Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Gerakan Aceh Merdeka (GAM)”.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,
dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan
dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain
dan pada waktu mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 1
C. TUJUAN ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
G. Gerakan Aceh Merdeka (GAM) .................................................. 2
1. Latar Belakang GAM .............................................................. 2
2. Hal yang Mempengaruhi Munculnya GAM ............................ 3
3. Pengaruh yang Ditimbulkan dengan Adanya Pemberontakan
GAM Terhadap Ketahanan Nasional Indonesia ..................... 3
4. Upaya yang Dilakukan Pemerintah Indonesia untuk Mengatasi
Pemberontakan GAM ............................................................ 4
BAB III KESIMPULAN ........................................................................... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa sejarah tidak akan lepas dari tiga unsur utama yakni manusia, tempat
dan waktu. Bagian ini akan mendeskripsikan unsur yang disebut kedua. Meski
demikian penulis tidak bermaksud untuk terjerumus ke dalam kubang
determinisme geografis,ketika menyatakan bahwa banyak peristiwa sejarah di
Aceh dipengaruhi oleh unsur alam. Diakui atau tidak, alam Aceh memang
banyak mempengaruhi wajah sejarahnya, sehingga konsep posibilisme
geografis dianut dalam tulisan ini. Ambillah bukti sederhana, peristiwa tsunami
26 Desember 2004 berpengaruh besar terhadap proses perdamaian Gerakan
Aceh Merdeka(GAM)-Republik Indonesia(RI). Besar kemungkinan meski
sejarah tidak mengenal kata mungkin tanpa terjadinya tsunami, perdamaian
tidak akan pernah terjadi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan yang telah di uraikan pada latar belakang sebelumnya ,
maka penulis dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana peran hukum internasional dalam penyelesaian konflik internal
suatu negara yang bersifat separatis ?
2. Apa kendala-kendala dalam proses penyelesaian konflik GAM-RI ?
C. Tujuan
Berdasarkan pokok permasalahan di atas,maka tujuan yang ingin dicapai
penulis adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar peran hukum internasional serta ikut
sertanya negara lain dalam menyelesaikan konflik separatis.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam proses penyelesaian konflik GAM-
RI.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Hal yang Mempengaruhi Munculnya GAM
Hal yang mempengaruhi munculnya GAM berikutnya adalah faktor
ekonomi, yang berwujud ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi antara
pusat dengan daerah. Pemerintahan sentralistik Orde Baru menimbulkan
kekecewaan berat terutama di kalangan elite Aceh. Pada era Soeharto, Aceh
menerima 1% dari anggaran pendapatan nasional, padahal Aceh memiliki
kontribusi 14% dari GDP Nasional. Terlalu banyak pemotongan yang dilakukan
pusat yang menggarap hasil produksi dari Aceh. Sebagian besar hasil kekayaan
Aceh dilahap oleh penentu kebijakan di Jakarta. Meningkatnya tingkat
produksi minyak bumi yang dihasilkan Aceh pada 1970-an dan 1980-an dengan
nilai 1,3 miliar US Dolar tidak memperbaiki kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Aceh. Hal yang mempengaruhi munculnya GAM berikutnya adalah
faktor ekonomi, yang berwujud ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi
antara pusat dengan daerah. Pemerintahan sentralistik Orde Baru
menimbulkan kekecewaan berat terutama di kalangan elite Aceh. Pada era
Soeharto, Aceh menerima 1% dari anggaran pendapatan nasional, padahal
Aceh memiliki kontribusi 14% dari GDP Nasional. Terlalu banyak pemotongan
yang dilakukan pusat yang menggarap hasil produksi dari Aceh. Sebagian besar
hasil kekayaan Aceh dilahap oleh penentu kebijakan di Jakarta. Meningkatnya
tingkat produksi minyak bumi yang dihasilkan Aceh pada 1970-an dan 1980-an
dengan nilai 1,3 miliar US Dolar tidak memperbaiki kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Aceh.
3
terhadap warga Aceh. Ribuan orang yang dicintai (orang tua, istri, suami dan
anak-anak) telah gugur mengalami penyiksaan dan cacat, menjadi janda dan
anak yatim piatu. Ribuan orang telah kehilangan tempat tinggal dan ribuan
lainnya kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.
4
BAB III
KESIMPULAN
Timbulnya konflik Aceh tidak hanya dari sudut pandang polotik yaitu paska
berhentinya perlawanan Darul Islam di Aceh, keinginan Aceh untuk melakukan
Islamisasi di Indonesia menjadi lebih sempit hanya kepada Aceh. Selain itu
minimnya rasa persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh masyarakat Aceh
sehingga mereka dengan gencar ingin membebaskan diri dari NKRI. Selain itu,
kondisi ekonomi juga ikut memicu terjadinya pemberontakan di Aceh.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://slideplayer.info/slide/14217686/
http://repository.unissula.ac.id/9459/4/BAB%20I.pdf