Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis system pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan system pencernaan serta upaya menjaga system pencernaan
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiwi
Uraian Materi
Berdasar hal tersebut, maka rata – rata yang diambil untuk menyatakan kalori yaitu : 1 gram
karbohidrat = 4,1 kkal; 1 gram protein = 4,1 kkal; 1 g lemak = 9,3 kkal.
Berikut gambar kalorimeter
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi seseorang yaitu : usia, jenis kelamin dan
aktivitas yang dilakukan.
Berikut jumlah kalori yang dibutuhkan pada beberapa aktivitas
2. Nutrisi
Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan organisme sebagai sumber energi, menjaga
kesehatan, pertumbuhan dan berlangsungnya fungsi normal pada jaringan dan organ tubuh.
Nutrisi yang dibutuhkan manusia berupa : Karbohidrat, Protein, Lemak, Mineral, Vitamin
dan Air.
Makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein perlu dipecah terlebih
dahulu oleh tubuh. Vitamin, air dan mineral dapat langsung diserap oleh tubuh.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Karbohidrat tersusun atas unsur karbon,
hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat ada 3 yaitu : gula, pati dan serat. Gula adalah karbohidrat sederhana, contoh
makanan : buah, madu dan susu.
Pati dan serat adalah karbohidrat kompleks. Pati ditemukan pada umbi – umbian dan biji
– bijian. Serat ditemukan pada gandum, kacang – kacangan, sayuran dan buah. Serat tidak
dapat dicerna oleh tubuh, sehingga dikeluarkan melalui feses. Serat juga bukan sumber energi
bagi tubuh.
Untuk mengetahui kadar gula dalam darah dapat diukur menggunakan alat ukur kadar
gula. Kadar gula darah normal sekitar 60 – 100 mg/dL dalam kondisi tidak makan.
Setelah makan, kadar gula darah normal maksimal 140 mg/dL.
Lemak
Lemak ada 2 yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak jenuh akan padat pada suhu
kamar, contohnya keju, susu, daging, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Lemak tak
jenuh akan cair pada suhu kamar, contohnya lemak nabati dan lemak dalam biji – bijian.
Protein
Protein dibutuhkan tubuh sebagai : penghasil energi; pengganti sel – sel tubuh yang rusak;
pembuat enzim dan hormon serta pembentuk antibodi (kekebalan tubuh). Protein ada 2 yaitu
protein nabati dan protein hewani.
Protein adalah molekul besar yang terdiri atas sejumlah asam amino. Asam amino terdiri
atas karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang – kadang belerang.
Protein nabati berasal dari tumbuhan seperti kacang hijau, kedelai, dan kacang – kacangan
lainnya. Kandungan nutrisi dalam makanan dapat diketahui menggunakan indikator atau
reagen.
Vitamin
Vitamin dibutuhkan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa
penyakit. Vitamin ada 2 yaitu : Vitamin larut dalam air seperti vitamin B dan C; vitamin
larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K. Vitamin D dapat terbentuk ketika tubuh
terkena sinar matahari, karena didalam tubuh terdapat pro vitamin D.
Mineral
Tubuh membutuhkan sekitar 14 jenis mineral diantaranya kalsium, fosfor, kaliaum,
natrium, besi, iodium dan seng. Mineral adalah nutrisi yang mengandung mengandung sedikit
unsur karbon.
Mineral berfungsi sebagai : proses pembangun sel; membangun reaksi kimia tubuh;
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh; pembentukan dan pemeliharaan tulang.
Berikut jenis mineral yang diperlukan tubuh
Air
Air sangat dibutuhkan oleh tubuh organisme, karena sekitar 60 – 80% sel tubuh organisme
terdiri atas air. Tubuh manusia terdiri dari 72% air. Tubuh dapat kehilangan air ketika
bernapas, berkeringat, buang air besar dan kecil. Manusia normalnya minum 2 liter atau 8
gelas air sehari untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Tetapi minum air bukan sumber utama untuk mengisi air dalam tubuh. Makan buah yang
mengandung air juga bisa mangisi air didalam tubuh seperti makan buah apel (80% air) dan
daging (66%) air.
Air dibutuhkan oleh tubuh sebagai pembentuk sel dan cairan; pengatur suhu, pelarut zat
– zat gizi lain; membantu proses pencernaan makanan; pelumas dan bantalan; media
transportasi dan media pengeluaran sisa metabolisme.
Makanan diproses dalam tubuh melalui 4 tahap yaitu : memasukkan makanan dalam
mulut (ingesti), pencernaan (digesti), penyerapan (absorbsi) dan pengeluaran (defekasi).
Pencernaan adalah proses memecah makanan menjadi molekul kecil sehingga dapat diserap
oleh tubuh melalui pembuluh darah.
Mulut
Gigi berfungsi menghancurkan makanan hingga halus. Gigi manusia ada 3 jenis yaitu gigi
seri untuk memotong makanan, taring untuk menyobek makanan, dan geraham untuk
mengunyah makanan. Jumlah gigi pada anak – anak ada 20 sedangkan pada dewasa ada 32.
Lidah berfungsi mengecap makanan dan membantu menelan makanan. Kelenjar ludah
berfungsi menghasilkan 1,6 liter air ludah per hari dan menghasilkan enzim ptialin (amilase).
Enzim amilase berfungsi mengubah zat tepung (amilosa) menjadi gula (maltosa).
Berikut struktur rongga mulut manusia dewasa
Kerongkongan (Esofagus)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Pada kerongkongan terdapat
faring (tekak) yang dipangkalnya terdapat katup pernapasan (epiglotis). Epiglotis akan
membuka apabila kita bernapas dan akan menutup apabila kita sedang makan. Hal ini
agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan.
Setelah melalui faring, makanan berupa bolus menuju ke esofagus. Otot esofagus
berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus menuju ke
lambung (gerakan peristaltik).
Berikut gambar esofagus dan gerakan peristaltic
Lambung
Setelah dari esofagus, makanan menuju ke lambung. Didalam lambung, terjadi
pencernaan mekanis yaitu otot lambung berkontraksi mengaduk – aduk bolus dan pencernaan
kimiawi yaitu bolus bercampur dengan getah lambung. Getah lambung mengandung asam
klorida (HCl), enzim pepsin dan renin.
HCl berfungsi menjadikan ruangan dalam lambung bersifat asam (pH 1 – 3) sehingga dapat
membunuh kuman yang ada pada makanan. Enzim pepsin akan memecah protein menjadi
pepton (campuran dari polipeptida dan asam amino).
Enzim renin akan mengendapkan protein kasein dalam susu. Setelah 2 – 4 jam di
lambung, bolus berubah menjadi bubur usus (kimus). Selanjutnya, kimus akan masuk
perlahan – lahan ke usus 12 jari melalui sfingter. Sfingter adalah otot yang tersusun
melingkar antara lambung dan usus 12 jari.
Berikut struktur lambung manusia
Usus Halus
Memiliki panjang sekitar 8,25 m. Usus halus ada 3 yaitu usus 12 jari (duodenum) : 0,25 m;
usus tengah (jejunum) : 7 m dan usus penyerapan (ileum) : 1 m. Dalam usus halus, terjadi
pencernaan secara kimiawi. Dalam duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan
kantung empedu dan pankreas.
Getah pankreas menghasilkan enzim amilase, lipase dan tripsin. Amilasi mencerna
amilum menjadi maltosa, lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Tripsin mencerna protein menjadi polipeptida. Getah empedu yagn dihasilkan hati akan
mengemulsikan lemak yaitu lemak dapat larut dalam air.
Usus halus memiliki lipatan – lipatan yang berfungsi memperluas bidang penyerapan.
Semakin luas permukaan dalam usus halus, semakin banyak pula vili didalamnya sehingga
proses penyerapan pun semakin efektif.
Diantara usus besar dan usus halus terdapat usus buntu (sekum). Ujung sekum terdapat
tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (apendiks) yang berisi sel darah putih dan berperan
sebagai imunitas. Zat makanan yang masuk ke usus besar merupakan sisa makanan yang
tidak tercerna.
Dalam usus besar terdapat bakteri Eschericia coli yang membantu membusukkan sisa
makanan. Bakteri Eschericia coli mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya, sisa
makanan dan gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus.
Baca Juga: Materi Prakarya Kelas 8 Bab 2 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, terletak di bagian kanan rongga perut diatas
diafragma, berperan sebagai detoksifikasi yaitu menetralkan racun dalam tubuh.
Hati merupakan tempat penyimpanan zat besi, vitamin A, D, E, K dan B12. Hati juga
berperan dalam menjaga keseimbangan kadar glukosa darah. Ketika kadara glukosa darah
rendah, hati akan melepaskan glukosa dengan cara memecah glikogen.
Kantung empedu adalah organ yang letaknya dibawah hati, berfungsi menyimpan getah
empedu yang dikeluarkan oleh hati. Getah empedu berwarna kuning kehijauan karena
mengandung pigmen bilirubin. Bilirubin adalah pigmen yang terbentuk dari pemecahan
haemoglobin.
Pankreas adalah organ yang letaknya dibalik perut, dibelakang lambung. Sel – sel pankreas
menghasilkan cairan pankreas yang akan masuk ke duodenum. Getah pankreas mengandung
sodium bikarbonat (NaHCO3) dan enzim pencernaan yang berperan memecah karbohidrat,
protein dan lemak.
Pankreas merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin
berfungsi mengatur pengubahan glukosa darah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati.
Kadar hormon insulin mempengaruhi kadar glukosa darah, apabila terjadi gangguan pada
hormon insulin maka dapat mengakibatkan penyakit diabetes.
Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia dan Upaya Menjaga Kesehatan Sistem
Pencernaan
Gangguan pencernaan pada manusia dapat berupa : Obesitas, Karies Gigi, Gastritis,
Hepatitis, Diare, Konstipasi, Kekurangan Vitamin dan Kekurangan Mineral.
Obesitas
Obesitas adalah kondisi tubuh yang memiliki lemak berlebih sehingga dapat mengganggu
kesehatan. Obesitas dapat meningkatkan resiko terkena penyakit seperti jantung, diabetes dan
osteoartritis.
Obesitas disebabkan karena : konsumsi makanan berlebih tapi aktivitas sedikit; keturunan;
konsumsi obat tertentu; laju metabolisme tubuh lambat, terjadi pada orang yang makan hanya
sedikit tapi berat badan berlebih.
Upaya mencegah atau menangani obesitas adalah berolahraga dan menjaga pola
makan. Menjaga pola makan dilakukan dengan mengurangi makanan yang berlemak dan
gula tinggi, perbanyak makanan yang berserat.
Untuk mengetahui tingkat obesitas, makan dapat digunakan rumus Indeks Masa Tubuh (IMT)
yaitu : IMT= Massa tubuh (kg)Tinggi badan m×Tinggi badan m
Hasil IMT kemudian dibandingkan dengan kriteria pada tabel berikut
Karies Gigi
Karies gigi atau gigi berlubang adalah kerusakan gigi akibat infeksi bakteri yang merusak
lapisan dan struktur gigi. Bakteri pada mulut mengolah gula hingga menghasilkan asam.
Asam yang diproduksi selama metabolisme dalam mulut dapat merusak gigi.
Penyakit gigi disebabkan karena kurangnya menjaga kesehatan gigi. Sehingga upaya yang
harus dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi.
Cara Menjaga Kesehatan Gigi
1). Sikat gigi minimal 2x sehari
2). Membersihkan gigi dengan benang gigi
3). Berkumur dengan obat kumur atau larutan garam hangat
4). Periksa gigi secara teratur
5). Kurangi makanan dan minuman manis
6). Perbanyak minum air putih
Hepatitis
adalah peradangan pada hati. Penderita hepatitis ringan memiliki gejala sakit otot dan
persendian; demam; diare dan sakit kepala. Penderita hepatitis akut memiliki gejala jaundice
(menguningnya kulit dan mata); membesarnya hati dan limfa.
Hepatitis dapat memicu kerusakan pada hati (fibrosis) dan gagal hati kronis (sirosis).
Sirosis dapat memicu kanker hati. Hepatitis disebabkan oleh : virus hepatitis B; bakteri;
jamur; protozoa; racun seperti alkohol dan penggunaan paracetamol secara terus menerus.
Berikut gambar hepatitis
Diare
adalah penyakit penyakit pada usus besar yang disebabkan bakteri dan protozoa
seperti Entamoeba coli. Gejala penderita diare yaitu dehidrasi karena air dalam usus terus
menerus dikeluarkan; mulas karena kontraksi otot pada usus besar.
Upaya mencegah diare : makan makanan yang higienis, cuci tangan sebelum makan,
minum air yang dimasak atau air kemasan higienis, jaga kebersihan diri dan lingkungan.
Pengobatan diare : minum oralit (larutan gula garam) untuk mengganti cairan tubuh; minum
obat diare, obat diare berfungsi memadatkan feses bukan menghentikan diare; periksa ke
dokter.
Upaya mencegah konstipasi : tidak sering buang air besar; makan makanan berserat seperti
buah dan sayur; hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan gula seperti makanan manis,
keju, makanan olahan; minum air putih yang banyak dan meningkatkan aktivitas fisik.
Avitaminosis
adalah kekurangan vitamin pada tubuh. Gejala kekurangan vitamin pada tubuh berupa :
1). Vitamin A : penglihatan kabur, rambut rontok, kerusakan hati dan tulang
2). Vitamin B : penyakit beri – beri, hilangnya berat badan secara 49ystem49 dan anemia.
3). Vitamin C : skorbut (degenerasi kulit, gigi, pembuluh darah), sariawan, lemas, luka yang
lama sembuh dan gangguan kekebalan tubuh.
4). Vitamin D : Riket (cacat tulang pada anak – anak), pelunakan tulang pada dewasa,
kerusakan otak, kardiovaskular dan ginjal.
5). Vitamin E : degenerasi 50ystem saraf
6). Vitamin K : kelainan penggumpalan darah, kerusakan hati dan anemia.
Kekurangan mineral
dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Gejala kekurangan mineral pada tubuh berupa :
1). Kalsium (Ca) : keterlambatan pertumbuhan dan kurangnya massa tubuh
2). Fosfor (P) : lemas, kehilangan mineral dari tulang dan kehilangan kalsium
3). Magnesium (Mg) : gangguan sistem saraf
4). Natrium (Na) : kram otot dan nafsu makan berkurang
5). Besi (Fe) : anemia dan kelainan kekebalan tubuh
6). Iodium (I) : gondok (pembengkakan kelenjar tiroid)
7). Seng (Zn) : kegagalan pertumbuhan, kelainan kulit, kegagalan reproduksi dan gangguan
kekebalan tubuh
BAHAN AJAR
Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif serta
dampaknya terhadap kesehatan
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penggunaan zat aditif dan penyalagunaan zat adiktif
bagi Kesehatan
Uraian Materi
1. Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman dalam jumlah
kecil saat pembuatan makanan. Penambahan zat aditif bertujuan untuk memperbaiki
penampilan, cita rasa, tekstur, aroma, memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai gizi
seperti protein, mineral dan vitamin.
Berdasar fungsinya, zat aditif ada 7 yaitu : pewarna, pemanis, pengawet, penyedap,
pemberi aroma, pengental dan pengemulsi. Berdasar asalnya, zat aditif ada 2 yaitu : alami
dan buatan.
Zat aditif alami adalah zat aditif yang berasal dari makhluk hidup dan tidak membahayakan
kesehatan manusia, tetapi jika kebanyakan juga bisa mengganggu kesehatan. Contohnya :
pewarna dari tumbuhan, penyedap dari daging hewan, pengental dari alga dan
sebagainya.
Zat aditif buatan adalah zat aditif yang dibuat manusia, diperoleh dari reaksi kimia dan
bahan bakunya menggunakan bahan kimia. Zat aditif buatan digunakan sesuai ketentuan
jumlah dan fungsinya, jika disalahgunakan dapat membahayakan kesehatan. Contohnya :
pengawet dari asam benzoat, pemanis dari sakarin, pewarna dari tartrazin dan
sebagainya.
Pewarna
Pewarna adalah zat aditif untuk memperbaiki atau memberi warna agar menarik. Pewarna
alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan misalnya daun suji dan
daun pandan sebagai warna hijau, buah naga merah dan strawberi sebagai warna merah.
Kelebihan pewarna alami : lebih sehat dan tidak menimbulkan efek samping apabila
dikonsumsi. Kekurangannya : memberi rasa dan aroma yang tidak diinginkan, warna mudah
rusak karena panas, warna kurang kuat, jenisnya terbatas.
Berikut jenis – jenis pewarna alami
Pewarna buatan diperoleh dari reaksi kimia menggunakan bahan yang berasal dari zat kimia
sintetis. Pewarna sintetis ada yang dibuat khusus untuk makanan dan ada pula yang dibuat
untuk tekstil dan cat.
Berikut contoh pewarna buatan yang digunakan untuk makanan atau minuman
Kelebihan pewarna buatan : harga murah, praktis, warna lebih kuat, jenisnya banyak,
warna tidak mudah rusak. Pewarna yang telah telah melalui pengujian keamanan dan yang
diizinkan pemakaian untuk makanan dan minuman dinamakan permitted colour atau sertified
colour.
Berikut contoh pewarna yang telah diizinkan penggunaannya
Meskipun sudah ada pewarna khusus untuk makanan,tetapi masih ada yang menggunakan
pewarna lain seperti pewarna tekstil atau cat. Pewarna tekstil atau cat mengandung logam
berat seperti : antimoni (Sb), arsenik (As), barium (Ba), kadmium (Cd), kromium (Cr), raksa
(Hg) dan selenium (Se) yang beracun untuk tubuh dan dilarang untuk pewarna makanan atau
minuman.
Berikut contoh pewarna buatan yang dilarang untuk makanan dan minuman
Pemanis
Pemanis adalah zat aditif yang dapat menyebabkan rasa manis. Pemanis alami yang sering
digunakan dalam makanan atau minuman adalah gula pasir (sukrosa), gula kelapa, gula aren,
gula lontar dan gula bit.
Pemanis buatan memiliki rasa lebih manis dibanding pemanis alami dan bertujuan untuk
mengganti pemanis alami bagi penderita diabetes melitus. Contoh pemanis buatan : siklamat,
aspartam, kalium asesulfam dan sakarin. Pemanis buatan tidak menghasilkan kalori,
sehingga sering dikonsumsi oleh orang yang sedang diet.
Penyedap
Penyedap adalah zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan. Contoh
penyedap alami yaitu garam, bawang putih, bawang merah, pala, merica, ketumbar, sereh dan
kayu manis. Pada makanan berkuah seperti bakso dan soto, biasanya menggunakan kaldu
daging sapi atau daging ayam sebagai penyedap.
Penyedap buatan yang biasa digunakan yaitu vetsin yang mengandung monosodium
glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat (MNG). Vetsin dibuat dari fermentasi tetes tebu
dengan bantuan bakteri Micrococcus glutamicus. Penggunaan MSG secara berlebihan dapat
menyebabkan penyakit sindrom restoran China (Chinese Restaurant Syndrome).
Gejala penyakit tersebut yaitu pusing, mulut terasa kering, mual, lelah atau sesak napas.
Dosis maksimal penggunaan MSG yang ditetapkan WHO adalah 120 berat
badan. Misalnya, berat badanmu 40 kg maka dosis maksimal yang dianjurkan adalah 4800
mg atau 4,8 g.
Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat aditif untuk memberikan aroma tertentu pada makanan atau
minuman. Pemberi aroma dapat berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami
contohnya ekstrak buah nanas, ekstrak buah anggur, minyak atsiri, vanili dan sebagainya.
Berikut contoh kue pie dengan aroma buah murbei
2. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi menyebabkan ketergantungan (adiksi) atau
ingin menggunakan secara terus – menerus (kecanduan atau ketagihan). Contoh zat adiktif
alami yaitu kafein pada kopi dan thein pada teh. Selain itu, zat adiktif dikelompokkan
menjadi 3 yaitu : narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Narkotika
adalah zat adiktif atau obat yang berasal dari tumbuhan dan dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan
ketergantungan pada penggunanya.
Narkotika merupakan zat berbahaya yang tidak boleh digunakan tanpa pengawasan
dokter. Penggunaan narkotika tanpa pengawasan dokter adalah melanggar hukum. Berdasar
potensi menyebabkan ketergantungan, narkotika ada 3 yaitu golongan I, golongan II dan
golongan III.
Narkotika golongan I sangat berbahaya, berpotensi sangat tinggi menyebabkan
ketergantungan dan tidak digunakan dalam pengobatan, contohnya heroin/putaw, kokain
dan ganja.
Psikotropika
Psikotropika adalah obat yang mengandung psiko-aktif yang dapat mempengaruhi mental
dan fisik seseorang. Misalnya, orang yang sulit tidur bila meminum obat tidur (golongan
psikotropika) dapat menyebabkan tidur nyenyak, namun harus sesuai dengan resep dokter.
Kafein adalah zat yang ditemukan dalam kopi, kafein terdapat dalam teh yang disebut thein,
namun jumlahnya sedikit. Mengkonsumsi kopi tidak dilarang namun tidak dianjurkan
konsumsi secara berlebihan. Berikut struktur kimia kafein :
Zat adiktif juga dikelompokkan berdasar pengaruhnya terhadap tubuh : Stimulan,
Sedatif/Hipnotika dan Halusinogen. Stimulan adalah zat adiktif yang dapat meningkatkan
detak jantung, laju pernapasan dan tekanan darah. Stimulan membuat seseorang lebih siaga
dan tidak merasakan lelah, contohnya kafein, nikotin, kokain dan metamfetamin.
Efek jangka pendek ganja : timbul rasa cemas, gembira, banyak bicara, tertawa terbahak –
bahak, halusinasi, berubahnya perasaan waktu (lama dikira sebentar) dan ruang (jauh dikira
dekat), peningkatan denyut jantung, mata merah, mulut dan tenggorokan kering.
Efek jangka panjang ganja : daya pikir berkurang, motivasi belajar menurun drastis,
perhatian ke lingkungan sekitar berkurang, radang paru – paru, daya tahan tubuh menurun
dan gangguan sistem peredaran darah.
Efek jangka pendek kokain : percayaan diri meningkat, banyak bicara, lelah hilang,
kebutuhan tidur berkurang, halusinasi penglihatan dan perabaan. Efek jangka panjangnya
: kurang gizi, anemia, kerusakan pada hidung dan gangguan jiwa.
Efek jangka pendek ekstasi/MDMA dan sabu (metamfetamin) : tidak tidur, rasa riang,
perasaan melambung, rasa nyaman dan meningkatkan keakraban. Namun, setelah itu timbul
rasa : tidak enak, murung, nafsu makan hilang, berkeringat, rasa haus, badan gemetar, jantung
berdebar dan tekanan darah meningkat.
Efek jangka panjang ekstasi/MDMA dan sabu (metamfetamin) : kurang gizi, anemia,
penyakit jantung, ganguan jiwa, pembuluh darah otak pecah sehingga menyebabkan stroke,
gagal jantung hingga kematian.
Efek nipam/nitrazepam dosis tertentu : merasa tenang dan otot – oto mengendur. Dosis
tinggi : gangguan bicara, gangguan persepsi dan jalan sempoyongan. Dosis sangat tinggi :
pernapasan terhambat, koma dan kematian.
Efek jangka pendek inhalansia: kematian mendadak akibat kekurangan oksigen atau ilusi,
halusinasi dan persepsi yang salah. Efek jangka panjangnya : kerusakan otak, paru – paru,
ginjal dan jantung.
Efek jangka pendek alkohol : mabuk, jalan sempoyongan, ingin merusak dan kecelakaan
jika mengendarai motor. Efek jangka panjangnya : merusak hati, merusak getah lambung,
merusak sistem saraf, gangguan jantung, meningkatkan resiko kanker, pada bumil akan
melahirkan bayi yang cacat.
Efek rokok jangka panjang : kanker paru, penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung
dan tekanan darah tinggi. Berikut senyawa kimia dalam rokok :
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis system peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada
sistem peredaran darah serta upaya menjaga kesehatan system peredaran darah
4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas atau durasi) dengan
frekuensi denyut jantung
Uraian Materi
1. Darah
Darah adalah jaringan ikat yang berwujud cair dan tersusun atas dua komponen utama yaitu
plasma dan elemen seluler. Darah berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen, hormon dan
senyawa kimia lain ke seluruh tubuh, mengangkut karbondioksida dan sisa metabolisme
keluar tubuh, serta menjaga tubuh dari serangan penyakit.
Plasma darah (55%) terdiri atas air dan zat – zat terlarut, elemen seluler (45%) terdiri atas
sel darah merah (eritrosit) sebanyak 99%, sel darah putih (leukosit) dan keping darah
(trombosit). Berikut komponen penyusun darah :
Plasma darah tersusun atas 91,5% air (H2O) dan 8,5% zat – zat terlarut. Zat – zat
terlarut tersusun atas protein dan zat – zat lain. Protein tersebut yaitu albumin, fibrinogen dan
globulin yang disebut sebagai protein plasma. Zat – zat lain yaitu sari makanan, mineral,
hormon, antibodi, urea dan karbondioksida.
Eritrosit berbentuk bulat pipih dengan bagian tengah cekung (bikonkaf), tidak memiliki inti
sel, dan berwarna merah yang disebabkan adanya hemoglobin (Hb). Hemoglobin
adalah protein yang mengandung zat besi (Fe). Eritrosit paling banyak terdapat dalam darah,
Hb + O2 HbO2
(hemoglobin) (Oksigen) (oksihemoglobin)
Ketika eritrosit dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap oksigen berkurang
sehingga oksigen lepas dari hemoglobin dan menuju sel – sel tubuh. Selanjutnya, hemoglobin
berikatan dengan karbon dioksida membentuk karbaminohemoglobin. Berikut reaksi
kimianya:
Hb + CO2 HbCO2
(hemoglobin) (Karbon dioksida) (karbaminohemoglobin)
Eritrosit dibentuk didalam sumsum merah tulang, namun selama dalam kandungan, eritrosit
dibentuk di hati dan limpa. Eritrosit berumur 100 – 120 hari, eritrosit yang tua akan
dihancurkan oleh sel makrofag dalam hati dan limpa. Didalam hati, hemoglobin dirombak
menjadi bilirubin (pigmen empedu).
Berikut struktur eritrosit (sel darah merah), limfosit (sel darah putih) dan trombosit (keping
darah) :
Leukosit bentuknya tidak tetap atau bersifat ameboid dan mempunyai inti. Setiap 1
Jika jumlah leukosit kurang dari normal (kurang dari 5000 sel/ ) disebut
leukopenia. Jika jumlah leukosit lebih dari normal (lebih dari 10.000 sel/
) disebut leukositosis.
Berdasar ada tidaknya butir – butir kasar (granula) dalam sitoplasma leukosit, leukosit
dibedakan menjadi 2 yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit terdiri dari eosinofil, basofil
dan neutrofil. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit. Berikut karakteristik jenis – jenis
leukosit :
Trombosit bentuknya beragam yaitu bulat, oval dan memanjang. Trombosit tidak memiliki
inti, memiliki granula. Jumlah trombosit pada dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel/
Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi benang – benang fibrin,
kemudian benang – benang fibrin menjaring sel – sel darah sehingga luka tertutup dan darah
tidak keluar lagi. Berikut proses pembekuan darah :
Darah dapat dikelompokkan berdasar sistem ABO, sistem Rhesus (Rh) dan sistem MN.
Namun sistem MN sangat jarang digunakan. Berdasar sistem ABO, darah dikelompokkan
menjadi 4 yaitu : golongan darah A, B, AB dan O. Pembagian ini dilakukan karena adanya
perbedaan aglutinogen (antigen) pada permukaan membran eritrosit dan antibodi (aglutinin)
dalam plasma.
darahnya adalah .
Oleh karena itu, dalam transfusi darah harus disesuaikan jenis golongan darahnya baik
apabila tidak ada yang bergolongan darah maka resipien bisa menerima
Golongan darah AB disebut resipien universal, karena bisa menerima darah dari golongan
darah apapun. Golongan darah O disebut donor universal, karena bisa menjadi donor bagi
semua golongan darah. Meskipun golongan darah AB adalah resipien universal, namun
dalam praktiknya, tim medis selalu mengutamakan golongan darah yang sama yaitu AB
juga.
2. Jantung
Jantung merupakan organ yang terdiri dari kumpulan otot, berfungsi memompa darah
sehingga darah dapat mengalir dari jantung ke paru – paru dan seluruh tubuh. Jantung terdiri
atas serambi (atrium) kiri dan serambi kanan yang terletak di bagian atas jantung, bilik
(ventrikel) kiri dan bilik kanan yang terletak di bagian bawah jantung.
Darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan, sehingga di serambi kanan mengandung
CO2. Kemudian darah melewati katup trikuspidalis menuju bilik kanan. Katup trikuspidalis
berfungsi agar darah tidak kembali ke serambi kanan. Dalam bilik kanan, darah dipompa
melewati arteri pulmonalis menuju paru – paru agar CO2 lepas dan darah mengikat O2.
Darah dari paru – paru mengalir melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri, sehingga
dalam serambi kiri darah mengandung O2. Darah dari serambi kiri turun melewati katup
bikuspidalis menuju bilik kiri. Bilik kiri memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh
aorta.
Berikut struktur jantung
Dinding pada bilik kiri lebih tebal daripada bilik kanan karena bilik kiri harus bekerja ekstra
untuk memompa darah ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Sedangkan bilik
kanan hanya memompa darah ke paru – paru kemudian kembali lagi ke jantung.
Pada beberapa orang, pacu jantung mengalami gangguan sehingga tidak dapat mengatur
irama detak jantung dengan normal. Hal ini membuat para ilmuwan membuat alat pacu
jantung dengan energi dari baterai. Berikut alat pacu jantung :
3. Pembuluh Darah
Pembuluh darah ada 3 yaitu : pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan pembuluh
kapiler. Arteri adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung. Vena adalah
pembuluh darah yang mengalirkan darah masuk ke jantung.
Arteri berisi darah yang mengandung oksigen, kecuali arteri pulmonalis. Vena berisi darah
yang mengandung karbondioksida, kecuali vena pulmonalis. Ujung arteri dan vena bercabang
– cabang menjadi pembuluh – pembuluh kecil yang disebut pembuluh kapiler.
Berikut struktur pembuluh darah
Dinding
pembuluh Tebal, kuat, elastis Tipis dan tidak elastis
Aliran Meninggalkan
darah jantung Menuju jantung
Darah yang
keluar Darah memancar Darah tidak memancar
Frekuensi denyut jantung adalah banyaknya denyut jantung tiap menit. Frekuensi denyut
jantung dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu aktivitas tubuh, jenis kelamin, suhu tubuh, umur dan
komposisi ion.
Aktivitas tubuh : seseorang yang melakukan banyak aktivitas, memerlukan glukosa dan
energi yang banyak pula. Untuk memenuhi kebutuhan glukosa dan energi tersebut, jantung
harus memompa darah lebih cepat.
Jenis kelamin : perempuan memiliki denyut jantung lebih tinggi daripada laki – laki. Dalam
kondisi normal, denyut jantung perempuan sekitar 72 – 80 denyutan/menit. Sedang denyut
jantung laki – laki sekitar 64 – 72 denyutan/menit.
Suhu tubuh : semakin tinggi suhu tubuh, maka semakin cepat frekuensi denyut jantung. Hal
ini terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme sehingga diperlukan peningkatan
pemasukan O2 dan pengeluaran CO2.
Umur : pada janin, denyut jantung nya sekitar 140 – 160 denyutan/menit. Semakin
bertambahnya umur, semakin rendah frekuensi denyut jantungnya. Hal ini karena semakin
berkurangnya kebutuh energinya. Orang dewasa dengan orang lansia, energinya lebih banyak
orang dewasa karena aktivitasnya lebih padat.
Komposisi ion : jantung berdenyut secara normal dipengaruhi oleh komposisi ion yang
seimbang di dalamnya. Jika terjadi ketidakseimbangan ion, maka akan menyebabkan bahaya
bagi jantung.
Olahraga teratur dan istirahat teratur olahraga teratur tidak harus berolahraga yang berat,
tetapi harus teratur. Olahraga ringan bisa dengan berlari kecil, berjalan – jalan pagi hari, yoga
dan sebagainya. Apabila ingin olahraga berat seperti lari maraton, bulu tangkis, sepak bola
dan sebagainya harus diawali dengan pemanasan.
Pemanasan dapat membuat denyut jantung bertambah secara bertahap. Istirahat teratur yaitu
istirahat cukup, bisa dengan duduk atau tidur (berbaring). Jangan begadang apalagi jika
beadang untuk aktivitas yang tidak bermanfaat.
Menjaga pola makan sehari – hari : dengan cara makan secara teratur, menyesuaikan jumlah
kalori yg dibutuhkan dan menyeimbangkan nutrisi yang dibutuhkan.
Selain itu, kurangi makan daging, makanan camilan dan makanan yang banyak mengandung
lemak atau kolestrol. Karena lemak dan kolestrol dapat menyumbat pembuluh darah,
terutama arteri koronaria.
Hentikan kebiasaan merokok : seseorang yang merokok, asap rokok akan merusak pembuluh
darah. Nikotin dalam asap rokok akan merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan
mengubah metabolisme lemak. Hormon adrenali akan memacu kerja jantung.
Menghindari stres berlebih : stres berlebih menyebabkan naiknya tekanan darah dan
meningkatnya denyut jantung. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan dinding
pembuluh darah. Maka dari itu, kita harus menghindari stres berlebih.
Menjaga berat badan dalam kondisi ideal berat badan yang berlebih menyebabkan obesitas.
Obesitas dapat meningkatkan resiko terkena stroke sekitar 15 %. Selain itu, obesitas dapat
menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung.
Stroke adalah penyakit yang terjadi karena kematian jaringan di otak yang disebabkan
kurangnya asupan oksigen di otak. Hal ini terjadi karena pembuluh darah di otak tersumbat
oleh lemak, kolestrol atau salah satu pembuluh darah di otak pecah.
Berikut penyumbatan pembuluh darah dalam otak disebabkan lemak
Upaya mencegah penyakit stroke yaitu sama dengan upaya mencegah penyakit jantung
koroner, hal ini karena penyebab stroke hampir sama dengan penyebab jantung koroner.
Varises adalah suatu keadaan dimana pembuluh darah balik (vena) mengalami pelebaran
dan terpuntir. Varises biasanya terjadi di kaki. Berikut varises pada kaki :
Upaya menghindari varises yaitu :
1). Ketika tidur, sebaiknya tungkai dinaikkan 15 – 20 cm. Hal ini dilakukan setelah
melakukan perjalanan jauh atau beraktivitas yang melelahkan
2). Hindari berat badan berlebih
3). Hindari berdiri terlalu lama
4). Olahraga secara teratur misalnya berjalan, berenang, senam
5). Hindari memakai sepatu hak tinggi terlalu sering. Sebaiknya jarang – jarang saja.
a: eritrosit normal
b: penderita anemia
Pada perempuan, anemia sering terjadi ketika proses menstruasi. Ketika menstruasi, tubuh
akan kehilangan darah sebanyak 50 – 80 mL dan zat besi sebanyak 30 – 50 mg. Agar tidak
mengalami anemia, sebaiknya ketika menstruasi : konsumsi makanan yang mengandung zat
besi, konsumsi makanan bergizi dan jika diperlukan konsumsi suplemen penambah zat besi.
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi, terjadi jika tekanan darah diatas 120/80
mmHg. Gejala hipertensi : sakit kepala, kelelahan, pusing, pendarahan dari hidung, mual,
muntah dan sesak napas.
Hipotensi : terjadi apabila tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg, disebut juga tekanan
darah rendah. Hipotensi berbeda dengan anemia. Gejala hipotensi : seringpusing, sering
menguap, penglihatan kadang kurang jelas (berkunang – kunang) terutama sehabis duduk
lama atau berjalan lama, cepat lelah/tak bertenaga, detak/denyut nadi lemah dan tampak
pucat.
Upaya mengatasi hipotensi yaitu : minum air putih cukup banyak yaitu sekitar 8 sampai 10
gelas per hari, konsumsi minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti kopi,
konsumsi makanan yang cukup mengandung garam dan olahaga teratur.