Anda di halaman 1dari 7

KALIA BATHORY, Seorang gadis intelijen ternama, berbakat dan hebat dalam kemampuan

beladiri nya, serta alumni Badan Intelijen Republik Indonesia. Kalia Bathory terkenal akan ke
sadisan membunuh lawan nya tanpa belas kasihan.

"lapor komandan,target tidak berada di tempat." Ucap seorang gadis cantik memantau keadaan
sekitar dengan bersembunyi di balik sebuah mobil.

"Keluarlah dan pancing mereka untuk keluar dari persembunyian nya,saya akan segera
menyusul." Ucap seorang pria menutup telfonnya,lalu bergegas pergi menuju lokasi gadis itu
berada.

Selangkah demi selangkah gadis itu keluar dari persembunyian nya dan menatap sekeliling
dengan tenang,merasa ada yang janggal dengan tempat sunyi ini membuat gadis ini merasa
tidak nyaman dengan hati sendiri ,bukan karena gadis ini takut pada musuh yang akan ia
hadapi,tapi perasaanya sungguh membuatnya tak tenang.

Tuk.. tuk.. tuk..

Suara langkah kaki itu mulai terdengar jelas oleh gadis itu,dia merasa akan ada seseorang
yang datang padanya,gadis itu mulai ber ancang ancang dengan senjata pistol di tangan nya,
sambil melihat ke arah sumber suara langkah kaki itu berada.

Dorr.. dorr..

Saat bersiap siaga akan kedatangan sosok tersebut, gadis itu di buat mematung atas apa yang
sedang dia rasakan saat ini, gadis itu terkena 2 tembakan dari arah belakang, dan mengenai
tepat di punggunya.

Gadis itu terhunyung lemah, dengan mata yang mulai mengkabur, sesekali dia mencoba
menahan agar matanya tidak tertutup begitu saja,dia menoleh ke kanan dan ke kiri tak percaya
dengan seseorang yang menembaknya.

"K-kau menembaku? a-apa salahku padamu?.." ucap gadis itu meringkik menahan sakit yang
sedang dia rasakan.

"Kalia Kalia akhir nya kau mati di tanganku,hahh sial nya aku sangat membencimu Kaila ,aku
tidak suka ada orang yang akan menghancurkan Bisnisku kau mengerti!!.." ucap pria itu
sembari mengelus elus kening Kalia yang mengeluarkan banyak keringat.

"Jadi kau! Ketua Narkoba itu! dasarr brengsek! persetannn!". Ucap Kalia dengan nafas yang
memburu dan mengepalkan tangan nya menatap tajam ke arah pria tersebut.

Kalia mulai melemah dan terhuyung,saat ini Kalia hanya pasrah untuk membiarkan kedua
kelopak matanya tertutup untuk selamanya. Kalia pun harus meregang nyawa karena dijebak
oleh musuhnya

Siapa kah orang yang mengkhianati Kalia ??


                                     $$$$$

"ahk sakit sekali.." ucap Kalia sedikit memijit pelipis .


Gadis itu mulai sadar, Ia membuka pelan-pelan kedua matanya kemudian mengedarkan
pandangannya ke sekitar dengan tatapan bingung dan aneh.

"Masa sih, gue masih hidup. Perasaan gue ditembak dia loh" Gadis itu bergumam dan
memandang atap kamar dengan pandangan heran.

"Ah sudahlah, mungkin sebuah keajaiban" Menghendikan kedua bahunya, tidak ingin
memikirkan hal yang lain. Cukup bersyukur karna masih hidup.

Senyum manisnya berkembang tapi itu tidak bertahan lama. Karna ia sekarang berteriak
mengerang kepalanya kesakitan dengan memegangi.

Tiba-tiba muncul ingatan memori seseorang yang Kaila tidak kenali.

Bagaimana mungkin dirinya ternyata bertansmigrasi ke tubuh Alodie seorang mahasiswi genius
jurusan hukum yang berkuliah di Genius University?.

"Untung gue ngerti hukum , ya walaupun gue dulu pengen masuk fakultas hukum , tapi apa
daya orang tua gue ngelarang , eh malah disuruh masuk intel" ucap Kalia

"Oke karena gue udah didalam tubuh Alodie , berarti ini tubuh gue juga , mari kita memulai
kehidupan baru menjadi Alodie Sathera " ucap Kalia

Kenapa ia bisa menyimpulkan seperti ini? Karna  Ia mendapatkan ingatan Alodie yang asli tadi
hingga kepalanya nyaris pecah.

     $$$$

Genius University, universitas elite yang merupakan univ Hukum terbaik di seluruh Indonesia
karena lulusan dari Genius University pasti diterima di Lembaga Legislatif, dan menetapkan
nilai IP minimum 3,50. Bahkan selama tiga puluh tahun berturut-turut sekolah ini menempati
posisi pertama di peringkat University Hukum di Indonesia.

Hanya 500 murid yang lulus menjadi mahasiswa Genius University dari 50.000 lebih calon
murid yang ingin masuk ke Genius University, namun jangan lupakan bahwa hanya 50
mahasiswa yang akan menjadi lulusan Genius University.

Jangan tanya ke mana 49.500 murid lainnya yang tidak diterima di Genius University. Mereka
tidak diterima di sekolah manapun kecuali Black University, atau mereka sering menyebutnya
'universitas pembuangan' yang bekerja sama dengan Genius University. Dan jika ada
mahasiswa Genius Universty yang mendapat nilai IP di bawah 3,50 , langsung dibuang ke
Black University. Sehingga dipastikan, semakin menuju kenaikan semester dan ujian skripsi
mahasiswa semakin sedikit. Apalagi yang sudah menempati fase lelah.

"Jika anda masuk kategori pintar atau kaya, berarti anda selamat."

Itu yang menggambarkan Genius University, yang katanya sekolah bernuansa orang
berpendidikan penuh harapan padahal di dalamnya penuh dengan pengekangan. Mahasiswa
pintar bisa selamat karena nilainya tinggi dan berkemungkinan mendapat beasiswa, sedangkan
anak kaya bisa membayar administrasi Genius University yang mahalnya bukan main.
Jadi kata kuncinya, pintar dan kaya.

                                     $$$$

Apa itu Hukum??

Pengertian Pengantar Ilmu hukum

Pengantar Ilmu Hukum (PIH) kerapkali oleh dunia studi hukum dinamakan "Encyclopaedia
Hukum", yaitu mata kuliah dasar yang merupakan pengantar (introduction atau inleiding) dalam
mempelajari ilmu hukum. Dapat dikatakan bahwa PIH merupakan dasar untuk pelajaran lebih
lanjut dalam studi hukum yang mempelajari pengertian-pengertian dasar, gambaran dasar
tentang sendi-sendi utama ilmu hukum.

Pengantar Hukum Indonesia

Pengantar Hukum Indonesia adalah memperkenalkan secara umum atau garis besar hukum
yang ada (baik yang berlaku maupun tidak berlaku atau sudah tidak berlaku) di Negara
Indonesia kepada siapa saja yang ingin mempelajari Hukum Indonesia.

Istilah "Hukum Indonesia" yang dimaksud adalah hukum yang berlaku di Negara Indonesia
pada waktu sekarang. Hukum yang berlaku pada waktu sekarang di suatu tempat atau wilayah
disebut "Hukum Positif", artinya hukum yang (dipositifkan) berlaku untuk masyarakat tertentu
dan dalam waktu tertentu. Hukum positif juga disebut ius constitutum, artinya hukum yang
sudah ditetapkan untuk diberlakukan saat ini pada suatu tempat atau negara tertentu.

Hukum positif (hukum yang ditetapkan) yaitu hukum yang berlaku saat ini di suatu tempat baik
hukum itu berasal dari hukum yang lama yang masih ditetapkan berlaku maupun hukum yang
baru yang juga ditetapkan berlaku.

Menurut Soediman Kartohadiprodjo, yang dimaksud dengan "Tata Hukum di Indonesia" itu ialah
"Hukum yang sekarang berlaku di Indonesia", berlaku berarti yang memberi akibat hukum
kepada peristiwa-peristiwa dalam pergaulan hidup; sekarang menunjukkan kepada pergaulan
hidup pada saat ini, dan tidak pada pergaulan hidup yang telah lampau, tidak pula pada
pergaulan hidup masa yang kita cita-citakan di kemudian hari, di Indonesia menunjukkan
kepada pergaulan hidup yang terdapat di Republik Indonesia dan tidak di negara lain.
Selanjutnya beliau menyatakan bahwa hukum positif disebut juga ius constitutum sebagai
lawan dari ius constituendum, yakni kaidah hukum yang dicita-citakan.

Kedudukan dan Fungsi Pengantar Ilmu Hukum

Kedudukan Pengantar Ilmu Hukum merupakan dasar bagi pelajaran lanjutan tentang ilmu
pengetahuan dari berbagai bidang hukum. Sedangkan kedudukan dalam kurikulum fakultas
hukum adalah sebagai mata kuliah keahlian dan keilmuan. Oleh karena itu pengantar ilmu
hukum berfungsi memberikan pengertian-pengertian dasar baik secara garis besar maupun
secara mendalam mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum. Selain itu juga
pengantar ilmu hukum juga berfungsi pedagogis yakni menumbuhkan sikap adil dan
membangkitkan minat untuk dengan penuh kesungguhan mempelajari hukum.

Dari penuturan di atas, telah dijelaskan pengertian PIH, kemudian perbedaan PIH dan PHI, di
mana keduanya adalah mata kuliah yang mempunyai hubungan erat. Hubungan erat itu dapat
mengatur bagi yang mempelajarinya pada suatu kesimpulan bahwa PIH menelaah hukum
secara luas, tetapi PHI secara khusus mempelajari hukum yang sedang, atau akan
diberlakukan pada waktu tertentu di Indonesia.

Hakikat subjek dan objek hukum begitu penting bagi peninjauan fungsi hukum sendiri. Hukum
juga sangat penting di masyarakat karena tujuan hukum sendiri tidak hanya melindungi
kepentingan masyarakat namun mewujudkan masyarakat yang terlindungi, sehingga terwujud
masyarakat yang aman, damai dan sentosa.

                                      $$$$$

Saat ini seorang laki-laki berjalan di koridor Genius University sambil terus mengedarkan
pandangan mencari kelas. Sepertinya pembelajaran sudah dimulai, itu sebabnya tidak ada
yang berlalu-lalang di koridor.

Laki-laki itu, Devantara.

Dia menatap datar ketika ekor matanya mendapati seseorang yang berjalan tidak jauh di
hadapannya-tampak seperti terburu-buru.

Devantara mempercepat langkahnya, dan berjalan di belakang seseorang itu. "Permisi...."

Tidak ada sahutan, Devantara kembali berucap. "Permisi ...."

Tidak ada lagi sahutan, Devantara berdecak.

Orang yang ada di hadapannya budek atau bagaimana, sih? "PERMISI!"

"APA, SIH? GANGGU TAU GAK" Gadis itu membalikkan badannya, menatap Devantara
dengan wajah kesal dan marah. Namun sedetik kemudian, wajah gadis itu berubah menjadi
datar disertai tatapan intimidasi yang menyorot Devantara.

"Oh ya udah gw pergi" ucapnya Devantara dengan dingin dan ketus.

"Selamat pagi anak-anak, semoga kita semua dalam keadaan sehat. Ujian Praktek Peradilan
Semuini akan dimulai seminggu lagi . ujar Dosen Arga.

"Selamat pagi, baik, pak," jawab mahasiswa serempak.

" Nama kamu siapa? bapak lupa" tanya pak Arga

"Devantara Ahkles Pradipta, Pak." ucap Devantara

"Untuk Devantara materi ujian praktek akan bapak kirim ke kamu sebagai asdos"  pak Arga
sambil mengotak-atik komputer miliknya.

"Baik pak" ucap Devantara

Pada hari ini, Fakultas Hukum Genius Universitas sedang mengadakan ujian simulasi sidang
untuk para mahasiswa dan mahasiswi di ruang persidangan.
Ujian ini disaksikan oleh para mahasiswa, mahasiswi, dan juga para dosen dengan sangat
serius.

Para dosen mengawasi jalannya ujian lewat suatu ruangan di balik ruang persidangan itu.
Sedangkan yang mahasiswa lainnya menjadi penonton atau hadirin saja disana.

Kasus yang digunakan dalam ujian simulasi sidang kali ini adalah kasus pembunuhan dengan 
racun di daerah Jakarta Barat.

"Jaksa penuntut, lanjutkan pertanyaan anda." kata Devantara, berperan sebagai hakim ketua.

"Saksi?"

"Iya?"

"Anda menyesal telah membeli pentobarbital dan obat eutanasia sesuai permintaan terdakwa?"
tanya Devin, berperan sebagai jaksa penuntut.

"Benar. Saya tidak akan membelinya jika saya tahu kalau dia ingin membunuh manusia, bukan
anjing yang sekarat." balas Sagara, berperan sebagai saksi.

Di saat Sagara sedang memberi pernyataan, Devantara yang memakai seragam layaknya
hakim pada umumnya malah sibuk kewalahan menutupi celana piyamanya yang tidak tertutup
seragamnya di bawah meja.

"Itu saja." kata Devin membuat Devantara terperanjat dan langsung membetulkan
kacamatanya.

"Pengacara, silahkan lakukan pemeriksaan silang." kata Devantara.

Alodie , selaku pengacara Mino sebagai terdakwa pun beranjak dari tempat duduknya dan
menghampiri Sagara.

"Saksi. Anda adalah teman kuliah terdakwa yang bekerja sebagai pemilik klinik hewan, kan?"
tanya Devin pada Sagara.

"Kami memang alumni yang sama, tapi dia pindah juru-"

"Jawab saja ya atau tidak." potong Alodie.

"Iya." balas Sagara singkat.

"Terdakwa pindah jurusan ke Kedokteran Gigi, bukankah itu mudah baginya untuk mendapat
obat semacam ketamine atau propofol?" tanya Alodie lagi.

"Keberatan. Pernyataan tersebut menyimpang." celetuk Devin tidak setuju lalu berdiri.

"Anda tidak tahu kalau itu diperbolehkan dalam pemeriksaan silang?" kata Alodie berhasil
membuat Devin terdiam dan duduk kembali.

"Mari kita istirahat 30 menit." kata Profesor Alister dari speaker dalam ruangan sebelah.
Para mahasiswa dan juga para dosen pun membubarkan diri untuk beristirahat setelah
menyaksikan sidang simulasi yang cukup menegangkan ini.

32 menit kemudian, waktu istirahat telah selesai...

Para mahasiswa dan para dosen telah kembali ke posisi semula di ruang sidang untuk
melanjutkan ujian sidang simulasi hari ini.

Sambil menunggu, Keenan menata rapi rambut dan juga dasinya.

"Istirahatnya lama sekali. Apakah Prof. Alister ketiduran?" gumam Keenan.

Prof. Alister selaku dosen penilai dalam ujian kali ini tak kunjung datang dan memberi aba-aba
untuk melanjutkan sidang.

"Haruskah kita mencari Prof. Alister?" saran Sagara setelah melihat sekelilingnya.

"Pengawal, tolong." panggil  yang tengah sibuk membersihkan kacamatanya.

"Baik, Yang Mulia." hormat Keenan lalu ia keluar dari ruang sidang untuk mencari Prof. Alister di
ruangannya.

Tok... Tok... Tok...

"Prof. Alister?" panggil Keenan setibanya di depan ruangan Prof. Alister.

Tok... Tok... Tok...

"Prof. Alister ? Profesor, istirahatnya sudah selesai." kata Keenan terpaksa menerobos masuk
setelah membuka pintu ruangan itu perlahan-lahan.

"Profesor, apakah Anda ketiduran?" tanya Keenan sambil mendekati Prof. Alister yang tengah
tertidur dengan posisi tergeletak duduk di sofanya.

"Profesor?"

Setelah Keenan mengamati Prof. Alister lebih dekat, Keenan membelalakkan matanya dan
mulai panik karena terdapat busa yang keluar dari mulut Prof. Alister yang sedang tertidur.

Tidak bukan tidur.

Lebih tepatnya adalah...

Tewas.

"Gak mungkin! AKHHHHH!!!!!!!"

Teriakan kencang Keenan seketika terdengar sampai ke ruang sidang dan mengejutkan semua
orang disana. Semua orang pun berlarian dan panik.
Mereka pun bergegas memanggil pihak kepolisian untuk menyelidiki kematian mendadak Prof.
Alister.

Sidang simulasi pun terpaksa dihentikan dan dibubarkan untuk sementara karena terjadi
sebuah insiden serta tim forensik dan kepolisian telah tiba di lokasi.

Kemudian tak lama setelah itu, seorang pria yang tak lain lagi adalah Profesor Askara berjalan
dengan tegas dari ruangannya ke TKP.

Di sekitar ruang sidang suasananya terlihat cukup rusuh setelah kepanikan yang terjadi.

"Jaksa Askara." sapa detektif Darren, selaku wakil detektif dari kepolisian.

Prof. Askara itu pun mencoba mengobservasi dan mengamati di sekeliling ruangan TKP untuk
mencari petunjuk yang tersembunyi disana.

Di meja depan rak buku, Prof. Alister menemukan satu kardus kecil yang berisi 50 strip cek gula
darah.

Kemudian, ia berbelok ke toilet. Di wastafel itu terlihat basah dan seperti baru saja digunakan.
Kemudian pada tong sampah terdapat sebungkus plastik bening kecil disana, terlihat seperti
berisi serbuk putih.

Hipotesisnya saat ini mengarah ke gelas plastik kopi yang sepertinya baru saja diminum oleh
Prof. Alister. Prof. Askara menghampiri dan mencoba mengamati Prof. Alister dari dekat.

Tidak disangka Prof. Alister bisa tewas dalam waktu singkat seperti ini. Kita baru saja
melihatnya beberapa menit yang lalu.

"Saya menemukan ini di saku jas korban. Ini adalah kasus bunuh diri." kata detektif Darren
menunjukkan sebuah surat berwarna kuning yang ia temukan.

Di surat tertulis, "Aku lelah menjalani hidup ini. Biarkan aku pergi dari neraka ini."

"Orang yang ingin mati tidak akan memerlukan strip cek gula darah sebanyak itu." kata Prof.
Askara itu lalu beranjak dari posisinya.

Apakah Prof. Alister dibunuh atau bunuh diri??

Anda mungkin juga menyukai