Anda di halaman 1dari 3

Diskusi.

7
Monday, 17 February 2020, 10:00 AM
Diskusi.7
Dalam pembahasan diuraikan bagaimana situasi dunia saat ini yang penuh dengan
ketidak adilan. Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini dimana terorisme, penyiksaan,
konflik bersenjata yang diakhiri pembunuhan massal terus berlangsung.Kondisi yang
antagonis ini menimbulkan pertanyaan, apakah gunanya semua proklamasi universal
hak-hak asasi manusia? 
Dari kondisi ini apa dan bagaimana sebaiknya kita mencari jalan keluar agar dapat
membantu terjadinya  penyiksaan, konflik bersenjata diakhiri, bahkan pembunuhan
masal yang terus berlangsung.
Sampaikan pendapat Anda dalam diskusi ini. Agar menambah wawasan dalam ilmu
pengetahuan, khususnya tentang Hak Asasi manusia.
Selamat berdiskusi
Salam dan sukses selalu

Jawab:

Menurut pendapat saya, ketidakadilan global merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
suburnya jaringan terorisme global. Setidak - tidaknya demikian klaim yang kerap disampaikan
oleh para teroris yang tak jarang menjadikan simbol - simbol negara asing sebagai target
serangan. Merea mengklaim, aksi yang dilakukan sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan
global yang terjadi di banyak negara seperti Palestina, Irak, Afganistan, dll.

Oleh karenanya, negara - negara di dunia (khususnya Indonesia) harus terus meningkatkan
kewaspadaan dalam rangka mengantisipasi pergerakan jaringan terorisme yang ada. Hal ini
penting dilakukan, selain agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban kesadisan aksi
terorisme, juga agar jaringan terorisme global tidak terus mendapatkan momentum kebangkitan
dan menebar ancaman bagi kemanusiaan.

Persoalannya adalah, justru hal ini (keadilan global) yang masih menjadi titik terlemah dari
upaya - upaya pemberantasan terorisme ataupun deradikalisasi. Sejauh ini, negara - negara dunia
belum melakukan langkah optimal untuk menyelesaikan perbagai macam konflik yang terjadi di
banyak negara dan kerap dijadikan sebagai cermin ketidakadilan global.

Itu sebabnya, dalam rangka menyelesaikan masalah terorisme, negara - negara di dunia harus
bekerjasama secara lebih solid untuk menyelesaikan pelbagai macam konflik yang terjadi di
banyak negara, mulai dari konflik Palestina - Israel hingga konflik yang terus terjadi di Suriah
seperti sekarang. Hal ini penting dilakukan agar kelompok teroris tidak mempunyai alasan dan
pembenaran dalam melakukan aksi jahatnya.

Sesuai dengan konstitusi, politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif. Artinya, Indonesia
harus benas dalam melakukan peran -peran politik pada ranah global tanpa adanya intervensi
dari pihak mana pun. Sebagaimana Indonesia juga harus aktif dalam upaya penyelesaian
pelbagai macam masalah yang ada di dunia.

Oleh karenanya, Indonesia mempunyai kewajiban konstitusional untuk turut serta, hadir dan
aktif dalam upaya menyelesikan pelbagai macam konflik yang ada di panggung dunia saat ini.
Secara eksternal, kehadiran Indonesia dalam pelbagai macam upaya penyelesaian konflik dunia
akan semakin meningkatkan perannya di ranah global. Sementara aecara nasional, kehadiran
Indonesia dalam upaya penyelesaian pelbagai macam konflik di dunia akan dipahami sebagai
kepedulian oleh masyarakat, khususnya kepedulian terhadap konflik yang terjadi di negara -
negara yang mayoritas penduduknya muslim.

Peningkatan peran dan kepedulian Indonesia terhadap upaya penyelesaian pelbagai macam
konflik di dunia mempunyai arti dan fungsi yang sangat penting, khususnya terkait dengan upaya
deradikalisasi yang sedang digalakkan di Indonesia. Mengingat peran ini telah menjadi bagian
dari area deradikalisasi yang harus dilakukan secara komprehensif dan integratif, sebagaimana
telah disampaikan di atas.

Sebagaimana negara berpendudukn mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai


modal yang sangat kuat untuk meningkatkan peranannya di kancah global, khususnya terkait
dengan konflik - konflik yang terjadi di dunia Islam. Apalagi Indonesia dianggap sebagai salah
satu negara berpenduduk mayoritas Muslim yang sukses melakukan proses demokratisasi.
Sementara banyak negara yang berpenduduk mayoritas Muslim lain saat ini (khususnya di Timur
Tengah) justru harus berdarah - darah untuk melakukan sebuah proses awal demokratisasi.

Pada era global seperti sekarang, tidak ada satu negara pun yang bisa "menyendiri" dan terbebas
dari pengaruh regional - global, termasuk dalam persoalan terorisme. Hal ini berarti bahwa
semua negara harus bekerjasama secara kuat untuk menghadapi masalah - masalah utama seperti
terorisme.

Menurut pendapat saya, proklamasi universal hak-hak asasi manusia sangatlah berguna. Namun,
kembali lagi kepada sikap dan perilaku umat manusia itu sendiri, yang merupakan aspek penting
dalam mensikapi kebijakan universal. terjadinya penyiksaan, konflik bersenjata, bahkan
pembunuhan masal yang terus berlangsung. merupakan dampak dari penyalahgunaan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin memudahkan manusia melakukan hal negatif di
era global saat ini, kemudian masalah lingkungan hidup yang menyangkut: pencemaran,
kekeringan, banjir, kenaikan suhu global, eksploitasi, wabah penyakit, dll. Perkembangan
teknologi persenjataan yang dipakai untuk perang antara negara - negara yang bersengketa. 

Kemudian kesalahfahaman ber ideologi, sehingga manusia tersebut melakukan tindakan yang
menyimpang. Dan Kerakusan manusia yang masih menyetir dan mendominasi tindakannya
sementara moral dan akal sehat dikesampingkan maka berbagai pelanggaran HAM manusia
terulang kembali.

Maka dari itu perlu adanya peran masyarakat sekitar untuk merangkul permasalahan dari
masyarakat lain di lingkungannya,. Dan dari pemerintah perlu adannya ketegasan memerangi
mengenai berita - berita hoax yang berkeliaran di media. Dan peran guru untuk mengarahkan
atau memberi pengetahuan kepada siswannya mengenai pemahaman HAM dan menerapkan di
kehidupan sehari - hari.

Anda mungkin juga menyukai