Anda di halaman 1dari 5

MODUL III

Bidang Keahlian : Semua Jurusan


Page | 1
Program Keahlian : Semua Jurusan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Fase : E
Nama penyusun : Guru PABP (Hariri, S.Pd.I., M.Pd.I)
Intansi : SMKN 1 Susukan
Semester : 1 (Ganjil)
BAB : Bab 3. Syu’abul Iman (Cabang-cabang Iman)
Pertemuan/jam 10-14/18 jam (Nopember-Desember 2022)

Tujuan Pembelajaran Ketercapaian Kriteria Tujuan Pembelajaran (KKTP)


(Aqidah) Menganalisis 1. Melalui metode inquiry learning dan small group discussion, peserta didik mampu
makna syu‘ab alīmān menganalisis makna syu’abul iman (cabang-cabang iman) pengertian, dalil, macam dan
(cabang-cabang iman), manfaatnya
pengertian, dalil, macam 2. Melalui metode project-based learning dan mind map, peserta didik mampu mempresentasikan
dan manfaatnya makna syu’abul iman (cabang-cabang iman);
3. Melalui metode reflective thinking, peserta didik mampu meyakini bahwa dalam iman terdapat
banyak cabang-cabangnya;
4. Melalui metode reflective thinking peserta didik mampu membiasakan sikap disiplin, jujur, dan
bertanggung jawab yang merupakan beberapa cabang iman dalam kehidupan.

Pertemuan : 1-3
Langkah Pembelajaran Keterangan
KEGIATAN AWAL  Salam dengan salam pembuka, berdoa sebelum belajar
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan mengawali kegiatan Pembelajaran.
 Membaca surat-surat pendek al-Qur’an
KEGIATAN INTI  Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang syu’abul iman (cabang- cabang Iman).
 Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta didik
terhadap infografis tersebut.
 Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabbur) dan menuliskan pesan-
pesan moral pada setiap gambar. Page | 2
 Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kisah manisnya Iman Sang Panglima, yang tetap teguh mempertahankan
akidahnya meskipun diiming-imingi dengan jabatan dan kenikmatan dunia, bahkan
meskipun diancam hendak dicabut nyawanya sekali pun.
 Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif tersebut di
buku masing-masing.
Penutup  Peserta didik ditanya apakah sudah memahami materi tersebut
 Klarifikasi/kesimpulan peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan materi
sebelum mengenal tulisan
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
 Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran
 Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik ditanya tentang nilai-nilai apa saja
yang di dapat dari pelajaran hari ini.
Kosakata yang Syu’abul Iman (Cabang-cabang Iman)
ditekankan/kata kunci
Metode dan aktivitas yang Catatan khusus:
disarankan serta alternatifnya Apabila aktivitas pembelajaran dilakukan jarak jauh (dalam jaringan) maka diberikan alternatif sebagai berikut:
menggunakan metode demontrasi dengan aplikasi meeting online seperti Microsoft Teams, Zoom Meeting, Google
Meet, Webex, dan sejenisnya. Atau menggunakan akun media sosial seperti Facebook, Instagram, Telegram,
Whatsapp dan sejenisnya. Dalam hal ini guru memberikan contoh langsung bacaan Al- Qur`an, kemudian peserta
didik menirukan bacaan tersebut berulang kali sampai fasih dan lancar hingga mampu menghafalnya.
Sumber belajar utama atau 1. Al-Qur`an dan Terjemah, Kementerian Agama RI, 2. Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab, 3. Tafsir Ibnu
sumber lain Katsir karya Ismail bin Umar al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri ad-Dimasyqi, 5. Tafsir al-Maraghi karya
Ahmad Mustofa al-Maraghi, 6. Lubabun Nuqul fii Asbaabin Nuzul, karya Jalaluddin As-Suyuthi
2. Kitab Hadis Riyadhus Shalilih karya Imam Nawawi
Buku Tajwid “Tuhfatul Athfal” karya Syeikh Sulaiman al-Jumzuri
ASESMEN
Penilaian sikap berupa observasi yang berasal dari catatan kegiatan
Penilaian Sikap
rutin peserta didik, baik yang terkait dengan ibadah mahdhah (seperti shalat, puasa sunah, membaca Al-Qur`an, dll) maupun ibadah
sosial (seperti membantu orang lain, dll), begitu pula perilaku yang terkait dengan materi, yakni berlomba dalam kebaikan dan
etos kerja. Page | 3
Penilaian Pengetahuan ( Tes Tulis, Lisan, Penugasan, Forto Folio)
Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian
Sikap Sosial Penilaian sikap Sepiritual dari, guru mata pelajaran PABP dan PPKN, guru BK, guru wali kelas (dari semua
guru), dan teman sejawat denagan dengan mendiskiripsikan dan bentuk penilaiannya A: Sangat Baik, B: Baik,
C: Cukup, D: Kurang. Penilaian sikap ini selama proses KBM di dalam kelas/luar kelas
Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
1) Peserta didik dapat membaca dan menghafalkan Q.S. al-A’rāf/7:180 dan Q.S. al-
An’ām/6:82 serta hadis terkait dengan lancar dan sesuai kaidah tajwid.
Contoh rubrik penilaian membaca
Sko
No Nama Surat r
4 3 2 1
1. Q.S. al-A’rāf/7:180
2.
QS. Al-Isra’ Ayat 100

Keterangan:
Skor 4
Lancar dan sesuai kaidah tajwid Nilai maksimal adalah 4 X 3 = 12
Skor 3 Penghitungan nilai
Kurang lancar tapi sesuai kaidah tajwid
Skor 2 Skor yang diperoleh X 100 =
Lancar tapi tidak seuai kaidah tajwid Skor maksimal
Skor 1
Tidak lancar dan tidak sesuai kaidah tajwid
Catatan guru:
………………………………………………………………
……………
Page | 4

Uraian Materi

Syu’batul iman

a. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-A’rāf/7:180


‫َۖ وهّٰلِل ِ ااْل َسْ َم ۤا ُء ْالحُسْ ٰنى َف ْادع ُْوهُ ِب َه ۖا َو َذرُوا الَّ ِذي َْن ي ُْل ِح ُد ْو َن ف ِْٓي اَسْ َم ۤا ِٕى ۗ ٖه َسيُجْ َز ْو َن َما َكا ُن ْوا َيعْ َملُ ْو َن‬
Artinya:
“Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul ĥusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 5 tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. al A’rāf/7:180)
Dalam ayat lain dijelaskan bahwa al-Asmā’u al-Ĥusnā merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga
tingginya. Berdoa dengan menyebut al-Asmā’u al-Ĥusnā sangat dianjurkan menurut ayat tersebut.
b. Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan Imam Bukhari Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka
ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari) Berdasarkan hadis di atas, menghafalkan al-Asmā’u al-Ĥusnā akan mengantarkan orang yang
melakukannya masuk ke dalam surga Allah Swt. Apakah hanya dengan menghafalkannya seseorang dengan mudah akan masuk ke
dalam surga? Jawabnya, tentu saja tidak. Karena menghafalkan al-Asmā’u al-Ĥusnā harus diiringi juga dengan menjaganya, baik
menjaga hafalannya dengan terus-menerus menżikirkannya, maupun menjaganya dengan menghindari perilakuperilaku yang
bertentangan dengan sifat-sifat Allah Swt. dalam alAsmā’u al-Ĥusnā tersebut. Untuk memperkuat penjelasan di atas
Page | 5

Anda mungkin juga menyukai