Anda di halaman 1dari 15

APBN, APDB, Fungsi, Tujuannya,

serta Tingkat Inflasi


SYAHRA DZAHIRA
EKONOMI 3D

STKIP PGRI SUKABUMI


Pengertian APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah


rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi
daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun
anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN,
dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan
dengan Undang-Undang.

Fungsi APBN :
Otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi
dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun
yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau
pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara
dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan
kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah
direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana
untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah
direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek
pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka,
pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan
proyek tersebut agar bisa berjalan.
Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk
menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang
negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.
Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan
untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya
serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.
Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah
menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian.
Prinsip penyusunan APBN :
Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan
APBN ada tiga, yaitu:
Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah
dan kecepatan penyetoran.
Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang
negara.
Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita
oleh negara dan penuntutan denda.
Prinsip penyusunan APBN :
Bedasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan
APBN adalah:
Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program
atau kegiatan.
Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi
dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan
atau potensi nasional.
Azas penyusunan APBN :
APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas:
Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber
penerimaan dalam negeri.
Penghematan atau peningkatan efesiensi dan
produktivitas.
Penajaman prioritas pembangunan.
Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-
undang Negara.
Pengertian APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),


adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah
di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu
tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
Fungsi APBD :
Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi
dasar untuk merealisasi pendapatan dan belanja pada tahun
bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah
kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan.
Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah
menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah
menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran
daerah menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan atau
kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah
harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya,
serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian
daerah.
Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan
dalam penganggaran daerah harus memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan.
Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah
menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada
sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada
suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada
pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.

Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh


keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang
yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang
diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan
sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-
pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan
pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan
dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam
membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau
orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu
struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak
perusahaan atau organisasi yang memilih serta
menerapkan sistem desentralisasi karena dapat
memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan
produktifitas suatu organisasi.
Perbedaan
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada
sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak
pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak
digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum
adanya otonomi daerah.
Sedangkan Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang
dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer
atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam
suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak
perusahaan atau organisasi yang memilih serta
menerapkan sistem desentralisasi karena dapat
memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan
produktifitas suatu organisasi.
Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pada prinsipnya tidak semua inflasi berdampak negatif pada
perekonomian. Terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu
inflasi di bawah sepuluh persen. Inflasi ringan justru dapat
mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena
inflasi mampu memberi semangat pada pengusaha, untuk
lebih meningkatkan produksinya. Pengusaha bersemangat
memperluas produksinya, karena dengan kenaikan harga
yang terjadi para pengusaha mendapat lebih banyak
keuntungan. Selain itu, peningkatan produksi memberi
dampak positif lain, yaitu tersedianya lapangan kerja baru.
Inflasi akan berdampak negatif jika nilainya melebihi
sepuluh persen.
TUGAS !!

Sebutkan dan jelaskan apa saja yang menjadi Sumber


pemasukan APBN dan APBD !
Lalu kumpulkan Via Email : dzahirasyahra@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai