JAMUR SUPERFICIAL
01 02 03
01 02 03
Tinea Kapitis Tinea Korporis Tinea Pedis
& Kruris
04 05
Tinea Unguium Tinea
Imbrikata
ANTIFUNGAL
Ketidaknyamanan pada
• Menghambat epoksidasi Terbinafine perut,
squalen pada jamur sehingga anoreksia, mual,
bersifat toksik bagi diare; sakit kepala; ruam
Alilamine jamur kulit dan
• Mengurangi ergosterol urtikaria kadang
• Mencegah pembentukan Butenafine
membran sel jamur dengan artralgia atau
mialgia
(Dipiro, 2020)
CANDIDIASIS
CANDIDIASIS Infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans
Orofaringeal
Vagina
Kerongkongan
(saluran yang
menghubungkan
Mukosa
tenggorokan
(sariawan)
dengan
perut)/esofagus
(Marie, 2016)
Patofisiologi Candidiasis Vulvovaginal
Normal
Di pertahankan
pH normal lactobacillus Menghasilkan asam
Secret vagina acidophilus, laktat dan asetat
(4,0) diphtheroids dan serta glikogen
staphylocobacilus
epidermidis
(Marie, 2016)
Patofisiologi Candidiasis Vulvovaginal
Vulvovaginal
Komplikasi
Non-komplikasi Vulvovaginal
● Dapat terjadi kekambuhan
● Wanita dengan diabetes
● Menyebabkan gejala ringan yang tidak terkontrol
sampai berat ● Dapat disebabkan oleh
● Paling sering disebabkan organisme jamur non
oleh Candida albicans albicans atau yang resisten
terhadap azol
(Marie, 2016)
Tatalaksana Terapi Candidiasis Vulvovaginal Non-Komplikasi
Second Line Asam borat 600 mg dalam kapsul gelatin secara vagina setiap
hari selama dua minggu
First line :
Terapi azol nonflukonazol selama 7 sampai 14 hari
Alternatif :
Asam borat selama 2 minggu
Itrakonazol oral 200 mg dua kali sehari 1 hari per bulan untuk 6 bulan
Nistatin supositoria intravaginal, 100.000 unit/hari selama 2 minggu
(Marie, 2016)
Tatalaksana Terapi Candidasis Vulvovaginal Kekambuhan
Harian
• 14 hari terapi azole topikal atau dosis oral Asam borat 600 mg dalam kapsul gelatin vaginal setiap hari selama menstruasi
(5 hari)
kedua flukonazol 150 mg diulang 3 hari
setelah dosis pertama. Itrakonazol 100 mg per oral sekali sehari
• Setelah penyembuhan, kekambuhan
Ketoconazole 100 mg per oral sekali sehari
candidasis vulvovaginal membutuhkan
terapi pemeliharaan jangka panjang selama Mingguan
6 bulan (lihat tabel) (flukonazol oral 100-, 150- Klotrimazol 500 mg supositoria vagina sekali seminggu
, atau 200-mg mingguan untuk 6 bulan
adalah pengobatan lini pertama) Flukonazol 100 atau 150 mg per oral sekali seminggu
Terconazole 0.8% krim 5 g vagina sekali seminggu
Pilihan terapi untuk pemeliharaan Bulanan
Flukonazol 150 mg per oral sekali sebulan
Itrakonazol 400 mg per oral sekali sebulan
Monitoring dan Evaluasi
• Pantau rasa gatal dan ketidaknyamanan dalam 24-48 jam
• Cairan keputihan harus mulai berkurang dalam beberapa hari
• Jika terjadi kekambuhan dengan infeksi selama 4 minggu atau lebih
dari 4 kali per tahun pasien harus dievaluasi lebih lanjut untuk
mendeteksi kemungkinan infeksi non-Candida atau organisme resisten(Marie, 2016)
Patofisiologi Candidiasis Orofaringeal Dan Esophageal
• Penggunaan antibiotik
Candida albicans • Kerusakan jaringan
sebagai flora normal Lingkungan normal
(kemoterapi, trauma dan
berubah
merokok)
• Hipersalivasi/defisiensi
umum
Orofaring
Candidiasis Orofaringeal
Candidiasis Esophageal
(Alosomali, 2017 ; Dipiro, 2020)
Tatalaksana Terapi Candidiasis Orofaringeal
(Marie, 2016)
Tatalaksana Terapi Candidiasis Esophageal
Fisrt Line
Golongan Obat Obat Aturan Pakai
Fluconazole 200 hingga
Azole Fluconazol 400 mg selama 2-3
minggu
Sebagai alternatif
pada pasien yang tidak
Polyene amfotericin B
dapat mentoleransi
terapi oral
Second Line
Itraconazole 200 mg
Itraconazole, setiap hari,
Azole Posaconazole atau Poscaconazole
Vorikonazol 400 mg dua kali sehari
atau vorikonazol 200mg
Terapi Pemeliharaan
Fluconazole 100 mg
Azole Fluconazol
hingga 200 mg setiap hari
(Marie, 2016)
Komplikasi Candidiasis Esophageal
(Dipiro, 2020)
Infeksi Mikotik Kulit,
Rambut dan Kuku
Infeksi Mikotik Kulit Rambut Dan Kuku
Definisi Patofisiologi
Merupakan penyakit infeksi jamur Kontak langsung
superfisial yang disebabkan oleh dengan
penderita/reservoir Dermatofit menempel
jamur kelompok dermatofita pada sel-sel keratin
permukaan
(Trichophyton sp., Epidermophyton sp.
dan Microsporum sp). Terminologi
“tinea” atau ringworm secara tepat
menggambarkan dermatomikosis, Infeksi Terlokalisir Penebalan sel
(Marie, 2016)
Jenis-jenis Infeksi Mikotik
Tinea Unguium Kerusakan permanen pada kuku, Jika memiliki sistem kekebalan tubuh yang
(kuku kaki & tertekan karena obat-obatan, diabetes, infeksi jamur bisa menyebabkan infeksi
tangan) lain menyebar (National Library of Medicine).
Trichophyton
Rubrum
Jenis-jenis Infeksi Mikotik
Tinea Pedis Komplikasi tinea pedis dapat berupa penyebaran infeksi ke berbagai area
(sela jari) tubuh lainnya, seperti tangan, kuku, dan selangkangan. Merupakan hal yang
umum bagi infeksi untuk menyebar dari kaki ke selangkangan melalui tangan
atau handuk yang terkontaminasi (National Library of Medicine).
Trichophyton
Rubrum
Tinea Imbrikata Dapat terjadi hiperpigmentasi dan hipopigmentasi pasca inflamasi. Rasa gatal
(kulit tubuh) dapat menggagu pada saat tidur dan mengganggu aktifitas sehari-hari
(National Library of Medicine).
Tricophyton
concentricum
Jenis-jenis Infeksi Mikotik
Tinea Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS,
Corporis dan kemungkinan akan sulit menyembuhkan penyakit tinea corporis ini. Seperti jenis infeksi
Cruris dan kondisi kulit lainnya, kulit yang gatal, teriritasi, atau rusak dapat menyebabkan
(Paha dan infeksi bakteri sekunder yang mungkin memerlukan perawatan dengan antibiotik.
Betis) (Hartanto, 2020)
Tricophyton
concentricum,
Microsporum,
Epidermopiton
(Nurindi,2020)
Tatalaksana Terapi Infeksi Mikotik Kulit, Rambut Dan Kuku
Farmakologi Non Farmakologi Lama
Pengobatan
Topikal Oral regimen
Tinea Shampo ketokonazol 2% 2 hari sekali Terbinafine Pembersihan sisir dan 4-8 minggu
selama 2-4 minggu sikat yang dapat
Kapitis 250 mg/hari x 4 – 8 terkontaminasi.
minggu Keramas setiap hari
dianjurkan untuk
menghilangkan kerak
Farmakologi Lama
Non
Pengobata
Farmakologi
Topikal Oral regimen n
• Setelah mandi (tercantum pada
Tinea First Line: Butenafine First Line: supaya kolom
Imbrikata Alternatif : Griseofulvin dikeringkan tatalaksana
ciclopirox, econazole, microsize 10-20 mg dengan disamping)
ketokonazole, /kgBB/hari selama handuk
miconazole, naftrifine, 6-8 minggu. • Tidak berbagi
terbinafin, dan Alternatif : barang pribadi
tolnaftate Terbinafine 62,5250 dengan orang
(Hartanto, 2020) mg/hari selama 4-6 lain
(Hartanto, 2020)
minggu
(Hartanto, 2020)
Ketersediaan Agen Antijamur Topikal
Pengobatan Rx/OTC Krim/salep Gel Losio Semprot/Solusi Bubuk
Butenafine OTC X
Siklopiroks Rx X X Pernis dan
Sampo
Klotrimazol OTC X X X X
Ekonazol Rx X
Efinaconazole Rx X
Haloprogin Rx X X
Ketokonazole Rx/OTC X Sampo
Mikonazole OTC X X X X
Naftifin Rx X X
Nistatin Rx X X x
Oksikonazol Rx X X
Sertakonazole Rx X
Sulkonazol Rx X
Tavaborole Rx X
Terbinafine OTC X X X
Tolnaftat OTC X X X
(Dipiro, 2020)
Dosis Agen Topikal untuk Infeksi Tinea dan Onikomikosis
(Dipiro, 2020)
Dosis Terapi Sistemik untuk Infeksi Tinea
(Dipiro, 2020)
DAFTAR PUSTAKA
● Alsomali MI, Arnold MA, Frankel WL, Graham RP, Hart PA, Lam-Himlin DM, Naini BV,
Voltaggio L, Arnold CA. Challenges to "Classic" Esophageal Candidiasis: Looks Are Usually
Deceiving. Am J Clin Pathol. 2017 Jan 01;147(1):33-42
● Chisholm-Burns M.A., Schwinghammer T.L., Wells B.G., Malone P.M., Kolesar J.M. and
● Dipiro J.T., 2016, Pharmacotherapy Principles and Practice, McGraw-Hill Companies, New
York
● Dipiro, J. (2020). Book Review: Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 6th
Edition. In Annals of Pharmacotherapy (Vol. 40, Nomor 9). https://doi.org/10.1345/aph.1h160
● Hartanto, D. D. (2020). Diagnosis dan Tatalaksana Tinea Imbrikata. Cermin Dunia
● Kedokteran, 47(12), 742. https://doi.org/10.55175/cdk.v47i12.1240
● Perdoski, 2017, Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia
● KEMENKES. 2014. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Diakses dari
https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/53-anti-jamur
● Nurindi dkk., 2020.Terapi Farmakologis Tinea Korporis Pada Anak. Jurnal Medula. Volume
10
● National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536909/ diakses
pada 20 September 2022
Terima Kasih