Anda di halaman 1dari 10

Seminar Internasional

Riksa Bahasa X
Literasi dan Budaya Bangsa

Editor
Dr. Sumiyadi, M.Hum
Reka Yuda Mahardika, M.Pd.
Adrias, M.Pd.
Nurita Bayu Kusmayati, M.Pd.

Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia


Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Riksa Bahasa X
Literasi dan Budaya Bangsa

Editor
Dr. Sumiyadi, M.Hum
Reka Yuda Mahardika, M.Pd.
Adrias, M.Pd.
Nurita Bayu Kusmayati, M.Pd.

Desain Sampul
Reka Yuda Mahardika

ISBN
978-602-60080-0-8

Cetakan Pertama, September 2016


@2016 Hak cipta dilindungi undang-undang
Keorisinalitasan isi menjadi tanggung jawab penulis

Penerbit:
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Setiabudi No. 229 Bandung 40154

ii
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN LITERASI
Diena San Fauziya
STKIP Siliwangi Bandung

Abstrak
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan kemudahan dalam setiap aspek
kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan
melalui hasil-hasil penelitian tentang peranan dan manfaat TIK dalam pembelajaran.
Berangkat dari asumsi itulah, TIK juga diyakini dapat mengatasi berbagai permasalahan
yang muncul dalam pembelajaran literasi.Literasi dalam kajian ini merujuk pada konsep
membaca dan menulis. Dengan mengaitkan dua komponen, yakni TIK dan literasi,
kajian ini mencoba memaparkan beberapa peranti lunak dan situs web sebagai bagian
dari TIK yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang
muncul dalam kegiatan membaca dan menulis. Hasil yang diperoleh dalam pembahasan
adalah alternatif dalam meningkatkan minat membaca melalui hasil situs web powtoon;
membaca melalui mobile-edukasi; membaca ilmiah melalui google scholar; memetakan
ide dan gagasan dengan MindMaple; serta meningkatkan motivasi menulis dengan
memanfaatkan jejaring sosial dan blog.
Kata kunci: TIK, literasi, membaca, menulis

Abstract
Information and Communication Technology (ICT) ease human life in many aspects
including learning activities. It is proven by research results confirming the roles and
benefits of ICT in learning process. In view of that, ICT is also believed can overcome
literacy problems.
Literacy in this study refers to the concepts of reading and writing. Combining
two components, ICT and literacy, this study elaborates some software and websites as
parts of ICT that can be utilized to overcome problems in the process of reading and
writing. Results obtained in the discussion is an alternative to increase interest in reading
through a website powtoon; read through mobile-edukasi; scientific reading through
google scholar; map out ideas and concepts with MindMaple; and increase the
motivation to write by utilizing social networks and blogs.
Keyword: ICT, literacy, reading, writing

1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi mendorong setiap insan turut serta ikut aktif dalam
mengembangkan dan memanfaatkannya. Teknologi yang diyakini akan memudahkan
setiap urusan manusia ini berkembang dengan pesat terutama dalam bidang informasi
dan komunikasi. Hal ini dibuktikan dengan semakin mudahnya akses informasi oleh
siapa saja dan di mana saja.
Dalam ranah pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional dengan serius
menetapkan kebijakan atas penggunaan TIK ini. Bahkan, sejak kurikulum 2013

886
diberlakukan TIK secara terbuka dimanfaatkan untuk setiap aspek pembelajaran, tidak
hanya sebatas mata pelajaran saja.
Pesatnya TIK ini tentu pada akhirnya menguntungkan kemajuan perkembangan
pembelajaran. Berbagai aspek keterampilan dapat dimaksimalkan melalui penggunaan
TIK, termasuk untuk pembelajaran membaca dan menulis.
Membaca dan menulis sebagai dua aspek keterampilan berbahasa merupakan
persoalan penting yang harus dikuasai siswa. Hal ini didasari kenyataan bahwa dua
kemampuan yang menjadi dwi-tunggal ini menjadi tonggak utama pembelajaran.
Bagaimana tidak, seorang siswa dituntut menguasai berbagai kompetensi yang nyatanya
akan dapat ia peroleh melalui kegiatan membaca dan menulis. Lebih jauh lagi, bekal
kemampuan membaca-menulis akan berdampak besar terhadap kompetensi siswa
tersebut dalam bersaing di masyarakat. Dengan demikian, budaya membaca-menulis
perlu ditingkatkan.
Permasalahannya adalah bagaimana cara memanfaatkan TIK dalam pembelajaran
membaca dan menulis? Teknologi apa saja yang dapat dimanfaatkan? Bagaimana
caranya?

2. Tinjauan Teori
2.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan sarana yang digunakan dalam
menyimpan/mengirim dan atau menerima bahkan memproses berbagai informasi. Sarana
yang dimaksud cenderung berbasis elektronik, khususnya komputer, sehingga di
dalamnya menyangkut pemanfaatan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software).
Hakikat TIK tersebut sesuai dengan apa yang uraikan Alter (Munir, 2009:31)
bahwa teknologi informasi dan komunikasi mencakup perangkat keras dan perangkat
lunak yang digunakan dalam melaksanakan tugas pemrosesan data, seperti menangkap,
mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data. Lebih
lanjut, Martin (Munir, 2009:31) menambahan bahwa teknologi informasi dan
komunikasi juga digunakan untuk mengikuti informasi. Lengkapnya, Hawkridge (Munir,
2009:31) mendefinisikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai penerapan
elektronik baru dan teknologi lainnya seperti komputer, satelit komunikasi, dan
sebagainya untuk penciptaan, penyimpanan, pemilihan, transformasi dan distribusi
semua jenis informasi.
Lebih sederhananya, Asmani (2011:99-100) meringkas hakikat teknologi
informasi dan komunikasi sebagai teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi. Istilah ini
muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (mencakup perangkat keras
dan perangkat lunak) dan teknologi komunikasi. Dengan demikian, jelaslah bahwa

887
teknologi informasi dan komunikasi ini berhubungan erat dengan penggunaan komputer,
jaringan dan penunjang lainnya.
Munir (2009:33) menjelaskan bahwa teknologi informasi dan komunikasi ini
memiliki beberapa peranan, yakni (1) menggantikan manusia dalam melakukan kegiatan
otomasi suatu tugas atau proses; (2) memperkuat peran manusia dengan menyajikan
informasi, tugas, atau proses; serta (3) melakukan restrukturisasi atau melakukan
perubahan-perubahan terhadap suatu tugas atau proses. Di samping itu, dalam dunia
pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan terhadap peran
siswa sebagai pembelajar. Seperti apa yang disampaikan Fitriyadi (2013) peran siswa
dari yang mulanya sebagai penerima pasif bergeser menjadi partisipan aktif; siswa juga
tidak lagi mereproduksi pengetahuan belajar sebagai kegiatan sendiri, tetapi akan
memproduksi pengetahuan belajar bersama dengan siswa lainnya. Dengan demikian,
melalui teknologi informasi dan komunikasi ini pembelajar betul-betul diarahkan untuk
aktif belajar: mencari, menemukan, mengolah, dan mengomunikasikan informasi, tidak
hanya sebatas menerima informasi.

2.2 Literasi
Istilah literasi bukan lagi sesuatu yang baru, utamanya dalam dunia pendidikan
bahasa. Dalam konsep terdahulu, kemunculan istilah literasi identik dengan kegiatan
membaca dan menulis, merujuk pada bahasa tulis, yakni angka dan huruf sebagai
objeknya. Istilah literasi inilah yang menjadi antonim dari istilah orasi, yakni kegiatan
mendengarkan dan berbicara yang merujuk pada bahasa lisan dengan bunyi bahasa
sebagai objeknya.
Chape; Nickercon; Smith; Ellis (Resmini, Tt.) menguraikan perbandingan antara
literasi dan orasi. Berdasarkan perbandingan tersebut, berikut ini disarikan karakteristik
literasi.
1. Literasi jauh dari universal dan sering kurang dikembangkan dengan baik.
2. Literasi diperoleh melalui pembelajaran dan usaha keras dan diperoleh setelah
penguasaan bahasa lisan.
3. Pengiriman pesan kepada penerima dilakukan melalui pemindahan yang leluasa
dalam bentuk tertulis, tidak bersemuka.
4. Literasi menuntut ketaatan aturan kebahasaan.
5. Diproduksi dalam waktu yang relatif lambat
6. Bisa bertahan lebih lama (melalui penerbitan), dapat diubah sebelum disampaikan
pada pembaca
7. Dipercaya untuk mencerminkan pengetahuan, ketepatan pribadi, kepercayaan, dan
sikap
8. Bertujuan untuk lebih mempertahankan yang lebih tradisional dan menghindari
mode yang tidak formal

888
9. Menyiratkan kesanggupan untuk memproduksi kata-kata yang lebih banyak
10. Bertujuan untuk menghubungkan gagasan bersama dalam suatu struktur yang
kompleks
Karakteristik di atas jelas merujuk pada hakikat literasi sebagai bahasa tulis,
sebagaimana yang dikemukakan Tompkins (Resmini, Tt.) bahwa literasi merupakan
kemampuan membaca dan menulis seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
bertalian dengan dunia kerja dan kehidupan di luar sekolah. Dari pernyataan tersebut,
tersirat bagaimana kemampuan membaca dan menulis memiliki peranan yang penting
dalam kehidupan. Setidaknya, orang yang memiliki kemampuan ini (seseorang yang
literat) tentu akan dengan mudah hidup bermasyarakat karena ia memiliki bekal
wawasan yang luas.
Namun kemudian, di sisi lain istilah literasi memiliki hakikat yang lebih luas,
sehingga tidak hanya terbatas pada aspek membaca dan menulis. UNESCO (Kemdikbud,
2016:7) menyebutkan berdasarkan Deklarasi Praha, literasi juga mencakup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat; literasi juga bermakna praktik, dan
hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. Sejalan dengan
hal itu, secara sederhana literasi juga disamakan dengan “melek” sehingga dikenallah
istilah literasi informasi, literasi media, literasi televisi atau secara popular dinyatakan
sebagai melek-informasi, melek-media, dan melek televisi.
Dalam pembelajaran literasi, terdapat beberapa hal yang harus dipehatikan, seperti
apa yang dikemukakan Subandiyah (2013), yakni sumber belajar, bahan ajar, strategi
pembelajaran, dan penilaian. Sekaitan dengan aspek yang tengah dikaji, berhubungan
dengan bahan ajar, literasi identik dengan buku. Padahal, bahan ajar literasi tidak serta
merta harus berupa buku. Subandiyah (2013) mengemukakan bentuk bahan ajar literasi
bisa berupa bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang-dengar, bahkan
bahan ajar interaktif.

3. Pembahasan
Sekaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran literasi
(merujuk pada membaca dan menulis). Berikut ini dibahas bagaimana pemanfaatan
produk teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran membaca dan menulis.

3.1 Meningkatkan minat awal membaca melalui powtoon


Sudah menjadi rahasia umum bahwa minat membaca di Indonesia masih rendah.
Sesungguhnya, berbicara mengenai minat adalah berbicara mengenai suka dan tidak.
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat awal membaca seseorang salah
satu faktor yang harus diperhatikan adalah wujud teksnya. Dengan teknologi informasi
dan komunikasi, teks aksara biasa hitam di atas putih dapat ditranformasikan ke dalam
bentuk lain, salah satunya dengan situs web powtoon.

889
Powtoon merupakan situs web yang didesain untuk membuat video penjelasan
dengan menarik dan menyimpan animasi yang telah disediakan. Situs web ini dapat
dijadikan salah satu media untuk mentransformasikan teks ke dalam bentuk yang lebih
menarik. Hasilnya dapat dilihat dalam bentuk video. Beberapa contoh video powtoon
untuk meningkatkan minat membaca dapat diunduh melalui situs youtube.com. Salah
satunya video berisi teks anekdot yang dibuat oleh Eril dan Mirza, siswa kelas X-A SMA
Bogor Raya dengan judul teks Hukuman Pencuri Sandal. Berdasarkan hasil observasi,
membaca dengan memanfaatkan bentuk ini diakui lebih menarik dan membuat fokus.
Pemanfaatan powtoon ini merupakan salah satu alternatif saja dalam
meningkatkan minat awal membaca. Tujuannya adalah mengenalkan bahwa membaca
itu menyenangkan dan memberikan informasi yang juga menyenangkan dan bermanfaat
sehingga pada akhirnya pembaca tersebut memiliki ketertarikan/minat yang lebih tinggi
untuk membaca. Terlepas dari contoh video yang disebutkan di atas, pihak pengirim
dapat merancang dan membuat video teks untuk dimanfaatkan pihak lain (pihak
sasaran/pembaca) dengan memperhatikan tujuan kegiatan membaca.

a. Membaca melalui mobile-edukasi


Mobile-edukasi atau m-edukasi merupakan sarana yang dibuat oleh Balai
Pengembangan Multimedia Pendidikan Kemdikbud dan dapat diakses bebas melalui m-
edukasi.kemdikbud.go.id. Dalam situs web ini terdiri banyak informasi edukasi yang
dapat menambah informasi dan wawasan.
Mobile-edukasi ini diyakini dapat meningkatkan minat dan kemampuan literasi
(siswa/guru/umum) karena disajikan dengan sedemikian rupa, baik dari segi tampilan
maupun isi. Terlebih lagi karena situs web ini dapat diakses melalui gawai sehingga
sangat dapat membantu pembaca melakukan kegiatan membacanya dimanapun dan
kapanpun. Selain itu, informasi yang disajikan di dalamnya diperbaharui secara berkala
sehingga pembaca akan selalu mendapatkan materi bacaan yang mengikuti
perkembangan dengan tetap terarah pada konsep edukasi.

b. Membaca ilmiah melalui google scholar


Google scholar atau google cendikia merupakan situs web yang dikembangkan
google untuk memudahkan pencarian terkait artikel-artikel ilmiah. Dengan
memanfaatkan mesin pencarian ini kegiatan membaca ilmiah lebih terarah dan pembaca
dengan mudah dapat menemukan dan memilih teks bacaan sesaui dengan apa yang
dicari.
Melalui mesin pencarian ilmiah ini, pembaca tinggal memasukkan kata kunci
layaknya dalam mesin pencarian biasa. Perbedaannya adalah artikel yang muncul secara
otomatis merupakan artikel-artikel ilmiah sehingga pembaca dengan mudah

890
mendapatkan informasi yang akurat. Selain itu, penulisnya jelas sehingga lebih dapat
dipertanggungjawabkan dibandingkan artikel yang muncul dalam google umumnya.

c. Memetakan ide dan gagasan melalui MindMaple


MindMaple adalah salah satu perangkat lunak (software) yang dikembangkan
untuk memetakan ide/gagasan. Konsep kerjanya sama dengan apa yang kita kenal
dengan istilah mind mapping atau peta konsep. Secara manual, penulisan peta konsep
dilakukan di atas kertas dengan pena. Namun, dengan teknoligi informasi dan
komunikasi, penyusunan peta konsep dapat dilakukan secara otomatis melalui
pemanfaatan MindMaple.
MindMaple ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan membaca dan menulis.
Tujuannya adalah untuk mengorganisasikan ide agar lebih terstruktur. Selain itu,
berdasarkan teori mind mapping sendiri, peta konsep dapat lebih mempertajam daya pikir
dan memberikan ingatan serta pemahaman yang lebih mendalam.
Selain MindMaple, terdapat perangkat lunak lainnya yang sejenis yang juga
berfungsi untuk memetakan ide dan gagasan secara tertulis, di antaranya adalah
iMindMap. Konsep pemanfaatannya sama namun dalam bentuk tampilan yang berbeda.

d. Membangun motivasi menulis melalui jejaring sosial dan blog


Pada era teknologi modern ini, jejaring sosial menjadi sarana yang begitu populer.
Semua orang bisa berkomunikasi tanpa terbatas ruang dan waktu. Sayangnya, terdapat
citra negatif di dalamnya karena jejaring sosial seperti facebook, twitter dan semacamnya
seringkali dijadikan media “curhat” yang kurang mendidik (bahasa vulgar dan tidak
terkontrol) sehingga tidak jarang menimbulkan konflik.
Dalam pemanfaatan teknologi, terlepas dari apakah itu positif atau negatif, semua
akan bergantung pada tujuan dan cara kerja si pengguna. Jejaring sosial seperti facebook
dan twitter sebetulnya menjadi salah satu bukti kuat bahwa kebiasaan menulis
masyarakat meningkat drastis. Dengan demikian, hal itu harus dipandang positif, tinggal
kemudian bagaimana fasilitator berperan serta menjadi pembimbing dalam prosesnya.
Inilah peluang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam membangun
motivasi menulis.
Sebagai contoh yang dapat dinilai positif adalah adanya akun-akun yang dibuat
sebagai media menulis cerita singkat, seperti fiksimini. Akun ini biasanya berupa grup
yang di dalamnya anggota menuliskan cerita/kisah singkat yang umumnya sekali tamat
dalam satu paragraf. Sarana ini bisa dijadikan media untuk kemudian dikembangkan
apakah tetap dalam bentuk cerita singkat atau kemudian dilanjutkan menjadi media
dalam menulis cerita pendek, bahkan menjadi ide dasar sebuah novel.
Selain apa yang sudah diuraikan, meningkatkan motivasi dan kebiasaan menulis
juga dapat dilakukan melalui blog. Fatimah (2012) melakukan penelitian menulis dengan

891
memanfaatkan blog. Hasil yang diperoleh adalah banyak mahasiswa yang menyatakan
sangat berkesan dan senang dengan model pembelajaran one day menulis feature pada
blog. Menurut Santosa (2012) menulis dengan memanfaatkan blog dipercaya dapat
memberikan audiens yang nyata dan potensial untuk perbaikan tulisan pembelajar,
inovasi, eksplorasi, dan kreasi yang lebih baik, memberikan interaksi yang lebih dinamis,
kemampuan literasi yang lebih baik, bahkan pengalaman bekerja dalam tim.

4. Penutup
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan sarana yang memudahkan
manusia memperoleh, memproses, dan mengomunikasikan informasi tanpa terbatas
ruang dan waktu. Dengan konsep demikian, TIK akan sangat mendukung pembelajaran
literasi.
Literasi dalam konsep sempit merujuk pada kegiatan membaca dan menulis.
Namun, secara lebih luas literasi merupakan proses memperoleh, memproses, dan
mengomunikasikan informasi sehingga pada akhirnya tidak selalu identik dengan teks
hitam di atas putih.
Merujuk pada kegiatan membaca dan menulis, TIK dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran membaca, contohnya dengan teks yang ditransformasikan ke dalam bentuk
video penjelasan dengan menggunakan powtoon. Selain itu, mobile-edukasi yang
dikembangkan kemdikbud dapat dijadikan sarana pembelajaran membaca yang edukatif.
Produk lain yang dapat digunakan untuk membaca adalah Google scholar/google
cendikia untuk kegiatan membaca ilmiah.
Untuk kegiatan menulis, produk TIK yang dapat dimanfaatkan adalah MindMaple
sebagai perangkat lunak untuk membuat mind mapping/peta konsep dalam membuat
outline tulisan. Selain itu, produk TIK yang dapat dimanfaatkan adalah jejraing sosial
seperti facebook atau twitter dan blog yang dapat dijadikan media dalam membangun
motivasi menulis.

Daftar Rujukan
Asmani, J. M. (2011). Tips efektif pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam dunia pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press.
Eril dan Mirza. (2015). Cerita anekdot: hukuman pencuri sandal. Tersedia di
https://www.youtube.com/watch?v=ShrcnsAX3xA [Diakses tanggal 19 April
2016].
Fatimah, S. (2012). Pengembangan model pembelajaran karyawisata one day menulis
feature berbasis ict. Jurnal Seloka 1 (1) (2012). Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka [Diakses tanggal 16 Juli 2016].
Fitriyadi, H. (2013). Integrasi teknologi informasi komunikasi dalam pendidikan: potensi
manfaat, masyarakat berbasis pengetahuan, pendidikan nilai, strategi

892
implementasi dan pengembangan profesional. Jurnal Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan 21 (3) (2013). Tersedia di http://journal.uny.ac.id/index.php
/jptk/article/viewFile/3255/2737 [Diakses tanggal 10 Mei 2016]
Iriantara, Y. (2009) Literasi media: apa, mengapa, bagaimana. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Kemdikbud. (2016). Desain induk gerakan literasi sekolah. Tersedia di
https://masmukriyadi.files.wordpress.com/2016/07/desain-induk-gerakan-literasi-
sekolah.pdf [Diakses tanggal 16 Juli 2016].
Munir. (2009). Pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Bandung: Alfabeta.
Resmini, N. (Tt.). Orasi dan literasi dalam pengajaran bahasa. Tersedia di
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONE
SIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/ORASI__ DAN__LITERASI__
DALAM_ PENGAJARAN_BAHASA.pdf [Diakses tanggal 5 Mei 2016].
Santosa, Made Hery. (2012). Pemanfaatan blog (jurnal online) dalam pembelajaran
menulis. Tersedia di http://blog.umy.ac.id/topik/files/2012/01/contoh-jurnal-
pendidikan-pemanfaatan-blog.pdf [Diakses tanggal 16 Juli 2016].
Subandiyah, H. (2013). Pembelajaran literasi dalam mata pelajaran bahasa indonesia.
Tersedia di https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc= s&source=
web&cd=10&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiSi8HFw8LMAhXNco4KHXUN
AmcQFghYMAk&url=http%3A%2F%2Fwww.academia.edu%2F8199713%2FM
EMBANGUN_BUDAYA_LITERASI_PADA_MATA_PELAJARAN_BAHASA
_INDONESIA_MELALUI_KURIKULUM_2013_Oleh&usg=AFQjCNGWJjr94L
OGoH2RZlyZ5YamjENCvA&sig2=SsX5oVMWPpzts057HIIAIw [Diakses
tanggal 5 Mei 2016]

Biodata Penulis
Nama : Diena San Fauziya
Afiliasi : STKIP Siliwangi Bandung, Prodi PBS. Indonesia
Jalan Kebon Rumput, Cimahi
Nomor Telepon : 085220373782
Pos-el : dienasanf@yahoo.co.id

893

Anda mungkin juga menyukai