Anda di halaman 1dari 4

Rekomendasi Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

Uji Simulasi Keadaan Darurat


PT Xxx

Tanggal Pelaksanaan              : ……………………….


Waktu Pelaksanaan                : ………………………..
Tempat Pelaksanaan              : Internal PT Xxx
Klasifikasi Simulasi                  : Emergency Simulation Drills
-   Kebakaran
-   P3K
-   Tumpahan B3

N EVALUASI EFEKTIVITAS REKOMENDASI TINDAKAN KET.


O PERBAIKAN & PENCEGAHAN
A.        Evaluasi Sistem Manajemen – Sumber Daya
A.1. Evaluasi Sumber Daya - Manusia
1. Knowledge (Pengetahuan) Pada simulasi evakuasi karyawan dari
& Pemahaman Sistem area kerja menuju Titik Berkumpul  masih
Tanggap Darurat. harus dipastikan bahwa karyawan
memahami sistem tanggap darurat  yang
tersedia berupa jalur evakuasi, protocol
evakuasi yang sudah ditetapkan. Tindak
lanjut dilakukan sosialisasi / pelatihan
dasar evakuasi darurat.
Karyawan juga dapat memahami
tindakan mencegah dan mengurangi
dampak lingkungan dari situasi darurat

2. Awareness (Kepedulian / Pada simulasi tanggap darurat, seluruh


Kesadaran) Pada Sistem karyawan diupayakan terlibat untuk
Tanggap Darurat. memastikan pentingnya mendeteksi
keadaan darurat sedini
mungkin. Awareness terhadap sistem
tanggap darurat yang ada masih harus
ditingkatkan dengan seringnya dilakukan
simulasi minimal 1 tahun sekali secara
berkala dengan peningkatan skala
darurat hingga tingkat berat.
3. Skill (Keahlian & Seluruh Karyawan disarankan mampu
Kemampuan) Karyawan menanggulangi kondisi
dan Tim Penanggulangan darurat  (Kebakaran , P3K, tumpahan B3
melalui pelatihan praktis bertahap di
lapangan.
Karyawan juga harus mampu
mengindetifikasi, mencegah dan
mengurangi aspek dan dampak
lingkungan yang terjadi akibat pemulihan
keadaan darurat, seperti : dampak
tumpahan B3, dampak asap kebakaran,
dampak bekas APAR, terhadap
lingkungan. 
A.2. Evaluasi Sumber Daya – Infrastruktur
4. Simbol / Emergency Penyediaan “Emergency Signing” (Tanda
Signing Darurat) atau Simbol Petunjuk Keadaan
darurat masih terdapat potensi tidak
terdeteksi saat keadaan darurat.
Disarankan kelengkapan “Emergency
Signing” adalah sebagai berikut :
a.    Tanda Panah Arah Jalur evakuasi :
Ditempatkan di dinding dengan ketinggian
min.170 cm (diatas ketinggian rata-rata
manusia).
b.    Seluruh fasilitas darurat (APAR, Fire
Alarm, Heat detector, dll) dilengkapi tanda
petunjuk fasilitas bersangkutan.
c.    MSDS belum semua terpasang di area
yang menggunakan carian B3
5. Infrastruktur Bangunan / Ketentuan standar mandatory bahwa
Jalan – Masih belum Jalur Evakuasi darurat harus “Free
dipastikan “Free Access” Access” (Bebas Hambatan). Disarankan
(Bebas Hambatan) melengkapi Jalur Evakuasi Darurat
dengan fasilitas berikut :
a.    Pastikan tidak terdapat sumber bahaya di
jalur evakuasi  seperti kerikil, benda tajam,
lubang, licin, peralatan berbahaya,
sumber panas, terhalang sesuatu dan
bahaya lainnya.
b.    Sepanjang Jalur Evakuasi Darurat harus
dipastikan tidak terjadi benturan dengan
dinding, plafon atap yang jatuh (potensi
jatuh saat gempa), benda atau
perlengkapan yang menghalangi.
6. Infrastruktur Perlengkapan Perlengkapan fasilitas tanggap darurat
Fasilitas Tanggap darurat berpotensi tidak siaga
– Inspeksi dan (Preparedness) akibat kegagalan
Pemeliharaan inspeksi dan pemeliharaan secara
berkala yaitu :
a.    Sistem Alarm Kebakaran
b.    Sistem Pendeteksi Kebakaran
c.    Fire Extinguisher (APAR)
d.    Fire Sirine
e.    Tersedianya kotak P3K
f.     Kain majun dan pasir untuk penanganan
tumpahan B3
g.    Tersedianya yellow line
Disarankan teridentifikasi seluruh
perlengkapan dan fasilitas tanggap
darurat di seluruh operasional PT Xxx
untuk dilakukan inspeksi dan
pemeliharaan secara berkala dan
terdokumentasi.
7. Infrastruktur Perlengkapan Perlengkapan Pelindung Diri Darurat
Pelindung Diri Tim Darurat harus dipastikan berfungsi saat terjadi
& Koordinator keadaan darurat dan simulasi. Potensi
ketidaklayakan penggunaan akibat belum
dipastikan inspeksi dan pemeliharaan
secara berkala dan terdokumentasi.
B.        Evaluasi Sistem Manajemen – Standarisasi / Pedoman
B.1. Evaluasi Standarisasi
2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi tanggap Darurat
Tanggap Darurat harus dipastikan sudah ditetapkan,
dikomunikasikan, diterapkan di PT
Xxx. Potensi sinkronisasi Peran masing-
masing tim perlu ditingkatkan saat
simulasi keadaan darurat. Disarankan
struktur organisasi tanggap darurat
tersedia di setiap area kerja termasuk
nomor kontak komunikasi atau lainnya.
3. Denah Jalur Evakuasi Beberapa “Denah Jalur Evakuasi
Keadaan Darurat Keadaan Darurat” harus dipastikan untuk
(Emergency Evacuation diperbaiki antara lain :
Route Layout). a.    Jalur evakuasi yang ditetapkan selalu
mengarah ke Assembly Point, singkat,
cepat dan “free access”.
b.    Denah Jalur Evakuasi Keadaan Darurat
disarankan sudah ditetapkan dan tersedia
di area kerja sebagai pedoman karyawan.
4. Instruksi Kerja Disarankan untuk sosialisasi semua
Pengendalian Keadaan Instruksi Kerja Pengendalian Keadaan
Darurat. Darurat yang sudah ditetapkan dan harus
tersedia diarea kerja terkait darurat yang
terjadi adalah :
a.    Pengendalian Darurat Bencana Alam
Banjir
b.    Pengendalian Darurat Bencana Alam
Gempa
c.    Pengendalian Darurat Kebakaran
d.    Pengendalian Darurat Peledakan
e.    Pengendalian Darurat Tumpahan Bahan
Kimia (B3)
f.     Pengendalian Darurat Ancaman Teroris
5. Rekaman Kelayakan dan Disarankan semua infrastruktur fasilitas
Kehandalan Infrastruktur tanggap darurat wajib dilakukan inspeksi
Tanggap Darurat dan terdokumentasi. Bukti inspeksi
menjadi keharusan dalam sistem
manajemen keselamatan dan tersimpan
pada Document Control. Cheklist Inspeksi
sudah ditetapkan dan mempunyai standar
yang sama di semua infrastruktur serupa.

3.      Kesimpulan Simulasi Tanggap Darurat PT Xxx

 Simulasi “Emergency Response” (Tanggap Darurat) sudah mampu mendeteksi


keadaan darurat dengan memanfaatkan sistem manajemen yang ada.
Saran Peningkatan :
 Simulasi dilakukan secara berkala dan diberlakukan kepada seluruh proses,
aktivitas dan pendukung yang terlibat dalam operasional perusahaan.
 Simulasi Tanggap darurat dilakukan bertahap dan bertingkat yaitu :
a) Simulasi Tanggap Darurat Ringan : Darurat Ringan, Sosialisasi dan
Persiapan
b) Simulasi Tanggap Darurat Sedang : Darurat dengan kasus actual,
sosialisasi, tanpa persiapan.
c) Simulasi Tanggap Darurat Berat : Kejadian ada langsung di lapangan,
tanpa sosialisasi, tanpa persiapan.
 Skenario simulasi tidak hanya kebakaran dan tumpahan B3 tetapi dilakukan
simulasi lain seperti gempa bumi, ancaman bom, badai, dll.

 Simulasi “Emergency Action” (Tindakan Darurat) sudah mempunyai ketrampilan


spontan dan mampu melakukan tindakan darurat.
Saran Peningkatan :
 Tim Tindakan Darurat ditingkatkan “Knowledge & Skill” melalui training dan
workshop secara rutin.
 Kordinasi antar anggota Tim Tindakan Darurat masih harus ditingkatkan agar
lebih solid dan mempunyai integritas tinggi.

 Komunikasi Tanggap Darurat harus ditingkatkan lebih baik melalui Pelatihan dan
Workshop Praktis secara berkala termasuk komunikasi dengan Pihak Eksternal

Demikian laporan Pelaksanaan Simulasi Tanggap Darurat disiapkan untuk memberikan


umpan balik dan evaluasi efektifitas sistem manajemen dalam upaya meningkatkan kinerja
manajemen di masa yang akan datang.

Jakarta
Ketua Tim Tanggap Darurat

(__________________)

Anda mungkin juga menyukai