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37
TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN LABORATORIUM PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 2
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggara pemeriksaan
laboratorium Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi
baik jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh
Puskesmas. Adapun tenaga laboratorium di Puskesmas Puhpelem sebagai
berikut :
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga teknis bertugas setiap hari sesuai jam kerja di ruang laboratorium.
Untuk penanggungjawab seorang dokter fungsional setiap diperlukan bisa
datang ke ruang laboratorium.
C. JADWAL KEGIATAN
Buka setiap hari sesuai jam kerja dinas.
Untuk tenaga setiap saat ada, pembagian jadwal disesuaikan dengan pekerjaan
sampirannya.
BAB III
A. DENAH RUANG
1. Ukuran ruang 3 x 2 m2
2. Langit-langit berwarna terang
3. Dinding berwarna terang
4. Lantai dari keramik
5. Terdapat pintu
6. Pemberian sampel langsung dari pintu
7. Ada bak cuci
8. Pencahayaan cukup
9. Sirkulasi udara cukup
10. Suhu ruangan cukup
11. Tersedia air bersih
12. Tersedia tempat sampah limbah padat
13. Tersedia pembuangan limbah cair
B. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja
b. Kursi
c. Bak cuci
d. Meja pemeriksaan
e. Lemari pendingin
f. Almari alat
2. PERALATAN
BAB IV
Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 6
TATA LAKSANA PELAYANAN
PASIEN
PASIEN
RUJUKAN/DOKTER
R. PEMERIKSAAN DOKTER
RUANG LABORATORIUM
PENGAMBILAN/PENERIMAAN SPESIMEN
PEMERIKSAAN
PENGAMBILAN
HASIL
KETERANGAN
2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Kepala Puskesmas
berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatan harian.
Laporan triwulan, semesteran dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku
Pelaporan hasil laboratorium untuk penyakit tertentu menggunakan formulir
baku yang sudah ditentukan oleh program.
BAB V
LOGISTIK
Pedoman Pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Puhpelem 9
Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan penyelenggaran laboratorium Puskesmas
Puhpelem direncanakan dalam renstra, POA dan lokmin bulanan. Pengadaan
logistik berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan pengadaan sendiri oleh
Puskesmas.
Untuk yang pengadaan yang lewat DKK, Puskesmas setiap tahun membuat
pengajuan logistik yang dibutuhkan. Kemudian Puskesmas tinggal menunggu
logistik datang dari DKK.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
B. PEMANTAPAN MUTU
Pemantapan mutu laboratorium adalah kseluruhan proses atau semua tindakan
yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan.
Kegiatan ini berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu
Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.
1. Pemantapan Mutu Internal
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan
pengawasan yang dilaksanakan oelh segenap laboratorium secara terus
menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian kesalahan atau
penyimpangan sehinggga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
a. Manfaat
1) Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan aspek analitik an klinis
2) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluarn hasil yang
salah tidak terjadi dan perbaikan penyimpanan dapat dilakukan
segera.
3) Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien,
pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan dan
pemeriksaan spesimen sampai dengan pencatatan dan pelaporan
telah dilakukan dengan benar.
4) Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya
5) Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan
b. Cakupan
Obyek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas : tahap pra analitik,
tahap analitik dan tahap pasca analitik.
1) Tahap Pra analitik adalah tahap mulai mempersiapkan pasien,
mengambil spesimen, menerima spesimen, memberi identitas
spesimen, mengirim spesimen rujukan sampai dengan menyimpan
spesimen.
a) Persiapan pasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikan penjelasan kepada
pasien mengenai persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
b) Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memriksa kesesuaian
antara spesimen yang diterima dengan formulir permintaan
BAB IX
PENUTUP
Hal-hal tesebut diatas semaksimal mungkin akan dilaksanakan yang pada akhirnya
tujuan kepuasan pelanggan akan tercapai.