Anda di halaman 1dari 14

TAENIASIS

DAN
CYSTICERCOS
IS
Andhika yudha prawira
20830001
Program Profesi Dokter Hewan
Universitas Wijaya Kusuma surabaya
DEFINISI DAN
ETIOLOGI
Taeniasis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh adanya manifestasi cacing cestoda
Taenia sp (Taenia solium/Taenia saginata) pada saluran cerna

Cysticercosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh manifestasi cysticerci


larva Taenia sp pada jaringan tubuh

ETIOLOGI
• Taenia solium / Taenia saginata
• Cestoda (cacing pita)
• Hidup pada GI tract
• T. solium (hidup pada babi)
• T. saginata (hidup pada sapi)
• Stadium larva dapat bersirkulasi di darah dan
berkembang menjadi cyst (cysticerci) di dalam
jaringan tubuh
DEFINISI DAN
ETIOLOGI
Taeniasis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh adanya manifestasi cacing cestoda
Taenia sp (Taenia solium/Taenia saginata) pada saluran cerna

Cysticercosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh manifestasi cysticerci


larva Taenia sp pada jaringan tubuh

ETIOLOGI
• Taenia solium / Taenia saginata
• Cestoda (cacing pita)
• Hidup pada GI tract
• T. solium (hidup pada babi)
• T. saginata (hidup pada sapi)
• Stadium larva dapat bersirkulasi di darah dan
berkembang menjadi cyst (cysticerci) di dalam
jaringan tubuh T. saginata T. solium
EPIDEMIOLOGI
Banyak terjadi di berbagai daerah peternakan negara
berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika latin

Di Indonesia, daerah endemis ditemukan pada Sumatera utara,


Bali, Papua, NTT, Lampung, Sulawesi Utaran, Sulawesi
Selatan, dan Kalimantan Barat

Prevalensi di daerah papua dan bali berkisar 2-48%

Determinan dipengaruhi sosio-ekonomi, budaya, hygiene-


sanitasi
SIKLUS HIDUP DAN
PENULARAN
• Manusia: Host definitive
• Babi dan sapi: Host
intermediet
• Fase dewasa berada di
GI tract manusia
• Fase larva termasuk
cysticerci berada pada
jaringan host definitive
dan intermediet
• Penularan melalui
konsumsi daging
terinfeksi cystiserci dan
kontaminasi faecal-oral
via lingkungan
SIKLUS HIDUP DAN
PENULARAN

• T. saginata mencapai
tahap dewasa 10-12
meinggu, T. solium 5-12
minggu
• Telur T. solim dapat
bertahan lama di
lingkungan
• Proglotid T. saginata
bersifat motile
GEJALA KLINIS
Seringkali gejala tidak spesifik dan asymptomatic

anoreksia

Malnutrisi, abdominal pain, mual, diare atau konstipasi jika cacing sudah
mencapai tahap dewasa

Jika menyerang otak, dapat mneyebabkan epilepsy, hydrocephalus, meningitis,


demensia

Cysticercosis di jaringan kulit menyebabkan nodul


DIAGNOSA
Riwayat gejala klinis, anamnesa

Pemeriksaan feses

Pencitraan radiologi

Serologis (ELISA)

PCR

Pemeriksaan daging post-mortem (host intermediet)


Pemeriksaan telur cacing pada feses

T. solium T. saginata
Pencitraan radiologi untuk
mendeteksi cysticerci
PENGOBATAN
Identifikasi suspect taeniasis, melalui survey

Pengobatan massal (Praziquantel, niclosamide,


albendazole)

• Praziquantel (50 mg/Kg BB selama 15 hari


berturut)
• Albendazole (15 mg/kg BB/hari selama 7 hari)
• Mebendazole (2x200 mg / hari selama 4 hari

Operasi pengeluaran cysticerci dari jaringan


PENGENDALIAN
Pencegahan dan pengobatan pada Pengobatan manusia yang
Pencegahan infeksi pada manusia
infeksi di Babi dan sapi terinfeksi Taenia

Memperbaiki manajemen pemeliharaan Perbaikan higine dan sanitasi tangan dan


Identifikasi suspect dan penederita
babi pangan

Menghentikan pemberian pakan dari sisa Pengedalian dan pemeriksaan daging pada
Pengobatan individu
manusia pada babi RPH

vaksinasi Pengobatan massal Afkir daging yang terinfeksi

Pengobatan dengan oxfendazole 30 mg/Kg


Memasak daging dengan baik dan matang
BB

Perbaikan fasilitas peternakan, seperti toilet


Edukasi
dan air bersih

Perbaikan sanitasi dan hygiene


REFERENSI
• Aung AK & Spelman DW. 2016. Review article: Taenia solium Taeniasis and Cysticercosis in
Southeast Asia. Am J Trop Med Hyg, 94(5), pp 947–954
• Setiyani E. Taenia saginata. Balaba. 2011;7(2):57- 8.
• OIE. 2005. Taenia Infection. http://www.cfsph.iastate.edu/ Factsheets/pdf/taenia.pdf. (10 Maret 2009)
• WHO. 2020. Taeniasis/cysticercosis. www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/taeniasis-cysticerscosis
• Estuningsih SW. 2009. Taeniasis dan sistiserkosis merupakan penyakit
• Zoonosis parasite. Wartazoa, Vol. 19 No. 2, pp 84-92
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai