Anda di halaman 1dari 2

KHUTBAH PERTAMA

Hal ini tentu harus membuat kita sadar bahwa, anugerah ini diberikan untuk kita nikmati
Oleh : Hidayat, M.Pd. bersama-sama agar terjadi pemerataan kehidupan sosial ditengah-tegah masyarakat kita,
bukan untuk dinikmati segelintir orang saja. Bangsa yang besar ini haruslah menjadi bangsa

‫ الْ َح ْمدُ ِِهلل اذَّل ِ ْي َأنْ َع َمنَا ِب ِن ْع َم ِة ْا يْ َم ِان‬. ُ ‫هللا َو ْحدَ ُه َال رَش ِ يْ َك هَل‬ َ َّ‫َأ ْشهَدُ َأ ْن َال هَل َ ال‬
yang didalamnya tercermin sebagai bangsa yang kuat dengan pemimpin yang baik dan
merakyat.
‫ِإل‬ ‫ِإ ِإ‬
ُ ‫وَأ ْشهَدُ َأ َّن ُم َح َّمد ًا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْوهُل‬.َ ‫و ْا ْس َال ِم‬.َ
‫ِإل‬ Hadirin sidang shalat jumat yang dirahmati Allah
Ada pepatah orang awam yang mengatakan “Orang jujur tapi tidak intelek lebih baik
ketimbang orang intelek tapi tidak jujur”. Kalimat ini seolah-olah menyadarkan kita pada
‫َالَل ّ َّهم َص ِ ّل َو َسمِّل ُ َواَب ِركْ عَ َىل ُم َّح َم ٍد َوعَ َىل آهِل ِ َوَأحْص َا ِب ِه َو َم ْن َو َال ُه َو َم ْن تَ ِب َع ُه ْح َس ِان ِا َىل ي َ ْو ِم‬ bangsa ini, maraknya praktik korupsi dan kolusi direpublik ini, bangsa ini tidak kekurangan
‫هللا ِات َّق هللا حق تُق َا ِت ِه و َال تموتن الَّ وَأنْمُت مس ِلمون ِإِب‬
َّ َ َ ِ ِ ‫الْ ِق َيا َم ِة َأ َّما ب َ ْعدُ فَ َيا ِع َبا َد‬.
orang hebat, bukan kekurangan sumber daya alamnya, akan tetapi bangsa ini kekurangan
َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ ُ ْ ُ َ َ
‫ِإ‬ orang jujur.

Hadirin jamaah Shalat Jum’at yang dirahmati oleh Alllah, Kita miris melihat bangsa ini, ditengah keterpurukan ekonomi yang terus melanda, hutang
negara yang terus bertumpuk, masih ada saja oknum-oknum yang selalu menempat harta
Sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, tidak ada kalimat yang dan jabatan diatas segala-galanya, demi ambisi sebuah jabatan, sikut kiri sikat kanan, tarik
pantas keluar dari dua celah bibir ini kecuali ungkapan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang diatas injak yang dibawah, yang dibawah menjerit kesakitan yang yang diatas enak-
atas nikmat dan rahmat yang selalu Allah curahkan kepada kita, diantara nikmat yang wajib enakan soalah-olah tidak terjadi apa-apa, begitu juga demi harta, orang korupsi sekarang
kita syukuri itu adalah nikmat sehat dan nikmat kesempatan, pada hari ini ada saudara yang sudah terang-terangan, hilang rasa malunya dan lupa bahwa semua perbuatan didunia ini
punya kesehatan yang baik tetapi dia tidak punya kesempatan hadir kemasjid memenuhi diawasi oleh Allah dan pasti akan diminta pertanggung jawabkan diakhirat kelak.

‫َالْ َي ْو َم خَن ْ مِت ُ عَىٰٓل َافْ َوا ِههِ ْم َوتُلَك ِ ّ ُمنَٓا َايْ ِدهْي ِ ْم َوت َ ْشهَدُ َا ْر ُجلُه ُْم ِب َما اَك ن ُْوا يَ ْك ِس ُب ْو َن‬
panggilan Allah, disisi lain ada pula sudara kita yang punya keinginan besar untuk hadir
kerumah Allah akan tetapi dokter melarangnya lantaran kesehatannya yang tidak
memungkinkan, maka kita wajib bersyukur atas dua nikmat yang Allah berikan kepada kita. Pada hari ini kami tutup mulut mereka, dan berkatakan kepada kami tangan mereka dan
Selanjutnya sholawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT curahkan kepada junjungan memberi kesaksianlah tangan-tangan mereka terhadap dahulu apa yang mereka usahakan.
agung kita, teladan ummat sepanjang zaman, sosok yang cerdas dan senantiasa (QS. Yasin : 65)
mencerdaskan, yakni Nabi Muhammad SAW.
Baru-baru ini terjadi kasus penembakan polisi sesama polisi, kita lihat dilayar kaca, publik
Mengawali khutbah jumat kali ini, khatib berwasiat kepada kita semuanya, terlebih melihat banyak kejanggalan, penuh dengan sandiwara, bahkan ada ahli yang menilai bahwa
kepada diri khatib sendiri, agar senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar- kasus ini adalah kejahatan yang terstruktur, hari ini kita mungkin bisa lepas dari pengadilan
benar taqwa. Karena dengan sebenar taqwa itu kelak kita akan berjumpa Allah dengan dunia, hari ini mungkin kita bisa menghadirkan saksi yang bisa memberikan kesaksian
membawa sebaik-baik bekal. Kata Sayyidina Umar menjelaskan bahwa orang yang palsu sesuai dengan pesanan, tapi ingatlah bahwa tidak ada satu mahlukpun yang bisa lepas
bertakwa itu adalah orang yang berhati-hati layaknya pejalan kaki yang melintasi jalan yang dari pengadilan Allah SWT, pengadilan dimana kita akan diadili seadil-adilnya. dipengadilan
penuh dengan duri, kata Ustadz Hanan Attaki mengatakan, takwa adalah sami'na wa'atho'na Allah kelak, mulut kita akan dikunci, yang berbicara adalah tangan kita, kaki kita, mata kita.
yakni menjadi orang yang lebih taat kepada Allah SWT.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah
Hadirin siding jamaah jumat yang dirahmati oleh Allah. Ada sebuah kisah yang perlu kita jadi pelajaran dalam hidup ini, kisah ini tentang kehidupan
Sejenak, mari kita lihat potret bangsa Indonesia ini, Masyaallah... kita bersyukur bisa hidup kerajaan diatas sebuah kapal.
direpublik ini, semuanya ada, air kita cukup, pangan kita terpenuhi, tembaga ada, emas
melimpah, tambang batu bara ada, bahkan kita termasuk penghasil batu bara terbaik dan Pada suatu hari, seorang raja memerintahkan tida orang pemuda untuk turun kedasar
terbesar didunia, orang pintar banyak, bahkan para konsultan perusaan-perusahaan besar lautan mencari mutiara, sebelum turun, ketiga pemuda ini dibekali dengan tabung oksigen
diluar negeri itu adalah orang Indonesia, budaya beragam, sukunya lengkap tapi dengan kapasitas udara yang terbatas, ketiganya diperintahkan mencari mutiara dan
penduduknya bisa hidup rukun dan damai, Alamnya memiliki kekayaan yang berlimpah, kembali sebelum kehabisan oksigen. satu persatu dari ketiga pemuda ini terjun kedasar
jutaan tanaman dapat tumbuh dari perut bumi yang kita tanami, bahkan tongkat kayu dan lautan dengan peralatan yang sama.
batupun bisa berubah menjadi tanaman yang menghasilkan.
Orang yang pertama terjun, ia lansung mencari mutiara sebanyak-banyaknya, mulai dari
mutiara yang kualitasnya biasa-biasa saja sampai kepada yang super, semua dikumpulkan
dan ia sadar betul bahwa ia akan kembali menghadap raja sebelum oksigen habis. Dan ia ُ‫ اهّٰلل ُ هَدَ ااَن َأ ْن لَ ْواَل ِلهَن ْ َت ِد َي ُكنَّا َو َما ِلهٰ َذا هَدَ ااَن اذَّل ِ ي ِهلل َالْ َح ْمد‬، ُ‫هللا ِااَّل ِاهٰل َ اۤل َا ْن َا ْشهَد‬ ُ ‫َوا ْحدَ ُه‬
berhasil mengumpulkan mutiara yang banyak sebelum kehabisan oksigen.
‫اَل رَش ِ يْ َك‬، ‫ َع ْبدُ ُه ُم َح َّمدً َا َّن َا ْشهَدُ َو‬،ُ ‫هللا َح َّق تُ َقا ِت ِه ب َ ْعدَ ُه نَيِب َّ اَل َو َر ُس ْوهُل‬ ِ ‫هللا ت َِّق‬ ِ ‫فَ َيا ِع َبا َد‬
Orang yang kedua juga terjun kedasar lautan, sesampainya dilautan ia terpukau dengan ‫ِإ‬
keindahan alam bawah laut, semua yang dilihatnya dibawa semua, tidak pernah ia pilih
nama mutiara mana yang bukan. Naik dengan membawa bermacam jenis benda laut. ‫َو َال تَ ُم ْوتُ َّن الَّ َوَأنْمُت ْ ُم ْس ِل ُم ْو َن‬
Dan yang ketiga, selama dibawah laut tidak pernah mengumpulkan apa-apa, ia hanya habis ‫ِإ‬
waktunya oleh gemerlap indahnya alam bawah laut, oksigen habis waktu kembali menemui
raja telah tiba, kembali dengan tangan hampa.

Hadirin yang dimulyakan oleh Allah


‫ َواَب ِركْ عَ َىل‬.ِ ‫َألَلَّهُ َّم َص ِ ّل عَ َىل ُم َح َّم ٍد َوعَ َىل آلِ ُم َح َّم ٍد اَمَك َصل َّ ْي َت عَ َىل ْبر َا ِهمْي ِ َوعَ َىل آلِ ْب َرا ِهمْي‬
Ketiga pemuda dalam kisah ini menggambar kita hidup didunia ini, kita hidup ini diberikan
oleh Allah untuk mengumpulkan sebanyak-banyak mutiara, mutiara adalah bekal kita untuk ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
kembali menghadap Allah SWT. ‫ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آلِ ُم َح َّم ٍد اَمَك اَب َر ْك َت عَ َىل ْب َرا ِهمْي ِ َوعَىَل آلِ ْب َرا ِهمْي ِ ِيف الْ َعالَ ِمنْي َ ن ََّك مَح ِ ْي ٌد َّمجِ ْي ٌد‬
Ada diantara kita akan kembali dengan kisah persis sama seperti orang pertama tadi,
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, orang-orang ini ketika didunia adalah orang-
orang yang gemar melakukan kebaikan, taat kepada Allah, suka menolong sesama, rajin
puasanya, dekat dengan anak yatim dan sebagainya. Orang seperti ini berpeluang besar
‫ ن ََّك مَس ِ ْي ٌع‬. ‫ات َاَأْل ْح َيا ِء ِمهْن ُ ْم َواَأْل ْم َو ِات‬ ِ ‫َالَلَّهُ َّم ا ْغ ِف ْر ِللْ ُم ْس ِل ِمنْي َ َوالْ ُم ْس ِل َم‬
ِ َ‫ات َوالْ ُمْؤ ِم ِننْي َ َوالْ ُمْؤ ِمن‬
masuk syurganya Allah.
‫ِإ‬
Ada pula diantara kita akan pulang sama seperti pemuda kedua, pulang dengan membawa ‫ َربَّنَا َظلَ ْمن َا َأنْ ُف َسنَا َو ْن لَ ْم تَ ْغ ِف ْرلَنَا َوتَ ْرمَح ْ نَا لَنَ ُك ْونَ َّن‬. ‫ات‬ ِ ‫قَ ِريْ ٌب ُمجِ ْي ُب ادلَّ ع َْو ِات فَي َاقَيِض َ الْ َحا َج‬
beraneka ragam pahala dan dosa, orang seperti ini adalah orang yang suka mencampur
‫ِإ‬
adukkan antara yang hak dan bathil, sholat rajin maksiat jalan terus, tiap malam baca qur’an
tapi korupsi dikantor sikat terus, puasa sunat rutin tapi menggunjing orang tiap saat, orang-
ِ ‫ ِع َبا َد‬. ِ ‫ َربَّنَا آ ِتنَا ِيف ادلُّ نْ َيا َح َسنَ ًة َو ِيف اآْل ِخ َر ِة َح َسنَ ًة َو ِقنَا عَ َذ َاب النَّار‬.‫ِم َن الْ َخارِس ِ ْي َن‬
‫هللا‬
orang seperti ini adalah orang-orang yang merugi.

Jangan sampai kisah kita dunia ini seperti orang ketiga, ketika kembali menghadap Allah
kelak tidak membawa bekal apapun, orang-orang seperti ini adalah orang yang ketika hidup
didunia tidak pernah melakukan kebaikan, usianya habis oleh menikmati tipu daya dunia, ْ ‫هللا يَْأ ُم ُر اِب لْ َعدْ لِ َوا ْح َس ِان َو يْ َتا ِء ِذي الْ ُق ْر َيب َويَهْن َي َع ِن الْ َف ْحشَ ا ِء َوالْ ُم ْن َك ِر َوالْ َب ْغ ِي ي َ ِع ُظمُك‬ َ ‫َّن‬
orang-orang seperti ini adalah orang yang amat celaka dimata Allah SWT. ‫ِإ‬ ‫ِإْل‬ ‫ِإ‬
Hadirin yang berbahagia ُ ‫لَ َعلَّمُك ْ ت ََذكَّ ُر ْو َن َوذَل ِ ْك ُر‬
ُ ‫هللا َأ ْكرَب‬
Mari kita persiapkan diri kita untuk mati setelah kehidupan dan hidup setelah kematian
kelak, jaga diri kita dan keluarga kita dari siksaan api neraka. Allah SWT berfirman:

‫اَن ًرا َوَأ ْه ِليمُك ْ َأنْ ُف َسمُك ْ قُوا آ َمنُوا اذَّل ِ َين َأهُّي َا اَي‬
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksaan api neraka.

ُ ْ ‫َّالر ِحمْي ُ الْ َغ ُف ْو ُر ه َُو ِان َّ ُه ال َع ِظمْي ِ ال ُق ْرآ ِن يِف َول ْمك يِل‬
‫هللا َا َر َكب‬

KHUTBAH KEDUA

Anda mungkin juga menyukai