Npm : 2001103010111
Mata Kuliah : Akuntansi Keperilakuan
Tugas : Notes Kel 6 (The Behaviour Pattern Of Auditor)
Auditor adalah suatu profesi yang bertugas melakukan kegiatan auditing, khususnya pada laporan laporan terkait
keuangan dari suatu perusahaan, lembaga ataupun instansi. Dalam kata lain, auditor adalah seseorang yang memiliki
kewenangan melakukan peninjauan serta verifikasi keakuratan segala laporan keuangan. Auditor juga bertanggung jawab
untuk memastikan perusahaan tersebut tidak melanggar undang-undang perpajakan. Perbedaan antara auditing dan juga
auditor adalah, Perbedaannya adalah auditor sebagai pihak yang melakukan auditing, sedangkan auditing adalah proses
pekerjaan yang dilakukan oleh auditor. Menurut American Accounting Association (AAA), auditing adalah suatu proses
sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan
dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan auditor, Auditor adalah seseorang
yang melakukan audit pada beragam jenis laporan yang berhubungan dengan keuangan dalam suatu entitas, baik itu
organisasi, lembaga, perusahaan, ataupun instansi pemerintahan. Selain itu, auditor adalah orang yang telah memiliki
keahlian dan juga kualifikasi khusus untuk melakukan pekerjaan audit pada laporan keuangan. Auditor yang memiliki
kualitas dan kinerja yang baik memiliki hubungan yang erat pada reputasi auditor itu sendiri. Berdasarkan para ahli,
auditor adalah akuntan publik yang menyediakan jasa dalam bentuk auditing yang mana tujuannya adalah untuk
memeriksa laporan keuangan perusahaan agar terbebas dari kesalahan uji. Tapi, terdapat dua sikap yang umumnya harus
Jenis jenis audit itu sendiri, ada audit laporan keuangan yang tujuannya untuk menentukan apakah laporan
keuangan secara keseluruhan telah dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, ada audit operasional
yang tujuanya adalah untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pada bagian bagian dari prosedur dan kegiatan metode
operasioanal perusahaan, dan juga ada audit kepatuhan yang mana tujuannya adalah untuk menentukan apakah pihak
yang diaudit telah mengikuti prosedur, kebijakan, dan regulasi yang telah ditetapkan oleh badan / otoritas
Sifat sifat audit itu sendiri, auditing bersifat analitis, auditing dikatakan bersifat analitis karena auditor memulai
auditnya dari angka dalam laporan keuangan, lalu dicocokkan dengan neraca saldo, buku besar, buku harian, bukti bukti
pembukuan, dan sub buku besar. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Untuk melakukan
audit harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverfikasi dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan
auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut. Kriteria untuk mengevaluasi informasi juga bervariasi, tergantung pada
Ruang lingkup audit itu sendiri merupakan sebuah batasan pemeriksaan bagi pemeriksa untuk dapat menerapkan
prosedur, yang ditentukan berdasarkan sasaran, lokasi, dan waktu. BPK RI (2010) menjelaskan lingkup audit adalah batas
pemeriksaan yang harus terkait langsung dengan tujuan pemeriksaan. Ini adalah beberapa contoh dari ruang lingkup
auditor, seperti proses sistematik, mencari dan mengevaluasi bukti secara objektif, asersi tentang tindakan dan peristiwa
ekonomik, taraf hubungan antara asersi dengan kriteria yang ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasil kepada pemakai
yang bersangkutan.
Judul arikel yang dibahas pada kelompok 6 ini adalah, pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap
kinerja auditor dengan struktur audit sebagai pemoderasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengujia pengaruh
professioanalisme dan etika profesi terhadap kinerja auditor dengan struktur audit sebagai pemoderasi. Dengan hasil