Anda di halaman 1dari 5

REKAYASA IDE

PEMBUKTIAN TEOREMA DENGAN LOGIKA

Dosen Pengampu :
Marlina Setia Sinaga, S.Si., M.Si.

Disusun oleh:
Nama: Muhammad Ichsan Abdillah
NIM: 4171230012
Kelas: Matematika Nondik A 2017

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGTAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada TYME yang telah memberikan kesempatan sehingga
penulis bisa menyusun dan menyelesaikan Rekayasa Ide mata kuliah Metode Numerik.

Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas individu dan dikerjakan dengan
kelompok mata kuliah dan sebagai bahan perkuliahan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing


penulis dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangaun
untuk hasil yang lebih baik.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/I, dosen atau
masyarakat sekitar. Terkhususnya orang yang membaca makalah ini.

Medan, April 2020

Tim Penulis
BAB I

MASALAH

Masalah numeric ialah suatu teknik dimana masalah matematika diformulasikan


sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan secara hampiran ( dikenal dengan aproksimasi).
Peranan metode numeric dalam penyelesaian masalah teknik dan sains secara dramatis.

Di dalam metode numeric, istilah rounded error (kesalahan pemenggalan) sering kita
jumpai. Kesalahan pembulatan telah dipelajari pada pendidikan menegah, sedangkan kesalahan
pemenggalan akan dipelajari pada metode numeric.

Kesalahan pemenggalan adalah sesuatu hasil dari tempat pendekatan dari suatu prosedur
matematika yang tepat. Sifat-sifat kesalahan, sekarang diformulasikan matematika yang
menggunakn metode numeric yang mengekspresikan fungsi dalam bentuk aproksimasi Deret
Taylor.

Pada pembahasan deret taylor ini membahas banyak fungsi yang berpangkat-n dan
dinyatakan sampai turunan yang ke –n . Dalam hal ini tidak mungkin suatu fungsi yang
berpangkat samapi misalnya 100, dan turunannya dikatakan sampai pada turunan yang ke 100
pula. Otomatis itu akan bisa kita selesaikan, namun membutuhkan banyak waktu.

Untuk itu penulis menyatakan bahwa perhitungan fungsi yang seperti itu adalah suatu
masalah bagi matematika yang perlu dicari solusinya dengan cepat. Sehingga tidak menyulitkan
perhitungan matematika, sehingga bisa mengurangi beban dan waktu.
BAB II

METODE

Deret taylor merupakan metode atau cara yang baik untuk belajar metode numeric.
Dalam esensinya, deret ini membuktikan arti memprediksi suatu nilai fungsi pada satu titik yang
dibentuk dari nilai fungsi tersebut dan turunannya pada titik lain.

Untuk memecahkan permasalahan rill maka ada beberapa tahap dalam menggunakan
metodenumerik:

1. Mengidentifikasi masalah

2. Menjadikan model matematika

3. Hasil numeric atau grafik 

4. Implementasi

Metode numeric digunakan untuk menyelesaikan persoalan dimana perhitungan secara


analitik tidak dapat digunakan. Metode numeric ini berangkat dari pemikiran bahwa
permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dapat
dipertanggung-jawabkan secara analitik. Metode numerik ini disajikan dalam bentuk algoritma-
algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.Pendekatan yang digunakan dalam
metode numerik merupakan pendekatan analisis matematis. Sehingga dasar pemikirannya tidak
keluar jauh dari dasar pemikiran analitis, hanya saja pemakaian grafis dan teknik perhitungan
yang mudah merupakan pertimbangan dalam pemakaian metode numerik.
BAB III

WILD IDEA

Dari permasalahan tadi bahwa untuk menyelesaikan suatu turunan fungsi ke-n kita bisa
menggunakan metode deret taylor yang mempermudah hal ini, namun ini adalah metode yang
pertama. Deret Taylor dalam matematika adalah representasi fungsi matematika sebagai
jumlahan tak hingga dari suku-suku yang nilainya dihitung dari turunan fungsi tersebut di suatu
titik. Deret ini dapat dianggap sebagai limit polinomial Taylor.

Model dibuat untuk memudahkan orang dalam menganalisis suatu permasalahan,


disamping untuk menghemat waktu, biaya, dan juga mengurangi resiko. Dengan adanya sistem
komputer yang demikian canggih saat ini, maka pemodelan ini menjadi lebih mudah dan nyaman
dilakukan.

Dari sini lahirlah simulasi yang menggunakan komputer untuk menirukan hal-hal yang
ada di dunia nyata, yang dapat dianalisis, dievaluasi dan didapatkan hasilnya, serta dapat diulangi
kapanpun dengan hasil yang sama. Pemodelan matematik diperlukan untuk membantu
menyelesaikan permasalahan rekayasa (permasalahan riil). Gambaran tahapanpemrosesan
masalah rekayasa yang secara analitis sulit diselesaikan selanjutnya dibawa ke bentuk model
matematik dan diselesaikan secara matematis, aljabar atau statistik dan komputasi.

Anda mungkin juga menyukai