Anda di halaman 1dari 8

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M 1.

PENDAHULUAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SATKER DI REKTORA T BIN A TE K N I K Isu keselamatan jalan cenderung mengemuka dari tahun ke
SUBDIT TEKNIK LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN JALAN
tahun. Berdasarkan data akhir pihak Kepolisian tahun 2010,
jumlah korban meninggal dunia di jalan akibat kecelakaan
lalu lintas sekitar 31.234 jiwa (Korlantas Polri, 2011).

Berdasarkan UU No.38 tahun 2004 Pasal 2 terkait aspek


Keselamatan Jalan, bahwa “penyelenggaraan jalan
berdasarkan pada asas kemanfaatan, keamanan, dan
keselamatan, keserasian, keselarasan”, sehingga
DOKUMEN : keselamatan infastruktur jalan merupakan aspek penting
dalam memberikan pelayanan yang handal, yaitu berkenaan
dengan kondisi permukaan jalan dan kondisi geometrik jalan.
STANDAR OPERASIONAL
Penyebab utama kecelakaan lalu lintas secara umum adalah
PROSEDUR (SOP)
karena pengaruh human error atau faktor manusia (80%),
INVESTIGASI LOKASI RAWAN faktor kendaraan (7%), kondisi jalan dan lingkungan (3%)
KECELAKAAN DAN AUDIT dan lain-lain (10%). Meskipun nilainya kecil, faktor kondisi
KESELAMATAN JALAN jalan dan lingkungan menjadi perhatian khusus Kementerian
PU dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM)
sebagai otoritas penyelenggara Jalan Nasional. Sebagai
tindak lanjut, di dalam renstra DJBM 2010-2014, DJBM
memuat program tersebut terkait keselamatan jalan untuk
program keselamatan jalan, dimana investigasi Blackspot
dan Audit Keselamatan jalan menjadi program unggulan.

Oleh karena itu, dianggap perlu disusun buku SOP (Standar


Operasional dan Prosedur) Investigasi Keselamatan Jalan
| SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-2
sebagai acuan dan untuk membantu seluruh penanggung
jawab penyelenggara jalan dalam melakukan investigasi
- GPS (Global Posision System).
keselamatan jalan agar didapat presepsi yang sama.
Alat ini digunakan untuk melakukan
pemetaan dan penentuan posisi lokasi
secara akurat disamping patok Km yang
2. MAKSUD DAN TUJUAN ada beserta peta ruas jalan
Maksud dari penyusunan buku ini adalah untuk sebagai
acuan pihak penyelenggara jalan dalam melakukan
- Speed Gun.
investiagasi keselamatan jalan.
Alat ini digunakan untuk
Tujuan dari penyusunan buku ini adalah unttuk membantu mengukur kecepatan
dan mempermudah melakukan invesigasi keselamatan jalan. kendaraan operasional
secara langsung di lokasi
investigasi
3. ALAT YANG DIGUNAKAN

Adapun alat standar yang digunakan untuk melakukan - Distometer.


investigasi lokasi rawan kecelakaan adalah: Alat ini dugunakan untuk
mengukur jarak. Prinsip kerja
alatnya pengukuran jarak
- Safety Vest (Baju Rompi Survei
menggunakan sinar laser
Keselamatan). Baju rompi ini
yang ditembakkan ke tujuan.
sangat penting digunakan oleh tim
Selain untuk mengukur jarak,
survei dalam melakukan investigasi
alat ini juga dapat mengukur
untuk memberi petunjuk hati-hati
kemiringan jalan/superelevasi
kepada pengguna jalan.
permukaan jalan.

| SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-3 | SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-4
4. PROSEDUR
- Roll Meter.
Pertama yang perlu dipahami sebelum melakukan
Alat ini digunakan untuk mengukur
investigasi keselamatan jalan adalah mengerti dan
jarak yang panjang, sebagai
memahami apa itu investigasi, dibandingkan audit maupun
tambahan jika alat Distometer tidak
inspeksi. Inspeksi keselamatan jalan adalah Audit
memungkinkan.
Keselamatan Jalan yang dilakukan pada jalan eksisting
namum belum menjadi lokasi rawan kecelakaan. Sedangkan
Investigasi dilakukan pada suatu lokasi yang sudah terjadi
- Kamera digital/video.
kecelakaan beberapa kali yang diklasifikasikan di daerah
Alat ini digunakan untuk
rawan kecelakaan, sehingga sering juga disebut dengan
mengambil data gambar di
Blackspot Investigasi. Data kecelakaan merupakan
lapangan.
komponen penting yang harus dikelola untuk menyusun
rwekomendasi teknisnya dalam proses investigasi.
- Laptop/komputer.
Alat ini untuk mengumpulkan dan
1.1. Proses Investigasi Keselamatan Jalan
mengelola data.
Inti dari investigasi keselamatan jalan adalah untuk
mengumpulkan data sekunder maupun data primer sebelum
membuat rekomendasi teknis. Data paling awal yang harus
diperoleh sebelum insvestigasi ke lapangan adalah
mengumpulkan data kecelakaan dan data geometrik jalan,
dapat berupa gambar atau DED (Detail Engineering Design).
Dari data ini, tim survey mendapatkan gambaran awal
tentang kronologis dan jenis kecelakaan serta kondisi lokasi
maupun titik lokasi pada Kilometer berapa yang akan di
survey.
| SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-5 | SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-6
Ada beberapa tahapan dalam melakukan investigasi B. Survei Detail: dilakukan disiang hari. Survei ini dilakuan
keselamatan jalan, antara lain: setelah survey awal, bertujuan untuk memeriksa aspek
keselamatan jalan secara detail titik (lokasi) yang lebih
spesifik
A. Survei Awal : membuat diagram kecelakaan dan
Data yang kumpulkan di lapangan antara lain:
matriks kecelakaan. Diagram dan matriks ini untuk
- Jarak Pandang. Data ini diambil di daerah tikungan
menganalisa jenis dan kemungkinan penyebab
mauapun persimpangan. Jarak pandang ini untuk
kecelakaan. Kemudian melakukan survey/insvestigasi
mengetahui jarak pandang menyiap kendaraan. Data
awal. Survey dilakukan di siang hari. Dimana tim survei
ini diambil dengan menyusuri lokasi dan menggunakan
melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan
kamera digital.
penanggung jawab lapangan, dalam hal ini P2JN
- Kecepatan Kendaraan. Data ini ini diambil untuk
(Perencana dan Pengawas Jalan Nasional). Diskusi
mengetahui rata-rata kecepatan kendaraan eksisting di
dilakukan untuk menyinkronkan data yang peroleh tim
lapangan. Data diambil menggunakan Speed Gun.
survei dengan data kondisi eksisting oleh P2JN.
Data yang diambil minimal 50 data yang kemudian
Tujuan survei awal untuk mengetahui kronologis
dirata-ratakan, yang terdiri dari data mobil, truk,
kecelakaan dan kemungkinan penyebabnya, serta
maupun motor. Form pengisian terlampir.
kondisi keselamatan jalan secara umum dan
- Koordinat Lokasi. Data ini diambil menggunakan GPS.
hubungannya dengan penggunaan lahan disekitarnya,
Data ini untuk membantu menentukan posisi lokasi
medan dan jaringan jalan.
untuk mempermudah penggambaran dengan
Pada survei ini dilakukan analisa awal. Analisa awal ini
menggunakan software pendukung seperti google-
dilakukan dengan menggunakan kendaraan melalui
earth maupun source map
kedua arah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
- Geometri Eksisting. Data ini diambil dengan
pengaruh kondisi di sekitar lokasi survei, sehingga tim
melakukan pengukuran langsung menggunakan
survey mendapatkan gambaran kondisi jalan sebelum
meteran maupun distometer, seperti pengukuran lebar
dan setelah daerah kecelakaan,
jalan, lebar bahu jalan, jari-jari lengkungan, kemiringan

| SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-7 | SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-8
alinemen horizontal maupun vertikal. cara pengisian Audit keselamatan jalan bukan hanya sebuah
terlampir “pemeriksaan” bahwa “standar” sudah dipenuhi. Audit
- Kondisi Rambu dan Pemarkaan. Data ini diperoleh lebih merupakan penaksiran tentang bagaimana
dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pengguna jalan pada masa depan akan menggunakan
rambu, marka maupun fasilitas pendukung yang ada di jalan itu, dan apakah mereka mungkin memiliki beberapa
lokasi kecelakaan. masalah keselamatan pada jalan baru. Tim audit harus
menempatkan diri mereka dalam kacamata pengguna
jalan pada masa depan dan memeriksa bagaimana jalan
C. Survei Malam Hari: bertujuan untuk menganalisis
befungsi bagi mereka.
Persepsi jalan tanpa pencahayaan alami. Investigasi
pada malam hari ini harus dilakukan jika kecelakaan Proses audit sendiri sederhana – memiliki keahlian dan
yang terjadi di lokasi tersebut sering terjadi dimalam hari. penilaian teknis untuk melakukan audit merupakan
tantangan sesungguhnya yang dihadapi saat
melaksanakan proses ini.

Pada prinsipnya proses pengumpulan data dan alat yang


1.2. Audit dan Inspeksi Keselamatan Jalan
digunakan untuk Audit keselamatan jalan sama seperti pada
Audit keselamatan jalan merupakan sebuah proses
saat melakukan investigasi Blackspot , secara umum, ada
pencegahan kecelakaan – bertujuan untuk
beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan
mengidentifikasi masalah keselamatan dalam sebuah
proses Audit Keselamatan jalan, yaitu:
desain jalan sehingga perubahan dapat dilakukan.
Dengan membuat perubahan di tahap desain, Langkah 1. Kumpulkan Informasi
keselamatan dapat dibangun dalam proyek jalan yang
Tim audit keselamatan jalan harus memiliku informsai, berupa
baru, dan risiko pengguna jalan pada masa depan dapat
seperangkat gambar yang komprehensif, ditambah laporan
diminimalkan. Audit keselamatan jalan terbukti paling
apa pun yang relevan dan informasi latar belakang terkait
efektif bila dilaksanakan pada tahap perencanaan dan
sehingga tim memperoleh pemahaman yang baik mengenai
desain dari sebuah proyek jalan.
proyek, sasaran utama, dan masalah terkait. Informasi yang
diberikan secara khusus mencakup:

| SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-9 | SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-10
- Latar belakang – tujuan proyek, dan bagaimana cara Hal-hal yang diperlu diperhatikan dalam melakukan inspeksi
mencapainya. keselamatan jalan adalah sebagai berikut:
- Data lokasi – data lalu lintas, masalah keselamatan yang
belum terpecahkan dari audit sebelumnya, standar - Potongan Melintang) (Cross section)
rancangan, kendala lokasi (gedung bersejarah, - Bahu jalan yang diperkeras (Sealed Shoulder)
prasarana/pelayanan bawah tanah, dsb). - Drainase Perkerasan jalan (Pavement drainage)
- Rencana dan gambar – seperangkat rencana lengkap. - Ancaman sisi jalan (Road side hazard )
- Alinemen horisontal dan vertilkal (Horizontal and vertical
alignment)
Langkah 2. Evaluasi dokumen dan Inspeksi
- Pagar Pengaman (Safety barrier)
Tim audit keselamatan jalan kemudian melakukan audit,
- Deliniasi (Delineation)
umumnya mulai dengan sebuah evaluasi gambar kerja untuk
- Perambuan dan garis marka (Signing and line marking)
semua materi yang diberikan Manajer Proyek. Audit gambar
- Batas kecepatan (Speed limit)
kerja biasanya dilakukan sebelum inspeksi lokasi, dan
- Persimpangan (Intersection)
keduanya sering kali berlangsung tidak bersamaan.
- Keamana pejalan kaki (Pedestrian safety)
Tim audit harus tetap fokus pada masalah keselamatan. Tim itu
- Penerangan Jalan Umum (Street lighting)
tidak boleh melantur ke persoalan seperti biaya, perbaikan
- Jembatan dan gorong-gorong (Bridge and culvert)
alternatif, opsi desain yang mungkin, atau persoalan lain terkait
proyek. Pada saat Tim melakukan inspeksi lapangan, prosedur Langkah 3. Pelaporan
yang dilakukan sama seperti yang dilakukan pada saat Laporan audit keselamatan jalan mencakup informasi berikut:
investigasi, mulai dari penggunaan alat sampai prosedur yang - Gambaran singkat mengenai proyek dan latar belakangnya.
dilakukan di lapangan. - Daftar informasi latar belakang yang diberikan kepada tim
Bila perlu, dan khusus untuk proyek yang lebih besar, tim audit audit selama rapat permulaan.
mungkin kembali ke lokasi berkali-kali dan mengulangi audit - Daftar anggota tim audit.
gambar kerja beberapa kali hingga Auditor Senior puas karena - Perincian kapan audit dilakukan, termasuk waktu dan
semua masalah keselamatan yang dapat diduga telah tanggal kunjungan lokasi.
diidentifikasi dan ditanggulangi.

| SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-11 | SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-12
- Daftar potensi masalah keselamatan yang diidentifikasi tim
audit, termasuk penjelasan singkat dari setiap masalah
keselamatan.
- Sebuah indikasi risiko yang diperkirakan. tinggi, menengah,
atau rendah, digunakan untuk mengindikasi risiko yang
terkait dengan setiap masalah keselamatan.
- Foto dan gambar permasalahan dan rekomendasi teknis

| SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-13 | SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-14
| SOP INVESTIGASI LAKA DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN 1-15

Anda mungkin juga menyukai