Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI 6

Auditing II

Forum ini Adalah forum untuk berdiskusi mengenai materi sesi 6 melalui pertanyaan yang
telah disediakan. Diharapkan melakukan diskusi pada rentang waktu yang telah disediakan,
mahasiswa diperbolehkan untuk menanggapi pertanyaan tuton, selain itu juga diharapkan
menanggapi jawaban mahasiswa lainnya.

Soal Diskusi 6 :

Jelaskan maksud dan sifat dari tes pisah batas transaksi pembelian, produksi dan penjualan di
sertai contohnya! 

Jawab:
Jelaskan maksud dan sifat dari uji pisah batas transaksi pembelian, produksi dan penjualan disertai
contohnya!

Pengujian Pisah Batas adalah Pengujian pencocokan transaksi dari bukti ke laporan keuangan.

Yang harus kita ketahui bahwa pengujian pisah batas pembelian, produksi, dan penjualan itu berbeda.
Pengujian pisah batas dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bukti yang layak bahwa (1)
penjualan dan piutang usaha dicatat pada periode akuntansi yang sesuai dengan periode terjadinya
transaksi , dan (2) ayat-ayat jurnal untuk persediaan dan harga pokok penjualan yang bersangkutan
dibuat pada periode yang sama.

Pengujian pisah batas penjualan dibuat per tanggal neraca. Untuk penjualan barang yang dikeluarkan
dari gudang, pengujian menyangkut pembandingan antara penjualan yang terjadi sekitar beberapa hari
sebelum tanggal neraca hingga beberapa hari sebelum tanggal neraca hingga beberapa hari sesudah
tanggal neraca menurut pembukuan dengan dokumen pengiriman untuk menentukan apakah
transaksi-transaksi tersebut telah dicatat pada periode yang tepat.

Kita juga haru memverifikasi Pisah Batas (Cut Off) Transaksi Pembelian dan Retur Pembelian.
Verifikasi pisah batas dimaksudkan untuk membuktikan apakah klien menggunakan pisah batas yang
konsisten dalam memperhitungkan transaksi pembelian dan retur pembelian yang termasuk dalam
tahun yang diaudit dibanding dengan tahun sebelumnya. Jika klien tidak menggunakan tanggal pisah
batas yang konsisten, akibatnya adalah transaksi pembelian yang seharusnya diakui sebagai unsur
penentuan kos barang yang dijual (cost of good sold) tahun berikutnya, dicatat oleh klien sebagai
unsur kos barang yang dijual tahun yang diaudit. Dilain pihak, transaksi pembelian tahun yang diaudit
dapat diakui oleh klien sebagai unsur kos barang yang dijual tahun berikutnya.dengan demikian jika
klien tidak konsisten dalam menggunakan tanggal pisah batas perhitungan rugi laba tahun yang
diaudit akan terpengaruh langsung. Oleh karena itu, auditor malakukan pemeriksaan terhadap
transaksi pembelian dan retur pembelian, serta transaksi pengeluaran untuk pembayaran utang usaha
yang terjadi dalam beberapa minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk menetukan perlakuan
yang tepat terhadap pengakuan kos barang yang jual dan pencatatan transaksi pengurangan utang
usaha. Periksa dokumen mendukung timbulnya utang usaha dalam minggu terakhir tahun yang diaudit
dan minggu pertama setelah tanggal neraca. Untuk membuktikan bahwa klien menggunakan pisah
batas yang konsisten terhadap transaksi pembelian, auditor memeriksa bukti kas keluar dan dokumen
pendukungnya yang dibuat dan dicatat oleh klien dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Dengan membandingkan tanggal bukti kas keluar, faktur pembelian dari kreditur, tanggal laporan
penerimaan barang dan syarat pembelian yang digunakan, auditor dapat membuktikanapakah
transaksi pembelian dan timbulnya utang yang terjadi dalam periode sebelum dan sesudah tanggal
neraca, telah dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya.

Berikut ini adalah maksud dan sifat dari tes pisah batas transaksi pembelian, produksi, dan penjualan.

Maksud dan sifat tes pisah batas penjualan dan pembelian, terkait dengan audit saldo piutang dan
utang. Kedua tes ini penting untuk memastikan bahwa transaksi yang muncul dekat/sekitar akhir
tahun dicatat pada periode akuntansi yang benar. Pada perusahaan manufaktur, harus ditentukan
bahwa entri dicatat pada periode yang benar untuk transfer kos barang yang dipindahkan antara:

1) gudang dan departemen produksi,


2) satu departemen produksi dengan yang lainnya, atau
3) departemen produksi dan barang jadi.

Untuk tiap-tiap kasus, auditor harus memastikan pengecekan dokumen dan pengamatan fisik bahwa
pisah batas kertas kerja dan pisah batas fisik untuk pengambilan sediaan telah terkoordinasi.
Misalnya, jika auditor menentukan bahwa sebuah entri pentransferan kos periode dari produksi yang
diselesaikan ke barang jadi telah dicatat, auditor harus menentukan bahwa barang tersebut, bahkan
ketika dalam perjalanan, tercatat hanya pada sediaan fisik barang jadi barang tersebut tidak dicatat
baik sebagai bagian barang dalam proses, dicatat dua kali, atau tidak dicatat sama sekali. Bukti dari
tes pisah batas tersebut terkait pada asersi keberadaan atau keterjadian dan kelengkapan dari saldo
sediaan dan harga pokok penjualan.

Hal yang perlu kita ketahui juga bahwa tes pisah batas transaksi pembelian, produksi, dan penjualan
itu sangat berbeda. Tapi, prosedur pengujian pisah batas penjualan dan pembelian sangat penting
untuk memastikan bahwa transaksi pembelian dan penjualan yang terjadi dekat tanggal neraca dan
mempengaruhi saldo persediaan, telah dicatat dalam periode yang tepat. Dasar pengakuan penjualan
bisa tanggal pengiriman (FOB Shipping Point) atau saat barang diterima pelanggan (FOB
Destination).

Sumber Referensi:

Buku Materi Pokok Auditing II EKSI4310 Modul 6 halaman


6.31-6.32http://ajungmkaudit.blogspot.com/2012/10/?m=1
https://www.studocu.com/id/document/universitas-atma-jaya-yogyakarta/audit-sistem-informasi-a/
pengujian-substantif-terhadap-saldo-utang-dagang-compress-audit-audit-toeri-kanuntansi/19257356

Anda mungkin juga menyukai