Anda di halaman 1dari 101

ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Profesional yang luhur
Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Komunikasi Efektif
Pengelolaan Informasi
Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif Knowledge
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Pasien
Spesimen
Metode
Media/Reagensia
Alat
Prosedur
IntepretasiHasil
PenjaminanMutu
K3
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi,Sitohistoteknologi
Kasus (vignete) :
Paparan sinar matahari yang terus menerus dapat mempercepat penuaan pada kulit manusia,
tetapi dengan penggunaan Sun Protection Factor (SPF) dapat memberikan perlindungan
terhadap panjang gelombang ultraviolet (UV).

Pertanyaansoal:
Pernyataan yang benar dari keadaan tersebut adalah...

PilihanJawaban :
A. SPF memberikan perlindungan terhadap panjang gelombang UVA
B. UVA menjadi faktor penting pada penuaan kulit
C. UVB menjadi faktor penting pada penuaan kulit
D. Panjang gelombang UVB lebih panjang dibandingkan dengan UVA
E. UVA dan UVB memiliki panjang gelombang yang sama

KunciJawaban: B
Referensi: Gartner, LP., James, LH., Judy, MS. 2012. Essential Biologi Sel dan
Histologi. Bina Rupa Aksara: Tangerang.
Nama pembuat Ma’rufah, S.Si., M.Biomed
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Malang
ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Profesional yang luhur
Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Komunikasi Efektif
Pengelolaan Informasi
Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif Knowledge
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Pasien
Spesimen
Metode
Media/Reagensia
Alat
Prosedur
IntepretasiHasil
PenjaminanMutu
K3
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi,Sitohistoteknologi
Kasus (vignete) :
Varises vena merupakan kondisi dimana vena melebar berkelok-kelok secara tidak normal.

Pertanyaansoal:
Pernyataan yang paling tepat tentang varises adalah...

PilihanJawaban :
A. Varises paling sering terjadi pada laki-laki
B. Orang yang lebih tua semakin berkurang risiko terkena varises
C. Varises terjadi tanpa disertai degenerasi dinding pembuluh darah
D. Varises disebabkan oleh berkurangnya tonus otot
E. Katup vena tetap berfungsi dengan baik

KunciJawaban: D
Referensi: Gartner, LP., James, LH., Judy, MS. 2012. Essential Biologi Sel dan
Histologi. Bina Rupa Aksara: Tangerang.
Nama pembuat Ma’rufah, S.Si., M.Biomed
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Malang

ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)


Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Profesional yang luhur
Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Komunikasi Efektif
Pengelolaan Informasi
Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium

Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif Knowledge
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Pasien
Spesimen
Metode
Media/Reagensia
Alat
Prosedur
IntepretasiHasil
PenjaminanMutu
K3
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi,Sitohistoteknologi
Kasus (vignete) :
Seorang pasien datang ke dokter THT dengan infeksi saluran nafas bawah kronis. Biopsi epitel
pernapasan menunjukkan perubahan pada struktur epitel tertentu.

Pertanyaansoal:
Apa kelainan yang diderita oleh pasien tersebut?

PilihanJawaban :
A. Mikrovili
B. Desmosom
C. Silia
D. Hemidesmosom
E. Lipatan plasmalema basal

KunciJawaban: C
Referensi: Gartner, LP., James, LH., Judy, MS. 2012. Essential Biologi Sel dan
Histologi. Bina Rupa Aksara: Tangerang.
Nama pembuat Ma’rufah, S.Si., M.Biomed
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Malang

ID 1
soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 1. Kognitif
2 Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 1. Recall
3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 1. Pasien
5 Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaa 3. Parasitologi
n 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette): Seorang analis diminta membuat sajian histologi dari spesimen jaringan untuk
dilanjutkan
dengan pewarnaan HE. Pewarnaan HE ini menggunakan dua macam pewarna yakni hematoxylin
dan eosin. Pada prosedur pewarnaan HE, specimen jaringan akan didehidrasi dengan tujuan untuk
mengeluarkan air dari jaringan.
Pertanyaan soal:
Reagen apakah yang digunakan?
Pilihan Jawaban :
a. Ethanol bertingkat
b. Butanol bertingkat
c. Benzena bertingkat
d. Alkohol bertingkat
e. Kloroform bertingkat
Kunci Jawaban: D
Referensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s theory and
practice of histological techniques
Nama pembuat Dwi Wahyu Indriati, Ph.D
Institusi/bagian D3-Teknologi Lab Medis, Universitas Airlangga
ID 2
soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 1. Kognitif
2 Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 1. Recall
3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 1. Pasien
5 Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaa 3. Parasitologi
n 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette): Seorang analis yang bekerja di laboratorium patologi anatomi menerima sampel
jaringan untuk pemeriksaan histologi dalam wadah tertutup. Pada wadah tertutup tersebut telah
diberi nama dan usia pasien. Setelah analis membuka wadah tersebut ternyata ditemukan sampel
berbau busuk. Sampel ini tidak direndam pada cairan standar sesuai prosedur yang berlaku.

Pertanyaan soal:
Apa yang harus dilakukan oleh analis tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Menolak sampel
b. Melanjutkan pengerjaan sampel
c. Membuang sampel karena tidak memenuhi syarat
d. Menerima sampel dengan diberi keterangan seadanya
e. Memberikan penjelasan tentang syarat sampel yang baik untuk diperiksa

Kunci Jawaban: E
Referensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s theory and
practice of histological techniques
Nama pembuat Dwi Wahyu Indriati, Ph.D
Institusi/bagian D3-Teknologi Lab Medis, Universitas Airlangga
ID 3
soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 1. Kognitif
2 Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 1. Recall
3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 1. Pasien
5 Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaa 3. Parasitologi
n 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette): Seorang anals menerima sampel untuk pembuatan preparat jaringan. Spesimen
ini kemudian akan difiksasi. Larutan yang digunakan untuk proses fiksasi ini adalah formalin
10%. Proses fiksasi ini memerlukan waktu yang berbeda sesuai dengan jaringan yang akan
diperiksa
Pertanyaan soal:
Pada tahapan ini jaringan akan mengalami?
Pilihan Jawaban :
a. Pelunakan dan pembengkakan
b. Pengerasan dan pembengkakan
c. Penyusutan, pembengkakan dan pengerasan
d. Pelunakan, pembengkakan dan hancurnya jaringan
e. Penghancuran jaringan, pengerasan dan perubahan komponen

Kunci Jawaban: C
Referensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s theory and
practice of histological techniques
Nama pembuat Dwi Wahyu Indriati, Ph.D
Institusi/bagian D3-Teknologi Lab Medis, Universitas Airlangga
ID 4
soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 1. Kognitif
2 Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 1. Recall
3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 1. Pasien
5 Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaa 3. Parasitologi
n 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette):
Pada pewarnaan hematoxylin, setelah dilakukan pewarnaan dengan larutan hematoxylin maka
dilakukan proses diferensiasi, bluing, pewarnaan dengan eosin. Setelah pewarnaan selesai
dilanjutkan dengan proses dehidrasi. Sedangkan proses mounting dilakukan dengan mencover
sediaan dengan cover glas agar sediaan tidak mudah rusak. Proses mounting ini merupakan
tahapan akhir pewarnaan HE
Pertanyaan soal:
Proses apakah yang dilakukan sebelum proses mounting?
Pilihan Jawaban :
a. Bilas dengan xylol
b. Cuci dengan air keran
c. Dicelupkan ke cat Eosin
d. Bilas dengan alcohol 90%
e. Dicelupkan ke Heamtoxylin

Kunci Jawaban: A
Referensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s theory and
practice
of histological techniques
Nama pembuat Dwi Wahyu Indriati, Ph.D
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
ID 5
soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 1. Kognitif
2 Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 1. Recall
3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 1. Pasien
5 Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaa 3. Parasitologi dan mikologi
n 4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang analis menerima sampel hati untuk pembuatan preparat hati. Setelah melalui tahapan
pemotongan dengan menggunakan mikrotom, sampel ini diproses lebih lanjut sebelum dilakukan
pewarnaan.
Pertanyaan soal:
Sebutkan tahapan selanjutnya setelah pemotongan dengan mikrotom?
Pilihan Jawaban:
A. Proses rehidrasi dengan akuades
B. Proses deparafinasi dengan xylol
C. Proses dehidrasi dengan alcohol 10%
D. Proses dehidrasi dengan alcohol 95%
E. Proses reparafinasi dengan alcohol 95%

Kunci Jawaban: B
Referesensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s theory and
practice of histological techniques
Nama pembuat Dwi Wahyu Indriati, Ph.D
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
ID 6
soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 1. Kognitif
2 Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 1. Recall
3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 1. Pasien
5 Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaa 3. Parasitologi dan mikologi
n 4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Dalam pembuatan preparat, blok paraffin dari spesimen harus dipotong dengan menggunakan
mikrotom. Proses pemotongan bertujuan untuk menghasilkan pita jaringan dengan ketebalan
tertentu. Blok jaringan ini harus didinginkan terlebih dahulu. Agar diperoleh pita jaringan yang
baik maka perlu dilakukan Latihan berulang-ulang
Pertanyaan soal:
Apakah yang menjadi salah satu penyebab kesalahan dalam pemotongan dengan mikrotom ?
Pilihan Jawaban:
A. Pisau terlalu tajam
B. Mikrotom yang dibersihkan
C. Pisau tumpul yang tidak diganti
D. Parafin dengan ketebalan cukup
E. Irisan jaringan dengan ketebalan cukup
Kunci Jawaban: C
Referesensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s theory and
practice of histological techniques
Nama pembuat Dwi Wahyu Indriati, Ph.D
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
ID 7
soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 1. Kognitif
2 Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 1. Recall
3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 1. Pasien
5 Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaa 3. Parasitologi dan mikologi
n 4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Salah satu pewarnaan yang digunakan pada teknik sitohistoteknik adalah pewarnaan HE. Pada
pewarnaan HE diperlukan pewarna hematoksilin, eosin, larutan asam alkohol, ammonium
karbonat dan xylol. Masing- masing komponen pewarnaan ini memiliki fungsi berbeda-beda
Pertanyaan soal:
Komponen mana yang berfungsi mewarnai sitoplasma?
Pilihan Jawaban:
A. Eosin
B. Xylol
C. Hematoksilin
D. Asam alcohol
E. Ammonium karbonat
Kunci Jawaban: A
Referesensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s theory and
practice
of histological techniques
Nama pembuat Dwi Wahyu Indriati
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
ID 8
soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmiah Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 1. Kognitif
2 Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 1. Pasien
5 Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Interpretasi hasil
7. Media / Reagensia
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaa 3. Parasitologi dan mikologi
n 4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete)
Seorang analis telah selesai melakukan pewarnaan HE pada slide. Kemudian diamati tampilan
warna yang dihasilkan dari ikatan asam basa tersebut pada komponen sel dari jaringan yang
dibuat dalam slide. Warna yang tampil pada sel akibat ikatan antara HE dengan menggunakan
prinsip asam basa
Pertanyaan soal:
Apa warna yang diharapakan akan tampak?
Pilihan Jawaban:
A. Inti sel akan terwarnai pucat dan sitoplasma berwarna merah/pink terang
B. Inti sel akan terwarnai merah/orange dan sitoplasma berwarna biru/ungu
C. Inti sel akan terwarnai biru/ungu dan sitoplasma berwarna merah/orange
D. Inti sel akan terwarnai biru/ungu dan sitoplasma tidak terwarnai
E. Inti sel tidak terwarnai dan sitoplasma terwarna biru/ungu
Kunci Jawaban: C
Referesensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s theory and
practice of histological techniques
Nama pembuat Dwi Wahyu Indriati, Ph.D
Institusi/bagian D3 TLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
Area Kompetensi 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Sebuah rumah sakit mengirim sampel berupa nasopharing ke laboratorium sitohistoteknologi
untuk proses pembuatan preparat sitologi. Pewarna yang digunakan kurang baik karena tidak
dapat membedakan inti dan sitoplasma dengan signifikan
Pertanyaan soal:
Pewarna apa yang seharusnya digunakan?
Pilihan Jawaban:
a. Papanicolou
b. HE
c. Periodic Acid Sciff
d. Crystal Violet
e. Methylen Blue
Kunci jawaban a. Papanicolou
Referensi Pranab Dey, 2018
Nama pembuat Intan Choirun Nisa, M.Biotech.
Institusi/bagian Fikes UMAHA

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
Area Kompetensi 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada proses pewarnaan dengan HE, diperlukan pewarna hematoksilin, eosin, larutan asam
alkohol, ammonium karbonat, xylol. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
Pertanyaan soal:
Apa larutan di atas yang mempunyai fungsi untuk mewarnai sitoplasma?
Pilihan Jawaban:
a. Eosin
b. Xylol
c. Asam alkohol
d. Hematoksilin
e. Ammonium Karbonat
Kunci jawaban a. Eosin
Referensi Pranab Dey, 2018
Nama pembuat Intan Choirun Nisa, M.Biotech.
Institusi/bagian Fikes UMAHA

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
Area Kompetensi 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang ATLM membuat sebuah preparat jaringan yang tampak bertumpuk dan berbentuk bulat
besar, transparan dengan inti berada pada bagian tepi.
Pertanyaan soal:
Pewarna yang tepat digunakan untuk mengamati jaringan tersebut dengan baik adalah?
Pilihan Jawaban:
a. Papanicolou
b. HE
c. PAS Stain
d. Sudan Black
e. Methylen Blue
Kunci jawaban d. Sudan Black
Referensi Pranab Dey, 2018
Nama pembuat Intan Choirun Nisa, M.Biotech.
Institusi/bagian Fikes UMAHA

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
Area Kompetensi 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pewarnaan kedua yang dilakukan pada pewarnaan rutin adalah diwarnai dengan eosin. Urutan
tahapan sebelum pewarnaan eosin adalah dilakukan rehidrasi.
Pertanyaan soal:
Karena apakah dilakukan hal tersebut?
Pilihan Jawaban:
a. Mengurangi kekerasan jaringan
b. Pelarut cat eosin adalah aquades
c. Untuk melakukan proses blueing
d. Agar jaringan terikat pada object glass
e. Supaya tidak terjadi pengerutan jaringan
Kunci jawaban b. Pelarut cat eosin adalah aquades
Referensi Pranab Dey, 2018
Nama pembuat Intan Choirun Nisa, M.Biotech.
Institusi/bagian Fikes UMAHA

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
Area Kompetensi 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Proses pengecatan preparat jaringan uterus menggunakan cat hematoxylin dan eosin. Setelah
dicat dengan cat hematoxylin ternyata warna sitoplasma dari preparat terlalu tebal. Hal ini
menyebabkan preparat sulit untuk diamati.
Pertanyaan soal:
Untuk mengurangi warna sitoplasma yang terlalu tebal tersebut maka dilakukan proses?
Pilihan Jawaban:
a. Perendaman dalam larutan etanol 96%
b. Perendaman dalam larutan xylol
c. Perendaman dalam larutan HCl 2N
d. Perendaman dalam larutan alkohol
e. Perendaman dalam larutan lithium karbonat
Kunci jawaban c. Perendaman dalam larutan HCl 2N
Referensi Pranab Dey, 2018
Nama pembuat Intan Choirun Nisa, M.Biotech.
Institusi/bagian Fikes UMAHA

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
Area Kompetensi 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan terhadap jaringan yang diduga mengalami
kelainan. Jaringan tersebut diwarnai dengan teknik pewarnaan yang akan mewarnai komponen
jaringan berdasarkan kemampuan menyerap cat bersifat asam dan basa.
Pertanyaan soal:
Teknik pewarnaan yang digunakan adalah?
Pilihan Jawaban:
a. Chromaffin
b. Periodic Acid Schiff
c. Hematoxilyn-Eosin
d. Giemsa
e. Sudanofil
Kunci jawaban c. Hematoxilyn-Eosin
Referensi Pranab Dey, 2018
Nama pembuat Intan Choirun Nisa, M.Biotech.
Institusi/bagian Fikes UMAHA

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
Area Kompetensi 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pengecatan Papanicolaou dilakukan untuk pemeriksaan sitologi di suatu laboratorium Patologi
Anatomi dengan menggunakan 3 macam zat warna.
Pertanyaan soal:
Zat warna manakah yang berfungsi memberi warna pada inti sel?
Pilihan Jawaban:
a. Eosin
b. Eosin alkohol
c. Harris Hematoxylin
d. Mayer Hematoxylin
e. Orange G
Kunci jawaban c. Harris Hematoxylin
Referensi Pranab Dey, 2018
Nama pembuat Intan Choirun Nisa, M.Biotech.
Institusi/bagian Fikes UMAHA

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
Area Kompetensi 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Afektif
3. Psikomotor
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada pemeriksaan untuk mengetahui kandungan glikoprotein pada suatu jaringan, diperlukan
slide jaringan yang dapat mendemonstrasikan hal tersebut dengan menggunakan teknik
pewarnaan tertentu.
Pertanyaan soal:
Apakah teknik pewarnaan yang digunakan?
Pilihan Jawaban:
a. Giemsa
b. Sudanofil
c. Chromaffin
d. HE
e. PAS Stain
Kunci jawaban e. PAS Stain
Referensi Pranab Dey, 2018
Nama pembuat Intan Choirun Nisa, M.Biotech.
Institusi/bagian Fikes UMAHA

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 1. Spesimen
2. Metode
3. Media dan Reagensia
4. Peralatan
5. Prosedur
6. Interpretasi hasil
7. Penjaminan mutu
8. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Petugas laboratorium ingin membuat pewarnaan rutin pada sediaan ginjal. Interpretasi hasil
pewarnaan tersebut melalui pengamatan dengan mikroskop terlihat muncul warna ungu pada inti
sel dan warna kemerahan pada sitoplasma sel tersebut. Pada Interpretasi tersebut Hasil tidak
menunjukkan kekontrasan yang baik dimana seharusnya inti berwarna biru.

Pertanyaan soal:
apa yang menyebabkan terjadinya kasus diatas ?
Pilihan Jawaban :
A. Eosin yang buruk
B. Dehidran yang buruk
C. Hematoxylin yang buruk
D. Clearing yang buruk
E. Lithium Carbonat yang buruk

Kunci Jawaban: c. Hematoxylin yang buruk

Referensi: Bancroft’s Theory and Practice of Histological Techniques – 8th Edition –


Nama pembuat Aini, S.Si., M.Si
Institusi/bagian Politeknik Medica Farma Husada Mataram

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Proses pembuatan sediaan yang berasal dari jaringan ginjal, Tahapan dimulai dari fiksasi
kemudian dehidrasi. Dehidrasi bertujuan untuk menghilangkan air dan menggantinya dengan
larutan dehidrasi. Dehidrasi dilakukan dengan waktu yang tepat
Pertanyaan soal:
Bagaimana tanda kelebihan waktu pada dehidrasi dalam kasus di atas?
Pilihan Jawaban :
A. Organ menjadi sulit ketika dilakukan pengecoran
B. Sulit dilakukan proses pembeningan
C. Inti dan sitoplasma susah untuk dilakukan pewarnaan
D. Jaringan menjadi terlalu keras dan rapuh
E. Warna ginjal menjadi hitam

Kunci Jawaban: D. Jaringan menjadi terlalu keras dan rapuh

Referensi: Sitohistoteknologi ( 2017) BPPSDMK


Nama pembuat Aini, S.Si., M.Si
Institusi/bagian Politeknik Medica Farma Husada Mataram

ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada Interpretasi Kualitas sediaan jaringan yang telah dip roses dan diwarnai dengan
Hematoxylin-Eosin, didapatkan gambaran ruang kosong antara jaringan satu dengan jaringan
yang lain. Pada sediaan makroskopis jaringan tersebut didapatkan jaringan yang mengeras dan
mengalami penyusutan.

Pertanyaan soal:
Tahapan apakah yang harus dilakukan Pengulangan pada proses tersebut
Pilihan Jawaban :
A. Clearing
B. Dehidrasi
C. Staining
D. Infiltrasi
E. Fiksasi

Kunci Jawaban: A. Dehidrasi


Referensi: Sitohistoteknologi ( 2017) BPPSDMK
Nama pembuat Aini, S.Si., M.Si
Institusi/bagian Politeknik Medica Farma Husada Mataram

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang ATLM melakukan tahapan pewarnaan terhadap jaringan histologi. Setelah jaringan
diwarnai dengan larutan H&E, ATLM kemudian menambahkan larutan asam untuk
menghilangkan pewarnaan yang berlebih. Pada proses tersebut akan dilepas ikatan antara Al3+
dengan jaringan dan ikatan antara Al3+ dengan hematin
Pertanyaan soal:
Proses apakah yang sedang dilakukan oleh ATLM tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Rehidrasi
B. Dehidrasi
C. Deferensiasi
D. Clearing
E. Bluing
Kunci Jawaban: C. Diferensiasi

Referensi: Sitohistoteknologi ( 2017) BPPSDMK


Nama pembuat Aini, S.Si., M.Si
Institusi/bagian Politeknik Medica Farma Husada Mataram

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Dokter Patologi Anatomi melakukan pemeriksaan terhadap sebuah specimen kolon untuk
pedoman dalam mengontrol kualitas zat warna H&E. Hasil dari pengamatan diperoleh bahwa
mucin yang ada pada colon memberikan warna biru yang tidak jelas. Warna yang dihasilkan
tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Pertanyaan soal:
Koreksi yang tepat terhadap pedoman kualitas sediaan tersebut adalah
Pilihan Jawaban :
A. Mengurangi waktu pewarnaan
B. Menurunkan konsentrasi Hematoxylin
C. Meningkatkan pH
D. Pemotongan yang tipis
E. Bluing pada air mengalir yang asam
Kunci Jawaban: C.Meningkatkan pH
Referensi: Sitohistoteknologi ( 2017) BPPSDMK
Nama pembuat Aini, S.Si., M.Si
Institusi/bagian Politeknik Medica Farma Husada Mataram

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Area Kompetensi
Area Kompetensi 2. Profesionalitas yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. Pengelolaan informasi
6. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
7. Keterampilan Laboratorium Medik
8. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Resioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Specimen
3. Metode
4. Media & Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik.
Kasus (Vignette)
1. Diterima jaringan tumor payudara dari seorang perempuan usia 44 tahun. Operasi
pengambilan tumor dilakukan 3 jam yang lalu. Jaringan telah direndam dalam
larutan buffer formalin dan disertai dengan surat pengantar untuk pemeriksaan
histology dengan pengecatan Hematoxylin Eosin.

Pertanyaan soal :
Sebagai seorang petugas laboratorium yang menerima jaringan tersebut, apakah yang pertama
pertama kali saudara lakukan ?
Pilihan Jawaban :
A. Menyiapkan bahan untuk pembuatan preparat
B. Memastikan identitas sesuai dengan label pada jaringan
C. Memotong jaringan menjadi bagian yang lebih kecil
D. Menyimpan jaringan selama 24 jam
E. Mencuci jaringan dengan larutan fisiologis

Jawaban B
Referensi: Khristian, E dan Inderiati, D. 2017 Bahan Ajar
Sitohistoteknologi. Kemenkes RI
Nama Pembuat Dr.dr. I Gusti Agung Dewi Sarihati, M. Biomed
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar Prodi DIII TLM

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Area Kompetensi
Area Kompetensi 2. Profesionalitas yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. Pengelolaan informasi
6. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
7. Keterampilan Laboratorium Medik
8. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
9. Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Resioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Specimen
3. Metode
4. Media & Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik.
Kasus (Vignette)
2. Diterima jaringan tumor payudara dari seorang perempuan usia 44 tahun. Operasi
pengambilan tumor dilakukan 3 jam yang lalu. Jaringan telah direndam dalam
larutan buffer formalin. Surat pengantar untuk pemeriksaan histolopatology
dengan pengecatan Hematoxylin Eosin. Seorang analis melakukan pencatatan
identitas pasien pemilik jaringan tersebut.
Pertanyaan soal :
Apakah tahapan yang dilakukan oleh analis tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Preanalitik
B. Analitik
C. Post analitik
D. Pre dan post analitik
E. Persiapan pemeriksaan

Jawaban A
Referensi: Khristian, E dan Inderiati, D. 2017 Bahan Ajar
Sitohistoteknologi. Kemenkes RI
Nama Pembuat Dr.dr. I Gusti Agung Dewi Sarihati, M. Biomed
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar Prodi DIII TLM
ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Area Kompetensi
Area Kompetensi 2. Profesionalitas yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. Pengelolaan informasi
6. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
7. Keterampilan Laboratorium Medik
8. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
9. Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Resioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Specimen
3. Metode
4. Media & Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik.
Kasus (Vignette)
3. Seorang petugas bertugas sendiri, menerima jaringan dari seorang penderita tumor
payudara. Jaringan tersebut diterima bersamaan dengan jaringan tumor payudara pasien
lain. Petugas menerima kedua jaringan tanpa mengecek identitas pasien.
Pertanyaan soal :
Apakah akibat fatal dari kelakuan petugas tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Kesalahan diagnostik pada pasien
B. Kesalahan pembuatan preparat
C. Kesalahan penyerahan hasil
D. Kesalahan analitik
E. Kesalahan post analitik

Jawaban A
Referensi: Khristian, E dan Inderiati, D. 2017 Bahan Ajar
Sitohistoteknologi. Kemenkes RI
Nama Pembuat Dr.dr. I Gusti Agung Dewi Sarihati, M. Biomed
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar Prodi DIII TLM

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Area Kompetensi
Area Kompetensi 2. Profesionalitas yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. informasi Pengelolaan
6. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
7. Keterampilan Laboratorium Medik
8. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Resioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Specimen
3. Metode
4. Media & Reagensia
5. Peralatan
6.
7. Prosedur
8. Interpretasi Hasil
9. Penjaminan Mutu
10. Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik.
Kasus (Vignette)
4. Diterima jaringan tumor payudara dari seorang perempuan usia 44 tahun. Operasi
pengambilan tumor dilakukan 3 jam yang lalu. Jaringan telah direndam dalam
larutan buffer formalin. Surat pengantar untuk pemeriksaan histology dengan
pengecatan Hematoxylin Eosin. Jaringan tumor payudara dipotong dengan ukuran
2 mm dan ditempatkan dalam cassette. Kemudian direndam dalam buffer formalin
selam 24 jam. Setelah itu dilanjutkan proses dalam tissue processor.
Pertanyaan soal :
Apakah tahapan terakhir dalam proses tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Perendaman pada alcohol
B. Perendaman pada xylene
C. Perendaman dengan buffer formalin
D. Perendaman pada parafin cair
E. Perendaman pada parafin block

Jawaban D
Referensi: Khristian, E dan Inderiati, D. 2017 Bahan Ajar
Sitohistoteknologi. Kemenkes RI
Nama Pembuat Dr.dr. I Gusti Agung Dewi Sarihati, M. Biomed
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar Prodi DIII TLM

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Area Kompetensi
Area Kompetensi 2. Profesionalitas yang luhur
3. Mawas diri dan pengembangan diri
4. Komunikasi efektif
5. Pengelolaan informasi
6. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
7. Keterampilan Laboratorium Medik
8. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Resioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
Tahap pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Specimen
3. Metode
4. Media & Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok Pemeriksaan 2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik.
Kasus (Vignette)
5. Diterima jaringan tumor payudara dari seorang perempuan usia 44 tahun. Operasi
pengambilan tumor dilakukan 3 jam yang lalu. Jaringan telah direndam dalam larutan
buffer formalin. Surat pengantar untuk pemeriksaan histology dengan pengecatan
Hematoxylin Eosin. Jaringan tumor payudara dipotong dengan ukuran 2 mm dan
ditempatkan dalam cassette. Kemudian direndam dalam buffer formalin selam 24 jam.
Selanjutkan dilakukan proses dalam tissue processor.

Pertanyaan soal :
Bahan apakah yang digunakan dalam tahapan ketiga pada proses tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Alcohol absolute
B. Alcohol 80 %
C. Buffer formalin
D. xylol
E. parafin cair

Jawaban D
Referensi: Khristian, E dan Inderiati, D. 2017 Bahan Ajar
Sitohistoteknologi. Kemenkes RI
Nama Pembuat Dr.dr. I Gusti Agung Dewi Sarihati, M. Biomed
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar Prodi DIII TLM

ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 4 Soal 4 :
1. Seorang ATLM menerima spesimen pap smear dan dilakukakan proses fiksasi
dengan menggunakan larutan fiksatif yang ideal dan dianjurkan di sebagian besar
laboratorium sitologi yaitu alkohol 95%.

Pertanyaan Soal 4 :
2. Berapa waktu minimum yang diperlukan dalam melakukan fiksasi tersebut?
Pilih Jawaban :
A. 3 menit
B. 5 menit
C. 10 menit
D. 15 menit
E. 20 menit
Kunci Jawaban : D
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram

ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 6 Soal 6 :
Pada pewarnaan Hematoksilin Eosin (HA HE) , seorang ATLM mengamati
tampilan warna yang dihasilkan dari ikatan asam basa tersebut pada
komponen sel dari jaringan yang dbuat dalam slide. Warna yang tertampil
pada sel akibat ikatan antara Hematoksilin Eosin dengan menggunakan
prinsip asam basa
.

Pertanyaan Soal 6 :
Hasil pewarnaan Hematoksilin Eosin berikut yang tepat adalah
Pilih Jawaban :
A. Inti sel terwarnai biru/ungu terang dan sitoplasma berwarna biru
B. Inti sel terwarnai biru/ungu dan sitoplasma berwarna orange
C. Inti sel terwarnai orange dan sitoplasma berwarna biru
D. Inti sel terwarnai biru dan sitoplasma berwana biru pucat
E. Inti sel terwarnai orange dan sitoplasma terwarnai orange pucat

Kunci Jawaban : B
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram

ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 7 Soal 7 :
Blok paraffin dari sebuah spesimen harus melalui tahap pemotongan dengan
mikrotom. Proses pemotongan bertujuan untuk menghasilkan pita jaringan
dengan ketebalan tertentu. Blok jaringan harus didinginkan terlebih dahulu
dan dilakukan secara hati-hati oleh ATLM yang terlatih dalam pemotongan
menggunakan mikrotom.
Pertanyaan Soal 7 :
Apakah yang menjadi salah satu penyebab penyebab kesalahan dalam pemotongan
dengan mikrotom
Pilih Jawaban :
A. Mikrotom yang dibersihkan
B. Parafin dengan ketebatan yang cukup
C. Pisau tumpul yang tidak diganti
D. Penggunaan pisau yang terlalu tajam
E. Proses pendinginan pada cool plate yang terlalu lama
Kunci Jawaban : C
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram

ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 9 Soal 9 :
3. Preparat sediaan histopatologi yang telah diwarnai dan diperiksa oleh dokter patologi
anatomi dapat disimpan sebagai laporan suatu diagnostik maupun untuk
pengajaran/penelitian. Dengan catatan bahwa berkas pasien juga harus
terdokuemntasi dengan baik
Pertanyaan Soal 9 :
4. Berapa lama sediaan tersebut dapat disimpan?
Pilih Jawaban :
A. 1 Tahun
B. 3 Tahun
C. 5 tahun
D. 10 tahun
E. 20 tahun
Kunci Jawaban : D
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram

ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 10 Soal 10 :
5. Seorang ATLM membantu dokter klinis melakukan pengambilan sampel
jaringan/kelenjar getah bening dengan melakukan tusukan beberapa kali pada posisi
pengambilan yang sama dan dengan menggunakan jarum dan syringe biasanya
disebut dengan teknik FNA.
Pertanyaan Soal 10 :
6. Salah satu hambatan pada teknik FNA adalah
Pilih Jawaban :
A. Apusan yang dibuat menjadi terlalu tebal
B. Sampel menjadi kering sebelum dibuat menjadi apusan
C. Keterbatasan slide yang akan dibuat
D. Beberapa lesi tidak melepaskan sel dengan bagus
E. Jarum tepat menusuk mengenai bagian tumor
Kunci Jawaban : D
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram

ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium
Medik (15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik
(30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 1 Soal 1 :
Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan jaringan terduga tumor sehingga
diperlukan pemeriksaan Patologi Anatomi yang dilakukan oleh seorang
ATLM. Menurut PERMEKNES RI no. 411/MENKES/PER/III/2010, bahwa
seorang tenaga analis kesehatan (pranata lab) memiliki tugas dan tanggung
jawab dalam pengolahan jaringan.

Pertanyaan Soal 1 :
Berikut yang merupakan tugas dan tanggung jawab ATLM di Laboratorium Patologi
Anatomi, kecuali:
Pilih Jawaban :
A. Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu, pencatatan dan pelaporan
B. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab teknis laboratorium atau
tenaga teknis lainnya
C. Memberikan diagnosis hasil pemeriksaan laboratorium
D. Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja laboratorium
E. Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan pemeriksaan laboratorium
sesuai standar pelayanan dan standar operasional prosedur
Kunci Jawaban : C
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram

ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 17 Soal 17 :
Proses rehidrasi diperlukan untuk melunturkan sisa parafin (deparafinisasi) dari
jaringan yang diproses sebelum pewarnaan preprat histopaologik. Proses rehidrasi
dperkukan untuk menarik air pada slide yang telah dibuat.
Pertanyaan Soal 17 :
Larutan Apakah yang digunakan oleh ATLM tersebut, untuk proses rehidrasi?

Pilih Jawaban :
A. Xylol
B. Chloroform
C. Alkohol 96%
D. Eter – Alkohol 96%
E. Toluen
Kunci Jawaban : C
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 18 Soal 18 :
Pada proses pemotongan jaringan (slicing) dengan menggunakan mikrotom, seorang
ATLM harus mampu untuk melihat kondisi blok parafin yang telah dibuat. Hal ini
untuk menghindari pembuatan preparat histologik yang tidak representative sebelum
dilakukan pewarnaan.
Pertanyaan Soal 18 :
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan slide
pada proses pemotongan jaringan (slicing), kecuali

Pilih Jawaban :
A. Pemotongan pertama dan kedua dengan mikrotom tidak diambil
karena terlalu tebal
B. Apabila pemotongan meleset sulit membentuk pita
C. Lakukan proses pendinginan blok parafin pada blok parafin untuk
memudahkan proses pemotongan
D. Blok Parafin yang sulit dilakukan pemotongan dapat dilakukan
perendaman
E. Blok parafin dletakkan pada hot plate untuk melelehkan parafin
sebelum dilakukan pemotongan
Kunci Jawaban : E
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
1. Sitohistoteknologi (12-17%)
2. Imunoserologi (10-15%)
3. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 19 Soal 19 :
Seorang ATLM melakukan proses perwarnaan histologik dengan pewarnaan
Haematoksilin – Eosin. Menggunakan cat warna pembanding, dimana zat warna ini
berwarna kekuningan dan larut dalam air. Paling sering digunakan Counterstain.
Prinsipnya di dasarkan pada sifat asam basa, dimana zat warna ini bersifat asam akan
berikatan dengan komponen protein yang bermuatan positif seperti sitoplasma dan
jaringan ikat.
Pertanyaan Soal 23 :
Zat Warna Pembanding apa yang digunakan ATLM tersebut ?
Pilih Jawaban :
A. Eosin Y
B. Eosin S
C. Eosin B
D. Hematoxylin
E. Lithium Carbonat
Kunci Jawaban : A
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)

Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 20 Soal 20 :
ATLM sebagai teknisi di laboratorium Patologi anatomi harus bisa meminimalisir
kerusakan pada jaringan dan memperbaiki jika terjadi kerusakan. Pada kasus
Troubleshoot proses pewarnaan Hematoksilin-Eosin, sampai pada saat proses
pemberian warna Hematoksilin, hasil penilaian kontrol kualitas pewarnaan
menunjukkan secara mikroskopis terdapat masalah sel - sel yang diamati
Hiperkromatik yang penyebabnya karena agent yang digunakan pada proses
diferensiasi sudah menurun kualitasnya.

Pertanyaan Soal 24 :
Tindakan apa yang harus dilakukan ATLM tersebut untuk mengatasi masalah
tersebut?

Pilih Jawaban :
A. Mengganti larutan yang digunakan untuk diferensiasi secara berkala
dengan yang baru.
B. Menggunakan Konsentrasi HCL yang lebih tinggi
C. Mengurangi Waktu Pewarnaan Cat utama Haematoksilin
D. Menggunakan Haematoksilin konsentrasi rendah.
E. Mengganti larutan Haematoksilin
Kunci Jawaban : A
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 8. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelola informasi (5-10%)
12. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
13. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-40%)
Domain 5. Psikomotorik (40-60%)
6. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 3. Recall (5-10%)
Sifat 4. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (30-60%)
6. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 10. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 11. Pengambilan Spesimen (2-5%)
12. Pengolahan Spesimen (2-5%)
13. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
14. Peralatan dan reagensia (10-15%)
15. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
16. Jaminan Mutu (15-25%)
17. Verifikasi dan validasi (15-25%)
18. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 9. Hematologi (17-20%)
10. Bakteriologi (13-18%)
11. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
12. Sitohistoteknologi (12-17%)
13. Imunoserologi (10-15%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 17 Soal 17 :
Proses rehidrasi diperlukan untuk melunturkan sisa parafin (deparafinisasi) dari
jaringan yang diproses sebelum pewarnaan preprat histopaologik. Proses rehidrasi
dperkukan untuk menarik air pada slide yang telah dibuat.
Pertanyaan Soal 17 :
Larutan Apakah yang digunakan oleh ATLM tersebut, untuk proses rehidrasi?

Pilih Jawaban :
F. Xylol
G. Chloroform
H. Alkohol 96%
I. Eter – Alkohol 96%
J. Toluen
Kunci Jawaban : C
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 8. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelola informasi (5-10%)
12. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
13. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-40%)
Domain 5. Psikomotorik (40-60%)
6. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 3. Recall (5-10%)
Sifat 4. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (30-60%)
6. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 10. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 11. Pengambilan Spesimen (2-5%)
12. Pengolahan Spesimen (2-5%)
13. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
14. Peralatan dan reagensia (10-15%)
15. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
16. Jaminan Mutu (15-25%)
17. Verifikasi dan validasi (15-25%)
18. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)

Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 9. Hematologi (17-20%)
10. Bakteriologi (13-18%)
11. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
12. Sitohistoteknologi (12-17%)
13. Imunoserologi (10-15%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 18 Soal 18 :
Pada proses pemotongan jaringan (slicing) dengan menggunakan mikrotom, seorang
ATLM harus mampu untuk melihat kondisi blok parafin yang telah dibuat. Hal ini
untuk menghindari pembuatan preparat histologik yang tidak representative sebelum
dilakukan pewarnaan.
Pertanyaan Soal 18 :
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan slide
pada proses pemotongan jaringan (slicing), kecuali

Pilih Jawaban :
F. Pemotongan pertama dan kedua dengan mikrotom tidak diambil
karena terlalu tebal
G. Apabila pemotongan meleset sulit membentuk pita
H. Lakukan proses pendinginan blok parafin pada blok parafin untuk
memudahkan proses pemotongan
I. Blok Parafin yang sulit dilakukan pemotongan dapat dilakukan
perendaman
J. Blok parafin dletakkan pada hot plate untuk melelehkan parafin
sebelum dilakukan pemotongan
Kunci Jawaban : E
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 8. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelola informasi (5-10%)
12. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
13. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-40%)
Domain 5. Psikomotorik (40-60%)
6. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 3. Recall (5-10%)
Sifat 4. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (30-60%)
6. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 10. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 11. Pengambilan Spesimen (2-5%)
12. Pengolahan Spesimen (2-5%)
13. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
14. Peralatan dan reagensia (10-15%)
15. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
16. Jaminan Mutu (15-25%)
17. Verifikasi dan validasi (15-25%)
18. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)

Tinjauan 6 5. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 6. Hematologi (17-20%)
7. Bakteriologi (13-18%)
8. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
4. Sitohistoteknologi (12-17%)
5. Imunoserologi (10-15%)
6. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 19 Soal 19 :
Seorang ATLM melakukan proses perwarnaan histologik dengan pewarnaan
Haematoksilin – Eosin. Menggunakan cat warna pembanding, dimana zat warna ini
berwarna kekuningan dan larut dalam air. Paling sering digunakan Counterstain.
Prinsipnya di dasarkan pada sifat asam basa, dimana zat warna ini bersifat asam akan
berikatan dengan komponen protein yang bermuatan positif seperti sitoplasma dan
jaringan ikat.
Pertanyaan Soal 23 :
Zat Warna Pembanding apa yang digunakan ATLM tersebut ?
Pilih Jawaban :
F. Eosin Y
G. Eosin S
H. Eosin B
I. Hematoxylin
J. Lithium Carbonat
Kunci Jawaban : A
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia
Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 8. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelola informasi (5-10%)
12. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
13. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-40%)
Domain 5. Psikomotorik (40-60%)
6. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 3. Recall (5-10%)
Sifat 4. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (30-60%)
6. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 10. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 11. Pengambilan Spesimen (2-5%)
12. Pengolahan Spesimen (2-5%)
13. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
14. Peralatan dan reagensia (10-15%)
15. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
16. Jaminan Mutu (15-25%)
17. Verifikasi dan validasi (15-25%)
18. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)

Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (18-20%)


Kelompok Pemeriksaan 9. Hematologi (17-20%)
10. Bakteriologi (13-18%)
11. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
12. Sitohistoteknologi (12-17%)
13. Imunoserologi (10-15%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 20 Soal 20 :
ATLM sebagai teknisi di laboratorium Patologi anatomi harus bisa meminimalisir
kerusakan pada jaringan dan memperbaiki jika terjadi kerusakan. Pada kasus
Troubleshoot proses pewarnaan Hematoksilin-Eosin, sampai pada saat proses
pemberian warna Hematoksilin, hasil penilaian kontrol kualitas pewarnaan
menunjukkan secara mikroskopis terdapat masalah sel - sel yang diamati
Hiperkromatik yang penyebabnya karena agent yang digunakan pada proses
diferensiasi sudah menurun kualitasnya.

Pertanyaan Soal 24 :
Tindakan apa yang harus dilakukan ATLM tersebut untuk mengatasi masalah
tersebut?
Pilih Jawaban :
F. Mengganti larutan yang digunakan untuk diferensiasi secara berkala
dengan yang baru.
G. Menggunakan Konsentrasi HCL yang lebih tinggi
H. Mengurangi Waktu Pewarnaan Cat utama Haematoksilin
I. Menggunakan Haematoksilin konsentrasi rendah.
J. Mengganti larutan Haematoksilin
Kunci Jawaban : A
Referensi : Khristian E dan Inderiati D,2017.
Sitohistoteknologi. Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medis (TLM). Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kesehatan
Edisi Tahun 2017.
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Ari Khusuma, S.Si, M.Biomed
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang ATLM akan melakukan analisa terhadap jaringan tulang keras, namun ia langsung
melakukan perendaman tulang pada larutan dekalsifikasi, tanpa melakukan fiksasi terlebih
dahulu.
Pertanyaan soal:
Menurut anda, apakah yang terjadi pada jaringan yang akan diproses?
Pilihan Jawaban :
A. Spesimen dapat disimpan ke dalam lemari pendingin, dengan menghindari kontak
langsung dengan es atau tanpa dibekukan
B. Spesimen dapat dibekukan terlebih dahulu, dan nanti akan di keluarkan dan
adaptasikan sejenak di suhu ruang, dan dianalisa kembali
C. Spesimen tidak boleh melalui tahap penyimpanan, karena spesimen rawan mengalami
perubahan apabila tidak langsung diproses lebih lanjut
D. Spesimen dapat difiksasi lebih dahulu serta disimpan didalam lemari pendingin
E. Spesimen dapat cukup disimpan dalam suhu ruang, asal tidak lebih dari 24 jam

Kunci Jawaban: A. Spesimen dapat disimpan ke dalam lemari pendingin, dengan


menghindari kontak langsung dengan es atau tanpa dibekukan

Referensi: https://histologistics.com/histology/frequently-asked-questions/
Nama pembuat Ariana Listuhayu Wahyuni
Institusi/bagian STIKes Maharani/ Sitohistoteknik
ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang ATLM diminta untuk memproses sampel berupa irisan jaringan paru-paru, di dalam
jaringan paru paru, terdapat banyak detail yang akan menghilang dalam hitungan jam apabila
tidak mendapatkan proses fiksasi yang tepat.
Pertanyaan soal:
Larutan apakah yang paling baik untuk proses fiksasi pada jaringan ini?
Pilihan Jawaban :
a. 10% buffer formalin netral
b. ethanol 95%
c. methanol 100%
d. ethanol 100%
e. Nacl 90%
Kunci Jawaban: a. 10% buffer formalin netral
Referensi: https://histologistics.com/histology/frequently-asked-questions/
Nama pembuat Ariana Listuhayu Wahyuni
Institusi/bagian STIKes Maharani/ Sitohistoteknik
ID Soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5 – 10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5 – 10%)
3. Komunikasi efektif (5 – 10%)
4. Pengelolaan informasi (5 – 10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20 – 25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20 – 25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20 – 25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30 – 50%)
Domain 2. Psikomotor (60 – 70%)
3. Afektif (10 – 20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5 – 10%)
Sifat 2. Reasoning (90 – 95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20 – 30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50 – 60%)
3. Pasca analitik (10 – 20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5 – 10%)
Sasaran 2. Spesimen (5 – 10%)
3. Metode (5 – 10%)
4. Media / Reagensia (5 – 10%)
5. Peralatan (5 – 10%)
6. Prosedur (15 – 20%)
7. Interpretasi hasil (15 – 20%)
8. Penjaminan mutu (15 – 20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5 – 10%)
Tinjauan 6 1. Hematologi (20 – 25%)
Kelompok 2. Kimia Klinik (20 – 25%)
Pemeriksaan 3. Parasitologi (15 – 20%)
4. Mikrobiologi (15 – 20%)
5. Imunoserologi (10 – 15%)
6. Toksikologi Klinik (5 – 10%)
7. Sitohistoteknologi (5 – 10%)
Kasus (vignette) : Seorang petugas Laboratorium Patologi Anatomi diminta untuk membuat
sediaan histopatologi jaringan dengan tujuan hasil pengamatan serat kolagen. Jaringan sampel
yang digunakan difiksasi dalam larutan bouin.
Pertanyaan soal: Apa pewarna yang tepat untuk pembuatan sediaan histopatologi tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Eosin
b. Giemsa
c. Trichome
d. Papanicolou
e. Hematoksilin
Kunci Jawaban: C
Referensi: Khristian E, Inderiati D, 2017, Sitohistoteknologi, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Nama pembuat ANDYANITA HANIF H, S.Kep., M.Si
Institusi/bagian STIKES Hutama Abdi Husada Tulungagung
Template Soal Uji Kompetensi DIII Teknologi Laboratorium Medis

ID Soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5 – 10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5 – 10%)
3. Komunikasi efektif (5 – 10%)
4. Pengelolaan informasi (5 – 10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20 – 25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20 – 25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20 – 25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30 – 50%)
Domain 2. Psikomotor (60 – 70%)
3. Afektif (10 – 20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5 – 10%)
Sifat 2. Reasoning (90 – 95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20 – 30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50 – 60%)
3. Pasca analitik (10 – 20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5 – 10%)
Sasaran 2. Spesimen (5 – 10%)
3. Metode (5 – 10%)
4. Media / Reagensia (5 – 10%)
5. Peralatan (5 – 10%)
6. Prosedur (15 – 20%)
7. Interpretasi hasil (15 – 20%)
8. Penjaminan mutu (15 – 20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5 – 10%)
Tinjauan 6 1. Hematologi (20 – 25%)
Kelompok 2. Kimia Klinik (20 – 25%)
Pemeriksaan 3. Parasitologi (15 – 20%)
4. Mikrobiologi (15 – 20%)
5. Imunoserologi (10 – 15%)
6. Toksikologi Klinik (5 – 10%)
7. Sitohistoteknologi (5 – 10%)
Kasus (vignette) : Salah satu pewarnaan yang digunakan pada teknik sitohistoteknik adalah
pewarnaan HE. Pada pewarnaan HE diperlukan pewarna hematoksilin, eosin, larutan asam
alcohol, ammonium karbonat dan xylol. Masing- masing komponen pewarnaan ini memiliki
fungsi berbeda-beda
Pertanyaan soal: Komponen mana yang berfungsi mewarnai sitoplasma?
Pilihan Jawaban :
a. Eosin
b. Xylol
c. Hematoksilin
d. Asam alcohol
e. Ammonium karbonat
Kunci Jawaban: A
Referensi: Brancroft, J.D., Layton, C. & Suvarna, S.K. 2013. Bancroft`s
theory and practice of histological techniques
Nama pembuat ANDYANITA HANIF H, S.Kep., M.Si
Institusi/bagian STIKES Hutama Abdi Husada Tulungagung
ID Soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5 – 10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5 – 10%)
3. Komunikasi efektif (5 – 10%)
4. Pengelolaan informasi (5 – 10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20 – 25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20 – 25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20 – 25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30 – 50%)
Domain 2. Psikomotor (60 – 70%)
3. Afektif (10 – 20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5 – 10%)
Sifat 2. Reasoning (90 – 95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20 – 30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50 – 60%)
3. Pasca analitik (10 – 20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5 – 10%)
Sasaran 2. Spesimen (5 – 10%)
3. Metode (5 – 10%)
4. Media / Reagensia (5 – 10%)
5. Peralatan (5 – 10%)
6. Prosedur (15 – 20%)
7. Interpretasi hasil (15 – 20%)
8. Penjaminan mutu (15 – 20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5 – 10%)
Tinjauan 6 1. Hematologi (20 – 25%)
Kelompok 2. Kimia Klinik (20 – 25%)
Pemeriksaan 3. Parasitologi (15 – 20%)
4. Mikrobiologi (15 – 20%)
5. Imunoserologi (10 – 15%)
6. Toksikologi Klinik (5 – 10%)
7. Sitohistoteknologi (5 – 10%)
Kasus (vignette) : Hasil pengecatan sampel sitologi dengan menggunakan May-Grunwald
Giemsa pada mikroskop nampak adanya sel yang adekuat, terdapat sebaran sel radang berupa sel
PMN, sel squamous tertutup oleh partikel dengan variasi bentuk dan ukuran serta berwarna
kecoklatan
Pertanyaan soal: Bagaimana kualitas sediaan apusan sitologi tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Apusan sediaan bagus dan representatif untuk diagnosis selanjutnya
b. Apusan sediaan tertutup artefak karena cat kadaluarsa
c. Apusan sediaan tertutup artefak karena fiksasi tidak sempurna
d. Apusan sediaan kurang bagus karena nampak adanya sel radang
e. Apusan sediaan cukup bagus karena jumlah sel adekuat
Kunci Jawaban: C
Referensi: Cytological Artifacts Masquerading Interpretation, 2013
Nama pembuat ANDYANITA HANIF H, S.Kep., M.Si
Institusi/bagian STIKES Hutama Abdi Husada Tulungagung
ID Soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5 – 10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5 – 10%)
3. Komunikasi efektif (5 – 10%)
4. Pengelolaan informasi (5 – 10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20 – 25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20 – 25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20 – 25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30 – 50%)
Domain 2. Psikomotor (60 – 70%)
3. Afektif (10 – 20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5 – 10%)
Sifat 2. Reasoning (90 – 95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20 – 30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50 – 60%)
3. Pasca analitik (10 – 20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5 – 10%)
Sasaran 2. Spesimen (5 – 10%)
3. Metode (5 – 10%)
4. Media / Reagensia (5 – 10%)
5. Peralatan (5 – 10%)
6. Prosedur (15 – 20%)
7. Interpretasi hasil (15 – 20%)
8. Penjaminan mutu (15 – 20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5 – 10%)
Tinjauan 6 1. Hematologi (20 – 25%)
Kelompok 2. Kimia Klinik (20 – 25%)
Pemeriksaan 3. Parasitologi (15 – 20%)
4. Mikrobiologi (15 – 20%)
5. Imunoserologi (10 – 15%)
6. Toksikologi Klinik (5 – 10%)
7. Sitohistoteknologi (5 – 10%)
Kasus (vignette) : Seorang ATLM sedang melakukan pewarnaan histologi. Proses pewarnaan
histoteknik yang mempunyai tujuan untuk mengawetkan jaringan yang telah diwarnai
Pertanyaan soal: Apa proses yang dimaksud?
Pilihan Jawaban :
a. Blueing
b. Fiksasi
c. Dehidrasi
d. Mounting
e. Rehidrasi
Kunci Jawaban: D
Referensi: Bancroft’s. Theory and Practice of Histological Techniques.
Seventh Edition. 2013
Nama pembuat ANDYANITA HANIF H, S.Kep., M.Si
Institusi/bagian STIKES Hutama Abdi Husada Tulungagung
ID Soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5 – 10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5 – 10%)
3. Komunikasi efektif (5 – 10%)
4. Pengelolaan informasi (5 – 10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20 – 25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20 – 25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20 – 25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30 – 50%)
Domain 2. Psikomotor (60 – 70%)
3. Afektif (10 – 20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5 – 10%)
Sifat 2. Reasoning (90 – 95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20 – 30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50 – 60%)
3. Pasca analitik (10 – 20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5 – 10%)
Sasaran 2. Spesimen (5 – 10%)
3. Metode (5 – 10%)
4. Media / Reagensia (5 – 10%)
5. Peralatan (5 – 10%)
6. Prosedur (15 – 20%)
7. Interpretasi hasil (15 – 20%)
8. Penjaminan mutu (15 – 20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5 – 10%)
Tinjauan 6 1. Hematologi (20 – 25%)
Kelompok 2. Kimia Klinik (20 – 25%)
Pemeriksaan 3. Parasitologi (15 – 20%)
4. Mikrobiologi (15 – 20%)
5. Imunoserologi (10 – 15%)
6. Toksikologi Klinik (5 – 10%)
7. Sitohistoteknologi (5 – 10%)
Kasus (vignette) : Seorang ATLM membuat sediaan sitologi. Sampel yang akan diolah ternyata
telah difiksasi basah dengan menggunakan alkohol 95-96%.
Pertanyaan soal: Apa pewarna yang tepat untuk pembuatan sediaan sitologi tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Eosin
b. Giemsa
c. Trichome
d. Papanicolou
e. Hematoksilin
Kunci Jawaban: D
Referensi: Khristian E, Inderiati D, 2017, Sitohistoteknologi, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Nama pembuat ANDYANITA HANIF H, S.Kep., M.Si
Institusi/bagian STIKES Hutama Abdi Husada Tulungagung
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Untuk menjaga komponen sel dan jaringan seperti ketika sel itu masih dalam kondisi hidup maka
diperlukan langkah Fiksasi. Salah satu larutan yang digunakan adalah Neutral Buffer Formalin
10% (NBF). Rasio antara volume larutan NBF 10% terhadap spesimen menjadi hal yang
harus diperhatikan karena berhubungan dengan penurunan konsentrasi dan kecepatan masuk
larutan fiksasi ke dalam jaringan.

Pertanyaan soal:
Apakah istilah proses masuknya larutan NBF 10% ke dalam jaringan ?
Pilihan Jawaban :
A. Agitasi
B. Difusi
C. Osmosis
D. Penetrasi
E. Pengenceran

Kunci Jawaban: D
Referensi: Khristian, Erick dan Inderiati, Dewi. 2017. Bahan Ajar TLM;
Sitohistoteknologi Edisi Tahun 2017. BPPSDMK – Kemenkes RI.
Nama pembuat Anak Agung Ayu Eka Cahyani, S.Si., M.Kes
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Untuk menjaga komponen sel dan jaringan seperti ketika sel itu masih dalam kondisi hidup maka
diperlukan langkah Fiksasi. Salah satu larutan yang digunakan adalah Neutral Buffer Formalin
10% (NBF). Rasio antara volume larutan NBF 10% terhadap spesimen menjadi hal yang
harus diperhatikan karena berhubungan dengan penurunan konsentrasi dan kecepatan masuk
larutan fiksasi ke dalam jaringan.

Pertanyaan soal:
Berapakah rasio volume yang NBF 10% dengan spesimen jaringan yang baik ?

Pilihan Jawaban :
A. rasio volume 1:20 dengan dimensi jaringan sebesar 3-4 mm
B. rasio volume 1:20 dengan dimensi jaringan sebesar 10-15 mm
C. rasio volume 1:50 dengan dimensi jaringan sebesar 3-4 mm
D. rasio volume 1:50 dengan dimensi jaringan sebesar 10-15 mm
E. rasio volume 1:100 dengan dimensi jaringan sebesar 3-4 mm

Kunci Jawaban: A
Referensi: Khristian, Erick dan Inderiati, Dewi. 2017. Bahan Ajar TLM;
Sitohistoteknologi Edisi Tahun 2017. BPPSDMK – Kemenkes RI.
Nama pembuat Anak Agung Ayu Eka Cahyani, S.Si., M.Kes
Institusi/bagian STIKes Wira Medika Bali

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Warna bagian-bagian pada suatu jaringan didasarkan pada sifat asam basa dari bagian tersebut.
Bagian jaringan yang berwarna biru keunguan merupakan bagian basofil, sedangkan bagian
berwarna merah merupakan bagian sel asidofil.
Pertanyaan soal:
Pewarnaan apa yang dimaksud?
Pilihan Jawaban :
a. Differensial
b. Sederhana
c. Giemsa
d. Basic Fuschin
e. Hematoxylin-eosin
Kunci Jawaban: E
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 2

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Spesimen jaringan kulit yang didapatkan dari seorang pasien akan diproses untuk diamati.
Setelah melalui tahap fiksasi, dehidrasi, clearing, embedding, blocking, dan sectioning, preparat
diwarnai menggunakan metode hematoxylin-eosin. Pada spesimen yang telah diwarnai terlihat
bagian yang berwarna merah dan ungu.
Pertanyaan soal:
Bagian apakah yang berwarna merah tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Nukleus
b. DNA
c. Sitoplasma
d. RNA
e. Mitokondria
Kunci Jawaban: C
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Metode pewarnaan Hematoxylin eosin dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan
formula senyawa penyusunnya. Susunan formula pada masing-masing jenis pewarnaan, berbeda-
beda sesuai dengan tujuan pewarnaan yang berbeda.
Pertanyaan soal:
Jenis pewarnaan apa yang tidak termasuk kelompok pewarnaan tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Cole
b. Erlich
c. Harris
d. Wilcoxon
e. Weigert
Kunci Jawaban: D
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2.Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Spesimen jaringan kelenjar limfa yang telah diwarnai kemudian diamati dibawah mikroskop.
Beberapa bagian yang terlihat adalah kapsul yang terdiri dari serabut kolagen dan cortex yang
terdiri dari kumpulan padat limfosit.
Pertanyaan soal:
Sesuai dengan komposisi penyusun yang telah disebutkan diatas, bagaimana warna yang
muncul?
Pilihan Jawaban :
a. Kapsul warna biru, cortex warna merah
b. Kapsul warna merah, cortex warna biru
c. Kapsul dan cortex berwarna merah
d. Kapsul dan cortex berwarna biru
e. Kapsul dan cortex tidak berwarna
Kunci Jawaban: B
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien diduga terjangkit suatu penyakit dengan gejala tertentu. Pasien tersebut harus
diperiksa darahnya untuk melihat kualitas hapusan darah dan mengetahui ada atau tidaknya
parasit didalamnya.
Pertanyaan soal:
Pewarnaan apa digunakan?
Pilihan Jawaban :
a. Gram
b. Hematoxylin eosin
c. Sederhana
d. Giemsa
e. Diferensial
Kunci Jawaban: D
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Jaringan yang akan diperiksa harus melalui proses pemotongan tipis jaringan. Sebelum proses
pemotongan, petugas melakukan proses embedding yang bertujuan untuk menanam jaringan
pada substansi yang padat untuk mempermudah proses pemotongan jaringan. Embedding
dilakukan dengan merendam jaringan di dalam inkubator dengan suhu tetap dalam parafin cair
yang diisikan pada botol film

Pertanyaan soal:
Berapakah suhu yang harus di atur oleh petugas laboratorium ?

Pilihan Jawaban :
A. 700 C
B. 710 C
C. 720 C
D. 730 C
E. 740 C
Kunci Jawaban: C
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik
ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Psikomotor
6. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik
6. Pasca analitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksaan 10. Parasitologi
11. Mikrobiologi (Bakteriologi)
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Sampel suatu jaringan diterima pada pukul 09.00 WITA dan akan dikerjakan besok paginya.
Sediaan dipotong oleh dokter residen lab PA dan disimpan. Tetapi keesokan harinya ternyata
sediaan yang telah dipotong tersebut lisis sehingga harus dilakukan pengambilan sampel ulang.

Pertanyaan soal:
Apakah proses yang terlewati sehingga harus dilakukan pengambilan sampel ulang ?

Pilihan Jawaban :
F. Dehidrasi
G. Sterilisasi
H. Fiksasi
I. Embedding
J. Clearing
Kunci Jawaban: C
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Bahan pemeriksaan berupa jaringan otot diterima petugas laboratorium dan menginginkan hasil
yang cepat sehingga dilakukan sliding freezing microtome menggunakan CO2. Proses
pemeriksaan dilakukan dengan pengapungan dalam air dingin dan dilakukan pewarnaan
menggunakan Harris hematoxyllin.

Pertanyaan soal:
Proses apakah yang dilakukan terhadap bahan pemeriksaan tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Infiltrasi parafin
B. Frozen section
C. Dekalsifikasi
D. Embeddin
E. FNAB
Kunci Jawaban: B
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita umur 50 tahun datang berobat ke dokter spesialis kandungan dengan keluhan
perut membesar selama 4 bulan ini. Setelah dilakukan pemeriksaan USG dan penunjang lainnya
ternyata pasien tersebut menderita penyakit tumor di ovarium kanan. Kemudiaan dilakukan
operasi pengangkatan tumor dan didapat massa tumor dengan ukuran sebesar kepala bayi dan
kemudian jaringan tumor tersebut dikirim ke laboratorium patologi anatomi.

Pertanyaan soal:
Larutan apakah yang digunakan untuk menfiksasi jaringan tumor tersebut
Pilihan Jawaban :
a. Larutan Formalin Buffer 10 %
b. Larutan Alkohol 96 %
c. Larutan Xylol
d. Larutan Alkohol 70 %
e. Larutan Alkohol 50 %
Kunci Jawaban: A
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksaan 10. Parasitologi
11. Mikrobiologi (Bakteriologi)
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Soal :
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang berobat ke dokter spesialis paru dengan keluhan
sesak napas. Dari hasil foto torak tampak adanya cairan di dalam cavum pleura dengan diagnosa
klinis suatu effusi pleura. Kemudian dilakukan punksi cairan dan didapat cairan berwarna kuning
dengan volume 50 cc. Cairan tersebut dikirm ke laboratorium patologi anatomi untuk diperiksa
Pertanyaan soal:
Termasuk ke dalam jenis pemeriksan apakah cairan tersebut ?

Pilihan Jawaban :
a. Pemeriksaan histokimia
b. Pemeriksaan histopatologi
c. Pemeriksaan imunohistokimia
d. Pemeriksaan biologi molekular
e. Pemeriksaan sitologi
Kunci Jawaban: E
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik
ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Soal (vignette) :
Secara rutin pemotongan jaringan menggunakan mikrotome dengan ukuran yang sangat tipis
sehingga apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tembus cahaya dan mudah
diidentifikasi.
Pertanyaan soal:
Berapa ketebalan yang dimaksud ?
Pilihan Jawaban :
a. ±1 um
b. ±4 um
c. ±12 um
d. ±20 um
e. ±50 um
Kunci Jawaban: B
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Soal (vignette) :
Proses penggantian toluen yang terdapat di dalam jaringan diganti dengan paraffin cair
dengan cara memasukan pada campuran toluene-parafin kemudian ke dalam paraffin murni
cair.
Pertanyaan soal:
Proses tersebut disebut dengan istilah apa ?

Pilihan Jawaban :
a. Fiksasi
b. Dehidrasi
c. Embedding
d. Impregnating
e. Clearing
Kunci Jawaban: D
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Soal (vignette) :
Dalam tahapan pemeriksaan Sitohistologi, jaringan yang akan diperiksa merupakan jaringan
yang diduga kanker atau karena terjadinya kelainan. Biasanya jaringan sudah harus difiksasi
selama24 (dua puluh empat) jam. Apabila kurang dari waktu 24 jam akan berefek pada jaringan.

Pertanyaan soal:
Efek apa yang bisa terjadi ?

Pilihan Jawaban :
a. Bengkak
b. Maserasi
c. Beku
d. Konstriksi
e. Lisis

Kunci Jawaban: D
Referensi: Bancroft 2013
Nama pembuat Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si.
Institusi/bagian AAK Delima Husada Gresik

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
Domain 5. Afektif (Afektif Knowledge)
6. Psikomotorik (Prosedur Knowledge)
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 7. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 8. Analitik
9. Pasca analitik
Tinjauan 5 10. Pasien
Sasaran 11. Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. alat
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. K3
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik
Kelompok 9. Hematologi
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi
11. Parasitologi
12. Imunoserologi
13. Sitohistoteknologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita umur 55 tahun datang berobat ke dokter spesialis kandungan dengan keluhan
perut membesar selama 5 bulan ini. Setelah dilakukan pemeriksaan USG dan penunjang lainnya
ternyata pasien tersebut menderita penyakit tumor di ovarium kanan. Kemudiaan dilakukan
operasi pengangkatan tumor dan didapat massa tumor dengan ukuran sebesar kepala bayi dan
kemudian jaringan tumor tersebut dikirim ke laboratorium patologi anatomi.
Pertanyaan soal:
Jenis pewarnaan apakah yang cocok untuk sediaan histologi tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Pewarnaan Wright
b. Pewarnaan impregnasi perak
c. Pewarnaan hematoxylin eosin (HE)
d. Pewarnaan Verhoef van Gieosin
e. Pewarnaan osmic acid
Kunci Jawaban: c. Pewarnaan hematoxylin eosin (HE)
Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,
Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.
Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin
Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang
ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita umur 55 tahun datang berobat ke dokter spesialis kandungan dengan keluhan
perut membesar selama 5 bulan ini. Setelah dilakukan pemeriksaan USG dan penunjang lainnya
ternyata pasien tersebut menderita penyakit tumor di ovarium kanan. Kemudiaan dilakukan
operasi pengangkatan tumor dan didapat massa tumor dengan ukuran sebesar kepala bayi dan
kemudian jaringan tumor tersebut dikirim ke laboratorium patologi anatomi.
Pertanyaan soal:
Larutan yang digunakan untuk menfiksasi jaringan tumor tersebut adalah ?
Pilihan Jawaban :
a. Larutan Alkohol 96 %
b. Larutan Xylol
c. Larutan Formalin Buffer 10 %
d. Larutan Alkohol 70 %
e. Larutan Alkohol 50 %
Kunci Jawaban: c. Larutan Formalin Buffer 10 %
Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,
Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.
Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin
Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang
ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang wanita umur 55 tahun datang berobat ke dokter spesialis kandungan dengan keluhan
perut membesar selama 5 bulan ini. Setelah dilakukan pemeriksaan USG dan penunjang lainnya
ternyata pasien tersebut menderita penyakit tumor di ovarium kanan. Kemudiaan dilakukan
operasi pengangkatan tumor dan didapat massa tumor dengan ukuran sebesar kepala bayi dan
kemudian jaringan tumor tersebut dikirim ke laboratorium patologi anatomi.
Pertanyaan soal:
Tujuan fiksasi jaringan tumor tersebut adalah kecuali ?
Pilihan Jawaban :
a. Menjaga struktur dan komponen kimiawi
b. Pencegahan kerusakan dan kematian
c. Mengeraskan sel dan jaringan
d. Pemadatan
e. Melepaskan sel
Kunci Jawaban: e. Melepaskan sel
Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,
Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.
Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin
Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada pembuatan sediaan histologi ada beberapa tahapan yang harus dilalui, akan tetapi pada
hasil sediaan histologi tersebut kadang dijumpai terjadinya artefak yang berupa kerutan sehingga
sel akan mengerut dan timbul ruang-ruang kosong diantara serabut dan sel.
Pertanyaan soal:
Pada tahapan manakah dalam proses persiapan sediaan histologi yang menyebabkan terjadinya
artefak berupa kerutan ?
Pilihan Jawaban :
a. Fiksasi (Fixation)
b. Pengecoran (Blocking)
c. Dehidrasi (Dehydration)
d. Pembeningan (Clearing)
e. Pembenaman (Impregnasi/Embedding)

Kunci Jawaban: c.Dehidrasi (Dehydration)


Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,
Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.
Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin
Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang
ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
ATLM laboratorium PA sedang mengerjakan sampel jaringan dengan cara merendam jaringan
tersebut sampai seluruh bagian jaringan terendam dengan alkohol. Perendaman dilakukan
dengan menggunakan variasi konsentrasi yang berbeda-beda, dari konsentrasi rendah ke tinggi
(70%, 80%, 96% ) yang masing-masing minimal 12 jam.
Pertanyaan soal:
Tahapan sediaan histologi yang sedang apa yang dilakukan oleh ATLM tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Fiksasi (Fixation)
b. Dehidrasi (Dehydration)
c. Pembeningan (Clearing)
d. Pembenaman (Impregnasi/Embedding)
e. Pengecoran (Blocking)

Kunci Jawaban: b. Dehidrasi (Dehydration)

Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,


Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.
Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin
Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang
ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
ATLM di Laboratorium PA sedang melakukan proses pemotongan sediaan jaringan dengan
mikrotom, atlm tersebut menemui hambatan ternyata sediaan tersebut sangat sulit untuk
dipotong. Padahal semua tahapan sebelum proses pemotongan sudah dilakukan.
Pertanyaan soal:
Penyebab apakah yang mengakibatkan sediaan tersebut sulit untuk dipotong ?
Pilihan Jawaban :
a. Kurang tajam pisau mikrotom
b. Perendaman mengunakan sediaan buffer formalin 10% kurang dari 24 jam
c. Masih adanya kandungan air dalam sediaan jaringan
d. Proses pengeluaran alkohol pada tahap pembeningan tidak sempurna
e. Sediaan jaringan masih belum benar-benar terbebas dari cairan pembening

Kunci Jawaban: d.Proses pengeluaran alkohol pada tahap pembeningan tidak sempurna

Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,


Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.
Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin
Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang
ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien datang ke laboratorium PA membawa sebuah wadah berisi sediaan cervical
smear/pap smear dengan dilampirkan formulir permintaan pemeriksaan. Selanjutnya petugas
laboratorium PA melakukan proses fiksasi.
Pertanyaan soal:
Larutan fiksatif yang digunakan untuk prosedur pemeriksaan ini adalah ?
Pilihan Jawaban :
a. Buffer formalin 10%
b. Alkohol 50%
c. Alkohol 70%
d. Alkohol 96%
e. Cairan segar / tanpa fiksasi

Kunci Jawaban: d. Alkohol 96%

Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,


Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.
Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin
Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang
ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
Sifat 2. Reasioning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang petugas laboratorium mendapatkan kesulitan ketika memotong blok jaringan. Kesulitan
yang dialami adalah jaringannternyata mengandung tulang yang menyebabkan pita jaringan
selalu pecah dan pisau selalu rusak.
Pertanyaan soal:
Hal terbaik apa yang harus dilakukan oleh seorang petugas laboratorium patologi anatomi?
Pilihan Jawaban :
a. Membuat ulang sediaan dengan memulainya dari dekalsifikasi
b. Membuat sediaan seadanya
c. Merendam blok jaringan dengan EDTA
d. Merendam jaringan dengan asam lemah
e. Memotong dengan cara yang lebih lembut
Kunci Jawaban: a. Membuat ulang sediaan dengan memulainya dari dekalsifikasi
Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,
Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.
Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin
Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang
ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang dokter spesialis patologi anatomi melakukan pembacaan sediaan histologi yang telah
diwarnai dengan pewarnaan HE, gambaran dibawah mikroskop menunjukan sebagian sediaan
terwarnai dengan baik dan ada bagian yang tidak terwarnai.
Pertanyaan soal:
Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi ?
Pilihan Jawaban :
a. Pemanasan pada hotplate belum optimal
b. Zat hematoxilin yang sudah rusak
c. Penggunaan reagen alcohol yang berlebihan
d. Penggunaan blueing yang terlalu lama
e. Pemotongan blok cara yang kasar
Kunci Jawaban: a. Pemanasan pada hotplate belum optimal
Referensi: Khristian Erick, Inderiati Dewi, 2017. Bahan Ajar Sitohistoteknologi,
Cetakan I, Penerbit Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,BPPSDMK, Jakarta.

Nama pembuat Kuntum Ekawati Nurdin


Institusi/bagian Prodi TLM Poltekkes Kemenkes Kupang

Anda mungkin juga menyukai