Anda di halaman 1dari 31

DAFTAR RESUME PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

Apakah Apakah ada


isi P.P badan regulator
P.P lebih yang melakukan
Ringkasan P.P
Nama yang Jika Ya ketat inspeksi on-site
No Bagaimana kaitannya
Standar berlaku Nama P.P dari untuk menilai
dengan standar
(ya/tidak) standar kepatuhan
(ya/tidak melaksanakan
) P.P
Permenkes 24 tahun 2016 Pasal 3 : persyaratan teknis bangunan dan
tentang persyaratan teknis prasarana rumah sakit harus memenuhi
1 MFK 1 Ya bangunan dan prasarana standart pelayanan, keamanan, serta Ya
RS keselamatan dan kesehatan kerja
penyelenggaraan rumah sakit
Permenkes No. 56 tahun Pasal 13 ayat (1) : penetapan klarifikasi
2014 tentang klasifikasi dan rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam
perizinan RS pasal 12 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3)
didasarkan pada :
2 MFK 1 Ya Ya
a. Pelayanan
b. Sumber daya manusia
c. Peralatan
d. Bangunan dan prasarana
3 MFK 1 Ya Pedoman penyusunan studi Pasal 6. Ya
kelayakan tahun 2012 1.Persyaratan tekhnik bangunan gedung
pada umumnya sebagaimana di maksud
dalam pasal 4 huruf b terdiri atas aspek
tata bangunan dan keandalan bangunan
2. aspek tata bangunan sebagaimana di
maksud pada ayat 1 melputi peruntukan
dan intensitas bangunan, arsitktur
bangunan, dan pengendalan dampak
lingkungan
Pedoman teknis bangunan Pasal 38.
RS Kelas B Tahun 2012 1. Ketentuan persyaratan teknis
bangunan dan prasarana rumah
sakit sebagaimana di atur dalam
peraturan menteri
4 MFK 1 Ya 2. Pemberlakuan ketentuan Ya
sebagaimana di maksud pada ayat
(1) datur secara bertahap sesuai
pedoman teknis pemenuhan
persyaratan bangunan dan
prasarana rumah sakit
Pedoman penyusunan Tata letak bangunan (site plan)
rencana induk (master sebagamana dimaksud dalam pasal 7 huruf
plan ) RS c harus memenuhi syarat zonasi
berdasarkan tingkat resiko penularan
penyakit, zonasi berdasarkan privasi, dan
5 MFK 1 Ya zonasi berdasarkan pelayanan atau Ya
kedekatan hubungan fungsi antar ruang
pelayanan.

6 MFK 1 Ya Pedoman penglolaan Pemenkes no 363 tahun 1998, kriteria Ya


peralatan kesehatan di peralatan yang wajib dikalibrasi pasal 2
fasilitas pelayanan ayat (2) yaitu :
kesehatan a. Belum memepunyai sertifikat atau
tanda
b. Sudah berakhir jangka waktu
sertifikat dan tanda
c. Diketahui penunjukan atau
keluaranya atau kinerjanya atau
keamananya tidak seuai walaupuun
sertifikat atau tanda masih berlaku .
d. Tela mengalami perbaikan,
walaupun sertifikat dan tanda masih
berlaku.
e. Telah dipindahkan bagi yang
memerlukan instalasi, walaupun
serrtifikat dan tanda masih berlaku.
Pedoman penyelenggaraan -
7 MFK 1 Ya ins. Pemeliharaan sarana Ya
RS tahun 1992

Peraturan menteri Pasal 3 ayat 1 : manajemen pemeliharaan


pekerjaan umum dan perawatan bangunan gedung
No.24/PRT/M/2008 tentnag meliputti :
pedoman pemelihaarn dan a. Manajemen pemeliharaan dan
8 MFK 1 Ya perawatan bangunan perawatan bangunan gedung, dan Ya
Gedung b. Persyaratan penyedia jasa dan
tenaga ahli atau terampil
pemeliharaan dan perawatan
bangunan gedung.
9 MFK 1 Ya Permenkes No. 24 tahun Pasal 3 : persyaratan teknis bangunan dan Ya
2016 tentang persyaratan prasarana Rumah Sakit harus memenuhi
teknsi bangunan dan standar pelayanan, keamanan, serta
prasarana RS keselamatan dan kesehatan kerja
penyelenggaraan Rumah Sakit.
Pasal 4: persyaratan bangunan rumah sakit
meliputi persyaratan :
a. Administrative
b. Tenik bangunan gedung pada
umumnya dan
c. Teknis bangunan Rumah Sakit
Pasal 7 : persyaratan teknis bangunan
rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 huruf c terdiri atas:
a. Rencana blok bangunan
b. Tata letak bangunan (site plan)
c. Pemanaatan ruang dan
d. Desain tata ruang dan komponen
bangunan.
Permenaker No 6 Tahun Pasal 70 : Pemeriksaan dan atau pengujian
2017 tentang Keselamatan sebagaimana dimaksud di pasal 69 meliputi
dan Kesehatan Kerja 1. Pertama
Elevator dan Eskavator 2. Berkala
10 MFK 1 Ya Ya
3. Khusus
4. Ulang

Pasal 73
11 MFK 1 Ya Permenaker No 36 Tahun Pasal 131 : Pemeriksaan dan atau Ya
2016 tentang Keselamatan pengujian sebagaimana dimaksud di pasal
dan Kesehatan Kerja 69 meliputi
Pesawat tenaga dan 1. Pertama
Produksi 2. Berkala
3. Khusus
4. Ulang

Pasal 133 :
a. Pemeriksaan berkala sebagaimana
yang dimaksud dalam pasal 131
huruf b dilakukan secara berkala
paling lama 1 tahun sekali
b. Pengujian berkala sebagaimana
yang dimaksud dalam pasal 131
huruf b dilakukan paling lama 5
tahun sekali
Permenkes No 6 Tahun Pasal 11 : Standar K3RS meliputi :
2016 tentang Keselamatan 1. Manajemen resiko K3RS
dan Kesehatan Kerja 2. Keselamatan dan Keamanan di
Rumah sakit Rumah Sakit
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
4. Pengelolaan B3 dan Limbahnya dari
aspek K3
5. Pencegahan dan Pengendalian
Kebakaran
6. Pengelolaan Prasaranan Rumah
Skait dari Aspek K3
12 MFK 2 Ya Ya
7. Pengelolaan Peralatan Medis dari
Aspek K3
8. Kesiapsiagaan menghadapi
Bencana

Pasal 6 : Perencanaan K3RS sebagaimana


yang dimaksud pada ayat 1 dibuat secara
berkala setiap 1 tahun dan ditinjau jika
terdapat perubahan sarana dan prasarana
serta proses kerja di rumah sakit
UU No. 32 tahun 2009 Bahwa lingkungan hidup yang baik dan
MFK 2 tentang perlindungan dan sehat merupakan hak asasi setiap warga
13 Ya pengelolaan lingkungan negara indonesia sebagaimana diamantkan Ya
hidup pada pasal 28 H UUD 1945
Peraturan presiden RI No. Pasal 2 : pengaturan pedoman organisasi
77 tahun 2015 tentang rumah sakit bertujuan untuk mewujudkan
14 MFK 2 Ya Ya
pedoman organisasi RS organsasi rumah sakit yang efektif, efisien
dan akuntable dalam rangka mencapa visi
dan misi rumah sakit sesuai tata kelola
perusahaan yang baik ( good corvorate
governance) dan tata kelola klinis yang bail
( good clinical governance)
Permenaker No 66 tahun Pasal 25 : Unit Kerja Fungsional K3RS
2016 tentang Keselamatan sebagaimana yang dimaksu dalam pasal
dan Kesehatan Kerja 24 memiliki tugas
Rumah Sakit 1. Menyusun dan Mengembangkan
Kebijakan, Pedoman, Panduan dan
SOP k3RS
2. Menyusun dan mengembangkan
15 MFK 2 Ya Ya
Program K3RS
3. Melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan k3RS
4. Memberikan rekomendasi yang
berkaitan dengan K3RS untuk
bahan pertimbangan Kepala taua
Direktur Rumah Sakit
UU no. 1 tahun 1970 Pasal 2 ayat (1) : yang diatur oleh undang –
tentang keselamatan kerja undang ini alah keselamatan kerja dalam
segala tempat kerja, baik di darat, di dalam
16 MFK 3 Ya Ya
tanah, di dlaam air maupun di uadara yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
republik Indonesia
Permenkes No. 66 Tahun Manjemen K3RS adalah suatu proses
2016 tentang keselamatan kegiatan yang dimulai pada tahap
17 MFK 3 Ya dan kesehatan kerja RS perencanaan, pengorganisasian, Ya
pelaksanaan dan pengendalan yang
bertujuan untuk membudayakan K3 di RS

18 MFK 3 Ya Permenks No. 66 tahun Pasal 17 ayat (1) pengolahan prasarana Ya


2016 tentang keselamatan rumah sakt dari aspek keselamatan dan
dan kesehatan kerja di RS kesehatan kerja sebagamana dimaksud
dalam pasal 11 ayat 1 huruf f bertujuan
untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman dengan memastkan kehandalan
sistem utilitas dan meminimalsi risiko yang
mungkin terjadi
Peraturan menteri Pasal 2 : pengaturan keselamatan pasien
kesehatan No.11 tahun bertujuan untuk meningkatkan mutu
2017 tentang keselamatan pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan
pasien melalui penerapan manajemen risiko dalam
seluuruh aspek pelayanan yang disediakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
Pasal 3 ayat (1) : dalam rangka
19 MFK 3 Ya meningkatkan mutu dan keselamatan Ya
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan,
menteri membentuk komite nasional
keselamatan pasien untuk meningkatkan
keselamatan pasien di fasilitas pelayanan
kesehatan.

20 MFK 3 Ya Peraturan menteri Pasal 4 ayat (1) : setiap penyelenggaraan Ya


pekerjaan umum No. pekerjaa konstruksi bidang pekerjaan
05/PRT/M/2014 tentang umum wajib menerapkan SMK3 konstruksi
pedoman system bidang PU.
manajemen keselamatan Ayat () : SMK3 konstruksi bidang PU
dan kesehatan kerja K3 meliputi:
( SMK3) konstruksi bidang a. Kebijakan K3
pekerjaan umum b. Perencanaan K3
c. Pengendalian operasional
d. Pemeriksaan dan evaluasi kinerja
K3 dan
e. Tinjauan ulang kinerja K3
Peraturan menteri Pasal 2 ayat (1) : setiap perusaaan wajib
ketenagakerjaan RI No. 26 menerapkan SMK3 yang terintegrasi
tahun 2014 tentang denggan system di perusaaan.
penyelenggaraan penilaian
penerapan system Pasal 3 ayat (1) : peusaaan yang telah
21 MFK 3 Ya Ya
manajemen keselamatan melaksanakan penerapan sebagaimana
dan kesehatan kerja dimaksud dalam pasal ilakukan penilaian
penerapan SMK3 melalui Audit Eksternal
SMK3 oleh lembaga Audit SMK3 yang
ditunjuk oleh menteri.
Peraturan pemerintah RI Pasal 1 Ayat (1) : keselamatan dan
No. 63 tahun 2000 tentang kesehatan terhadap pemanfaatan radiasi
keselamatan dan pegion yang selanjutnya disebut
kesehatan terhadap keselamatan radiasi adalah upaya yang
22 MFK 3 Ya Ya
pemnafatan radiasi pengion dilakukan untuk menciptakan kondisi yang
sedemikian agar efek radiasi pegion
terhadap manusia dan lngkungan hidup
tidak melampaui nilai batas yang ditentukan
23 MFK 3 Ya Peraturan pemerintah RI Pasal 11 ayat (1) : Ya
No.50 tahun 2012 tentang Pengusaha dalam melaksnaakan rencana
penerapan system K3 harus melakukan kegiatan dalam
manajemen keselamatan memenuhi persyaratan K3
dan kesehatan kerja Ayat (2) : kegiatan sebagaimana dmaksud
pada ayat 1 paling sedikit meliputi :
a. Tindakan pengendalian
b. Perancangan (design) dan rekayasa
c. Prosedur dan instruksi kerja’
d. Penyerahan sebagian pelaksanaan
pekerjaan
e. Pembelian atau pengadaan barang
dan jasa
f. Prduk akhr
g. Upaya menghadapi keadaan
darurat kecelakaaan dan bencana
industri dan
h. Rencana dan pemulihan keadaan
darurat
Keputusan Menteri Pasal 2 : pengaturan pelayanan kesehatan
Kesehatan RI Nomor SPA bertujuan untuk meningkatkan
008/Menkes/SK/I/2009 pelayanaan kesehatan SPA yang aman,
24 MFK 3 Ya tentang standar pelayanan bermanfaat dan bermutu dan dapat di Ya
kedokteran nuklir disarana pertanggungjawabkan
pelayanan Kesehatan

Keputusan menteri No. Diganti dengan “peraturan menteri


1087/Menkes/SK/VIII/2010 kesehatan RI No.66 Tahun 2016 tentang
tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja rumah
25 MFK 3 Ya keselamatan kerja di RS sakit” Ya

Pedoman teknis prasarana Pedoman teknis sarana keselamatan jiwa


RS sarana keselamatan bangunan dan prasaranan rumah sakit ini,
jiwa tahun 2012 dimaksudkan sebagai upaya memberikan
26 MFK 3 Ya acuan teknis fasilitas fisik agar rumah sakit Ya
menyediakan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang menandai sesuai
kebutuhan
Peraturan menteri tenaga Pasal 5 ayat (1) : tenaga kerja harus
kerja dan transmigrasi memberikan keterangan-keterangan yang
27 MFK 3 Ya No.Per.01/Men/ 1981 diperlukan apabila diperiksa oleh dokter Ya
tentang kewajiban melapor atau pegawai pengawas keselamatan dan
penyakit menular akibat kesehatan kerja.
kerja Ayat (2) : tenaga kerja harus memakai alat-
alat pelindun diri yang diwajibkan untuk
mencegah penyakit akibat kerja.
Permenkes No. 56 tahun Pasal 2 : pelayanan penyakit akibat kerja
2016 tentang berlaku untuk semua pekerja baik sector
penyelenggaraan formal maupun inormal, termasuk aparatur
pelayanan penyakit akibat sipil Negara, Tentara Nasional Indonesia,
28 MFK 3 Ya kerja dan kepolisian Negara Republic Indonesia Ya
Pasal 3 : pelayanan penyakit akibat kerja
meliputi :
a. Diagnosis penyakit akibat kerja, dan
Tata laksana penyakit akibat kerja.
UU no. 13 tahun 2003 Pasal 1 ayat (1) :
tentang ketenagakerjaan Ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada
29 MFK 3 Ya waktu sebelum, selama,dan sesudah Ya
masuk kerja

Permenaker No 66 Tahun Bab V : Pencatatan dan Pelaporan


2016 tentang Keselamatan Pencatatand an pelaporan K3RS secara
dan Kesehatan Kerja bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat
2 meliputi :
30 MFK 3 Ya Ya
1. Insiden penyakit menular
2. Insiden penyakit tidak menular
3. Insiden Kecelakaan Kerja
Insisden Penyakit akibat kerja
Pedoman pengujian dan Berdasarkan Permenkes no
kalibrasi alat kesehatan 363/MENKES/PER/IV/1998 tentang
31 MFK 4 Ya Ya
pengujian dan kalibrasi alat kesehatan,
setiap alat kesehatan yang dipergunakan
sarana pelayanan kesehatan wajib
dilakukan pengujian dan kalibrasi oleh
institusi penguji, untuk menjamin ketelitian
dan ketepatan serta keamanan
penggunaan alat kesehatan.
Keputusan Menteri No. Pasal 2 : pengusaha atau pengurus yang
187/Men / 1999 TENTANG menggunakan, menyimpan, memakai,
Pengendalian berbahaya memproduksi dan mengangkut bahan kimia
32 MFK 4 Ya ditempat kerja berbahaya di tempat kerja wajib Ya
mengendalikan bahan kimia berbahaya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja
Pedoman teknis prasarana Pasal 9. Massa bangunan rumah sakit
RS system instalasi tata sebaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf b
33 MFK 4 Ya udara tahun 2012 harus memenuh syarat sikulasi udara dan Ya
pencahayaan, kenyamanan, keselarasan,
dan keseimbangan dengan lingkungan
Permenkes No. 66 Tahun Pasal 7 (ayat1) pelaksanaan rencana
2016 tentang keselamatan K3RS sebagaimana yang di maksud
dan kesehatan kerja RS meliputi : a. manajemen resiko K3RS bg
keselamatan dan keamanan Rumah Sakit c
Pelayanan kesehatan kerja d pengelolaan
B3 dari aspek keselamatan dan kesehatan
MFK 4.
34 Ya kerja e pencegahan dan pengendalian Ya
keamanan
kebakaran f pengelolaan prasarana rumah
sakitdari aspek keselamatan dan
kesehatan kerja g pengelolaan peralatan
medis dari aspek keselamatan dan
kesehatan kerja da h kesiapsiagaan
menhadapi kondis daruratatau bencana.
MFK 5 Permenkes RI Nomor 66 Pasal 15 ayat (2) disebutkan pengelolaan
35 Ya Ya
tentang Tahun 2016 tentang B3 dari aspek keselamatan dan kesehatan
Keselamatan dan kerja sebagaiman dimaksud ayat (1)
Kesehatan Kerja Rumah dilaksanakan melalui: identifikasi dan
Sakit inventarisasi B3, menyiapkan dan memiliki
B3 serta
MSDS, menyiapkan sarana keselamatan
limbahnya
B3, pembuatan pedoman dan standar
prosedur operasional pengelolaan B3 yang
aman dan penanganan keadaan darurat B3
Permenkes No. 101 tahun Pasal 106 ayat 1 : setiap orang yang
2014 tentang Pengelolaan menghasilkan limbah B3 wajib :
limbah bahan berbahaya a. Memulai pelaksanaan uji coba
dan beracun peralatan, metode, teknologi dan
fasilitas pengolahan limbah B3
36 MFK 5 Ya paling lama 7 hari sejak persetujuan Ya
pelaksanaan uji coba pengolahan
limbah B3 yang diterima
b. Memenuhi standar pelaksanaan
pengolahan limbah B3

37 MFK 5 Ya Permenkes No. Pasal 25 ayat 1 : persyaratan lingkungan Ya


1204/MENKES/SK/X/2004 hdup aebagamana dimaksud dalam pasal
tentang persyaratan limbah 24 huruf d paling sedikit meliputi :
bahan berbahaya dan a. Memfungsikan tempat penyimpanan
beracun lmbah B3
b. Menyimpan lmbah B3 yang
dhaslkan ke dalam tempat
penyimpanan limbah B3
c. Melakukan pengemasan lmbah B3
sesuai dengan karakteristik limbah
B3 dan,
d. Melekatkan lebel limbah B3 dan
simbol limbah B3 pada kemasan
lmbah B3
Ayat 2 : persyaran lingkungan hidup
sebagamana dimaksud pada ayat 1 huruf c
dan huruf d dkecualkan untuk muatan izin
pengelolaan limbah B3 kategori 2 dar
sumber spesifik khusus.
Peraturan pemerintah RI Pasal 106 ayat 1 : setiap orang yang
No.101 tahun 2014 tentang menghasilkan limbah B3 wajib :
pengelolaan limbah bahan a. Memulai pelaksanaan uji coba
berbahaya dan beracun peralatan, metode, teknologi dan fasilitas
38 MFK 5 Ya pengolahan limbah B3 paling lama 7 hari Ya
sejak persetujuan pelaksanaan uji coba
pengolahan limbah B3 yang diterima
b. Memenuhi standar pelaksanaan
pengolahan limbah B3
Peraturan presiden No. 101 Pengolahan limbah untuk menghilangkan
tahun 2014 tentang atau mengurang resiko yang dapat
39 MFK 5 Ya pengelolaan limbah bahan ditimbulkan dari limbah B3 yang dihasilkan Ya
berbahaya dan beracun maka lmbah B3 yang telah dihaslkan perlu
dikelola
Peraturan menteri Negara Pasal 2 ayat (1) : setap kemasan wajib
No. 03 tahun 2008 tentang dberkan smbol sesuai dengan klarifikasinya
peraturan menteri Negara dan label sesuai dengan jenis dan
40 MFK 5 Ya hidup tentang tata cara klarifikasinya Ya
pemberian symbol dan
label bahan berbahaya dan
beracun
41 MFK 5 Ya Peraturan menteri Pengemasan, penyimpanan, pengumpulan, Ya
lingkungan hidup No. 14 pengolahan, dan pengangkutan lmbah B3
tahun 2013 tentang symbol harus dlakukan dengan cara yang aman
dan label limbah bahan bag pekerja, masyarakat dan lingkungan.
berbahaya dan beracun Penandaan limbah B3 dimaksudkan untuk
memberikan identtas lmbah B3 sehiingga
dapat dikenali
Peraturan Menteri Pasal 17 Ayat (1) : pengelolaan limbah B3
lingkungan hidup dan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
kehutanan RI No: huruf d dilakukan sevara terrrmal oleh :
P.56.Menlhk-Setjn/2015 a. Pengasil limbah D3 yang memiliki
tentang tata cara dan izin pengelolaan limbah B3 untuk
persyaratan teknis kegiatan penggelolaan B3, atau
penglolaan limbah bahan b. Pengolah limbah B3 yang memiliki
42 MFK 5 Ya berbahaya dan beracun izin pengelolaan limbah B3. Ya
dari fasilitas pelayanan
kesehatan

Perauran presiden No, 109


pasal 2 ayat (1) : penyelenggaran,
tahun 2012 tentang
pengamanan, penggunaan bahan – bahan
penagamanan bahan yangyang mengandung zat adktif berupa
43 MFK 5 Ya mengandung zak adiktiftembakau bagi kesehatan diarahkan agar Ya
tidak mengganggu dan membahayakan
kesehatan perseorangan, keluarga,
masyarakat dan lngkungan
44 MFK 5 Ya PP No 101 Tahun 2014 Tempat penyimpanan limbah B3 Ya
Tentang Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12
Limbah B3 ayat (6) huruf d harus memenuhi
persyaratan:
a. lokasi penyimpanan limbah B3
b. fasilitas penyimpanan limbah B3 yang
sesuai dengan jumlah limbah B3,
karakterisitk limbah B3, dan dilengkapi
dengan upaya pengendalian pencemaran
lingkungan hidup
c. peralatan penanggulangan darurat
Permenkes No. 26 tahun Pasal 8
2008 tentang persyaratan Regu penanggulangan kebakaran
teknis system proteksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
kebakaran pada bangunan huruf b mempunyai tugas
gedung dan lingkungan 1. Mengdentfikasi dan melaoprkan
tentang adanya fakor yang dapat
menimbulkan bahaya kebakaran
45 MFK 6 Ya Ya
2. Melakukan pemelharaan saran
aaproteksi kebakaran
3. Memberikan penyuluhan tentang
penanggulangan kebakaran pada
tahap awal

SE Menaker No.13 tahun Pengurus/ Pengusaha harus


2015 tentang Peningkatan meningkatakan pelaksanaan K3 bidang
Pembinaan dan penanggulangan dengan cara membentuk
Pengawasan K3 Bidang unit penangulangan kebakaran yang
46 MFK 6 Ya Ya
Penanggulangan meliputi petugas peran kebakaran, regu
Kebakaran di tempat Kerja penangulangan kebakaran, koordinator
penanggulangan kebakaran dan ak3
bidang kebakaran.
47 MFK 6 Ya Peraturan Menkes No. Pasal 5 : unit penanggulangan kebakaran Ya
186/Men 1999 tentang unit sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
penanggulan kebakaran terdiri dari :
a. Petugas peran kebakaran
b. Regu penanggulangan kebakaran
c. Koordinator unit penanggulangan
kebakaran
Ahli K3 specalis penanggulangan
kebakaran sebagai penanggung jawab
teknis.
48 MFK 6 Ya Peraturan No. Pasal 4 ayat 3 : tinggi pemberian tanda Ya
04/MEN/1980 Tentang pemasangan tersebut (ayat 1) adalah 125
syarat-syarat pemasangan cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau
dan pemeliharaan alat kelompok alat pemadam api rngan
pemadam api ringan bersangkutan.
Ayat 4 : pemasangan dan penempatan alat
pemadam api ringan harus sesuai dengan
jenis dan penggolongan kebakaran seperti
tersebut dalam lampiran 2.
Ayat 5 : penempatan tersebut ayat 1 antara
alat pemadam ap yang satu dengan yang
lainya atau kelompok satu dengan yang
lainya tidak boleh melebihi 15 meter,
kecuali ditetappkan lain oleh pegawai
pengawas atau ahli keselamatan kerja.
Ayat 6 : semua tabung alat pemadam api
ringan sebaiknya berwarna merah.
Pasal 8 : pemasangan alat pemadam api
rngan harus sedemikian rupa sehngga
bagian paling atas (puncaknya) berada
pada ketinggian 1,2 m dari permukaan
lanta kecuali jenis CO2 dan tepung kering
( dry chemical) dapat ditempatkan lebih
rendah dengan syarat, jarak antara dasar
alat pemadam api ringan tidak kurang 15
cm dan permukaan lanta.

Pasal 11 : setiap alat pemadam api ringan


harus diperksa 2 kal dalam setahun, yatu :
a. Pemeriksaan dalam jangka 6 bulan
Pemeriksaan dalam jarak 12 bulan.
Buku pedoman Sebagai petunjuk dalam menangani
pencegahan dan pencegahan dan penanggulangan bahaya
penanggulangan kebakaran kebakaran di rumah – rumah sakit, untuk
49 MFK 6 Ya Ya
tahun 1992 mengamankan dan menyelamatkan, jiwa,
harta, benda serta kelangsungan fungs
pelayanan rumah sakit
Instruksi menteri kesehatan 1. Menjadikan tempat kerja dan sarana
RI kesehatan pada unit masing-masing
No.84/Menkes/Ins/II/2002 sebagai kawasan tanpa rokok
tentang kawasan tanpa
rokok ditempat kerja dan Para pemimpn agar mengenakan sanksi
50 MFK 6 Ya sarana kesehatan terhadap para pejabat dan karyawan Ya
satuan kerja yang tdak mengindahkan
larangan merokok di tempat kerja dengan
ketentuan pemerintah nomor 30 tahun
1980 tentang peraturan di siplin pns atau
snksi pada tempat kerja tersebut
Pedoman teknis prasarana Bangunan rumah sakt harus mempunyai
RS system proteksi manajemen pengamanan kebakaran yang
kebakaran aktif tahun 2012 di pimpn oleh seorang manajer
keselamatan kebakaran, sesuai dengan
undang-undang no.28 tahun 2002 tentang
51 MFK 6 Ya bangunan gedung, pp no.36 tahun 2005 Ya
tentang peraturan pelaksanaan uu no.28
tahun 2002 tentang bangunan gedung, dan
perda DKI Jakarta no.8 tahun 2008 tentang
pencegahan dan penganggulangan
kebakaran.
Peraturan gubenur No. 143 Pasal 2 : maksud dari peraturan gubenur ini
52 MFK 6 Ya tahun 2016 tentang adala sebagai panduan baik administrasi Ya
keselamatn kebakaran maupun teknisi tekait dengan pelaksanaan
lingkungan MKKG dan MKKL dalam ranggka
pencgahan dan penanggulangan
kebakaran.
Pasal 3 : peraturan gubernur ini betujuan
untuk mendayagunakan peran pemilik,
pengguna atau badan pengelola bangunan
gedung dan lingkungan dalam rangka
pencegahan dan penanggulangan
kebakaran.
Peraturan gubenur No. 50 Pasal 2 : Tujuan pelaksanaan pembinaan,
tahun 2012 tentang pengawasan dan penegakan hukum
pedoman pelaksanan
kawasan dilarang merokok adalah :
pembinaan, pengawasan
dan penegakan hokum a. memberikan acuan bagi SKPD/UKPD
kawasan dilarang merokok dalam melaksanakan pembinaan,
pengawasan dan penegakan hukum
kawasan dilarang merokok;
b. memberikan perlindungan yang efektif
53 MFK 6 Ya Ya
bagi masyarakat yang tidak
merokok dari bahaya asap rokok;
c. memberikan ruang dan lingkungan yang
bersih dan sehat bagi
masyarakat; dan
d. melindungi kesehatan masyarakat dari
dampak buruk merokok baik
langsung maupun tidak langsung.
Peraturan menteri Pasal 3 ayat (1) : persyaratan teknis
54 MFK 6 Ya pekerjaan umum No. system proteksi kebakaan pada bangunan Ya
26/PRT/M/2008 tentang gedung dan lingkungan, meliputi :
persyaratan teknis system a. Ketentuan umum
proteksi kebakaran pada b. Akses dan pasokan ar untuk
bangunan gedung dan pemadaman kebakaran
lingkungan c. Sarana penyelamatan
d. System proteksi kebakaran pasif
e. System proteksi kebakaran aktif
f. Utilitas bangunan gedung
g. Pencegahan kebakaran pada
bangunan gedung
h. Pengelolaan system proteksi
kebakaran pada bangunan geung
dan
Pengawasan dan pengendalian.
Peraturan menteri tenaga Pasal 3 ayat (1) : detector harus dipasang
kerja No. Per.02/men/1983 pada bagian bangunan kecuai apabila
tentang Ins. Alarm bagian bangunan tersebut telah dilindungi
kebakaran automatic dengan system pemadam kebakaran
automatic.
55 MFK 6 Ya Ayat (3) : setiap ruangan harus dilindunggi Ya
secara tersendiri apabila suatu ruangan
terbagi oleh dinding pemisah atau rak yang
mempunyai celah 30cm kuraanggg dari
langit-langit atau dari balok melintang harus
dilindungi secara sendiri-sendiri.
56 MFK 6 Ya Peraturan menteri tenaga Pasal 4 ayat 3 : tinggi pemberian tanda Ya
kerja dan transmigrasi No. pemasangan tersebut (ayat 1) adalah 125
Per.04/Men /1980 tentang cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau
syarat-syarat pemasangan kelompok alat pemadam api rngan
dan pemeliharaan alat bersangkutan.
pemadam api ringan Ayat 4 : pemasangan dan penempatan alat
pemadam api ringan harus sesuai dengan
jenis dan penggolongan kebakaran seperti
tersebut dalam lampiran 2.
Ayat 5 : penempatan tersebut ayat 1 antara
alat pemadam ap yang satu dengan yang
lainya atau kelompok satu dengan yang
lainya tidak boleh melebihi 15 meter,
kecuali ditetappkan lain oleh pegawai
pengawas atau ahli keselamatan kerja.
Ayat 6 : semua tabung alat pemadam api
ringan sebaiknya berwarna merah.

Pasal 8 : pemasangan alat pemadam api


rngan harus sedemikian rupa sehngga
bagian paling atas (puncaknya) berada
pada ketinggian 1,2 m dari permukaan
lanta kecuali jenis CO2 dan tepung kering
( dry chemical) dapat ditempatkan lebih
rendah dengan syarat, jarak antara dasar
alat pemadam api ringan tidak kurang 15
cm dan permukaan lanta.

Pasal 11 : setiap alat pemadam api ringan


harus diperksa 2 kal dalam setahun, yatu :
a. Pemeriksaan dalam jangka 6 bulan
Pemeriksaan dalam jarak 12 bulan.
57 MFK 6 Ya SE Menaker No.13 tahun Pengurus/ Pengusaha harus Ya
2015 tentang Peningkatan meningkatakan pelaksanaan K3 bidang
Pembinaan dan penanggulangan dengan cara
Pengawasan K3 Bidang menyediakan instalasi, sarana dan
Penanggulangan prasarana serta peralatan proteksi
Kebakaran di tempat Kerja kebakaran yang dapat menjamin upaya
pencegahan, pengurangan dan
pemadaman kebakaran.
Peraturan menteri Pasal 5 ayat (1) : penggunaan gas medic
kesehatan RI No. 04 tahun dan vakum medic di fasilitas pelayanan
2016 tentang penaggunaan kesehatan dilakuukan melalui :
gas medik dan vakum a. System instalasi gas medic dan
medik pada fasilitas vakum medic
pelayanan kesehatan b. Tabung gas medic
58 MFK 7 Ya c. Oksigen konsentrator portable dan Ya
d. Alat vakum medic portable
Pasal 6 ayat (1) : dalam penggunaan gas
medic dan vakum medic wajib dioperasikan
oleh petugas asilitas pelayanan kesehatan
yang memiliki kompetensi di bidang gas
medic dan menunjuk pihak yang kompeten.
Keputusan menteri Pendekatan yang dipakai dalam penentuan
kesehatan RI standar peralatan adalah :
No.410/Menkes/SK/III/2010 1. Pengembangan pelayanan radiologi
tentang perubahan atas diagnostik di sarana pelayanan
keputusan menteri kesehatan tersebut
kesehatan republic 2. Cara kerja peralatan radiologi
59 MFK 7 Ya Ya
Indonesia Nomor diagnostik
1040/Menkes/SK/XI/2008 3. Kelengkapan peralatan dasar yang
tentabf standar pelayanan tersedia
radiologi diagnostic
disarana pelayanan
kesehatan
Pedoman teknis bangunan Pasal 1. Rumah sakit adalah institusi
RS tentang ruang pelayanan kesehatan yng
perawatan intensif tahun menyelenggarakan pelayanan ksehatan
60 MFK 7 Ya Ya
2012 peroangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
Pedoman teknis bangunan 1. Ruang gawat darurat harus mmiliki
RS tentang IGD tahun 2012 akes langsung dar jalan raya dn
tanpa hambatan
2. Letak ruang gawat darurat harus
memilk akses yang cepat dan
61 MFK 7 Ya Ya
mudah ke ruang operasi, ruang
kebidanan, ruang radologi,
laboratorum, ruang farmasi, dan
bank darah rumah sakit.

Pedoman teknis bangunan Jenis ruangan operaasi d rumah sakt terdiri


RS tentang kamar operasi dari ruangan operasi minor, ruangan
tahun 2012 operasi umum, dan ruangan operasi mayor.
62 MFK 7 Ya Ya
Tngkat sterilisas ruangan 1. Zona steril
rendah 2. Zona steril sedang 3. Zona ssteril
tinggi 4.zona steril sangat tinggi
Permenkes 54 tahun 2015 Pasal 16 (ayat 2) Yang di maksud dengan
tentang pengujian dan pengujian adalah kesekluruhan tindakan
kalibrasi alat kesehatan yang meliputi pemeriksaan fisik dan
pengukuran untuk membandingkan alat
MFK 7
yang di ukur dengan standar atau
63 Peralatan Ya Ya
menentukan besaran atau kesalahan
medis
pengukuran. Yang di maksud dengan
kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk
menentukan kebenaran nilai penunjukan
alat ukur dan/atau bahan ukur
Permenkes No. 44 tahun Pasal 16 ( ayat 1) : yang di maksud
2009 tentang peralatan RS peralatan medis adalah peralatan yang di
gunakan untuk keperluan di8agnosa ,
64 MFK 7 Ya Ya
terapi ,rehabilitasi dan penelitian medik baik
langsung maupun tidak langsung. Yang di
maksud peralatan non medis adalah
peralatan untuk mendukung tindakan
medis. Yang di maksud dengan standar
peralatan medis di sesuaikan dengan
standar yang mengikuti standar industri
peralatan medik
Permenkes No. Pasal 1: pengaturan persyaratan teknik
2306/MENKES/XI/2011 prasarana instalasi elektrikal rumah sakit
tentang persyaratan teknis bertujuan untuk : a. Memberi acuan kepada
prasarana instalasi rumah sakit dalam mewujudkan instalasi
elektrikal RS listrik yang berkualitas sesuai dengan
fungsinya, andal, efisien, seras dan selaras
65 MFK 7 Ya dengan lingkungan; dan Ya
b. terselenggaranya fungsi prasarana
instalasi elektrikal rumah sakit yang
menjamin keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan memberikan kemudahan
bagi pengguna instalasi elektrikal di rumah
sakit
Pedoman pengujian dan Berdasarkan Permenkes no
kalibrasi alat kesehatan 363/MENKES/PER/IV/1998 tentang
pengujian dan kalibrasi alat kesehatan,
setiap alat kesehatan yang dipergunakan
66 MFK 7 Ya sarana pelayanan kesehatan wajib Ya
dilakukan pengujian dan kalibrasi oleh
institusi penguji, untuk menjamin ketelitian
dan ketepatan serta keamanan
penggunaan alat kesehatan.
67 MFK 8 Ya Permenkes No. Pasal 1. Air minum adalah air yang melalui Ya
492/Menkes/Per/IV/2010 proses pengolahan atau tanpa proses
Tentang persyaratan pengolahan yang mematuhi syarat
kualitas air minum kesehatan dan dapat langsung di minum
Permenkes No. Pasal 1: pengaturan persyaratan teknik
2306/MENKES/XI/2011 prasarana instalasi elektrikal rumah sakit
tentang persyaratan teknis bertujuan untuk : a. Memberi acuan kepada
prasarana instalasi rumah sakit dalam mewujudkan instalasi
elektrikal RS listrik yang berkualitas sesuai dengan
fungsinya, andal, efisien, seras dan selaras
68 Ya dengan lingkungan; dan Ya
b. terselenggaranya fungsi prasarana
instalasi elektrikal rumah sakit yang
menjamin keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan memberikan kemudahan
bagi pengguna instalasi elektrikal di rumah
sakit
Permenkes No. Inspeksi santasi dilakukan untuk air minum
736/Menkes/per/VI/2010 dengan sistem jaringan perpiaan, depot air
tentang tata laksana minum, air minum bukan jaringan
pengawasan kualitas air perpipaan. Apabila terjadi indikasi
minum pencemaran, maka inspeksi sanitasi dapat
69 MFK 8 Ya Ya
dilakukan di semua unit, mulai dari unt air
beku, unit produks, unit dstribus, dan unt
pelayanan. Frekuensi inspeksi sanitasi
dilakukan pada musim kemarau dan musim
hujan.
70 MFK 8 Ya Permenkes No. Pasal 4. Pengawasan untuk kualitas ar Ya
907/Menkes/SK/VIII/2002 minum dalam kemasan dilaksanakan oleh
Tentang syarat-syarat dan badan pengawas obat dan makanan
pengawasan kualitas air sesuai ketentun peraturan perundang-
minum undangan

Pasal 5. Untuk mencapai kualitas air


minum sesuai persyaratan yang di tetapkan
berdasarkan peraturan perundang-
undangan harus dilakukan pengawasan
eksternal dan pengawasan internal

Pasal6. Pengawasan eksternal dan


pengawasan internal dlakukan dengan 2
cara: a. Pengawasan berkala
b. Pengawasan atas indikasi pencemaran
71 MFK 8 Ya Permenkes No. 4 tahun Pasal 1. Ya
2016 tentang penggunaan 1. Gas medik adalah gas dengan
gas medik dan vakum spesfikasi khusus yang di
medik pada fasilitas pergunakan untuk pelayanan medis
pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan
2. Vakum medk adalah alat dengan
spesfikasi khusus yang di
pergunakan untuk menghsap cairan
tubuh pada pelayanan medis di
fasiltas pelayanan kesehatan
3. Sstem nstalasi gas medik dan
vakum medik adalah seperangkat
sentral gas medik dan vakum
medik, nstalas pipa, katup penutup
dan alarm gas medk sampa kettik
outlet medik dan inlet medk
4. Oksgen konsentrator adalah msin
pemisa oksigen di udara (21%)
dengan nitrogen di udara (78%) dan
gas lainnya (1%). Keluaran mesin
ini adalah oksigen dengan
konsentrasi minimal 90%.
Pedoman teknis bangunan 1. Letak ruang rawat inap harus di 5.
RS tentang ruang rawat lokasi yang tenang, aman, dan
inap tahun 2012 nyaman
2. Ruang rawat inap harus memiliki
akses yang mudah ke ruang 4. Y
72 MFK 8 Ya
penunjang pelayanan lannya a
3. Ruang perawatan pasen di ruang
rawat inap harus di pisahkan
berdarkan jenis kelamin, usa, dan
jenis penyakit.
Pedoman teknis prasarana Instalasi tata udara pada banunan rumah
system tata udara pada sakit melputi:
73 MFK 8 Ya bangunan RS 1. Instalasi ventilasi Ya
2. Instalas sistem pengkondisian udara

Peraturan menteri -
perindustrian RI nomor
23/M-IND/Per/4/2013
Tentang perubahan atas
74 MFK 8 Ya Ya
peraturan menteri
perindustrian

75 MFK 8 Ya Permenkes No. Pasal 5 : pengelolaaan makanan oleh jasa Ya


1096/Menkes/Per/VI/2011 boga harus memenuhi higiene sanitasi dan
tentang Higiene sanitasi dilakukan sesuai dengan cara pengolahan
jasa boga makanan yang baik
Ketentuan lebih lanjut mengenai cara
pengolahan yang baik sebagaimana
tercantum dalam peraturan mentri ini
Permenaker No 6 Tahun Ketentuan lebih lanjut mengenai cara
2017 tentang Keselamatan pengelolaan elevator dan escavator yang
76 MFK 8 Ya dan Kesehatan Kerja baik sebagaimana tercantum dalam Ya
Elevator dan Eskavator peraturan mentri ini
Permenaker No 36 Tahun Ketentuan lebih lanjut mengenai cara
2016 tentang Keselamatan pengelolaan pesawat tenaga produksi yang
77 MFK 8 Ya dan Kesehatan Kerja baik sebagaimana tercantum dalam Ya
Pesawat tenaga dan peraturan mentri ini
Produksi
Permenkes No. 492 tahun Pengawasan kualitas air minum secara
2010 tentang kualitas air internal merupakan pengawasan yang
minum dilaksanakan oleh penyelenggara air
78 MFK 8 Ya Ya
minum untuk menjamin kualitas air minum
yang diproduksi memenuhi syarat
sebagaimana diatur dalam peraturan ini.
Kepmen Kes RI No.907 Pemeriksaan kualitas air baku air minum
tahun 2002 tentang Syarat- dilakukan minimal dua kali
syarat dan Pengawasan pertahun, meliputi parameter:
Kualitas Air Minum - Total Coliforms/E.Coli
79 MFK 8 Ya - PH DO, Bahan Organik (KMn O4), Ya
Alkalinitas. Kesadahan Total, CO2
agresif, Suhu, DHL.
- Besi dan Mangan, dilakukan bila menjadi
masalah
80 MFK 8 Ya Permenaker No. 02 tahun Pasal 50 : Instalasi penyalur petir harus Ya
1989 tentang Pengawasan diperiksa dan diuji :
Instalasi Petir a. sebelum penyerahan instalasi penyalur
petir dari instalatir kepada pemakai;
b. Setelah ada perubahan atau perbaikan
suatu bangunan dan atau instalasi penyalur
petir;
c. Secara berkala setiap 2 (dua) tahun
sekali;
d. Setelah ada kerusakan akibat sambaran
petir.
Permenkes No. 19 tahun Pasal 2 : SPGDT bertujuan untuk :
2016 tentang system a. Meningkatkan akses dan mutu
penanggulangan gawat pelayanan kegawatdaruratan dan
darurat terpadu b. Mempercepat waktu penanganan
(respon time) korban dan pasien
gawat darurat dan menurunkan
81 MFK 9 Ya angka kematian serta kecacatan. Ya
pasal 4 ayat (1) : penyelenggaraan SPGDT
terdiri atas:
a. System komunikasi gawat darurat
b. System penanganan korban atau
pasien gawat darurat dan
System transportasi gawat darurat
Peraturan Pemerintah RI Pasal 10 : upaya penanggulangan wabah
No. 40 tahun 1991 tentang meliputi penyelidikan epidemologis,
penanggulan wabah pemeriksaan, pengobatan,perawatan dan
penaykit menular solasi penderita termasuk tindakan
82 MFK 9 Ya karantina, pencegahan dan pengebalan, Ya
pemusnahan penyebab penyaktit,
penanganan jenazah akibat wabah,
penyuluhan kepada masyarakat dan upaya
penanggulangan lainnya
Peraturan kepala badan -
nasional penggulangan
83 MFK 9 Ya Ya
bencana No. 4 tahun 2008
tentang pedoman
penyusunan rencana
penaggulangan bencana
Pedoman teknis bangunan Pedoman teknis ini bertujuan dapat
RS yang aman dalam menjadi panduan dan acuan untuk menilai
84 MFK 9 Ya situasi darurat dan bencana kelemahan struktural, nonstruktural dan Ya
tahun 2012 fungsional bangunan rumah sakit dan
fasilitas kesehatan yang ada
Keputusan Menteri No. a. Memberikan pedoman rumah sakit
1105/Mneks/SK/IX/2007 dalam mempersiapkan sarana
tentang pedoman maupun prasarannya dalam
penanganan medis korban penanganan medis korban bencana
masal kimia di rumah sakit
85 MFK 9 Ya Ya
Memberikan pedoman/ acuan bagi tenaga
kesehatan dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk melakukan upaya
penanganan medis bagi korban bencana
kimia
Pedomen perencanaan Penyiagaan bencana bagi rumah sakit
penyiagaan bencana bagi dalam hospital disaster plan untuk
86 MFK 9 Ya RS Tahun 2009 meningkatkan kespsagaan rumah sakit Ya
dalam menghadi bencana internal dan
eksternal rumah sakit
Pedoman teknis bangunan Pasal 3.
RS yang aman dalam Persyaratan teknis bangunan harus
87 MFK 9 Ya situasi darurat dan bencana meliputi standar pelayanan, keamanan, Ya
tahun 2012 serta keselamatan, dan kesehatan kerja
penyelenggaraan rumah sakit
88 MFK 9 Ya Permenkes No. 1653 tahun Pasal 11 : penanggulangan krisis Ya
2015 dirubah menjadi No. kesehatan tingkat nasional, tingkat provinsi,
64 tahun 2013 tentang dan tingkat kabupaten/kota
penanggulangan krisis diselenggarakan dengan memperkuat
kesehatan koordinasi dan kemitraan antar seluruh
sumber daya kesehatan dan seluruh
instansi/lembaga yang berperan serta
dalam penanggulangan krisis kesehatan.

Pasal 12 : penyelenggaraan
penanggulangan krss kesehatan harus
menggunakan atau mengoptimalkan
sarana dan prasarana yang ada atau yang
tersedia dan memberdayakan semua
sumber daya pemerintah dan pemerintah
daerah termasuk tentara nasional
ndonesia, polisi Republik Indonesia,
aparatur negara, dan masyarakat atau
lembaga baik dalam negri maupun luar
negri.
UU No 24 Tahun 2007 Pasal 35 : Penyelenggaraan
Tentang Penanggulangan penanggulangan bencana dalam situasi
Bencana tidak
terjadi bencana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 huruf a
meliputi:
a. perencanaan penanggulangan bencana;
b. pengurangan risiko bencana;
89 MFK 9 Ya Ya
c. pencegahan;
d. pemaduan dalam perencanaan
pembangunan;
e. persyaratan analisis risiko bencana;
f. penegakan rencana tata ruang;
g. pendidikan dan pelatihan; dan
h. persyaratan standar teknis
penanggulangan bencana.
90 MFK 10 Ya Permenkes No. 66 Tahun Pasal 1ayat (1) : Dlam peraturan mentri ini, Ya
2016 tentang keselamatan yang dmaksud dengan :
dan kesehatan kerja RS 1.keselamatan dan kesehatan kerja
konstruksi yang selanjutnya dsngkat K3
konstruksi adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselematan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja dan pekerjaan konstruksi
Permenaker No 66 Tahun Bab IV : Pendidikan dan Pelatihan
91 MFK 11 Ya 2016 tentang Keselamatan Ya
dan Kesehatan Kerja

UU No. 13 tahun 2003 Pasal 11 : Setiap tenaga kerja berhak untuk


tentang Ketenagakerjaan memperoleh dan/atau meningkatkan
92 MFK 11 Ya dan/atau mengembangkan kompetensi Ya
kerja sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya melalui pelatihan kerja.

Jakarta,
Mengetahui

(Ketua Pokja MFK)

Anda mungkin juga menyukai