Anda di halaman 1dari 11

Berkas Permanen

Praktikum Audit – Bab 2


Dosen: Nove Feneriti, SE; AK; CA; CMA; M. AK
Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan

• PT Sugus didirikan tanggal 23 April 2011 dengan akta


notaris James SH Nomer 30372 di Jakarta.
• PT Sugus bergerak di bidang industri farmasi.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak
tanggal 1 October 2011. PT Sugus memulai usahanya
dari skala kecil. Perusahaan ini baru mulai
memproduksi dalam skala besar pada tahun 2016.
• Jenis saham yang dimiliki perusahaan ini adalah
saham biasa (Common Stock) dengan nilai nominal
Rp 2,220,000 per saham. Pemegang saham PT Sugus
terdiri atas satu orang pribadi dan dua perusahaan
Pemegang Saham PT Sugus
No Perusahaan Lembar saham Total
1 PT SWAT 500 1,110,000,000
2 PT TAPE 450 999,000,000
3 Mrs Melinda 50 111,000,000
Total 1000 2,220,000,000
Struktur Organisasi
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2. Dewan Komisaris
3. Direktur Utama
4. Manajer Pembelian dan Persediaan
5. Manajer Pemasaran
6. Manajer Produksi
7. Manajer Personalia dan Umum
8. Manajer Akuntansi dan Keuangan
Kebijakan dan Prosedur Akuntansi
1. Dasar Akuntansi
Laporan keuangan perusahaan disusun berdasarkan akrual artinya
setiap transaksi dan kejadian keuangan yang terjadi dalam
perusahaan akan dicatat pada saat kejadian (bukan pada saat kas
dan setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan
akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan. Komponen dalam laporan keuangan
perusahaan disusun berdasarkan konsep harga perolehan/ nilai
historis. Laporan arus kas disusun berdasarkan konsep kas
dengan metode langsung.

2. Prosedur Akuntansi
Posting pada buku besar dilakukan secara bulanan oleh pemegang
buku besar, berdasarkan bukti jurnal (Journal Voucher) yang
dijurnal secara komputerisasi setelah mendapat persetujuan dari
pejabat yang berwenang.
Prosedur Akuntansi
1. Penerimaan Kas/ Bank
Sumber penerimaan kas/ bank terutama berasal dari hasil penjualan
tunai serta penagihan piutang dagang. Setiap penerimaan dengan
cek/ giro atas nama PT Sugus dan untuk pembayuaran dari
langganan luar kota melalui transfer bank. Setiap penerimaan
uang harus dibuatkan bukti penerimaan kas dan apabila akan
disetorkan harus dilengkapi dengan slip setoran bank.
2. Pengeluaran Kas/ Bank
Pengeluaran uang dari perusahaan harus dilakukan dengan kas kecil,
kas besar atau cek/ giro dengan syarat yaitu:
- Pengeluaran sampai dengan Rp 1 jt dpt dilakukan dengan kas
kecil
- Pengeluaran diatas Rp 1 jt dilakukan dengan kas besar/ cek/giro
- Setiap pengeluaran uang dibuatkan bukti pengeluaran kas dan
distempel lunas
Prosedur Akuntansi
3. Pembelian
Setiap pembelian harus memenuhi prosedur dan didukung bukti
transasi pembelian sebagai berikut:
1.Purchase requirement
2.Price Quotation
3.Purchase Order
4.Receiving Report
5.Journal Voucher
Prosedur Akuntansi
4. Penjualan
Setiap penjualan harus memenuhi prosedur dan didukung bukti
transasi penjualan sebagai berikut:
1.Sales Order
2.Sales Order Approval
3.Delivery Note
4.Collection Note
5.Invoice/ Faktur/ Bank Receipt Voucher
Prosedur Akuntansi
5. Kas Kecil
-Petty Cash menggunakan sistem berdasarkan sistem dana tetap sebesar Rp
2 jt untuk pembayaran tunai maksimum Rp 1 jt pengeluaran melalui kas
kecil harus mendapat persetujuan dari bagian keuangan. Kas kecil diisi
kembali apabila saldo kas sudah minim yaitu sekitar Rp500 rb sehingga
membutuhkan pengisian kembali dari kas besar (Cash on Hand)
6. Kas Besar
-Voucher untuk pengeluaran diatas Rp 1jt sd Rp 5 jt harus disetujui oleh 2
orang yaitu bagian keuangan. Sedangkan pengeluaran diatas Rp 5 jt hrs
disetujui Kepala Bagian Keuangan.
7. Bank
-Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan
dewan komisaris
-Penandatangan cek/ giro oleh kepala keuangan
-Setiap bulan hrs dibuat rekonsiliasi bank oleh bagian akuntansi
Prosedur Akuntansi
5. Piutang Usaha
-Piutangusaha dihitung berdasarkan saldo terakhir dan perusahan tidak
melakukan pencadangan piutang tidak tertagih. Perusahaan menghapuskan
piutang usaha pada saat piutang tersebut benar2 tdk dpt ditagih lagi
(metode penghapusan langsung).
6. Persediaan
-Persediaandinyatakan berdasarkan nilai perolehan yang ditentukan dengan
metode FIFO dan dicatat dengan sistem persediaan perpetual.
7. Asset Tetap
-Dicatat berdasarkan harga perolehannya dan disajikan dengan akumulasi
penyusutan sehingga didapatkan nilai bukunya. Tanah memilih masa
manfaat yang tidak terbatas dan tidak diangkap sebagai aset yang dapat
disusutkan. Penyusutan dihitungan dengan menggunakan metode garis lurus
(straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset
tetap.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai