Anda di halaman 1dari 4

Konsep Pemahaman Penaikan Pangkat Jabatan

Pangkat dan golongan/ruang ialah tingkat atau jenjang kedudukan seorang PNS dalam
rangkaian sistem kepegawaian yang digunakan sebagai dasar penggajian. Sedangkan jabatan
adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang
PNS. Pangkat dan golongan ruang PNS terdiri dari: Juru Muda (I/a), Juru Muda Tk. I (I/b),
Juru (I/c), Juru Tk. I (I/d), Pengatur Muda (II/a), Pengatur Muda Tk. I (II/b), Pengatur (II/c),
Pengatur Tk. I(II/d), Penata Muda (III/a), Penata Muda Tk. I (III/b), Penata (III/c), Penata Tk.
I (III/d), Pembina (IV/a), Pembina Tk. I (IV/b), Pembina Utama Muda (IV/c), Pembina
Utama Madya (IV/d), dan Pembina Utama (IV/e).

Kenaikan Jabatan Fungsional Tertentu adalah kenaikan jabatan yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu atas kinerjanya
berdasarkan angka kredit yang dipersyaratkan untuk jenis jabatan fungsional tertentu yang
telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Setiap pegawai baru diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu sesuai dengan
jenjang pendidikan yang dimiliki. Menurut peraturan jenjang kepangkatan tersebut ditentukan
sebagai berikut: (1) Golongan ruang I/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya
memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Dasar (SD) atau yang
setingkat; (2) Golongan ruang I/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki
dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) atau yang setingkat; (3) Golongan ruang II/a bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA), Diploma 1, atau yang setingkat; (4) Golongan ruang II/b bagi yang
pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan surat Tanda Tamat
Belajar/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma 2; (5) Golongan ruang II/c
bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana
Muda, Akademik, atau Diploma 3; (6) Golongan ruang III/a bagi yang pada saat melamar
serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana (S1), atau Diploma 4; (7)
Golongan ruang III/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan
menggunakan Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah lain yang setara, Magister/Master
(S2), atau Ijazah Spesialis 1; (8) Golongan ruang III/c bagi yang pada saat melamar serendah-
rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Doktor (S3) atau Ijazah Spesialis 2. Kenaikan
pangkat berikutnya diberikan sebagai penghargaan atas pengabdian pegawai yang
bersangkutan. Urutan kepangkatan berikutnya ialah: Penata Tingkat I (III/d), Pembina (IV/a),
Pembina Tingkat I (IV/b), Pembina Utama Muda (IV/c), Pembina Utama Madya (IV/d), dan
Pembina Utama (IV/e).

Pembinaan Kenaikan Pangkat Dan Jabatan

Pembinaan dan pengembangan merupakan usaha mendayagunakan, memajukan dan


meningkatkan produktivitas kerja yang ada di seluruh tingkatan manajemen organisasi dan
jenjang. Tujuan dari kegiatan pembianaan ini adalah tumbuhnya kemampuan yang meliputi
pertumbuhan keilmuan, wawasan berpikir, sikap terhadap pekerjaan dan keterampilan dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan.

Pembinaan karier meliputi kenaikan pangkat dan jabatan berdasarkan prestasi kerja
dan peningkatan disiplin.Yang pembinaan disini adalah segala usaha untuk memanajukan dan
meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan, demi kelancaran pelaksanaan
tugas pendidikan. Adapun alasan diadakannya pengembangan tehnologi diantaranya yaitu:

1. Perkembanagan ilmu dan tehnologi.


2. Menutup kelemahan dari seleksi.
3. Menumbuhkan ikatan batin.

Dalam hal pengembangan pegawai, banyak cara yang sudah dikembangkan.


Pengembangan ini dilaksanakan dengan:

1. Bimbingan berupa petunjuk yang diberikan kepada pegawai, pada waktu


melaksanakan tugasnya.
2. Latihan-latihan berupa intern dan ekstern.
3. Pendidikan formal.
4. Promosi berupa pengangkatan jabatan ke yang lebih tinggi.
5. Penataran.
6. Lokakarya atau workshop, dll.

Hak Cuti

Di dalam Undang-undang Nomor 13 tahun 2003, terdapat salah satu hak waktu
istirahat dan hak cuti yang dapat diperoleh pekerja dan wajib diberikan oleh perusahaan yaitu
hak cuti tahunan. Hak cuti tahunan adalah hak setiap pekerja dalam satu tahun dimana
diperkenankannya pekerja untuk mengambil cuti jika pekerja tersebut telah bekerja selama
sekurang-kurangnya 12 bulan secara terus-menerus sesuai dengan pasal 79 ayat (2) huruf c
Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Jenis-jenis cuti adalah
sebagai berikut:

1. Cuti Besar dan Tahunan


2. Cuti Melahirkan
3. Cuti Menyusukan Anak
4. Hak Cuti Sakit
5. Cuti Haji
6. Cuti Haid

Jenis Jenis Cuti

Adapun jenis-jenis cuti berdasarkan Company Regulation milik PT. Summit Oto
Finance dapat di golongkan menjadi beberapa jenis cuti, antara lain :

1. Cuti Tahunan
Istirahat tahunan adalah hari-hari istirahat Karyawan setelah Karyawan menjalani
masa kerja selama 12 (dua belas) bulan terus menerus dengan tetap menerima upah
penuh.
2. Cuti Besar
Karyawan yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus menerus berhak atas
cuti besar. Lamanya cuti besar dan hal-hal yang berkaitan dengan cuti besar akan
diatur dalam Surat Keputusan (SK) tersendiri dengan berpedoman pada Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku tentang Ketenagakerjaan dan peraturan
pelaksananya.
3. Cuti bersalin
Istirahat melahirkan adalah membebaskan Karyawan wanita dari kewajiban untuk
bekerja sehubungan dengan kelahiran anaknya dengan tetap menerima upah selama 3
bulan (1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan).
4. Cuti Khusus
Izin mengikuti wisuda, Untuk Karyawan yang akan mengikuti Wisuda
Sarjana/Diploma III diberikan ijin khusus selama 1 (satu) hari kerja dan berlaku hanya
untuk 1 (satu) hari.

Referensi
Pratiwi, Doni. 2020. Pembinaan dan Pengembangan, Kenaikan Pangkat, Evaluasi Kinerja dan
Peran Guru dalam Administrasi PTK

Putra, reza Yuditya Rachmat. 2018. Hak Cuti Tahunan Pada Pekerja Dengan Pkwt (Pekerja
Kontrak). Lex Journal : Kajian Hukum & Keadilan. Vol. 6, No. 1

Pasiak, Jauhari. 2018. Pemberian Hak Cuti Oleh Perusahaan Kepada Karyawan Ditinjau Dari
Undangundang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Lex Et Societatis. Vol 6, No. 6

Setiyaningsih, Timor. 2015. Sistem Pengajuan Cuti Karyawan Dan Monitoring Berbasis Web
Study Kasus: PT SUMMIT OTO FINANCE. Jurnal Sains& Teknologi. Vo. 5, No. 1

Anda mungkin juga menyukai