Anda di halaman 1dari 4

Ni Putu Yunita Dewi

2264806020
Rumpun Bahasa dan Sastra

KONEKSI ANTAR MATERI


1. Kesimpulan dan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara
yang Anda pelajari dalam modul ini.
Ada beberapa pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap Pendidikan di Indonesia, yaitu:
a) Menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha
persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam
hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-
luasnya”. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan
dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan
manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci
utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan
tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.
b) KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun
tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat
anak.
c) KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai
berikut:
“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat
bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri
pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan
segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam
maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara
mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya
selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang
bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan”.
d) Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan
antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga
menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan
antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya
(psikomotor). Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang
utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi
seorang anak.
e) Among diartikan memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus
mengambil hak murid agar bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana batin
yang merdeka sesuai dengan dasarnya. Serta diartikan untuk merawat dengan
penuh ketulusan dan kasih sayang serta mentransformasikan kebiasaan-
kebiasaan baik disertai dengan doa dan harapan.
f) Ada 3 semboyan dari KHD sebagai berikut:
• Ing Ngrasa Sung Tulada yang berarti Arti ing ngarsa sung tulada yaitu
seorang guru adalah pendidik yang harus memberi contoh atau menjadi
panutan.
• Ing Madya Mangun Karsa yang berarti seorang guru adalah pendidik
yang selalu berada di tengah-tengah para muridnya dan terus-menerus
membangun semangat dan ide-ide mereka untuk berkarya.
• Tut Wuri Handayani yang bermakna seorang guru adalah pendidik
yang terus-menerus menuntun, menopang, dan menunjuk arah yang
benar bagi hidup anak-anak didiknya.

2. Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh dalam modul ini
dan perubahan diri yang yang Andal alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan
kelas.
➢ Saya akhirnya belajar banyak bahwa guru memiliki peran yang penting dalam
memberikan tauladan pada siswa. Jadi segala kebaikan yang ingin siswa kita
dapatkan harus dimulai dari diri dahulu. Jangan terlalu menuntut siswa ini dan
itu padahal sebagai guru kita tidak mampu memberikan contoh yang baik pada
siswa.
➢ Saya juga belajar bahwa guru bukan sekadar orang yang mengajarkan mata
pelajaran, tetapi guru juga sosok yang “memomong” peserta didik.
Memperlakukan mereka dengan kasih saying dan penuh ketulusan.
➢ Saya menyadari bahwa segala yang dilakukan guru adalah demi kepentingan
dan kebaikan siswa sehingga segala sesuatunya harus berdasarkan dengan
kondisi siswa.
➢ Lembaga Pendidikan tidak hanya tempat untuk membuat siswa pintar, namun
sebagai tempat untuk menanamkan nilai- nilai kemanusiaan. Pendidikan juga
dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang
dapat diteruskan atau diwariskan, serta nilai dari kebudayaan.

3. Proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran KH Dewantara


secara konkret sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di kelas dan sekolah Anda
Ketika mengajar di kelas, saya memberikan kesempatan siswa saya untuk
berpendapat. Saya berikan mereka motivasi agar para siswa tidak malu – malu saat
menyampaikan pendapatnya. Selain itu, ketika siswa berdiskusi kelompok, saya hadir
di tengah – tengah mereka untuk membantu mengembangkan ide, membantu
mencarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi, atau menjelaskan konsep yang
sulit mereka pahami.
Saat saya membantu siswa dalam memahami sebuah konsep

KESIMPULAN:

1. Sebelum mempelajari topik ini, saya percaya peserta didik itu mampu jika berikan
instruksi yang sama. Saya percaya perilaku mereka adalah tanggung jawab dari orang
tua dan keluarga di rumah. Bukan hal yang menjadi tanggung jawab guru.
2. Yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari topik ini adalah
saya setuju bahwa orientasi pengajaran saya adalah siswa saya. Saya tidak akan
memaksakan sesuatu yang sama yang harus dikuasai oleh semua siswa. Saya merasa
memiliki tanggung jawab dalam menanamkan nilai – nilai budi pekerti selain materi
yang saya ajarkan.
3. Yang dapat segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya merefleksikan pemikiran
KHD adalah dengan memberi ruang pada siswa saya untuk mengexpresikan diri
melalui kegiatan – kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membuat
siswa tegang.

Anda mungkin juga menyukai