1 Karakterisasi sampel dengan tanpa perlakuan dan dengan perlakuan penambahan
CR w/ Bacillus Cohni 3.1.1 Preparasi sampel sampel dengan tanpa perlakuan dan dengan perlakuan penambahan CR w/ Bacillus Cohni dikumpulkan dan disentrifugasi pada 8000 xg selama 10 menit dalam suhu 4oC untuk memisahkan biomassa sel dan partikel tersuspensi lainnya. Senyawa induk dan metabolitnya diekstraksi dari supernatan setelah metode ekstraksi cair-cair menggunakan etil asetat dan sampel dengan volume yang sama (Bharagava et al., 2018). Ekstrak dikeringkan di atas natrium sulfat anhidrat dan diuapkan sampai kering dalam arotary evaporator (Rotavapor RE 120 Buchi, Flawil., Swedia) dan digunakan dalam analisis FT-IR. Untuk analisis GC-MS, residu kering dilarutkan dalam HPLC grade dichloromethane (DCM), disaring melalui filter membran (0,22μm) (MilliporeLtd, Bedford., MA) sebelum diinjeksikan ke dalam kolom. 3.1.2 Analisis FTIR Sampel kering dicampur dengan 400 mg KBr murni dengan perbandingan 5:95, campuran ditumbuk halus dan dihaluskan menjadi pelet tipis yang disiapkan dalam kondisi vakum dengan menggunakan mesin press hidrolik PCI berkapasitas 15 ton dan difiksasi dalam wadah sampel selama analisis. Sampel dianalisis dengan menggunakan NicoletTM6700 Thermo Scientific, USA, Spektrofotometer di mid inframerah (IR) dengan range 400–4000 cm −1 dengan kecepatan pindai 16. 3.1.3 Analisis GC-MS Ekstrak etilasetat (5μl) disuntikkan ke dalam kolom PE-5MS (diameter 0,18mm, panjang 20m, ketebalan film 0,18mm). Suhu kolom dijaga pada 80◦C (2 menit), 50–280◦C (10◦C min−1) dan waktu tahan (7 menit ). Gas helium digunakan sebagai gas pembawa dan laju aliran diprogram pada 1,0 ml min - 1 . Suhu port injeksi dan jalur transfer MS ditetapkan masing-masing pada 280◦C dan 290◦C. Bahan kimia induk dan metabolitnya dikarakterisasi berdasarkan RT (Waktu Retensi), pola fragmentasi, dan spektrum massa dengan menggunakan Pustaka NIS (Lembaga Standar dan Teknologi Nasional) (versi 1.10 beta, Shimadzu) 3.1.4 Penilaian toksisitas sampel dengan tanpa perlakuan dan dengan perlakuan penambahan CR w/ Bacillus Cohni 3.1.5 toksisitas sampel dengan tanpa perlakuan dan dengan perlakuan penambahan CR w/ Bacillus Cohni dievaluasi dalam hal parameter perkecambahan biji dan pertumbuhan bibit menggunakan biji P. mungoL. Untuk itu digunakan konsentrasi yang berbeda, 25, 50, 75 dan 100% (v/v) dari sampel yang tidak diberi perlakuan dan yang diberiperlakuan disiapkan. Air destilat digunakan sebagai kontrol. Sepuluh (10) benih sehat berukuran seragam P. mungoL. dipilih, permukaan disterilkan dengan larutan HgCl 2 2,0% selama 2 menit untuk menghilangkan kontaminasi jamur dan dicuci dengan air suling steril (Bharagava dan Chandra, 2010). Sepuluh benih ditempatkan di setiap cawan petri steril di antara kertas saring Whatman No. 1 (Whatman, Inggris) dan 5 ml dari setiap konsentrasi sampel dengan tanpa perlakuan dan dengan perlakuan penambahan CR w/ Bacillus Cohni digunakan untuk irigasi benih (Bharagava et al., 2018) dan diinkubasi pada suhu 28◦C dalam inkubator BOD selama 7 hari. Persentase perkecambahan biji dicatat setelah dua hari dan panjang akar dan tunas dihitung setelah tujuh hari masa inkubasi. Percobaan dilakukan dalam rangkap tiga. Persentase perkecambahan biji dicatat dengan menggunakan rumus berikut:
No of seeds germinated Germination %= ×100 % No of seed sowed
Download-fullpapers-Validasi Metode Penetapan Kadar Deltametrin Dalam Kubis (Brassica Oleracea Var. Capitata) Menggunakan Kromatografi Gas Dengan Detektor Ionisasi Nyala