Anda di halaman 1dari 5

Rekomendasi Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

Uji Simulasi Keadaan Darurat


PT Xxx

Tanggal Pelaksanaan : 26 Januari 2017


Waktu Pelaksanaan : 14.00
Tempat Pelaksanaan : Internal PT Xxx
Klasifikasi Simulasi : Emergency Simulation Drills
- Kebakaran
- P3K
- Tumpahan B3

NO EVALUASI EFEKTIVITAS REKOMENDASI TINDAKAN KET.


PERBAIKAN & PENCEGAHAN
A. Evaluasi Sistem Manajemen – Sumber Daya
A.1. Evaluasi Sumber Daya - Manusia
1. Knowledge (Pengetahuan) & Pemahaman Pada simulasi evakuasi karyawan dari area kerja menuju Titik
Sistem Tanggap Darurat. Berkumpul masih harus dipastikan bahwa karyawan memahami
sistem tanggap darurat yang tersedia berupa jalur evakuasi, protocol
evakuasi yang sudah ditetapkan. Tindak lanjut dilakukan sosialisasi /
pelatihan dasar evakuasi darurat.
Karyawan juga dapat memahami tindakan mencegah dan
mengurangi dampak lingkungan dari situasi darurat

2. Awareness (Kepedulian / Kesadaran) Pada Pada simulasi tanggap darurat, seluruh karyawan diupayakan terlibat
Sistem Tanggap Darurat. untuk memastikan pentingnya mendeteksi keadaan darurat sedini
mungkin. Awareness terhadap sistem tanggap darurat yang ada
masih harus ditingkatkan dengan seringnya dilakukan simulasi
minimal 1 tahun sekali secara berkala dengan peningkatan skala
darurat hingga tingkat berat.

3. Skill (Keahlian & Kemampuan) Karyawan Seluruh Karyawan disarankan mampu menanggulangi kondisi
dan Tim Penanggulangan darurat (Kebakaran , P3K, tumpahan B3 melalui pelatihan praktis
bertahap di lapangan.
Karyawan juga harus mampu mengindetifikasi, mencegah dan
mengurangi aspek dan dampak lingkungan yang terjadi akibat
pemulihan keadaan darurat, seperti : dampak tumpahan B3, dampak
asap kebakaran, dampak bekas APAR, terhadap lingkungan.
A.2. Evaluasi Sumber Daya – Infrastruktur
4. Simbol / Emergency Signing Penyediaan “Emergency Signing” (Tanda Darurat) atau Simbol
Petunjuk Keadaan darurat masih terdapat potensi tidak terdeteksi
saat keadaan darurat. Disarankan kelengkapan “Emergency
Signing” adalah sebagai berikut :
a. Tanda Panah Arah Jalur evakuasi : Ditempatkan di dinding dengan
ketinggian min.170 cm (diatas ketinggian rata-rata manusia).
b. Seluruh fasilitas darurat (APAR, Fire Alarm, Heat detector, dll)
dilengkapi tanda petunjuk fasilitas bersangkutan.
c. MSDS belum semua terpasang di area yang menggunakan carian B3
5. Infrastruktur Bangunan / Jalan – Masih Ketentuan standar mandatory bahwa Jalur Evakuasi darurat harus
belum dipastikan “Free Access” (Bebas “Free Access” (Bebas Hambatan). Disarankan melengkapi Jalur
Hambatan) Evakuasi Darurat dengan fasilitas berikut :
a. Pastikan tidak terdapat sumber bahaya di jalur evakuasi seperti
kerikil, benda tajam, lubang, licin, peralatan berbahaya, sumber
panas, terhalang sesuatu dan bahaya lainnya.
b. Sepanjang Jalur Evakuasi Darurat harus dipastikan tidak terjadi
benturan dengan dinding, plafon atap yang jatuh (potensi jatuh saat
gempa), benda atau perlengkapan yang menghalangi.
6. Infrastruktur Perlengkapan Fasilitas Perlengkapan fasilitas tanggap darurat berpotensi tidak siaga
Tanggap darurat – Inspeksi dan (Preparedness) akibat kegagalan inspeksi dan pemeliharaan secara
Pemeliharaan berkala yaitu :
a. Sistem Alarm Kebakaran
b. Sistem Pendeteksi Kebakaran
c. Fire Extinguisher (APAR)
d. Fire Sirine
e. Tersedianya kotak P3K
f. Kain majun dan pasir untuk penanganan tumpahan B3
g. Tersedianya yellow line
Disarankan teridentifikasi seluruh perlengkapan dan fasilitas tanggap
darurat di seluruh operasional PT Xxx untuk dilakukan inspeksi dan
pemeliharaan secara berkala dan terdokumentasi.
7. Infrastruktur Perlengkapan Pelindung Diri Perlengkapan Pelindung Diri Darurat harus dipastikan berfungsi saat
Tim Darurat & Koordinator terjadi keadaan darurat dan simulasi. Potensi ketidaklayakan
penggunaan akibat belum dipastikan inspeksi dan pemeliharaan
secara berkala dan terdokumentasi.

B. Evaluasi Sistem Manajemen – Standarisasi / Pedoman


B.1. Evaluasi Standarisasi
2. Struktur Organisasi Tanggap Darurat Struktur Organisasi tanggap Darurat harus dipastikan sudah
ditetapkan, dikomunikasikan, diterapkan di PT Xxx. Potensi
sinkronisasi Peran masing-masing tim perlu ditingkatkan saat
simulasi keadaan darurat. Disarankan struktur organisasi tanggap
darurat tersedia di setiap area kerja termasuk nomor kontak
komunikasi atau lainnya.
3. Denah Jalur Evakuasi Keadaan Darurat Beberapa “Denah Jalur Evakuasi Keadaan Darurat” harus
(Emergency Evacuation Route Layout). dipastikan untuk diperbaiki antara lain :
a. Jalur evakuasi yang ditetapkan selalu mengarah ke Assembly Point,
singkat, cepat dan “free access”.
b. Denah Jalur Evakuasi Keadaan Darurat disarankan sudah ditetapkan
dan tersedia di area kerja sebagai pedoman karyawan.

4. Instruksi Kerja Pengendalian Keadaan Disarankan untuk sosialisasi semua Instruksi Kerja Pengendalian
Darurat. Keadaan Darurat yang sudah ditetapkan dan harus tersedia diarea
kerja terkait darurat yang terjadi adalah :
a. Pengendalian Darurat Bencana Alam Banjir
b. Pengendalian Darurat Bencana Alam Gempa
c. Pengendalian Darurat Kebakaran
d. Pengendalian Darurat Peledakan
e. Pengendalian Darurat Tumpahan Bahan Kimia (B3)
f. Pengendalian Darurat Ancaman Teroris
5. Rekaman Kelayakan dan Kehandalan Disarankan semua infrastruktur fasilitas tanggap darurat wajib
Infrastruktur Tanggap Darurat dilakukan inspeksi dan terdokumentasi. Bukti inspeksi menjadi
keharusan dalam sistem manajemen keselamatan dan tersimpan pada
Document Control. Cheklist Inspeksi sudah ditetapkan dan
mempunyai standar yang sama di semua infrastruktur serupa.

Anda mungkin juga menyukai