Kimia Dasar
H061221003
KELOMPOK I
PENDAHULUAN
laju reaksi balik sama besar dan dimana konsentrasi reaktan dan produk tetap serta
tidak berubah seiring berjalannya waktu (Chang, 2003). Konsep asam basa
pertama kali diajarkan kepada siswa SMP, kemudian di kelas sebelas sekolah
menengah atas, dan kemudian melanjutkan di perguruan tinggi ilmu alau jurusan
dan jurusan kimia di Kimia Dasar II dan mata pelajaran Kimia Fisika
OH dalam molekulnya Çetingül & Geban, 2005; zmen dkk., 2009) dapat berasal
dari gagasan bahwa 'semakin banyak hidrogen dan hidroksida dalam molekul'
meningkat, semakin banyak kekuatan mereka lakukan'. Ini berarti bahwa PST
dengan jumlah ion dalam molekul ( Gökçek, 2007). Pada dasarnya pengendalian
Besar pH diperoleh dari proses titrasi antara asam dan basa. Hal inilah yang
Maksud dari percobaan ini ialah untuk membahas dan mempelajari terkait
pH larutan asam basa melalui beberapa proses yang ditentukan melalui kertas pH
universal.
pH meter.
Prinsip dari percobaan ini adalah menentukan nilai pH larutan asam lemah
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu topik utama yang sangat penting dalam kimia dan bidang lain yang
kesetimbangan asam basa (Day, 2002). Istilah asam berasal dari kata Latin acidus
(asam), yang berkaitan dengan kata acer (tajam) dan acetum (cuka). Istilah alkali
(basa) berasal dari bahasa Arab al-qali, yaitu abu dari suatu tanaman yang
berkaitan dengan daerah rawa garam dan padang pasir. Sifat yang berkaitan erat
dengan asam adalah rasanya asam, rasa seperti ditusuk jarum apabila terkena
melarutkan batu kapur dan mineral karbonat lainnya. Basa memiliki rasa pahit dan
licin, sifat dasar basa banyak ditemukan pada sabun dan zat pembersih peralatan
Asam kuat terionisasi secara sempurna menjadi ion-ion II+ (aq) dan basa kuat
terdisosiasi secara sempurna menjadi ion-ion OH- (aq). Reaksi ionisasi asam dan
basa lemah adalah reversibel (bolak-balik) dan setimbang. Teorinya hanya dapat
diterapkan pada reaksi dalam pelarut air dan teori tersebut tidak dapat
karbon akan menghasilkan hilangnya proton dari air. Jadi basa terkuat yang bisa
ada dalam air adalah anion hidroksida, Basa harus memiliki pasangan elektron
yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan pembentukan ikatan dengan
Ketika basa membentuk ikatan dengan proton, muatannya akan meningkat satu
unit dan spesies yang dihasilkan disebut asam konjugasi dari basa. Asam
konjugasi dari basa netral bermuatan listrik +1 sedangkan yang berasal dari basa
bermuatan negatif bermuatan netral. Reaksi ini bersifat reversible dan terbentuk
air yang ideal. Kadar pH yang ideal tentunya tidak terlalu asam dan tidak terlalu
basa. Kadar pH normal air yang ideal pada suhu 25°C adalah = 7. Jika
keasamannya bertambah harga [H+] membesar dan harga pH pun turun dibawah
7. Sebaliknya jika basa, pH naik diatas 7. Nilai pH air yang normal adalah sekitar
ion hidrogen dalam larutan akuatik. Harga pH menentukan apakah larutan bersifat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai
kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidak diketahui dengan
pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p
singkatan untuk power p (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman
Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata
potential.(Azmi, 2016).
tergantung pada apa yang terjadi dalam larutan. Asam asetat adalah cairan bening
tidak berwarna dengan bau cuka yang mengganggu terdeteksi dari 1 ppm, beracun
dan agresif. Memiliki Titik leleh pada 16,73 ℃ dan titik didih normal pada 117,9
℃. Asam asetat dijual secara komersial sebagai asam asetat glasial dengan air
kurang dari 1% dan konsentrasi lebih dari 98%, dan pengotor lain yang dihasilkan
dari proses pembuatan. Massa jenis asam asetat murni adalah 1,0491 pada 20 ℃
dan 0,9599 pada 100 ℃. Kemurnian larutan air dapat dikaitkan dengan titik
bekunya. Kepadatan yang lebih tinggi diamati antara 67% dan 87%, yang
juga menunjukkan adanya monomer, dimer, dan bahkan oligomer yang lebih
4.2 Perhitungnan
A. Pengenceran
M1×V1 = M2×V2
0,1×5 = M2×50
M2 = 0,01 M
M1×V1 = M2×V2
0,01×5 = M2×50
M2 = 0,001 M
M1×V1 = M2×V2
0,001×5 = M2×50
M2 = 0,0001 M
M1×V1 = M2×V2
0,0001×5 = M2×50
M2 = 0,00001 M
M1×V1 = M2×V2
0,00001×5 = M2×50
M2 = 0,000001 M
1. Konsentrasi 0,01 M
2
Ka1 =
[ 10− pH ]
[M]
2
Ka1 =
[ 10−3 ]
[ 0,01 ]
Ka1 = 10-4
2. Konsentrasi 0,001 M
2
Ka2 =
[ 10− pH ]
[M]
2
Ka2 =
[ 10−4 ]
[ 0,001 ]
Ka2 = 10-5
3. Konsentrasi 0,0001 M
2
Ka3 =
[ 10− pH ]
[M]
2
Ka3 =
[ 10−5 ]
[ 0,0001 ]
Ka3 = 10-6
4. Konsentrasi 0,00001 M
2
Ka4 =
[ 10− pH ]
[M]
2
Ka4 =
[ 10−6 ]
[ 0,00001 ]
Ka4 = 10-7
5. Konsentrasi 0,000001 M
2
Ka5 =
[ 10− pH ]
[M]
2
Ka5 =
[ 10−6 ]
[ 0,000001 ]
Ka5 = 10-6
Ka HCOOH
HCOOH =
5
Ka 1+ Ka2+ Ka 3+ Ka 4+ Ka 5
HCOOH =
5
−4 −5 −6 −7 −6
10 +10 +10 +10 + 10
HCOOH =
5
−5
11,21×10
HCOOH =
5
1. Konsentrasi 0,01 M
10− pH
α1 = ×100 %
[M ]
−3
10
α1 = × 100 %
[ 0,01]
α1 = 10%
2. Konsentrasi 0,001 M
− pH
10
α2 = ×100 %
[M ]
−4
10
α2 = × 100 %
[0,001]
α2 = 10%
3. Konsentrasi 0,0001 M
− pH
10
α3 = ×100 %
[M ]
10−5
α3 = × 100 %
[ 0,0001]
α3 = 10%
4. Konsentrasi 0,00001 M
− pH
10
α4 = ×100 %
[M ]
10−6
α4 = × 100 %
[ 0,00001]
α4 = 10%
5. Konsentrasi 0,000001 M
− pH
10
α5 = ×100 %
[M ]
−6
10
α5 = ×100 %
[ 0,000001]
α5 = 100%
A. Pengenceran
M1×V1 = M2×V2
0,1×5 = M2×50
M2 = 0,01 M
M1×V1 = M2×V2
0,01×5 = M2×50
M2 = 0,001 M
M1×V1 = M2×V2
0,001×5 = M2×50
M2 = 0,0001 M
M1×V1 = M2×V2
0,0001×5 = M2×50
M2 = 0,00001 M
5. Konsentrasi 0,00001 M menjadi 0,000001 M
M1×V1 = M2×V2
0,00001×5 = M2×50
M2 = 0,000001 M
4.3 Pembahasan
Asam merupakan zat yang mengion dalam air menghasilkan ion H + dan
basa sebagai zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH- . Untuk
dicelupkan ke dalam larutan beberapa detik maka akan terjadi perubahan warna,
ketika terjadi perubahan warna, kertas lakmus diangkat dan dicocokan dengan
range pH pada indikator, dari kesamaan warna adri kertas pH universal dan warna
pada indikator pH warna maka akan memberikan keterangan nilai pH suatu asam
lemah.
Larutan asam formiat dan asam asetat dalam air akan mengalami reaksi
ionisasi menjadi ion-ion pembentuknya, misalkan saja asam formiat dalam air
akan terjadi reaksi ionisasi menjadi ion H+ dan ion HCOO- . Secara teori, bahwa
mendekati pH 7 artinya semakin encer suatu larutan asam lemah pH-nya akan
pengenceran, dari data hasil percobaan ditampilkan bahwa jika dibandingkan nilai
kesetimbangan dari asam lemah yang mempunyai konsentrasi 0,1 M dengan yang
dari asam lemah yang berkonsenstrasi 0,1 M lebih besar dari pada konsentrasi
asam lemah yang hanya 0,00001 M.
konsentrasi suatu asam lemah maka kesetimbangannya juga akan bernilai besar,
hubungan, yang pada umumnya, ketika suatu asam lemah mempunyai konsentrasi
tinggi maka derajat ionisasinya akan besar, begitu pun sebaliknya. Pengenceran
4.1 Kesimpulan
1. dari percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa pH larutan asam formiat
2. semakin encer suatu larutan asam lemah maka pH-nya semakin naik dan
meningkat.
3. derajat ionisasi asam lemah dapat ditentukan berdasarkan nilai pH. Nilai dari
larutan asam formiat yaitu 10%. Sedangkan untuk larutan asam asetat memiliki
nilai derajat ionisasi yang berturut-turut sesuai dengan konsentrasinya adalah 1%,
5.2 Saran
Menambah dan memperbarui lagi alat-alat yang sudah lama atau sudah kurang
bagus.
5.2.2 Saran untuk Asisten
Tetap selalu baik kepada semua praktikan dan lebih bersabar memberi penjelasan
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R., 2003, Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jl.2 Ed. 3, diterjemahkan oleh
Day, R.A. dan Underwood., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.