HASIL-HASIL PENELITIAN
Gampong Perlak merupakan salah satu desa yang berada diantara gampong tuha
dan gampong buloh, kabupaten Pidie, provinsi Aceh. Gampong Perlak merupakan
landai kurang dari 15 derajat diluar kawasan perhutanan. Masyarakat gampong perlak
sebahagian besar berpenghasilan utama dari hasil pertanian dengan areal persawahan
yang sangat potensial, subur, strategis, dan mudah di jangkau. Dimana sekitar 35%
dataran gampong Perlak berupa persawahan, 25% perkebunan, 10% irigasi, dan
untuk menanam tanaman pohon nangka pisang dan buah-buahan lainnya untuk
Tiji pada umumnya adalah petani, Pegawai Negri Sipil, pedagang, tukang dan lain-
Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji terdapat areal persawahan yang
luas dan sumber air yang mudah untuk bercocok tanam dengan perubahan musim
Untuk lebih jelas tentang mata pencarian penduduk Gampong Perlak Peudaya
1. Petani 196 70
2. Pedagang 24 8,6
3. PNS 39 13,9
4. Tukang 21 7,5
Sumber: Data Statistik pada Kantor Gampong Perlak peudaya Kecamatan Padang Tiji
Tahun 2018
Dari table di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Gampong Perlak
Peudaya Kecamatan Padang Tiji adalah bermata pencarian sebagai petani. Hal ini
1
Hasil wawancara dengan Keusyik Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji Bapak
M.Nur Azman, pada tanggal 25 Desember 2018.
dilihat dari banyaknya jawaban petani dibandingkan dengan profesi lainnya.
Tiji memiliki wilayah pertanian yang luas dan kondisi tanah yang subur, sehingga
3. Keadaan Penduduk
adanya penduduk maka tidak akan terbentuk sebuah gampong. Penduduk juga
merupakan bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu
gampong, karena jika ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya perkembangan
membentuk suatu adat istiadat, kebiasaan, maupun pola pikir masyarakatnya, dan
Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji merupakan salah satu gampong
yang mempunyai penduduk yaitu 120 KK dengan jumlah 399 jiwa, terdiri dari 190
jiwa laki-laki dan 209 jiwa perempuan. Dengan jumlah penduduk yang tersebar di
seluruh Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 4.1 : Jumlah Penduduk Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji
Sumber: Statistik pada Kantor Gampong Perlak peudaya Kecamatan Padang Tiji
Tahun 2018.
Dari data diatas menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin perempuan jauh
Laki-laki Perempuan
1. 0-5 12 20 32
2. 6-14 30 25 55
3. 15-24 25 30 55
4. 25-44 45 43 88
5. 45-54 35 42 77
6. 55-59 18 20 38
7. 60 keatas 25 29 54
Jumlah 190 209 399
Sumber: Data Statistik pada Kantor Kepala Gampong Perlak Peudaya Kecamatan
Dari data di atas menunjukkan bahwa jumlah usia dewasa di Gampong Perlak
Peudaya Kecamatan Padang Tiji lebih menonjol dibandingkan dengan usia lainnya,
usia anak-anak lebih sedikit, sedangkan usia remaja hampir berimbang dengan usia
dewasa.
Peudaya Kecamatan Padang Tiji memiliki sarana dan prasarana, yang terdiri dari 1
Kantor Keusyik, 1 Menasah, 1 Balai Pengajian, 1 Kantor PKK, 1 Badan harta agama
(Tanah Waqaf).2 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table sarana dan prasarana
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji
1. Kantor Geusyik 1
Menasah 1
Balai Pengajian 1
2
Hasil wawancara dengan Keusyik Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji Bapak
M.Nur Azman, pada tanggal 25 Desember 2018.
Kantor PKK 1
Jumlah 5
Sumber: Data Statistik pada Kantor Kepala Gampong Perlak Peudaya Kecamatan
Berdasarkan keterangan kepala desa sarana dan prasarana yang telah ada
100% milik masyarakat Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji yang
dilaksanakan dengan baik. Namun karena fasilitas yang terbatas, sehingga banyak
masalah yang tidak terselesaikan pada hari itu juga atau bahkan pekerjaan-pekerjaan
keterangan.
B. Pola Asuh Orang Tua dalam Membina Akhlakul Karimah bagi Remaja di
Orang tua dalam Islam merupakan Eksistensi orang tua dalam mendidik anak
diabadikan dalam hadits Rasulullah yang maksudnya setiap anak yang dilahirkan
3
Hasil wawancara dengan Keusyik Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji Bapak
M.Nur Azman, pada tanggal 25 Desember 2018.
adalah suci, orang tuanyalah yang men-Yahudikannya, men-Nasranikannya dan me-
Majusikannya..
Sebagai konsekuensi logis dari pelaksanaan hadits tersebut maka orang tua
memiliki kewajiban mutlak untuk membina anak agar dapat berakhlakul karimah.
Tanggung jawab orang tua yang telah di gariskan dalam Al-Qur’an di mana Allah
Hal ini menurut Bapak Ilyas yang menyatakan bahwa: “Pada masa usia
remaja cara yang tepat dalam membina akhlak anak adalah dengan cara memberi
contoh teladan, karena pada masa ini remaja sudah mulai menggunakan perasaannya
sehingga akan langsung memprotes terhadap apa yang dilihat jika tidak sesuai”.4
Disamping itu juga ada diantaranya yang membina akhlak anak bagi remaja
mengerti/menganalisa. Namun selain itu juga ada orang tua Gampong Perlak Peudaya
Kecamatan Padang Tiji dalam membina akhlak anak dengan cara menasehatinya,
serta ada pula yang menyatakan dengan semua cara yang telah disebutkan. Hal ini
“dalam membina akhlak anak tidak cukup hanya dengan satu cara akan tetapi
4
Hasil wawancara dengan Bapak Ilyas, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji),
pada tnggal 27 desember 2018.
membutuhkan dengan banyak cara, dimana hal tersebut digunakan sesuai dengan
Menurut hasil observasi peneliti orang tua Gampong Perlak Peudaya Kecamatan
Padang Tiji selalu menanamkan hal yang baik terhadap remaja, membiasakan
remaja sopan dalam bebicara terhadap orang tua, mengajarkan remaja tata cara
berakhlakul karimah yang baik dengan teman sebaya dan mengajarkan lebih untuk
Orang tua dengan pola asuh sangat ketat dalam memberikan batasan dan kendali
yang tegas terhadap anak, serta komunikasi verbal yang terjadi juga lebih satu arah.
Dampak yang paling parah dari pola asuh ini adalah anak merasa tertekan bathin dan
terasing dalam tingkah lakunya sendiri, hal tersebut bisa berujung pada
Hal ini menurut Bapak Usman yang menyatakan bahwa pola asuh yang
memaksakan anak sangat berpengaruh karena seorang anak tidak harus dipaksakan
demikian dengan terbiasa oleh sikap orang tuanya secara perlahan si anak akan ikut
berperilaku seperti yang dicontohkan oleh orang tuanya.sebaliknya bila orang tua
5
Hasil wawancara dengan Bapak Husaini, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 27 desember 2018.
6
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
menggunakan pola asuh yang memaksakan anak untuk berakhlakuk karimah bisa jadi
Menurut hasil observasi peneliti, hanya sebagian orang tua yang mengasuh anak
dengan cara memberi contoh teladan, Namun masih ada sebagian orang tua yang
mengasuh anak secara memaksa, sehingga sianak harus mengikuti semua peraturan
Jadi dapat peneliti simpulkan, pola asuh dapat memaksa anak akan menjadi
anak akan selalu merasa apa yang dilakukannya salah meskipun sebenarnya benar.
Pola asuh seperti ini biasanya dilakukan oleh orang tua yang kurang pengetahuannya
Pola asuh yang memiliki sangat sedikit aturan dan harapan terhadap anak anak,
sering kali orang tua mencintai dan memperdulikan terhadap anak-anak mereka,
tanpa melihat anak-anak tersebut sudah cukup mampu untuk melaksanakan tugas.
Selanjutnya, Pola asuh permisif memang membuat hubungan antara orang tua dan
anak menjadi hangat dan erat, namun sangat memungkinkan juga anak menjadi sosok
yang manja dan kurang bertanggung jawab. Hal ini berujung kesulitan bagi sianak
dimasa yang akan datang karena sulit untuk mandiri dan mengandalkan bantuan
orang tua dan orang lain, perintah orang tua sangat mungkin diabaikan karena tahu
7
Hasil wawancara dengan Bapak Usman, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
8
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
tidak diberikan hukuman, orang tua seringkali selalu menuruti keinginan anak dan
memaklumi kesalahan-kesalahan anak. Hal ini menurut Ibu Juwairiah selagi sianak
tidak bertentangan dengan agama dan juga tidak memberikan efek buruk kepada
orang lain.9
Menurut hasil observasi peneliti bahwa sebagian orang tua masih membiarkan
anak remaja melakukan sesuka hati tanpa pengawasan orang tua sehingga remaja
Jadi yang dapat peneliti simpulkan anak yang dibesarkan dalam gaya pengasuhan
seperti ini cenderung menjadi seseorang yang kurang disiplin, memiliki kemampuan
sosial yang buruk, mementingkan diri sendiri akibat kurangnya bimbingan dari orang
tua. Karena dampaknya tidak terlalu baik bagi pertumbuhan remaja, jadi sebaiknya
orang tua tidak menerapkan lagi. Mulailah lebih tegas dalam menetapkan pengaturan
Mengenai pola asuh anak secara demokratis, orang tua yang mendorong anaknya
untuk mandiri namun orang tua tetap memberikan batasan-batasan dan kendali pada
tindakan anak. Orang tua tipe ini biasanya memberikan kebebasan kepada anak dalam
melakukan apapun, tetapi orang tua tetap memberikan bimbingan dan arahan.
Menurut Ibu Rahmalia Orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini bisa
9
Hasil wawancara dengan Ibu Juwairiah, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji),
pada tanggal 28 desember 2018.
10
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
menunjukkan sifat kehangatan dalam berinteraksi segan anak dan memberikan kasih
Bapak junaidi mengatakan cara menerapkan pola asuh demokratis adalah orang
keluhannya, dan kegelisahan yang dialaminya dan orang tua mendengarkan dengan
mencurahkan isi hati kepada orang tua untuk mencari pendapat dari orang tua,
orang tua pun selalu mendukung dan memberi semangat kepada remajanya.13
Jadi yang dapat peneliti simpulkan pola asuh yang diterapkan orang tua seperti
ini anak diberikan kepercayaan dan dilatih untuk mempertanggung jawab segala
tindakannya. Namun akibat positif dari pola asuh ini, anak akan menjadi seorang
tindakannya, tidak munafik, jujur. Dan akibat negatif, anak cenderung akan
mencontoh kewibawaan orang tua, kalau segala sesuatu harus dipertimbangkan antara
12
Hasil wawancara dengan Bapak junaidi, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tanggal 28 desember 2018.
13
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
Gaya pengasuhan dimana orang tua sangat terlibat dengan anak, tidak terlalu
menuntut dan mengontrol. Mengenai hal ini Bapak Muhammad Yunus mengatakan
tidak menerapkan, dikarenakan orang tua yang menerapkan pola asuh situsional
anak yang diasuh oleh orang tua yang menerapkan pola asuh situsional akan menjadi
pribadi yang tidak dewasa, manja, melakukan pelanggaraan karena mereka tidak
menyadari sebuah peraturan dan kesulitan dalam berhubungan baik dengan teman
sebaya.
Menurut hasil observasi remaja memiliki sifat dewasa dan tidak manja ada
sebagian remaja yang memiliki sifat tersebut. Orang tua yang menerapkan pola asuh
Setiap keluarga memiliki metode yang berbeda dalam membina akhlak anak,
semakin tinggi wawasan dan pengetahuan orang tua dalam mendidik anak, maka
semakin baik pula tingkat ketaatan orang tua dalam membina anak dalam rumah.
Menurut Bapak Ilyas menjelaskan dalam membina akhlak anak, maka orang tua
14
Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan
Padang Tiji), pada tanggal 28 desember 2018.
15
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa pembinaan akhlak anak dapat dilakukan
dengan cara teladan baik yang dicontohkan oleh orang tuanya tentang akhlak yang
lingkungan.
keteladanan, metode tersebut dapat memberi gambaran yang baik terhadap remaja,
sehingga remaja selalu mengikuti hal yang dicontohkan orang tua seperti remaja
Untuk contoh bentuk keteladanan yang sering diberikan oleh orang tuanya
Bapak Bukhari menjelaskan bahwa, contoh keteladanan yang sering digunakan dalam
membina akhlak remaja adalah cara menghormati orang yang lebih tua darinya,
memuliakan tamu dan cara berpakaian yang sopan. dimulai dari orang tua dulu,
karena orang tua harus memberikan contoh teladan sehingga dengan sendirinya
untuk membina akhlak anak dalam keluarga adalah memberikan contoh yang baik
16
Hasil wawancara dengan Bapak Usman, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tanggal 28 desember 2018.
17
18
Hasil wawancara dengan Bapak Bukhari, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
terhadap remaja sehingga remaja dapat berakhlakul karimah dengan baik, dan
Menurut hasil observasi peneliti remaja mengikuti hal yang telah dicontohkan
orang tua, berpakaian dengan sopan, menghormati orang tua dan berbicara dengan
sopan.19
Hambatan yang dihadapi orang tua selama ini dipengaruhi oleh pergaulan yang tidak
baik yang disebabkan oleh pengaruh media elektronik dan lingkungan sekitar.
Dalam hal ini, Ibu Yusnidar menyatakan bahwa hambatan yang dialami orang
tua dalam membina akhlakul karimah adalah media sosial dan faktor lingkungan
Jadi yang dapat penulis simpulkan karena media sosial yang dapat menghambat
orang tua dalam membiana akhlakul karimah remaja, dan hambatan tersebut juga
bisa disebabkan oleh pengawasan dari orang tua yang berlebihan ataupun tidak
Kecamatan Padang Tiji mereka terlalu lalai dalam meakseskan media sosial
19
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
20
Hasil wawancara dengan Ibu Yusnidar, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji),
pada tnggal 28 desember 2018.
sehingga mengikuti tingkah lalu yang tidak sesuai dengan syariat islam hal ini
Mengenai solusi yang ditempuh oleh orang tua terhadap remaja, Menurut Bapak
Usman yang menjadi solusi dalam menghadapi suatu hambatan terutama dalam
menganalisa dan mencari solusi sehingga remaja tidak lagi sibuk dengan media
sosial yang menyebabkan diri remaja mengikuti tingkah laku yang tidak sesuai
dengan syariat islam atau lebih lagi remaja tidak dibiarkan menggunakan media
sosial.23
Jadi yang dapat peneliti simpulkan pembinaan yang dilakukan orang tua
diharapkan mampu memberikan gambaran yang baik pada anak sehingga dengan
demikian anak akan mampu bersikap sesuai dengan apa yang diharapkan.
anak remaja terhadap media sosial, melarang remaja menggunakan hp, tetapi
21
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
22
Hasil wawancara dengan Bapak Usman, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
23
Hasil wawancara dengan Ibu Juwairiah, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
sebahagian dari orang tua tanpa mengawasi anak remaja menggunakan hp sesuai
dengan keinginan remaja sehingga remaja mengikuti tingkah laku yang tidak
sopan.24
Upaya orang tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja, orang tua
bentuk kepedulian orang tua dalam pembinaan akhlak anak dapat menjadikan anak
Bapak Ilyas menyatakan upaya yang dilakukan orang tua dalam membina
akhlakul karimah bagi remaja yaitu dengan cara memberi nasehat, menanamkan
akidah dan budi pekerti, serta memberi contoh teladan yang baik.25
Menurut hasil observasi peneliti upaya yang dilakukan orang tua belum
maksimal berjalan dengan lancar, sebagian dari remaja masih tidak mau mengaji,
lalai dalam dunia games ,bertingkah laku tidak sopan, dan juga berpakaian dengan
1. Analisis Data
Pada bab pertama dari pembahasan skripsi ini telah dirumuskan sebanyak dua
hipotesis. Namun sebelumnya peneliti akan akan mengadakan analisis data terhadap
24
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
25
Hasil wawancara dengan Bapak Usman, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
data yang telah diperoleh di lapangan melalui wawancara dengan responden dengan
a. Pola asuh orang tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja di
Berdasarkan data yang telah penulis peroleh di atas dapat disimpulkan bahwa
orang tu dalam membina akhlakul karimah terhadap remaja sangat berperan aktif.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai cara yang ditempuh orang tua dengan tujuan
supaya anak remajanya berakhlak mulia. Adapun upaya orang tua dalam membina
akhlak anak adalah memberi nasehat serta bertingkah laku dengan baik terhadap
teman. Hal ini hasil wawancara dengan Bapak Ilyas menyatakan upaya yang
dilakukan orang tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja yaitu dengan
cara memberi nasehat, menanamkan akidah dan budi pekerti, serta memberi contoh
b. Karena banyaknya pengaruh dan faktor luar sehingga banyak orang tua di
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua dalam membina
akhlakul karimah bagi remaja mengalami banyak hambatan, baik itu disebabkan
faktor dari lingkungandan media sosial. Dimana setiap apa yang diperoleh remaja
sewaktu masih anak, berupa tingkah laku dari orang tua, pengaruh dari media
teknologi serta teman bermain yang dapat memberi hambatan-hambatan bagi orang
Orang tua akan terus mencari solusi terhadap hambatan-hambatan, dimana upaya
yang di gunakan orang tua dalam membina akhlak agar remaja selalu memiliki
akhlak yang baik yaitu dengan menanamkan akidah, budi pekerti, memberi contoh
2. Pembuktian Hipotesis
Setelah mengadakan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh diatas, maka
a. Pola asuh orang tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja di
Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa orang tua dalam membina nilai-nillai
akhlakul karimah terhadap remaja sangat aktif. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
macam cara yang ditempuh orang tua dengan tujuan supaya anaknya dapat
berakhlakul karimah dengan baik. Adapun upaya dari orang tua anak dalam membina
akhlakul karimah adalah dengan memberi nasehat, mengajak untuk berbuat baik
terhadap orang lain, serta dengan membiasakan anak dalam berakhlakul karimah
yang baik. Dengan demikian hipotesis yang pertama ditolak keabsahannya, karena
Berdasarkan hasil yang penulis peroleh di lokasi penelitian dapat disimpulkan bahwa
yang dipengaruhi oleh lingkungan dan media sosial, dikarenakan pergaulan yang
tidak baik, lingkungan yang tidak teratur, serta pengaruh media teknologi. Dengan
demikian hipotesis yang kedua ditolak keabsahannya, karena tidak sesuai dengan