Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO

DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD dr. HASRI AINUN HABIBIE
Jln Kusno Tongkodu Kelurahan Dutulanaa Kec. Limboto Kab. Gorontalo
e-m@il : rsud.hah.gorontalo@gmail.com

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENYUSUNAN PROFIL RISIKO
RSUD dr. HASRI AINUN HABIBIE T.A 2022

A PELAKSANAAN KEGIATAN

Nama Provinsi Provinsi Gorontalo

Nama Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Profil Risiko


RSUD dr. Hasri Ainun Habibie T.A 2022

Hari, Tanggal Senin - Selasa, 22-23 Agustus 2022

Tempat Hotel Grand Q Kota Gorontalo

Jml Peserta Undangan 36 Orang

Jml Peserta Hadir 36 Orang (termasuk Panitia pelaksana rapat dan


Narasumber)

Agenda Kegiatan Sesuai Jadwal Terlampir

B POKOK POKOK HASIL PEMBAHASAN

1. Organ Pengurus Akuntabilitas pemangku


Materi I : Overview
kepentinngan atas pengawasan organisasi. Peran
Manajemen Risiko Dan SPI
organ pengurus harus berintegritas dan
transparansi
a. Manajemen Tindakan (termasuk pengelolaan
resiko untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
terbagi atas beberapa lini antara lain :
- Peran Lini pertama : yang berhubungan
dengan penyediaan Produk/ Jasa kepada
pasien dan mengelola resiko
- Peran Lini kedua : yang berhubungan
1
dengan Ekspertis, bantuan, pemantauan,
dan tantangan dengan hal-hal yang terkait
dengan resiko
b. Audit Internal
- Peran Lini Ketiga : yang berhubungan
dengan Asurans dan advis yang independen
dan objektif atas segala hal yang terkait
dengan pencapaian tujuan

- Apa itu Risiko


Materi II : Definisi Risiko
Risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
Dan Kecurangan / FRAUD
ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan
yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu
kerugian
- Kecurangan/Fraud
a. Definisi IIA
Tindakan penipuan yang mencakup berbagai
penyimpangan dan tindakan illegal yang
ditandai dengan penipuan disengaja. Hal ini
dapat dilakukan untuk manfaat atau
merugikan organisasi dan oleh orang luar
maupun di dalam organisasi. Sawyer
(2006:339)
b. Unsur Penting
Perbuatan tidak jujur, Niat Kesengajaan,
Keuntungan yang merugikan orang lain
- Risiko Kecurangan
Kerentanan yang dihadapi oleh perusahaan terkait
dengan potensi terjadinya kecurangan, baik yang
dapat diperkirakan maupun yang tidak
diperkirakan, yang apabila terjadi akan
menimbulkan dampak negatif terhadap keuangan,
kinerja dan reputasi perusahaan (Nurharyanto,
2013)
- Penyebab Kecurangan
Faktor penyebab korupsi adalah keserakahan,
kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan.
Pengungkapan berkaitan dengan tindakan atau
konsekuensi yang dihadapi pelaku fraud jika fraud
diketahui
Faktor yang berpengaruh terhadap fraud adalah
Kesempatan, Tekanan, dan Rasionalisasi.
Ketiganya memiliki derajat yang sama besar untuk
saling mempengaruhi
Lembaga Transparency Internasional Indonesia
merilis Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia thn

2
2021 yaitu pada skala 38 dari skala 0-100; dan
berada di urutan 96 dari 180 negara. Di Tahun
2019 Indonesia sempat di poin 40. Rata-rata IPK
dunia tercatat sebesar 43

1. Penilaian Risiko Kecurangan


Materi III : Penilaian Risiko
Penilaian risiko kecurangan/Fraud Risk
Kecurangan / Fra
Assessment (FRA) merupakan proses proaktif yang
bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi
kerentanan instansi pemerintah atas kecurangan
yang dilakukan pihak internal ataupun pihak
eksternal (ACFE, 2016)
2. Tujuan Penilaian Risiko Kecurangan
Penilaian risiko kecurangan bertujuan untuk
membantu pimpinan instansi pemerintah
mengidentifikasi aktivitas/proses bisnis yang
rentan terhadap terjadinya kecurangan dan
membantu mengidentifikasi risiko kecurangan
berupa apa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana kecurangan terjadi

1. Tahapan Penilaian Risiko Kecurangan.


Materi IV : Tahapan
a. Tahapan penilaian risiko kecurangan menurut
Penilaian Risiko
IIA, AICPA, dan ACFE secara konseptual
Kecurangan - Identifikasi risiko kecurangan inheren
- Analisis besarnya kemungkinan keterjadian
dan signifikansi dampak risiko inheren dan
residual untuk menilai efektivitas rancangan
pengendalian anti kecurangan
- Respon terhadap risiko kecurangan inheren
dan residual
b. Tahapan penilaian risiko kecurangan mengacu
IIA, AICPA, dan ACFE dengan modifikasi lebih
praktis
- Identifikasi risiko kecurangan
- Analisis risiko
- Menilai efektivitas pengendalian anti
kecurangan
- Respon terhadap risiko kecurangan
c. Identifikasi Risiko Kecurangan
Identifikasi risiko merupakan proses
menetapkan apa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana suatu risiko dapat terjadi sehingga
berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan
(Nurhariyanto, 2013)

3
d. Analisis Risiko Kecurangan
Proses penilaian tingkat keterjadian (likelihood)
dan penilaian dampak (signifikansi) berdasarkan
Daftar Risiko Teridentifikasi. Hasil dari penilaian
risiko adalah Status/Skala Risiko yang
merupakan hasil kali antara tingkat keterjadian
dan dampak

1. Peta Resiko Kecurangan Antara Lain:


Materi V : Praktik
- Tahapan Proses
Penginputan Peta Resiko
- Nama Resiko
Kecurangan - Skenario Resiko
- Pemilik Resiko
- Penyebab Resiko
- Pengendalian Terpasang
- Nilai Resiko
- Status Resiko
- Uraian DampaK
- Rencana Mitigasi
C. ISU ISU PENTING

1. Perencanaan pengadaan tidak disusun sesuai


Hasil inputan dan nilai
kebutuhan
resiko kecurangan pada
- Nilai Resiko : Rendah
RSUD dr. Hasri Ainun 2. Gratifikasi atau pemberian hadiah tertentu dalam
Habibie rangka pengadaan barang/jasa
- Nilai Resiko : Sangat Tinggi
3. Suap dari penyedia untuk menyediakan barang
tertentu
- Nilai Resiko : Sangat Tinggi
4. Pungutan liar
- Nilai Resiko : Rendah

Mengetahui
Kasubag Program dan Evaluasi

Syukriyanto Sabihi, SKM


NIP. 198205142009011003

DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Daftar Hadir Peserta Rapat
3. Undangan
4. Jadwal Kegiatan
5. Dokumen lain yang dianggap penting

Anda mungkin juga menyukai