November 2022
ABSTRAK
Sistem politik adalah tata cara untuk mengatur negara. Indonesia adalah negara yang
berpolitik demokrasi yang baru muncul setelah orde baru lalu terdapat infrastruktur politik
yaitu kelompok kepentingan dan ormas, politik mahasiswa, media pers, partai politik dan
pemilu. Lalu bagaimana sebenarnya sistem pertahanan di Indonesia, hal tersebut dijelaskan
pada UUD bab XII tentang pertahanan negara dan keamanan negara pasal 30, lalu pada
UUD No. 2 tahun 2002 tentang pertahanan negara dan UUD RI No. 34 tahun 2004 tentang
TNI. Kemudian sejarah tebentuknya hak asasi manusia bukanlah perjalanan yang singkat
melainkan membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Hak asasi manusia baru
disahkan dalam undang-undang pada masa reformasi di mana presiden BJ Habibi menjabat.
Berbeda saat masa periode awal kemerdekaan yang menolak mencantumkan hak asasi
manusia ke dalam undang-undang. Lalu apa hubungan antara ketiganya, suatu sistem politik
yang mengatur negarlah yang menciptakan bagaimana HAM di negara tersebut berkembang,
jika HAM dinegara tersebut menguat yang dalam artian hak-hak rakyat terpenuhi maka akan
menciptakan suatu pertahanan yang tangguh.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di dalam sistem politik terdapat infrastruktur berupa ormas yang sudah ada sejak
zaman kemerdekaan,revolusi hingga orde baru yang memiliki peran strategis dalam
perjuangan politik Indonesia lalu peran mahasiswa muda sebagai generasi penerus yang
menjadi pelopor. Gerakan pembaruan revolusi lalu pers yang memiliki andil dalam
pembuatan opini-opini publik serta partai politik yang berperan penting pada proses
pencalonan pemilu. Pertahanan Negra sejatinya bersifat semesta yaitu kewajiban setiap
warga Negra dalam membantu aparat negara dan di Indonesia memiliki sektor keamanan
baik militer maupun non militer. Hak asasi manusia saat awal kemerdekaan tidak
tercantum dalam UUD dikarenakan menurut pandangan Soekarno jaminan perlindungan
hak warga itu berasal dari reformasi Prancis yang merupakan basis dari liberalisme dan
individualis yang telah menyebabkan lahirnya imperialisme dan peperangan antara
manusia dengan manusia, Soekarno menginginkan negara yang dengan asas
kekeluargaan atau gotong royong, itu adalah argument Soekarno yang menolak
mencantumkan hak hak warga negara, lalu barulah pada masa Presiden BJ Habibi hak
asasi manusia dicantumkan pada uud pada ketetapan MPR no XVII/1998 yaitu
dimasukkan pada bab XA yang berisi 10 pasal hak asasi manusia yaitu 28A sampai 28J.
system politik Indonesia dalam menciptakan ham pertama kali saat masa pasca
kemerdekaan tidak terlalu kuat yang artinya belum ada hak kebebasan pada asasi
manusia berbeda setelah sestem politik baru yang diciptakan oleh presiden ke 7 kita
yang mulai mensejahterakan HAM sampai dilindungi oleh pasal pasal.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
penelusuran ke perpustakaan. Penelitian perpustakaan adalah penelitian yang dilakukan
dengan cara membaca buku buku atau jurnal dan sumber data lain untuk menghimpun
data dari berbagai literatul .Baik di perpustakaan maupun tempat lain. Penelitian ini
berasal dari buku dan jurnal untuk mengumpulkan data terkait dengan tema yang di kaji
yakni politik hukum pertahanan dan hak asasi manusia.
PEMBAHASAN
Sistem politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi
yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan masyarakat atau negara untuk mencapai tujuan
dalam negara. Hukum sebagai kaidah atau norma sosial tidak terlepas dari nilai-nilai yang
berlaku dalam suatu masyarakat, bahwa dapat dikatakan bahwa hukum itu merupakan
pencerminan dan konkritisasi dari nilai-nilai yang suatu saat berlaku dalam masyarakat.
Hubungan antara hukum dan politik terdapat fakta bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan
baik dalam pembentukan maupun implementasinya.
Pertahanan Negara Indonesia memiliki arti sebagai segala usaha untuk menegakkan
kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap
bangsa dari ancaman militer serta ancaman bersenjata. Undang-undang Nomor 3 Tahun
2002 tentang Pertahanan Negara menyatakan bahwa sistem pertahanan Negara adalah sistem
pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga Negara, wilayah, dan
sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan
diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
DAFTAR PUSTKA
Alston, Philip. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta : Pusat Studi Hak Asasi
Manusia Universitas Islam Indonesia.
Pramono, Agus. 2018. Ideologi dan Politik Hukum Pancasila. Jurnal Gema Keadilan,
volume 5, No. 1, hal. 74-83.