Anda di halaman 1dari 7

BERHATI-HATILAH DI DUNIA INTERNET

OLEH : Yoga Virga Dwi, SMK MUHAMMADIYAH 2 BOROBUDUR

Email ; yogavirgadwi42@gmail.com

Abstak

Siapa sih yang tidak kenal internet dimasa sekarang? Dan apa itu internet?
Menurut ahlinya, Internet adalah media yang memungkinkan sebuah proses
komunikasi berlangsung efisien dengan menyambungkannya dengan beragam
aplikasi (Onno W. Purbo dalam Prihatna, 2005). Tanpa internet dimasa sekarang
sepertinya orang-orang akan kesusahan dalam semua aspek, manusia di zaman
sekarang sudah terlalu bergantung terhadap internet, tidak bisa dipungkiri lagi
bahwa internet sudah jadi hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
manusia dapat melakukan banyak hal dengan Internet yang bahkan orang-orang
dari generasi terdahulu tidak terpikirkan, contohnya adalah Layanan digital online, di
tahun 2000-an kita tidak terpikirkan soal layanan digital online yang sekarang
banyak dipakai dimana-mana bahkan pemerintah kita sendiri, seperti pembayaran
pajak online, belanja online, bahkan pembayarannya saja online.

Internet memang banyak membantu manusia, akan tetapi apakah tidak ada
dampak buruknya? Tentu saja ada, ingat ! Internet itu luas sekali, kita harus bisa
mengelola sisi positif dan negatif dari internet, “memangnya apa aja sih sisi positif
dan negatif dari internet?”, untuk sisi positifnya yaitu kita dapat mengakses informasi
dari manapun dan kapanpun dengan mudah, untuk sisi negatifnya yaitu dengan
mudahnya mengakses informasi secara online, kita tidak tau apakah informasi ini
asli ataupun palsu (hoax), tidak bisa dipungkiri lagi kalau banyak orang yang
memanfaatkan situasi perkembangan internet ini untuk melakukan tindakan
kejahatan, penipuan dan tindakan tercela lainnya, meski begitu kita bisa
mencegahnya agar tidak tertipu dengan informasi-informasi palsu dan
menyesatkan.“Lantas bagaimana cara kita untuk menghindari agar tidak mendapati
informasi palsu dan bagaimana seharusnya kita berperilaku di dalam internet?”

Metode

Coba kalian pikirkan tentang apa yang akan terjadi jika seseorang
melepaskan seekor ikan di tengah padang pasir yang panas dan luas? Ya, saya
yakin jawaban kalian semua adalah ikan itu akan mati, terus apa hubungannya ikan
dan gurun pasir dengan cara menghindari agar tidak mendapati informasi palsu dan
bagaimana seharusnya kita berperilaku di dalam internet?, Sebenarnya pertanyaan
tadi sangat menggambarkan bagaimana cara orang-orang bertahan di internet,
seekor ikan yang bodoh dan tidak tau apa-apa tiba-tiba dibuang ke lingkungan baru
yang bukan tempat habitatnya layaknya seorang pengguna internet yang tidak tau
apa-apa soal internet tetapi mereka memaksa terjun ke dunia internet tanpa
pengalaman dan ilmu yang cukup tentang internet, kurangnya literasi digital serta
kurangnya minat baca di masyarakat membuat hal ini bisa terjadi. Untuk terjun ke
dunia internet minimal ada beberapa syarat yang harus kalian penuhi yaitu prinsip
dasar etika dalam berinternet, yaitu ;

1. Jangan sebarkan kebencian

Jangan menggunakan internet untuk mengunggah hal yang mengandung ujaran


kebencian atau hate speech. Pertimbangkan orang lain yang membaca mungkin
akan merasa tersinggung dengan ujaran kebencian.

2. Jejak digital

Perhatikan apa yang ingin Anda unggah di media sosial karena akan menjadi
jejak digital yang dapat ditelusuri.

3. Jangan berkata kasar

Hindari menggunakan kata-kata kasar di media sosial karena selain


mengganggu kenyamanan orang lain, juga menunjukan kualitas diri.
4. Reaksi

Perhitungkan reaksi yang akan muncul akibat suatu unggahan. Media sosial
merupakan etalase branding penggunanya.

Itu tadi merupakan prinsip dasar etika dalam berinternet.Terdapat fakta tentang
Indonesia didunia literasi digitalisasi yang membuat kita seharusnya malu dan harus
cepat menemukan solusi untuk artikel ini.

Hasil

Data dari kominfo.go.id menjelaskan, bahwa : Fakta pertama, menurut data,


UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia,
artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat
Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang
Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca, Riset berbeda bertajuk World’s Most
Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity
pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61
negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59). sangat
memalukan bukan? Dengan tingkat literasi yang minim kita sudah harus dihadapkan
dengan perkembangan internet dan teknologi.

Fakta kedua, 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima
dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer
memperkirakan pada tahun 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia
lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi
negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina,
India, dan Amerika.
Gambar 1. How Nations Ranked

Sumber : http://assets.kompasiana.com/statics/crawl/580f131324a9d502558b4567.png

Ironisnya, meski minat baca buku rendah, tapi data wearesocial per Januari
2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam
sehari.

“Loh kok bisa?” ya tentu saja bisa, melihat fakta-fakta di atas membuat
sebagian orang berpendapat kalau masyarakat dinegara Indonesia belum siap dan
berpikir terlalu cepat untuk masuknya internet di Indonesia. Diperlukan digital skill
yang merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital.

Kendalikan teknologi dengan kecakapan kita, jangan sampai kita


dikendalikan. Teknologi digital ibarat pisau bermata dua. Pilihan menggunakan
teknologi secara produktif, otomasi membuat lini kehidupan lebih mudah, semua
informasi bisa didapatkan dengan mudah, serta kesetaraan dalam bisnis di mana
pebisnis pemula dapat melesat cepat dibandingkan pengusaha generasi
sebelumnya.

Kita semua tahu bahwa munculnya teknologi sebetulnya didasarkan pada niat
baik yang bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia, baik itu dalam
beraktivitas sehari-hari maupun aktivitas lainnya. “Namun, tidak dapat dimungkiri
bahwa kemajuan yang ada justru juga memiliki dampak negatif, yang menjadi
sebuah tantangan baru yang dihadapi oleh kita semua sebagai masyarakat digital,”
ujarnya.

Salah satu tantangan yang dihadapi manusia, khususnya di era digital ini,
adalah tantangan dalam mewujudkan keamanan digital itu sendiri, yang meliputi
keamanan mengakses informasi di internet hingga adanya berbagai ancaman yang
menyangkut data privasi kita.

Pembahasan

“Lantas bagaimana solusinya untuk permasalahan tersebut?” metode


pertama untuk mengatasi masalah tersebut dengan efektif adalah kita harus
meningkatkan minat baca masyarakat untuk mendorong masyarakat mengubah
kebiasaan darinya yang tadinya malas membaca menjadi rajin membaca, membaca
tidak harus dibuku, sekarang eranya digitalisasi membaca bisa lewat ponsel, laptop,
ataupun komputer, selagi bisa memanfaatkan ponsel mereka untuk hal positif
kenapa tidak?, Daripada dibuat untuk hal yang membuang-buang waktu, terdapat
tips dari saya untuk meningkatkan minat baca yang efektif bagi pemula :

1. Meluruskan Niat dan Motivasi

Hal yang satu ini harus ada, agar jika suatu saat minat membaca Anda mulai
berkurang Anda akan mengingat kembali apa yang menjadi niat awal untuk
membaca. Nah jika Anda sudah tahu niat apa yang ingin diwujudkan. Misalkan
Anda memiliki niat menumbuhkan minat membaca untuk menambah wawasan
pengetahuan, jadikan niat yang baik ini sebagai motivasi dan semangat kalian
dalam belajar dan membaca
2. Menyisikan Waktu dan Durasi Membaca

Cobalah menyisihkan waktu Anda untuk membaca. Jangan menunggu Anda


tidak sibuk, tapi sisihkan waktu sebentar 10-15 menit untuk membaca. Jangan
memaksakan diri untuk membaca dalam waktu yang lama sehingga
membuatmu lelah dan bosan. Lakukan membaca dengan durasi waktu secara
bertahap jangan memaksakan diri membaca dalam waktu yang lama. Biarkan
diri Anda terbiasa dengan rutinitas ini secara perlahan. Bukan tidak mungkin
dengan perlahan kalian bisa bertahan membaca 1-2 jam.

3. Membuat Target Membaca

Jangan setengah-setengah saat melakukan hal-hal baik yang positif. Buatlah


target dalam sehari harus berapa lama membaca dan berapa buku yang harus
kalian selesaikan dalam sepekan atau paling lama sebulan. Cobalah
bertanggung jawab dengan target-target yang Anda buat, dengan begitu Anda
akan memiliki dorongan untuk menyelesaikan bacaan anda.

4. Memilih tema yang diminati

Dengan mengetahui bacaan apa yang Anda minati, Anda dapat meningkatkan
minat membaca karena menyukai bahan bacaannya. Jangan memaksakan diri
membaca hal yang tidak kalian sukai karena itu akan membuat Anda mudah
bosan saat membaca. Coba temukan genre apa yang kamu sukai bisa cerpen,
novel, atau puisi. Percayalah cepat atau lambat minat membaca kalian akan
meningkat. Genre buku yang kalian sukai juga akan bertambah seiring
berjalannya waktu. Saat kecintaan terhadap membaca mulai tumbuh pesat Anda
akan menyukai bacaan apa saja dan genre apa saja. Tapi ingat lakukan hal
yang Anda minati terlebih dahulu.

5. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu

Saat rasa ingin tahu Anda tinggi otomatis minat membaca tanpa disadari akan
ikut meningkat. Cobalah menambah referensi bacaan di perpustakaan, internet
atau melalaui koran. Saat rasa ingin tahu menjadi tinggi, Anda akan mulai suka
membaca dan menghabiskan waktu berlama-lama untuk menuntaskan rasa
penasaran dan keingintahuan yang ada ingin selesaikan.
6. Membeli Buku

Hal yang tidak kalah penting adalah membeli buku. Anda bisa mencoba untuk
mengoleksi buku dengan membeli buku yang kalian minati untuk dibaca. Jangan
ragu-ragu untuk menyisikan uang Anda untuk membeli buku sebagai investasi
masa depan. Dari rekomendasi yang Anda dapat, bisa menjadi acuan buku apa
yang ingin dibeli. Jangan terlalu sering membeli buku minimal seminggu sekali
atau dua minggu sekali.

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah literasi digitalisasi dengan perkembangan teknologi


adalah sebuah pisau bermata dua jika bisa diartikan, antara membawa masyarakat
kita untuk lebih produktif atau untuk membuat masyarakat kita membuang waktu
berharga mereka untuk hal yang tidak produktif, tidak dapat dipungkiri, masih
banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa
kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga
masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar. Maka dari itu
solusi dari ini adalah meningkatkan literasi digitalisasi dan meningkatkan minat baca,

Daftar pustaka

1. Purbo, Onno W. Pengertian Internet Menurut par Ahli. Di unduh dari wabsite
https://www.qubisa.com/article/pengertian-internet-menurut-para-ahli pada
tanggal 14 November 2022, pukul 12.00 WIB
2. Devega , Evita. 2017. TEKNOLOGI Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi
Cerewet di Medsos. Kominfo. Di unduh dari wabsite
https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-
indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media pada tanggal
14 November 2022, pukul 12.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai