Anda di halaman 1dari 2

Secara umum pada kepanitiaan zakat fitrah terdiri atas bagian / seksi :

1. PENERIMAAN
2. PROSES
3. DISTRIBUSI
4. EVALUASI

Mengenai stuktur kepanitiaan tidak mengikat, bergantung pada kondisi dan kebutuhan.

PENERIMAAN
Pada bagian ini yang harus dilakukan adalah:

1. Membuat pengumuman tentang zakat fitrah yang di dalamnya memuat tentang:

1.1. Waktu dan tempat penerimaan.


1.2. Bentuk (berupa beras seberat 2.6 Kg atau uang yang telah ditentukan)
1.3. Waktu pembagian zakat fitrah.

2. Membuat administrasi pendukung yang diperlukan (tanda terima zakat beras/uang,


kupon penerima zakat , inventarisasi adanya permohonan zakat dari lembaga lain dll).

3. Melakukan verifikasi penerimaan zakat

4. Membuat laporan harian penerimaan zakat itrah berupa beras / uang

5. Panitia bagian penerimaan zakat fitrah terbagi atas dua pos yaitu penerimaan berupa
beras dan penerimaan berupa uang. Dan setelah waktu yang ditentukan, maka pos
penerimaan berupa uang harus segera membelikan beras yang telah disediakan oleh
panitia. Hal ini mengingat zakat fitrah yang diserahkan kepada yang berhak menerima
harus berupa makanan pokok (beras) Jadi panitia menyiapkan stok beras semata-mata
untuk memfasilitasi wajib zakat yang tidak sempat membawa beras, sehingga tetap
dapat membayar zakat fitrah, karena panitia sudah mengantisipasinya.

6. Mengevaluasi harian faktor penghambat pekerjaan

PROSES
Bagian ini harus mempersiapkan:

1. Timbangan, glangsing, rafia , tas kresek dll.

2. Melakukan penimbangan 5kg, 10kg, 15kg untuk memudahkan distribusi beras.

3. Melakukan perhitungan dengan cermat dan teliti sesuai dengan jumlah penerima
yang telah diverifikasi untuk ditentukan bagian yang harus diterima oleh yang berhak.

4. Menyediakan stok beras berdasarkan estimasi dan kebutuhan (wajib zakat yang
membayar uang kepada panitia, maka panitia berkewajiban membelikan beras).

5. Mengevaluasi harian faktor penghambat pekerjaan


DISTRIBUSI
Pada bagian ini yang harus dilakukan adalah:

1. Memverifikasi penerima zakat.

2. Mendistribusikan beras sesuai dengan jumlah yang telah diverifikasi.

3. Selalu koordinasi dengan bagian penerimaan, utamanya wajib zakat yang membayar
dengan uang, untuk segera dibelikan beras yang disiapkan panitia.

4. Apabila beras masih tersedia, sedangkan yang berhak menerima sudah menerima
semuanya, maka selanjutnya beras didistribusikan kepada pemohon yang telah
mendapatkan persetujuan.

5. Dan jika masih ada, maka dapat disalurkan kepada panti asuhan.

6. Mengevaluasi harian faktor penghambat pekerjaan

EVALUASI
Pada bagian ini, ketua panitia memberi kesempatan kepada tiap-tiap bagian untuk
melaporkan kegiatan selama pelaksanaan kepanitiaan zakat fitrah. Termasuk faktor
penghambat dan solusi-solusi untuk kesempurnaan pelaksanaan mendatang.

Dari paparan tersebut di atas, ada beberapa poin penting yang perlu mendapat
perhatian kita bersama yaitu :

1. Pelaksanaan zakat fitrah bukan merupakan kegiatan rutin/seremonial belaka,


melainkan bentuk ibadah yang harus mendasarkan pada Al Quran dan hadis Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2. Beras yang kita zakatkan kualitasnya harus sama dengan beras yang kita konsumsi
(tidak boleh kualitasnya lebih rendah dari yang dikonsumsi sehari-hari).

3. Biaya untuk operasional kepanitiaan misalnya , terop (jika diperlukan) tidak boleh
mengambil dana zakat dari wajib zakat, melainkan menjadi kewajiban panitia untuk
menggali dana sendiri dari pihak lain.

Kepada panitia, laksanakanlah tugas kepanitiaan dengan benar dan ikhlas semata
mengharap rida Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semoga zakat yang kita tunaikan dapat
membuat senang dan gembira saudara kita yang berhak menerimanya. Hanya kepada
Allah kita berserah diri dan mengharap maghfirah-Nya.*

Anda mungkin juga menyukai