Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS

GURU PEMBIMBING KHUSUS


TAHAP PEMAHAMAN KONSEP

Oleh :

ERNAS YUNIANTO, S.Pd. SD


SD Negeri 1 Punung
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS
GURU PEMBIMBING KHUSUS TAHAP PEMAHAMAN KONSEP

A. Pengantar

Inklusif secara bahasa merupakan kata sifat yang berarti mencakup atau melibatkan
semua. Berdasarkan arti kata tersebut, pendidikan inklusif secara sederhana dapat diartikan
sebagai pendidikan yang mencakup dan melibatkan semua peserta didik dengan keberagamannya
termasuk didalamnya peserta didik yang rentan terhadap marginalisasi dan pemisahan. Pendidikan
Inklusif merupakan upaya pencakupan untuk pemenuhan hak pendidikan bagi semua.
Pendidikan inklusif hakikatnya merupakan filosofi pendidikan, bukan istilah kebijakan atau legislasi
dalam pendidikan (Sunanto). Inklusif merupakan filosofi tentang hidup dengan keberagaman,
belajar dari keberagaman, dan belajar dengan keberagaman. Inklusif merupakan sebuah proses,
yaitu dimana kita terus mencari cara-cara terbaik untuk berespon terhadap keberagaman. Oleh
karenanya Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon kebutuhan yang
beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam belajar, budaya dan masyarakat,
dan mengurangi eksklusivitas di dalam dan dari pendidikan (Booth, 1996). Pendidikan inklusif pun
merupakan bagian penting dari proses terciptanya masyarakat yang inklusif.
Dalam pendidikan inklusif tidak memandang keberagaman peserta didik sebagai masalah.
Pendidikan inklusif justru memandang bahwa lingkungan lah sebagai masalah utamanya (Alimin,
2013). Alimin (2013) menjelaskan bahwa semua anak memungkinkan dapat belajar dengan
optimal jika dilakukan perubahan/penyesuaian lingkungan yang akomodatif terhadap kebutuhan
dan hambatan belajar anak. Sehingga apabila lingkungan bisa berubah lebih baik dalam merespon
terhadap keberagaman, maka layanan pendidikan bagi semua akan lebih baik.
Menurut UNESCO (2005:15-16) dalam Guidelines for Inclusion: Ensuring Access to
Education for All menyatakan ada empat elemen penting dalam inklusi: 1. Inklusi adalah proses
(Inclusion is a process). 2. Inklusi berkaitan dengan identifikasi dan menghilangkan hambatan
(Inclusion is concerned with the identification and removal of barriers). 3. Inklusi adalah tentang
kehadiran, partisipasi dan prestasi semua siswa. 4. Inklusi melibatkan penekanan khusus pada
kelompok peserta didik yang mungkin berada di risiko terpinggirkan, exclusion, kurang berprestasi.
Menurut Centre for Studies on Inclusive Education (CSIE) di Inggris terdapat 10 alasan yang
mendasari pendidikan inklusif yaitu:

1. semua anak mempunyai hak untuk belajar bersama;


2. anak-anak tidak harus diperlakukan diskriminatif dengan dipisahkan dari kelompok lain karena
kecacatannya;
3. para penyandang cacat yang telah lolos dari pendidikan segregasi menuntut segera diakhirinya
sistem segregasi;
4. tidak ada alasan yang sah untuk memisahkan pendidikan bagi anak cacat, karena setiap orang
memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing;
5. banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi akademik dan sosial anak cacat yang
sekolah di sekolah integrasi lebih baik daripada di sekolah umum;
6. tidak ada pengajaran di sekolah segregasi yang tidak dapat dilaksanakan di sekolah umum;
7. dengan komitmen dan dukungan yang baik pendidikan inklusi lebih efisien dalam penggunaan
sumber belajar;
8. sistem segregasi dapat membuat anak menjadi banyak prasangka dan rasa cemas (tidak
nyaman);
9. semua anak memerlukan pendidikan yang membantu mereka berkembang untuk hidup dalam
masyarakat yang normal;
10. hanya sistem inklusiflah yang berpotensi untuk mengurangi rasa kekhawatiran, membangun
rasa persahabatan, saling menghargai dan memahami.
B. Dasar Pelaksanaan

- Dasar pelaksanaan mengacu pada surat penetapan atau surat undangan dari Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga
Kependidikan No. 2150/B6/DT.00.09/2022
- Surat Tugas dari kepala Sekolah SD Negeri 1 Punung tertanggal 12 Agustus 2022.

C. Penyelenggara
Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

D. Jadwal & Kegiatan

- Jadwal pelaksanaan bimtek dilaksanakan mulai tanggal 20 s/d 29 Oktober tahun 2022
dilaksanakan secara Daring dan LMS
- Adapun kegiatan sebagai berikut :
- Tanggal 20 Oktober 2022 : Mandiri 1, tentang Pengantar, Kebijakan, Panduan Kegiatan,
Petunjuk Pembelajaran Daring, Vicon-1, Pembukaan, Penjelasan Teknis.
- Tanggal 21 Oktober 2022 : Mandiri 2, tentang eksplorasi konsep materi Konsep Dasar
Pendidikan Inklusif
- Tanggal 22 Oktober 2022 : Mandiri 3, tentang eksplorasi konsep materi Keberagaman
Jenis Kebutuhan Peserta Didik, Vicon-2, Penjelasan Materi Konsep Dasar Pendidikan
Inklusif dan keberagaman Jenis Kebutuhan Peserta Didik.
- Tanggal 24 Oktober 2022 : Mandiri 4, tentang eksplorasi konsep materi Pengenalan
Program Kebutuhan Khusus.
- Tanggal 25 Oktober 2022 : Mandiri 5, tentang eksplorasi konsep materi Sistem
Dukungan, Vicon-3, Penjelasan Materi Pengenalan Program Kebutuhan Khusus dan
Sistem Dukungan.
- Tanggal 26 Oktober 2022 : Mandiri 6, tentang eksplorasi konsep materi Sistem Layanan
Pembelajaran.
- Tanggal 27 Oktober 2022 : Mandiri 6.2, tentang eksplorasi konsep materi Sistem
Layanan Pembelajaran, Vicon-4, Penjelasan Materi Sistem Layanan Pembelajaran.
- Tanggal 28 Oktober 2022 : Diskusi dan pengiriman tugas, umpan balik.
- Tanggal 29 Oktober 2022 : Vicon-5, Instrumen Evaluasi Bimtek, Tes Akhir, Pengisian
RTL, PBS, Diskusi dan Refleksi.

E. Pihak yang terlibat


Dalam bimbingan teknis tahap pemahaman konsep pendidikan Inklusif yang dilaksanakan
secara daring ini berjalan dengan sangat baik dengan dipandu oleh mbak Diya Rofika
Rahmawati, S.Pd sebagai Fasilitator dan Ibu Ima Kurrotun Aini, M.Pd sebagai Nara Sumber yang
sangat menguasai tentang konsep dasar pendidikan inklusif di Sekolah.
F. Hasil kegiatan/Luaran/output
Dampak yang diharapkan dari penyelenggaraan bimbingan teknis pemenuhan guru
pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, antara lain:

- Terpenuhinya sebagian dari kebutuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara


pendidikan inklusif.
- Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang filosofi dan konsep dan prinsip
dasar penyelenggaraan pendidikan inklusif;
- Meningkatnya sikap positif terhadap keberagaman karakteristik peserta didik
berkebutuhan khusus;
- Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan identifikasi dan
asesmen bagi PDBK.
- Meningkatnya keterampilan guru terampil untuk mendeteksi potensi belajar, hambatan
perkembangan, dan kebutuhan belajar PDBK.
- Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyesuaian (adaptasi)
kurikulum, pembelajaran, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

G. Penutup
Laporan ini merupakan acuan umum yang mengingat dalam pelaksanaan Kegiatan
Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pebimbing Khusus di sekolah penyelenggara Pendidikan
inklusif tahap pemahaman konsep. Tingkat keberhasilan kegiatan ini sangat bergantung pada
pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguh-sungguh dari segenap unsur
pelaksana proses.

Pacitan, 3 Novermber 2022


Peserta,

( ERNAS YUNIANTO, S.Pd. SD )

LAMPIRAN
1. Sertifikat
2. SK penugasan
3. Foto kegiatan
FOTO KEGIATAN SOSIALISASI TENTANG PERAN DAN FUNGSI GURU PEMBIMBING KHUSUS

Anda mungkin juga menyukai