Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Gerakan Aceh Merdeka (GAM)”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan


Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang latar belakang GAM, hal
yang mempengaruhi munculnya GAM, pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya
pemberontakan GAM, dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
pemberontakan GAM.

Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,
dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan
dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain
dan pada waktu mendatang.

Jambi, 12 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 1
C. TUJUAN ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
G. Gerakan Aceh Merdeka (GAM) .................................................. 2
1. Latar Belakang GAM .............................................................. 2
2. Hal yang Mempengaruhi Munculnya GAM ............................ 3
3. Pengaruh yang Ditimbulkan dengan Adanya Pemberontakan
GAM Terhadap Ketahanan Nasional Indonesia ..................... 3
4. Upaya yang Dilakukan Pemerintah Indonesia untuk Mengatasi
Pemberontakan GAM ............................................................ 4
BAB III KESIMPULAN ........................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peristiwa sejarah tidak akan lepas dari tiga unsur utama yakni manusia, tempat
dan waktu. Bagian ini akan mendeskripsikan unsur yang disebut kedua. Meski
demikian penulis tidak bermaksud untuk terjerumus ke dalam kubang
determinisme geografis,ketika menyatakan bahwa banyak peristiwa sejarah di
Aceh dipengaruhi oleh unsur alam. Diakui atau tidak, alam Aceh memang
banyak mempengaruhi wajah sejarahnya, sehingga konsep posibilisme
geografis dianut dalam tulisan ini. Ambillah bukti sederhana, peristiwa tsunami
26 Desember 2004 berpengaruh besar terhadap proses perdamaian Gerakan
Aceh Merdeka(GAM)-Republik Indonesia(RI). Besar kemungkinan meski
sejarah tidak mengenal kata mungkin tanpa terjadinya tsunami, perdamaian
tidak akan pernah terjadi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan yang telah di uraikan pada latar belakang sebelumnya ,
maka penulis dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana peran hukum internasional dalam penyelesaian konflik internal
suatu negara yang bersifat separatis ?
2. Apa kendala-kendala dalam proses penyelesaian konflik GAM-RI ?

C. Tujuan
Berdasarkan pokok permasalahan di atas,maka tujuan yang ingin dicapai
penulis adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar peran hukum internasional serta ikut
sertanya negara lain dalam menyelesaikan konflik separatis.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam proses penyelesaian konflik GAM-
RI.

1
BAB II
PEMBAHASAN

G. Gerakan Aceh Merdeka (GAM)


Gerakan Aceh Merdeka atau sering kali disebut dengan GAM adalah sebuah
organisasi yang dianggap separatis yang memiliki tujuan supaya Aceh yang
merupakan daerah yang sempat berganti nama menjadi Nanggroe Aceh
Darussalam lepas dari Negara Republik Indonesia. Tujuan utama GAM adalah
ingin NAD berpisah dengan NKRI. Gerakan ini dipimpin oleh Hasan Di Tiro yang
bermukim di Swedia dan berwarganegaraan Swedia. Gerakan Aceh Merdeka atau
sering kali disebut dengan GAM adalah sebuah organisasi yang dianggap separatis
yang memiliki tujuan supaya Aceh yang merupakan daerah yang sempat berganti
nama menjadi Nanggroe Aceh Darussalam lepas dari Negara Republik Indonesia.
Tujuan utama GAM adalah ingin NAD berpisah dengan NKRI. Gerakan ini dipimpin
oleh Hasan Di Tiro yang bermukim di Swedia dan berwarganegaraan Swedia.

1. Latar Belakang GAM


GAM lahir karena kegagalan gerakan Darul Islam pada masa sebelumnya.
Darul Islam muncul sebagai reaksi atas ketidak berpihakan Jakarta terhadap
gagasan formalisasi Islam di Indonesia. Darul Islam adalah sebuah gerakan
perlawanan dengan ideologi Islam yang terbuka. Bagi Darul Islam, dasar dari
perlawanan adalah Islam, sehingga tidak ada sentimen terhadap bangsa-
bangsa lain, bahkan ideologi Islam adalah sebagai perekat dari perbedaan yang
ada. Gagasan ini juga berkembang dalam gerakan Darul Islam di Aceh. GAM
lahir karena kegagalan gerakan Darul Islam pada masa sebelumnya. Darul
Islam muncul sebagai reaksi atas ketidak berpihakan Jakarta terhadap gagasan
formalisasi Islam di Indonesia. Darul Islam adalah sebuah gerakan perlawanan
dengan ideologi Islam yang terbuka. Bagi Darul Islam, dasar dari perlawanan
adalah Islam, sehingga tidak ada sentimen terhadap bangsa-bangsa lain,
bahkan ideologi Islam adalah sebagai perekat dari perbedaan yang ada.
Gagasan ini juga berkembang dalam gerakan Darul Islam di Aceh.

2
2. Hal yang Mempengaruhi Munculnya GAM
Hal yang mempengaruhi munculnya GAM berikutnya adalah faktor
ekonomi, yang berwujud ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi antara
pusat dengan daerah. Pemerintahan sentralistik Orde Baru menimbulkan
kekecewaan berat terutama di kalangan elite Aceh. Pada era Soeharto, Aceh
menerima 1% dari anggaran pendapatan nasional, padahal Aceh memiliki
kontribusi 14% dari GDP Nasional. Terlalu banyak pemotongan yang dilakukan
pusat yang menggarap hasil produksi dari Aceh. Sebagian besar hasil kekayaan
Aceh dilahap oleh penentu kebijakan di Jakarta. Meningkatnya tingkat
produksi minyak bumi yang dihasilkan Aceh pada 1970-an dan 1980-an dengan
nilai 1,3 miliar US Dolar tidak memperbaiki kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Aceh. Hal yang mempengaruhi munculnya GAM berikutnya adalah
faktor ekonomi, yang berwujud ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi
antara pusat dengan daerah. Pemerintahan sentralistik Orde Baru
menimbulkan kekecewaan berat terutama di kalangan elite Aceh. Pada era
Soeharto, Aceh menerima 1% dari anggaran pendapatan nasional, padahal
Aceh memiliki kontribusi 14% dari GDP Nasional. Terlalu banyak pemotongan
yang dilakukan pusat yang menggarap hasil produksi dari Aceh. Sebagian besar
hasil kekayaan Aceh dilahap oleh penentu kebijakan di Jakarta. Meningkatnya
tingkat produksi minyak bumi yang dihasilkan Aceh pada 1970-an dan 1980-an
dengan nilai 1,3 miliar US Dolar tidak memperbaiki kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Aceh.

3. Pengaruh yang Ditimbulkan Dengan Adanya Pemberontakan GAM Terhadap


Ketahanan Nasional Indonesia
Pemberontakan yang telah tejadi didaerah Aceh (pemberontakan GAM)
memiliki pengaruh yang besar tehadap kondisi-kondisi yang ada. Konflik yang
berlangsung di Aceh telah menimbulkan dampak yang parah terhadap
berbagai komponen masyarakat sipil Aceh. Pemberontakan tersebut
menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik terhadap warga Aceh. Ribuan
orang yang dicintai (orang tua, istri, suami dan anak-anak) telah gugur
mengalami penyiksaan dan cacat, menjadi janda dan anak yatim piatu. Ribuan
orang telah kehilangan tempat tinggal dan ribuan lainnya kehilangan
pekerjaan dan mata pencaharian. Pemberontakan yang telah tejadi didaerah
Aceh (pemberontakan GAM) memiliki pengaruh yang besar tehadap kondisi-
kondisi yang ada. Konflik yang berlangsung di Aceh telah menimbulkan
dampak yang parah terhadap berbagai komponen masyarakat sipil Aceh.
Pemberontakan tersebut menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik

3
terhadap warga Aceh. Ribuan orang yang dicintai (orang tua, istri, suami dan
anak-anak) telah gugur mengalami penyiksaan dan cacat, menjadi janda dan
anak yatim piatu. Ribuan orang telah kehilangan tempat tinggal dan ribuan
lainnya kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.

4. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Indonesia untuk Mengatasi Pemberontakan


GAM
Berikut ini adalah upaya – upaya yang dilakukan, antara lain : Kebijakan :
1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak
untuk bersatu .
2. Pemberdayaan norma dan nilai budaya Aceh dalam penyelenggaraan
pemerintah di NAD.
3. Membangun desain ekonomi menuju masyarakat NAD yang adil dan
sejahtera.
4. Mencegah munculnya konflik dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa melalui implementasi tugas-tugas Operasi Militer Selain Perang
(OMSP) dan Penegakkan Hukum secara benar.
5. Menegakkan syariah Islam di Propinsi NAD.

4
BAB III
KESIMPULAN

Timbulnya konflik Aceh tidak hanya dari sudut pandang polotik yaitu paska
berhentinya perlawanan Darul Islam di Aceh, keinginan Aceh untuk melakukan
Islamisasi di Indonesia menjadi lebih sempit hanya kepada Aceh. Selain itu
minimnya rasa persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh masyarakat Aceh
sehingga mereka dengan gencar ingin membebaskan diri dari NKRI. Selain itu,
kondisi ekonomi juga ikut memicu terjadinya pemberontakan di Aceh.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://slideplayer.info/slide/14217686/
http://repository.unissula.ac.id/9459/4/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai