Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ZAKAT DAN WAKAF DI QATAR

Disusun untuk Menenuhi Tugas Mata Kuliah

“MANAJEMEN WAKAF DI INDONESIA”

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Supriadi M.Pd.I.

Disusun oleh :

Anggota Kelompok 9

1. Hilya Lailatuz Zahro (126404201005)


2. Hanifatus Solekah (126404202027)
3. Rizal Zibran (126404201016)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

3A FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

TAHUN 2022
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan serta kelancaran dalam
penyusunan makalah . Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Wakaf di
Indonesia yang dibimbing oleh Bapak Dr. Ahmad Supriadi M.Pd.I.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekononomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Bapak Siswahyudianto, S.Pd.I,M.M. selaku Koordinator Prodi Manajemen Zakat dan
Wakaf Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
4. Bapak Dr. Ahmad Supriyadi, M.Pd.I. selaku dosen mata kuliah Manajemen Wakaf di
Indonesia Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini

Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan kami, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan kami dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan datang.

Akhirnya dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terselesainya tugas makalah


ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca maupun penulis, Aamiin.

Tulungagung, Oktober 2022

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Perkembangan Wakaf di Qatar....................................................................................2

B. Manfaat Utama Wakaf Tunai.....................................................................................3

C. Hukum Membangun Rumah Untuk Fakir Miskin Dari Dana Ziswaf.........................3

D. Sumber Dana Program Hibah Rumah Siap Huni BMI ...……………………………3

E. Hukum Zakat di Qatar.................................................................................................3

BAB III PENUTUP..........................................................................................................7

A. Kesimpulan...................................................................................................................7

B. Saran..............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ZIS Qatar adalah lembaga yg mengumpulkan dan mengalirkan Zakat, Infaq, dan
Shodaqoh yg berada di bawah naungan Permiqa .Semua zakat. infaq da shodaqoh yg
dikumpulkan berasal dari tidak hanya warga Indonesia tetapi juga warga2 negara lain yg
mempercayakan pengiriman zakat. infaq dan shodaqohnya kepada ZIS Qatar.

Qatar ber-ibukota di Doha dan memiliki sistem pemerintahan monarki hingga kini.
Kepala negaranya adalah seorang Emir Qatar yang bernama Sheikh Tamim bin Hamad
Al Thani. Sedangkan kepala pemerintahannya bernama Sheikh Abdullah bin Nasser bin
Khalifa Al Thani. Sumber daya alam utama penggerak perekonomian di Qatar adalah
minyak bumi dan gas alam yang bisa dibilang mampu menyerap mayoritas angkatan
kerja di Qatar.

Kementrian wakaf dan urusan islam bertanggung jawab atas pengelolaan masjid
termasuk pemeliharaan dan pengawasan bagi warga negara dan penduduk muslim.
Kementerian ini memiliki beberapa kegiatan seperti advokasi dan penyebaran
kebudayaan. Kementerian juga bertanggung jawab untuk mengurus zakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Perkembangan Wakaf di Qatar?
2. Apa saja Manfaat Wakaf Tunai?
3. Bagaimanakah Hukum Zakat di Qatar ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Perkembangan dari Wakaf di Qatar
2. Untuk Mengetahui Manfaat Wakaf Tunai
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Hukum Zakat Yang ada di Qatar

1
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Wakaf di Qatar

Qatar saat ini memimpin inisiatif program regional untuk mengembangkan


strategi pengelolaan waqaf dengan menggagas proyek-proyek untuk membantu yang
miskin dan kurang mampu Muslim di seluruh dunia. Berdasarkan data resmi statistik,
Qatar memiliki aset wakaf senilai QR 4bn dari $105bn aset wakaf seluruh negara islam.
Wakaf yang telah terhimpun berupa barang bergerak, sebagian dijual dan uangnya
diinvestasikan melalui perusahaan terkemuka, bank-bank islam dan lembaga keuangan
dengan tetap mempertahankan nilai investasi sebagai milik jendral wakaf (nazhir).
Wakaf di qatar dapat berbentuk tunai atau barang, tetapi wakif harus menentukan tujuan
dana pemanfaatan dana tersebut. Jendral wakaf bahkan menerima bentuk wakaf dalam
jumlah kecil sekalipun ponsel. Pengelolaan wakaf ini dihabiskan dalam proyek
pencetakan Al Quran, pembangunan masjid, pendidikan, dan pelayanan kesehatan bag
yang membutuhkan serta mendukung keluarga miskin. Tetapi penyaluran aset wakaf
tersebut harus disejutujui atau sesuai permintaan wakif.waki Sistem pengelolaan badan
wakaf di Qatar yang administrasi wakafnya sudah online. Implementasi wakaf tunai
sebagai solusi pengentasan kemiskinan kepada Negara-negara yang telah
mengaplikasikan wakaf tunai seperti Qatar. Wakaf tunai ditasharrufkan dengan
bangunan perkantoran yang disewakan dan hasilnya digunakan untuk kegiatan umat
islam.
Untuk mengatasi masalah-masalah sosial, wakaf merupakan sumber dana yang cukup
potensial. Selama ini, program pengentasan masyarakat dari kemiskinan bergantung dari
bantuan kredit dari luar negeri, terutama dari Bank Dunia. Tapi dana itu terbatas dari
segi jumlah maupun waktu. Dalam hal ini pengembangan tanah wakaf produktif
strategis dapat menjadi alternatif sumber pendanaan dalam pemberdayaan ekonomi
umat secara umum. Di Qatar, dana yang dihasilkan dari wakaf, bersama-sama dengan
sumber lain khususnya zakat dan dana wakaf yang di peroleh dari pengusahaan tanah
wakaf misalnya di bidang real estate atau pendirian gedung¬gedung perkantoran yang
disewakan atau dikelola sendiri, dipakai untuk membiayai program kemiskinan, baik
langsung oleh pemerintah maupun disalurkan lewat LSM.

Di Qatar, umat dapat langsung mewakafkan uangnya lewat anjungan tunai


mandiri (ATM) yang tersebar di negeri tersebut. 1

1
 Noorul Amin, Wido Prasetyawan, Qonita, Ghina Khalid, Sendy W. Ilmi, Risya Lailarahma, Diki
Saefurohman. 2014. Qatar. Hal. 5-6
3

B. Manfaat Utama Dari Wakaf Tunai


1. Wakaf tunai jumlahnya bias bervariasi sehingga seseorang yang memiliki dana
terbatas sudah bias mulai memberikan dana wakafnya tanpa harus menunggu
menjadi tuan tanah terlebih dahulu. 2

2. Melalui wakaf tunai, asset-aset wakaf yang berupa tanah-tanah kosong bias mulai
dimanfaatkandengan pembangunan gedung atau diolah untuk lahan pertanian.

3. Dana wakaf tunai juga bias membantu sebagian lembaga-lembaga pendidikan


islam yang cash flownya terkadang kembang kempis dan menggaji civitas
akademika ala kadarnya.

4. Umat Islam dapat lebih mandiri dalam mengembangkan dunia pendidikan yanpa
harus tergantung pada anggaran pendidikan Negara yang memang semakin lama
semakin terbatas.

C. Hukum Membangun Rumah Untuk Fakir Miskin Dari Dana Ziswaf 3

Dalam fatwanya no 103986, Islam Web Lembaga fatwa yang menginduk


kepada kementrian agama Qatar mengatakan bahwa tidak ada penghalang
menggunakan dana zakat untuk membangun rumah untuk orang fakir. Zakat itu
disyariatkan untuk menutupi kebutuhan orang fakir dan rumah termasuk kebutuhan
pokok orang fakir.

D. Sumber Dana Program Hibah Rumah Siap Huni BMI

Hal Senada juga dikatakan oleh Islam Web, lembaga fatwa yang menginduk
kepada kementrian urusan Agama dan Wakaf Qatar dalam fatwanya no 74058
disebutkan bahwa syarat muktabar untuk sahnya wakaf ada enam. Pertama, pewakaf
adalah orang yang pantas bertasharruf. Kedua, harta yang diwakafkan adalah ‘ain
(harta benda). Ketiga, wakaf itu pada kebaikan dan dasarnya adalah ketaatan kepada
Allah SWT. Keempat, penerima wakaf diketahui. Kelima, akadanya tidak muallaq
(menggantung), Keenam, tidak ada padanya syarat yang meruksak syarat wakaf,
seperti harta wakaf tersebut boleh dijual.

E. Hukum Zakat di Qatar

Negara Qatar merupakan negara yang dikenal sebagai salah satu negara terkaya
di dunia bahkan di Arab Saudi sendiri mobil yang memiliki plat asal negara Qatar
yang masuk ke Arab untuk berhaji sering dianggap sebagai orang kaya maka tak
jarang mobil dari Qatar ini sudah dipalak dan ditandai oleh para orang Arab.

2
Hermawan,Dhany, Atep Hendang Waluya. Jurnal Ekonomi Islam. Universitas Muhammadiyah
Tangerang. Vol. 10 No. 1. 2019. Hal. 5-8
3
Hermawan,Dhany, Atep Hendang Waluya. Jurnal Ekonomi Islam. Universitas Muhammadiyah
Tangerang. Vol. 10 No. 1. 2019. Hal. 5-8
4
5

Qatar sendiri beribukota di Doha dan memiliki sistem pemerintahan monarki hingga
kini kepala negaranya adalah seorang Emir Qatar yang bernama Sheikh Tamim bin
Hamad Al Thani sedangkan kepala pemerintahannya bernama Sheikh Abdullah bin
Nasser bin Khalifa Al Thani. Sumber daya alam utama penggerak perekonomian di
Qatar adalah minyak bumi serta gas alam yang dapat dibilang mampu menyerap
mayoritas angkatan.

kerja di Qatar dengan produk utama yang diproduksi Qatar meliputi olahan
minyak bumi gas alam cair pupuk Petrokimia dan juga baja.[1]

Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam, sebagaimana hadis dari Rasulullah
SAW berikut ini: “Islam dibangun di atas lima dasar: mentauhidkan Allah (bersyahadat
Laailaahaillallah dan Muhammad Rasulullah); mendirikan salat; menunaikan zakat;
puasa Ramadhan dan berangkat haji.” (Hadis Riwayat Muslim) Itu artinya zakat
termasuk dalam kewajiban bagi setiap Muslim di seluruh dunia yang dianggap mampu
dalam syariat. Siapa yang mengingkari kewajiban zakat maka telah berdosa besar.
Adapun jenis-jenis zakat, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Keduanya memiliki perbedaan
baik dari segi harta yang dikeluarkan untuk zakat maupun waktu dikeluarkannya. Allah
SWT berfirman dalam Surah AT-Taubah ayat 103 yang artinya, “ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka
dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Sistematika zakat di negara Qatar sendiri yakni dengan badan kepengurusan dan
struktur melalui tata kelola zakat yakni dan zakat kemudian dialokasikan kepada
kementerian wakaf dan urusan Islam dengan strukturalnya secara terpusat di salah satu
tempat saja. Kemudian jenis zakat yang ada di Qatar yakni pengumpulan zakat berupa
fitr, tabungan emas serta perak dan juga hasil tambang dan hewan. da dua jenis zakat
yang dapat ditunaikan umat Islam, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Yang pertama adalah
zakat fitrah. Jenis zakat ini wajib ditunaikan saat bulan Ramadhan  hingga sebelum salat
id. Zakat fitrah berupa makanan pokok di daerah tertentu, seperti beras. Besarnya adalah
2,5 kg atau 3,5 liter. Zakat fitrah juga dapat dibayarkan dalam bentuk uang senilai harga
makanan pokok yang dikonsumsi oleh orang yang berzakat. Jenis zakat mal atau zakat
harta memiliki syarat, yaitu harta dapat disimpan, dimiliki, dihimpun, dan dikuasai; serta
dapat diambil manfaat sesuai ghalib-nya. Jika seorang muslim memiliki harta yang telah
mencapai haul dan nisab maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 persen dari jumlah
total harta yang dia miliki. Selain itu, orang tersebut harus bebas dari utang.[2]
6
 Pengemasan zakat sebelum disalurkan wajib untuk dilakukan oleh semua
perusahaan dan juga pabrik serta sukarela kepada orang lain. Sedangkan jenis-jenis asnaf
pada zakat dilatar yakni meliputi pembagian zakat yakni para orang yang miskin dan juga
dirasa membutuhkan dengan lokasi asnaf yakni lokal hingga luar negeri. Mustahik zakat
adalah orang-orang yang berhak menerima zakat. Dalam Al Qur’an Surah At-Taubah ayat
60 Allah SWT berfirman yang artinya,“sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk
(memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan
Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah.
Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” Dari ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
mustahik zakat digolongkan menjadi 8 golongan yakni Mulai dari fakir, miskin, amil
zakat, mualaf, hamba sahaya, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil.

Sistematika zakat di Qatar apabila ditilik dari ketersediaan statistik harus dapat
bersifat transparansi dan audit atas laporan keuangan tidak boleh dilakukan oleh
sembarangan orang dan tertutup. Pembayaran online juga telah disediakan oleh
pemerintah Qatar di dalam membayarkan zakat mereka karena mereka telah
memanfaatkan teknologi modern dengan baik dengan penyediaan aplikasi zakat online[3].
Akan tetapi di dalam pelaksanaannya tentu saja masih akan terdapat beberapa masalah
yang dihadapi dari sistematika zakat ini sendiri yakni mengenai sangkut pautnya terhadap
birokrasi serta hukum zakat yang terkadang di dalam implementasinya kurang jelas dan
tidak diberikan penjelasan sehingga hal tersebut dapat memicu salah arti oleh para
pembayar zakat itu sendiri. Pembayaran zakat secara online bagi sebagian orang dinilai
kurang memberikan dampak yang efektif dan juga Sukarni untuk dapat mendapatkan
kepercayaan para pembayar zakat.

[1] Consuelo G. Sevilla dkk, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta:Universitas Indonesia


UI.Press, 1993.

[2] Didin Hafidfudin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani Press,
2002.

[3] Hikmat Kurnia, Panduan Pintar Zakat, Jakarta: Qultum Media, 2008.
7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perkembangan wakaf di qatar saat ini, dana yang dihasilkan dari wakaf,
bersama-sama dengan sumber lain khususnya zakat dan dana wakaf yang di
peroleh dari pengusahaan tanah wakaf misalnya di bidang real estate atau
pendirian gedung¬gedung perkantoran yang disewakan atau dikelola sendiri,
dipakai untuk membiayai program kemiskinan, baik langsung oleh pemerintah
maupun disalurkan lewat LSM.

Di Qatar, umat dapat langsung mewakafkan uangnya lewat anjungan tunai


mandiri (ATM) yang tersebar di negeri tersebut.

Manfaat utama dari wakaf tunai: 1. seseorang yang memiliki dana terbatas
bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa harus menunggu menjadi tuan tanah
terlebih dahulu. 2. Melalui wakaf tunai, asset-aset wakaf berupa tanah kosong bisa
mulai dimanfaatkan. 3. Dana wakaf tunai digunakan untuk membantu sebagian
pendidikan islam. 4. Umat Islam dapat lebih mandiri dalam mengembangkan
dunia pendidikan.

Sumber hukum zakat wakaf di qatar, Dalam fatwanya no 103986, Islam Web
Lembaga fatwa yang menginduk kepada kementrian agama Qatar mengatakan
bahwa tidak ada penghalang menggunakan dana zakat untuk membangun rumah
untuk orang fakir.

B. SARAN
Demikian lah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Kami mengharapkan pembaca memberikan saran dan kritik untuk
perbaikan yang kami buat selanjutnya. Apabila ada kesalahan kata kami mohon
maaf dan harap di maklumi.
8

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Noorul, Wido Prasetyawan, Qonita,

Ghina Khalid, Sendy W. Ilmi, Risya Lailarahma, Diki Saefurohman. Qatar. Hal. 5-6. 2014

Hermawan,Dhany, Atep Hendang Waluya.

Jurnal Ekonomi Islam. Universitas Muhammadiyah Tangerang. Vol. 10 No. 1. Hal. 5-8. 2019.

Asnaini Zakat Produktif, dalam Prespektif Hukum Islam, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Offset, 2008.

Bagong Sugiono, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana, 2006.

Consuelo G. Sevilla dkk, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta:Universitas Indonesia UI.Press,

1993.

Didin Hafidfudin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

Hikmat Kurnia, Panduan Pintar Zakat, Jakarta: Qultum Media, 2008.

Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam Suatu Pengantar II, Jakarta: Kalam Mulia, 1995.

Anda mungkin juga menyukai