Anda di halaman 1dari 19

TUGAS UAS ANALISA ANGGARAN KEUANGAN

“KASUS PENGANGGARAN PT. IZATH SENTOSA”

Dosen Pembimbing:
SYAFII SE., M.Ak

Kelompok 4
Oleh:

1. Verisca Niahluri (14023048)


2. Hotlin Maristela Gultom (1612321001)
3. Fitri Siti Aisyah L. (1612321039)
4. Anis Miftahul Ulum (1612321083)

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA


Program Keahlian Akuntansi Fakultas Ekonomi
Tahun Ajaran 2019-2020
KASUS PENGANGGARAN

ANGGARAN PENJUALAN

1. Metode Rata-rata bergerak


PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang membuat topi , berikut data penjualan 3 bulan
terakhir, tentukan penjualan bulan April

Penjualan
Bulan
(kuantitas)
Januari 2000
February 2300
Maret 2450

Penyelesaiannya:

Penjualan
Bulan
(kuantitas)
Januari 2000
February 2300
Maret 2450
April *2250
*2250 diperoleh dari (rata-rata 3 bulan sebelumnya)
2. Metode Trend moment
Berikut adalah data penjualan PT Izath Sentosa dari tahun 2014-2019, tentukan penjualan
tahun 2012

Tahun Y
2014 240
2015 250
2016 280
2017 290
2018 305
2019 330

Penyelesainnya:
Berikut perhitungan untuk memudahkan metode trend moment

Tahun Y X XY X2
2014 240 0 0 0
2015 250 1 250 1
2016 280 2 560 4
2017 290 3 870 9
2018 305 4 1220 16
2019 330 5 1650 25
Ʃ 1695 15 4550 55

KETERANGAN:

Y = data penjualan tahun sebelumnya


X = tahun ke-

Kemudian masukkan kedalam rumus:


ƩY = n.a + b. ƩX  1695 = 6.a +b.15
ƩXY = a. ƩX + b. ƩX2  4550 = 15a + b. 55
Kemudian susun menggunakan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b
terlebih dahulu
1695 = 6.a +b.15 (x 2,5) 4237,5 = 15a + 37,5b
4550 = 15a + b. 55 ( x 1 ) 4550 = 15a + 55b -
-312,5 = -17,5b
b = 17,8571
Kemudian masukkan nilai b ke salah satu persamaan,
1695 = 6a + 267,8571*
a = 237,86
(*267,8571 = 15 x 17,8571)
Terakhir masukkan nilai a dan b kedalam persamaan Y= a + bX
Y = 237,86 + 17,8571*6
Y = 350
Jadi penjualan tahun 2012 dianggarkan sebesar 350 unit

3. Metode Perkiraan asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi


Contoh: PT Izath Sentosa memproduksi topi yang ditujukan untuk pria usia 14-23tahun .
selama bertahun-tahun perusahaan memiliki pengetahuan bahwa penjualan topi tersebut
sangat dipengaruhi oleh pengeluaran iklan dimajalah-majalah. Berikut tabel yang
menyajikan data penjualan (x) dan pengeluaran iklan (y) actual selama 2014-2019.

Tahun Penjualan
2014 1.000.000
2015 1.250.000
2016 1.375.000
2017 1.500.000
2018 1.500.000
2019 1.785.000

PENYELESAIANNYA:

Berikut tabel untuk memudahkan pencarian anggaran penjualan tahun 2020

Penjualan Pengeluaran
Tahun X2 XY
(X) Iklan (Y)
2014 1000000 55000 3025000000 55000000000
2015 1250000 70000 4900000000 87500000000
2016 1375000 83500 6972250000 114812500000
2017 1500000 100000 10000000000 150000000000
2018 1500000 122500 15006250000 218662500000
2019 1785000 157500 24806250000 315787500000
Ʃ 8915000 588500 64709750000 941762500000

Dapat kita lihat disini X adalah Penjualan dan Y adalah pengeluaran iklan, Y dapat
ditentukan bebas oleh manajemen sehingga dampak dr perubahan Y adalah X akan
mengikuti perubahan secara fleksibel berdasar perubahan Y.
Selanjutnya masukkan dalam formula :

b= 9,64
a = *y – bx a= 540.477,5
Terakhir masukkan a dan b kedalam persamaan y = a + bx
Penjualan = 540.477,5 + 9.64*175.000
= Rp.2.227.477.500
*175.000 adalah apabila dianggarkan pengeluaran iklan sebesar Rp.175.000.

4. Metode Analisis Industri


Contoh pada tahun 2017, PT Izath Sentosa mampu menjual produknya sbesar 20.000
unit. Pada tahun yang sama, total penjualan industry mencapai 100.000 unit. Jika
penjualan industry tahun 2018 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT Izath
Sentosa memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2019 naik 10% dari tahun
2018. Buat anggaran penjualan PT Izath Sentosa tahun 2020

PENYELESAIANNYA:
- Langkah pertama tentukan pangsa pasar
- Kemudian tentukan penjualan industry untuk tahun 2018
Penjualan industry tahun 2018= 100.000 x (1+25%)
= 130.000
- Kemudian hitung kenaikan pangsa pasar tahun 2018
Pangsa pasar tahun 2018 = 30%
- Terakhir tentukan anggaran penjualan tahun 2018
Penjualan PT I.S tahun 2011 = Penj. Industri 2018 x pangsa pasar 2018
= 125.000 x 30%
= 37.500 unit

ANGGARAN PRODUKSI
Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam penyusunan Anggaran penjualan lebih dari satu bulan juga diperluka data estimasi
penjualan lebih dari satu bulan pula, terdapat dua metode dalam penentuan anggaran
produksi tersebut:

1. Kebijakan Tingkat Produksi


Contoh: PT. Izath Sentosa menggunakan kebijakan stabilisasi tingkat produksi dalam
membuat anggaran produksinya, berikut adalah data yang bersangkutan
Bulan Unit Terjual
Januari 2500
Februari 3000
Maret 3250

Nama Persediaan Akhir Persediaan Awal


Produk (Maret) (Januari)
Sepatu Sneakers 150 200

PENYELESAIAN
Langkah 1:

PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2019
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 *8750
Ditambah: Persediaan Akhir **150
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal ***200
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket: *8750 = (2500+3000+3250)
**150 = persediaan akhir bulan terakhir
***200 = persediaan awal bulan pertama
Langkah 2:

PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2019
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 *150
(1)
Total Barang jadi yang dibutuhkan 8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 **200
Jumlah Barang Jadi yg akan (2)
8700
diproduksi
Ket : *150 = persediaan akhir bulan terakhir menjadi persediaan akhir kuartal
**200= persediaan awal bulan pertama menjadi pers akhir kuartal
(1)
8900= 8750+150
(2)
8700= 8900-200
Langkah 3:

PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2019
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 150
Total Barang jadi yang dibutuhkan 8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 200
Jumlah Barang Jadi yg akan
*2900 *2900 *2900 8700
diproduksi
Ket: *2900 = 8700:3
Dibagi 3 karena jumlah bulan yang bersangkutan 3bulan
Langkah 4:

PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2019
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 150
(1)
Total Barang jadi yang dibutuhkan 3400 8900
(2)
Dikurangi: Persediaan Awal 200 500 200
Jumlah Barang Jadi yg akan
2900 2900 2900 8700
diproduksi
(1)
Ket: 3400 = 3250-150
(2)
500 = 3400-2900
Langkah 5

PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2019
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
(3) (1)
Ditambah: Persediaan Akhir 600 500 150 150
(2)
Total Barang jadi yang dibutuhkan 3100 3500 3400 8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 600 500 200
Jumlah Barang Jadi yg akan
2900 2900 2900 8700
diproduksi
(1)
Ket: 500 = Persediaan awal bulan Maret menjadi persediaan bulan
sebelumnya (Februari)
(2)
3500 = 3000+500
(3)
600 = persediaan awal bulan Februari yg menjadi persediaan akhir bulan
Januari
Jadi PT Izath Sentosa akan berproduksi sebanyak 2900 unit setiap bulannya pada kuartal
pertama 2019

2. Kebijakan Tingkat Persediaan


Contoh: PT Izath Sentosa menetapkan Stabilitas tingkat persediaan untuk menyusun
anggaran produksi perusahaannya, berikut adalah data yang bersangkutan

Bulan Unit Terjual


Januari 4800
Februari 4200
Maret 3000

Nama Persediaan Akhir Persediaan Awal


Produk (Maret) (Januari)
Sepatu Sneakers 600 300
Berikut adalah Langkah dalam menyusun Laporan produksi
PENYELESAIAN
Langkah 1:

Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2019
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 4800 4200 3000 13000
Ditambah: Persediaan Akhir 600 600
Total Barang jadi yang dibutuhkan
(2) (1)
Dikurangi: Persediaan Awal 300 400 500 300
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket: a. 600 adalah persediaan akhir bulan terakhir yg menjadi persediaan
akhir kuartal
b. 300 adalah persediaan awal bulan yg menjadi persediaan awal
kuartal
c. (persediaan akhir – persediaan awal) = 600 – 300 = 300
d. kemudian 300 : 3 = *100
e. (2)400 = 300 + *100
f. (1)500 = (2)400 + *100
Langkah 2:

PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2019
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 4800 4200 3000 12000
Ditambah: Persediaan Akhir 400 500 600 600
Total Barang jadi yang dibutuhkan 5200 4700 3600 12600
Dikurangi: Persediaan Awal 300 400 500 300
Jumlah Barang Jadi yg akan
4900 4300 3100 12300
diproduksi
Ket :
a. Seperti sebelumnya persediaan awal bulan maret menjadi persediaan akhir bulan
februari dan demikian juga pada persediaan awal bulan februari yang menjadi persediaan
akhir bulan januari
b. Jumlah barang yang diproduksi didapat dari
(penjualan+persediaan akhir-persediaan awal)
Jadi PT Izat Sentosa akan memproduksi produk jadi sebanyak
Januari = 4900 unit
Februari = 4300 unit, dan
Maret = 3100 unit
Dan total 12.300 unit selama kuartal pertama tahun 2019

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI


ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU
Contoh : PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, pada
akhir bulan desember manajemen PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaaran
pemakaian bahan baku untuk produksi Dress wanita “DS001” untuk bulan januari 2020.
Berikut adalah anggaran produksi Dress wanita “DS001” untuk bulan januari 2020.

Anggaran Produksi
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2020
Nama Produk “DS001”
Penjualan (unit) 8.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 4000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 12.000
Dikurang: Persediaan awal barang jadi 2.000
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 10.000

Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat dress adalah 2 m kain dan 3 buah
manik. Harga kain per meter adalah Rp.60.000,- sedangkan satu buah manik adalah
Rp.3.000,-
PENYELESAIAN

Anggaran Pemakaian Bahan Baku


PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2020
Nama Produk “DS001”
Kain Manik
Jumlah produksi barang jadi 10.000 10.000
Standar Kebutuhan Bahan baku per unit 2 3
(1)
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk 20.000 (1)
30.000
produksi
Harga bahan baku per unit 60.000 3.000
(2) (2)
Total biaya bahan baku untuk produksi 1.200.000.000 90.000.000
(1) (2)
20.000 = 10.000 x 2 1.200.000.000=20.000 x 60.000
(1) (2)
30.000 = 10.000 x 3 90.000.000 = 30.000 x 3.000
Jadi total biaya untuk pemakaian bahan baku adalah 2.000 m kain seharga Rp.1,2 M dan
30.000 buah manik seharga Rp.90.000.000,-

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU


Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku
Setelah melakukan penyusunan anggaran pemakaian bahan baku PT. Izath
Sentosa menyusun anggaran pembelian bahan baku untuk bulan januari 2020. Berikut
adalah data yang bersangkutan

Anggaran Pemakaian Bahan Baku


PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2020
Nama Produk “DS001”
Kain Manik
Jumlah produksi barang jadi 10.000 10.000
Standar Kebutuhan Bahan baku per unit 2 3
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk 20.000
30.000
produksi
Harga bahan baku per unit 60.000 3.000
Total biaya bahan baku untuk produksi 1.200.000.000 90.000.000
Berikut disajikan pula estimasi jumlah persediaan bahan baku awal dan akhir januari
2013
1 januari 2020 31 januari 2020
Kain 2.000 3.000
Manik 4.000 3.000

PENYELESAIAN

Anggaran Pembelian Bahan Baku


PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2020
Nama Produk “DS001”
Kain Manik
Jumlah kebutuhan BB untuk diproduksi 20.000 30.000
Persediaan Akhir BB 3000 3000
(1) (1)
Jumlah kebutuhan BB untuk produksi 23.000 33.000
Persediaan Awal BB 2.000 4.000
(2) (2)
Jumlah BB yang harus dibeli 21.000 29.000
Harga BB per unit 60.000 3.000
(3) (3)
Total Biaya Pembelian BB 1.260.000.000 87.000.000
(1) (3)
23.000 = 20.000 + 3.000 1.260.000.000 = (2)21.000 x 60.000
(2)
21.000 = (1)23.000 – 2.000

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG


Penyusunan Anggaran BTKL
PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaran BTKL untuk bulan Januari 2020.
berikut

Anggaran Produksi
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2020
Nama Produk “DS001”
Penjualan (unit) 8.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 4000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 12.000
Dikurang: Persediaan awal barang jadi 2.000
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 10.000
KETERANGAN:
Produksi Dress Wanita “DS001” dilakukan oleh dua departemen.
1. Departemen Penjahitan
Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit 1 Dress wanita adalah 2 jam. Honor pegawai
departemen penjahitan per jam nya sebesar Rp.10.000,-
2. Departemen Obras
Diperlukan waktu 30 menit untuk mengobras satu dress wanita. Honor untuk pegawai
departemen obras perjam nya sebesar Rp.8.000
PENYELESAIAN
Langkah 1
Susun Format anggaran seperti tabel berikut dan masukkan nilai data yang sudah
diketahui
*0,5 jam = 30 menit

PT Izath Sentosa
Anggaran BTKL
Januari 2020
Nama Produk : “DS001”
Departemen Penjahitan
Jumlah Produksi 10.000
Standar Penggunaan Jam TKL 2
Jumlah Jam TKL
Upah perjam Rp.10.000
Anggaran BTKL Dept.Penjahitan
Departemen Obras
Jumlah Produksi 10.000
Standar Penggunaan Jam TKL *0.5
Jumlah Jam TKL
Upah perjam Rp.8.000
Anggaran BTKL Dept.Obras
Total Biaya TKL
PT Izath Sentosa
Anggaran BTKL
Januari 2020
Nama Produk : “DS001”
Departemen Penjahitan
Jumlah Produksi 10.000
Standar Penggunaan Jam TKL 2
(1)Jumlah Jam TKL 20.000
Upah perjam Rp.10.000
(2)Anggaran BTKL Dept.Penjahitan Rp.200.000.000,-
Departemen Obras
Jumlah Produksi 10.000
Standar Penggunaan Jam TKL 0.5
(1)Jumlah Jam TKL 5.000
Upah perjam Rp.8.000
(2)Anggaran BTKL Dept.Obras Rp.40.000.000,-
(3)
Total Biaya TKL Rp.240.000.000,-
Ket:
(1) Jumlah Jam TKL = Jumlah Produksi x Standar penggunaan jam TKL
(2) Anggaran BTKL Dept. = (1)Jumlah Jam TKL x Upah Perjam
(3) Total BTKL = (2)Anggaran BTKL Dept.Penjht x (2)Anggaran BTKL Dept.Obras

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Penyusunan Anggaran BOP
Berikut ini adalah data yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh PT. Izath Sentosa untuk
bulan maret 2020:
a. Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp.4.000.000,- per bulan. Biaya gaji
pengawas produksi yang dialokasikan ke Departemen Perakitan dan Departemen
Penyelesaian dibagi secara merata.
b. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp.2.000.000,- perbulan dialokasikan
berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di tiap departemen. Biaya variable untuk
perawatan mesin untuk kedua departemen sebesar Rp.1.000,- perjam.
c. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp.6.000.000,- perbulan dialokasikan
berdasarkan luas bangunan yang dipakai oleh tiap departemen.
d. Biaya listrik yang bersifat variable untuk setiap pemakaian mesin perjam adalah
Rp.3.000,-. Tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap departemen ditentukan oleh
waktu pekaian mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp.4.000.000,-
dialokasikan ke tiap departemen dengan proporsi 60% untuk Dep.Perakitan dan 40%
untuk Dep. Penyelesaian.
e. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sbesar Rp.5.000.000,- perbulan dialokasikan ke
tiap departemen berdasarkan BTKL per departemen perbulanya.
Berikut adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan BOP untuk Dep. Perakitan
dan Dep. Penyelesaian untuk bulan maret 2013:

Departemen Departemen
Keterangan
Perakitan Penyelesaian
Jumlah mesin 5 15
Jumlah jam mesin 1.500 2.000
2
Jumlah luas pabrik 1.000 m 2.000 m2
Biaya tenaga kerja
Rp.1.380.000,- Rp.522.000,-
langsung
PENYELESAIAN

PT. IZATH SENTOSA


ANGGARAN BOP
Untuk Periode yang Berakhir Pada 31 Maret 2020
Biaya FOH
Biaya FOH Fixed Total
Variabel
Departemen Perakitan
(1)
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
(2)
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000 2.000.000
(3)
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
(5) (4)
Biaya listrik 4.500.000 2.400.000 6.900.000
(6)
Biaya asuransi 3.571.430 3.571.430
Total 6.000.000 10.471.430 16.471.430
Biaya FOH
Biaya FOH Fixed Total
Variabel
Departemen
Penyelesaian
(1)
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
(2)
Biaya perawatan mesin 2.000.000 1.500.000 3.500.000
(3)
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
(5) (4)
Biaya listrik 6.000.000 1.600.000 7.600.000
(6)
Biaya asuransi 1.428.570 1.428.570
Total 8.000.000 10.528.570 18.528.570

Keterangan:
(1) Biaya gaji dibagi secara merata
- Biaya gaji Dep. Perakitan 4.000.000:2 = 2.000.000
- Biaya gaji Dep Penyelesaian 4.000.000:2 = 2.000.000
(2) Biaya Perawatan mesin berdasar jumlah mesin yang ada tiap departemen
- Dep. Perakitan =
- Dep. Penyelesaian =
(3) Biaya sewa pabrik tetap berdasarkan luas setiap departemen
- Dep. Perakitan =
- Dep. Penyelesaian =
(4) Biaya Listrik Tetap
- Dep. Perakitan = 60% x 4.000.000 = Rp. 2.400.000
- Dep. Penyelesaian = 40% x 4.000.000 = Rp.1.600.000
(5) Biaya Listrik Variabel
- Dep. Perakitan = Rp.3.000 x Rp.1.500 = Rp.4.500.000
- Dep. Penyelesaian = Rp.3.000 x Rp.2.000 = Rp.6.000.000
(6) Biaya asuransi berdasarkan BTKL
- Dep. Perakitan =
- Dep. Penyelesaian =

ANGGARAN LABA RUGI


Penyusunan Anggaran Laba Rugi
Contoh:
Dari data-data berikut ini, susunlah anggaran laba rugi PT.Izath Sentosa untuk 3 bulan
yang berakhir pada 31 maret 2020
a. Anggaran penjualan bulan januari, februari, maret adalah sbb:\
- Januari : 500.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000,-
- Februari : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000,-
- Maret : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.125.000,-
b. Informasi dari anggaran produksi adalah sbb:
- Persediaan barang jadi 1 januari 2006 adalah 47.500 unit dengan nilai persediaan
awal Rp.2.375.000.000,-
- Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan
c. Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb:
- Harga beli bahan baku sebesar Rp.30.000,-/unit
- Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.15.000,-/unit
- Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000,-/unit dan Rp.1.000.000.000,-
d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode
rata-rata
e. Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi:
Beban Operasi Variable
- Beban penjualan : 2 % dari nilai penjualan tiap bulannya
- Beban administrasi : 0,075% dari penjualan tiap bulannya
Beban Operasi Tetap
- Beban penjualan Rp.1.260.000.000,-
- Beban Administrasi Rp.1.500.000.000,-
f. Pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%

PENYELESAIAN

PT. IZATH SENTOSA


Anggaran Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 maret 2020
(1)
Penjualan 173.750.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo Awal Persediaan Barang
2.375.000.000
jadi
Biaya Produksi
(4)
- BBB 51.375.000.000
(4)
- BTKL 25.687.500.000
(4)
- BOP 9.562.500.000
Psd. Barang jadi tersedia dijual 89.000.000.000
(2)
Psd. Akhir Barang Jadi ( 17.375.000.000 )
Beban Pokok Penjualan ( 71.625.000.000 )
Laba Kotor yang Dianggarkan 102.125.000.000
Beban Operasi
(5)
- Beban Penjualan 4.735.000.000
(6)
- Beban Administrasi 1.630.312.500 ( 6.365.312.500 )
Laba Sebelum Pajak
95.759.000.000
Dianggarkan
(7)
Perkiraan Beban PPh ( 28.727.906.250 )
Laba Bersih yang dianggarkan 67.031.781.250

Keterangan:
(1) Penjualan :Januari : 500.000 x 100.000 = 50.000.000.000
Februari : 550.000 x 100.000 = 55.000.000.000
Maret : 550.000 x 125.000 = 68.750.000.000
Penjualan total : 173.750.000.000
(2) Persediaan akhir
Januari = 50.000 x 100.000 = 5.000.000.000
Februari = 55.000 x 100.000 = 5.500.000.000
Maret = 55.000 x 125.000 = 6.875.000.000
Psd akhir 160.000 unit Rp.17.375.000.000,-

(3) Penjualan = Psd.Awal + Unit yang diproduksi – Psd. Akhir


Unit yang diproduksi = Penjualan – Psd.Awal + Psd.Akhir
Unit yang diproduksi = 1.600.000 – 47.500 + 160.000
= 1.712.000 unit
(4) Biaya Produksi
BBB :1.712.500 x 30.000 = 51.375.000.000
BTKL :1.712.500 x 15.000 = 25.687.500.000
BOP :1.712.500 x 5.000 = 8.562.500.000
BOP : 1.000.000.000+
Total biaya produksi 86.625.000.000
(5) Beban Penjualan
Januari : 50.000.000.000 x 2% = 1.000.000.000
Februari : 55.000.000.000 x 2% = 1.100.000.000
Maret : 68.750.000.000 x 2% = 1.375.000.000+
Beban Penjualan Variabel 3.475.000.000
Beban Penjualan Tetap 1.260.000.000+
Total Beban Penjualan 4.735.000.000

(6) Beban Administrasi


Januari : 50.000.000.000 x 0,075% = 37.500.000
Februari : 55.000.000.000 x 0,075% = 41.250.000
Maret : 68.750.000.000 x 0,075% = 51.562.000+
Beban Administrasi Variabel 130.312.500
Beban Administrasi Tetap 1.500.000.000+
Total Beban Administrasi 1.630.312.500
(7) Perhitungan Beban PPh
95.759.000.000 x 30% = 28.727.906.250

Anda mungkin juga menyukai