Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN

Nama Mhs : Cantika Resti Mustikasari


NIM : 201910330311128
Asisten : Siti Arifah Urfa

I. TUJUAN
 Mengetahui tentang sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia agar terbebas dari
mikroorganisme
 Mengetahui bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi benda hidup (antiseptika)
maupun benda mati (desinfektan)
 Mengetahui gambaran hasil percobaan antiseptika.
 Mengetahui gambaran hasil percobaan desinfektan.

II. DASAR TEORI


Dasar teori tentang antiseptika dan desinfektan

III. TUGAS PRAKTIKUM


a. Tuliskan dasar teori tentang antiseptika dan desinfektan sebanyak 150 – 200 kata
Antiseptik merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme tanpa harus membunuh mikroorganisme tersebut di jaringan hidup.
Antiseptik biasanya mengandung alkohol, chlorhexidine, dan anilides. Desinfektan
merupakan zat yang dapat membunuh patogen di lingkungan. Desinfektan biasanya
mengandung glutaraldehid dan formaldehid. Desinfektan adalah zat yang digunakan
untuk mengontrol, mencegah, atau menghancurkan mikroorganisme berbahaya (bakteri,
virus,atau jamur) pada benda mati dan permukaan benda. Desinfektan diterapkan secara
langsung pada benda mati, sedangkan antiseptik diterapkan pada permukaan jaringan
hidup untuk mencegah atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme dengan
menghambat organisme atau dengan menghancurkannya.
Antiseptik yang digunakan di masyarakat adalah sabun antiseptik untuk cuci tangan
dan handsanitizer. Desinfektan yang digunakan di masyarakat adalah deterjen dan
pembersih lantai. Dampak bila tidak digunakannya desinfektan sesuai dengan
peruntukannya dapat yang paling umum adalah menimbulkan iritasi. Iritasi yang dapat
muncul adalah iritas kulit, jalur pernapasan, mata,dan dapat menimbulkan keracunan.
Mekanisme kerja antiseptik dan desinfektan berbeda-beda tergantung jenisnya.
Sebagai contoh alkohol merupakan antiseptik yang bersifat sebagai bakterisida, dengan
cara merusak membran sel dari bakteri, sehingga komponen intraseluler akan keluar.
Alkohol juga bekerja dengan cara mendenaturasi protein yang berada dalam sel,
sehingga kinerja dari enzim bakteri akan terhambat, mengakibatkan proses metabolisme
terganggu. Sedangkan desinfektan membunuh sel vegetatif.

b. Carilah gambar hasil percobaan antiseptik dan deskripsikan koloni yang tumbuh di
NAP dan bandingkan hasilnya
- Ukuran
- Jumlah koloni
- Permukaan
- Warna
- Tepi koloni
c. Carilah hasil percobaan desinfektan dan deskripsikan hasil dan bandingkan

c. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prinsip dari hasil pengujian kepekaan kuman terhadap desinfektan adalah hasil (+)
apabila medium menjadi keruh yang menandakan terjadi pertumbuhan bakteri di sana. Tidak
adanya pertumbuhan bakteri ditandai dengan medium tetap bening yang merupakan hasil (-).
Pada tabung yang tidak diberi desinfektan terlihat sangat keruh. Untuk tabung yang diberi
alkohol 70% selama 5 menit, dan lysol 5% selama 5 serta 10 menit terlihat jernih. Sedangkan
pada tabung alkohol 70% yang direndam 10 menit terlihat sedikit keruh.

Keterangan perlakuan :
1. Jari tidak diberi perlakuan
2. Jari disterilkan dengan sabun dan air mengalir
3. Jari disterilkan dengan alkohol swap
4. Jari disterilkan dengan iodine
5. Jari disterilkan dengan iodin dan alkohol
Pada gambar didapatkan bagian nomor satu, yaitu tanpa diberikan antiseptik,
menunjukkan pertumbuhan bakteri. Pada nomor satu kuman terlihat banyak, ukuran
bervariasi dari besar dan kecil, dan berwarna putih. Pada gambar nomor 2 terdapat 3-4 titik
pertumbuhan kuman, ukuran bervariasi dari besar dan kecil, dan berwarna putih. Pada nomor
3 dan 5 tidak tampak pertumbuhan kuman. Pada nomor 4 tampak pertumbuhan kuman
dengan jumlah lebih banyak dibandingkan nomor 2 tetapi lebih sedikit dari nomor 1, ukuran
bervariasi dari besar dan kecil, dan berwarna putih. Semua memiliki permukaan halus dan
tepi yang rata. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan antiseptik dan jenisnya mempengaruhi
hasil dari tes kepekaan kuman terhadap antiseptik, sehingga dapat disimpulkan dengan
menggunakan antiseptik seperti alkohol swap lebih baik daripada cuci tangan dengan sabun
serta pemberian iodin.

d. KESIMPULAN
Pada hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa penggunaan antiseptik dan
desinfektan sangatlah berpengaruh dalam mensterilkan benda mati maupun pada jaringan
hidup. Pada tes kepekaan kuman terhadap antiseptik didapatkan penggunaan iodin dan
alkohol efektif dalam mencegah pertumbuhan kuman pada jaringan hidup dibanding ketika
tidak diberikan antiseptik ataupun dengan sabun dan air mengalir. Efektivitas penggunaan
alkohol / iodin + alkohol > cuci tangan dengan sabun > iodin > tidak mencuci tangan.
Pada hasil desinfektan dapat disimpulkan lama waktu perendaman potongan batang
gelas yang terdapat biakan kuman dalam larutan desinfektan seperti alkohol 70% dan lysol
5% mempengaruhi dalam penghambatan/pembunuhan kuman. Durasi perendaman biakan
selama 5 menit telah cukup untuk menghambat/membunuh kuman.

e. DAFTAR PUSTAKA
Putri, Meganada Hiaranya, Sukini, dan Yodong. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi:
Mikrobiologi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 
Lab Biomed FK UMM. 2020. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Blok Imunologi Infeksi.
Malang: UMMRahma, E 2015. Penentuan Koefisien Fenol Pembersih Lantai yang
Mengandung Pine Oil 2,5% Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa. Jakarta:
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
Ramadhan, I 2013. Efek Antiseptik Berbagai Merk Hand Sanitizer Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus. Jakarta: UIN SYARIF HIDAYATULLAH

Anda mungkin juga menyukai