Kebudayaan Dari Lukisan Kaca karya Subandi Giyanto
By Kelompok 3
ANGGOTA KELOMPOK
Fadl Fajar AlQarim Syafa Alverin Putrisia
Ahmad Asykarov Ahmatovich Dinda Alifia
3 wujud Kebudayaan manusia memiliki beberapa wujud. Menurut Jphn Kebudayaan J. Honigmann dalam buku The World of Man (1959) menyebutkan wujud kebudayaan ada tiga yaitu ideas (gagasan), activities (aktivitas), dan artifact (artefak).
01 02 03
Wujud Wujud Wujud
kebudayaan kebudayaan kebudayayaan sebagai ide / sebagai Tindakan sebagai karya / gagasan / perilaku Artefak Contoh penerapan pada suatu karya Lukisan Kaca karya Subandi Giyanto Wujud kebudayaan sebagai gagasan
Subandi Giyanto menggunakan tema Punakawan karena
menurutnya Punakawan mampu merepresentasikan dan dekat dengan karakter asli masyarakat Indonesia dengan latar kerajaan budaya jawa yang kental. Punakawan juga dikenal dengan panggung penampilan tradisional yang tak jarang dibalut dengan humor cara penyampaiannya kepada para penonton. Dengan karya Ajo Adol negara ini pencipta ingin menyampaikan keresahannya pada pemerintah yang melakukan penyelewengan dan merugikan negara dengan menjual aset aset negara Wujud Kebudayaan sebagai Tindakan Dalam penciptaannya, Subandi ingin menyampaikan pesan politiknya dengan Karya. Menyiratkan pesan sarkasme untuk Negara juga menggunakan karakter punakawan sebagai Representasi tokoh politik Wujud Kebudayaaan sebagai Karya Karya ini memiliki bentuk yang sederhana, dengan paduan warna yang berirama, antara lain warna kuning, hijau muda dan hijau tua. Sebagai tokoh utama dalam lukisan ini, Subandi menampilkan 3 tokoh Punokawanyaitu Semar, Bilung, dan Petruk penempatan obyek tokoh Punokawan terletak di tengah dan samping bidang persegi panjang dengan pembagian bidang yang seimbang kanan- kiri dan atas-bawah. Pada langit yang berwarna biru muda dalam lukisan itu terdapat tulisan Jawa yang berbunyi “AjaAdol Negara”.Latar bagian bawah digambarkan berupa garis lurus mendetail, bidang petak-petak menyerupai lantai keramik.Pada tepian samping dan atas terdapat tirai atau gordenyang di lukiskan berwarna gradasi.Pada tirai tersebut Subandi menunjukkan unsur ornamen hias berupa bunga-bunga yang disusun secara teratur. dari lukisan ini terdapat makna-makna dan simbol-simbol yang tersirat, yang pertama adalah 3 tokoh wayang punakawan yang sedang terlihat seperti melakukan transaksi secara "tersembunyi", hal ini disiratkan seperti kegiatan korupsi. pakaian dan latar seperti pengunungan biru dan dasarnya ya berwarna hijau diumpakan seperti sawah-sawahan, yang melatarkan indonesia sebagai tempat. tirai di sekitar ujung lukisan yang menggambarkan seperti pertunjukkan panggung jadul/kuno, seperti wayang, yang juga cocok dengan karikatur punakawan yang ada juga membuat seolah-olah kegiatan (korupsi) tersebut seperti hiburan sehari-hari masyarakat.