Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL-HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

1. Gambaran Umum Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

Gampong Perlak merupakan salah satu desa yang berada diantara gampong tuha

dan gampong buloh, kabupaten Pidie, provinsi Aceh. Gampong Perlak merupakan

salah satu gampong yang berada di kemukiman Peudaya. Gampong Perlak

merupakan gampong yang memiliki topografi hamparan dengan kemiringan lahan

landai kurang dari 15 derajat diluar kawasan perhutanan. Masyarakat gampong perlak

sebahagian besar berpenghasilan utama dari hasil pertanian dengan areal persawahan

yang sangat potensial, subur, strategis, dan mudah di jangkau. Dimana sekitar 35%

dataran gampong Perlak berupa persawahan, 25% perkebunan, 10% irigasi, dan

selebihnya adalah pemukiman warga yang sebahagiaan halaman rumahnya digunakan

untuk menanam tanaman pohon nangka pisang dan buah-buahan lainnya untuk

menambah penghasilan sehari-hari.

Adapun batas Gampong Perlak adalah:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Tuha

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Buloh

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Masjid


d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Kunyet.1

2. Mata Pencarian Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

Adapun mata pencarian penduduk Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang

Tiji pada umumnya adalah petani, Pegawai Negri Sipil, pedagang, tukang dan lain-

lainnya. Banyaknya penduduk yang bermata pencariaan sebagai petani disebabkan

Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji terdapat areal persawahan yang

luas dan sumber air yang mudah untuk bercocok tanam dengan perubahan musim

yang teratur, begitu pula curah hujan memadai.

Untuk lebih jelas tentang mata pencarian penduduk Gampong Perlak Peudaya

Kecamatan Padang Tiji dapat dilihat pada table berikut ini.

No Jenis Kelamin Frekuensi %

1. Petani 196 70

2. Pedagang 24 8,6

3. PNS 39 13,9

4. Tukang 21 7,5

Jumlah 280 100

Sumber: Data Statistik pada Kantor Gampong Perlak peudaya Kecamatan Padang Tiji

Tahun 2018

Dari table di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Gampong Perlak

Peudaya Kecamatan Padang Tiji adalah bermata pencarian sebagai petani. Hal ini

1
Hasil wawancara dengan Keusyik Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji Bapak
M.Nur Azman, pada tanggal 25 Desember 2018.
dilihat dari banyaknya jawaban petani dibandingkan dengan profesi lainnya.

Kenyataan ini menggambarkan bahwa Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang

Tiji memiliki wilayah pertanian yang luas dan kondisi tanah yang subur, sehingga

masyarakat secara umumnya bermata pencarian di sektor pertanian.

3. Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan syarat utama terbentuknya sebuah gampong. Apabila tidak

adanya penduduk maka tidak akan terbentuk sebuah gampong. Penduduk juga

merupakan bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu

gampong, karena jika ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya perkembangan

suatu Gampong sangat ditentukan oleh perkembangan penduduknya.

Perkembangan penduduk dipengaruhi oleh keadaan alam sekitar, sehingga

membentuk suatu adat istiadat, kebiasaan, maupun pola pikir masyarakatnya, dan

turut mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan generasi berikutnya.

Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji merupakan salah satu gampong

yang mempunyai penduduk yaitu 120 KK dengan jumlah 399 jiwa, terdiri dari 190

jiwa laki-laki dan 209 jiwa perempuan. Dengan jumlah penduduk yang tersebar di

seluruh Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 4.1 : Jumlah Penduduk Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %


1. Laki-laki 190 47,6

2. Perempuan 209 52,4

Jumlah 399 100

Sumber: Statistik pada Kantor Gampong Perlak peudaya Kecamatan Padang Tiji

Tahun 2018.

Dari data diatas menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin perempuan jauh

lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki. Berdasarkan hasil

observasi penulis selama melakukan penelitian.

Jumlah penduduk Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

berdasarkan usia dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Umur Jenis Kelamin Jumlah Jiwa

Laki-laki Perempuan

1. 0-5 12 20 32

2. 6-14 30 25 55

3. 15-24 25 30 55

4. 25-44 45 43 88

5. 45-54 35 42 77

6. 55-59 18 20 38

7. 60 keatas 25 29 54
Jumlah 190 209 399

Sumber: Data Statistik pada Kantor Kepala Gampong Perlak Peudaya Kecamatan

Padang Tiji Tahun 2018.

Dari data di atas menunjukkan bahwa jumlah usia dewasa di Gampong Perlak

Peudaya Kecamatan Padang Tiji lebih menonjol dibandingkan dengan usia lainnya,

usia anak-anak lebih sedikit, sedangkan usia remaja hampir berimbang dengan usia

dewasa.

4. Sarana dan Prasarana

Dalam menjalankan berbagai macam aktivitas, masyarakat Gampong Perlak

Peudaya Kecamatan Padang Tiji memiliki sarana dan prasarana, yang terdiri dari 1

Kantor Keusyik, 1 Menasah, 1 Balai Pengajian, 1 Kantor PKK, 1 Badan harta agama

(Tanah Waqaf).2 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table sarana dan prasarana

Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji berikut ini:

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

No Sarana dan Prasarana Total

1. Kantor Geusyik 1

Menasah 1

Balai Pengajian 1

2
Hasil wawancara dengan Keusyik Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji Bapak
M.Nur Azman, pada tanggal 25 Desember 2018.
Kantor PKK 1

Badan Harta Agama 1

Jumlah 5

Sumber: Data Statistik pada Kantor Kepala Gampong Perlak Peudaya Kecamatan

Padang Tiji Tahun 2018.

Berdasarkan keterangan kepala desa sarana dan prasarana yang telah ada

100% milik masyarakat Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji yang

bersal dari hasil usaha masyarakat itu sendiri.3

Mengenai administrasi Gampong menurut pengamatan penulis telah

dilaksanakan dengan baik. Namun karena fasilitas yang terbatas, sehingga banyak

masalah yang tidak terselesaikan pada hari itu juga atau bahkan pekerjaan-pekerjaan

tertentu harus dikerjakan di tempat lain, misalnya untuk membuat surat-surat

keterangan.

B. Pola Asuh Orang Tua dalam Membina Akhlakul Karimah bagi Remaja di

Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

Orang tua dalam Islam merupakan Eksistensi orang tua dalam mendidik anak

diabadikan dalam hadits Rasulullah yang maksudnya setiap anak yang dilahirkan

3
Hasil wawancara dengan Keusyik Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji Bapak
M.Nur Azman, pada tanggal 25 Desember 2018.
adalah suci, orang tuanyalah yang men-Yahudikannya, men-Nasranikannya dan me-

Majusikannya..

Sebagai konsekuensi logis dari pelaksanaan hadits tersebut maka orang tua

memiliki kewajiban mutlak untuk membina anak agar dapat berakhlakul karimah.

Tanggung jawab orang tua yang telah di gariskan dalam Al-Qur’an di mana Allah

SWT mewajibkan kepada manusia untuk menjaga diri dan keluarganya.

Hal ini menurut Bapak Ilyas yang menyatakan bahwa: “Pada masa usia

remaja cara yang tepat dalam membina akhlak anak adalah dengan cara memberi

contoh teladan, karena pada masa ini remaja sudah mulai menggunakan perasaannya

sehingga akan langsung memprotes terhadap apa yang dilihat jika tidak sesuai”.4

Dari hasil wawancara di atas, maka dapat disimpulkan masa re

Disamping itu juga ada diantaranya yang membina akhlak anak bagi remaja

melalui bimbingan, karena dengan membimbing remaja akan mudah

mengerti/menganalisa. Namun selain itu juga ada orang tua Gampong Perlak Peudaya

Kecamatan Padang Tiji dalam membina akhlak anak dengan cara menasehatinya,

serta ada pula yang menyatakan dengan semua cara yang telah disebutkan. Hal ini

sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Husaini yang menyatakan bahwa,

“dalam membina akhlak anak tidak cukup hanya dengan satu cara akan tetapi

4
Hasil wawancara dengan Bapak Ilyas, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji),
pada tnggal 27 desember 2018.
membutuhkan dengan banyak cara, dimana hal tersebut digunakan sesuai dengan

yang dibutuhkan oleh anak remaja tersebut.5

Menurut hasil observasi peneliti orang tua Gampong Perlak Peudaya Kecamatan

Padang Tiji selalu menanamkan hal yang baik terhadap remaja, membiasakan

remaja sopan dalam bebicara terhadap orang tua, mengajarkan remaja tata cara

berakhlakul karimah yang baik dengan teman sebaya dan mengajarkan lebih untuk

menghormati orang tua.6

Orang tua dengan pola asuh sangat ketat dalam memberikan batasan dan kendali

yang tegas terhadap anak, serta komunikasi verbal yang terjadi juga lebih satu arah.

Dampak yang paling parah dari pola asuh ini adalah anak merasa tertekan bathin dan

terasing dalam tingkah lakunya sendiri, hal tersebut bisa berujung pada

pembangkangan dan anak menjadi agresif diluar rumah.

Hal ini menurut Bapak Usman yang menyatakan bahwa pola asuh yang

memaksakan anak sangat berpengaruh karena seorang anak tidak harus dipaksakan

untuk berperilaku akhlakul karimah namun orang tuanya harus senantiasa

memberikan contoh teladan dalam berakhlakul karimah bagi remaja, dengan

demikian dengan terbiasa oleh sikap orang tuanya secara perlahan si anak akan ikut

berperilaku seperti yang dicontohkan oleh orang tuanya.sebaliknya bila orang tua

5
Hasil wawancara dengan Bapak Husaini, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 27 desember 2018.

6
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
menggunakan pola asuh yang memaksakan anak untuk berakhlakuk karimah bisa jadi

anak tersebut tidak mau mengikuti arahan orang tuanya.7

Menurut hasil observasi peneliti, hanya sebagian orang tua yang mengasuh anak

dengan cara memberi contoh teladan, Namun masih ada sebagian orang tua yang

mengasuh anak secara memaksa, sehingga sianak harus mengikuti semua peraturan

yang dibuat oleh orang tuanya.8

Jadi dapat peneliti simpulkan, pola asuh dapat memaksa anak akan menjadi

penakut, takut untuk mengutarakan pendapatnya, takut mengatakan keinginannya dan

anak akan selalu merasa apa yang dilakukannya salah meskipun sebenarnya benar.

Pola asuh seperti ini biasanya dilakukan oleh orang tua yang kurang pengetahuannya

terhadap bagaimana cara mendidik anak dengan benar.

Pola asuh yang memiliki sangat sedikit aturan dan harapan terhadap anak anak,

sering kali orang tua mencintai dan memperdulikan terhadap anak-anak mereka,

tanpa melihat anak-anak tersebut sudah cukup mampu untuk melaksanakan tugas.

Selanjutnya, Pola asuh permisif memang membuat hubungan antara orang tua dan

anak menjadi hangat dan erat, namun sangat memungkinkan juga anak menjadi sosok

yang manja dan kurang bertanggung jawab. Hal ini berujung kesulitan bagi sianak

dimasa yang akan datang karena sulit untuk mandiri dan mengandalkan bantuan

orang tua dan orang lain, perintah orang tua sangat mungkin diabaikan karena tahu
7
Hasil wawancara dengan Bapak Usman, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
8
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
tidak diberikan hukuman, orang tua seringkali selalu menuruti keinginan anak dan

memaklumi kesalahan-kesalahan anak. Hal ini menurut Ibu Juwairiah selagi sianak

tidak bertentangan dengan agama dan juga tidak memberikan efek buruk kepada

orang lain.9

Menurut hasil observasi peneliti bahwa sebagian orang tua masih membiarkan

anak remaja melakukan sesuka hati tanpa pengawasan orang tua sehingga remaja

tidak melaksanakan salat lima waktu dan sering terjadi balap-balapan.10

Jadi yang dapat peneliti simpulkan anak yang dibesarkan dalam gaya pengasuhan

seperti ini cenderung menjadi seseorang yang kurang disiplin, memiliki kemampuan

sosial yang buruk, mementingkan diri sendiri akibat kurangnya bimbingan dari orang

tua. Karena dampaknya tidak terlalu baik bagi pertumbuhan remaja, jadi sebaiknya

orang tua tidak menerapkan lagi. Mulailah lebih tegas dalam menetapkan pengaturan

dan batasan kepada anak.

Mengenai pola asuh anak secara demokratis, orang tua yang mendorong anaknya

untuk mandiri namun orang tua tetap memberikan batasan-batasan dan kendali pada

tindakan anak. Orang tua tipe ini biasanya memberikan kebebasan kepada anak dalam

melakukan apapun, tetapi orang tua tetap memberikan bimbingan dan arahan.

Menurut Ibu Rahmalia Orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini bisa

9
Hasil wawancara dengan Ibu Juwairiah, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji),
pada tanggal 28 desember 2018.
10
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
menunjukkan sifat kehangatan dalam berinteraksi segan anak dan memberikan kasih

sayang yang penuh.11

Bapak junaidi mengatakan cara menerapkan pola asuh demokratis adalah orang

tua yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapat,

keluhannya, dan kegelisahan yang dialaminya dan orang tua mendengarkan dengan

baik dan memberi bimbingan.12

Hasil observasi peneliti sebahagian dari pada remaja mereka selalu

mencurahkan isi hati kepada orang tua untuk mencari pendapat dari orang tua,

orang tua pun selalu mendukung dan memberi semangat kepada remajanya.13

Jadi yang dapat peneliti simpulkan pola asuh yang diterapkan orang tua seperti

ini anak diberikan kepercayaan dan dilatih untuk mempertanggung jawab segala

tindakannya. Namun akibat positif dari pola asuh ini, anak akan menjadi seorang

individu yang mempercayai orang lain, bertanggung jawab terhadap tindakan-

tindakannya, tidak munafik, jujur. Dan akibat negatif, anak cenderung akan

mencontoh kewibawaan orang tua, kalau segala sesuatu harus dipertimbangkan antara

anak dan orang tua.


11
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmalia, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tanggal 28 desember 2018.

12
Hasil wawancara dengan Bapak junaidi, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tanggal 28 desember 2018.

13
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
Gaya pengasuhan dimana orang tua sangat terlibat dengan anak, tidak terlalu

menuntut dan mengontrol. Mengenai hal ini Bapak Muhammad Yunus mengatakan

tidak menerapkan, dikarenakan orang tua yang menerapkan pola asuh situsional

adalah orang tua yang membiarkan anak melakukan sesuka hati.14

Berdasarkan hasil wawancara tersebut yang dapat peneliti simpulkan adalah

anak yang diasuh oleh orang tua yang menerapkan pola asuh situsional akan menjadi

pribadi yang tidak dewasa, manja, melakukan pelanggaraan karena mereka tidak

menyadari sebuah peraturan dan kesulitan dalam berhubungan baik dengan teman

sebaya.

Menurut hasil observasi remaja memiliki sifat dewasa dan tidak manja ada

sebagian remaja yang memiliki sifat tersebut. Orang tua yang menerapkan pola asuh

situsional, terlalu membebaskan remaja tanpa pengawasan hal iniyang dapat

membuat remaja manjadan tidak mengetahui suatu peraturan .15

Setiap keluarga memiliki metode yang berbeda dalam membina akhlak anak,

semakin tinggi wawasan dan pengetahuan orang tua dalam mendidik anak, maka

semakin baik pula tingkat ketaatan orang tua dalam membina anak dalam rumah.

Menurut Bapak Ilyas menjelaskan dalam membina akhlak anak, maka orang tua

sering menggunakan metode keteladan dalam membina akhlakuk karimah remaja. 16

14
Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan
Padang Tiji), pada tanggal 28 desember 2018.
15
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018
Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa pembinaan akhlak anak dapat dilakukan

dengan cara teladan baik yang dicontohkan oleh orang tuanya tentang akhlak yang

berkaitan dengan Allah maupun berkaitan dengan sesama manusia maupun

lingkungan.

Menurut hasil observasi peneliti orang tua ada menggunakan metode

keteladanan, metode tersebut dapat memberi gambaran yang baik terhadap remaja,

sehingga remaja selalu mengikuti hal yang dicontohkan orang tua seperti remaja

mengikuti majlis taalim dan mendirikan salat berjamah.17

Untuk contoh bentuk keteladanan yang sering diberikan oleh orang tuanya

Bapak Bukhari menjelaskan bahwa, contoh keteladanan yang sering digunakan dalam

membina akhlak remaja adalah cara menghormati orang yang lebih tua darinya,

memuliakan tamu dan cara berpakaian yang sopan. dimulai dari orang tua dulu,

karena orang tua harus memberikan contoh teladan sehingga dengan sendirinya

remaja akan mencontohkannya perilaku dari orang tua.18

Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa keteladanan yang sering digunakan

untuk membina akhlak anak dalam keluarga adalah memberikan contoh yang baik

16
Hasil wawancara dengan Bapak Usman, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tanggal 28 desember 2018.
17

18
Hasil wawancara dengan Bapak Bukhari, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
terhadap remaja sehingga remaja dapat berakhlakul karimah dengan baik, dan

mengghormati orang yang lebih tua darinya.

Menurut hasil observasi peneliti remaja mengikuti hal yang telah dicontohkan

orang tua, berpakaian dengan sopan, menghormati orang tua dan berbicara dengan

sopan.19

C. Hambatan-Hambatan dalam pembinaan Akhlakul Karimah bagi Remaja di

Gampong Perlak Peudaya kecamatan Padang Tiji

Hambatan yang dihadapi orang tua selama ini dipengaruhi oleh pergaulan yang tidak

baik yang disebabkan oleh pengaruh media elektronik dan lingkungan sekitar.

Dalam hal ini, Ibu Yusnidar menyatakan bahwa hambatan yang dialami orang

tua dalam membina akhlakul karimah adalah media sosial dan faktor lingkungan

yang dapat menghambat remaja untuk berakhlakul karimah.20

Jadi yang dapat penulis simpulkan karena media sosial yang dapat menghambat

orang tua dalam membiana akhlakul karimah remaja, dan hambatan tersebut juga

bisa disebabkan oleh pengawasan dari orang tua yang berlebihan ataupun tidak

adanya pengawasan sama sekali dari orang tuanya.

Menurut hasil observasi peneliti, remaja di Gampong Perlak Peudaya

Kecamatan Padang Tiji mereka terlalu lalai dalam meakseskan media sosial
19
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018

20
Hasil wawancara dengan Ibu Yusnidar, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji),
pada tnggal 28 desember 2018.
sehingga mengikuti tingkah lalu yang tidak sesuai dengan syariat islam hal ini

disebabkan karena kurangnya pembinaan dari orang tua remaja.21

Mengenai solusi yang ditempuh oleh orang tua terhadap remaja, Menurut Bapak

Usman yang menjadi solusi dalam menghadapi suatu hambatan terutama dalam

membina akhlak bagi remaja adalah dengan menitipkan remaja kelembaga

pendidikan non-formal, seperti dayah-dayah atau balai pengajian.22

Ibu juwairiah menambahkan cara mengatasi hambatan tersebut dengan cara

menganalisa dan mencari solusi sehingga remaja tidak lagi sibuk dengan media

sosial yang menyebabkan diri remaja mengikuti tingkah laku yang tidak sesuai

dengan syariat islam atau lebih lagi remaja tidak dibiarkan menggunakan media

sosial.23

Jadi yang dapat peneliti simpulkan pembinaan yang dilakukan orang tua

diharapkan mampu memberikan gambaran yang baik pada anak sehingga dengan

demikian anak akan mampu bersikap sesuai dengan apa yang diharapkan.

Menurut hasil observasi peneliti sebahagian orang tua selalu mengangawasi

anak remaja terhadap media sosial, melarang remaja menggunakan hp, tetapi

21
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018

22
Hasil wawancara dengan Bapak Usman, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
23
Hasil wawancara dengan Ibu Juwairiah, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
sebahagian dari orang tua tanpa mengawasi anak remaja menggunakan hp sesuai

dengan keinginan remaja sehingga remaja mengikuti tingkah laku yang tidak

sopan.24

Upaya orang tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja, orang tua

hendaknya mempunyai perhatian yang cukup terhadap pembinaan akhlak anak,

bentuk kepedulian orang tua dalam pembinaan akhlak anak dapat menjadikan anak

lebih bergairah dalam mengikuti proses pembinaan akhlak.

Bapak Ilyas menyatakan upaya yang dilakukan orang tua dalam membina

akhlakul karimah bagi remaja yaitu dengan cara memberi nasehat, menanamkan

akidah dan budi pekerti, serta memberi contoh teladan yang baik.25

Menurut hasil observasi peneliti upaya yang dilakukan orang tua belum

maksimal berjalan dengan lancar, sebagian dari remaja masih tidak mau mengaji,

lalai dalam dunia games ,bertingkah laku tidak sopan, dan juga berpakaian dengan

pakaian yang sesuai dengan syariat islam.

D. Analisis Data dan Pembuktian Hipotesis

1. Analisis Data

Pada bab pertama dari pembahasan skripsi ini telah dirumuskan sebanyak dua

hipotesis. Namun sebelumnya peneliti akan akan mengadakan analisis data terhadap
24
Hasil observasi peneliti pada tanggal 28 Desember 2018

25
Hasil wawancara dengan Bapak Usman, (Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang
Tiji), pada tnggal 28 desember 2018.
data yang telah diperoleh di lapangan melalui wawancara dengan responden dengan

menganalisis terhadap data-data yang telah diperoleh melalui penguraian, penafsiran,

pencatatan dan analisa data, diantaranya sebagai berikut:

a. Pola asuh orang tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja di

Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

Berdasarkan data yang telah penulis peroleh di atas dapat disimpulkan bahwa

orang tu dalam membina akhlakul karimah terhadap remaja sangat berperan aktif.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai cara yang ditempuh orang tua dengan tujuan

supaya anak remajanya berakhlak mulia. Adapun upaya orang tua dalam membina

akhlak anak adalah memberi nasehat serta bertingkah laku dengan baik terhadap

teman. Hal ini hasil wawancara dengan Bapak Ilyas menyatakan upaya yang

dilakukan orang tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja yaitu dengan

cara memberi nasehat, menanamkan akidah dan budi pekerti, serta memberi contoh

teladan yang baik.

b. Karena banyaknya pengaruh dan faktor luar sehingga banyak orang tua di

Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji menghadapi dalam

hambatan-hambatan membina akhlakul karimah bagi remaja.

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua dalam membina

akhlakul karimah bagi remaja mengalami banyak hambatan, baik itu disebabkan

faktor dari lingkungandan media sosial. Dimana setiap apa yang diperoleh remaja

sewaktu masih anak, berupa tingkah laku dari orang tua, pengaruh dari media
teknologi serta teman bermain yang dapat memberi hambatan-hambatan bagi orang

tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja.

Orang tua akan terus mencari solusi terhadap hambatan-hambatan, dimana upaya

yang di gunakan orang tua dalam membina akhlak agar remaja selalu memiliki

akhlak yang baik yaitu dengan menanamkan akidah, budi pekerti, memberi contoh

teladan yang baik serta mencegah remaja dari perbuatan tercela.

2. Pembuktian Hipotesis

Setelah mengadakan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh diatas, maka

selanjutnya penulis akan membuktikan hipotesis tersebut dapat diterima ataupun

ditolak. Adapun hipotesis yang telah diajukan adalah sebagai berikut:

a. Pola asuh orang tua dalam membina akhlakul karimah bagi remaja di

Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji

Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa orang tua dalam membina nilai-nillai

akhlakul karimah terhadap remaja sangat aktif. Hal ini dapat dilihat dari berbagai

macam cara yang ditempuh orang tua dengan tujuan supaya anaknya dapat

berakhlakul karimah dengan baik. Adapun upaya dari orang tua anak dalam membina

akhlakul karimah adalah dengan memberi nasehat, mengajak untuk berbuat baik

terhadap orang lain, serta dengan membiasakan anak dalam berakhlakul karimah

yang baik. Dengan demikian hipotesis yang pertama ditolak keabsahannya, karena

tidak sesuai dengan hasil yang diterima.


b. Karena banyaknya pengaruh dan faktor luar sehingga banyak orang tua di

Gampong Perlak Peudaya Kecamatan Padang Tiji menghadapi dalam

berbagai hambatan-hambatan membina akhlakul karimah bagi remaja.

Berdasarkan hasil yang penulis peroleh di lokasi penelitian dapat disimpulkan bahwa

dalam menerapkan akhlakul karimah tidak terlepas dari berbagai hambatan-hambatan

yang dipengaruhi oleh lingkungan dan media sosial, dikarenakan pergaulan yang

tidak baik, lingkungan yang tidak teratur, serta pengaruh media teknologi. Dengan

demikian hipotesis yang kedua ditolak keabsahannya, karena tidak sesuai dengan

hasil yang diterima.

Anda mungkin juga menyukai