Anda di halaman 1dari 6

SOAL UTS SEMESTER I ANGKATAN XXXVII

MATA KULIAH : POLITIK KESEHATAN


HARI, TANGGAL : Sabtu, 15 Oktober 2022
KODE / SKS : HK.605 / 2
PENGAMPU : dr. C. Tjahjono Kuntjoro, PhD.
WAKTU : 90 menit

I.
1. Alasan dilakukan analisis kebijakan adalah sebagai berikut:
A. Keterbatasan dana untuk merumuskan kebijakan
B. Adanya konflik antar aktor/stakeholders
C. Konflik politik berkepanjangan yang menyebabkan situasi chaotic
D. Adanya kesepakatan politik untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas secara efisien
E. Konflik politik dalam menentukan pimpinan yang berkuasa untuk memanfaatkan sumberdaya
yang tersedia untuk pelayanan publik

2. Upaya untuk mempengaruhi pengambil keputusan dalam memutuskan kebijakan adalah proses:
A. Kajian kebijakan
B. Politik (politics)
C. Kajian pasar
D. Kajian strategik
E. Kajian etik dan legal

3. Disagreement atau konflik kepentingan antar aktor tentang kebijakan publik atau masalah kebijakan
publik disebut:
A. Masalah kebijakan
B. Isu kebijakan
C. Argumen kebijakan
D. Konflik politik
E. Ketidak sepakatan politik

4. Upaya politik untuk mempengaruhi pengambil kebijakan dalam memutuskan kebijakan terjadi ketika:
A. Tersedia resources (sumber daya) yang berlebih
B. Keterbatasan sumber daya sehingga terjadi konflik kepentingan
C. Kelemahan pengambil kebijakan dalam memutuskan
D. Sumber daya yang berlebih sehingga tidak jelas bagaimana distribusinya
E. Kepentingan stakeholder kunci untuk menunjukkan kekuasaan (power)

5. Pemberian kewenangan pada Konsil Kedokteran Indonesia oleh pemerintah dalam mengatur uji
kompetensi tenaga medis adalah:
A. Kebijakan yang bersifat distributif
B. Kebijakan yang bersifat redistributif
C. Kebijakan yang bersifat regulatif
D. Kebijakan yang bersifat self-regulatory
E. Suatu deregulasi kebijakan
6. Hasil yang diberikan oleh analis kebijakan sesudah melakukan analisis kebijakan adalah:
A. Informasi-informasi kebijakan yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk
memutuskan kebijakan
B. Terminasi suatu kebijakan
C. Dibuatnya kebijakan baru
D. Argumen kebijakan
E. Dilanjutkannya suatu kebijakan

7. Penetapan agenda kebijakan, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan dan
assessment kebijakan merupakan tahapan dari:
A. Analisis kebijakan
B. Proses politik dalam perumusan kebijakan
C. Analisis politik dalam kerangka analisis kebijakan
D. Menyusun argumen kebijakan
E. Analisis strategik

8. Analisis kebijakan dapat bersifat retrospektif, prospektif dan integrated


A. Pernyataan di atas salah
B. Pernyataan di atas benar

9. Analisis kebijakan merupakan proses politik, sedangkan pengambilan keputusan (perumusan


kebijakan) merupakan proses kognitif.
A. Pernyataan di atas salah
B. Pernyataan di atas benar

10. Dalam melakukan analisis kebijakan, tidak disarankan menggunakan multiple method, agar tidak
terjadi bias.
A. Pernyataan di atas salah
B. Pernyataan di atas benar

11. Masalah kebijakan yang mempunyai ciri-ciri: melibatkan banyak pengambil keputusan, alternatif
kebijakan yang dapat dibuat banyak, terdapat konflik kepentingan antar aktor, outcome kebijakan tidak
dapat diketahui, dan probability (kemungkinan) keberhasilan untuk diatasi tidak dapat diprediksi adalah:
A. Masalah yang terstruktur dengan baik
B. Masalah yang terstruktur sedang
C. Masalah yang mempunyai struktur lemah
D. Masalah yang bersifat operasional
E. Masalah yang bersifat manajerial

12. Dalam analisis kebijakan dikenal error tipe III, yaitu:


A. Menolak hipotesis nul ketika hal itu benar
B. Menerima hipotesis nul ketika hal itu salah
C. Menyelesaikan masalah kebijakan yang salah
D. Solusi yang salah terhadap suatu masalah kebijakan yang benar
E. Kebijakan yang salah untuk masalah yang benar
20. Forecasting berorientasi
13. Prasyarat agar isu kebijakan dapat masuk dalam agenda publik, antara lain adalah:
A. Adanya pandangan masyarakat bahwa masalah tersebut menjadi tanggung jawab masyarakat
itu sendiri untuk diselesaikan.
B. Isu tersebut memperoleh perhatian yang luas baik dari masyarakat maupun aktor kebijakan
C. Masyarakat tidak menyadari bahwa isu tersebut merupakan masalah kebijakan yang perlu
diselesaikan
D. Adanya konflik yang tajam antar stakeholder terhadap isu tersebut
E. Tidak adanya kesamaan persepsi dari masyarakat terhadap masalah yang akan diangkat

14. Rekomendasi kebijakan merupakan salah satu tahapan dari:


A. Proses pembuatan kebijakan
B. Analisis kebijakan
C. Analisis politik dalam proses perumusan kebijakan
D. Penetapan agenda kebijakan
E. Proses menyusun argumen kebijakan

15. Rekomendasi kebijakan bersifat deskriptif dan evaluatif, tidak bersifat normatif.
A. Pernyataan di atas salah.
B. Pernyataan di atas benar

16. Prosedur analisis kebijakan yang menghasilkan informasi tentang masalah apa adanya dan solusi
potensial dari masalah, adalah:
A. Peramalan (forecasting)
B. Rekomendasi kebijakan
C. Monitoring kebijakan
D. Evaluasi kebijakan
E. Perumusan masalah kebijakan

17. Persyaratan suatu kebijakan dapat dievaluasi adalah:


A. Kejelasan sumber daya yang diperlukan untuk implementasi kebijakan tersebut
B. Kejelasan pertimbangan teknis, legal dan politis dari masalah kebijakan
C. Kejelasan tujuan, artikulasi dari kebijakan, dan asumsi yang mendasari
D. Kejelasan pertimbangan efektivitas dan efisiensi
E. Kejelasan pertimbangan kemanusiaan
18. Analisis kebijakan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan: baik empirik, evaluatif, maupun
normatif, dan hanya dilakukan dengan single method.
A. Pernyataan di atas salah
B. Pernyataan di atas benar

19. Fungsi forecasting dalam analisis kebijakan adalah:


A. Memonitor kepatuhan (compliance) stakeholders terhadap regulasi dan prosedur
B. Menyediakan informasi tentang perubahan kebijakan di masa mendatang dan akibatnya
C. Meramalkan akibat negatif dari kebijakan ke depan
D. Memberikan sanksi jika terjadi penyimpangan terhadap kebijakan
E. Memberi informasi tentang perlunya perubahan kebijakan
20. Forecasting berorientasi
A. Masa depan
B. Masa lalu dan sekarang
C. Masa lalu, sekarang, dan masa depan
D. Masa sekarang dan masa depan
E. Masa sekarang

21. Bentuk-bentuk pendekatan top-down pada implementasi kebijakan adalah:


A. Pendekatan technostruktural
B. Pendekatan kutural
C. Pendekatan psikososial
D. Pendekatan struktural, prosedural, perilaku, dan politik
E. Pendekatan legal, politik, kultural, dan prosedural

22. Pendekatan yang berforkus pada bagaimana pola kekuasaan mempengaruhi implementasi kebijakan
adalah:
A. Pendekatan hukum
B. Pendekatan struktural
C. Pendekatan Politis
D. Pendekatan kultural
E. Pendekatan perilaku

23. Dalam implementasi kebijakan dilakukan pemahaman terhadap tujuan, motivasi dan kemampuan
pelaksana kebijakan pada level paling bawah kemudian diikuti dengan bagaimana disain kebijakan
ditetapkan dan diinisiasi oleh pembuat kebijakan di level paling atas adalah pendekatan:
A. Top down
B. Bottom up
C. Top down dan buttom up
D. Pendekatan technostruktural
E. Pendekatan politis dan perilaku

24. Fungsi utama monitoring kebijakan adalah:


A. Compliance, auditing, accounting, explanation
B. Compliance, experimentation, auditing
C. Compliance, accounting, experimentation, explanation
D. Accounting, auditing, explanation, experimentation
E. Accounting, experimentation, auditing, explanation

25. Pertimbangan rasionalitas dalam pilihan yang kompleks dalam rekomendasi kebijakan, adalah:
A. Budaya dan politik
B. Tehnis, ekonomi, legal, sosial dan substantif
C. Ekonomi dan budaya
D. Pemberian rekomendasi tidak perlu mempertimbangkan penolakan dari masyarakat
E. Pemberian rekomendasi tidak perlu mempertimbangkan potensi konflik antar stake holders
II. SOAL URAIAN :

1. Kebijakan JKN telah dilaksanakan mulai Januari 2014. Menurut saudara, apa
masalah prioritas terkait dengan pelaksanaan kebijakan JKN tersebut. Buat
rumusan masalah kebijakan terkait dengan kebijakan JKN

2. Siapa saja stakeholders yang terkait dengan permasalahan tersebut, lakukan


analisis terhadap peran masing-masing pihak yang terkait, apakah masing-
masing pihak telah melaksanakan perannya secara optimal, adakah konflik
kepentingan yang terjadi antar stakeholders tsb. Jelaskan

3. Jika masalah tersebut tidak diselesaikan, bagaimana forecastingnya ?

4. Apa alternatif solusi yang saudara usulkan untuk mengatasi masalah tersebut?

III. PILIH SALAH SATU UNTUK DIKERJAKAN :

1. Ada wacana akreditasi Puskesmas/FKTP akan dihapuskan dan diserahkan


pelaksanaannya pada Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota. Jelaskan
analisis Saudara jika kebijakan tersebut menjadi pilihan pemerintah untuk
dilaksanakan sebagai upaya efisiensi dan peningkatan mutu puskesmas/FKTP

2. Dengan adanya PMK No 3 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah
Sakit, yang menyebutkan penetapan kelas rumah sakit berdasrkan jumlah tempat
tidur dan adanya wacana pembiayaan INA CBGs single tarif, dan rujukan ke
rumah sakit sesuai dengan kompetensi rumah sakit bukan berdasar kelas rumah
sakit. Jelaskan analisis Saudara terhadap penerapan PMK No 3 tahun 2020
tersebut dan jika single tarif INA CBGs diterapkan berdasar kompetensi rumah
sakit dalam upaya efisiensi pembiayaan kesehatan dan memudahkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rujukan

==================SELAMAT MENGERJAKAN=================
JAWABAN
1. Masalah prioritasnya kendala pencapaian target kepesertaan JKN,
penyebabnya yaitu sosialisasi jkn oleh BPJS kesehatan belum
memadai, masih banyaknya keluhan dari masyarakat menyangkut
pelayanan JKN, masih lemah penegakan hukum bagi mandan
usaha yang belum mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Kesehatan
dan masih lebahnya koordinasi antara bpjs kesehatan pemerintah
daerah dan lembaga terkait lainya. Upaya mengatasinya yaitu
melakukan sosialisasi program JKN secara maksimal, memperbaiki
layanan,menghimbau kepatuhan hukum pengusaha, memperbaiki
koordinasi dengan stakeholder, pemperbaiki akurasi data peserta

2. Petugas terkait karena yang belum memkasimalkan melakukan


sosialisasi program JKN kepada masyarakat yang membuat
masyarakat belum memahami secaraendalam tentang hal itu
selain itu harus kerja sama dengan pemerintah daerah dan
lembaga lain sehingga sama-sama mendukung untuk mencapai
uhc

3. Jika masalah tidak diselesaikan target program tidak akan


terpenuhi dan akan menjadi permasalahan yang sangat serius

4. Melakukan sosialisasi program JKN secara maksimal, memperbaiki


layanan,menghimbau kepatuhan hukum pengusaha, memperbaiki
koordinasi dengan stakeholder, pemperbaiki akurasi data peserta

Anda mungkin juga menyukai