Anda di halaman 1dari 61

REKAPAN SOAL + JAWABAN + RANGKUMAN SOAL TRY OUT UKM

PPDH 2021
Oleh : Tim persiapan UASDH (Indah, Aziz, Stevani Virda, Maharani, Riko, Elvina, Resma,
Cahyani, Detya, Yoga, Inke, Zharief, Avrita Reza, Nada) & teman—teman PPDH periode 1
2020/2021

1. Penanganan parasit Chilodonella pada ikan (seputar obat yang digunakan dan cara
diberikannya gimana)?
A. Pemberian antibiotik oksitetrasiklin
B. Suhu air didinginkan
C. pemberian praziquantel ( lewat pakan atau direndam)
D. Pemberian H2O2 10% 220 ppm
E. Pemberian formalin

2. Terjangkit anisakis, untuk mencegah penularan ke manusia, maka penanganan yang baik:
Jawaban:
Penanganan atau pengolahan ikan dengan suhu tinggi atau rendah sebelum dikonsumsi.
Pembahasan :
Suhu dan durasi yang dapat digunakan untuk membunuh larva Anisakis spp:
 Pemanasan 63-74 ℃ selama 15 detik,
 Blast freezing atau pembekuan cepat dengan suhu -35 ℃ selama 15 jam
 Penyimpanan -20 ℃ selama 24 jam atau -18 ℃ selama 96 jam
 Suhu 121 ℃ selama 2.5 menit – ikan kaleng  Mematikan larva pada daging ikan

3. Pencegahan penyakit akibat virus pada udang


A. Antiviral
B. Antibiotic
C. Imunostimulan
D. Vaksinasi
E. probiotik
Antiviral: sediaan yang digunakan untuk mematikan virus, biasanya bekerja intraseluler
sehingga menyebabkan kerusakan sel dan jaringan (mode of action: mematikan sel,
menghambat perkembangan virus/virustatik, dan mengubah jalur metabolisme sel)
Antibiotik: sediaan yang digunakan untuk mematikan bakteri dengan beberapa MOA
tergantung jenis golongan antibiotic (menghambat sintesis sel membrane: beta lactam,
glycopeptide, fosfomycin, bacitrasin; menghambat sintesis protein: streptogramin,
lincosamid, macrolide, phenicol, tetracycline, aminosid, fusidic acid; menghambat sintesis
DNA: nitrolimidazole, nitrofuran, sulfonamide, trimetropim, ansamicin/rifampicin,
quinolone; merusak membrane mikroba: polimixin)
Imunostimulasi/Imunopotensi: Peningkatan fungsi sistem imun non spesifik atau spesifik.
Bahan stimulan: alginate yang mengandung mannunoric acid. Mekanisme nya adalah
meningkatkan produksi sitokin. Imunostimulasi bisa dilakukan dengan cara injeksi, imersi,
protein yg dihasilkan oleh sistem imun-->sitokin naik, sistem imun naik
dan melalui pakan
Vaksinasi: pemberian antigen yang dapat merangsang pembentukan imunitas/antibodi
Probiotik: Suplemen makanan yang berupa mikroba hidup yang dapat meningkatkan
keseimbangan mikroflora normal dalam intestin dari inang. Mikroba yang memberikan
keuntungan dengan memperbaiki hubungan antara inang dengan lingkungan sekitarnya,
meningkatkan gizi dalam pakan, meningkatkan respon imun terhadap penyakit , serta
memperbaiki kualitas lingkungan. Contoh: Lactobacillus, Vibrio, Bacillus, Pseudomonas
Usually added in feed or to culture water as preventative agents against infection by
pathogenic bacteria

4. Anastesi cupang, sakit di abdomen, bagaimana caranya...


A. IV
B. IM
C. IP
D. Immersi
E. Inhalasi
Pembahasan :
Ikan bertukar oksigen dan karbon dioksida melalui insang. Pergerakan gas pada ikan ini
membutuhkan membran tipis dan permeabel yang dekat dengan kapiler. Hal ini membuat
pemberian obat melalui pencelupan, melalui penyerapan insang, atau tehnik imersi sangat
penting untuk dilakukan pada ikan. Kedekatan kapiler insang menghasilkan penyerapan obat
yang cepat sama seperti dengan tehnik inhalasi dan injeksi intravena pada spesies lain.
Sebagian besar ikan dibius dengan penyerapan obat di seluruh insang menggunakan rute
pemberian perendaman (immersi). Tehnik imersi merupakan tehnik yang paling ideal
digunakan dalam pembiusan ikan. Sebagai alternatif, obat anestesi dapat diberikan secara
parenteral, yaitu intravena (IV) atau intramuskular (IM), atau secara oral. Pengekangan fisik
selalu diperlukan untuk injeksi IV dan biasanya diperlukan untuk injeksi IM.
5. Hasil usg ovarium ikan arwana
A. Anekoik, granural multifokal
B. Hipoekoik, granural multifokal
C. Anekoik, granural nonfokal
D. Hipoekoik, granular nonfokal
E. hiperekoik
6. Ikan arwana mau dioperasi, perawatan post operasi dengan bius menggunakan eugenol
(Minyak cengkeh) yaitu?
A. air langsung ganti
B. disediain dua akuarium akuarium bekas minyak cengkeh langsung dipake
C. dua akuarium bekas minyak cengkeh dibersihin
D. Menyediakan dua akuarium satu bersih , satu sisa anastesi, fungsi akuarium bersih u/
menghilangkan sisa anastesinya atau untuk pemulihan.
7. Penyakit ich pada ikan disebabkan oleh:
a. Ichthyophthirius multifiliis
b. Trichodina
c. Chilodonella
d. Argulus spp
e. Learnea sp.
-Ichthyophthirius multifiliis adalah ektoparasit pada ikan air tawar yang dapat menyebabkan
penyakit yang disebut penyakit bercak putih atau Ich. Ich adalah salah satu penyakit yang
paling sering muncul pada ikan. Penyakit ini muncul di tubuh, sirip, dan insang ikan dalam
bentuk bercak putih yang terlihat seperti garam.
8. Penanganan white spot disease pada udang dengan tujuan untuk meningkatkan
imunitas?
a. Pemberian antibiotic
b. Penerapan sistem dry out untuk setiap pergantian siklus
c. Pemberian probiotik dan prebiotic
d. Menerapkan sistem filtrasi untuk inlet water yang digunakan sehingga tidak ada
mikroorganisme yang ikut masuk
e. Mengendalikan vektor pembawa penyakit seperti cacing
1
Salah satu prosedur pencegahan penyakit di hatchery udang yang disarankan oleh Wang et
al. (1998) adalah pemberian immunostimulan untuk meningkatkan daya tahan atau
kekebalan alami benih udang terhadap penyakit.
2
Pencegahan: Penggunaan air yang berkualitas, Suhu air tetap dipertahankan 28 ⁰C

Nama Penyakit white spot disease (WSD)


Agen Virus family Nimaviridae (Vlak et al. 2005)
Spesies rentan Shrimp dan crustacean lain (e.g. crabs,
lobsters, prawns, crayfishes, copepods and
arthropods)
Sifat penyakit Kontagius, mortalitas tinggi (90-100%)
menyebabkan kerugian ekonomi yang tinggi
Transmisi Horizontal dan vertikal. Horizontal melalui
oral (pakan yang tercemar virus) dan water
borne (via insang dan permukaan tubuh).
Vertikal dari broodstock yang terinfeksi
ditularkan melalui oosit.
Penyebaran penyakit antar wilayah terjadi
karena adanya perdagangan broodstock dan
udang segar.
Patogenesis WSD menyerang semua jaringan ectodermal
dan mesodermal. Virus ditemukan pada
hemolimfa, insang, lambung, jaringan epitel,
jaringan hemopoietik, organ limfoid, antennal
glands, testis, dan ovarium. Karena virus
menyerang sistemik menyebabkan kegagalan
fungsi organ yang dapat berujung kematian.
Beberapa faktor lingkungan seperti suhu,
salinitas, dan pH mempengaruhi tingkat
kejadian WSD.
Gejala klinis Biasanya inang akan mati 3-8 hari post
infeksi. Udang yang terinfeksi biasanya akan
berkumpul ditepi kolam beberapa hari
sebelum mati. Gejala yang biasanya muncul
berupa lethargy, menurunnya feed intake,
permukaan tubuh kemerahan, aktivitas
preening berkurang, tidak berespon terhadap
stimulus,
Diagnosa Electron microscopy (TEM), immunological
techniques (western blotting, dot blotting, dan
imunohistokimia sensitivitasnya 100% tapi
membutuhkan virus dalam jumlah banyak),
PCR (sekarang rekomendasi OIE)
Pengendalian Kesulitan pada pengendalian WSD adalah
banyak udang yang bersifat carrier.
Upaya pengendalian yang dapat dilakukan:
- Membasmi vektor pembawa seperti
cacing, kepiting
- Menerapkan sistem dry out untuk
setiap pergantian siklus
- Pengerukan rutin lumpur dari dasar
kolam
- Menerapkan sistem filtrasi untuk inlet
water yang digunakan sehingga tidak
ada mikroorganisme yang ikut masuk
- Menerepakan sistem greenhouse
dengan tujuan menjaga suhu kolam
tetap optimal, pada suhu rendah
outbreak lebih mudah terjadi (suhu
kolam tidak boleh dibawah 26 °C)
- Desinfeksi setiap akan memulai siklus
most commonly used disinfectants are
formaldehyde, potassium
permanganate, chlorine and chlorine-
containing compounds (e.g. calcium
hypochlorite, sodium chloride,
benzalkonium chloride) and iodine
(Rico et al. 2012)
- Immune stimulation dengan
penambahan probiotik dan
prebiotic. Beberapa prebiotic yang
bisa digunakan inulin,
fructooligosaccharides, short-chain
fructooligosaccharides,
mannanoligosaccharides,
galactooligosaccharides,
xylooligosaccharides and
arabinoxylooligosaccharides,
isomaltooligosaccharide

9. Tatalaksana IVF
A. koleksi oosit > in vitro maturization > IVFertilisasi > IVCultur>embrio
transfer
B. embrio transfer > in vitro maturization > IV Fertilization
C. oosit > in vitro fertilization > in vitro maturization
D. in vitro maturization > koleksi oosit > IV culture > IVFertilisasi > Embrio transfer
E. in vitro maturization > in vitro fertilization > Koleksi oosit > embrio stranfer
Penjelasan :
Ada 4 generasi bioteknologi reproduksi:
1. Artificial insemination (AI) atau IB
2. Embryo transfer
3. IVF
4. Genetic engineering

Tahapan IVF
a. Oocyte collection dan In vitro maturation (IVM) (Pengumpulan dan Pematangan sel
telur)
Kriteria pemilihan oosit: kumulus sel yang kompak dan sitoplasma yang
homogen
Teknik koleksi: live animal (ovum pick-up), Slaughtered animal (aspiration)
Kriteria Pematangan Oosit
 Cumulus Maturation: Dinilai Berdasarkan Pemekaran Sel kumulus
 Nuclear Maturation (Pematangan Inti): Berdasarkan perubahan meiosis dari
Germinal Vesicle sampai metaphase II interfase, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase 1

 Cytoplasmic Maturation (Pematangan Sitoplasma): Perubahan organel, protein


dan kemampuan untuk dibuahi dan menjadi embrio
b. In vitro fertilization (IVF) (Pembuahan)
Pengolahan Sperma sebelum IVF: 1Pemilihan sperma motil melalui Teknik Swim up
Percol 90%+percol 45%+sprema
atau Percoll gradient, 2Kapasitasi sperma, 3Pencucian dan sentrifugasi untuk
--> sentrifuge --> motile dibawah, menghilangkan pengencer dan lipoprotein
mati dtengah
Kriteria fertilisasi: terbentuk 2 PN (presence of two clearly distinct pronuclei and
two polar bodies) dan terbentuk fusi 2 gamet (syngamy)
c. In vitro culture (IVC) (Kultur Zigot)
Menirukan lingkungan oviduct (Synthetic oviduct fluid) atau Co-culture dengan
jaringan lain • Harapannya: Embrio tahap morulla atau blastocyst. tahapan yg memiliki kemampuan proloferasi yg cepat
10. Seekor sapi Limosin, anestrus 8 bulan, palpasi perektal ditemukan ovarium
berdiameter > 3.5 cm, aspeknya kenyal dan keras, Terapi yang diberikan adalah
hormon?
a. LH
b. FSH
c. PGF2a
d. Estrogen
e. Progesteron
Pembahasan :
Penyebab anestrus pada sapi ada 4 macam, untuk membedakannya diperlukan evaluasi
kondisi ovarium dengan palpasi perektal dan USG.
a. Type 1 (Hypofungsi ovary), tidak terjadi pertumbuhan folikel dominan. Dugaan
utama karena kekurangan nutrisi. Kondisi ini biasa disebut inactive ovaries. Pada
saat palpasi tidak ditemukan adanya kista dan CL. Negative energy balanced yang
terjadi setelah partus menyebabkan low LH pulse frequency sehingga meningkatkan
sensitivitas hipotalamus terhadap feedback negatif dari LH yang pada akhirnya
menekan sekresi GnRH. FSHnya ga keluar keluar
b. Type II, perkembangan folikel terjadi bahkan sampai tahap dominan tapi diikuti oleh
terjadinya regresi dan atresia. Hal tersebut terjadi karena jumlah estrogen yang
dihasilkan sangat sedikit sehingga tidak dapat menstimulasi produksi LH. Saat
palpasi akan teraba adanya folikel.
c. Type III (kista ovary), terjadi perkembangan folikel hingga menjadi folikel dominan
tetapi ovulasi gagal terjadi sehingga folikel menjadi persistent follicular structure,
ukurannya diatas 8 mm tetapi tidak ditemukan adanya CL. Hal ini terjadi karena
hypothalamus tidak sensitive terhadap umpan balik positif dari estradiol. Persistent
follicular structure akan berkembang menjadi kista folikuler atau kista luteal. estrogennya sentuh hipotalamus
untuk GNrh (FSH/LH) buat ovulasi

d. Type IV (CLP), terjadi perpanjangan fase luteal karena gagalnya regresi CL atau
biasa disebut CLP. Beberapa faktor penyebab CLP yaitu distokia, infeksi uterus, dan
pyometra. Pada palpasi akan teraba adanya CL.

Dari soal disebutkan bahwa pada palpasi ovarium berukuran diatas 3.5 cm dengan aspek
kenyal dan keras yang merujuk pada kemungkinan terjadinya CLP. Penanganan yang dapat
dilakukan pada kasus CLP yaitu dengan terapi hormonal yang bersifat luteolisis dalam hal
ini PGF2 alpha (Reprodin, Estrumate, Prosolvin, Prostavet). Harapannya CL akan lisis
sehingga siklus ovarium dapat berjalan kembali. Untuk dapat memahami abnormalitas
siklus ovarium dapat melihat skema hormonal pada gambar dibawah.
gamet

thyrotropin releasing hormone thyroid stimulating hormone

prolaktin releasing hormone

adeno cortico tropik hormon

corticotrpoin releasing hormone

kortisol

ADH tinggi, penyerapan air diginjal tinggi--> urin pekat, darah encer

oksitosin

11. Transfer embrio, pendonor nya diinjeksi apa? Fungsinya untuk memperbanyak apa?
a. LH, agar tidak terjadi kegagalan ovulasi
b. FSH, untuk menstimulasi pembentukan folikel
c. PGF2 alpha, untuk sinkronisasi estrus
d. Estrogen, memberikan umpan balik negatif ke hipotalamus
Superovulate donor  Superovulasi memerlukan pemberian sediaan gonadotropin yang
banyak atau meniru efek FSH (Follicle stimulating hormone). Disamping itu FSH harus ada
dalam periode yang cukup untuk memacu pertumbuhan dan pematangan akhir oosit. Sediaan
FSH, PMSG, dan hCG (human chorionic gonadotrohin) merupakan agen gonadotropin yang
digunakan untuk superovulasi. Fungsinya untuk memperbanyak folikel.
 Transfer embrio bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan genetik superior betina
(dengan kawin alam dan IB 1 betina hanya menghasilkan 1 pedet/tahun sedangkan dengan
TE bisa 18 pedet/tahun)
 Biasa diterapkan pada industri sapi utamanya sapi perah
 Procedures: Superovulate donor – AI – Flush embryos (catheter) – Isolate and classify
embryos – Store in liquid nitrogen – Transfer to recipient – Diagnose pregnancy 1 to 3
months late
 Seleksi donor berdasarkan 3 kriteria: 1. Memiliki genetik unggul (genetic superiority) 2.
Memiliki kemampuan reproduksi (reproductive ability) 3. Keturunannya memiliki nilai
pasar (market value of progeny)
 Faktor yang harus dipertimbangkan dalam seleksi resipien sbb: 1. Keseimbangan diantara
kualitas baku 2. Kelayakan ekonomi 3. Kemudahan untuk memperoleh resipien
(availability)

inersia uteri
12. Seekor sapi, uterusnya tidak dapat berkontraksi, telah memasuki waktu partus, dan tidak
mengeluarkan anak. Kondisi tersebut disebut sebagai kondisi...
a. Etokia normal
reposisi :
b. Distokia epulsi : fetus didiring keluar dari pelvis ke rongga perut dan rahim, kemudian diubah posturnya
rotasi : pemutaran tubuh pada sumbu panjang dorsosakral
c. Partus versi : pemutaran dengan poros transversal
ekstensi : pembetulan/peregangan ekstremitas
d. Abortus
1
Gangguan/kelainan reproduksi: Gangguan fungsional saluran repro dan ovari, patologi
kebuntingan, komplikasi partus, kelainan anatomi bawaan, teratogenesis.
2
Komplikasi partus: torsio uteri, atoni (inersia) uteri, prolapse dan rupture uteri, distokia, dan
retensi plasenta.
3
Kejadian distokia sering pada: 1. Induk yg masa kebuntingannya > normal 2. Induk baru
beranak (Primipara) 3. Induk yg terlampau cepat dikawinkan
4
PENYEBAB: - Herediter - Pakan dan Manajemen - Traumatik - Penyakit - Kombinasi
penyebab di atas
5
PENANGGULANGAN  Mutasi/Reposisi  Tarik Paksa  Fetotomi  Sectio Caesaria
13. Hormon yg digunakan untuk sinkronisasi pada fase luteal kecuali :
a. Estrogen
b. Progesteron
c. Protaglandin
d. FSH

1
Sinkronisasi estrus adalah suatu proses untuk membuat sekelompok betina induk atau dara
mengalami estrus pada waktu yang hampir bersamaan. Benefits: memperpendek interval
beranak yang dapat menghemat biaya tenaga kerja, dan meningkatkan akurasi pengamatan
berahi, kewaspadaan atas tanda-tanda berahi. Kunci sukses program sinkronisasi adalah
memilih metode sinkronisasi yang tepat
2
Hormon yang digunakan: GnRH (Cystorelin, Fertagyl, Factrel, Ova Cyst), PGF-2a
(Lutalyse, Estrumate, In-Synch), P4 (MGA/ Melengestrol Acetate, CIDR), Estradiol
benzoate
3
Pada soal disebutkan untuk hewan yang sedang berada di fase luteal artinya hewan tersebut
sedang terdapat CL pada ovariumnya. Maka prinsip pemilihan hormonnya ada dua yaitu
hormone yang memperpendek umur CL (gunakan PGF 2 aplha) atau hormone yang
memperpanjang umur CL (gunakan progesterone). Estrogen yang digunakan pada protokol
Synchro-Mate B, akan menyebabkan regresi CL yang baru berumur 1-5 hari. Estrogen
bersifat luteolitik pada ruminansia.

14. Sapi lesu nafsu makan turun, bunting 7 bulan setelah mengalami abortus terus ada leleran
vaginal pas di cek MRT (Milk Ring Test) positif (ada cincin biru), jadi sapi menderita apa ?
a. Brucellosis
b. Q fever
c. Toxoplasmosis
d. Leptospirosis
e. Vibriosis
Pembahasan :
-Antigen Brucella MRT (Milk Ring Test) digunakan untuk uji skrining, antigen ini
mengandung killed Brucella abortus strain 99 (Weybridge) yang diwarnai dengan pewarna
haematoxilin.
1
Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya gelang biru tua pada susu di permukaan
tabung.
2
Reaksi dinyatakan negatif bila lapisan krim dibagian atas berwarna putih dan bagian susu
di bawahnya berwarna biru
3
Sampel dari sapi yang baru divaksinasi atau sampel dari susu abnormal (colostrum, mastitis)
akan memberikan hasil false-positive.

Pada sapi gejala klinis yang utama ialah keluron menular yang dapat diikuti dengan
kemajiran temporer atau permanen dan menurunnya produksi susu. Keluron yang
disebabkan oleh brucella biasanya akan terjadi pada umur kebuntingan antara 5 sampai 8
bulan (trimester ketiga).

Sapi dapat mengalami keluron satu, dua atau tiga kali, kemudian memberikan kelahiran
normal, sapi terlihat sehat walaupun mengeluarkan cairan vaginal yang bersifat infeksius.
Cairan janin yang keluar waktu terjadinya keluron berwarna keruh dan dapat merupakan
sumber penularan penyakit.
camplylobacter

Pada sapi abortus yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat dikelirukan dengan C. fetus
atau Trichomonas foetus. Keluron yang disebabkan C.fetus dapat terjadi setiap waktu,
T.fetus terjadi pada kebuntingan sangat dini, sedang oleh Brucella terjadi pada Iebih dari 6
bulan kebuntingan. Penyakit ini pada babi dapat dikelirukan dengan keluron yang
disebabkan oleh Leptospira pomonai. Keduanya dapat dibedakan secara serologis, selain itu,
L.pomona tidak menyebabkan orchitis.

15. Screening test yang umum digunakan untuk diagnose brucellosis yaitu
a. Rose bengal test (RBT)
b. Complement fixation test (CFT)
c. Elisa
d. PCR
Screening test : MRT (susu), Rose bengal test (serum darah)
1
Identifikasi agen: staining methods, culture, dan PCR.
2
Serological tests: For the control of brucellosis at the national or local level, BBATs (the
rose bengal test [RBT] and the buffered plate agglutination test [BPAT]), ELISA and
fluorescence polarisation assay (FPA), are considered as suitable screening tests (OIE). Uji
CFT (Complement fixation test) merupakan uji untuk peneguhan diagnosis pada uji RBPT
(Rose Bengal Plate Test) yang positif.

Diagnosa brucellosis pada hewan didasarkan pada isolasi dan identifi kasi bakteri brucella,
uji serologis, dan gejala klinis. Dugaan adanya brucellosis timbul apabila ditemukan
terjadinya keluron dalam kelompok ternak yang diikuti menghilangnya penyakit itu. Keluron
biasanya ditemukan pada trimester terakhir atau umur pedet 6 bulan atau lebih.
Pemeriksaan bakteriologis dapat dilakukan secara langsung dengan pewarnaan Stamp atau
Koster terhadap bahan tersangka. Untuk pemeriksaan serologis dapat digunakan serum,
darah, cairan vagina, susu atau semen. Reaksi serologis ini belum sempurna karena
terdapatnya reaksi non spesifi k dan adanya aglutinin di dalam darah akibat vaksinasi dengan
strain 19 atau adanya infeksi laten.
Pemeriksaan serologis dapat dilakukan dengan uji aglutinasi cepat (slide/plate
agglutination test) dan uji aglutinasi tabung (tube agglutination test). Uji aglutinasi cepat
menggunakan antigen berwarna Rose Bengal atau Gentian violet dan Briliant green. Untuk
peneguhan diagnosa perlu dilakukan uji reaksi pengikatan komplemen (Complement
Fixation Test). Milk Ring Test (MRT) yang merupakan modifi kasi reaksi aglutinasi
dilakukan pada sapi perah. Selain uji-uji tersebut dapat juga dilakukan uji Coob’s dan FAT
(Fluorescence Antibody Technique).
ELISA merupakan salah satu cara untuk mendeteksi brucellosis pada sapi, dan lebih praktis
serta sensitif untuk digunakan sebagai uji diagnostik. Saat ini telah berkembang uji
diagnostik Brucellosis dengan metoda teknologi Biomolecular, yaitu Polimerase Chain
Reaction (PCR) terutama di daerah dimana ada program vaksinasi dengan strain 19. Kit
diagnostik brucellosis yang lebih praktis penggunaannya di lapangan dan tidak
membutuhkan waktu yang terlalu lama dengan sampel darah atau serum juga telah
dikembangkan
16. Teknik super stimulasi pertumbuhan folikel pada ovarium menggunakan hormon apa?...
A. FSH dan prostaglandin
B. LH dan prostaglandin
C. PGF2 alfa
D. GnRH
E. P4
Jawaban:
Prinsip  Prostaglandin (PF2) yang disekresikan oleh endometrium uterus akan
melisiskan corpus luteum sehingga terjadi vasokonstriksi pada jaringan CL, sehingga aliran
darah menuju CL menurun secara drastis, akibatnya kadar progesteron yang dihasilkan CL
dalam darah menurun. Penurunan kadar progesteron ini akan merangsang hipofisa anterior
melepaskan FSH dan LH (negative feedback)
Gn-RH adalah hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus yang berfungsi menginduksi
pelepasan FSH dan LH di hipofisa anterior. Follicle stimulating hormone (FSH) berfungsi
untuk menstimulasi pertumbuhan folikel dan luteinizing hormone (LH) berfungsi untuk
menginduksi ovulasi.
Sehingga teknik super stimulasi pertumbuhan folikel pada ovarium dengan tujuan
pertumbuhan folikel adalah: prostaglandin (untuk mempercepat penurunan P4
sebagai negative feedback terhadap GnRH) dan FSH (untuk membantu mempercepat
pertumbuhan folikel di ovarium). Penyuntikan Gn-RH 48 jam setelah penyuntikan PGF2
alfa untuk sinkronisasi pada sapi perah, mampu menginduksi ovulasi, dan mampu
meningkatkan dinamika perkembangan folikel, sehingga fertilitas akan semakin baik.

17. Tujuan superovulasi….


A. Folikel ovarium
B. Corpus luteum
C. Cysta luteum
D. Cysta folikel
E. Follicle stimulating hormone
Jawaban:
Superovulasi merupakan suatu perlakuan terhadap sapi donor untuk mendapatkan sel telur
yang lebih banyak dari kondisi normal dengan memberikan perlakuan hormonal tertentu.
Superovulasi digunakan pada proses embrio transfer. Embrio transfer merupakan proses
penempatan embrio (dari donor) ke dalam organ reproduksi resipien, yang secara prosedural
menyangkut beberapa proses seperti superovulasi, recovery dan evaluasi embrio sebelum
ditransfer.
Tujuan utama superovulasi adalah untuk meningkatkan jumlah oosit yang dilepaskan
dan jumlah embrio yang potensial. Hormon yang biasa digunakan untuk merangsang
pertumbuhan folikel dan ovulasi adalah pregnant mare serum gonadotrophin (PMSG) dan
follicle stimulating hormone (FSH). Target organ pada proses superovulasi adalah ovarium
dimana terdapat folikel yang didalamnya mengandung oosit. Parameter yang dilihat 
Jumlah dan ukuran folikel, jumlah dan kualitas oosit.

18. Jika pedet yang baru lahir sudah dibersihkan hidungnya, namun tetap tidak sadar, tindakan
apa yang sebaiknya dilakukan?
a. diletakkan di lantai dan diguncang-guncang agar sadar
b. kepala diletakkan lebih rendah dari kaki agar sadar
c. disiram air hangat
d. disedot ingus dari hidung
e. diletakkan lateral kemudian kaki belakang dihentakkan ke dada agar terstimulasi untuk
bernapas.
Jawaban:
1
Lendir yang berada pada rongga hidung dan mulut pedet segera dibersihkan dengan tujuan
untuk memperlancar pernafasan.
2
Pedet yang sulit bernafas segera ditolong menggunakan nafas buatan dengan
menggerakkan kedua kaki depan pada posisi pedet terlentang dan menekan berulang
pada rongga dada atau mengangkat kedua kaki belakang dan membiarkan kepala ke
bawah, kemudian dibalik dan angkat turunkan pedet berulang-ulang sehingga lendir
yang masih menyumbat rongga hidung dan mulut dapat keluar.
Nafas buatan dapat dilakukan juga dengan cara membaringkan pedet, kemudian dilakukan
massage (pijat) sampai pada anggota kaki. Cara lain untuk menolong pedet yang kesulitan
bernafas adalah menarik lidah pedet kemudian lendir dikeluarkan dari mulut dan
tenggorokan dengan menggunakan jari telunjuk agar bernafas dengan normal.

19. Resep *Jika seperlunya saja*....


a. s.u.e
b. s.u.c
c. s.b.d.d
d. s.p.r.n
e. s.u.v

s.u.e signa ad usus externus ( untuk pemakaian luar)


s.u.c signa ad cognitus (cara pakai sudah diketahui)
s.b.d.d Signa bis de die (dua kali sehari)
s.p.r.n Signa pro re nata (jika perlu)
s.u.v signa ad usus veterinaries (untuk pemakaian hewan)

20. Perhatikan resep di bawah ini!

R/ A
B
C

Instruksi obat
Tanda tangan

Arti obat A, B, dan C...


A. Obat A, B, dan C digabungkan menjadi satu
B. Obat A dan C digabungkan menjadi satu
C. Obat A dan B digabungkan menjadi satu
D. semua obat terpisah
E. semua obat bergabung dengan instruksi yang berbeda

Jawaban:
Karena obat A, B, dan C masih dibawah R/ yang sama

21. Golongan prebiotik pada unggas yang mana? Jawaban: Manan-oligosakarida


( di pilihan abcd itu probiotik kecuali manan-oligosakarida)
A. Aspergillus niger
B. Lactobacillus acidophilus
C. Saccharomyces cerevisiae
D. Manan-oligosakarida
E. Streptococcus cremoris
Jawaban:
Prebiotik dapat menjadi sumber energi dan atau nutrien terbatas lainnya bagi mukosa usus
dan substrat untuk fermentasi bakteri cecal dalam menghasilkan vitamin dan antioksidan
yang dapat menguntungkan inangnya. Oligosakarida adalah komponen utama prebiotik.
Prebiotik yang telah tersedia secara komersial umumnya yaitu manan-oligosakarida
(MOS), fruktooligosakarida, iso-malto-oligosakarida, galakto-oligosakarida, trans-
galakto-oligosakarida, inulin, dan fruktooligosakarida. Prebiotik yang sudah umum
dipelajari yaitu fruktan/FOS, yaitu seluruh non-digestible oligosakarida yang terdiri dari unit
fruktosa dan glukosa.
Mechanism of action: MOS (Mannan oligosaccharide) terdiri dari ekstrak dinding sel ragi
(Saccharomyces cerevisiae) yang kaya akan gula mannose yaitu mencapai 45%. MOS
sebagai prebiotic mempunyai mekanisme yang berbeda: Manan membantu perlawanan
terhadap kolonisasi patogen dengan berperan sebagai reseptor analog untuk fimbrae Tipe 1
dalam E. coli dan Salmonella sp (kemampuannya yang dapat melekat pada lektin spesifik
manosa dari patogen Gram negatif tipe 1 fimbriae seperti Salmonella dan E. coli yang
kemudian akan keluarkan dari saluran pencernaan). Aksi anti-infeksi dari MOS pada
fimbriae Salmonella yang menyebabkan tidak terjadinya kolonisasi oleh Salmonella.
Prebiotik adalah suatu substrat yang secara selektif dimanfaatkan oleh mikroorganisme pada
inang yang dapat menimbulkan efek peningkatan kesehatan. Prebiotik bekerja dengan
beberapa cara, yang pertama adalah menjadi tempat menempel bakteri patogen sehingga
tidak menempel langsung dan menginfeksi permukaan vili usus. Kedua, prebiotik tidak
dapat dicerna oleh enzim pencernaan inang, namun dapat difermentasi dan dimanfaatkan
mikroflora menguntungkan di dalam usus. Contoh prebiotik yang diberikan pada unggas
adalah oligosaccharides, mannan-oligosaccharide (MOS) yang diekstrak dari dinding
sel ragi Saccharomyces cerevisiae, inulin, fructoligosaccharides (FOS).

22. Antibiotik Mycoplasma... (Pilihan jawaban:


a. Penicillin
b. Ampicilin
c. Vankomicin (mahal)
d. Tetracyclin
e. Cephalosporin
Jawaban:
Mycoplasma merupakan mikroorganisme hidup terkecil (diameter 300 nm). Mycoplasma
biasanya rentan terhadap antibiotik yang memiliki cara kerja menghambat sintesis
protein, Mycoplasma resisten terhadap antibiotik yang bekerja pada komponen
dinding sel bakteri (karena Mycoplasma tidak memiliki dinding sel rigid). Mycoplasma
umumnya rentan terhadap antimikroba yang mengganggu protein seperti tetrasiklin,
makrolida, linosamida, dan florfenicol atau sintesis DNA seperti fluoroquinolon
namun M. bovis tahan terhadap eritromisin (Francoz et al. 2005)
1
Penisilin membunuh bakteri melalui pengikatan cincin beta-laktam ke DD-transpeptidase,
menghambat aktivitas ikatan silangnya dan mencegah pembentukan dinding sel baru.
2
Ampisilin bertindak sebagai inhibitor ireversibel dari enzim transpeptidase, yang
dibutuhkan oleh bakteri untuk membuat dinding sel. Ini menghambat tahap ketiga dan
terakhir dari sintesis dinding sel bakteri dalam pembelahan biner, yang akhirnya mengarah
pada lisis sel; oleh karena itu, ampisilin biasanya bersifat bakteriolitik.
3
Vancomycin: Ketika mencapai dinding sel bakteri gram positif rentan yang aktif membelah,
vankomisin berikatan dengan bagian acyl-D-ala-D-ala dari dinding sel yang sedang tumbuh.
Ikatan tersebut mencegah dinding sel bakteri membentuk ikatan silang yang diperlukan
untuk membuat bakteri kuat.
4
Tetrasiklin menghambat sintesis protein melalui pengikatan reversibel ke subunit ribosom
30 S bakteri, yang mencegah pengikatan asam amino baru yang masuk (aminoasil-tRNA)
dan dengan demikian mengganggu pertumbuhan peptide.
Jawaban: Mycoplasma rentan terhadap antibiotik yang memiliki cara kerja menghambat
sintesis protein  Tetracyline

23. Organ target toksisitas sulfa.


a. Ginjal
b. Hati
c. Paru
d. Jantung
e. limpa
Jawaban:
Sulfonamida dapat menyebabkan efek toksik akut dan kronis. Reaksi ini disebabkan oleh
hipersensitivitas dan reaksi langsung efek toksik. Reaksi anafilaktoid telah dilaporkan
dengan sulfonamid. Reaksi anafilaktoid adalah reaksi sistemik langsung yang menyerupai
anafilaksis tetapi tidak disebabkan oleh respons imun yang dimediasi oleh immunoglobulin
E. Reaksi anafilaktoid juga bisa diartikan secara lebih sederhana yakni sebagai respons alergi
tubuh terhadap zat eksternal seperti makanan, obat-obatan dan vaksin. Ketika tubuh
mengalami reaksi anafilaktoid, gangguan akan terjadi pada sistem kardiovaskular,
pernapasan, pencernaan, hingga kulit yang mengalami ruam parah. Di samping itu, tekanan
darah juga bisa menurun, dan pernapasan bisa menjadi sulit.
Beberapa reaksi merugikan akibat toksisitas sulfa telah dilaporkan setelah pengobatan
jangka panjang termasuk depresi sumsum tulang, hepatitis, ikterus, neuritis perifer dan
degenerasi mielin di sumsum tulang belakang dan perifer saraf, fotosensitisasi, stomatitis,
keratokonjungtivitis. Organ terpenting yang terkena toksisitas adalah ginjal. Hewan
dengan toksisitas ginjal menunjukkan peningkatan kadar nitrogen urea darah (BUN)
dan kreatinin. Pada beberapa hewan, kristal sulfonamida akan diamati di pelvis ginjal
sebagai temuan kasar dan tekstur ginjal mungkin berpasir saat dipotong.
24. Bahan alami yang ditambahkan dalam pakan unggas disebut....
A. Feed additive
B. feed supplement
C. farmasetika
D. herbal
E. biologi
1Feed additive: bahan pakan non nutrien yang ditambahkan dalam campuran pakan (ransum)

untuk tujuan tertentu. Setiap feed additive memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda
dalam meningkatkan kinerja ternak. Berikut ini beberapa feed additive yang disering
ditambahkan dalam ransum, dengan tujuan meningkatkan kinerja pertumbuhan(antibiotik,
prebiotic, probiotik, fitobiotik, asam organic, enzim, zat warna/aroma, antikosidan)
2Feed supplement merupakan bahan pakan tambahan yang berupa zat-zat nutrisi, terutama

zat nutrisi mikro seperti vitamin, mineral atau asam amino.


3
Herbal diambil dari saripati tumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa
ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuran hewan. Obat Herbal harus
berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginseng dan
lain-lain.
Jawaban: Bahan alami yang ditambahkan dalam pakan unggas disebut herbal

25. Anjing mengalami toksisitas ibuprofen, antidotanya apa .... Keracunan diazepam : flumazenil
atasi toksisitas akibat asam benzodepim
A. Xylazin diazepam, xylazin, Midzolame --> antikolinergik bisa dipake dari diazepam dan midzolame (benzodiazepine)
umumnya terapi sesuai dengan GK yg timbul
gejala yang lbh B. Amorpin Awal konsumsi : xylazine--> induksi muntah
banyak dianjing konsumsi udh lama : ranitidine : lindungi saluran cerna dari toksiknya

kejang C. diazepam (u/ anjing) gejalanya syaraf : diazepam


diuretikum/ACE inhibitur untuk bantu mempermudah eksresi toksik

D. sodium bikarbonat
Ibuprofen is metabolized in the liver to several metabolites.
Ibuprofen has been recommended in dogs at 5 mg/kg. However, prolonged use at this
dosage may cause gastric ulcers and perforations. (As little as one 200 mg ibuprofen tablet
can toxic to cats and smaller dogs.)
GI irritation or ulceration, GI hemorrhage, and renal damage are the most commonly
reported toxic effects of ibuprofen ingestion in dogs.
Ibuprofen has a narrow margin of safety in dogs.
1
Activated charcoal can be given by your veterinarian to prevent any un-vomited ibuprofen
from being absorbed into the body. Administer multiple doses of activated charcoal (every
six to eight hours for 24 hours) in all affected animals because ibuprofen undergoes
enterohepatic recirculation
2
For ingestion of higher doses or when gastrointestinal signs have occurred, a combination
therapy of acid reducers (H2 -blockers or proton pump inhibitors) (Famotidine, Cimotidine,
Ranitidine, Omeprazole), sucralfate (liquid or a slurry of tablets), and misoprostol may be
used pelindung lambung
3
Control vomiting with an appropriate antiemetic.
4
At doses that may cause renal failure, diuresis with intravenous fluids given at twice the
daily maintenance rate (120 ml/kg/day) for at least 48 hours is recommended.
5
Treat neurologic signs symptomatically. Control seizures with diazepam or barbiturates as
needed.

26. Toksisitas ibuprofen pada kucing ditangani menggunakan sediaan apa..


A. ranitidine (u/ merangsang muntah) sebagai acid reducer,
B. xylazine,
C. acetylcistein (pada kucing di klinik biasanya digunakan ini)
D. cimetidine
E. famotidine

Kucing lebih rentan mengalami toksikosis ibuprofen dibandingkan dengan anjing karena
memiliki jumlah enzim glucoronyl transferase yang berfungsi mengkonjugasi
acetaminophen dengan asam glukoronat untuk eskresi. Jadi kalo masuk ke dalam tubuh
kucing, yang bisa dikeluarkan hanya sekitar 3%.
Cats are susceptible to ibuprofen toxicosis at approximately half the dosage required to
cause toxicosis in dogs. Cats are especially sensitive, because they have limited
glucuronyl-conjugating capacity (glucoronyl transferase deficient). (minimal glucoronyl
transferase enzyme = acetaminophen excretion is not effective, only about 3% can be
excreted)
Treatment of NSAID toxicosis consists of:
- early decontamination,
- protection of the GI tract and kidneys,
- supportive care
- Vomiting should be induced in recent exposures, followed by administration of
activated charcoal with a cathartic.
- Use of H2-receptor antagonists (ranitidine, famotidine, cimetidine) may not prevent GI
ulcers but can be useful in treating them
- Sucralfate : reacts with hydrochloric acid in the stomach and forms a paste-like
complex that binds to the proteins in ulcers and protects them from further damage
- Misoprostol : has been shown to prevent GI ulceration when used concomitantly with
aspirin and other NSAIDs.

!!! : ACETAMINOPHEN TOXICITY : Methemoglobinemia and hepatotoxicity


characterize acetaminophen toxicosis. Renal injury is also possible. Acute
keratoconjunctivitis sicca has been reported in some dogs after acetaminophen ingestion.
TREATMENT
Administration (ORAL) of N-acetylcysteine (NAC), a sulfur-containing amino acid, can
reduce the extent of liver injury or methemoglobinemia. NAC provides sulfhydryl groups,
directly binds with acetaminophen metabolites to enhance their elimination, and serves as
a glutathione precursor
Acitvated charcoal administration (Oral) = diberikan berulang. Pemberian antara NAC dan
charcoal berjarak 2 jam.
27. Penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan bertanggungjawab adalah...
a. Tindakan preventif, penggunaan antibiotic broad spectrum untuk berbagai jenis
bakteri
b. Penggunaan antibiotik untuk seseorang yang immunosupressi
c. Penggunaan antibiotik sebagai tindakan kuratif
d. Tindakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri
e. Pemberian sesuai dosis yang dianjurkan
Pembahasan :
Antibiotik hanya digunakan untuk mengobati hewan yang mengalami infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Pemberiannya harus berdasarkan anjuran dokter hewan.
Antibiotik ada yang broad-spectrum dan narrow-spectrum. Broad (luas) dapat
menangani lebih banyak jenis bakteri sedangkan narrow (sempit) spesifik pada beberapa
jenis bakteri saja. Penggunaan narrow-spectrum lebih disarankan kalau jenis bakteri
yang menginfeksi jelas, karena penggunaan broad-spectrum lebih memiliki potensi
untuk memunculkan bakteri-bakteri yang menjadi resisten terhadap golongan antibiotic
tersebut.
- Pemberian kepada pasien immunosupresi: pasien dengan kondisi
imunosupresi/immunocompromised akan rentan terkena infeksi bakteri, fungal, viral dan
parasit karena system imun tidak dapat bekerja dengan baik. Biasanya dari infeksi
tersebut bila tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi, sehingga perlu diberikan
treatment menggunakan obat-obatan seperti antibiotik untuk membantu menangani
infeksi tersebut.

Tidak Bijak
- Antibiotik sebagai growth promoter pada ternak
- Penggunaan tidak sesuai dengan anjuran dokter hewan
- Tidak mengikuti petunjuk penggunaan antibiotic

Menyebabkan: resistensi antibiotic


Resistensi antibiotik pertama terjadi akibat pemberian dosis yang tidak sesuai, pemilihan
antibiotik yang tidak tepat dan pengobatan yang tidak tuntas. Penyebab kedua, karena
antibiotik dari golongan yang sama digunakan secara terus-menerus. Dan penyebab
ketiga berasal dari bakteri itu sendiri, misalnya akibat bakteri mengalami mutasi genetik,
enzim maupun perubahan reseptor pada tubuh bakteri tersebut.
28. Antibiotik untuk golongan mycobacterium
aminoglikosida, protein
A. Vancomisin
B. Tetrasiklin
C. Ampicilin
D. Sefalospoirn
E. Penicillin
Penjelasan :
Vancomycin is a narrow-spectrum bactericidal antibiotic used primarily for treatment of
serious staphylococcal infections. It is the alternative therapy of choice when the penicillins
and cephalosporins cannot be used.
Vancomycin: lebih efektif bila dikombinasikan dengan obat yang menarget sintesis lipid
pada bakteri

Antibiotic lain untuk Mycobacterium: kombinasi 3-4 dari clarithromycin, azithromycin,


streptomycin, rifampin, rifabutin, ethambutol, amikacin.
First drug of choice: clarithromycin/azithromycin dikombinasikan dengan ethambutol dan
rifabutin.

29. Informasi penting untuk penggunaan obat di pet. unggas agar produk aman, dilihat dari ?
A. Tepat dosis, tepat indikasi, tepat cara dan waktu pemberian
5 tepat :
B. Tepat dosis, tepat dokter, tepat waktu pemberian dosis, waktu, indikasi, rute, pasien
C. Tepat cara pemberian, tepat obat, tepat penyakit
D. Tepat cara dan waktu pemberian, tepat indikasi, tepat obat
E. Tepat indikasi, tepat cara pemberian, tepat obat

- Dosis: harus sesuai pedoman (beda hewan beda dosis). Kurang dosis: tidak sembuh-
sembuh. Lebih dosis: dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh dan dapat
menyebabkan kematian. Biasanya ada pada kemasan obat (petunjuk pemberian dosis)
- Indikasi: suatu keadaan atau kondisi penyakit dimana perlu digunakan obat untuk
menanganinya. Biasanya ada pada kemasan obat.
- Cara dan waktu pemberian: pemberian obat bisa optimal bila obat dapat mencapai
target organ atau lokasi penyakit.
o Oral
o Parenteral
o Topical
30. Regulasi penggunaan obat bebas, bebas terbatas, terbatas menurut permentan 14 tahun
2017, obat terbatas adalah ?
a.
Obat yang harus menggunakan resep dokter
b.
Obat yang ketersediaannya terbatas
c.
Obat yang dijual terbatas dipasaran
d.
Obat yang yang dibeli tanpa resep dokter namun penggunaannya harus memperhatikan
informasi obat pada kemasan.
e. Obat yang diperoleh dangan resep dokkter hewan dan hanya boleh diberikan oleh
dokter hewan, atau dibawah pengawasan dokter hewan
Pembahasan :
 Obat Bebas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c digunakan untuk Hewan secara
bebas tanpa resep dokter Hewan.
 Obat Bebas Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b digunakan untuk
pengobatan jenis Hewan tertentu hanya dapat diperoleh dengan resep dokter Hewan. (2)
Pemakaian Obat Bebas Terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan oleh
dokter Hewan atau tenaga kesehatan Hewan di bawah pengawasan dokter Hewan.
 Obat Keras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a yang digunakan untuk
pengamanan penyakit Hewan dan/atau pengobatan Hewan sakit hanya dapat diperoleh
dengan resep dokter Hewan. - 7 - (2) Pemakaian Obat Keras wajib dilakukan oleh dokter
Hewan atau tenaga kesehatan Hewan di bawah pengawasan dokter Hewan.
tidak dijual bebas dan perlu resep dokter

BACA LEBIH LANJUT: https://simrek.ditjenpkh.pertanian.go.id/fileinfo/Regulasi-3-


Permentan142017.pdf

31. Perendaman air hangat, untuk karkas ayam dingin...(Soft, medium, hard scalding,
kombinasi) karkas ayam ada hot carcas, karkas dingin segar, dan karkas beku segar.
pendinginan dengan tipe apa yg menghasilkan karkas dingin segar
a. soft scalding ( suhu hangat waktu lama) ,
b. medium scalding ( suhu panas waktu lama)
c. hard scalding(suhu panas waktu cepat)"
d. soft scalding dan medium scalding
e. hard scalding dan soft scalding
Pembahasan :
32. Karkas ayam menurut permentan apa saja?
a. Bagian unggas setelah disembelih secara halal dipisahkan bulu, jeroan, lemak
abdomen serta kepala dan kakinya.
b. Bagian unggas setelah disembelih secara halal dipisahkan bulu, jeroan, lemak
abdomen.
c. Bagian unggas setelah disembelih, dipisahkan bulu, jeroan, lemak abdomen, serta
kepala.
d. Bagian unggas setelah disembelih secara halal dipisahkan bulu, jeroan, lemak
abdomen kecuali kepala dan kakinya.
Pembahasan :
Karkas Ayam adalah bagian tubuh ayam setelah dilakukan penyembelihan secara halal,
telah dilakukan pencabutan bulu dan pengeluaran jeroan, tanpa kepala, leher, kaki, paru-
paru, dan ginjal.
BACA SELENGKAPNYA PADA:
https://peraturan.go.id/common/dokumen/bn/2016/bn785-2016.pdf.
33. fungsi dilakukan antemortem adalah apa?
a. Menghindari penyembelihan sapi yang diduga zoonosis
b. Mencegah karkas yang memiliki kelainan sampai ke tangan konsumen
c. Menjamin pemotongan yang baik dan higienis
d. Meneguhkan diagnose
e. Memeriksa kualitas karkas, daging dan jeroan.
Pembahasan :
34. apa yg dilakukan jika sapi telah disembelih sesuai tata cara sembelih tp darah menggumpal
di v. jugularis tidak keluar sempurna, apa hal yg sebaiknya dilakukan
a. Melakukan pemotong kembali
b. Memotong dibagian pembuluh darah yang tersumbat
c. Melakukan koreksi pada bekas sayatan dengan menghilangkan gumpalan
menggunakan pisau dengan hati-hati
d. Menyiram air pada sayatan yang tersumbat
e. Membiarkan hingga darah berhenti mengalir
38. Pemeriksaan post mortem hati sapi tidak merata, ada penebalan, ditemukan cacing berbentuk
daun, apa yg harus dilakukan
a. Seluruh organ sapi tidak dapat dikonsumsi
b. Dipanaskan degan suhu tertentu
c. Dapat dikonsumsi setelah bagian yang mengalami perubahan di hilangkan
d. Dilakukan penggantungan pada karkas
e. Daging dimusnahkan, organ di panaskan.
Pembahasan :

radang paha = blackleg


otot

otot
rhinotracheitis, calicivirus, panleukopenia; 8-10

39. Seorang klien datang ke klinik anda, membawa kucing yang telah di vaksin F3 sebulan yang
lalu. Klien tersebut ingin melakukan booster vaksin di klinik ada, apa yang anda lakukan
a. Menerima dan melakukan vaksinasi terhadap hewannya
b. Menyuruhnya pulang
c. Melakukan pemeriksaan fisik F4 : F3+chlamydia 12-14
d. Menolak tindakan vaksin
e. Menerima untuk dilakukan rawat inap atau pengamatan sebelum vaksin selama satu
minggu
parvo virus --> parvo fianjing, panle dikucing
corona : FIP kucing
distemper : distemper anjing

40. Berdasarkan permentan......, yang berhak menerbitkan NKV adalah dinas


a. kabupaten/kota (u/ membina)
b. Provinsi
c. Kementan (u/ mengawasi)
d. Badan Karantina ( pemeriksaan NKV u/ keperluan ekspor)
e. Presiden
Pembahasan :
Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner yang selanjutnya disebut Nomor Kontrol Veteriner
adalah sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene dan
sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk hewan.

Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan. Sementara
itu, sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur
faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut.
 Produk hewan adalah semua bahan yang berasal dari hewan yang masih segar dan/atau
telah diolah atau diproses untuk keperluan konsumsi, farmakoseutika, pertanian, dan/atau
kegunaan lain bagi pemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan manusia.
Perubahan ketentuan NKV di Permentan No. 11 Tahun 2020, antara lain:

Penandatangan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dilakukan oleh Pejabat Otoritas
Veteriner.
 Penambahan jenis unit usaha produk hewan baik pangan maupun non pangan menjadi
21 jenis. Sebelumnya, berdasarkan Permentan No. 381 Tahun 2005, sebanyak 6 jenis.
 Masa berlaku NKV 5 tahun, setelah itu harus disertifikasi ulang. Berdasarkan
Permentan No. 381 Tahun 2005, masa berlaku NKV selama unit usaha masih
beroperasi.
 Persyaratan dan pengangkatan auditor NKV oleh Gubernur.
 Adanya pengaturan sanksi terhadap pelaku unit usaha produk hewan yang tidak
mengajukan permohonan NKV dan yang tidak memenuhi persyaratan.
Tujuan dilakukannya sertifikasi NKV:
 Terlaksananya tertib hukum dan tertib administrasi dalam pengelolaan usaha produk
pangan asal hewan.

Memastikan bahwa unit usaha telah memenuhi persyaratan higiene-sanitasi dan
menerapkan cara produksi yang baik.
 Mempermudah penelusuran kembali apabila terjadi kasus keracunan pangan asal hewan.
JENIS UNIT USAHA PRODUK HEWAN
Menurut Permentan No. 11 Tahun 2020, jenis unit usaha produk hewan yang wajib mengajukan
permohonan untuk memperoleh NKV:
1. Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPHR)
2. Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU)
3. Rumah Potong Hewan Babi (RPHB)
4. Budidaya Unggas Petelur (BUP)
5. Budidaya Ternak Perah (BTP)
6. Usaha Pengolahan Daging (UPD)
7. Usaha Pengolahan Susu (UPS)
8. Usaha Pengolahan Telur (UPT)
9. Kios Daging (KD)
10. Ritel (Ritel) distributor
11. Gudang Pendingin (CS)
12. Gudang Kering (GK)
13. Usaha Penampungan Susu (MCU)
14. Usaha Pengumpulan, Pengemasan, dan Pelabelan Telur Konsumsi (UPPPTK)
15. Usaha Penanganan dan Pengolahan Madu (UPM)
16. Usaha Pencucian Sarang Burung Walet (UCSBW)
17. Usaha Pengolahan Produk Pangan Asal Hewan (UPPP)
18. Usaha Pengolahan Produk Hewan Non-pangan (UPPN)
19. Usaha Pengolahan Sarang Burung Walet (UPSBW)
20. Usaha Rumah Sarang Burung Walet (URSBW)
21. Usaha Pengumpulan Sarang Burung Walet (UKSBW)

41. Saat negara sudah pernah bebas PMK, kemudian terkena PMK kembali. Apabila sudah
diatasi tanpa vaksinasi dan ingin mengajukan kembali daerah bebas PMK nya, bisa diajukan
setelah bebas berapa lama....
A. 1 bulan
B. 3 bulan
C. 6 bulan
D. 12 bulan
E. 24 bulan

● 1 bulan: setelah seleksi yang terakhir dinyatakan positif


● 3 bulan: dilakukan program pengendalian namun tanpa vaksinasi
● 6 bulan: dilakukan program pengendalian dengan vaksinasi
● 12 bulan: untuk daerah yang menerapkan kebijakan test and slaughter
● 24 bulan: tidak ada perlakuan (program pengendalian), tidak ada kasus penyakit

42. Indonesia merupakan negara yang sudah mendapatkan status bebas PMK. Langkah untuk
mempertahankan status bebas ini dengan cara melarang pemasukan produk asal hewan
maupun produk olahan asal hewan dari suatu negara yg belum bebas PMK. Indonesia
melakukan analisa risiko sebelum memberikan izin impor suatu produk dari negara yang
sudah memenuhi persyaratan dari OIE, tindakan analisa risiko ini termasuk dalam
a. Kesepakatan codex
b. Kesepakana WHO
c. Kesepakatan sanitari dan phytosanitari
d. Kesepakatan oie
e. Kesepakatan FAO

● CODEX (Codex Alimentarius Commision) merupakan organisasi yang dibentuk oleh FAO
dan WHO → melindungi kesehatan konsumen, menjamin perdagangan internasional yang
jujur, menjadi acuan standar perdagangan internasional (World Trade Organization/WTO);
menetapkan standar komoditi pangan, ketentuan bahan tambahan pangan dan cemaran
pangan, batas maksimum residu pestisida dan residu obat hewan, prosedur sertifikasi
● kesepakatan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Agreement (bagian dari kesepakatan WTO):
melakukan analisis risiko terhadap kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan terkait
kebijakan ekspor impor; menjaga kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan dari risiko
food-borne disease, plant-carried disease, hama, atau kontaminan.
● WHO: kesehatan manusia
● OIE: kesehatan hewan
● FAO: pangan dan agrikultur/pertanian

43. Jika Indonesia akan mengimpor dari negara A tetapi tidak memenuhi syarat impor.
bagaimana sikapnya?
a. menolak impor
b. menunda impor sampai syarat yang ditetapkan terpenuhi
c. langsung diterima dengan syarat
d. semua jawaban salah
e. tidak tahu

44. Jika ada perusahaan asing yang ingin memproduksi obat dan vaksin yang terbuat dari bahan
dari luar dan dalam negeri, apa yang harus dilakukan oleh perusahaan asing tersebut?
a. Langsung memproduksi di Indonesia saja
b. Bekerja sama dengan perusahaan BUMN obat dan vaksin di Indonesia
c. Bekerja sama dengan perusahaan swasta obat dan vaksin di Indonesia
d. Bekerja sama dengan perguruan tinggi obat dan vaksin di Indonesia
e. Meminta ijin terlebih dahulu kepada Menteri

45. Syarat dokter hewan asing untuk membuka klinik di Indonesia?


a. Mengikuti ujian kesetaraan kompetensi dan mengurus surat izin praktik
b. langsung membuka klinik tanpa surat izin praktik
c. pindah status kewarganegaraan
d. semua jawaban benar
e. semua jawaban salah

46. Jika anda adalah seorang dokter hewan yang memiliki klinik dan dokter hewan anda diprotes
oleh klien karena melakukan malpraktik. Apa yang akan anda lakukan?
a. Turut menyalahkan dokter hewan tersebut
b. Menuntut klien
c. Mendukung klien dengan ikut memprotes dokter hewan tersebut
d. Membiarkan saja
e. Menenangkan klien tanpa menyalahkan dokter hewan yang melakukan malpraktik

47. suatu peternakan, ada anak ayam sayapnya baling-baling, abdomen mengalami distensi,
pertumbuhan bobot badan dibawah standar, ini merupakan penyakit…
a. penyakit kekerdilan/runting stunting syndrome, helicopter disease
b. IBD
c. Salmonellosis
d. avian influenza
e. infectious coryza

RSS (Runting Stunting Syndrome)


● gangguan pertumbuhan (kekerdilan) karena kondisi patologis dari traktus digestivus,
pankreas, tiroid dan septikemia
● kausa:
a. enteric viral: reovirus, adenovirus, arena virus, rotavirus, calicivirus, coronavirus,
toga virus
b. enteric bacterial: Salmonella, E. coli, Clostridium
c. protozoa: Eimeria, Cryptosporidium
d. defisiensi vitamin & mineral: thiamin, riboflavin, asam pantotenat, niacin
● bulu sayap abnormal seperti baling-baling helikopter, berat badan kurang dari normal
● DOC rentan terinfeksi
● patogenesis:
a. agen → lesio GI tract → malabsorpsi → gangguan penyerapan nutrisi → malnutrisi
→ kerdil
b. agen → lesio GI tract → septikemia → lesio pankreas → maldigesti → malabsorpsi
→ malnutrisi → kerdil
c. agen → lesio tiroid → hiposekresi growth hormone → kerdil
d. agen → imunosupresi → septikemia → kerdil
● PA:
a. distensi abdomen
b. dilatasi proventrikulus
c. usus berisi gas
d. usus halus pucat, dilatasi, berisi pakan yang tidak tercerna
e. perihepatitis dan perikarditis apabila komplikasi dengan mikoplasmosis dan
kolibasilosis
● HP:
a. atrofi vili usus
b. enteritis kataralis
c. atrofi pankreas
d. pankreatitis kronis
e. fokal nekrosis pada parenkim pankreas
f. hiperplasia duktus pankreatik
● efek:
a. hematopoietik: anemia (defisiensi Fe, vit B12), hemoragi (def vitK)
b. muskuloskeletal: malformasi tulang (def Ca, vitD, Mg)
c. endokrin: infertil, gangguan metabolis
d. kulit: ptechiae (def vitK), edema (def protein), dermatitis dan hiperkeratinisasi (def
vitA)
e. saraf: neuronopathy perifer (def vitA dan B12)
f.
48. Mortalitas ayam tinggi di peternakan tindakan apa yg dilakukan
a. lapor dinas
b. vaksin peternakan sekitar
c. stamping out
d. desinfektan kendang
e. dibiarkan saja
Pembahasan:
Ada lima Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) yang di Indonesia secara khusus
sangat diperhatikan yaitu Rabies, Anthraks, Brucellosis, Avian Influenza, dan Hog
Cholera. Avian influenza menjadi penyakit yang seringkali menyebabkan kematian masal
pada unggas dan sulit dikendalikan. Penyebabnya adalah virus H5N1 yang dapat menular
secara langsung dan tidak langsung. Morbiditas dan mortalitas AI dapat mencapai 100%
sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Usaha pencegahan adanya
virus ini dengan melakukan vaksinasi dan desinfeksi kandang secara rutin. Penyakit pada
ayam yang dapat menyebabkan mortalitas yang tinggi perlu dilaporkan ke dinas terkait
untuk dilakukan peninjauan dan penanggulangan kasus yang sedang terjadi pada ayam
tersebut.

49. Mukosa usus ayam menebal dan cairan fibrin, infeksi penyakit apa?
a. Fowl cholera
b. Candidiasis mukosa proventikulus menonjol mengelupas, turkey towel
c. Mikosis (aspergilosis?) radang paru, berbungkul
d. Ascariasis vili atrofi, usus nekrosa
e. Koksidiosis typilotis, hemoragi, chataralis
Pembahasan:
Kolera unggas adalah penyakit menular yang menyerang unggas peliharaan dan unggas
liar dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi, disebabkan oleh bakteri Pasteurella
multocida (P.multocida) dan tersebar diseluruh dunia. Penyakit bersifat septikemik dan
biasanya berjalan akut, tetapi di daerah endemik pada bangsa burung yang kurang peka
penyakit ini dapat terjadi secara kronis. Pada bentuk akut ptechie tidak saja pada otot
jantung dan lemak abdominal tetapi juga pada ventriculus, mukosa usus, peritoneum dan
para-paru. Duodenum membengkak berisi eksudat kental. Hati membesar berwarna belang,
hiperemi dan ditemukan sarang-sarang nekrosa. Pada organ-organ tersebut terdapat
endapan fibrin.

50. Foodborne disease yg diakibatkan konsumsi telur setengah matang, ditularkan dari induk
secara vertikal ke telur (intrauterine). Agen penyakit tersebut adalah
a. IBD / Infectious Bursal Disease
b. Salmonellosis
c. ILT / Infectious Laryngotracheitis
d. IBH / Inclusion Body Hepatitis
e. EDS / Egg Drop Syndrome
Pembahasan:
Infeksi paratifoid pada kalkun kadang-kadang dapat ditularkan secara langsung melalui
ovarium, walaupun tingkat kejadiannya rendah. Pada ayam, penularan secara langsung
melalui ovarium jarang terjadi. Sejumlah Salmonella sp. yang tidak mempunyai host yang
spesifik dapat menimbulkan infeksi lokal pada ovarium dan peritoneum dari ayam petelur,
yang dapat mengakibatkan pencemaran pada yolk dan albumin sebelum pembentukan
kerabang telur. Kadang-kadang penularan melalui telur terjadi juga pada Salmonella
enteritidis.

51. Cysticercosis ada di? diperiksa apanya?


a. otot+feses
b. organ+otot
c. usus ( cacing dewasa)
d. pembuluh darah
e. jantung
Pembahasan:
Cysticercosis adalah penyakit kecacingan yang disebabkan oleh cacing pita atau
cysticercus. Parasit ini termasuk ke dalam Kelas Eucestoda, Ordo Cyclophyllidea,
Keluarga Taeniidae, Genus Taenia, dan Spesies Taenia solium. Cacing pita juga dikenal
dengan sebutan human pork tapeworm. Agen infektif penyakit ini adalah pada fase
metacestoda. Cacing pita dewasa hidup dalam usus manusia dan mampu tumbuh hingga
mencapai 2-8 meter. Setidaknya terdapat 2 jenis cacing pita, yaitu Taenia solium (pada
babi) dan Taenia saginata (pada sapi). Cacing pita stadium larva dari T. solium yang
terdapat dalam daging babi disebut Cysticercus cellulose, sedangkan stadium larva dari T.
saginata yang terdapat dalam daging sapi disebut Cysticercus bovis atau C. innermis.
Cycticercus merupakan salah satu penyakit zoonosis dimana manusia sebagai inang (host)
yang menularkan ke sapi melalui telur dalam segmen yang keluar Bersama feses. Sapi dan
babi akan terinfeksi apabila menelan telur dalam segmen tersebut (proglotida) melalui
rumput yang terkontaminasi. Adanya cysticercus di dalam jaringan akan menyebabkan
regenerasi sel di sekitarnya. Apabila jumlah kista cukup banyak, maka Sebagian atau
seluruh karkas terpaksa harus dimusnahkan karena dapat membahayakan kesehatan
manusia. Di samping mempunyai dampak kesehatan, kerugian ekonomis yang ditimbulkan
akibat penyakit ini juga terbilang besar.

52. Penyakit zoonosis yang ditemukan di masseter dan lidah...


a. Sisterkosis dan taeniasis
b. Ancylostomiasis
c. Fasciolosis
d. Helminthiasis
e. Dirofilariasis
Pembahasan:
Cysticercus cellulose umumnya terdapat pada babi, sedangkan Cysticercus bovis terdapat
pada sapi, kadang-kadang juga pada kerbau. Tempat yang paling banyak ditemukan
cysticercus adalah otot masseter, jantung, lidah dan diafragma, kadang-kadang pada
kerongkongan jaringan lemak, hati, paru dan kelenjar limfe.

53. Sapi awal laktasi memiliki BCS yang rendah, kepincangan, kuku terendam urin, tidak
ditemukan adanya infeksi pada kuku. Kepincangan diperkirakan karena...
a. Defisiensi nutrisi bla bla blaa...
b. Benda asing
c. Urin
d. Jatoh karena lantai licin
e. Laminitis

54. Lesi di bagian lidah dan mukosa mulut di pedet bentuknya pustula 0.5-1 cm = pustula
stomatitis, gingivitis (pilihannya penyakit2 pada rongga mulut) pustular stomatitis
a. chronic ulcerative stomatitis
b. ulcerativ stomatitis
c. idiopathic stomatitis
d. lymphocyticplasmacytic stomatitis
e. pustular stomatitis
55. Anjing kecelakaan ada benjolan seperti kantung, organ pencernaan masuk kedalam kantung,
tidak sakit ? berdasarkan hal tersebut anjing diketahui mengalami apa?
a. hernia abdominalis
b. hernia scrotalis
c. hernia inguinalis
d. Semua jawaban salah
Pembahasan :
Hernia merupakan kondisi abnormal yang disebabkan oleh keluarnya organ visceral dari
lokasi sebenarnya melalui celah atau lubang menuju rongga tubuh yang lain (Rizk and
Samy, 2016). Hernia dapat dikenali dari adanya tiga ciri utama yaitu cincin hernia,
kantung hernia yang terdiri dari peritoneum dan isi hernia berupa lipatan usus halus atau
bagian dari uterus (Knudson, 1961). Hernia kerap ditemukan pada anjing serta dapat
mengganggu pertumbuhan bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah jenis hernia yang
dapat ditemukan pada anjing adalah hernia abdominalis. Hernia abdominalis adalah suatu
kondisi keluarnya organ viscera dari ruang abdomen melalui celah pada dinding abdomen.
Kerusakan pada dinding abdomen menyebabkan usus keluar dinding abdomen, sehingga
terlihat adanya penonjolan. Hernia abdominalis eksterna adalah kerusakan pada dinding
eksterna abdominal yang dipenuhi oleh keluarnya organ viscera. Hernia abdominalis
interna terjadi melalui cincin pada jaringan yang membatasi ruang abdomen dan thoraks
seperti hernia diafragmatika dan hernia hiatal. Pada hernia abdominalis, isi perut
menonjol melalui cincin hernia yang terdapat pada peritonium daerah ventral abdomen
(Fossum, 2007). Ketika dihubungkan dengan trauma benda tumpul, hernia tersebut muncul
sebagai hasil dari ruptur dinding dari dalam disebabkan oleh peningkatan pada tekanan
intrabdominal saat otot abdominal berkontraksi. Kebanyakan area umum untuk hernia
abdominal traumatika adalah region prepubis dan flank. Hernia abdominalis dapatterjadi
pada daerah ligamen cranial pubis yang sering dihubungkan dengan fraktur pubis (Fossum,
2007).
56. Anjing betina bunting, dari vagina keluar cairan hijau apa tindakan yang harus kita lakukan?
a. Operasi ceasar darurat
b. X-ray, caecar
c. Didiamkan, ditunggu sampai anjing melahirkan
d. USG, caesar
e. Semua jawaban salah
Pembahasan:
Kebanyakan anjing large breeds akan mampu menghasilkan anak lebih banyak
dibandingkan jenis toy breeds. Anjing jenis large breeds akan mampu melahirkan 8 hingga
12 ekor anak pada satu kali kelahiran. Jumlah anak ini dipengaruhi oleh jumlah sperma,
waktu breeding, kesehatan betina, kondisi uterus dan faktor lainnya (Fieldman dan Nelson,
1996).Masa kebuntingan anjing rata-rata adalah 62 hari dengan variasi 63 hingga 65 hari.
Pada saat awal kebuntingan, tidak tampak adanya perubahan pada induk anjing. Perubahan
terjadi setelah umur kebuntingan mencapai pertengahan semester pertama (Puja, 2007).
Perubahan perilaku akan mulai teramati pada pertengahan semester pertama masa
kebuntingan, biasanya ditandai dengan perilaku anjing yang menjadi lebih tenang (kalem)
dan pada pertengahan semester terakhir, betina akan memperlihatkan gejala sakit pada
perut dan penurunan nafsu makan. Setelah pertengahan semester kedua masa kebuntingan,
pertumbuhan kelenjar susu akan terjadi. Puting susu akan membesar dan akan keluar cairan
yang bersifat serus pada akhir kebuntingan (Puja, 2007). Perubahan pada kelenjar susu
akan tampak sangat jelas pada anjing yang baru pertama kali bunting atau primipara dengan
pengeluaran air susu atau laktasi pertama akan terjadi 24 jam sebelum partus, sedangkan
pada multipara atau yang telah mengalami beberapa kali kebuntingan, pembesaran kelenjar
susu tidak akan tampak dengan sangat jelas, dan air susu sudah keluar beberapa hari
sebelum partus.Ditunggu sampai lahir normal, Discharge hijau normal ditemukan saat
anjing memasuki partus. Tidak lama setelah discharge keluar maka akan terjadi kelahiran.
Pyometra terbuka juga dapat disertai dengan discharge hijau yang berbau busuk.
Penanganan adalah dengan melakukan ovariohisterektomi. Kalau pyometra terbuka sulit
dideteksi dengan X-ray karena pembesaran uterus yang minimal.
57. Seekor anjing terinfeksi leptospira. Uji lanjutannya apa?
a. MAT
b. Saboraud
c. Biokimia
d. NAAT
e. Uji gram
Jawab : Paling umum: DNA-PCR test dan microscopic agglutination test (MAT)
Pembahasan :
Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp. yang dapat ditularkan
dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Leptospirosis dikenal juga dengan nama Weil’s
disease, demam Icterohemorrhage, Swineherd’s disease, Ricefield fever, Cane-cutter
fever, Demam Lumpur, Jaundis berdarah, Penyakit Stuttgart, Demam Canicola, penyakit
kuning non virus, penyakit air merah pada anak sapi, dan tifus anjing. Leptospirosis
merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease). Urin (air
kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan,
baik pada manusia maupun pada hewan. Kemampuan Leptospira untuk bergerak dengan
cepat dalam air menjadi salah satu faktor penentu utama yang dapat menginfeksi induk
semang (host) yang baru. Hujan deras membantu penyebaran penyakit ini, terutama di
daerah banjir. Gerakan bakteri memang tidak memengaruhi kemampuannya untuk
memasuki jaringan tubuh namun mendukung invasi dan penyebaran di dalam aliran darah
induk semang. Masa inkubasi Leptospirosis pada manusia yaitu 2-26 hari. Infeksi
Leptospirosis mempunyai manifestasi yang sangat bervariasi dan kadang tanpa gejala,
sehingga sering terjadi kesalahan diagnose. Infeksi L. interogans dapat berupa infeksi
subklinis yang ditandai dengan flu ringan sampai berat. Hampir 15-40% penderita terpapar
infeksi tidak bergejala tetapi serologis positif. Perjalanan penyakit Leptospira terdiri dari
dua fase, yaitu fase septisemik dan fase imun.
Banyak metode yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit leptospirosis, yaitu
metode diagnosis langsung secara mikroskopis menggunakan mikroskop medan gelap,
kultur primer menggunakan media EMJH (Elinghausen, McCullough, Johnson, Harris),
dan isolasi primer pada sampel yang terkontaminasi. Metode lain yang juga digunakan
untuk diagnosis leptospirosis adalah metode molekuler dengan PCR (Polymerase Chain
Reaction) langsung pada sampel yang terkontaminasi, metode serologis dengan uji MAT
(Microscopic Agglutination Test) dan uji ELISA (Enzyme Linked Immunbsorbent Assay)
untuk diagnosis antibodi. Untuk mengukuhkan diagnosa Leptospirosis biasanya dilakukan
pemeriksaan serologis. Antibodi dapat ditemukan di dalam darah pada hari ke 5-7 sesudah
adanya gejala klinis. Kultur atau pengamatan bakteri Leptospira di bawah mikroskop
berlatar gelap umumnya tidak sensitif. Tes serologis untuk mengonfirmasi infeksi
Leptospirosis yaitu Microscopic agglutination test (MAT). Tes ini mengukur kemampuan
serum darah untuk mengaglutinasi bakteri Leptospira yang hidup. Uji MAT didefinisikan
sebagai pengenceran bertingkat pada serum yang ditemukan dengan volume yang sama
dari suspensi Leptospira pada suhu tertentu selama waktu tertentu dan diamati secara
mikroskopis dengan memperkirakan 50% aglutinasi sebagai titik terakhir titer pada
campuran reaksi. Pengenceran serum dilakukan pada microtiter plates dan ditambahkan
Leptospira hidup. Terdapat lebih dari 250 serovar Leptospira berbeda yang diketahui di
seluruh dunia. Dengan melihat spesifitas serovar dari MAT, panel Leptospira harus
digunakan, idealnya terdiri dari isolat terbaru dan mewakili serovar yang beredar dalam
area dimana pasien terinfeksi. Secara alternatif, referensi perwakilan strain Leptospira
global yang direkomendasi oleh World Health Organization dapat digunakan. Secara
umum, laboratorium menggunakan subkultur Leptospira berusia 5-7 hari. Untuk
standarisasi, sebelum uji dilakukan sebaiknya kultur diatur hingga mencapai konsentrasi 2
× 108 Leptospira per ml. Kepadatan kultur Leptospira dapat ditentukan dengan menghitung
dengan counting chamber yang sesuai (Helber atau Petroff-Hauser, kedalaman cell 0.02
mm), mengukur densitasi optik (OD) kultur dengan spektrofotometri pada 420 nm,
menggunakan skala McFarland, dan memperkirakan jumlah Leptospira per area dengan
mikroskop fase gelap.
Untuk uji MAT digunakan antigen hidup dan merupakan uji serologis yang paling
banyak dilakukan sebagai uji referensi terhadap semua uji serologis lainnya. Prinsip kerja
dari uji MAT adalah dengan menginkubasi sampel dari pasien dengan berbagai serovar
dari Leptospira. Sampel yang biasa digunakan untuk uji MAT adalah serum darah. Hasil
positif dari uji MAT adalah adanya penggumpalan pada sampel yang sudah ditambahkan
antigen Leptospira serovar tertentu yang menunjukan reaksi antara serum dan antigen
Leptospira. Serovar yang bereaksi dengan serum pasien terindikasi sebagai serovar yang
menginfeksi. Informasi pada serovar yang menginfeksi yang didapatkan uji MAT
digunakan untuk studi epidemiologi [

58. Kura2 cystolith. Anda sbg drh bisa melakukan bedah dan sudah pernah menangani kasus
serupa. Namun klinik anda tidak ada alat penunjang usg, x-ray, dll. Apa yg anda lakukan?
a. rujuk ke tempat lain
b. usg ditempat lain lalu operasi di klinik kita
c. xray ditempat lain lalu operasi di klinik kita
d. langsung lakukan operasi
Penanganan kura2 harus dengan USG dan x-ray tidak cukup jika hanya salah satu
tergantung ukuran kura-kura dan batunya. Jadi jalan tengahnya harus dilakukan
dua2nya.
59. Apa nama caplak pada ular sanca batik?
a. kudis
b. Amblyoma
c. Otodectes
d. Demodex
e. Sarcoptes scabie"
Pembahasan :
Caplak adalah salah satu dari jenis ektoparasit pengisap darah obligat pada vertebrata,
terutama mamalia, burung dan reptil di seluruh dunia. Dilaporkan terdapat dua famili,
yaitu Ixodidae (caplak keras) dan Argasidae (caplak lunak). Keduanya vektor penting
bagi agen patogen yang menyebabkan timbulnya berbagai agen penyakit pada manusia
dan hewan di seluruh dunia (Wright, 1985). Indonesia ada sekitar 7 genus caplak keras
ditemukan pada ternak dan kebanyakan memiliki peran penting sebagai vektor dan
agen penyebab penyakit dan juga memiliki efek merusak pada kulit serta produksi
(Anastos, 1950). Dua famili dari caplak yang paling penting adalah Ixodidae, oleh
karena adanya perisai chitinous kaku pada jantan, yang meliputi seluruh permukaan
dorsal, tetapi pada betina dewasa, larva, nimfa itu hanya ditemukan pada area terbatas
yang memungkinkan abdomen membengkak setelah mengisap darah. Famili Ixodidae
meliputi genus Dermacentor, Rhipicephalus, Heamaphysalis, Boophlius,
Amblyomma, Hyalomma, dan Aponomma (Ismanto dan Ikawati. 2009). Caplak
Amblyomma adalah vektor Aeromonas hydrophilia yang menyebabkan stomatitis
bakteri dan pneumonia pada ular (Marcus 1981).
Famili Ixodidae memiliki piringan keras pada bagian dorsal sebagai
pelindung yang disebut skutum. Pada larva, nimfa, dan caplak dewasa betina, skutum
menutupi kira-kira sepertiga bagian dorsal anterior tubuh, sedangkan pada caplak
jantan menutupi hampir seluruh bagian dorsal tubuhnya. Bagian skutum memiliki
karakteristik yang khas pada setiap genus (Krantz, 1978; Kierans dan Durden 1998;
Hadi dan Soviana 2000). Ciri tersebut merupakan ciri pembeda famili Ixodidae dengan
famili Argasidae. Caplak Amblyomma sp. memiliki ornata (memiliki skutum),
memiliki mata dan memiliki palpus panjang. Stadium hidup dari Amblyomma sp.
adalah larva, nimfa dan stadium dewasa. Pada stadium dewasa, Amblyomma sp. akan
menempel pada tubuh induk semang kemudian jatuh untuk bertelur kembali (Levine,
1990)
60. Kekurangan nutrisi utama yang mana yang paling cepat memberikan efek negatif pada satwa
liar
a. Air
b. Karbohidrat
c. Protein
d. Lemak
e. Mineral
61. Kebutuhan habitat mana yang tidak dapat mengendalikan kebutuhan satwa liar (dikebun
binatang?)
a. Air untuk metabolisme
b. Ruang untuk bereproduksi
c. Media enrichment untuk bermain
d. Pakan yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan
e. Perlindungan satwa liar dari predator"
62. Sistem pengambilan sampel ada apa saja? Ada apa aja? sampel non Rambang pada
epidemiologi yaitu ...
a. Simple random sampling
b. stratified random sampling
c. systematic random sampling
d. cluster random sampling
e. Purposive sampling
Rambang = Random/acak-> yang non rambang adalah yang purposive, jawabannya
pokoknya yang gaada randomnya
Bisa aja jawabannya purposive, judgemental, snowball, convenience sampling, quota,
haphazard. Pilih yang bukan random/acak/rambang.

RANGKUMAN
Sumber: Bahan Kuliah Epid S1

Tujuan:
Teknik pengambilan contoh/sampel dilakukan untuk menyeleksi sebagian kecil dari
populasi

Unit penarikan contoh:


Unit dasar dimana prosedur penarikan contoh/sampel akan dilakukan
 Individu: ternak
 Kelompok: flock, farm, desa
 Komponen: mata. kloaka

Jenis-jenis teknik pengambilan contoh/sampling


Teknik sampling dibagi dua yaitu:
 Berpeluang/random sampling/rambang
Terdiri dari:
1. Acak sederhana/rambang sederhana
Yaitu melakukan pemilihan sejumlah anggota populasi secara acak dari
sejumlah anggota populasi yang ada, harus tersedia sampling frame. Setiap
anggota populasi di dalam kerangka penarikan contoh dipilih secara acak dari
N anggota populasi tersebut. Pengacakan dapat menggunakan daftar bilangan
teracak (DBT), kalkulator, komputer, dsb.
Keuntungan: mudah, sederhana, representative.
Kekurangan: kerangka penarikan contoh harus tersedia, sulit untuk populasi
yang besar.
2. Acak sistematik/rambang sistematik
Yaitu penarikan sampel dilakukan dengan selang tertentu, yaitu sampel
pertama dipilih secara acak/rambang dari individu-individu yang terdapat pada
selang pertama, kemudian contoh berikutnya diambil dengan selang tertentu
sampai terambil sejumlah sampel yang telah ditentukan.
Keuntungan: praktis, tidak memerlukan sampling frame
Kekurangan: hati-hati untuk populasi yang bersifat periodik dan sulit untuk
populasi yang besar.
3. Penarikan contoh acak berlapis (strata)/stratified random sampling
Yaitu Populasi dibagi-bagi dalam beberapa strata tergantung pada tujuan
kajian yang dilakukan. Starata yang digunakan biasanya berkaitan dg penyakit
yang disidik, berdasarkan sifat-sifat hospes (misal: ras), sifat lingkungan (misal:
skala usaha peternakan), atau wilayah geografis. Selanjutnya, contoh ditarik
pada setiap strata dengan menggunakan p.c.a sederhana atau sistematik.
Alasan menggunakan stratified random sampling yaitu Untuk menghitung
estimasi pada setiap strata selain pada populasi, Secara operasional lebih mudah
dilaksanakan, dan Mendapatkan hasil dugaan yang lebih tepat karena
keragaman yang rendah.
Kentungan: Mendapatkan hasil dugaan yang lebih tepat karena keragaman yang
rendah, dan Keragaman kecil (galat kecil).
Kekurangan: Status unit penarikan contoh harus diketahui sebelumnya
4. Acak bergerombol/cluster
Yaitu Pemilihan sampel dilakukan bukan pada individu ternak atau satuan
penarikan contoh, tetapi sekelompok unit penarikan sampel, lalu sebagian
atau seluruh anggota kelompok tersebut dipilih sebagai sampel. Pada umumnya
sampel dipilih dua tahap atau disebut two-stage sampling, yaitu tahap pertama
memilih desa atau peternakan dan tahap berikutnya adalah memilih ternak di
desa atau peternakan terpilih. Pemilihan cluster dilakukan dengan teknik
probability proportional to size (PPS). Jika besaran populasi pada setiap cluster
sama, dapat menggunakan sampling acak sederhana.
Keuntungan: Pemilihan cluster dilakukan dengan teknik probability
proportional to size (PPS). Jika besaran populasi pada setiap cluster sama, dapat
menggunakan sampling acak sederhana
Kekurangan: galat besar
 Tak berpeluang/non random sampling/non rambang
Terdiri dari:
1. Purposive sampling atau judgemental sampling
Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang
dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan
peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Pelaksanaan pengambilan sampel yang menggunakan teknik ini,
mulamula peneliti harus mengidentifikasi semua karakteristik populasi,
maupun dengan cara lain dalam mempelajari berbagai hal yang berhubungan
dengan populasi. Setelah itu barulah peneliti menetapkan berdasarkan
pertimbangannya, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian.
Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan pada
pertimbangan pribadi peneliti.
2. Convenience sampling atau accidental sampling
Yaitu Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup dengan mengambil
siapa saja yang kebetulan ditemui oleh observer di lapangan sesuai
kebutuhan studi. Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang
tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau
subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan.

3. Quota sampling atau penarikan sampel secara jatah


Yaitu Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-tama menetapkan
berapa besarnya jumlah sampel yang diperlukan. Biasanya yang dijadikan
sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan
pula proses pengumpulan data. Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau
quotum, maka jatah atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil
unit sampel yang diperlukan. Anggota populasi manapun yang akan diambil,
tidak menjadi masalah, yang penting jumlah quotum yang sudah ditetapkan
dapat dipenuhi.
4. Snowball sampling atau penarikan sampel secara bola salju
Yaitu Proses pengambilan sample dengan cara sambung menyambung
informasi dari unit satu dengan unit lain sehingga menjadi satu kesatuan unit
yang banyak. Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample
pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel
pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua,
dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek
bola salju.

63. Ada peternak manggil dokter buat ngasih treatment, terus melakukan pembayaran dari
keuntungan pribadinya yaitu dari hasil penjualan pupuk, apakah jenis analisa ekonominya?
a. Variable cost
b. Fixed cost
c. Benefit
d. Gross margin
e. Present value

Kalau variable cost: biayanya berubah besar atau kecil tergantung penjualan. Kalo fixed
cost biayanya tetap yang tetap harus dikeluarin dan tidak tergantung penjualan.

RANGKUMAN
Sumber: Bahan Kuliah Epid S1

Biaya pengendalian penyakit

Besaran biaya pengendalian penyakit dapat bervariasi bergantung pada :


 Jenis penyakit
 Tipe kebijakan pengendalian yang diambil
 Wilayah/negara dimana program tersebut dijalankan

Kepentingan Fixed Cost dan Variable Cost dalam Perencanaan Kebijakan


Pengendalian
Dalam Penyusunan biaya pengendalian penyakit, penting untuk membedakan secara jelas
antara variabel cost dan fixed cost
Variabel cost yaitu Biaya yang bervariable/bervariasi dimana peningkatan biaya
berbanding lurus dengan peningkatan output. Termasuk : pakan, desinfektan, biaya
Treatment, analisa, tenaga kerja harian, dsb, yaitu:
 Bahan Kimia untuk pengobatan, vaksinasi, insektisida atau acarisida
 Syringe, jarum dan peralatan kecil lainnya
 Perjalanan staf dan biaya hidup
Fixed Cost atau Overhead Cost, yaitu Biaya yang relatif tetap. Tidak terpengaruh bila
perubahan output hanya sedikit. Biaya tetap ada meski, output=0 Termasuk : tenaga tetap,
depresiasi kandang/alat, termasuk:
 Salary staf tetap
 Operasional kantor dan administrasi
 Depresiasi kendaran, peralatan dan bangunan
 Depresiasi kendaran, peralatan dan bangunan
Gross margin merupakan salah satu indeks ekonomis dalam performance suatu usaha,
yang biasanya diekspresikan kepada unit-unit produksi, seperti gross margin per kandang,
per hektar, dsb.
Present value merupakan Analisa ekonomi pengendalian penyakit hewan yang dilakukan
dengan menghitung manfaat (benefit) dan biaya (cost) suatu program dinyatakan dalam
ukuran uang.

64. Pada penanganan rabies, maka ada analisis benefit cost, maka yang termasuk analisanya,
kecuali...
a. B/C
b. Discount rate
c. net present value
d. IRR
e. net present worth
detya yang nomor ini aku ganti yaa, harusnya jawabannya discount rate, karena tidak
termasuk dalam analisis dan juga net present value itu sama aja dengan net present worth
(menurut slide epid) yaitu net present value kadang-kadang disebut juga “net present
worth” dan diperoleh dari pengurangan “present value benefit” dengan “present value
cost” atau NPV = PVB – PVC.

RANGKUMAN
Sumber: Bahan Kuliah Epid S1

KRITERIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Dalam analisa ekonomi pada beberapa kriteria yang sering dipakai untuk menentukan
diterima tidaknya sesuatu usulan proyek, atau untuk menentukan pilihan antara berbagai
macam usulan proyek. Dalam analisa ekonomi pada beberapa kriteria yang sering dipakai
untuk menentukan diterima tidaknya sesuatu usulan proyek, atau untuk menentukan pilihan
antara berbagai macam usulan proyek. 3 kriteria pengambilan keputusan atau disebut
juga kriteria penentuan usulan proyek yaitu :
 NET PRESENT VALUE (NPV)
Kadang-kadang disebut juga “net present worth” dan diperoleh dari
pengurangan “present value benefit” dengan “present value cost” atau NPV = PVB
– PVC. ”Net present value” ini memberikan gambaran tentang jumlah keuntungan
yang diperoleh dari proyek dalam ukuran nilai sekarang. ”Net present value” ini
memberikan gambaran tentang jumlah keuntungan yang diperoleh dari proyek
dalam ukuran nilai sekarang.
 BENEFIT-COST RATIO (B/C)
“ B/C ratio “ diperoleh dengan membagi “present value benefit” dengan “present
value cost”. B/C = PVB / PVC. “ B/C ratio “ diperoleh dengan membagi “present
value benefit” dengan “present value cost”. B/C = PVB / PVC. “ B/C ratio
“ diperoleh dengan membagi “present value benefit” dengan “present value cost”.
B/C = PVB / PVC.
 INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
“Internal rate of return” adalah “discount” rate” (i) dimana PVB = PVC. IRR
diperoleh dengan mencoba “discount rate” yang berulang-ulang sampai didapatkan
“discount rate” yang membuat PVB = PVC.
65. Apa saja penentuan jumlah besaran sampel/ukuran contoh yg harus diambil, kecuali:
a. Tujuan survey
b. Metode penarikan sampel/contoh yang digunakan
c. Tingkat ketepatan yang diharapkan/ level of accuracy expected
d. Tingkat ketelitian yang diharapkan
e. Tingkat kesalahan yang diharapkan

RANGKUMAN
Sumber: Bahan Kuliah Epid S1

Alasan dilakukan penarikan contoh/sampel


 Biaya lebih rendah
 Waktu lebih singkat
 Tidak mungkin dilakukan pengumpulan data pada seluruh anggota populasi
 Pengukuran kemungkinan akan lebih baik dilakukan pada contoh daripada pada
populasi
 Contoh yang representatif dapat memberikan inferensia statistika mengenai
populasi
Kerangka penarikan contoh, yaitu:
Daftar lengkap seluruh unit penarikan contoh dalam suatu populasi
Misalnya: Katalog, Peta, Rekam medik, Data sensus.
Ukuran/besaran contoh/sampel bergantung pada:
 Tujuan survey
 Metode penarikan contoh yang digunakan
 Tingkat ketelitian yang diharapkan
 Tingkat ketepatan yang diharapkan

66. Apakah fungsi Client Education sebelum dilakukan tindakan pembedahan.


a. Menentukan kesepakatan harga
b. Memberikan informasi prognosa dan melindungi dokter hewan dari tuntutan klien.
c. Syarat Asuransi
d. Resep dokter
e. Menghindari kesalahan saat operasi.
RANGKUMAN
Sumber: Lampiran TAP. Nomor 07 / Kongres Ke-16 / PDHI / 2010

KODE ETIK PROFESI DOKTER HEWAN INDONESIA


BAB IV KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN
 Pasal 23
Dokter Hewan menghargai klien untuk memilih Dokter Hewan yang diminati.
 Pasal 24
Dokter Hewan menghargai klien untuk setuju / tidak setuju dengan prosedur dan
tindakan medik yang hendak dilakukan Dokter Hewan setelah diberi penjelasan
akan alasan-alasannya sesuai dengan ilmu Kedokteran Hewan.
 Pasal 25
Dokter Hewan tidak menanggapi keluhan (complain) versi klien mengenai sejawat
lainnya.
 Pasal 26
Dokter Hewan melakukan client education dan memberikan penjelasan
mengenai penyakit yang sedang diderita hewannya dan kemungkinan –
kemungkinan lainnya yang dapat terjadi. Dalam segala hal yang penting dan
harus dilakukan demi kebaikan pasien dengan segala resikonya maka dokter hewan
menyampaikan secara transparan termasuk segala resiko yang terburuk sekalipun.
 Pasal 27
Dokter Hewan yang melakukan praktek, tehnical service, tehnical sales dan
konsultan veteriner tidak memaksakan kehendak dalam pemakaian obat, vaksin
maupun imbuhan pakan tanpa argumentasi ilmiah.

67. Persyaratan inform consent? Kecuali:


a. Client bertindak sukarela
b. Client mengerti
c. Client tidak dalam kondisi terpaksa
d. Client mendapat penjelasan tentang informed consent dari dokter hewan yang
bertanggung jawab
e. Client diberikan reward atas tindakan medis

RANGKUMAN
Sumber: Tesis (Tri Endah Ingtyas 2017) Pertanggung jawaban hukum dokter hewan
akibat tindakan medis yang mengakibatkan kematian hewan.

Tindakan medik adalah tindakan professional oleh dokter terhadap pasien dengan tujuan
memelihara, meningkatkan, memulihkan kesehatan, atau menghilangkan atau mengurangi
penderitaan. Setiap melakukan tindakan medis seorang Dokter hewan harus melakukan
persetujuan tindakan medis (informed concent). Persetujuan tindakan medis (informed
consent) mencakup tentang informasi dan persetujuan, yaitu persetujuan yang diberikan
setelah yang bersangkutan mendapat informasi terlebih dahulu atau dapat disebut sebagai
persetujuan berdasarkan informasi. Setelah informasi diberikan, maka diharapkan adanya
persetujuan dari pasien, dalam arti ijin dari pasien untuk dilaksanakan tindakan medis. Jadi,
pada hakekatnya informed consent adalah untuk melindungi pasien dari segala
kemungkinan tindakan medis yang tidak disetujui atau tidak diijinkan oleh pasien
tersebut, sekaligus melindungi dokter (secara hukum) terhadap kemungkinan akibat
yang tak terduga dan bersifat negatif yang mengarah ke arah dugaan malpraktik.

68. Surat konsultasi klien berisi...


a. Keluhan klien, anmanesa, signalemen, pengobatan, vaksinasi
b. Pemeriksaan dokter, anamnesa, signalemen, pengobatan, vaksinasi
c. Keluhan klien, anamnesa, prognosa, pengobatan, vaksinasi"
d. Keluhan dokter hewan, biaya pemeriksaan, pengobatan, vaksinasi
e. Pemeriksaan klien, anamnesa, signalemen, keluhan klien

RANGKUMAN
Contoh buku rekam medis/konsultasi medik klien
69. Toxoplasmosis berbahaya untuk janin, sehingga dapat menyebabakan cacat / kematian.
Komunikasi yang perlu diberikan oleh drh ketika ada ibu hamil terkait Toxoplasma gondii
adalah:
a) Selalu menggunakan sarung tangan saat berkebun agar terhindar dari feses kucing.
b) Selalu mencuci tangan setelah memegang anjing peliharaan anda (kliennya).
c) Memastikan cat litter tidak akan pernah diganti.
d) Memelihara anak kucing stray dalam jumlah yang lebih banyak terutama saat hamil.
e) Tidak mencuci tangan setelah membersihkan feses kucing.
Catatan: Menurut CDC beberapa cara yang tepat untuk menghindarkan ibu hamil dari terinfeksi
oleh Toxoplasma gondii yaitu:
i. Jika memungkinkan, untuk tidak menggantikan pasir kucing sama sekali pada saat hamil.
Jika tidak, maka disarankan untuk menggunakan sarung tangan disposable dan mencuci
tangan dengan sabun dan air setiap kali setelah membersihkan pasir kucing.
ii. Harus dipastikan pasir kucing digantik dengan yang baru setia hari. Ini disebabkan
Toxoplasma gondii menjadi infeksius diantara 1 – 5 hari setelah shedding dari feses kucing.
iii. Harus memberikan kucing pakan kering dan basah komersial dan bukanlah daging mentah
atau setengah masak.
iv. Pastikan untuk kucing anda senantiasa berada di dalam rumah.
v. Jauhilah kucing – kucing luar (stray) terutama sekali anak kucing stray dan pastikan juga
tidak memelihara kucing baru saat hamil.
vi. Paastikan litterbox kucing yang ada diluar untuk tetap tertutupi.
vii. Selalu menggunakan sarung tangan saat berkebun, ditakuti tanah telah terkontaminasi
dengan feses kucing yang mengandungi Toxoplasma gondii sehingga perlu juga
dipaastikan pencucian tangan dengan sabun dan air setelah berkebun atau kontak dengan
tanah atau pasir.
70. Bagaimana anda mengedukasi klien jika hewan satunya terkena tumor (anjing sudah
bersama dengan tuannya selama 9 tahun), setelah mengkomunikasikan biaya, pemilik tidak
sanggup. Apa yang akan anda lakukan?
a) Eutanasia
b) Memberikan diskon.
c) Mengangkat tumor.
d) Menyuruh pulang.
e) Menerima seberapa jumlah yang dapat diberikan oleh klien.
Catatan: Dalam menjawab pertanyaan terdapat kurangnya informasi dari segi treatmen yang
diberikan. Menurut CVMA, beberapa perkara yang dapat dilakukan adalah seperti berikut:
i. Adapun yang pertama sekali yang perlu dilakukan adalah persetujuan diantara Drh
consulting dengan Drh attending, setiap perlakuan yang invasif haruslah mendapatkan
persetujuan dari drh consulting (seorang drh yang berperan sebagai advisor / penasihat
kepada drh attending). Drh attending (adalah drh yang secara langsung memberikan
treatmen, menjumpai pasien dan klien). Jika tidak adanya persetujuan dari drh consulting
maka segala treatmen yang akan diberikan dapat ditolak.
ii. Dengan ini juga jika disetujui oleh Drh consulting namun dari klien belum dapat menerima
biaya yang telah ditetapkan dapat disarankan untuk melakukan referral jika klien
menginginkan.
71. Empat elemen kepimpinan, kecuali:
a) Selalu berfikiran positif.
b) Kemampuan berkomunikasi yang baik.
c) Merubah cita–cita menjadi realita.
d) Jiwa dominan.
e) Mempunyai kreativitas yang tinggi.
Catatan: Adapun menjadi suatu pemimpin itu memerlukan kemampuan yang mengarahkan
anggota organisasi untuk menuju tujuan organisasi sesuai visi dan misi. Selain itu, pemimpin juga
perlu juga mempunyai:
i. Kemampuan komunikasi yang baik,
ii. Motivasi yang baik,
iii. Fikiran positif
iv. Kreativitas yang tinggi
v. Sifat mau menerima feedback / masukan / terbuka dai kritikan dan masukan.

72. Pola kepimpinan adalah:


a) Merubah visi menjadi misi serta merubah cita–cita menjadi realiti.
b) Tidak berkomitmen.
c) Tidak adanya kepatuhan.
d) Menolak segala tugas yang diberikan.
e) Tidak mencari cara kerja atau jalan yang lebih efisien.
Catatan: Tidak ada jawaban yang terstor pada soalan ini sehingga jawaban yang ada hanya
diperkira-kirakan saja dari tim pengumpul soal.

73. Kita sebagai pimpinan di suatu klinik. Ada klien yang anjingnya diperiksa oleh salah satu
drh di klinik kita, kemudian anjing tersebut mati dan kliennya protes. Apa yang kita lakukan
terhadap klien tersebut?
a) Meminta maaf dan berbela sungkawa terhadap kematian anjingnya, serta
mendengarkan keluh kesah klien tanpa memarahi drh-nya.
b) Membela diri dan menjelaskan kalau yang dilakukan drh tersebut sudah sesuai sop.
c) Membela diri dan menyalahkan drh tersebut.
d) Meminta maaf dan berbela sungkawa terhadap kematian anjingnya, serta
mendengarkan keluh kesah klien serta memecat drh-nya.
e) Meminta maaf dan menerima segala protes klien sahaja.
Catatan: Menurut CVMA, sebagai pemimpin, kita hendaklah terlebih dahulu memastikan
segala pemberian treatmen yang telah diberikan oleh drh tersebut sudah tepat dan sesuai
sehingga tidak menyebabkan terjadinya komplikasi yang tidak sepatutnya. Jika terdapat
unsur malpraktek maka drh tersebut dapat diberikan warning atau dilaporkan. Namun, setiap
drh juga haruslah tidak boleh menurunkan reputasi drh lainnya dari segi yang salah.

74. Sapi betina laktasi memproduksi 45 L dengan kadar kalsium 1.3 g/hari. Sekresi kalsium pada
feses dan urin yaitu 1,5 g/hari dan 6 g/hari. Intake kalsium pada pakan sebesar 40%. Berapa
kebutuhan kalsium sapi tersebut selama 1 hari..
a) 36
b) 72 in + out = 40/100 x 100 gr + ((45x1.3)+1.5+6)
c) 80 = 40 + 66
= 106
d) 116
e) 12…
Catatan: Belum menemukan rumus yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
75. Teknik mengiring sapi, gambar sapi ¼ KIRI DEPAN, sapi akan terarah kanan atau berjalan
kearah mana?
a) Maju kearah kanan.
b) Maju kearah pengiring.
c) Mundur ke belakang.
d) Balik ke kanan.
Catatan: Sapi memiliki zona flight yang luas. Dalam soal tidak menyatakan bahwa adanya
handler atau pengiring sapi pada bagian belakang sehingga dapat dikatakan sapi akan
mundur. Jika adanya pengiring yang berdiri pada bagian belakang kiri belakang (45º–60º
dari sudut bagian point of balance dan ke belakang) maka dengan adanya pengiring pada ¼
kiri depan akan menyebabkan sapi untuk berjalan kearah kanan.
76. Teknik pengeluaran abses pada inguinalis sapi yang benar adalah?
A. Cairan abses dikeluarkan dan dibuat drainase
B. Menginjeksikan antibiotik
C. Cairan disedot keluar tanpa dibuat drainase
D. Menginjeksikan povidone iodine
E. Cairan abses dikeluarkan dengan insisi tanpa dibuat drainase

Jawab : Dibuat insisi dan dilakukan penekanan dari area paling dorsal. Bisa juga diberikan
povidone iodine 5% setelah drainase dan diberikan analgesik. Didrainase 2 minggu.

Proses lancing dan drainase dimulai dengan terlebih dahulu melakukan pencukuran area
yang akan dibuat insisi. Selanjutnya area yang akan diinsisi dididisinfeksi menggunakan
kapas yang telah dibasahi dengan povidone iodine. Scalpel ditusukkan pada posisi tegak
lurus ke dalam kulit sapi. Selanjutnya penusukkan diikuti dengan insisi pada lapisan
subkutan hingga mencapai bagian dalam dari abses dan cairan di dalam abses tersebut
keluar dari insisi yang telah dibuat. Tekanan diberikan pada area di sekitar insisi hingga
cairan abses keluar, dan dilanjutkan dengan pemberian tekanan dari area abses yang paling
dorsal. Dapat juga dimasukkan povidone iodine 5% ke dalam ruang abses setelah drainase
dilakukan dan pemberian analgesik yang diberikan selama 4 hari. Abses sebaiknya
didrainase selama dua minggu agar dapat sembuh tanpa adanya komplikasi lain.

77. Penyakit African Swine Fever mulai menyerang daerah X, dilakukan upaya biosecurity
dengan mendesinfeksi truk yg keluar/masuk ke peternakan. Tindakan tersebut termasuk
dalam ……
a. Pemberantasan
b. Pemusnahan
c. Pengendalian
d. Eliminasi
e. Pencegahan

PENCEGAHAN (PREVENTION): Eksklusi suatu penyakit dari sebuah populasi


manusia/hewan yang tidak terinfeksi Perlindungan terhadap manusia/hewan saat penyakit
berjangkit.

Strategi mencapai eksklusi:


 Karantina individu
 Pengujian awal hewan

Strategi Perlindungan:
 Imunisasi
 Chemoprophylaxis
 Sanitasi lingkungan/ pengendalian vektor/Biosekuriti
 Rekayasa genetik dan pembiakan selektif
 Kesadaran masyarakat dan edukasi
PENGENDALIAN (CONTROL): Semua langkah yang diterapkan untuk menurunkan frekuensi
penyakit dalam suatu populasi (yang sakit maupun yang sehat)
Strategi Pengendalian:
 Pencegahan
 Menurunkan tingkat kontak
 Meningkatkan resistensi
 Deteksi dini

PEMBERANTASAN (ERADIKASI): Semua langkah untuk menghilangkan agen penyakit dari


suatu daerah/tempat pemeliharaan termasuk spesies inang tertentu.

Strategi Pengobatan:
 Pengobatan (treatment) masal
 Imunisasi masal
 Karantina = menjaga penyakit berada di luar daerah/tempat pemeliharaan
 Pemotongan hewan secara selektif
 Depopulasi / Stamping out

78. Kucing mengalami fisura Ani dan mukosa robek, manakah resep yang benar?

A. R/Vaselin
B. R/ Teramycin
C. R/ Neomycin
D. R/ Asam salisilat
E. R/ Bacitracin

Indikasi
 Vaselin: Emollient adalah zat yang digunakan untuk menghaluskan dan
melembabkan kulit serta mengurangi kegatalan dan mengatasi iritasi ringan.
 Terramycin: Antibiotik opthalmik dengan kandungan Polymyxin B Sulfat dan
yang diindikasikan pada anjing dan kucing dengan infeksi mata superfisial seperti
konjungtivits, keratitis, pink eye, dan corneal ulcer.
 Neomycin: Antibiotik yang digunakan untuk mensupresi bakteri flora normal pada
usus, umumnya digunakan untuk mengurangi risiko infeksi bakteri saat operasi
pada saluran pencernaan.
 Asam Salicylic: Obat keratolitik untuk kondisi kulit yang menebal. Pada kucing
bersifat toksik pada dosis rendah sehingga penggunaannya tidak direkomendasikan
pada kucing.
 Bacitracin: Antibiotik topikal yang digunakan untuk mencegah infeksi bakteri
pada laserasi minor kulit/goresan kecil pada kulit.

79. ada tumor kaki depan pada kucing, kemudian untuk menjahit kulitnya kurang, sehingga
dilakukan penanganan....(
a. Skin flaps
b. skin graft
c. double .....flaps
d. rotation flaps
e. bipedicle advancement flaps

Skin flap adalah jenis penutupan luka dimana kulit yang menyambung ke area operasi
dimanfaatkan untuk menutupi luka operasi yang lebar akibat pengambilan kulit/lesi kulit
seperti pada kasus kanker kulit. Skin flap masih terhubung dengan pembuluh
darah/tervaskularisasi.
Skin graft adalah penutupan luka dengan kulit yang ditransfer dari area tubuh yang
memiliki kulit berlebih, sehingga skin graft tidak lagi terhubung dengan pembuluh darah
di area asal kulit yang ditransfer.
Single pedicle advancement (or sliding) flaps berbentuk persegi dan dibuat parallel
dengan garis ketegangan kulit serta menyambung pada bagian kulit yang berlawanan
dengan pinggir luka.

Bipedicle advancement flaps digunakan dengan membuat insisi parallel dengan luka
sebagai prosedur untuk mengurangi tegangan kulit.

Rotation flaps dibuat dengan menginsisi kulit dengan bentuk setengah lingkarang lalu
memindahkannya pada sumbu yang sama.

Double or Bipedicle Flaps mendapatkan suplai darah dari dua pedicle/dua sambungan
kulit.
Read more: https://veteriankey.com/flaps-and-grafts/

80. Tujuan dan manfaat dilakukannya kastrasi pada kucing


A. Agar kucing tidak agresif
B. Agar kucing tidak berkeliaran kemana-mana
C. Untuk menekan populasi kucing
D. Untuk membuat kucing bertambah berat badannya
E. Untuk menjinakkan kucing

Tujuan Kastrasi pada kucing:


 Membantu mengurangi populasi yang berlebihan
 Mengurangi resiko spraying dan marking
 Mengurangi atau mencegah resiko timbulnya tumor testis, hernia, dan penyakit prostat
 Mengurangi tingkat agresif di masa kawin
 Mengurangi keinginan berkeliaran

81. Anjing akan direposisi, kasus luxatio coxo femorale...


a. velpeau
b. hobbles
c. robert jones
d. Ehmer sling
e. reposisi terbuka

Reposisi tertutup dapat dilakukan bila terdapat perlukaan pada acetabulum, femoral head,
dan konformasi hip normal. Ehmer sling digunakan selama 2 minggu untuk menjaga rotasi
internal dari femoral head, mencegah hewan menaruh beban pada kaki tersebut, dan
mengurangi gerakan panggul selama proses persembuhan. Reposisi terbuka dapat
dilakukan dengan operasi apabila reposisi tertutup gagal.
Velpau sling: balutan untuk menahan bahu, siku dan carpus dalam posisi fleksi agar kaki
depan tidak menahan beban.
Hobbles: digunakan untuk mengurangi gerakan kaki hewan dengan cara membatasi jarak
bukaan kedua kakinya.
Robert Jones splint: Balutan tebal yang dibuat pada kaki untuk memberi tekanan pada
area distal, umumnya digunakan dalam kasus fraktur.

Kiri – Kanan: Ehmer Sling, Velpau, Hobbles, Robert Jones.

82. Anjing dibawa ke klinik dengan kondisi kaki belakang diangkat dan tidak menapak. Anjing
tersebut tertabrak oleh mobil. Sebaiknya posisi x-ray apa yang diambil pada kasus tersebut?
A. Lateral + craniomedial
B. Mediolateral + Craniocaudal
C. Lateral + craniocaudal
D. Mediolateral + Dorsoventral
E. Lateral + Ventrodorsal
Posisi x-ray untuk mengambil gambar stifle joint: Mediolateral dan Craniocaudal/Caudocranial

83. Sampel dari hewan diperiksa kemudian ditemukan piriform di eritrosit pada preparat darah
hewan. Agen tersebut adalah... ():
a. Trypanosoma sp.
b. Theleria sp.
c. Babesia sp.
d. Anaplasma sp.
e. Haemoproteus sp.

Ekstraeritrosit mirip daun Dieritrosit, bulat-lonjong


Dieritrosit, piriform Dieritrosit, bulat kecil

Intraeritrosit, seperti halter

84. Uji diagnosa untuk Mycobacterium adalah…


a. Pewarnaan gram
b. Giemsa
c. Perwarnaan asam
d. Pewarnaan negatif
e. Methylen blue

Bakteri Mycobacterium memiliki dinding dengan lemak dan zat lilin tinggi serta tahan
asam (mycolic acid) sehingga tidak dapat ditembus oleh zat warna terlarut dalam air tanpa
pemanasan oleh karea itu digunakan teknik perwarnaan asam: Ziehl-Neelsen (ZN)

85. Pewarnaan yang umum untuk mendeteksi Mycoplasma adalah…


a. Pewarnaan gram
b. Giemsa
c. Perwarnaan asam
d. Pewarnaan negatif
e. Methylen blue

Mycoplasma merupakan organisme sel prokaryot paling kecil dan sederhana (tidak
mempunyai dinding sel), Mycoplasma bisa diwarnai dengan pewarnaan gram negatif dan
bersifat anaerob. Disamping itu pewarnaan Dianes juga dapat dilakukan untuk membantu
melihat mikrokoloni dengan mewarnai sentral koloni biru

86. Jika ada klien anda panik membawa anjing yang mengalami distokia apa yang akan anda
lakukan?
a. Ikut panik dan memeriksa hewan agar dapat menentukan tindakan yang tepat
b. Langsung melakukan tindakan penanganan segera
c. Meminta klien untuk tenang
d. Memberikan surat rujukan dan meminta klien mencari klinik lain
e. Tetap tenang dan memeriksa hewan agar dapat menentukan tindakan yang tepat

Salah satu teknik komunikasi veteriner pada keadaan genting dan klien panik, dokter
hewan diharapkan dapat mengontrol diri untuk tetap tenang dan melalukan prosedur medis
yang diperlukan,

87. Seekor ayam terdiagnosis terinfeksi poxvirus ditandai dengan terbentuknya nodul di daerah
wajah dan jengger. Gambar mikroskopik yg terlihat adalah?
a. Ada degenerasi hidropik pada stratum basal dan badan inklusi di intranuklear
b. Ada degenerasi hidropik pada stratum spinosum dan badan inklusi di intraseluler
c. Ada degenerasi hidropik pada stratum basal dan badan inklusi di sitoplasma
d. Ada degenerasi hidropik pada stratum spinosum dan badan inklusi di sitoplasma
e. Ada degenerasi hidropik pada stratum basal dan badan inklusi di ntraseluler

Ada degenerasi hidropik pada stratum spinosum dan badan inklusi di sitoplasma

88. Lembaga keuangan/bank yang mendanai One Health adalah...


a. IMF
b. World bank
c. HSBC
d. BCA
e. Islamic Development Bank

The World Bank has over US$ 1.5 billion on One Health in operations, including livestock
and agriculture projects that include One Health approaches, and One Health-oriented
projects that focus entirely on reducing the risk of emerging health threats.

89. Diberikan suatu data pada tabel yang berisi informasi tingkat kejadian dan kematian pada
suatu peternakan ayam akibat kasus AI.

Contoh: Di suatu peternakan ayam terdapat 800 ekor yang diamati dan pada awalnya
semuanya sehat. Selama pengamatan terdapat 701 ekor yg terdeteksi positif AI, dan
ditemukan terdapat 73 ekor yang mati

Pertanyaan: Cara menghitung insidensi dari kasus AI yang tepat adalah…


a. 701/(800+99)*ITC
b. 701/(800+99)/2*ITC
c. 73/(800+99)/2*ITC
d. 73/(800+99)*ITC
e. 701/(800+73)/2*ITC

Insidensi adalah nilai yang mengambarkan jumlah kasus baru yang terjadi di dalam suatu
populasi selama periode waktu tertentu. Insidensi mengukur pergerakan individu dari
status bebas penyakit ke status sakit

90. Dasar penilaian untuk mengarahkan diri dapat mengukur kesejahteraan hewan adalah ?
a. Bagaimana makan & cara memberi makan
b. Bagaimana memelihara & merawat
c. Apa hewannya & bagaimana cara merawat
d. Apa yang dibutuhkan & bagaimana memenuhi kebutuhan itu
e. Bagaimana cara merawatnya

Aku kurang paham det ini maksudnya apa yang nomer 92 dh ku browsing ga nemu-nemu
maap

91. Welfare output assesment adalah ?


a. Kesehatan, fisiologis, perilaku hewan
b. Play
c. Grooming
d. Housing
e. Feeding

Pendekatan untuk menilai atau mengukur kesejahtaraan hewan


- Empirical : cortisol, heart rates, cathecholamines
- Input / resource: housing, feeding, stockmanship
- Output / animal based: physical, records, behaviour
- Quanlitative vs quantitative: descriptive terms
- Positive/negative aspects: play, grooming

92. Seekor kucing mengalami alopecia pada daerah telinga, kepala, abdomen, dan kaki. Uji yang
digunakan untuk meneguhkan diagnosa adalah ?
a. Swab
b. Pemeriksaan langsung menggunakan wood lamp
c. Scraping, dengan penambahan KOH 10% dan dilanjutkan pemeriksaan di bawah
mikroskop
d. Scraping, dengan penambahan lcb dan dilanjutkan pemeriksaan di bawah mikroskop
e. Scraping, dengan penambahan NaOH dan dilanjutkan pemeriksaan di bawah mikroskop

Scraping
- Merupakan salah satu metode sitologi yang digunakan untuk meneguhkan diagnosa
penyakit kulit
- Perubahan klinis yang dapat diteguhkan dengan metode scraping yaitu adanya
alopecia, krusta, papula, dan vesicula yang disebabkan adanya ektoparasit yang
mengakibatkan hiperkeratosis.
- Teknik sampling melakukan kerokan kulit yang diambil diarea sekitar lesi – hasil
diletakan pada objek glass – ditetesi KOH 10 % -- kemudian diamati dibawah mikroskop.
- Salah satu jenis ektoparasit yangdapat ditemukan yaitu sarcoptes scabei dan Notoedres
cati (pada kucing yang mengakibatkan scabiosis)
- Metode lain yang dapat digunakan untuk mendiagnosa scabiosis adalah burrow ink
test (test tinta terowongan) dilakukan dengan meneteskan tinta cina pada kulit yang
terinfeksi – ditutup selama 20 hingga 30 menit – hasil positif (+) ditunjukan dengan
adanya gambaran khas berupa warna tinta dalam jaringan berbentuk zig-zag.

Wood Lamp
- Merupakan perangkat yang bisa digunakan oleh dokter hewan untuk mengidentifikasi
invasi dermatofita pada permukaan kulit dan rambut (dermatofitosis).
- Dermatofitasis atau ringworm merupakan keratinisasi pada epidermis termasuk kuku dan
rambut. Kausa dermatofitosis adalah infeksi fungi seperti Microsporum, trycophyton,
dan epidermophyton.

93. Kucing dayang setelah kecelakaan akibat tertabrak, terdapat fraktur di area os patela, tibia,
dan fibula. Metode diagnosa apa yang digunakan untuk meneguhkan hal tersebut ?
a. x-ray
b. MRI
c. USG (menentukan diagnosa penunjang untuk pemeriksaan tulang)
d. Fluoroscopy
e. CAT Scan
X-Ray
- X-ray merupakan alat penunjang diagnostik yang memanfaatkan sinar x untuk
memberikan pencitraan atau gambar organ yang mengalami kelainan.
- Fungsi: mendeteksi penyakit metastatik pulmonary neoplasm, heart disease, intestinal
obstruksi, fraktura, dll.
- X-ray juga dapat digunakan untuk kepentingan penyobatan pada penyakit hewan yaitu
sinar X sebagai terapi penyakit tumor.

MRI (Magnetic Resonance Imaging)


- MRI merupakan alat penunjang diagnostik yang memanfaatkan radiasi ionisasi sebagai
sumber energi untuk menggambarkan struktur organ tubuh hewan berupa
potongan-potongan halus cross-sectional.
- Fungsi: pemeriksaan otak dan susunan saraf tulang punggung, pemeriksaan jantung,
otak, hati, pankreas, organ reproduksi jantan dan betina, jaringan lunak, aliran darah, dan
deteksi tumor.

USG (Ultrasonografi)
- USG merupakan alat penunjang diagnostik yang memanfaatkan interaksi antar
gelombang suara yang berfrekuensi tinggi (2 -13 MHz) dengan organ untuk
mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada jaringan lunak / soft tisue.
- Fungsi: pemeriksaan kebuntingan dalam mengevaluasi perkembangan fetus,
pemeriksaan kelainan-kelainan pada pembuluh darah jaringan dan organ-organ dalam,
serta redioterapi (biopsi dan pengeluaran cairan).

Fluoroscopy
- Fluoroscopy merupakan alat penunjang diagnostik yang memanfaatkan paparan sinar
X secara real time untuk mempelajari struktur tubuh yang bergerak dan proses
yang dinamis.
- Fungsi: memriksa sistem tubuh seperti pencernaan, urinaria, pernafasan, dan reproduksi

CT Scan (Computed tomography Scan)


- CT scan merupakan alat penunjang diagnostik yang memanfaatkan sinar X halus
transaxially yang dilakukan pada hewan kemudian diukur atenuasinya pada beberapa
lokasi tubuh hewan.
- Suatu metode pencitraan struktur organ tubuh hewan berupa potongan-potongan
halus. Gambaran akan disimpan dalam bentuk film format komputer atau kaset video
yang disimpan dalam kaset magnetic.
- Fungsi : pemeriksaan kepala dan tulang punggung yang berkaita dengan penyakit syaraf.
94. Apa yang dapat dilakukan untuk mengambil kutu pada hewan ?
a. Dilakukan di klinik
b. Pemilik mengambil sendiri dengan dicabut diujung kepala kutu
c. Kutu dikasih api biar pergi
d. Dimandikan
e. Dicukur gundul oleh owner

Koleksi ektoparasit
- Koleksi ektoparasit harus dilakukan oleh dokter hewan di klinik.
- Teknik koleksi pinjal dapat dilakukan secara manual menggunakan sisir pada seluruh
tubuh hewan – pinjal yang berjatuhan dikumpulkan dalam vial yang berisi alkohol 70%
agar mati atau untuk diawetkan sebagai koleksi.
- Teknik koleksi kutu yang berada di dermis atau kulit yaitu dengan metode scraping atau
kerokan kulit yang dimasukan dalam KOH 10% (fungsi KOH 10%: sebagai agen
keratolotik yaitu untuk melisiskan keratin yang adapa pada kerokan kulit dan rambut
yang diambil).

95. Terdapat klien membawa kucing dalam kondisi bunting, kemudian terdapat nanah keluar
dari vulva. Sebagai dokter hewan apa yang harus kita lakukan ?
a. Melakukan rontgen dan kemudian operasi
b. Melakukan operasi darurat
c. Kita ikut panik juga
d. Melakukan USG, mengevaluasi, kemudian mempertimbangkan tidakan pengobatan dan
pembedahan.
e. Melakukan pengobatan langsung tanpa melakukan diagnosa

- Sebagai seorang dokter hewan harus bijak dalam melakukan tindakan dan harus
didasarkan pada gejala klinis yang terlihat serta hasil diagosa penunjang yang di
dapatkan. Kemudia sebagai dokterhewan harus mampu mengevaluasi hasil yang didapat
untuk menentukan tindakan selanjutnya guna pengobatan ataupun pembedahan.
- Contoh kasus dengan nanah keluar daru vulva adalah pyometra terbuka.
› Pyometra merupakan gangguan reproduksi pada hewan akibat infrkdi kronis
dan menyebabjan adanya akumulasi cairan purulent dalam lumen uterus.
› Kausa: pemberian hormon progesteron dalam jangka waktu yang lama sehingga
menunda atau menekan estrus, tindakan OH yang tidak berhasil sehingga
meninggalkan sisa jaringan uterus, dan infeksi pasca perkawinan.
› Pengarus esterogen dan progesteron dalam kasus pyometra: esterogen akan
menstimulasi endometrium agar progesteron dapat bekerja secara maksimal
merangsang pertumbuhan kelenjar endometrium dan meningkatkan eksudasi.
Selain itu progesteron akan menghambat sistem imunitas uterus terhadap bakteri
yang berasal dari vagina \. Kondisi ini mengakibatkan uterus mengalami infeksi
sekunder dari bakteri yang mengakibatkan pyometra.
› Jenis pyometra: secara klinis pyometra terbagi menjadi 2 yaitu pyometra
tertutup /closed pyometra dan pyometra terbuka / open pyometra.
› Gejala klinis umum: depresi, muntah, anoreksia, polidipsia, poliuria, diare,
dehidrasi, letarghy, distensi abdominal, dan rasa sakit pada abdomen sat
dipalpasi.
› Pyometra terbuka: ditandai dengan adanya leleran merah kecoklatan atau
leleran sanguinopurulent dari vulva.
› Identifikasi pyometra: dapat didiagnosa denga melihat riwayat reproduksi dan
operasi, observasi klinis, pemeriksaan klinis dan organ reproduksi, hematologi
analitis, palpasi abdonem, dan diagnosa pencitraan (USG).

96. Jika diketahui prevalensi penyakit 1%, tingkat kepercayaan 95, jumlah ayam 100 ekor.
Berapa jumlah sampel (n) ayam yang harus diambil ?
a. 15
b. 16
c. 17
d. 18
e. 19

4 𝑝𝑞 4 𝑥 1% 𝑥 1−1% 0.0396
𝑛= = = = 15,84 = 16 =
𝐿2 0.052 0.0025

97. Penyakit Japanese Enchepalitis, banyak ditemukan di persawahan dan pertenakan babi,
bagaimana konsep one health?

a. memberantas nyamuk culex menjauhi pertenakan babi


b. melaksanakan pemberantasan nyamuk, melaksanakan vaksinasi pada peternak
babi, serta meningkatkan sanitasi lingkungan
c. melaksanakan vaksinasi pada babi
d. mengobati babi yang terinfeksi
e. memberantas babi yang terinfeksi
 Dalam siklus hidup virus JE, manusia berperan sebagai dead-end host, sedangkan peran
kelelawar dalam transmisi virus JE masih belum banyak diketahui. Dengan melihat konsep
One Health yang menitikberatkan pada adanya hubungan yang erat antara kesehatan
manusia, hewan, dan lingkungan, maka keterlibatan multidisiplin dalam pengendalian
penyakit JE sangat diperlukan. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan
identifikasi nyamuk vektor virus JE dan babi sebagai hewan potensial reservoir virus JE,
serta identifikasi faktor risiko transmisi virus JE berbasis lingkungan.

98. Kota A adalah daerah dengan laporan kasus kejadian antraks dengan frekuensi kejadian
tetap, istilah untuk penyakit ini adalah
a. Endemik
b. Pandemi
c. Sporadik
d. Epidemik
e. Outbreak
 Endemik: Endemik adalah penyakit menular yang terus menerus terjadi di suatu tempat
atau prevalensi suatu penyakit yang biasanya terdapat di suatu tempat.
Fenomena endemik: Penyakit yang umum terjadi pada laju yang konstan namun cukup
tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik, contoh penyakit endemik adalah
DBD.
 Pandemi: Pandemi adalah Penyakit yang berjangkit menjalar ke beberapa Negara atau
seluruh benua
 Sporadik: Kejadian ini relative berlangsung singkat umumnya berlangsung di beberapa
tempatdan pada waktu pengamatan masing-masing kejadian tidak saling berhubungan,
misalnya dalam proses penyebarannya
 Epidemik: Kenaikkan kejadian suatu penyakit yang berlangsung cepat dan dalam jumlah
insidens yang di perkirakan.Contohnya : Filariasis
 Outbreak: Outbreaks adalah peningkatan kejadian penyakit yang melebihi ekspektasi
normal secara mendadak pada suatu komunitas, dibatasi tempat dan periode waktu tertentu

99. Emerging Infectious Diseases (EID)/Re- EID bila tidak ditangani dengan komprehensif dan
profesional maka dapat menyebabkan dampak yang tidak terduga, khususnya terhadap
kesehatan manusia. Terdapat 3 tantangan utama dalam menghadapi EID (zoonosis)
tantangan utama tersebut adalah:
a. Karakter alamiah penyakit (nature of disease), asesmen risiko terhadap manusia (to
assest), munculnya pandemi penyakit asal hewan (animal origins)
b. Kesehatan hewan, kesehatan manusia, kesehatan lingkungan
c. koordinasi lintas sektor, pencegahan penularan zoonosis, pengembangan sumber
daya
d. karakter sumber daya, peningkatan kualitas sarana prasarana, promosi kesehatan
e. promosi kesehatan, gaya hidup sehat dan bersih, meningkatkan kualitas kesehatan
manusia
 Tiga tantangan yang harus dipahami dalam menghadapi zoonosis, yaitu: 1) karakter
alami penyakit (the nature of disease), 2) menilai (to assess) resiko-resiko terhadap
manusia, 3) munculnya strain pandemi asal hewan (animal origin).

100. Ayam mati sulit nafas, patologi anatominya ada granuloma kuning pada paru dan kantung
hawa, isolasi ditumbuhkan di media sabourade dextrose agar, apa agen penyakitnya...
a. Tuberculosis
b. Colibasilosis
c. Mikotoksikosis
d. Aflatoxin
e. Aspergillosis
 Media spesifik aspergillosis adalah Sabouraud’s Dextrose agar (SDA)
101. Patologi anatomi usus ayam penuh fibrin tebal, disebut turkeys towel (handuk turkish), ciri
spesifik dari infeksi:
a. Aspergilus
NE/ clostridium perfringen juga bisa
b. Candida albicans
c. E Coli
d. Aflatoxin
e. Mikotoksin
 Tanda-tanda klinis pada ayam dewasa biasanya ringan dan mungkin termasuk penurunan
berat badan ringan, lesu, dan bulu kusam. Ayam muda mungkin memiliki penyakit yang
lebih parah, terutama jika mereka mengalami gangguan kekebalan. Tanda-tanda klinis
pada ayam termasuk anoreksia, stasis tanaman, plak putih di rongga mulut, regurgitasi, dan
penurunan berat badan. Infeksi lokal di rongga mulut dapat menyebabkan kesulitan
menelan atau halitosis. Dengan infeksi berat, mungkin ada tanaman lengkap dan stasis GI.
Penebalan fibrin (Turkish-towel appearance). Infeksi pada proventrikulus dan ventrikulus
juga dapat terjadi dan dapat menyebabkan gejala klinis yang lebih parah seperti penurunan
berat badan, regurgitasi, diare, dan depresi.

102. Rodensia liar, dikandangkan dan diberikan stimulasi eksternal, berupa kejutan dan bunyi
yang kuat, maka respon nya, kecuali
a. Berlari menjauh dan takut
b. denyut jantung meningkat
c. tekanan darah naik
d. denyut jantung menurun.
e. Nafas meningkat

103. Kalo ada orng yang digigit anjing didaerah endemis rabies, tetapi tidak diketahui anjing
tersebut rabies atau tidak, berapa lama dilakukan observasi terhadap anjing?
a. 14 hari
b. Tergantung masa inkubasi
c. Maksimal 14 hari karena waktu inkubasinya 14 hari
d. 10 hari
e. Kurang dari 10 hari
 Di negara dimana rabies terjadi merata di sebagian besar populasi anjing dan kucing,
diwajibkan memulai pengobatan dan mengobservasi anjing/kucing yang menggigit selama
10 hari. Jika hewan tetap sehat selama periode observasi maka profilaksis pasca-
pajanan/post-exposure rabies prophylaxis (PEP) dapat berfungsi sebagai regimen pra-
pajanan, dengan kata lain vaksin yang telah diberikan dapat menjadi pengebalan untuk
mencegah rabies jika tergigit di kemudian hari.

104. Bagaimana cara efektif mencegah penularan anthrax?


a. Dikubur minimal kedalaman 2m permukaan tanah dengan hewan atau dibakar
ditambah dengan pemberian kapur.
b. Perlakuan terhadap hewan yang dinyatakan berpenyakit anthraks dilarang untuk
dipotong.
c. Bagi daerah bebas anthraks, tindakan pencegahan didasarkan pada pengaturan yang
ketat terhadap pemasukan hewan kedaerah tersebut.
d. Anthraks pada hewan ternak dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan
pada semua hewan ternak di daerah enzootik anthraks setiap tahun sekali, disertai
cara-cara pengawasan dan pengendalian yang ketat.
e. Semua Jawaban benar.

Anda mungkin juga menyukai