Anda di halaman 1dari 38

BAB III

HASIL-HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis Kecamatan Tangse

Kecamatan Tangse merupakan salah satu wilayah yang terletak di daerah

Kabupaten Pidie, dengan Ibu kota Kecamatan. Keude Tangse. Jarak dari Kecamatan

Tangse ke ibu Kota Kabupaten ± 62 Km.

Luas Kecamatan Tangse tersebut adalah 11,30 Km2, dengan batas-batas

wilayahnya sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Keumala

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mane

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tiro

- Sebelah Barat berbatasan dengan pengunungan Kecamatan Mila. 1

2. Keadaan Penduduk

Kecamatan Tangse terdiri dari 18 gampong dan 4 Kemukiman, dengan

jumlah laki-laki 15.297, perempuan 16.334, jadi jumlah keseluruhan 31.631. dan

seluruh gampong tersebut berstatus hukum adalah definitif.2

Kecamatan Tangse terbagi dalam empat kemukiman (pemerintahan adat yang

terdiri atas gabungan beberapa Gampong), yaitu Kemukiman Keude Tangse,

1___________________ Hasil Wawancara Penulis di Kantor Camat Kecamatan Tangse, Tanggal


20 Oktober 2020.

2___________________ Hasil wawancara penulis dengan M. Irfan Islami, Camat Kecamatan


Tangse, Tanggal 21 Oktober 2020.

34
35

Kemukiman Beungga, Kemukiman Blang Pandak dan Kemukiman Blang Dalam.

Daerah ini beriklim tropis, dan termasuk daerah yang dataran tinggi, dengan

ketinggian rata-rata 16 meter di atas permukaan laut. Keadaan Penduduk Kecamatan

Tangse dengan perincian sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Keadaan penduduk Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie

No Jenis Kelamin Jumlah %

1. Laki-laki 10.297 48%


2. Perempuan 11.334 52%

Jumlah 21.631 100%


Sumber Data: Arsip Dokumentasi Kantor Camat Kecamatan Tangse Tahun 2020

3. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencetak sumber daya

manusia yang potensial, dan produktif bagi pembangunan, baik melalui pendidikan

formal maupun non formal. Penyediaan sarana,dan prasarana pendidikan merupakan

salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas, dan kuantitas pendidikan

yang ada di kecamatan Tangse.

Sarana dan Prasarana yang terdapat di Kecamatan Tangse adalah dapat di

lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2: Sarana dan Prasarana di Kecamatan Tangse


No Jenis Sarana Jumlah
1. Masjid 5
2. Perpustakaan 1
3. TK 2
4. SD/MI 3
5. SMP/MTs 4
6. SMA/MA 3
7. Dayah 7
8. Meunasah 21

Sumber data: Statistik Kantor Camat Kecamatan Tangse Tahun 2020


36

Berdasarkan tabel di atas, sarana ibadah yang ada di Kecamatan Tangse

tergolong sudah mencukupi. Karena selain terdapat 1 Meunasah di setiap Gampong

sebagai tempat beribadah dan melakukan perkumpulan masyarakat juga ada 1 Mesjid

yang berlokasi di Kecamatan Tangse. Sementara ditinjau dari sarana pendidikan

sudah cukup memadai karena di Kecamatan Tangse terdapat sekolah tingkat dasar

sampai tingkat atas.

Pada tahun 2020, di Kecamatan Tangse saat ini terdapat Sekolah TK ,

Sekolah TK swasta, SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri, untuk sarana pendidikan

non formal di kecamatan ini didominasi pendidikan dayah yang berjumlah 7 Unit.3

4. Mata Pencaharian Penduduk

Tangse terkenal dengan sumber daya alam berupa beras dan air bersih.

Kecamatan ini merupakan salah satu lumbung padi pinang dan coklat di Kabupaten

Pidie. Sungai dan pegunungan di Kecamatan Tangse Dalam juga sering dijadikan

obyek wisata warga Pidie. Di daerah ini terdapat kolam air panas dan menjadi pusat

irigasi di Kabupaten Pidie.

Melihat kondisi wilayah Kecamatan Tangse yang memiliki padang rumput

yang cukup luas, maka sektor peternakan sangat baik untuk dikembangkan di daerah

ini. Dari data dinas pertanian diperoleh data bahwa terdapat populasi ternak yang

cukup besar di Kecamatan ini seperti kerbau, sapi, kambing, ayam, dan bebek. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

3___________________ Sumber data: Statistik Kantor Camat Kecamatan Tangse Tahun 2020
37

Tabel 3.3 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah Persentase Keterangan


1 Petani 1956 79,80% Sawah, Ladang, Ternak
2 Pedagang 474 11,18% Jualan
3 Pegawai Negeri 211 3,06% Guru, TNI, Polisi
4 Dan lain-lain 2246 5,96% Supir, Buruh
Jumlah 4887 100%
Sumber data : Dokumentasi Kantor Camat Kecamatan Tangse Tahun. 2020

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan

Tangse berprofesi sebagai petani. Dari tabel di atas dapat diperhatikan bahwa yang

berprofesi sebagai petani lebih dari setengah penduduk Pidie. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan Tangse berprofesi sebagai

petani. sedangkan yang lainnya berprofesi sebagai pedagang, pegawai negeri, TNI,

Polisi, peternak, buruh dan lain sebagainya.

Kecamatan Tangse mempunyai lahan perkebunan dengan luas yang

melintang yang berbatasan dengan Kecamatan tersebut. Perkebunan menjadi sumber

utama penghasilan masyarakat di sini adalah menanam pisang, padi, coklat/kakao,

serta menanam sayur-sayuran sebagai pekerjaan sampingan.4

Sumber mata pencaharian masyarakat Tangse mayoritas bermata pencaharian

di sektor pertanian/perkebunan. Masyarakat yang bekerja di bidang pertanian sebagai

sumber pendapatan masyarakat yang dilakukan turun-temurun dan sedikit sekali

bersumber dari pegawai negeri namun ada juga mata pencaharian dari sumber lain

untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya.

4___________________ Hasil Wawancara Penulis di Kantor Camat Kecamatan Tangse, Tanggal


20 Oktober 2020.
38

B. Praktik Penimbunan Barang Bersubsidi di Kecamatan Tangse


Penimbunan barang bersubsidi di Kecamatan Tangse penjual gas elpiji

melakukan penimbunan dengan cara mengumpulkan elpiji sebanyak-banyaknya

ketika elpiji mulai langka maka penjual baru mengeluarkan dengan harga yang

tinggi. Menurut Fuadi kami tidak melakukan penimbunan akan tetapi

menggudangkan suatu ketika ada masyarakat yang memerlukan maka akan kita jual

dengan harga pasaran.5 Ismaini menyatakan kami sangat susah mendapatkan gas

elpiji, gas sangat langka di Tangse setiap mendatangi pengencer gas elpiji, selain

barang langka harga yang kami dapatkan sangat mahal.6

M.Irfan Islami menyatakan ihtikar membeli suatu barang dalam jumlah besar

dan menyimpannya agar barang tersebut berkurang di pasaran ketika masyarakat

membutuhkannya maka harganya meningkat yang mengakibatkan masyarakat

mendapatkan kesulitan akibat kelangkaan dan mahalnya harga barang tersebut. 7

Dalam masalah ihtikar yang paling utama yang harus diperhatikan adalah hak

konsumen, karena menyangkut orang banyak. Sedangkan hak orang yang

melakukan ihtikar hanya merupakan hak pribadi. Sekiranya hak pribadi bertentangan

5___________________ Hasil wawancara penulis dengan Fuadi , Penjual Gas Elpiji, Tanggal 22
Oktober 2020.

6___________________ Hasil wawancara penulis dengan Ismaini Masyarakat Tangse, Tanggal 21


Oktober 2020.

7___________________ Hasil wawancara penulis dengan M. Irfan Islami, Camat Kecamatan


Tangse, Tanggal 21 Oktober 2020.
39

dengan hak orang banyak, maka hak orang banyaklah yang harus diutamakan dan

didahulukan.8

Praktik penimbunan bensin enceran di Kecamatan Tangse sering dilakukan

mengigat untuk mendapatkan bensin bersubsidi sangat susah maka banyak oknum

yang memanfaatkan situasi ini, Mahfud menyatakan kami mengambil bensin di

SPBU pada malam hari dengan harga diatas harga subsidi, jadi wajar kami

menjualnya dengan harga yang mahal.9 Murni menyatakan bensin bersubsidi mudah

didapatkan dan penjual tidak menimbun bensin cuma harganya sedikit mahal dan hal

ini wajar karena penjual harus mengantri untuk mendapatkan bensin bersubsidi di

malam hari.10

Banyak para pedagang di Kecamatan Tangse yang melakukan penimbunan

barang terutama barang yang bersubsidi seperti gas elpiji dan bensin dan penimbunan

barang bersubsidi lainnya yang dijual di Kecamatan Tangse, dan ketika harga mulai

melonjak maka barang bersubsidi dipasarkan dengan harga yang ditentukan oleh

pedagang, hal ini sangat berdampak pada pembelian masyarakat dengan harga jual

yang sangat mahal.11

8___________________ Hasil wawancara penulis dengan M. Irfan Islami, Camat Kecamatan


Tangse, Tanggal 21 Oktober 2020.

9___________________ Hasil wawancara penulis dengan Mahfud, Penjual Bensin Enceran,


Tanggal 21 Oktober 2020.

10___________________ Hasil wawancara penulis dengan Ibu Murni, Masyarakat Kecamatan


Tangse, Tanggal 22 Oktober 2020.

11___________________ Hasil wawancara penulis dengan Muhajjir, Staf Kantor Camat


Kecamatan Tangse, Tanggal 21 Oktober 2020.
40

Sementara praktik penimbunan barang bersubsidi di Kecamatan Tangse.

Menurut penjual gas elpiji menyatakan bahwa, kami tidak menimbun barang seperti

gas elpiji akan tetapi kami membelinya nya sesuai kebutuhan dan kami

menyimpannya di gudang ketika masyarakat membutuhkan kami siap untuk

menjualnya kembali dengan harga sesuai harga pasar dan keuntungan yang sesuai.

praktik jual beli barang bersubsidi di Kecamatan Tangse tidak ada bedanya dengan

sistem jual barang lainya yaitu tukar-menukar barang dengan uang secara suka rela

antara kedua belah pihak.

Hasil wawancara dengan penjual barang bersubsidi di Kecamatan Tangse

menyatakan bahwa, tujuan memperjual belikan barang bersubsidi dikarenakan

barang bersubsidi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh semua orang juga

mengoptimalkan dalam melihat peluang untuk melakukan aktivitas bisnis dalam

mencari rezeki, karena banyaknya peminat barang bersubsidi dari setiap lapisan

masyarakat.12

Pada umumnya pembeli barang bersubsidi adalah semua lapisan masyarakat

untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan

dan minuman. Demikian pula, manusia membutuhkan makanan dan minuman untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya.13

Di Kecamatan Tangse banyak yang menjual berbagai macam barang

bersubsidi. Pedagang di Kecamatan Tangse khususnya yang mempraktikkan jual beli

barang bersubsidi mengetahui tata cara atau aturan hukum Islam, barang bersubsidi

12___________________ Hasil wawancara dengan, Ruswadi, penjual Bensin Enceran di Kecamatan


Tangse, tanggal 22 Oktober 2020.

13___________________ Hasil wawancara dengan Azmi, penjual Bensin enceran , tanggal 23


Oktober 2020
41

yang bagaimana diperjual belikan sehingga tidak bertentangan dengan ketentuan

hukum Islam.14

C. Faktor-faktor Penyebab Melakukan Penimbunan Barang Bersubsidi di


Kecamatan Tangse

Salah satu faktor penyebab kenapa pedagang melakukan penimbunan adalah

banyaknya keuntungan yang didapat. Dari pespektif agama, aktivitas perdagangan

yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh agama akan

bernilai ibadah. Artinya, dengan perdagangan itu, selain mendapatkan keuntungan-

keuntungan materil guna memenuhi kebutuhan ekonomi, pelakunya sekaligus dapat

mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Islam berpegang pada asas kebebasan dalam tatanan muamalah. Setiap orang

bebas membeli, menjual serta menukar barang dan jasa. Mereka menawarkan dan

menjual barang miliknya dan membeli barang-barang yang dibutuhkannya. Ini

berbeda dengan paham sosialis yang menolak kebebasan pasar. Kebebasan yang

digariskan oleh Islam juga berbeda dengan kebebasan yang diusung oleh ekonomi

kapitalis yang menganut pasar bebas sebebas-bebasnya.

Faktor melakukan penimbunan tidak saja menyangkut komoditas, tapi juga

manfaat suatu komoditas, yang dilakukan para pedagang atau pemberi jasa itu bisa

membuat harga pasar tidak stabil, padahal komoditas, manfaat, dan jasa tersebut

dibutuhkan oleh masyarakat, dan lain-lain. Umpamanya, pedagang elpiji dan bensin

14___________________ Hasil wawancara dengan Ibnu dan Murhaban, Pembeli, tanggal 23


Oktober 2020.
42

pada waktu tertentu tidak mau menggelar dagangannya, karena mengetahui pada saat

masyarakat sangat membutuhkan elpiji dan bensin.

Dengan menipisnya stok elpiji di pasar, harga jualnya akan naik. Ketika itu

para pedagang menjualnya sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang berlipat

ganda. Demikian juga halnya dengan barang-barang yang lain terutama keperluan

Sembilan bahan pokok.

Barang bersubsidi atau elpiji dan bensin adalah kebutuhan paling utama

manusia. Baik elpiji maupun pangan dibutuhkan manusia secara kuantitatif maupun

secara kualitatif. Usaha mencukupi kebutuhan pendamping ini di Kecamatan Tangse

banyak pedagang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan yang sangat besar.

Pada umumnya pembeli barang bersubsidi di Kecamatan Tangse adalah

semua lapisan masyarakat. Hasil wawancara dengan Ibu Mutia menyatakan bahwa,

ia sering sekali membeli barang bersubsidi seperti elpiji dan bensin di Kecamatan

Tangse bahkan hampir tiap hari selalu membeli bensin dengan harga yang wajar.15

Adapun dampak penimbunan barang bersubsidi terhadap masyarakat di

antaranya masyarakat di Kecamatan Tangse langka dan susah mendapatkan gas

elpiji bersubsidi di sebabkan banyak oknum yang menyimpan barang tersebut untuk

mendapatkan keuntungan yang berlipat.16

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa banyak pelaku usaha

menimbunan barang bersubsidi yang ada di Kecamatan Tangse dan tindakan ini

15___________________. Hasil wawancara dengan Ibu Mutia, Masyarakat Kecamatan Tangse,


tanggal 23 Oktober 2020.

16___________________. Hasil wawancara dengan Yusraida, Masyarakat Kecamatan Tangse,


tanggal 23 Oktober 2020.
43

sangat memberikan dampak yang buruk terhadap masyarakat Kecamatan Tangse

yang sangat membutuhkan barang bersubsidi seperti halnya gas elpiji dan bensin.

Masyarakat menganggap bahwa praktik penimbunan barang bersubsidi di

Kecamatan Tangse tidak boleh dilakukan karena penimbunan barang bersubsidi

sangat meresahkan masyarakat dan masyarakat yang membutuhkan barang seperti

gas elpiji sangat susah mendapatkannya dan jika pun ada harga yang ditawarkan

sangat mahal.17

Faktor penyebab melakukan penimbunan barang bersubsidi di Kecamatan

Tangse yaitu sebagai berikut: Menurut Bapak Yusri penjual melakukan penimbunan

barang bersubsidi untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Kebutuhan keluarga

sehingga bermacam cara dilakukan dalam mencari rizeki.18

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, factor penyebab

melakukan penimbunan barang bersubsidi di Kecamatan Tangse berdampak buruk

bagi masyarakat tangse khususnya dan kabupaten pidie umumnya dan juga dapat

menghambat masyarakat yang membutuhkan barang bersubsidi sehingga masyarakat

merasa susah.

D. Pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Praktik


Penimbunan Barang Bersubsidi di Kecamatan Tangse

Membicarakan masalah muamalah (Jual beli) merupakan problematika yang

tidak akan habis, selama masih ada interaksi sesama manusia untuk memenuhi

17___________________. Hasil wawancara dengan, Maryana dan Khirina, Masyarakat Kecamatan


Tangse, Tanggal 24 Oktober 2020.

18___________________. Hasil wawancara dengan, Yusri, Masyarakat Kecamatan Tangse,


Tanggal 25 Oktober 2020.
44

kebutuhan dalam hidup. Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat

memenuhi kebutuhannya sendiri, tanpa bantuan orang lain.

Penimbunan barang dalam perspektif hukum Islam merupakan taktik

perdagangan yang sangat tidak bermoral dan juga tidak manusiawi, karena praktik

perdagangan semacam itu banyak menimbulkan mudharat bagi kehidupan manusia.

Tgk. Asnawi mengatakan bahwa penimbunan yang diharamkan adalah penimbunan

barang-barang pokok tertentu yaitu barang bersubsidi, yaitu dengan cara membelinya

dan menyimpan, lalu tidak menjual saat itu juga, tapi ia simpan sampai harga

melonjak naik. 19

Hukum penimbunan barang bersubsidi dalam agama Islam diharamkan dan di

suruh untuk mencari rezki melalui berbagai macam usaha seperti bertani, berburu

atau melakukan perdagangan atau jual beli. 20 Namun tentu saja kita sebagai orang

yang beriman diwajibkan menjalankan usaha perdagangan secara Islam, dituntut

menggunakan tata cara khusus menurut Alquran dan Sunnah, ada aturan mainnya

yang mengatur bagaimana seharusnya seorang Muslim berusaha di bidang

perdagangan agar mendapatkan berkah dan ridha Allah Swt di dunia dan akhirat.

Aturan main perdagangan Islam, menjelaskan berbagai macam syarat dan

rukun yang harus dipenuhi oleh para pedagang Muslim dalam melaksanakan jual

beli. Dan diharapkan dengan menggunakan dan mematuhi apa yang telah di

19___________________ Hasil Wawancara dengan Tgk Muhibiddin, Pimpinan Dayah Darul


Kamaliah di Tangse. Tanggal. 25 Oktober 2020.

20___________________ Hasil Wawancara dengan Tgk Asnawi, Tokoh Agama Kecamatan


Tangse. Tanggal.25 Oktober 2020.
45

syariatkan tersebut, suatu usaha perdagangan dan seorang Muslim akan maju dan

berkembang pesat lantaran selalu mendapat berkah Allah Swt di dunia dan di akhirat.

Selain harus mengetahui bagaimana jual beli yang di perbolehkan dan sah

menurut Hukum Islam, kita juga dituntut untuk tahu apa saja jual beli yang dilarang

oleh Islam, agar kita tidak terjerumus kepada hal yang dilarang oleh Allah Swt.

Penjelasan yang dapat dipetik dari pernyataan di atas adalah, perniagaan

adalah jalan yang paling baik dalam mendapatkan harta, di antara jalan yang lain.

Asalkan jual beli dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang telah diatur oleh

syariat bukan dengan cara yang salah yaitu menimbun barang.21

Dengan demikian, praktik penimbunan barang bersubsidi di Kecamatan

Tangse sangat menyalihi dengan ketentuan hukum islam, dimana penimbunan barang

bersubsidi yang di lakukan oleh pedagang sangat merugikan pihak pembeli.

Menurut pandangan ulama jika penimbunan barang bersubsidi yang di

lakukan di kecamatan Tangse untuk memenuhi kebutuhan dan keuntungan penjual

saja, tidak diperbolehkan, dan juga merugikan orang banyak. Penimbunan barang

bersubsidi yang demikian maka hal itu jelas tidak diperbolehkan.

Kegiatan penimbunan adalah bagian dari monopoli dan juga terdapat ciri-ciri

monopoli seperti penetapan harga, yang dimaksud dengan penetapan harga adalah

perjanjian untuk menetapkan harga antara satu kelompok pelaku usaha dengan

kelompok pelaku usaha lainnya yang mengakibatkan suatu persaingan yang tidak

sehat, dan juga terdapat perbuatan monopoli. Yang dimaksud dengan monopoli. 22

21___________________ Hasil Wawancara dengan Tgk H. M. Amin, Pimpinan Dayah Darul Islam
di Tangse. Tanggal. 24 Oktober 2020.
46

Adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu kelompok pelaku usaha yang

menguasai pasar maka satu kelompok pelaku usaha tersebut yang menentukan harga.

Terdapat beberapa peraturan dan atau undang-undang tentang penimbunan

yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia:

Di dalam ketentuan pasal 53 UU pangan di atur bahwa pelaku usaha pangan

dilarang menimbun atau menyimpan pangan pokok melebihi jumlah maksimal yang

ditetapkan oleh pemerintah. Demikian juga dalam ketentuan pasal 29 ayat (1) UU

perdagangan diatur bahwa pelaku usaha dilarang menyimpan barang kebutuhan

pokok dan/atau barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat terjadi

kelangkaan barang, gejolak harga, dan/atau hambatan lalu lintas perdagangan barang.

Larangan tersebut di maksudkan untuk menghindari adanya penimbunan

barang yang akan menyulitkan konsumen dalam memperoleh barang kebutuhan

pokok dan/atau barang penting. Sanksi yang di tentukan oleh undang-undang

tersebut meliputi sanksi pidana dan sanksi administrasi, sanksi adminitrasi yaitu yang

berupa denda, penghentian kegiatan produksi atau perendaran, dan pencabutan izin.

E. Analisis Data

Data di lapangan terdiri dari hasil observasi dan wawancara. Data observasi

dapat disimpulkan langsung dari pengamatan di lapangan, sementara data dari hasil

wawancara dikumpulkan untuk didapatkan suatu kesimpulan.

1. Praktik penimbunan barang bersubsidi di Kecamatan Tangse berdampak buruk

terhadap pembeli dan masyarakat. Penjual mengambil barang dari distributor dan

menimbunnya, masyarakat yang membeli barang bersubsidi sangat berdampak

22___________________ Hasil Wawancara dengan Zamzami, Tokoh Masyarakat Kecamatan


Tangse. Tanggal. 25 Oktober 2020.
47

yaitu langkanya barang yang dibutuhkan sedangkan bagi penjual mendapat

keuntungan yang berlibat, Bagi penjual juga mendapat peluang dalam melakukan

aktivitas bisnis dalam mencari keuntungan usahanya seperti barang bersubsidi

yang sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Dari hasil penelitian

yang penulis teliti di lapangan membuktikan bahwa praktik penimbunan barang

bersubsidi di Kecamatan Tangse berdampak buruk terhadap masyarakat

Kecamatan Tangse dan sekitarnya.

2. Faktor penyebab melakukan penimbunan barang bersubsidi ialah, salah satunya

untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat gamda sehingga segala cara

dilakukan termasuk menimbun barang bersubsidi. Dari penjelasan di atas dapat di

simpulkan bahwa banyak pelaku usaha menimbunan barang bersubsidi yang ada di

Kecamatan Tangse dan tindakan ini sangat memberikan dampak yang buruk terhadap

masyarakat Kecamatan Tangse yang sangat membutuhkan barang bersubsidi seperti

halnya gas elpiji dan bensin.

3. Pandangan hukum Islam terhadap penimbunan barang bersubsidi, Penimbunan

barang dalam perspektif hukum Islam merupakan taktik perdagangan yang sangat

tidak bermoral dan juga tidak manusiawi, karena praktik perdagangan semacam

itu banyak menimbulkan mudharat bagi kehidupan manusia.

Alasan diharamkan menumbun barang adalah berdasarkan firman Allah

surat An-Nisa ayat 29.

‫يا يها الد ين ءامنوا ال تا كلواامولكم بينكم با لباطل اال ان تكون تجا ر ة عن تراض منكم والتقتلواانفسكم‬
)٢٩ :‫ان اهلل كان بكم رحيما (لنساء‬
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
48

berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh

dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu”(An-Nisa:29).

Hasil penelitian menunjukan bahwa, praktik penimbunan barang bersubsidi di

Kecamatan Tangse sangat tidak membantu masyarakat yang membutuhkan

kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, praktik penimbunan barang bersubsidi di

Kecamatan Tangse sangat bertentangan dan menyalahi dengan ketentuan hukum

Islam, dimana penimbunan barang bersubsidi yang di perjual belikan dengan

pengambilan keuntungan yang berlipat ganda.


49
50

BAB III

PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI


VIA INTERNET

A. Pengertian Jual Beli Via Internet

Di dalam hukum Islam Jual beli merupakan sesuatu yang diperbolehkan,

sebagaimana firman Allah dalam surat-Al-baqarah ayat 275 yaitu:

)٢٧٥ : ‫(ﺍﻟﺑﻗﺮﺓ‬. . .۱‫…وﺃﺤﻝﷲﺍﻟﺑﯾﻊﻮﺤﺮﻢﺍﻟﺮﺑﻭ‬


Artinya: ….“Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…..”

(Al-Baqarah : 275). 23

Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat di anjurkan dalam ajaran Islam.

Bahkan, Rasulullah SAW sendiri pun telah menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki

adalah melalui pintu berdagang (Al-Hadits).

‫ﻫﻴﻡ ﺍﻠﺤﺮﺒﻰ‬١‫ﻠﺮﺰﻘﺔ ﴿ﺮﻭﺍﻩ ﺇﺑﺮ‬١ ‫﴾ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺒﺎﻠﺘﺟﺎﺮﺓ ﻔﺎﻦ ﻔﻴﻬﺎﺘﺴﻌﺔ ﻮﻋﺷﺮﺓ ﻤﻦ‬
Artinya:” Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan Sembilan dari

sepuluh pintu rezeki”.( H.R Ibrahim Al-Harbi)24

Berdasarkan hadis di atas menyatakan bahwa melalui jalan perdagangan inilah,

pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka sehingga karunia Allah terpancar dari padanya.

Sebelum menjelaskan tentang pengertian jual beli via internet maka penulis sedikit

akan menjelaskan tentang pengertian jual beli itu sendiri. Pengertian jual beli (‫)البيع‬
secara syara’ adalah tukar menukar harta dengan harta untuk memiliki dan memberi

kepemilikan.

23___________________1Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: Yayasan


Penyelenggara Penterjemah Al-Quran, 2012), hal.523 .

24___________________2Ibnu Dunya , Ishlah Al-Maal , hal.73.


51

Sebagian Ulama lain memberi pengertian :

1. Menurut Ulama Hanafiyah : “Pertukaran harta (benda) dengan harta

berdasarkan cara khusus (yang dibolehkan)”.25 Menurut Imam Nawawi

dalam Al-Majmu’ : “Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan”. 26

2. Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mughni : “Pertukaran harta dengan

harta untuk saling menjadikan milik”. 27

3. Tukar menukar harta meskipun ada dalam tanggungan atau kemanfaatan

yang mubah dengan sesuatu yang semisal dengan keduanya, untuk

memberikan secara tetap .28

4. Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan

melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling

ridha.29

5. Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan dan

memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang

dibolehkan. 30

Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa jual beli ialah suatu

perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara ridha di

antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain

25___________________3Alaudin Al-Kasyani, Bada’i ash-Shana’I fi Tartib asy-Syara’i, juz.V,


hal.133.

26___________________4Muhammad asy-Syarbini, Mugni al-Muhtaj, Juz .II, hal. 2.


___________________
27
5
Ibnu Qudamah, Al-Mughni, Juz.III, hal.559.
___________________
28
6
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam Hukum Fiqih Lengkap, (Jakarta: Atthahiriyah, 2000), hal.268.
___________________
29
7
Idris Ahmad, Fiqh al-Syafi’iyah, ( Jakarta: Gema Insani, 2011), hal.32.
___________________
30
8
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 2000), hal.126.
52

menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara’

dan disepakati.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa inti dari beberapa

pengertian tersebut mempunyai kesamaan dan mengandung hal-hal antara lain : Jual

beli dilakukan oleh dua orang (2 sisi) yang saling melakukan tukar menukar. Tukar

menukar tersebut atas suatu barang atau sesuatu yang di hukumi seperti barang, yakni

kemanfaatan dari kedua belah pihak. Sesuatu yang tidak berupa barang/ harta atau

yang dihukumi sepertinya tidak sah untuk diperjual belikan, tukar menukar tersebut

hukumnya tetap berlaku, yakni kedua belah pihak memiliki sesuatu yang diserahkan

kepadanya dengan adanya ketetapan jual beli dengan kepemilikan abadi.

Via internet secara umum adalah dengan merujuk pada semua bentuk

transaksikomersial, yang menyangkut organisasi dan transmisi data yang

digeneralisasikan dalam bentuk teks, suara, dan gambar secara lengkap. Sedangkan

pihak-pihak yang terlibat sebagaiman yang telah diungkapkan dalam akad salam

diatas, mungkin tidak beda jauh, hanya saja persyaratan tempat yang berbeda.

Adapun pengertian jual beli via internet yaitu” (sebuah akad jual beli yang

dilakukan dengan menggunakan sarana eletronik (internet) baik berupa barang


31
maupun berupa jasa)”. Atau jual beli via internet adalah “akad yang disepakati

dengan menentukan ciri-ciri tertentu dengan membayar harganya terlebih dahulu

sedangkann barangnya diserahkan kemudian” .32

31___________________9 Ade Manan Suherman, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), hal.179.

32___________________
10
W.A. Urnomo, Konsumen dan Transaksi E-Commerce, (Jakarta: Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia, 2000), hal.4.
53

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa jual beli via internet

adalah jual beli yang terjadi dimedia elektronik, yang mana transaksi jual beli tidak

mengharuskan penjual dan pembeli bertemu secara langsung atau saling menatap

muka secara langsung, dengan menentukan cirri-ciri, jenis barang, sedangkan untuk

harga nya dibayar terlebih dahulu baru diserahkan barangnya.

Masalah jual beli via internet merupakan masalah fiqih kontemporer yang

belum pernah dibahas dalam kitab- kitab fiqih klasik. Oleh karena itu, dalam

pembahasan yang berhubungan dengan jual beli online banyak dikaitkan dengan

item- item jual beli yang ada dalam kitab- kitab fiqih, terkait dengan ketentuan pokok

atau lazim disebut rukun dan syarat jual beli.

B. Pelaksanaan Jual Beli Via Internet

Dalam pelaksanaan transaksi jual beli melalui via internet, sama halnya

dengan transaksi jual beli biasa yang dilakukan di dunia nyata, dilakukan oleh para

pihak yang terkait, walaupun dalam jual beli secara internet ini pihak-pihaknya tidak

bertemu secara langsung satu sama lain, tetapi berhubungan melalui internet. Ijab

Qabul bisa dilaksanakan via SMS, dan mencapai kesepakatan antara penjual dan

pembeli.

Dalam pelaksanaan transaksi jual beli melalui via internet, pihak-pihak yang

terkait antara lain :

1. Penjual atau pengusaha yang menawarkan sebuah produk melalui internet


sebagai pelaku usaha.

2. Pembeli atau konsumen yaitu setiap orang yang tidak dilarang oleh undang-
undang, yang menerima penawaran dari penjual atau pelaku usaha dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi jual beli produk yang ditawarkan
oleh penjual/pelaku usaha.
54

3. Bank sebagai pihak penyalur dana dari pembeli atau konsumen kepada
penjual atau pelaku usaha/merchant, karena pada transaksi jual beli secara
elektronik, penjual dan pembeli tidak berhadapan langsung, sebab mereka
berada pada lokasi yang berbeda sehingga pembayaran dapat dilakukan
melalui perantara bank.
4. Provider sebagai penyedia jasa layanan akses internet.33
Berdasarkan kutipan di atas, dapat di pahami bahwa pihak-pihak dalam jual

beli secara via internet tersebut diatas, masing-masing memiliki hak dan kewajiban.

Penjual atau pelaku usaha merupakan pihak yang menawarkan produk melalui

internet. Oleh karena itu, seorang penjual wajib memberikan informasi secara benar

dan jujur atas produk yang ditawarkannya kepada pembeli atau konsumen,

ditakutkan jika penjual tidak jujur, pembeli akan kecewa dan merasa tertipu apabila

barang yang telah dibelinya tersebut ternyata mempunyai cacat.

Dalam pelaksanaan transaksi jual beli melalui via internet pada dasarnya

memiliki kesamaan dengan mekanisme jual beli secara konvensional. Yang

berbeda adalah system atau alat yang digunakan yang satu dilakukan secara online,

yang satunya secara manual (offline). Hal ini sesuai dengan pendapat dari Janus

Sibalok, “transaksi jual beli ini dapat pula dibedakan dalam 3(tiga) tahapan, yaitu

tahap pra transaksi, tahap transaksi (yang sesungguhnya), dan tahap purna transaksi.

Transaksi dengan menggunakan e-mail dapat dilakukan dengan mudah. Kedua

belah pihak harus memiliki e-mailaddres ( Alamat e-mail)”.34

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa dalam pelaksanaan

transaksi jual beli via internet penjual dan pembeli sama-sama menggunakan email

33___________________
11
Andi Sunarto, Seluk Beluk E-Commerce, ( Yongyakarta: Gara Ilmu, 2009), hal.94.

34___________________
12
Janus Sibalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, (Bandung: Citra Aditya
Bakti , 2010), hal.69.
55

untuk memudahkan kontak langsung antara kedua belah pihak, dan adanya pra

transaksi yang tujuan nya untuk mengirim biodata penjual dan pembeli sebelum

terjadinya pembayaran , dan purna transaksi yaitu pembayaran setelah terjadinya

transaksi.

Sebelum melakukan transaksi, pembeli sudah harus mengetahui e-mail

yang dituju, jenis barang cara dan jumlah yang akan dibeli. Pembeli menulis

nama produk, jumlah produk, alamat pengiriman dan metode pembayaran yang

diinginkan. Pembeli selanjutnya akan menerima konfirmasi dari merchant (pelaku

usaha atau penjual ) mengenai order barang yang dipesan.35

Seorang pembeli/ konsumen memiliki kewajiban untuk membayar harga

barang yang telah dibelinya dari penjual sesuai jenis barang dan harga yang telah

disepakati antara penjual dengan pembeli tersebut. Selain itu, pembeli juga wajib

mengisi data identitas diri yang sebenar-benarnya dalam formulir penerimaan.

pembeli berhak mendapatkan informasi secara lengkap atas barang yang akan di

belinya dari seorang penjual, sehingga pembeli tidak dirugikan atas produk yang

telah dibelinya itu. Pembeli juga berhak mendapatkan perlindungan hukum atas

perbuatan penjual/pelaku usaha yang beritikad tidak baik.

Provider merupakan pihak lain dalam transaksi jual beli melalui via internet,

dalam hal ini provider memiliki kewajiban untuk menyediakan layanan akses 24 jam

kepada calon pembeli untuk dapat melakukan transaksi jual beli, secara melalui via

internet dengan penjual yang menawarkan produk lewat internet tersebut, dalam hal

ini terdapat kerjasama antara penjual/pelaku usaha dengan provider dalam

35___________________
13
Litbang Wahana, Komputer Apa dan Bagaimana E-Commerce, Cet.I, (Yongyakarta: Andi
Raja, 2001), hal.63.
56

menjalankan usaha melalui internet ini.

Transaksi jual beli secara elektronik merupakan hubungan hukum yang

dilakukan dengan memadukan jaringan (network) dari sistem informasi yang berbasis

komputer dengan sistem komunikasi yang berdasarkan jaringan dan jasa

telekomunikasi.

Pelaksanaan transaksi jual beli melalui via internet ini dilakukan dalam

beberapa tahap, sebagai berikut: Penawaran, penerimaan, Pengiriman, dan

pembayaran.36

1. Penawaran

Penawaran yang dilakukan oleh penjual atau pelaku usaha melalui website pada

internet. Penjual atau pelaku usaha menyediakan buku yang berisi katalog produk

dan pelayanan yang akan diberikan. Masyarakat yang memasuki website pelaku

usaha tersebut dapat melihat-lihat barang yang ditawarkan oleh penjual.

Salah satu keuntungan transaksi jual beli melalui via internet ini adalah bahwa

pembeli dapat berbelanja kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Menurut Arsyat Sanusi Penawaran “dalam sebuah website biasanya menampilkan

barang-barang yang ditawarkan, harga, nilai rating atau poll otomatis tentang barang

yang di isi oleh pembeli sebelumnya, spesifikasi barang termaksud dan menu produk

lain yang berhubungan”.37


36___________________
14
http://myf Hukum dan Internet di Indonesia.blogspot.com.html.di akses tanggal 28 Mei
2014.

37___________________
15
Arsyad Sanusi, Internet Hukum Dan Solusinya, (Bandung: Mizan Grafika, 2001), hal.14.
57

Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa dalam pelaksanaan

transaksi jual beli via internet penawaran terjadi apabila pihak lain yang

menggunakan media internet memasuki situs milik penjual atau pelaku usaha yang

melakukan penawaran. Oleh karena itu, apabila seseorang tidak menggunakan media

internet dan tidak memasuki situs milik pelaku usaha yang menawarkan sebuah

produk maka tidak dapat dikatakan ada penawaran. Dengan demikian penawaran

melalui media internet hanya dapat terjadi apabila seseorang membuka situs yang

menampilkan sebuah tawaran melalui internet tersebut.

2. Penerimaan

Penerimaan dapat dilakukan tergantung penawaran yang terjadi. Apabila

penawaran dilakukan melalui e-mail address, maka penerimaan dilakukan melalui e-

mail, karena penawaran hanya ditujukan pada sebuah e-mail yang dituju sehingga

hanya pemegang e-mail tersebut yang dituju. “penerimaan melalui website ditujukan

untuk seluruh masyarakat yang membuka website tersebut, karena siapa saja dapat

masuk ke dalam website yang berisikan penawaran atas suatu barang yang

ditawarkan oleh penjual atau pelaku usaha”.38 Setiap orang yang berminat untuk

membeli baranga yang ditawarkan itu dapat membuat kesepakatan dengan penjual

atau pelaku usaha yang menawarkan barang tersebut.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada

transaksi jual beli melalui via internet, khususnya untuk tahap penerimaan melalui

website, biasanya calon pembeli akan memilih barang tertentu yang ditawarkan oleh

penjual atau pelaku usaha, dan jika calon pembeli atau konsumen itu tertarik untuk

38___________________
16
Ibid.,hal, 14-15.
58

membeli salah satu barang yang ditawarkan, maka barang itu akan di simpan terlebih

dahulu sampai calon pembeli atau konsumen merasa yakin akan pilihannya,

selanjutnya pembeli akan memasuki tahap pembayaran.

3.Pembayaran

Pada tahap Pembayaran, dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak

langsung, misalnya melalui fasilitas internet, namun tetap bertumpun pada sistem

keuangan nasional, yang mengacu pada sistem keuangan lokal. Biasanya pembeli

membayar langsung pada Bank. Bank sebagai perantara dalam transaksi jual beli

melalui via internet, berfungsi sebagai penyalur dana atas pembayaran suatu produk

dari pembeli kepada penjual produk .”39

Bank sebagai perantara dalam transaksi jual beli melalui via internet, karena

mungkin saja pembeli yang berkeinginan membeli produk dari penjual melalui

internet berada di lokasi yang letaknya saling berjauhan sehingga pembeli termaksud

harus menggunakan fasilitas bank untuk melakukan pembayaran atas harga produk

yang telah dibelinya dari penjual, misalnya dengan proses pentransferan dari

rekening pembeli kepada rekening penjual .

4.Pengiriman

Pengiriman merupakan suatu proses yang dilakukan setelah pembayaran atas

barang yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli, dalam hal ini pembeli berhak

atas penerimaan barang termaksud. Pada kenyataannya, barang yang dijadikan objek

39___________________
17
Ahttp://basicartikel.blogspot.comTransaksi Via internetruang.html, diakses tanggal 28-Mei
2014
59

perjanjian dikirimkan oleh penjual kepada pembeli dengan biaya pengiriman

sebagaimana telah diperjanjikan antara penjual dan pembeli.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memahami pelaksanaan jual beli

melalui via internet tidak hanya dapat dilakukan secara konvensional, dimana antara

penjual dengan pembeli saling bertemu secara langsung, namun dapat juga hanya

melalui media internet, sehingga orang yang saling berjauhan atau berada pada lokasi

yang berbeda tetap dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus bersusah payah

untuk saling bertemu secara langsung, sehingga meningkatkan efektifitas dan

efisiensi waktu serta biaya baik bagi pihak penjual maupun pembeli, dan pada zaman

yang telah maju ini, masyarakat banyak yang membutuhkan layanan yang instan dan

tidak merepotkan, sehingga ulama’ memperbolehkannya.

C. Keuntungan Dan Kerugian Jual Beli Via Internet

Jual beli via internet memiliki keuntungan dan kerugian yaitu :

1. Keuntungan Jual Beli Via Internet

Didalam jual beli melalui via internet terdapat keuntungan baik bagi penjual

maupun pembeli, sehingga dalam hal ini banyak orang melakukan jual beli via

internet. Menurut Arsyad Sanusi keuntungan jual beli via internet adalah sebagai

berikut:40

a.Tidak terbatas waktu dantempat

Salah satu keuntungan berbelanja online, pembeli dapat berinteraksi

kapanpun dan dimanapun selagi pembeli mendapatkan koneksi internet.

b. Nyaman
40___________________
18
Arsyad Sanusi, Internet Hukum Dan Solusinya, (Bandung: Mizan Pustaka, 2001), hal.20.
60

Didalam Berbelanja online pembeli sangat nyaman seperti berbelanja di

rumah sendiri. pembeli tidak perlu pergi ketoko, tidak perlu berkeliling untuk

mengecek barang, dan tidak perlu banyak bertanya. Tinggal browsing barang-barang

yang tersedia di toko online menggunakan bantuan katalog, kategori atau kata kunci.

c. Pencarian mudah

Salah satu kelebihan jual beli lewat internet adalah pembeli bisa mencari

sesuatu hanya dengan mengetikkan kata kunci pada mesin pencari (search engine).

d. Membantu mencari harga terbaik

Jika pembeli tertarik untuk membeli salah satu barang pilihan, maka pembeli

dapat dengan mudah melakukan pengecekan harga barang tersebut di beberapa toko

online. Pembeli juga dapat mencari toko yang sedang memberikan harga sale atau

diskon.

e. Bisa dikirim langsung sebagai hadiah

Jika pembeli hendak berbelanja secara online untuk diberikan kepada

seseorang sebagai hadiah, toko online dapat langsung mengirimkannya langsung

kepada yang bersangkutan.

f. Lebih ramah lingkungan

Salah satu keuntungan jual beli Via internet adalah Jika pembeli biasa

berkendara sendiri kepusat perbelanjaan, maka turut berkontribusi pada kemacetan,

pemborosan bahan bakar, dan meningkatkan polusi gas buang. Hal ini tidak akan

terjadi jika pembeli berbelanja secara online.

Berdasarkan uraian di atas maka, jual beli melalui via internet selain

mengemat waktu, tenaga dan biaya, jual beli via internet merupakan cara baru dalam
61

berkomunikasi dan juga dapat dengan mudah berinteraksi, sehingga menguntungkan

pihak penjual dan pembeli.

Adapun keuntungan yang di dapat oleh konsumen antara lain :

1. Pembeli tidak perlu mendatangi toko untuk mendapatkan barang, cukup


terkoneksi dengan Internet, pilih barang dan selanjutnya melakukan
pemesanan barang, dan barang akan di antar kerumah.
2. Menghemat waktu dan biaya transportasi berbelanja, karena semua barang
belanjaan bisa dipesan melalui perantara media internet khususnya situs
yang menjual belikan barang apa yang ingin di beli.
3. Pilihan yang ditawarkan sangat beragam, sehingga sebelum melakukan
pemesanan kita dapat membandingkan semua produk dan harga yang
ditawarkan olehperusahaan.
4. Dengan perantara via internet pembeli dapat membeli barang di Negara lain
secara online.
5. Harga yang ditawarkan sangat komfetitif, karena tingkat persaingan dari
pelaku usaha melalui media internet sehingga mereka bersaing untuk
menarik perhatian dengan cara menawarkan harga serendah-rendahnya.41

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

keuntungan jual beli via internet tidak hanya didapatkan oleh konsumen, penjual pun

mendapatkan keuntunggan dimana penjual tidak perlu susah payah dalam menyewa

toko untuk menjual dagangannya, disamping itu penjual dapat manfaakan teknologi

dapat menjangkau kepada calon pembeli di seluruh dunia, sehingga biaya promosi

akan lebih efesien. Di sisi lain, kelebihan yang mendasar yang ada pada transaksi jual

beli via internet ini adalah si pembeli dan penjual sama-sama memiliki tingkat

kejujuran dan kepercayaan yang tinggi sehingga keduanya tidak pernah merasa

dirugikan.

2. Kerugian Via internet

41___________________
19
Andi Sunarto, Seluk Beluk E-Commerce, ( Yongyakarta: Gaya Ilmu, 2009), hal.99.
62

Disamping keuntungan yang didapat penjual dan pembeli, jual beli via

internet juga merasakan kerugian adapun kerugianya adalah sebagai berikut:42

a. Produk tidak dapat dicoba

Dalam jual beli via internet produk yang ditawarkan adalah bermacam-macam

dan beragam, dan semua produk tersebut tidak dapat dicoba, bila pembeli mencari

pakaian , terutama pakaian atau yang lain maka pembeli tidak bisa mencoba .

Sesungguhnya pengecer online menyediakan ukuran. Pembeli harus memberikan

pertimbangan terhadap ukuran yang tercantum di toko berbasis web Tidak dapat

berisi kain , tingkat kehalusan dan sebagainya.

b. Standar dari barang tidak sesuai

Salah satu kerugian yang di dapat pembeli dalam jual beli via internet adalah

barang tidak sama dengan aslinya, di situs toko berbasis web yang ditampilkan

adalah foto / gambar barang yang di tawarkan. Kesamaan dari barang foto / gambar

yang kita lihat di sekitar monitor tidak bisa seratus persen persis sama. Mungkin

yang mirip dengan barang awal hanya 75 sembilan puluh persen saja. Sudah sekitar

pengaruh dari pencahayaan dan memantau pembeli komputer.

c. Pengiriman mahal.

  Jual beli via internet yang terjadi melalui media elektronik yang berjauhan

tentunya produk yang dibeli tidak selalu langsung kita dapat mengambil. Pemilik

toko online masih memerlukan jasa pengiriman, dan yang menentukan pengiriman

produk yang memiliki barang-barang tersebut pengiriman jasa JNE , TIKI, Pos

Indonesia, dan sebagainya.

42___________________
20
Yusuf Sofie, Pelaku Usaha Konsumen dan Tindak Pidana Korporasi, (Jakarta: Galia Ilmu,
2002), hal.76.
63

d. Risiko penipuan

Dalam jual beli via intenet toko berbasis web yang adalah hanya penipu .

Pastikan belanja yang dapat diandalkan website online. Bahayanya cash terus

dipindahkan meskipun tidak dalam produk yang dikirim dan tidak pernah dikirimkan

selamanya.43

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

kerugian jual beli via internet sering terjadi apabila pelaku usaha tidak hati-hati, dan

tidak bertanggung jawab dalam melakukan transaksi, dalam hal ini kedua belah pihak

merasakan kerugiannya.

Beberapa kelemahan system online yaitu Kelemahan melalui via internet:

a) Pembayaran

Bagi para orang awam, masalah pembayaran menjadi sesuatu yang

membingungkan dan cukup menyulitkan. Belum lagi ketakutan bila pembayaran

tidak terkirim maupun barang tidak diteirma, karena bisnis melalui via internet

kebanyakan tidak mempertemukan kedua belah pihak dalam proses transaksi jual

beli barang. Di tuntut kejujuran yang tinggi dalam proses online.

b) Barang tidak Sesuai Keinginan

Dalam jual beli melalui via internet barang yang lihat hanya melalui layar,

kebanyakan pada saat menerima barang tidak sesuai dengan yang aslinya. Contoh

dalam hal pakaian, pada jual beli via internet kita tidak bsa merasakan bahan pakaian

dan juga kadang ukuran pakaian tidak sesuai dengan tubuh kita.

c) Kepercayaan masyarakat

Banyak sekali kasus-kasus penipuan yang dapat kita tonton ditelevisi tentang

43___________________ http://myfiqhkontemporer.blogspot.comgimana-hukum-jual-beli-
online.html, Diakses tanggal 28 Mei 2014.
64

penipuan dalam bisnis online atau dalam pembelian secara online. Mereka merasa

ditipu karena barang yang mereka pesan tidak sampai ke tangan mereka, oleh karena

itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bisnis ini berkurang, mereka memilih

membeli secara tradisional atau secara langsung.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat dipahami bahwa pembelian secara via

internet juga sering kali merugikan bagi konsumennya, karena banyak sekali

ditemukan unsur penipuan dalam penjualannya. Misalnya penjualan HP dengan merk

khusus yang biasanya di toko dijual dengan harga yang mahal, tetapi dijual secara

online dengan harga yang murah. Setelah dilakukan transaksi, uang sudah dikirim

tetapi barang tidak sampai ke tangan pembelinya itu pasti sangat merugikan bagi

pihak pembeli. Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan bagi para pembeli barang

tersebut. Cara yang paling mudah adalah berbelanjalah dengan cara tradisional atau

secara langsung ditoko tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka menurut penulis dalam jual beli via internet

juga terdapat kerugian apabila penbeli dalam melakukan transaksi tidak selalui

berjalan lancar jual belinya, seperti ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang

dijanjikan, ketidak tepatan waktu pengiriman dan ketidak nyamanan transaksi seperti

perbajakan kartu kredit, akses ilegal dan dengan kasus-kasus yang dapat merugikan

pihak pembeli dalam melakukan transaksi.Adapun kekurangannya adalah bahwa

jual beli online ini memberikan ruang untuk melakukan penipuan sehingga

merugikan orang lain.

D. Pandangan Ulama Kontemporer Terhadap Jual Beli Via Internet

Jual beli melalui via internet yang sebenarnya juga termasuk jual beli via

telepon, sms dan alat telekomunikasi lainya, maka mareka yang terpenting adalah ada
65

barang yang diperjual belikan, halal dan jelas oleh miliknya. Banyak ulama

kontemporer yang berpendapat bahwa transaksi dengan piranti-piranti modern adalah

sah dengan syarat ada kejelasan dalam transaksi tersebut. Di antara mereka adalah

Syeikh Muhammad Bakhit al Muthi’i, Mushthofa az Zarqa’, Wahbah Zuhaili dan

Abdullah bin Mani’. Alasan beliau-beliau adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan pendapat banyak ulama di masa silam yang menyatakan sahnya


transaksi via surat menyurat dan jika ijab (penyataan pihak pertama) adalah
sah setelah sampainya surat ke tangan pihak kedua. Demikian pula
mengingat sahnya transaksi dengan cara berteriak.
2. Yang dimaksud dengan disyaratkannya ‘kesatuan majelis transaksi’ adalah
adanya suatu waktu yang pada saat itu dua orang yang mengadakan
transaksi sibuk dengan masalah transaksi. Bukanlah yang dimaksudkan
adalah adanya dua orang yang bertransaksi dalam satu tempat.44

Berdasarkan penjelasan tersebut maka majelis akad dalam pembicaraan via

internet adalah waktu komunikasi yang digunakan untuk membicarakan transaksi.

Jika transaksi dengan tulisan maka majelis transaksi adalah sampainya surat atau

tulisan dari pihak pertama kepada pihak kedua. Jika qobul tertunda dengan

pengertian ketika surat sampai belum ada qobul dari pihak kedua maka transaksi

tidak sah.

Syeikh Muhammad Bakhit al Muthi’i ditanya tentang hukum mengadakan

transaksi dengan telegram. Jawaban beliau, “telegram itu seperti hukum surat

menyurat. Cuma telegram itu lebih cepat. Akan tetapi mungkin saja terjadi

kekeliruan”.45

44___________________
22
Wahbah al Zuhaili, Fiqih al Islami wa Adillatihi, (Dimasqa: Dar al-Fikr al-Ma’ashir, 2006
M/1427 H), hal.339.

45___________________
23
Muhyiddin Ali, Fiqh Digital, (Yogyakarta: Qonun Prisma Persada , 2003), hal.25.
66

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipahami, ada keharusan untuk

klarifikasi dengan sarana-sarana yang ada pada saat ini semisal telepon, via internet

atau yang lainnya, semisal dengan telegram adalah faks. Untuk sarana-sarana yang

lain maka boleh jadi sama dengan telepon dan telegram dalam kecepatan dan

kejelasan komunikasi atau lebih baik lagi. Jika sama maka hukumnya juga sama. Jika

lebih baik maka tentu lebih layak untuk dibolehkan.

Majma’ Fiqhi Islami di Muktamarnya yang keenam di Jeddah juga

menetapkan bolehnya mengadakan transaksi dengan alat-alat komunikasi modern.

Transaksi ini dinilai sebagaimana transaksi dua orang yang berada dalam satu tempat

asalkan syarat-syaratnya terpenuhi. Akan tetapi tidak diperbolehkan untuk

menggunakan sarana-sarana ini itu transaksi penukaran mata uang karena dalam

sharf disyaratkan serah terima secara langsung.46

Demikian pula transaksi salam karena dalam transaksi salam modal harus

segera diserahkan begitu setelah transaksi dilaksanakan. Namun menurut Wahbah

Zuhaili, jika terdapat serah terima mata uang dalam transaksi sharf dan modal dalam

transaksi salam bisa diserahkan denga menggunakan sarana-sarana komunikasi

modern tersebut maka transaksi sah dan hal ini adalah suatu hal yang memungkinkan

untuk beberapa model transaksi yang baru.47

46___________________
24
www.eramuslim.com, Hukum Jual Beli Online, diakses tanggal 28-Mei 2014.

47___________________
25
Wahbah al Zuhaili, Fiqih al Islami wa Adillatihi..,hal.341.
67

Syarat yang ditetapkam Majma Fiqhi adalah sebagai berikut:

1. Adanya kejelasan tentang siapa pihak-pihak yang mengadakan transaksi


supaya tidak ada salah sangka, kerancuan dan pemalsuan dari salah satu pihak
atau dari pihak ketiga.
2. Bisa dipastikan bahwa alat-alat yang digunakan memang sedang dipakai oleh
orang dimaksudkan. Sehingga semua perkataan dan pernyataan memang
berasal dari orang yang diinginkan.
3. Pihak yang mengeluarkan ijab (pihak pertama, penjual atau semisalnya) tidak
membatalkan transaksi sebelum sampainya qobul dari pihak kedua.
Ketentuan ini berlaku untuk alat-alat yang menuntut adanya jeda untuk
sampainya qobul.
4. Transaksi dengan alat-alat ini tidak menyebabkan tertundanya penyerahan
salah satu dari dua mata uang yang ditukarkan karena dalam transaksi
sharf/tukar menukar mata uang ada persyaratan bahwa dua mata uang yang
dipertukarkan itu telah sama-sama diserahkan sebelum majelis transaksi
bubar. Demikian juga tidak menyebabkan tertundanya penyerahan modal
dalam transaksi salam karena dalam transaksi salam disyaratkan bahwa modal
harus segera diserahkan.Tidak sah akad nikah dengan alat-alat tersebut (hp,
internet dll) karena adanya saksi adalah syarat sah akad nikah.48

Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa keterangan dan penjelasan

mengenai dasar hukum hingga persyaratan transaksi salam dalam hukum Islam,

kalau dilihat secara sepintas mungkin mengarah pada ketidak dibolehkannya

transaksi melalui via internet, disebabkan ketidak jelasan tempat dan tidak hadirnya

kedua pihak yang terlibat dalam tempat.

Dengan melihat keterangan di atas, dijadikan sebagai pemula dan pembuka

cenel keterlibatan hukum Islam terhadap permasalahan kontemporer. Karena dalam

Al-Qur’an permasalahn transaksi online masih bersifat global, selanjutnya hanya

mengarahkan pada peluncuran teks hadits yang dikolaborasikan dalam

peramasalahan sekarang dengan menarik sebuah pengkiyasan. Sebagaimana


48___________________
26
HttpFile:// ebusinneson/Bisnis Online Information.Blog Hukum Bisnisnline
dalamIslam.htm , diakses tanggal 28 Mei 2014.
68

ungkapan Abdullah bin Mas’ud : Bahwa apa yang telah dipandang baik oleh muslim

maka baiklah dihadapan Allah, akan tetapi sebaliknya, dan yang paling penting

adalah kejujuran, keadilan, dan kejelasan dengan memberikan data secara lengkap,

dan tidak ada niatan untuk menipu atau merugikan orang lain.

Langkah-langkah yang dapat kita tempuh agar jual beli secara via internet

diperbolehkan, halal, dan sah menurut syariat Islam yaitu:49

1. Produk halal

Kewajiban menjaga hukum halal-haram dalam objek perniagaan tetap

berlaku, termasuk dalam perniagaan secara online, mengingat Islam mengharamkan

hasil perniagaan barang atau layanan jasa yang haram, Boleh jadi ketika berniaga

secara online, rasa sungkan atau segan kepada orang lain sirna atau berkurang. Tapi

pasti menyadari bahwa Allah ‘Azza wa Jalla tetap mencatat halal atau haram

perniagaan .

2. Kejelasan status

Di antara poin penting yang harus perhatikan penjual dan pembeli dalam

setiap perniagaan adalah kejelasan status. Apakah sebagai pemilik, atau paling

kurang sebagai perwakilan dari pemilik barang, sehingga berwenang menjual barang.

Ataukah hanya menawarkan jasa pengadaian barang, dan atas jasa ini mensyaratkan

imbalan tertentu. Ataukah sekadar seorang pedagang yang tidak memiliki barang

namun bisa mendatangkan barang yang di tawarkan.

49___________________
27
http://myfiqhkontemporer.blogspot.comgimana-hukum-jual-beli-online.html, Diakses
tanggal 28 Mei 2014
69

3. Kesesuaian harga dengan kualitas barang

Dalam jual beli via internet, kerap kali kita jumpai banyak pembeli merasa

kecewa setelah melihat pakaian yang telah dibeli melalui via internet. Entah itu

kualitas kainnya, ataukah ukuran yang ternyata tidak pas dengan badan. Sebelum hal

ini terjadi, patutnya mempertimbangkan benar apakah harga yang ditawarkan telah

sesuai dengan kualitas barang yang akan dibeli. Sebaiknya juga meminta foto real

dari keadaan barang yang akan dijual.

4. Kejujuran

Jual beli melalui via internet, walaupun memiliki banyak keunggulan dan

kemudahan, namun bukan berarti tanpa masalah. Berbagai masalah dapat saja

muncul pada perniagaan secara online. Terutama masalah yang berkaitan dengan

tingkat amanah kedua belah pihak.

Bisa jadi ada orang yang melakukan pembelian atau pemesanan. Namun

setelah barang Anda kirim kepadanya, ia tidak melakukan pembayaran atau tidak

melunasi sisa pembayarannya. Bila pembeli, bisa jadi setelah melakukan

pembayaran, atau paling kurang mengirim uang muka, ternyata penjual berkhianat,

dan tidak mengirimkan barang. Bisa jadi barang yang dikirim ternyata tidak sesuai

dengan apa yang ia gambarkan di situsnya atau tidak sesuai dengan yang inginkan.

Para Ulama menyatakan bahwa hukum jual beli via internet tidak sah jika

pemilik situs tidak memiliki barang-barang yang ia tampilkan pada situsnya. 50

50___________________
28
http://myfiqhkontemporer.blogspot.comgimana-hukum-jual-beli-online.html, Diakses
tanggal 28 Mei 2014
70

Biasanya proses ini berlangsung seperti berikut: saat pembeli mengirim aplikasi

permohonan barang, pemilik situs menghubungi pemilik barang tanpa melakukan

akad jual-beli, sebatas konfirmasi keberadaan barang. Setelah ia meyakini

keberadaan barang, ia lalu meminta pembeli mentransfer uang ke rekeningnya.

Setelah uang ia terima, barulah ia membeli barang tersebut dan mengirimkannya ke

pembeli, atau meminta pemilik barang mengirim langsung ke pembeli.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami bahwa akad jual-beli

tersebut tidak sah karena ia menjual barang yang bukan miliknya. Akad ini

mengandung unsur gharar ( ketidak jelasan), tersebab pada saat akad berlangsung,

penjual belum dapat memastikan apakah barang dapat ia kirim ke pembeli atau tidak.

Seperti yang kita ketahui, Islam telah memberikan pedoman dalam setiap aspek di

kehidupan kita. Transaksi via internet dibolehkan menurut Islam berdasarkan prinsip-

prinsip yang ada dalam perdagangan menurut Islam, khususnya dianalogikan dengan

prinsip transaksi As-Salam, kecuali pada barang atau jasa yang tidak boleh untuk

diperdagangkan sesuai syariat Islam.

Jual beli via internet sama seperti bisnis offline. Ada yang halal ada yang

haram, ada yang legal ada yang ilegal. Hukum dasar bisnis online sama seperti akad

jual beli dan akad As-salam, ini diperbolehkan dalam Islam.

Adapun keharaman bisnis via internet karena beberapa sebab :

1. Sistemnya haram, seperti money gambling. Judi itu haram baik di darat
maupun di udara (online)
2. Barang atau jasa yang menjadi objek transaksi adalah barang yang
diharamkan, seperti narkoba, video porno, online sex, pelanggaran hak cipta,
situs-situs yang bisa membawa pengunjung ke dalam perzinaan.
3. Karena melanggar perjanjian (TOS) atau mengandung unsur penipuan.
71

4. Dan lainnya yang tidak membawa kemanfaatan tapi justru mengakibatkan


kemudharatan.51

Sebagaima telah disebutkan di atas, hukum asal mu’amalah adalah al-

ibaahah (boleh) selama tidak ada dalil yang melarangnya. Namun demikian, bukan

berarti tidak ada rambu-rambu yang mengaturnya. Sebagai pijakan dalam berbisnis

via internet, kita harus memperhatikan hal-hal di bawah ini. Transaksi jual beli via

internet diperbolehkan menurut Islam selama tidak mengandung unsur-unsur yang

dapat merusaknya seperti riba, kezhaliman, penipuan, kecurangan dan yang

sejenisnya serta memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat didalam jual belinya.

51___________________

28
http://ustadzaris.com/jual-beli-via-internet, diakses tanggal 28 Mei 2014.

Anda mungkin juga menyukai