Contoh Kasus Anggaran Penjualan Sampai D
Contoh Kasus Anggaran Penjualan Sampai D
ANGGARAN PRODUKSI
A. Apa itu Anggaran Produksi ?
Anggaran produksi adalah anggaran atau rencana perusahaan dalam menentukan kuantitas
barang yang akan diproduksi berdasarkan anggaran penjualan yang telah dibuat sebelumnya.
Disinilah manajemen dapat menentukan range antara barang yang dijual dan barang yang
akan diproduksi tentunya dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan dan pasar.
B. Mengapa Diperlukan Anggaran Produksi ?
Anggaran produksi diperlukan guna untuk membantu perusahaan menetapkan kuantitas
barang yang akan diproduksinya dalam suatu periode, anggaran produksi ini dapat menjadi
pedoman bagi bagian produksi dalam target kerjanya.
Anggaran produksi membantu manajemen dalam menetapkan estimasi persediaan akhir
dalam suatu periode
Anggaran produksi juga menjadi dasar dalam menentukan anggaran biaya produksi dimana
untuk mengetahui biaya-biaya yang harus dikeluarkan selama proses produksi.
C. Apa Akibat Tidak Adanya Anggaran Produksi ?
Apabila tidak ada anggaran produksi, maka perusahaan akan tidak mengetahui jumlah
produk jadi yang akan diproduksinya dan tentunya akan membuat kinerja perusahaan tidak
beraturan. Hal ini berdampak langsung pada jumlah persediaan yang kelebihan atau terlalu
sedikit.
Perusahaan juga akan kesulitan dalam penempatan barang jadi yang tentunya juga harus
memperhatikan luas gudang dan permintaan konsumen.
D. Hal Apa Saja yang Mempengaruhi Saat Anggaaran Produksi Disusun ?
Berikut hal yang berpengaruh saat anggaran produksi disusun
- Estimasi Jumlah unit yang akan dijual dalam periode mendatang (didapat dari anggaran
penjualan)
- Data persediaan periode sebelumnya yang akan menjadi persediaan awal periode mendatang
- Estimasi sisa persediaan akhir periode mendatang
1
- Faktor-faktor lingkungan perusahaan juga berpengaruh apabila dibutuhkan pengambilan
keputusan khusus (faktor pasar, luas gudang, dll).
E. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam penyusunan Anggaran penjualan lebih dari satu bulan juga diperluka data estimasi
penjualan lebih dari satu bulan pula, terdapat dua metode dalam penentuan anggaran produksi
tersebut:
1. Kebijakan Tingkat Produksi
Contoh: PT. Izath Sentosa menggunakan kebijakan stabilisasi tingkat produksi dalam membuat
anggaran produksinya, berikut adalah data yang bersangkutan
PENYELESAIAN
Langkah 1:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 *8750
Ditambah: Persediaan Akhir **150
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal ***200
2
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket: *8750 = (2500+3000+3250)
**150 = persediaan akhir bulan terakhir
***200 = persediaan awal bulan pertama
Langkah 2:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 *150
Total Barang jadi yang dibutuhkan (1)
8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 **200
Jumlah Barang Jadi yg akan (2)
8700
diproduksi
Ket : *150 = persediaan akhir bulan terakhir menjadi persediaan akhir kuartal
**200= persediaan awal bulan pertama menjadi pers akhir kuartal
8900= 8750+150
(1)
8700= 8900-200
(2)
Langkah 3:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 150
Total Barang jadi yang dibutuhkan 8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 200
3
Jumlah Barang Jadi yg akan
*2900 *2900 *2900 8700
diproduksi
Ket: *2900 = 8700:3
Dibagi 3 karena jumlah bulan yang bersangkutan 3bulan
Langkah 4:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 150
Total Barang jadi yang dibutuhkan 3400
(1)
8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 (2)
500 200
Jumlah Barang Jadi yg akan
2900 2900 2900 8700
diproduksi
Ket: 3400 = 3250-150
(1)
500 = 3400-2900
(2)
Langkah 5
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 600
(3) (1)
500 150 150
Total Barang jadi yang dibutuhkan 3100 3500
(2)
3400 8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 600 500 200
4
Jumlah Barang Jadi yg akan
2900 2900 2900 8700
diproduksi
Ket: 500 = Persediaan awal bulan Maret menjadi persediaan bulan
(1)
sebelumnya (Februari)
3500 = 3000+500
(2)
Januari
Jadi PT Izath Sentosa akan berproduksi sebanyak 2900 unit setiap bulannya pada kuartal
pertama 2012
5
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal 300 400
(2)
500
(1)
300
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket: a. 600 adalah persediaan akhir bulan terakhir yg menjadi persediaan akhir
kuartal
b. 300 adalah persediaan awal bulan yg menjadi persediaan awal kuartal
c. (persediaan akhir – persediaan awal) = 600 – 300 = 300
d. kemudian 300 : 3 = *100
e. (2)400 = 300 + *100
f. (1)500 = (2)400 + *100
Langkah 2:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 4800 4200 3000 12000
Ditambah: Persediaan Akhir 400 500 600 600
Total Barang jadi yang dibutuhkan 5200 4700 3600 12600
Dikurangi: Persediaan Awal 300 400 500 300
Jumlah Barang Jadi yg akan
4900 4300 3100 12300
diproduksi
Ket :
a. Seperti sebelumnya persediaan awal bulan maret menjadi persediaan akhir bulan februari dan
demikian juga pada persediaan awal bulan februari yang menjadi persediaan akhir bulan januari
b. Jumlah barang yang diproduksi didapat dari
(penjualan+persediaan akhir-persediaan awal)
Jadi PT Izat Sentosa akan memproduksi produk jadi sebanyak
Januari = 4900 unit
Februari = 4300 unit, dan
Maret = 3100 unit
6
Dan total 12.300 unit selama kuartal pertama tahun 2012
7
Berikut ini adalah data yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh PT. Izath Sentosa untuk bulan
maret 2013:
a. Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp.4.000.000,- per bulan. Biaya gaji pengawas
produksi yang dialokasikan ke Departemen Perakitan dan Departemen Penyelesaian dibagi
secara merata.
b. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp.2.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan
jumlah mesin yang terdapat di tiap departemen. Biaya variable untuk perawatan mesin untuk
kedua departemen sebesar Rp.1.000,- perjam.
c. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp.6.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan luas
bangunan yang dipakai oleh tiap departemen.
d. Biaya listrik yang bersifat variable untuk setiap pemakaian mesin perjam adalah Rp.3.000,-.
Tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap departemen ditentukan oleh waktu pekaian
mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp.4.000.000,- dialokasikan ke tiap departemen
dengan proporsi 60% untuk Dep.Perakitan dan 40% untuk Dep. Penyelesaian.
Berikut adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan BOP untuk Dep. Perakitan dan
Dep. Penyelesaian untuk bulan maret 2013:
Departemen Departemen
Keterangan
Perakitan Penyelesaian
Jumlah mesin 5 15
Jumlah jam mesin 1.500 2.000
Jumlah luas pabrik 1.000 m2 2.000 m2
Biaya tenaga kerja langsung Rp.1.380.000,- Rp.522.000,-
PENYELESAIAN
PT. IZATH SENTOSA
ANGGARAN BOP
Untuk Periode yang Berakhir Pada 31 Maret 2013
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Perakitan
Biaya gaji supervisor (1)
2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000
(2)
2.000.000
Biaya sewa pabrik (3)
2.000.000 2.000.000
8
Biaya listrik 4.500.000
(5)
2.400.000
(4)
6.900.000
Biaya asuransi 3.571.430
(6)
3.571.430
Total 6.000.000 10.471.430 16.471.430
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penyelesaian
Biaya gaji supervisor 2.000.000
(1)
2.000.000
Biaya perawatan mesin 2.000.000 1.500.000
(2)
3.500.000
Biaya sewa pabrik 4.000.000
(3)
4.000.000
Biaya listrik 6.000.000
(5)
1.600.000
(4)
7.600.000
Biaya asuransi 1.428.570
(6)
1.428.570
Total 8.000.000 10.528.570 18.528.570
Keterangan:
(1) Biaya gaji dibagi secara merata
- Biaya gaji Dep. Perakitan 4.000.000:2 = 2.000.000
- Biaya gaji Dep Penyelesaian 4.000.000:2 = 2.000.000
(2) Biaya Perawatan mesin berdasar jumlah mesin yang ada tiap departemen
- Dep. Perakitan =
- Dep. Penyelesaian =
(3) Biaya sewa pabrik tetap berdasarkan luas setiap departemen
- Dep. Perakitan =
- Dep. Penyelesaian =
(4) Biaya Listrik Tetap
- Dep. Perakitan = 60% x 4.000.000 = Rp. 2.400.000
- Dep. Penyelesaian = 40% x 4.000.000 = Rp.1.600.000
(5) Biaya Listrik Variabel
- Dep. Perakitan = Rp.3.000 x Rp.1.500 = Rp.4.500.000
- Dep. Penyelesaian = Rp.3.000 x Rp.2.000 = Rp.6.000.000