Anda di halaman 1dari 23

KOMPLIKASI

MAKROVASKULAR DAN
MIKROVASKULAR DARI
DIABETES MELITUS TIPE 2
PROLANIS KLINIK MITRA SEHAT

SABTU, 8 OKTOBER 2022

Narasumber: dr. Ajeng Paramita M.A


PENDAHULUAN

Ø Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit


metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. DM tipe 2 adalah yang
paling sering ditemukan.
Ø Komplikasi kronis DM tipe 2 yaitu mikrovaskular (81,7%) dan
makrovaskular (66,5%) yang dapat menurunkan kualitas hidup
penderita.
Ø Komplikasi umumnya timbul pada semua penderita baik dalam
derajat ringan atau berat setelah penyakit berjalan 10-15 tahun.
KADAR TES LABORATORIUM DARAH
UNTUK DIAGNOSIS DIABETES
INSIDENSI KOMPLIKASI DIABETES TIPE 2

• Komplikasi mikrovaskular dengan prevalensi rata-rata;


Ø Neuropati 16%
Ø Nefropati 15%
Ø Retinopati 12%
• Komplikasi makrovaskular dengan prevalensi rata-rata;
Ø Penyakit jantung iskemik 10%
Ø Penyakit arteri perifer 6%
Ø Stroke 2%
KOMPLIKASI DIABETES TIPE 2

• Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan pada usia


dewasa muda.
• Penyakit kardiovaskuler dan stroke menyebabkan kematian 2-4 x
lebih besar.
• Nefropati diabetik, sebagai penyebab utama gagal ginjal terminal.
• Kelainan kardiovaskuler menyebabkan kematian pada 8 dari 10
penderita diabetes.
• Neuropati diabetik penyebab utama amputasi non traumatik pada
usia dewasa muda.
PENDERITA DIABETES VS ORANG SEHAT

• Apabila dibandingkan dengan orang normal, maka penderita diabetes 5x Iebih besar untuk
timbul gangren, 17x Iebih besar untuk menderita kelainan ginjal dan 25x Iebih besar untuk
terjadinya kebutaan.

• Selain komplikasi-komplikasi yang disebutkan di atas, penderita diabetes juga memiliki


risiko penyakit kardio-sebrovaskular seperti stroke, hipertensi dan serangan jantung yang
jauh Iebih tinggi daripada populasi normal.
NEUROPATI DIABETIK
NEUROPATI LANJUT…

• Ketidaksadaran hipoglikemia, yang menyebabkan gemetar, berkeringat, dan peningkatan detak


jantung.
• Kehilangan sensasi rasa pada jari kaki, kaki atau tungkai. Dalam kasus yang parah, infeksi dapat
menyebar ke tulang atau menyebabkan kematian jaringan.
• Infeksi saluran kemih dan inkontinensia urin akibat rusaknya saraf yang mengontrol kandung kemih.
• Penurunan tajam pada tekanan darah yang ditandai dengan pusing atau pingsan saat berdiri,
berbaring, atau bangkit setelah duduk.
• Masalah pencernaan, seperti sembelit atau diare. Kerusakan saraf terkait diabetes dapat
menyebabkan gastroparesis, yaitu keterlambatan pengosongan perut.
• Disfungsi seksual pada pria maupun wanita.
NEFROPATI DIABETIK

• Nefropati diabetik terjadi ketika pembuluh darah kecil pada ginjal rusak, yang
menyebabkan kebocoran ginjal sehingga terjadi proteinuria.
• Nefropati diabetik dapat memengaruhi kemampuan ginjal dalam mengeluarkan
cairan berlebih dan racun dari dalam tubuh. Seiring waktu, kondisi tersebut akan
merusak sistem penyaring di dalam ginjal, menimbulkan gangguan ginjal, hingga
menyebabkan gagal ginjal.
NEFROPATI DIABETIK LANJUT…

• Frekuensi buang air kecil meningkat


• Hilang nafsu makan
• Berat badan menurun
• Sesak napas
• Kram otot
• Mata bengkak
• Pembengkakan di lengan dan tungkai
• Sulit berkonsentrasi
• Terdapat protein dalam urine
RETINOPATI DIABETIK

Gejala:
• Penglihatan menurun perlahan
• Penglihatan hilang mendadak
• Tampak ada bercak hitam melayang-layang
• Penglihatan berbayang
• Penglihatan warna terganggu
• Nyeri pada mata atau mata merah
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK

• Penyakit jantung iskemik adalah kondisi penyempitan


pembuluh darah arteri jantung yang disebut pembuluh
darah koroner.
• Arteriosklerosis koroner ditemukan pada 50-70% penderita
diabetes.
• Glukosa darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah
dan akhirnya memicu serangan jantung. Bila pembuluh
darah besar koroner mengalami kerusakan akibat diabetes
yang tidak terkontrol, maka pembuluh darah jantung yang
rusak dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan
serangan jantung mendadak.
PENYAKIT ARTERI PERIFER

• Peripheral arterial disease (PAD) merupakan salah satu komplikasi makrovaskular


diabetes melitus tipe 2 (DMT2) yang dikaitkan dengan peningkatan risiko
mortalitas kardiovaskular.
• Pada sebagian besar kasus, penderita penyakit arteri perifer tidak mengalami gejala
apa pun atau hanya merasakan gejala ringan. Sebagian lain merasakan kram atau
nyeri otot di tungkai yang memburuk ketika beraktivitas dan reda setelah
beristirahat. Kondisi demikian disebut dengan klaudikasio. Lokasi nyeri
klaudikasio tergantung pada bagian arteri yang tersumbat, tetapi umumnya terjadi
di betis.
• Jika dibiarkan tidak tertangani, penyakit ini bisa memburuk dan menyebabkan
kematian jaringan (gangrene) sehingga berisiko untuk diamputasi.
STROKE

• Menurut American Diabetes Association, orang yang menderita diabetes memiliki risiko 1,5
kali lebih besar untuk terkena stroke.

• Aterosklerosis serebri merupakan penyebab mortalitas kedua tersering pada penderita


diabetes. Kira-kira sepertiga penderita stroke juga menderita diabetes. Stroke lebih sering
timbul dan dengan prognosis yang lebih serius untuk penderita diabetes.

• Kadar gula darah yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan terbentuknya
sumbatan dan deposit lemak di pembuluh darah. Ketika pembuluh darah tersumbat, suplai
oksigen dan darah ke otak akan terganggu sehingga terjadilah penyakit stroke.
DIABETES TIPE 2 ADALAH PENYAKIT YANG 19

PROGRESIF
Progression of Type 2 Diabetes
Insulin resistance

Hepatic glucose production

Insulin level

Beta-cell function
Postprandial
4–7 years glucose
Fasting plasma
glucose

Development of Microvascular Complications


Development of Macrovascular Complications
Impaired Glucose Tolerance Diabetes
Diabetes Diagnosis

Conceptual representation adapted from Ramlo-Halsted BA, Edelman SV. Prim Care 1999;26(4):771–789. © 1999 Elsevier
KESIMPULAN

• Diabetes melitus merupakan penyakit yang bersifat progresif.


• Komplikasi dapat mengenai mikro maupun makrovaskular.
• Beberapa komplikasi yang sudah terjadi tidak dapat sembuh seperti sedia kala.
• Usaha yang paling tepat untuk mencegah komplikasi adalah dengan menjaga agar gula
darah tetap terkontrol.

Anda mungkin juga menyukai