Anda di halaman 1dari 5

PEMULIHAN PELAYANAN KEMAH DAUD

Oleh Pdt. M.D. Wakkary

Pelayanan dalam Kemah Daud, menurut nubuatan nabi Amos, akan dipulihkan, suatu
pemulihan yang luas dalam pelayanan pujian dan sembahan, dengan jangkauannya :
orang-orang dari segala bangsa datang kepada Tuhan . (Amos 9:11-12, KPR 15:17).
Dalam bukunya “The Tabernacle of David”, Pendeta Kevin Corner pemulihan
penyembahan dan pujian seperti di Kemah Daud mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pelayanan dari para Penyanyi dan Nyanyian (I Tawarikh 15:15-27, 25:1-7)
Daud mengangkat orang-orang Lewi tertentu untuk menjadi para penyanyi dalam
Kemah Daud. Pelayanan para penyanyi (singers) dalam nyanyian dari Tuhan (the
song of the Lord) sangat menonjol di Kemah Daud. Di Kemah Musa tidak pernah ada
singers menyanyi.
2. Pelayanan dari para Musisi dan alat-alat musik (I Taw 23:5, 25:1-7)
Raja Daud juga menetapkan musisi-musisi dengan beragam instrumennya untuk
main dan menyanyi di hadapan Tuhan. Tidak ada alat-alat musik di Kemah Musa.
3. Pelayanan Pencatatan/Perekaman (I Taw 16:14,28:12,19) - Multimedia
Raja Daud menempatkan orang-orang Lewi untuk melayani di hadapan Tabut Tuhan
untuk mencatat dan merekam (to record). Sayang sekali dalam Alkitab bahasa
Indonesia tidak ditemukan istilah ini, namun dalam naskah asli atau Alkitab bahasa
Inggris jelas tercantum. Jadi penulisan, pencatatan atau perekaman nyanyian
syukur/pujian adalah suatu pelayanan khusus, yang juga akan dipulihkan. Kita
membutuhkan penulis/perekam kidung pujian seperti Daud yang menulis banyak
mazmur, Asaf, bahkan juga Musa.
4. Pelayanan menari (I Tawarikh 15:29, II Samuel 6:14, Mazmur 149:3,150:4).
Terjadi ekspresi sukacita melalui tarian di hadapan Tuhan ketika dedikasi Kemah
Daud, karena ia menari di hadapan Tabut Allah. Ada waktu untuk menari
(Pengkhotbah 3:4). Orang-orang kafir (Kanaan) juga menari, namun dengan nafsu,
kedagingan dan dilakukan ketika pesta penyembahan berhala.
Tarian Israel adalah dalam sukacita, pujian dan bahagian dari beribadah
(menyembah) kepada Tuhan. Miryam dan kaum perempuan bersamanya berdansa
menari dengan kegembiraan pada waktu kelepasan dari Mesir setelah
menyeberangi Laut Merah (Keluaran 15:20).
5. Pelayanan Korban-korban Rohani (Mazmur 27:6, I Petrus 2:3-5, Ibrani
13:15,16)
Kemah Daud adalah tempat di mana korban-korban rohani dipersembahkan
kepada Tuhan oleh para imam dan orang Lewi. Seperti sudah disinggung, korban-
korban binatang sudah dikorbankan pada waktu pentahbisan Kemah Daud, namun
sesudah itu hanyalah korban-korban rohani yang di persembahkan. Hal ini kontras

1
dengan Kemah Musa. Kita catat beberapa korban-korban rohani seperti tertulis
dalam Alkitab :
- Korban Sukacita (Mazmur 27:6)
- Korban Syukur (Mazmur 116:17, Imamat 7:12, Yunus 2:9)
- Korban Pujian (Yeremia 17:26, 33:11, Ibrani 13:15)
Hal-hal ini adalah “korban-korban rohani“ dipersembahkan oleh imamat rajani
dalam rumah rohani, yaitu gereja. Tidak lagi diperlukan korban binatang sejak
korban yang sekali untuk selamanya dipersembahkan yaitu tubuh dan darah Yesus.
Orang-orang percaya perjanjian baru, sebagai imam-imam yang melayani Tuhan,
mempersembahkan tubuhnya (Roma 12:1-2), pujiannya ( Ibrani 13:15), dan korban
perbuatan (Ibrani 13:16), sebagai korban-korban rohani kepada Allah melalui
Kristus.
6. Pelayanan Pujian (I Taw 16:4,36)
Bagian dari aturan Kemah Daud ialah untuk memuji Tuhan karena kebaikan-Nya dan
kemurahan-Nya. Anda dapat mencek sendiri di Konkordansi Alkitab begitu
banyaknya referensi tentang “Pujian” untuk menyadari betapa pentingnya pelayanan
ini di hadapan Tuhan.
Adalah Alkitabiah untuk mengucapkan pujian (Yesaya 12:1,4, Yer 33:11). Adalah
Alkitabiah juga untuk menyanyikan pujian. (Mazmur 47:7-8, 98:1-7, 100:2). Buku
Mazmur secara khusus mendorong umat untuk menyanyikan pujian. Terdapat lebih
dari 70 referensi dalam 150 pasal Mazmur untuk menyanyikan pujian. Dalam Kemah
Musa tidak ada pelayanan nyanyian pujian. Tetapi di Kemah Daud ada bunyi pujian
yang sambung menyambung
7. Pelayanan Menyembah (I Tawarikh 16:29, Mazmur 29:1-2, 95:6)
Walaupun kata “menyembah“ dalam artikel ini sering mempunyai arti yang luas
yaitu ”ibadah“ namun makna dasarnya ialah “membungkuk, sujud, meniarap“.
Orang Lewi dalam Kemah Daud bukan saja menyembah dalam bentuk menyanyi,
memuji, bermain alat musik, tepuk tangan, angkat tangan kepada Tuhan, mereka
juga menyembah sesungguhnya yaitu membungkuk, sujud atau menjatuhkan diri
ke tanah/lantai, sebagai suatu sikap menghormati sedalamnya, dan menyerahkan
diri. Aspek penyembahan ini adalah ekspresi tertinggi di hadapan Allah di antara
semua ekspresi penyembahan dalam roh dan kebenaran. (Yohanes 4:20-24, Wahyu
5). Semua orang percaya seyogyanya mengalami saat-saat penghormatan dan
penyerahan yang dalam kepada Tuhan. Anda tengah sujud di tempat mahakudus, di
hadapan tahta Allah, apabila anda bersikap menyembah seperti ini (Wahyu 7:11-
12) suatu persekutuan yang intim dan sangat dekat dengan Tuhan.
Penyembahan juga acapkali dilakukan bersama dengan nada-nada dan spontan,
sesuai gerakan Roh Kudus. Dalam Efesus 5:19 ada perkataan “nyanyian rohani”.
8. Pelayanan Mengangkat Kedua Tangan (Mazmur 134, 141:2)

2
Orang-orang Lewi mengangkat tangan-tangan mereka sebagai suatu tindakan
menyembah Tuhan dalam Kemah Daud.
Dalam Alkitab, mengangkat kedua tangan mempunyai beberapa makna. Yaitu
sebagai sikap menyerah, atau seseorang yang bersumpah dihadapan Tuhan, atau
sikap berdoa dan menyembah. Ini adalah bagian dari ibadah di Perjanjian Lama dan
Baru. (Kejadian 14:22, Imamat 9:22, Lukas 24:50, I Timotius 2:8).
Pemazmur berkata:
“ Biarlah doaku adalah bagi-Mu, seperti persembahan ukupan, dan
tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu
petang “ (Mazmur 141:2).
Dalam Tabernakel Musa, hanyalah Harun akan mengangkat kedua tangannya untuk
memberkati. Dalam Kemah Musa semua dapat menyangkut kepada Tuhan,
Demikian juga saat ini. Semua orang percaya sebagai tuaian imam yang melayani
akan mengangkat tangannya dalam penyembahan.
“ Mari kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga ”
(Ratapan 3:41).
9. Pelayanan Mazmur (I Taw 16:9, Mazmur 98:7)
Pada hari pentahbisan (dedication), Daud menyerahkan sebuah Mazmur kepada para
penyanyi dan para musisi. Kemah Daud memiliki ciri khas dengan adanya penulisan
dan nyanyian-nyanyian Mazmur. Mayoritas mazmur berhubungan dengan Kemah
Daud. Fakta ini kontras dengan Kemah Musa yang mungkin hanya ada satu atau dua
mazmur ditulis, yaitu oleh Musa (Mazmur 90-91). Perjanjian Baru mendorong kita
untuk menyanyikan Mazmur-mazmur,(Kol 3:16, Efesus 5:18-19, Yakobus 5:13, I Kor
14:26), melanjutkan aturannya Daud. Gereja pada umumnya mengetahui bahwa
Mazmur-mazmur adalah bagian integral dari penyembahan, atau dinyanyikan dalam
Kebaktian atau Ibadah.
10. Pelayanan bersorak-sorak (I Tawarikh 15:28, Mazmur 47:2,6, Yesaya 55:12)
Ketika Tabut Tuhan dibawa ke Kemah Daud, terjadi banyak sorakan kepada Tuhan.
Kita juga diingatkan oleh peristiwa pada waktu tembok Yeriko runtuh rata dengan
tanah oleh sorak-sorai umat.(Yosua 6:5). Memang ada juga saat-saat di mana
sorakan atau teriakan umat gagal membuahkan hasil (I Samuel 4:5-9), tetapi
apabila dalam sorak-sorai itu ada hadirat Tuhan, sorakan itu adalah bagian dari
penyembahan kepada Allah dan Tuhan akan bertindak memberikan kemenangan.
Pada waktu Yesus datang kembali akan ada diiringi sorakan penghulu malaikat (I
Tesalonika 4:16).
11.Pelayanan tepuk tangan (Mazmur 47:2, 98:8, Yesaya 55:12)
Satu di antara mazmur-mazmur anak-anak Korah mengajak umat untuk bertepuk-
tepuk tangan. Satu diantara respon alamiah yang paling lumrah dari manusia dalam
kegembiraan dan untuk apresiasi adalah bertepuk-tepuk tangan. Dari anak kecil,
remaja, orang dewasa sampai orang-orang yang lanjut usia, semuanya bertepuk

3
tangan apabila mengekspresikan kesenangan, terimakasih, penghargaan dan
gembira. Terlebih lagi tantangan anak-anak Tuhan yang bertepuk tangan untuk
Tuhan seperti diajak oleh Alkitab.
12. Pelayanan Mencari Tuhan (I Tawarikh 16:10-11, II Tawarikh 7:14)
Daud mendorong orang-orang Lewi untuk mencari wajah Tuhan dalam KemahNya.
Ini juga suatu bagian dari menyembah/beribadah, yaitu mencari Tuhan dengan
sepenuh hati. Mencari Tuhan berarti ada usaha yang sungguh-sungguh dengan
sepenuh hati bertemu wajahNya. Hanya mereka yang mencari Tuhan dengan
seluruh keberadannya dapat menemukan Tuhan. Kita bersukacita apabila kita
mencari Dia. (Mazmur 27:8, 63:2-3, 70:5). Kemah Daud adalah tempat di mana para
imam dan orang-orang Lewi mencari Tuhan.
13. Pelayanan mengucapkan “Amin” (II Tawarikh 16:36)
Dalam bahasa Ibrani kata “Amen” berarti “sungguh”. Kata ini diterjemahkan dengan
pengertian “jadilah demikian, benar, sesungguhnya, yakin, mengiakan”. Dalam
bahasa Yunani kata Amin bermakna “kokoh, terpercaya, jadilah demikian, dan
sering diterjemahkan “Amin, dengan sesungguhnya (sangat)”. Ucapan “Amin” dari
hati adalah suatu ekspresi dari mendukung, persetujuan iman, kepastian bahwa
yang dikatakan itu benar, dan hal itu akan terjadi.
Menarik dicatat bahwa orang Israel hanya meresponi dengan “Amen” terhadap
kutukan dari Tuhan yaitu dalam Ulangan 27:15-26 dan Bilangan 5:22. Dalam
Kemah Daud kata “Amen” bertujuan berkat.
Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru “Amen” adalah juga ekspresi
penyembahan .(Nehemia 5:13,8:6, Mazmur 89:53,106:48, I Korintus 14:16, Efesus
3:21, Wahyu 7:12).
14. Pelayanan syukur kepada Tuhan (I Taw 16:4,8,41)
Orang-orang Lewi diangkat Daud untuk menyanyikan syukur kepada Tuhan.
Memberi ucapan syukur adalah ekspresi rasa terimakasih dan apresiasi kepada Sang
Pemberi segala hal. Sikap tidak tahu berterimakasih adalah tanda akhir zaman.
Mereka yang ditempatkan di Kemah Daud memberi korban ucapan syukur terus
menerus dalam segala hal. (Mazmur 116:17, II Taw 29:30-31, I Tesalonika 5:18,
Ibrani 13:15). Banyak pujian kepada Tuhan juga mengutip ayat-ayat Alkitab.
15.Pelayanan Luapan sukacita dan gembira (I Tawarikh 16:10,27,31)
Gembira dan sukacita adalah juga cirikhas tata Ibadah Kemah Daud. Agama orang-
orang Kanaan, seperti juga agama-agama lain tidak memiliki kegembiraan sejati.
Bahkan Kemah Musa ditandai dengan keheningan Ibadah. Banyak ayat Alkitab
mendorong orang-orang percaya untuk bersukacita dalam Tuhan. (Filipi 2:18, 4:4).
16. Pelayanan orang-orang Lewi di hadapan Tabut ( I Taw 16:4,6,37)
Orang-orang Lewi telah diangkat untuk melayani di hadapan Tabut Perjanjian
secara berkesinambungan, hari lepas hari seperti di tuntut dari pekerjaan harian.

4
Hal ini jelas suatu kontras besar terhadap tata ibadah Kemah Musa. Dalam
Tabernakel Musa hanyalah Imam Besar pada hari besar Pendamaian diizinkan
masuk Ruang Maha Kudus dan berdiri di hadapan Tabut Allah. Dan waktu itu terjadi
saat sunyi yang dalam dan keheningan. Jika ada orang lain yang berani masuk ke
Ruang Maha Suci, penghukuman akan jatuh pada orang itu. Tapi di sini dalam
Kemah Daud berdiri suatu kelompok orang Lewi berpakaian imam melayani siang
dan malam di hadapan Tabut Allah. (Ibrani 6:19-20, 9:7-9,10:20-21).

Berbagai variasi ekspresi Pujian-Penyembahan di atas, berhubungan atau di praktekkan


di Kemah Daud.
Semuanya Alkitabiah, firman Allah. Baik orang-orang percaya zaman Perjanjian Lama
maupun orang-orang percaya zaman Perjanjian Baru dapat masuk dalam ekspresi-
ekspresi pujian penyembahan seperti telah diuraikan diatas.

Anda mungkin juga menyukai