Anda di halaman 1dari 16

Edisi No.

15 Th 3 Mei - Juni 2015

Tabloid Dwi Bulanan


Perikanan Budidaya

Perikanan Budidaya
Peduli Lingkungan dan Keberlanjutan
dari redaksi 2 Akuakultur
Indonesia

Tabloid Dwi Bulanan


Perikanan Budadaya

Penanggung Jawab:
Dr. Ir. Tri Hariyanto, M.M

Pimpinan Redaksi:
Pesan Peduli Lingkungan dan Kemandirian
Agung Witjaksono, S.H., M.H.
Salam Akuakultur,
Redaktur Pelaksana: Presiden Joko Widodo berkunjung ke kawasan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam secara
Rokhmad Mohamad Rofiq, S.Pi, M.App.Sc tambak udang Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi arif dan berkelanjutan. Pembukaan lahan tambak
Koordinator Editor: Barat, Mei lalu. Presiden meresmikan  sentra baru dilakukan dengan tetap mempertahankan atau
Drs. Rudi Hartono budidaya udang/ikan, dan  memberikan bantuan bahkan menambah lingkungan mangrove di sekitar
10 unit traktor untuk menggarap tambak. Presiden tambak udang. Menurut Susi, dalam menghadapi
Editor:
Ir. Any Haryani, kemudian meminta agar para menteri, gubernur, tantangan pasar bebas, usaha budidaya selain harus
Mario Vincent Agustin Siahaan, S.St.Pi, Hani Wijianti, S.Pi, dan  bupati mendukung pengembangkan   sentra memperhatikan efisiensi, kemandirian, dan nilai
Desie Yudhia Rikmawatie Munggaran, S.TP, M.T, usaha pertambakan yang diresmikan itu. Presiden tambah produk, juga harus ramah lingkungan. Hal
Nana Sarip Sumarna, S.Hut, M.Si,
Novianti Dewi K, S.T, Ris Dewi Novita, S.Pi, berharap produksi udang dari Mamuju Utara mampu itu sesuai dengan program kebijakan pembangunan
Wazir Naf’an, S.Pi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Mamuju Utara, perikanan budidaya yaitu Menuju Perikanan Budidaya
dan tentu diharapkan memberi andil besar pada yang Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan. 
Sekretariat:
M. Teguh Wiyono, S.Sos produksi udang nasional. Dirjen Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet
Siti Hamidah Lavonita A, A.Md Ada beberapa pesan yang bisa ditangkap dari Soebjakto, Msi., dalam beberapa kesempatan selalu
Untung Setiyono, Huszuchri, A.Md kunjungan Presiden Jokowi. Pertama, Presiden sangat mene­kankan bahwa usaha budidaya udang/ikan
Ellen Rahmawati, S.H
berharap pada peran subsektor perikanan budidaya akan terus diarahkan untuk memenuhi kaidah Good
Alamat : dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Kedua, Aquaculture Practices (GAP), atau Cara Budidaya
Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, para pembudidaya ikan/udang juga harus lebih Ikan yang Baik (CBIB). Dengan CBIB, semua aspek
Gedung Menara 165 Lantai 23,
Jl. TB Simatupang Kav. 1, Cilandak Jakarta 12560 memperhatikan masalah lingkungan. ”Karena usaha yang dipesankan presiden sudah tercakup, sehingga
Telp 021 7890552, Fax. 021 78835853 budidaya ikan yang memperhatikan lingkungan diharapkan akan menghasilkan sistem budidaya yang
Humas_djpb@yahoo.com akan mampu meningkatkan produktivitas dan dapat efisien, mandiri, dan ramah lingkungan.
menjaga keberlanjutannya,” kata Presiden. Karena itu, gerakan CBIB harus terus di­
Redaksi menerima opini dan naskah ilmiah populer
beserta foto tentang perikanan budidaya. Tim redaksi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, sosialisasikan melalui media Akuakultur yang kita
berhak menyunting naskah tanpa merubah isinya. menyambut pesan Presiden dengan mengatakan cintai ini.
bahwa produksi udang akan ditingkatkan melalui REDAKSI

daftar
isi
Suara Pembaca
Laporan Utama
• Restocking Rajungan di Pantai Boddia 3 Tanya : Yth Redaksi Akuakultur Indonesia, saya Hendro
• Kampung Vannamei Mamuju Utara 3
• Menghela Produksi Mewaspadai Penyakit 4 Nugroho dari Bogor ingin bertanya tentang cara
berbudidaya cacing sutera (Tubifex sp)?
Majalah Dinding 5
Dari Hendro Nugroho (Bogor)
Teknologi
• Energi Alternatif Penggerak Kincir 6 Jawab : Yth Hendro Nugroho dari Bogor, secara teknis
Produksi budidaya cacing sutera (Tubifex sp) dapat dilakukan di
• Menebar Kerapo di Pulau Panggang 7 kolam dari limbah pakan budidaya lele. Air Limbah dari
• Rapat Gugus Kerja RSNI 7
• Pakan Buatan dari Telur Infertil 8
kolam pembesaran lele diaduk-aduk dan masukkan
dengan pompa menyedot ke kolam budidaya cacing
Opini sutera. Air tersebut mengandung mikro algae : Coelo­
• Memperkuat Wilayah Perbatasan Melalui
”Prospeity Approach” 8 spha­crium sp, Lyngbya dan Sprirulina sp. Air yang
masuk diendapkan selama 3 – 5 hari, bagian atas
Perbenihan
• Maju Bersama Pantai Palie 9
endapan air dibuang/diturunkan mencapai 5 – 10 cm
• Merumuskan Standar Produksi Benih 9 dari permukaan lumpur. Lumpur diratakan dengan
• Benih untuk Stok Alam 10 sorok/kayu dan dibiarkan selama beberapa hari,
Usaha proses ini diulangi 2 - 3 kali hingga lumpur di kolam
• SeHATKAN untuk Mengakses Modal 11 cukup banyak. Tebar bibit cacing indukan sebanyak
• Mengubah Garam Jadi Vannamei 11
• Karya Bakti di Waduk PLN 12
10 gelas (2 3 liter), kemudian diairi dengan ketinggian
• Mambangun Ketangguhan dan Kemandirian 12 5 – 7 cm. Selama masa pemeliharaan, air diusahakan
tetap mengalir kecil dengan ketinggian air pada 5 -10
Kesehatan Ikan dan Lingkungan
• Mengatasi Enceng Gondok Cirata 13 cm. Setelah 10 hari biasanya bibit cacing sutera mulai
• Workshop KKP dan FAO 13 tumbuh halus dan merata di seluruh permukaan
Prasarana
lumpur dalam kolam. Ulangi lagi proses penambahan
• Koi Unggul dari Blitar 14 air buangan panen ikan lele ke dalam kolam budidaya
• Kawasan Minapolitan 14 cacing sutera maka setelah 2 – 3 bulan cacing mulai
Serba-serbi dapat dipanen. Jika memang Anda berminat ingin
• Pertemuan Pusat Budidaya Asia Pasifik 15 mendapatkan informasi tentang budidaya cacing
• Ikan Mas Majalaya Tahan Penyakit 15
sutera langsung menghubungi Balai kami : Balai Besar
Profil Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Komp. BBAT
• Mengajar dan Mengurus Ikan sama Nikmatnya 16 Jl. Salabintana No.17 Sukabumi 43114. Tel. 0266-
225240/225211 Fax. 0266-221762.

www.djpb.kkp.go.id perikanan budidaya kkp @budidayakkp

Edisi No.14 Th 3 Mei - Juni 2015


Laporan Utama 3 Akuakultur
Indonesia

Restocking Rajungan di Pantai Boddia


Wapres Jusuf Kalla melakukan penebaran benih ke-2 juta, karena kegiatan restrocking
ini telah dilakukan sejak 2007. Selain
rajungan ke alam di Takalar. Untuk mencegah menebar benih, untuk melindungi stok
di alam, KKP juga telah menerbitkan
menipis­nya stok rajungan di alam akibat penang­ Peraturan Menteri Kelautan dan Perikan­
an (Permen KP) No 1 tahun 2015 yang
kapan. mengatur Penangkapan Lobster, Kepiting

S
dan Rajungan.
elain udang, keluarga Crustacea ekspor rajungan dan kepiting berfluktuasi Dirjen Perikanan Budidaya, Dr.
yang menjadi komoditas unggulan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Ir. Slamet Soebjakto, MSi., yang ikut
perikanan adalah kepiting ter­ Selain itu, ketersediaan stok di alam juga men­­dampingi Wapres dan Menteri,
utama jenis rajungan atau blue makin terancam akibat penangkapan mengatakan bahwa untuk mendorong
swimming crab (Portunus pelagicus). terus menerus. Karena itu, Kementerian produksi rajungan dari kegiatan budi­
Pada 2012, ekspor kepiting dan rajungan Kelautan dan Perikanan (KKP) terus ber­ daya, KKP telah berusaha membenihkan
mencapai 28.211 ton dengan nilai US$ upaya melakukan penebaran benih kepiting dan rajungan. Upaya ini telah
329,7 juta, meningkat menjadi 34.172 (restocking) ke alam. sukses dilakukan oleh Balai Perikanan
ton dengan nilai US$ 359,3 juta, pada Pada 11 Mei 2015 lalu, Wakil Presiden Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar.
tahun 2013. Data sementara tahun 2014, (Wapres) Jusuf Kalla didampingi Menteri Benih rajungan dan kepiting dari
volume ekspor rajungan dan kepiting Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, BPBAP Takalar, selain di gunakan untuk
sebanyak 28.090 ton dengan nilai US$ melakukan penebaran benih di Pantai budidaya, juga disediakan untuk me­
414,3 juta. Boddia, Takalar, Sulawesi Selatan, yang lakukan restocking. Setiap dua tahun
Tapi, karena selama ini tergantung merupakan salah satu habitat rajungan. sekali, BPBAP Takalar melakukan
dari hasil penangkapan di alam, volume Benih yang ditebar merupakan benih penebaran minimal 100.000 ekor
crablet rajungan di habitat aslinya.
”Melalui usaha pembenihan, restocking
benih dan pembatasan penangkapan
kepiting, rajungan dan juga lobster ini
maka usaha budidaya perikanan yang
ramah laingkungan, efektif, efisien
dan mendukung keberlanjutan akan
dapat dijalankan dengan baik,” ujar
Slamet. ”Dan, pada akhirnya akan men­
ciptakan keberlanjutan usaha-usaha
per­ikanan termasuk rajungan dengan
memperhatikan aspek ekologi, sosial
dan ekonomi di masa yang akan datang,
sehingga kita dapat mewujudkan visi
keberlanjutan sumberdaya untuk pe­
ning­katan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.”nred

Kembangkan Vannamei di Mamuju Utara


hasilkan dua ton udang, dan dalam kata Jokowi. Ia berharap, dalam tiga -
Presiden Jokowi mencanangkan kampung vanamei setahun bisa panen tiga kali. ”Ini besar enam bulan ke depan, Desa Pajalele sudah
di Tikke Raya, Mamuju Utara. Petambak udang sekali. Satu ton berharga sekitar Rp makin sukses menghasilkan udang atau
60 juta. Kalau tiga kali panen berarti ikan bandeng sehingga meningkatkan
vannamei bisa meraup Rp 360 juta per hektar per setahun dapat Rp 360 juta. Sebuah pertumbuhan ekonomi Mamuju Utara.
hasil yang besar,” kata Jokowi. Presiden Direktur Jenderal Perikanan Budi­
tahun.

P
Jokowi lalu berpesan agar pemerintah daya, Slamet Soebjakto, yang mewakili
ara pembudidaya udang di tam­bak udang vannamei bisa mencapai provinsi, pemerintah kabupaten bisa Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi
kawasan tambak Desa Pajalele, Rp 360 juta per hektar per tahun, dari bekerja sama erat dengan pemerintah Pudjiastuti, mendampingi Presiden,
Kecamatan Tikke Raya, Kabu­ benih udang sebanyak 150.000 ekor per pusat dalam meningkatkan kekuatan dalam mengatakan bahwa secara nasi­
paten Mamuju Utara, Sulawesi hektar. Hasil yang sangat menggiurkan. ekonomi rakyat. onal, dalam kurun waktu lima tahun
Barat, menyambut riang kedatangan Namun, Jokowi berpesan agar para Untuk membantu meningkatkan terakhir, produksi udang nasional telah
Presiden Joko Widodo, pada Sabtu, 30 petambak memperhatikan lingkungan. pengem­­­bangan kawasan pertambakan mengalami peningkatan yang cukup
Mei 2015 lalu. Dalam kunjungannya “Karena usaha budidaya udang yang rakyat di Mamuju Utara, Joko Widodo signifikan yaitu 13,9 % per tahun. Dengan
itu, Presiden yang akrab disapa Jokowi memperhatikan lingkungan dan tidak kemudian menjanjikan untuk mem­ melihat potensi yang masih sangat besar
itu meresmikan Kampung Vannamei, serakah dalam pengelolaannya akan berikan bantuan berupa 5 unit excavator di seluruh Indonesia, produksi udang
sebuah kawasan yang dijadikan sentra mampu meningkatkan produktivitas untuk menggarap tambak di Desa tahun 2015 ditargetkan sebesar 785.900
budidaya udang di Desa Pajalele. lahan dan dapat diusahakan secara ber­ Pajalele yang belum selesai dibuat. ”Kalo ton atau meningkat sekitar 32 % dari
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi kelanjutan,” jelas Jokowi. Dalam kun­ lima masih kurang, akan saya tambah produksi udang 2014 yang sebesar
meminta agar para menteri, gubernur, jungannya itu, Jokowi kemudian melaku­ lima lagi, karena saya dengar ada sekitar 592.000 ton.
dan bupati mendukung pengembangkan kan tebar benih udang vannamei. ”Kita 13 hektar tambak yang berpotensi ”Target produksi udang tahun
Kampung Vannamei sebagai sentra harapakan ketika saya datang ke sini menghasilkan udang atau ikan bandeng, 2015 akan dicapai melalui optimalisasi
usaha pertambakan, baik tambak udang, lagi, semua rakyat sudah menikmati tapi belum digarap dengan baik. Jadi saya pemanfaatan sumber daya alam secara
bandeng, maupun ikan. Presiden Jokowi hasil tambaknya,” kata Jokowi. Jokowi yakin bantuan alat berat excavator dapat arif dan berkelanjutan,” kata Slamet.
menyampaikan bahwa pendapatan pe­ menghitung, satu hektar bisa meng­ membantu pengembangan kawasan ini,” ”Pembukaan lahan udang yang baru

Edisi No.14 Th 3 Mei - Juni 2015


Laporan Utama 4
Akuakultur
Indonesia

atau revitalisasi lahan udang, dilaku­ harus di perkokoh dengan memunculkan


kan dengan memperhatikan ling­kung­ teknologi-teknologi baru yang ramah
an sekitarnya, misalnya dengan mem­ lingkungan sehingga dapat mendukung
pertahankan atau bahkan menam­bah keberlanjutan usaha budidaya sekaligus
lingkungan mangrove di sekitar tambak menjaga lingkungan sekitarnya,” papar
udang. Budidaya udang jangan sampai Slamet Soebjakto.
mencemari lingkungan dan meng­geser Direktur Jenderal Perikanan Budi­
keberadaan mangrove yang sudah daya mengatakan bahwa budidaya
ada di sepanjang garis pantai,” papar udang di Kabupaten Mamuju Utara saat
Slamet ini menggunakan teknologi tradisional
Menurut Slamet, dalam menghadapi plus. “Budidaya udang tradisional plus
tantangan pasar bebas baik regional sudah cukup untuk meningkatkan pen­
maupun global, usaha budidaya harus dapatan para petambak,” katanya.
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi ”Ke depan, usaha budidaya udang di
dan kemandirian, memberikan nilai Kabu­paten Mamuju Utara ini juga akan
tambah dan juga ramah lingkungan. Hal diarahkan untuk memenuhi kaidah Good
itu sesuai dengan program kebijakan Aquaculture Practices (GAP), atau Cara
pem­bangunan perikanan budidaya Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), sehingga
yaitu Menuju Perikanan Budidaya diharapkan akan menghasilkan udang
yang Mandiri, Berdaya Saing dan Ber­ yang lebih berkualitas,” kata Slamet. Presiden Joko Widodo sedang diwawancarai wartawan saat meninjau kawasan tambak pajalele di
kelanjutan. ”Ke depan, persaingan per­ CBIB juga akan meningkatan efisiensi Mamuju Utara.
dagangan khususnya komoditas udang dan kemandirian petambak, dan mem­
akan semakin ketat dan berat. Industri berikan nilai tambah pada produk selaras dengan kebijakan pembangunan ikanan Budidaya yang Mandiri, Ber­daya
budidaya udang nasional senantiasa yang dihasilkan. Hal itu, kata Slamet perikanan budidaya yaitu Menuju Per­ Saing dan Berkelanjutan.nred

Menghela Produksi Mewaspadai Penyakit


Peningkatan produksi udang nasional terus Slamet mengungkapkan bahwa masih Penggunaan Benih dan Induk
didorong untuk mencapai target produksi yang banyak budidaya udang yang dilakukan
oleh masyarakat pembudidaya dengan
Selain itu, masyarakat pembudidaya
udang juga diingatkan agar hati-hati
telah ditetapkan. Peningkatan produksi ini terus menggunakan teknologi tradisional menggunakan benih dan induk udang.
plus. “Ke depan, usaha budidaya udang ”Pencegahan penyakit udang dapat di­
dipacu melalui optimalisasi sumber daya alam dengan teknologi tradisional plusi juga lakukan dengan melarang penggunaan
secara arif dan berkelanjutan. akan diarahkan untuk memenuhi kaidah
Good Aquaculture Practices (GAP),
induk yang berasal dari tambak pem­
besaran. Sebab penggunaan induk udang

S
sehingga akan menghasilkan udang yang yang berasal dari tambak pembesaran,
lamet menyampaikan bahwa atau revitalisasi lahan yang sudah ada,” berkualitas,” kata Slamet. Dan hal ini sangat rentan terhadap munculnya penya­­
produksi udang akan terus kata Slamet. ”Kita kembangkan budidaya selaras dengan kebijakan pembangunan kit baik itu EMS maupun WFD,” kata.
dipacu melalui optimalisasi sum­ udang tanpa merusak lingkungan, seperti perikanan budidaya yaitu Menuju Per­ Slamet pun telah menugaskan
ber daya alam secara arif dan membuka hutan mangrove. Kita justru ikanan Budidaya yang Mandiri, Berdaya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perikanan
berkelanjutan. “Sesuai dengan arahan dorong petambak untuk menanam Saing dan Berkelanjutan. Budidaya khususnya Budidaya Air
Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu mang­rove sebagai penjaga kelestarian Payau, untuk mengawasi dan mencegah
Susi Pudjiastuti, saat ini kita fokus pada lingkungan di sekitar tambak,” papar Bebas EMS terjadinya seleksi induk dari tambak
pemanfaatkan lahan-lahan tambak idle Slamet. Slamet juga menyampaikan kabar tersebut. Itu merupakan salah cara
gem­bira bahwa Indonesia bebas dari untuk mencegah munculnya penyakit
penyakit udang Early Mortality Syn­ WFD tersebut. Saat ini, untuk mencegah
drome (EMS). Slamet mengatakan bah­ penyakit ini yang perlu dilakukan
wa pihaknya sudah melakukan tes di adalah melakukan persiapan lahan
beberapa daerah di Medan yang dilapor­ sesuai anjuran, antara lain melakukan
kan mengalami banyak kematian udang, pengeringan lahan secara sempurna,
tapi ternyata tidak ada indikasi udang kemudian menggunakan benih udang
terkena EMS, melainkan hanya White dari unit pembenihan bersertifikat.
Spot Syndrome Virus (WSSV). Slamet mewanti-wanti agar meng­
Dalam upaya mewaspadai penye_ hindari penggunaan benih udang yang
baran EMS yang sedang mewabah di berasal dari unit pembenihan yang belum
beberapa negara, Slamet menjelaskan menerapkan Cara Pem­benihan Ikan
bahwa Direktorat Kesehatan Ikan yang Baik (CPIB). Di tempat pembenihan
dan Lingkungan Direktorat Jenderal yang tak terpantau dikhawatirkan
Perikanan Budidaya (DJPB) telah bekerja­ adanya penggunaan induk udang tanpa
sama dengan Shrimp Club Indonesia melakukan selective breeding secara
(SCI), dan dengan Dinas terkait di tepat, sehingga benih yang dihasilkan
Provinsi dan kabupaten/kota. Upaya kurang bermutu dan mudah terserang
lainnya adalah penguatan kemampuan penyakit.
deteksi dini laboratorium kesehatan ikan KKP mendorong penerapan CPIB
dan lingkungan lingkup DJPB melalui dan Cara Budidaya Ikan yang Baik
peningkatan kapasitas laboratorium (CBIB) di semua unit usaha budidaya
seperti kompetensi sumberdaya manu­­­ perikanan. Sebab, penerapan CPIB di
sia, pemutahiran peralatan uji, serta unit pembenihan dan CBIB di unit pem­
pembuatan standar metode uji dalam besaran secara tepat dan sesuai anjuran
mendeteksi sumber penyebab mun­ akan menghasilkan hasil yang berkualitas
culnya penyakit. dan usahanya pun dapat terus berjalan
dan berproduksi.nred

Edisi No.15 Th 3 Mei - Juni 2015


Majalah Dinding 5 Akuakultur
Indonesia

Edisi No.14 Th 3 Mei - Juni 2015


Teknologi 6
Akuakultur
Indonesia

Energi Alternatif Penggerak Kincir


BPBAP Takalar berhasil membuat alat-alat per­ikan­
an budidaya ber­bahan bakar gas yang mudah diapli­
kasi­kan. Bahan bakar gas lebih unggul daripada
minyak.

H
arga Bahan Bakar Minyak telah dibuat BPBAP Takalar adalah
(BBM) yang terus naik mem­ kincir berangkai, mesin pompa air dan
beratkan pembudidaya pendorong air yang sudah disesuaikan
ikan, ter­utama skala usaha dengan bahan bakar LPG. Ketiga alat
mene­­ngah ke bawah. Sebab, hampir perikanan tenaga LPG tersebut sudah
semua alat produksi pada kegiatan dibuat secara sederhana sehingga mudah
budidaya membutuhkan BBM. Alat-alat dalam mengaplikasikannya dan efektif
itu adalah pompa air, pendorong air, serta efisien sehingga diharapkan dapat
kincir berangkai dan genset. Karena itu, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Mesin Pompa Mesin Pendorong
dibutuhkan sumber tenaga alterternatif pembudidaya.
yang lebih menguntungkan. Kincir berangkai pada umumnya Sedangkan mesin pendorong air ini dalam penggunaan LPG, aman digunakan
Listrik merupakan sumber energi diguna­­kan pada pembudidaya udang digunakan untuk mendorong air dari dan mudah dalam aplikasinya.
alter­natif yang dapat menggantikan BBM semi intensif skala menengah sebagai dan ke dalam tambak untuk pengisian (sumber BPBAP Takalar)
namun banyak hambatan dalam aplikasi di pasokan oksigen ke dalam tambak air atau untuk pemanenan, sehingga
lapangan, dan biayanya lebih mahal. Energi udang. Pembuatan kincir berangkai akan mempersingkat waktu pengisian
alternatif yang lebih menguntungkan ini menggunakan bahan-bahan yang atau pemanenan. Mesin ini dirancang
dan mudah diapli­kasi­kan adalah Liquid murah dan awet. Sedangkan mesin dari mesin perahu nelayan yang dirakit
Petroleum Gas (LPG). Kelebihan utama pompa air digunakan untuk menghisap menggunakan pipa sehingga dapat
penggunaan LPG ada­lah lebih hemat air dari dan ke dalam tambak. Mesin diguna­kan sebagai mesin pendorong air
secara ekonomis, aman, ramah lingkungan ini sudah sangat umum digunakan oleh yang efektif dan efisien.
dan mudah didapatkan. pembudidaya sebab praktis dan mudah Ketiga mesin ini digerakkan dengan
BPBAP Takalar, Sulawesi Selatan, penggunaannya. Mesin pompa air LPG bahan bakar LPG. LPG lebih meng­
telah membuat alat-alat perikanan BPBAP Takalar adalah mesin pompa air untungkan antara lain karena lebih hemat,
budidaya dengan tenaga LPG yang air yang dihubungkan dengan converter lebih bersih, lebih mudah diper­oleh, dan
mudah diaplikasikan pada masyarakat agar dapat bekerja dengan menggunakan lebih praktis. Agar dapat menggunakan
pembudidaya. Produk tenaga LPG yang tenaga LPG. LPG sebagai bahan bakar untuk mesin
perikanan budidaya dibutuhkan suatu
perangkat konversi LPG yang disebut
dengan konverter kit. BPBAP Takalar
telah merancang konverter yang hemat

Perbandingn LPG Listrik – Solar


URAIAN LPG - LISTRIK LPG - SOLAR
Penghematan % %
Biaya Tetap 62,99 59,65
Biaya Operasional 10,34 18,67
Konsumsi Tenaga
67% 83%
Penggerak Kincir
Peningkatan
34% 52%
Keuntungan
LPG LISTRIK SOLAR
Biaya Perkg Udang
Rp 1.169 Rp 3.596 Rp 7.000
(BBM/BBG/Listrik)
Perbandingan
Analisa Manfaat
a. Keuntungan Rp 218.110.000 Rp 162.794.000 Rp 143.760.000
b.BEP (Break Even
4.034,36 5.040,11 5.386,18
Point) Produksi
c.BEP (Break Even
Rp 27.736 Rp 34.651 Rp 37.030
Point) Harga
d.B/C Ratio (Benefit
1,98 1,59 1,49
Cost Ratio)
e.Payback Periode 1,36 2,95 3,35
f. Arus Uang Tunai
Rp 236.850.000 Rp 213.434.000 Rp 190.200.000
(Cash flow)
g.Efisiensi
100 58,73 48,53
Penggunaan Modal

Edisi No.15 Th 3 Mei - Juni 2015


Produksi 7 Akuakultur
Indonesia

Menebar Kerapu di Pulau Panggang


an Menteri Kelautan dan Perikanan,
Susi Pudjiastuti, maka pembangunan
per­ikanan budidaya didorong selaras
dengan tiga pilar pembangunan yang
merupakan turunan dari Nawa Cita atau
Visi Misi Presiden RI. Tiga pilar itu adalah
Prosperity (Kesejahteraan), Sustain­abi­
lity (Keberlanjutan) dan Sovereignity
(Kedaulat­an).
“Budidaya rumput laut dapat dijadi­
kan primadona, sebab merupakan usaha
budidaya yang tidak menimbulkan pen­
cemaran, tidak perlu pakan dan obat,
serta menggunakan teknologi yang
seder­hana. Sehingga biaya produksinya
murah” jelas Slamet.
Pengembangan usaha marikultur
yang lain juga perlu dilakukan seperti
komoditas kakap, kerapu dan bawal
bintang. ”Demfarm di Kepulauan Seribu
ini untuk mendukung budidaya kerapu,”
kata Slamet. ”Lokasi demfarm lainnya
adalah di Lampung dan Banten. Khusus di
Kepulauan Seribu ini, nilai bantuan yang
dikucurkan sebesar Rp 1,3 milyar yang
diserahkan kepada Unit Pengembangan
Budidaya Laut dan Sea Farming,” papar
Dirjen sedang tebar kerapu Slamet. Ia menambahkan bahwa BBPBL
sanakan oleh Balai Besar Perikanan Lampung diminta terus mencari teknologi
Dirjen Perikanan Budidaya menebar benih kerapu Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. yang mampu meningkatkan efektifitas
Hari itu Slamet memimpin penebaran usaha marikultur yang meliputi pakan,
di kolam demfarm di Kepulauan Seribu. Akan benih kerapu macan sebanyak 8.000 ekor wadah dan induk atau benih unggul.
dikembangkan di pulau terpencil dan perbatasan. dan bawal bintang 24.000 ekor, untuk Untuk mengembangkan marikultur
dua lokasi demfarm di Pulau Panggang. selain rumput laut, memang dibutuhkan

B
”Jika demfarm ini berhasil, maka akan peningkatan dan dukungan sarana
udidaya laut atau dikenal terus meningkatkan pro­duksi perikanan dikembangkan di Pulau-pulau lain yang dan prasarana yang memadai. “Sarana
dengan Marikultur terus di­ budidaya dari mari­kultur. terpencil atau di wilayah perbatasan, dan prasarana ini harus yang ramah
dorong untuk mendukung Demikian disampaikan Direktur sekaligus untuk melindungi kedaulatan ling­kungan, mudah dan murah untuk
Pem­bangunan Indo­­­­­nesia men­ Jen­­­deral Perikanan Budidaya, Dr. Ir. bangsa kita,” kata Slamet. didapatkan,” ujar Slamet. ”Untuk itu,
jadi Poros Maritim Dunia. Pengem­ Slamet Soebjakto, MSi., pada saat me­ Slamet mengungkapkan, produksi Direktorat Jenderal Perikanan Budi­
bang­an mari­kultur sejalan dengan visi laku­kan penebaran benih kerapu di per­­ikanan budidaya dari marikultur daya (DJPB) akan terus berupaya mem­­
misi Kabinet Kerja yaitu mendorong kolam Demonstration Farm (Demfarm) pada 2010 – 2014 (data sementara) naik bantu para pembudidaya dalam mem­
laut menjadi sumber ekonomi bangsa. marikultur di Pulau Panggang, Kabupaten 27,6 % per tahun, yang didominasi oleh perolehnya dan sekaligus me­nyedia­kan
Dengan potensi lahan marikultur yang Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, 24 Mei rumput laut, kakap dan kerapu. Slamet teknologinya,” pungkas Slamet.
mencapai 4,58 juta ha, Indonesia dapat lalu. Demfarm budidaya kerapu ini dilak­ mengatakan bahwa sesuai dengan arah­ nred

Rapat Gugus Kerja RSNI


Perikanan budidaya harus berupaya meningkatkan Ikan Yang Baik (CBIB) Udang oleh Supito, barang yang diperdagangkan masuk
S.Pi, M.Si (BBPBAP Jepara). atau ke luar Indonesia. Masalah ini perlu
mutu hasil produk. Agar berdaya saing di pasar Keempat, Cara Budidaya Ikan Yang diantisipasi dengan menyusun regulasi
global. Baik (CBIB) Rumput Laut oleh Rusman SNI Wajib secara selektif dan prioritas,

P
H, S.Pi, M.Si (BPBL Lombok). Kelima, mempercepat proses perumusan ran­
ada 7-9 Mei 2015 di Cipayung, Dalam pengarahannya, Kasubdit Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) cangan standar dan mengkaji ulang
Bogor, Jawa Barat dilaksanakan Budi­­daya Air Tawar menyampaikan Ikan Hias oleh Natalia Simanjuntak, S.Pi SNI yang sudah berumur lebih dari 5
Rapat Gugus Kerja Rancangan bahwa program peningkatan produksi (Direktorat Produksi, DJPB). Dan keenam tahun agar dapat dirumuskan kembali
Standar Nasional Indonesia perikanan budidaya harus diikuti dengan Cara Pembuatan Pakan Ikan Yang Baik untuk direvisi mengikuti perkembangan
(RSNI1) bidang produksi perikanan budi­ upaya peningkatan mutu hasil produk (CBIB) oleh Dr. Nur Bambang, (IPB). teknologi yang berkembang di masya­
daya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk budidaya dan efisiensi biaya produksi. Hasil Rapat Gugus Kerja Perumusan rakat khususnya pembudidaya ikan.
membahas konsep (drafting) RSNI bidang ”Dengan demikian, produk ikan yang RSNI1 bidang produksi perikanan budi­ Melalui acara Rapat Gugus Kerja
produksi perikanan budidaya menjadi dipanen diharapkan akan berdaya saing daya adalah: semua materi RSNI1 dapat RSNI1 ini diharapkan para peserta
RSNI1 untuk selanjutnya menjadi bahan baik di pasar domestik maupun ekspor,” dilanjutkan pembahasannya pada Rapat dapat menyosialisasikan SNI yang
Rapat Teknis RSNI2. katanya. Teknis RSNI2. Sampai dengan saat ini telah diterbitkan oleh BSN kepada para
Peserta kegiatan terdiri dari UPT Dalam rapat itu dibahas beberapa sudah ada 43 SNI produksi perikanan pembudidaya dan menerapkannya
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya judul materi. Pertama, Cara Budidaya budidaya dan 18 SNI pakan yang sudah dalam setiap kegiatan pembudidayaan
(DJPB), Panitia Teknis Perikanan Budi­ Ikan Yang Baik (CBIB) Ikan Nila oleh ditetapkan oleh Badan Standardisasi ikan di lapangan. Bahkan lebih dari
daya, Pakar, pembudidaya ikan, serta Wawan Ashury, S.Pi (BLUPPB Karawang). Nasional (BSN). Namun, SNI perikanan itu, SNI dapat diketahui dan diikuti
staf Direktorat Produksi DJPB. Acara Kedua, Cara Budidaya Ikan Yang Baik budidaya tersebut masih bersifat sukarela penerapannya oleh masyarakat di selu­
dibuka oleh Kasubdit Budidaya Air Tawar, (CBIB) Ikan Kakap oleh Bambang Budiarjo (voluntary). Jadi, belum bisa dijadikan ruh wilayah Indonesia.
Direktorat Produksi DJPB. (BBPBL Lampung). Ketiga, Cara Budidaya aturan yang mengikat dalam lalu lintas nmro

Edisi No.14 Th 3 Mei - Juni 2015


Produksi 8
Akuakultur
Indonesia

Pakan Buatan dari Telur Infertil


Pokdakan Tambak Makmur di Rembang berhasil protein tinggi, telur gagal tetas ini juga
merupakan bahan yang ekonomis dalam
untuk membuat pakan berbentuk
pelet ditambahkan air 250 ml per 1 kg
membuat pakan ikan dari telur ayam gagal tetas. memproduksi pakan ikan mandiri.
Kebetulan di daerah Rembang banyak
campuran. Kemudian diaduk hingga rata
dan selanjutnya bahan adonan dicetak
Ujicoba pada bandeng menunjukkan hasil bagus. terdapat perusahaan penetasan telur menjadi pelet dengan mesin cetak pelet

G
ayam yang menghasilkan banyak telur (mesin giling daging).
nya pengetahuan tentang formula pakan gagal tetas. Hasilnya sangat memuaskan. Dari
erakan Pakan Ikan Mandiri
ikan, dan lain-lain. Ketua Pokdakan Tambak Makmur, Tris, hasil percobaan di lapangan menunjukkan
(Gerpari) mendapat respons
Terobosan dalam membuat pakan mengatakan bahwa untuk menghasilkan bahwa ikan bandeng yang diberi pakan
positif dari pelaku usaha
ikan mandiri dilakukan oleh Kelompok 500 kg pakan per hari, diperlukan telur buatan dari telur infertil ini tumbuh cepat
budidaya. Hal ini dikarenakan
Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tambak infertil sebanyak 200 kg. Lalu, dicampur mencapai ukuran 5-6 ekor/kg selama
harga pakan ikan makin tinggi, tapi
Makmur yang berlokasi di Desa Tritunggal, dengan tepung daging anak ayam 200 kg, pemeliharaan 4 bulan. Sedangkan ikan
tak diikuti kenaikan harga jual ikan.
Kecamatan Rembang, Kabupaten Rem­ telur retak 50 kg, silase artemia dewasa bandeng yang tanpa diberi pakan ini
Akibatnya, tingkat keuntungan pem­
bang, Jawa Tengah. Kelompok binaan sebanyak 5 liter, dedak halus 50 kg dan hanya mampu mencapai ukuran 12
budidaya rendah bahkan merugi. Upaya
BBPBAP Jepara yang merupakan salah tapioka 5 kg. Semua bahan dicampur dan ekor/kg dengan lama pemeliharaan yang
pembuatan pakan ikan mandiri berbasis
satu UPT Ditjen Perikanan Budidaya, diaduk secara merata. lebih lama, 12 bulan. Hasil pada ikan lele
bahan baku lokal yang lebih murah
itu mencoba memanfaatkan telur ayam Menurut Tris, untuk menghasilkan pun sama memuaskannya, sedangkan
terus dilakukan masyarakat. Namun
infertil (gagal tetas) sebagai bahan pakan pasta, campuran ini ditambah pada udang baru dilakukan uji coba, dan
masih terhambat berbagai faktor yaitu
baku pakan ikan. Selain berkadar air 350 ml untuk tiap 1 kg. Sedangkan belum diketahui hasilnya.
penyediaan sarana (mesin pelet), rendah­
Terobosan yang dilakukan Pokdakan
Tambak Makmur membuktikan bah­
wa pakan ikan murah dapat dibuat
menggunakan bahan baku telur gagal
tetas, dengan hasil yang sangat bagus.
Pakan ikan murah ini terbukti mampu
menghemat biaya penggunaan pakan
sebesar Rp 3.000 per kg dibandingkan
jika menggunakan pakan pabrikan.
Pakan memang merupakan ongkos
produksi terbesar dalam usaha budidaya
ikan. Karena itu, para pembudidaya ikan
dituntut melakukan terobosan untuk
menekan biaya itu.nmro

Opini
Memperkuat Wilayah Perbatasan Nkri
Melalui “Prosperity Approach”
an yang membutuhkan sentuhan konsep sedangkan disisi lain secara geopolitik program ini akan memberikan dampak
pembangunan yang ideal melalui pen­ sektor ini juga berpotensi menjadi positif bagi pergerakan eko­nomi, lokal,
dekatan “ocean base development”. senjata ampuh dalam memperkuat NKRI regional dan nasional, dan bukan hanya
Pasca reformasi kemudian melahirkan khususnya pada wilayah-willayah yang itu program ini akan mampu memperkuat
sebuah konsep pembangunan yang menjadi kawasan perbatasan RI. Indonesia secara geopolitik. Namun
mem­­berikan kewenangan cukup beesar Sudah saatnya pemerintah menge­ yang perlu menjadi catatan, bahwa
kepada daerah dalam pengelolaan depankan pendekatan kesejahteraan pergerakan ekonomi atau pertumbuhan
sumberdaya alam, dengan dilahirkannya (prosperity approach) dan tidak terjebak kawasan perbatasan akan terwujud jika
Undang-Undang tentang Pemerintahan dengan hanya memperkuat wilayah pada suatu kawasan mampu dibangun
Daerah (terbaru UU no 23 tahun 2014). per­batasan melalui“security approach” secara terintegrasi, dimana rantai sistem
Kini, ditangan bendera Pemerintahan (pendekatan keamanan). Melalui pen­ produksi berjalan secara efektif.
yang baru, upaya tersebut kembali dekatan kesejahteraan, benih-benih Kawasan perbatasan harus diposisi­
diperkuat dengan melahirkan visi yaitu disintegrasi yang muncul sebagai aki­ kan bukan hanya sebagai objek basis
menjadikan Indonesia sebagai poros bat kecemburuan social akan dapat sumberdaya saja, tapi harus pula

P
Cocon, S.Pi maritim dunia. dihindari. Dalam hal ini, pengembangan dibangun unsur penunjang dengan
endekatan pembangunan nasi­ Dalam mewujudkan poros maritim, usaha berbasis sumberdaya kelautan men­­dorong terbentuknya kawasan
onal yang bersifat sentralisitik maka pendekatan “ocean base develop­ dan perikanan mempunyai potensi besar yang berbasis produksi. Pengembangan
pada kenya­taan­nya telah menyu­ ment” harus menjadi dasar, sehingga sebagai alternatif prosperity approach kawasan perbatasan juga tidak bisa
guhkan potret ketim­pangan arah pembangunan ekonomi lebih ter­ yang efektif dalam memperkuat wilayah- dilakukan secara parsial, namun opti­
per­tumbuhan ekonomi. Daerah yang fokus pada daerah-daerah yang berbasis wilayah perbatasan NKRI. mali­sasi pemanfaatan sumberdaya
merupakan basis sumber­daya ternyata kepulauan/perbatasan melalui optimali­ Pemerintah melalui Kementerian harus dilakukan secara holistik, ter­
hanyalah dijadikan objek, dimana nilai sasi pemanfaatan sumberdaya kelautan Kelaut­­an dan Perikanan mulai tahun i­ntegrasi dan berkelanjutan dengan
ekonomi yang dimiliki sebagian besar dan perikanan dengan bertumpu pada 2015 ini mulai berencana untuk fokus melibatkan lintas sektoral dan elemen
digunakan hanya untuk mendorong nilai-nilai pemerataan yang berkeadilan. dalam memperkuat ekonomi wilayah- stakeholders. Perencanaan program
pembangunan yang nota bene berbasis Dalam kontek ekonomi sumberdaya, wilayah perbatasan NKRI yaitu melalui harus secara matang dilakukan terutama
di Pulau Jawa. Tak dapat dipungkiri seiring kebijakan pengembangan poros pengembangan potensi sumberdaya dalam melakukan pemetaan potensi
ini kemudian menjadi bumerang maritim, maka sektor kelautan dan kelautan dan perikanan termasuk sub sumberdaya yang berbasis unggulan
yang justru bukan hanya mengancam perikanan mempunyai nilai strategis sektor perikanan budidaya yang saat daerah, pemetaan terkait potensi
stabilitas ekonomi juga secara langsung pen­ting sebagai salah satu sumber ini menjadi andalan. Berbagai program penunjang lainya serta pemetaan terkait
berpengaruh terhadap keutuhan NKRI. ekonomi maritim, bukan hanya itu sektor kebijakan yang akan didorong dan di­arah­ skenario dan langkah antisipatif atas
Terlebih sejak beberapa dekade yang ini juga mempunyai nilai strategis secara kan tahun ini adalah masing-masing di potensi, peluang dan tantangan dalam
lalu pola pendekatan pembangunan geopolitik. Jika didorong secara optimal, Kabupaten Kepulauan Natuna, Kabupaten pengembangan wilayah perbatasan,
masih terfokus pada “land base sektor kelautan dan perikanan secara Saumlaki, Kabupaten Sangihe, Kabupaten sehingga program benar-benar mampu
development” padahal kenyataan­nya ekonomi berpotensi dalam mendorong Simeuleu, Kabupaten Talaud, dan Kabu­ berkesinambungan dan mencapai tujuan
Indonesia merupakan negara kepulau­ pergerakan ekonomi lokal dan daerah, paten Merauke. Kita tentu berharap seperti yang kita harapkan.nCocon, S.Pi

Edisi No.15 Th 3 Mei - Juni 2015


Perbenihan 9 Akuakultur
Indonesia

Maju Bersama Pantai Palie


Kabupaten Barru dikenal sebagai daerah penghasil
udang. Kelompok Usaha Bersama Pantai Palie di
Baru sukses meraih banyak prestasi.

U
dang merupakan salah satu kemiskinan. “Kami berada di peringkat
komoditas utama perikanan ketiga terendah jumlah penduduk
budidaya. Indonesia yang miskin­nya, secara nasional, berkat
ter­­bebas dari penyakit Early tambak udang,” kata Bupati Barru, Andi
Mortality Syndrome (EMS) pada 2013 Idris Syukur.
menguatkan posisinya sebagai peng­ Sebelumnya, kegiatan usaha pem­
ekspor utama udang. benihan udang di Barru dilakukan secara
Salah satu daerah penghasil udang perseorangan. Karena itu, keuntungan
adalah Kabupaten Barru, di pesisir para pembudidaya masih rendah, posisi
barat Sulawesi Selatan. Barru berhasil tawar rendah, dan pendampingan oleh
memecahkan rekor dunia untuk usaha pemerintah perlu biaya lebih besar
budidaya tambak udang vaname dengan serta memakan waktu lebih lama jika
produksi 180 ton per hektar per musim dibandingkan dengan pendampingan
pada tahun 2012, mengungguli Meksiko terhadap kelompok. Untunglah, pada Kinerja kelompok Hatchery Skala Rumah HSRT pada lomba kinerja kelompok dan
yang mampu memproduksi udang 80 tahun 2012 Pemkab Barru membentuk Tangga (HSRT) tingkat Kabupaten tahun kelembagaan perikanan budidaya tingkat
ton per hektar. Pemerintah Kabupaten Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pantai 2013. Selain itu, 4 orang anggota KUB provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013.
(Pemkab) Barru memang mendukung Palie yang beralamat di Dusun Palie Desa Pantai Palie telah mendapat sertifikat Puncak prestasi KUB Pantai Palie pada
penuh usaha budidaya udang masya­ Madello, Kecamatan Balusu. kelulusan dari Kementerian Kelautan dan tahun 2014 adalah keberhasilannya
rakatnya. Sejumlah terobosan dilakukan, KUB Pantai Palie kini selain sukses Perikanan, melalui Direktorat Jenderal meraih gelar juara pertama pada lomba
mulai dari penyediaan induk unggul, dalam pengelolaan proses produksi, Perikanan Budidaya sebagai manajer Penilaian Kinerja kelompok kategori
pakan bermutu, hingga pengembangan juga mampu mengelola keuangan pengendali mutu CPIB (Cara Pembenihan HSRT Tingkat Nasional tahun 2014
teknis budidaya yang terus dilakukan kas kelompok. Saat ini keuangan kas Ikan yang Baik). dan menerima penghargaan langsung
melalui riset dasar dan terapan. kelompok mencapai Rp 33.784.000 dari Sebanyak 8 unit pembenihan Anggota dari Menteri Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, sertifikasi juga digalakkan modal awal sekitar Rp11.600.000. KUB KUB juga telah mendapat sertifikat CPIB Kelompok usaha bersama ini diharapkan
untuk mendorong kepastian dan ke­ pembenihan udang Pantai Palie bahkan dengan jenis produk udang windu. KUB dapat mempertahankan prestasinya,
stabilan produksi. Melalui budidaya telah sukses meraih berbagai prestasi, Pantai Palie telah pula berhasil menjadi dan terus memberikan manfaatnya bagi
udang, Barru berhasil menekan angka antara lain: Juara I Lomba Penilaian pemenang pertama lomba kelompok pembudidaya secara kontinyu.(ah).

Merumuskan Standar Produk Benih


Telah digelar Kegiatan Gugus Kerja Penyusunan Bogor. Pesertanya antara lain: Direktur Linneaus) Strain Majalaya Kelas Benih
Perbenihan, Direktorat Kesehatan Ikan Sebar.
Konsep RSNI-1 Perbenihan Ikan Air Tawar di dan Lingkungan, Direktorat Produksi, - RSNI Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus
Cipayung. Ada 10 rumusan standar yang dibahas. BBPBAT Sukabumi, BBAT Jambi, BBAT carpio Linneaus)

D
Mandiangin, BPBAT TateLu, BLUPPB - RSNI Induk Ikan Patin Siam (Pangasius
i dunia perdagangan, stan­ Proses perumusan standar untuk Karawang, BRPAT Sempur, BPBAT hypopthalmus) Kelas Induk pokok
dar suatu produk akan mem­ produk benih ikan dilakukan secara Cijengkol, BPBIM Wanayasa, BPBAT - RSNI Produksi Induk Ikan Patin Siam
permudah transaksi antara ber­tahap, dimulai dari drafting, rapat Punten, Kasubdit lingkup Direktorat (Pangasius hypopthalmus) Kelas Induk
kon­sumen dan produ­sen. teknis, konsensus dan dilanjutkan Perbenihan, Pembudidaya ikan, serta Pokok.
Begitu juga dalam bisnis perikanan, dengan jajak pendapat. Pada 31 maret - kon­septor materi standar. Tujuan - RSNI Benih Ikan Patin Siam (Pangasius
kualitas suatu produk benih, misalnya, 2 April 2015 telah digelar Kegiatan Gugus kegiatan ini adalah untuk menghasil­ hypopthalmus) Kelas Benih Sebar.
akan terjaga bila produsen benih meng­ Kerja Penyusunan/Drafting Rancangan kan dokumen RSNI-2 dan selanjutnya - RSNI Produksi Benih Ikan Patin Siam
gunakan SNI (Standar Nasional Indonesia) Standar NasionaI Indonesia (RSNI)-1 RSNI-3 yang nantinya akan menjadi SNI (Pangasius hypopthalmus) Kelas benih
untuk produknya. Perbenihan Ikan Air Tawar di Cipayung, yang dapat digunakan oleh pihak yang Sebar.
berkepentingan dan memperlancar arus - RSNI Benih Ikan Papuyu (Anabas
perdagangan testudineus Bloch, 1792) Kelas Benih
Kegiatan Gugus Kerja Penyusunan Sebar.
Konsep/Drafting RSNI-1 Perbenihan - RSNI RSNI Produksi Benih Ikan Papuyu
Ikan Air Tawar merupakan tahapan (Anabas testudineus Bloch, 1792) Kelas
awal dalam proses perumusan standar Benih Sebar.
di bidang perbenihan. Tahap ini akan Dalam pelaksanaan pembahasan,
dilanjutkan dengan tahap konsensus, penyusunan dan perumusan Gugus
jajak pendapat dan e-balloting yang Kerja/Drafting RSNI-1 perbenihan dari
kemu­dian ditetapkan menjadi SNI 10 judul standar itu selama pembahas­
Perbenihan. an berkembang diskusi yang memberi
Gugus Kerja penyusunan/Drafting masuk­an dan saran-saran serta prinsip-
RSNI-1 perbenihan ikan air tawar, mem­ prinsip dasar yang harus diterapkan
bahas 10 judul materi standar. Kesepuluh dalam prosesnya. Kegiatan diakhiri
materi itu adalah: dengan kesepakatan bahwa penyu­
- RSNI Induk Ikan mas (Cyprinus carpio sunan/Drafting RSNI-1 dapat disetujui
Linneaus) Strain Majalaya kelas Induk menjadi RSNI-2 yang selanjutnya akan
Pokok dilakukan pembahasan dan perumusan
- RSNI Produksi Induk Ikan mas (Cyprinus berikutnya pada rapat teknis yang akan
carpio Linneaus) Strain Majalaya kelas. datang untuk diusulkan menjadi RSNI-3
- RSNI Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio perbenihan.(ah)
Benih kerapu

Edisi No.14 Th 3 Mei - Juni 2015


Perbenihan 10
Akuakultur
Indonesia

Benih untuk Stok Alam


Forum Perbenihan
Perikanan Budidaya
digelar di Bandung.
Kebutuhan benih ikan
tidak hanya untuk
keperluan budidaya tapi
juga untuk restocking di
alam.

K
ementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) melalui
Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya (DJPB) terus ber­
upaya meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi benih ikan/
udang dalam rangka memenuhi tar­
get produksi perikanan budidaya.
Target produksi perikanan budidaya
pada 2015 mencapai 17,9 juta ton,
diperkirakan membutuhkan 90 milyar Benih Nila
ekor benih yang berasal dari 15,8 juta
induk. dan ikan batak yang hidup dan windu,” ujar Slamet. Sovereignty (Kedaulatan), Prosperity
Direktur Jenderal Perikanan berkembang biak di perairan umum. Sedangkan untuk memenuhi (Kesejahteraan) dan Sustainability
Budi­­daya, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, Tetapi kini populasinya menurun. kebu­tuhan budidaya, perlu upaya (Keberlanjutan). Jadi usaha budidaya
MSi., mengatakan bahwa kebutuh­ Karena itu perlu restocking atau dalam memproduksi benih yang perikanan harus mampu mandiri,”
an benih ikan/udang saat ini tidak di tebar kembali ke alam untuk efisien dalam penggunaan pakan. kata Slamet.
hanya untuk budidaya, namun memperkaya dan sumber daya ”Jadi selain perlu induk yang Slamet menambahkan bahwa
juga untuk menambah stok alam. perikanan di perairan umum, seperti menghasilkan benih unggul tahan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup
”Sesuai arahan dengan Menteri sungai, danau atau waduk,” papar penyakit dan tumbuh cepat, juga DJPB terus didoronng untuk menjadi
Kelaut­an dan Perikanan, Ibu Susi Slamet. DJPB telah menyusun kebi­ perlu menghasilkan benih yang pelopor dari semua kebijakan dalam
Pudjiastuti, Perikanan Budidaya harus jakan berkaitan dengan pene­baran efisien dalam penggunaan pakan, bidang produksi benih ini. “UPT
mendukung keberlanjutan sumber­ kembali benih ikan/udang di alam. karena ini dapat diturunkan secara harus memproduksi benih untuk
daya alam perikanan yang saat ini “Saat ini kita targetkan 10 % dari genetik,” kata Slamet. restocking dan konsumsi, selain itu
telah mengalami penurunan,” kata total produksi benih ikan nasional Usaha ini sejalan dengan kebijakan harus membina UPT Daerah (UPTD)
Slamet dalam acara Forum Per­ akan kita tebar kembali di alam. Menteri Kelautan dan Perikanan di wilayah binaannya. Dan bagi
benihan Perikanan Budidaya yang Selain benih ikan-ikan lokal, benih melalui kebijakan Gearakan Pakan UPTD yang kurang berprestasi, akan
diselenggarakan di Bandung, 18 Mei komoditas lain yang sudah kita kuasai Ikan Mandiri (Gerpari) yang men­ kita sesuaikan anggarannya dan kita
silam. teknologi pembenihannya akan kita dorong penurunan biaya pakan. alihkan ke UPTD yang mampu men­
”Dulu, banyak ikan-ikan lokal tebar kembali di alam, seperti kerapu, “Perikanan Budidaya harus men­ dukung kebijakan dalam hal produksi
seperti ikan tawes, nilem, papuyu, kepiting, rajungan dan juga udang dukung Tiga Pilar Pembangunan yaitu benih ini,” papar Slamet.nred

Edisi No.15 Th 3 Mei - Juni 2015


Usaha 11 Akuakultur
Indonesia

SeHATKAN untuk Mengakses Modal


Untuk membantu pembudidaya pemerintah
melakukan Sertifikasi Hak Atas Tanah Pembudidaya
Ikan. Agar mereka dapat mengakses modal dari
perbankan.

P
ermodalan bagi pembudidaya berharap bahwa melalui SeHATKAN,
ikan seraing menjadi persoalan masuknya investasi di bidang perikanan
utama dalam meningkatkan budidaya dapat meningkat.
kapasitas usahanya. Untuk “Melalui penambahan modal maka
membantu para pembudidaya, Kemen­ para pembudidaya ikan dapat ber­kem­
terian Kelautan dan Perikanan (KKP) bang dan kemudian dapat membina
telah melaksanakan program Sertifikasi pem­budidaya-pembudidaya lainnya,”
Hak Atas Tanah Pembudidaya Ikan kata Slamet. Ia memberi contoh, di
(SeHATKAN). Sertifikat yang mereka Kabu­paten Banjarnegara, Jawa Tengah,
dapatkan diharapkan dapat dimanfaatkan pembudidaya gurame yang telah
sebagai agunan untuk mengakses mengikuti program SeHATKAN dapat
pembiayaan dari perbankan. mengakses modal ke perbankan dan
serti­fikasi tanah dapat mengakses permodalan
Direktur Jenderal Perikanan Budi­ mendapatkan tambahan modal sebesar
daya, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, MSi., Rp 100 juta. ”Ini membuktikan bahwa bisa dipercaya. “Untuk itu diperlukan bidang lahan. “Setelah terbitnya serti­
mengatakan bahwa program SeHATKAN perbankan sudah percaya bahwa bisnis rekomendasi dari Dinas terkait di fikat ini, kita harapkan pembudidaya
selaras dengan kebijakan Menteri usaha budidaya perikanan memberikan daerah sehingga perbankan tidak keliru dapat mengakses permodalan kepada
Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, keuntungan yang tinggi dan merupakan dalam mengucurkan kreditnya. Jadi perbankan atau sumber pembiayaan
agar pembudidaya lebih mandiri. Dengan bisnis yang menggairahkan,” ujar Pokdakan yang mengajukan kredit harus lainnya secara maksimal. Peningkatan
demikian mereka mampu meningkatkan Slamet. mampu menjalankan usahanya dengan permodalan akan mendorong pening­
levelnya menjadi pengusaha bukan lagi Untuk menghindari adanya kredit menggunakan teknologi, memahami katan produksi dan diikuti dengan
hanya pekerja atau buruh. macet perbankan dalam bisnis budidaya keinginan pasar, dan memiliki keinginan pening­katan kualitas produksi yang me­
“Dengan adanya program ini, kita perikanan ini, Slamet menjelaskan bahwa untuk mengembangkan usahanya,” jelas menuhi standar,” papar Slamet. Slamet
harap­kan permasalah permodalan ini KKP sudah memiliki data kelompok Slamet. yakin, pihak perbankan semakin yakin
akan teratasi,” ujar Slamet ketika melaku­ pembudidaya ikan (Pokdakan) yang Pada tahun 2015, program SeHATKAN bahwa bisnis budidaya perikanan adalah
kan sosialisasi program SeHATKAN di maju, dan memiliki komitmen yang akan menjangkau 104 Kabupaten/Kota bisnis yang bankable dan sangat layak
Yogyakarta, 6 Mei silam. Slamet juga tinggi dalam menjalankan usahanya dan dan diharapkan bisa menyertifikasi 8.000 untuk didukung.nred

Mengubah Garam Jadi Vanname


menjanjikan. Atas dasar itulah Rusmadi
Rusmadi sukses beralih profesi dari petambak beralih ke budidaya vanname. Hanya
garam ke petambak udang vanname di Rembang. dengan tambak garam yang dimilikinya
seluas 2.500 m2, Rusmadi mencoba
Keuntungannya Rp 300-400 juta per tiga bulan. budidaya vanname dengan cara tradi­

U
sional. Hambatan pun dirasakannya
dang vanname (Litopenaeus di sini adalah Pokdakan Mandalika Agung, kala itu. “Awalnya saya coba-coba untuk
vannamei) saat ini menjadi yang terletak di Desa Tireman Kecamatan budidaya vanname. Tapi gagal. Waktu
komoditas utama perikanan Rembang. Pokdakan ini dimotori oleh pertama kali tanam, pada saat sebelum
budidaya. Udang vanname Rusmadi yang semula hanya petambak panen udang saya mati semua,” papar
telah menggairahkan kembali per­ garam, dengan untung Rp 30 – Rp 40 juta Rusmadi.
tambakan udang di Indonesia yang per tahun. Keuntungan itu dianggap tidak Rusmadi tidak menyerah. Dia kemu­
sempat mengalami kegagalan budidaya bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan dian berusaha mencari tahu teknik
karena serangan hama penyakit bintik pendidikan anak-anaknya. Lagipula, har­ budidaya vanname. “Waktu itu teman
putih (white spot). ga garam sering tidak menentu. saya menyarankan untuk berkoordinasi
Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Lalu, Rusmadi mendengar dari dengan dinas Perikanan Kabupaten
merupakan daerah penghasil udang teman-temanya bahwa budidaya udang Rembang,” katanya. ”Lalu saya men­
vanname. Salah satu kelompok pem­budi­ vanname sangat menguntungkan dan datangi Dinas, dan disarankan untuk
daya ikan (pokdakan) yang sudah berhasil memberikan penghasilan yang lebih berkoordinasi juga dengan salah satu
UPT Ditjen Perikanan Budidaya yaitu
Balai Besar Perikanan Air Payau Jepara,” Rusmadi
tutur Rusmadi.
Lambat laun usahanya mulai ber­ panen yang dihasilkan sebanyak 8.500
kembang dengan dukungan teknis kg, size 50. Jadi, keuntungan bersih yang
dari Dinas Perikanan setempat dan diterimanya sebesar Rp 250 juta sampai
BBPBAP Jepara. Dari tambak yang hanya Rp 300 juta per siklus (3 bulan). Sungguh
seluas 2500 m2, kini Rusmadi sudah angka yang fantastis dan menjanjikan.
mengembangkan usaha budidayanya Bayangkan saja tambak yang dimiliki
dengan memiliki total tambak seluas 5 Rusmadi seluas 5 hektar dan semua
Hektar dengan intensif plastik mulsa. tambak yang dimilikinya aktif untuk
Dari satu tambak miliknya seluas 0,5 budidaya udang vanname.
Hektar, Rusmadi menebar benur udang Kini masalah biaya rumah tangga
vanname sebanyak 500.000 ekor. Pakan dan pendidikan anak sudah bisa ter­
yang dibutuhkan sebanyak 12.250 kg atasi olehnya, bahkan anaknya sudah
dan biaya operasional sebesar sekitar Rp mengenyam bangku pendidikan tinggi.
Udang vanname 170 juta. Selama 3 bulan pemeliharaan, (Ambia - Subdit Informasi Usaha dan Promosi)

Edisi No.14 Th 3 Mei - Juni 2015


Usaha 12
Akuakultur
Indonesia

Sukses Karya Bakti di Waduk PLN


Pokdakan Karya Bakti sukses membudidayakan nila
di keramba jaring apung bendungan air milik PLN.
Dipercaya mendapat kredit bank Rp 600 juta.
lahan yang dapat digunakan masyarakat
dan pihak PLN telah mengijinkannya untuk
dikelola guna membantu meningkatkan
kesajahteraan masyarakat.
Salah satu Pokdakan yang berhasil
megelolanya adalah Pokdakan Karya
Bakti. Pokdakan ini telah berhasil
mendapatkan kepercayaan bank dalam
memperoleh dana KKPE sebesar Rp 600
juta pada tahun 2012. Awalnya, pada
tahun 2011, Pokdakan ini hanya memiliki
6 Keramba jaring apung seukuran 6 x Keramba Jaring Apung Nila
6 m2 yang dikelola oleh 10 anggota.
Pokdakan yang diketuai oleh Made “Semua pihak yang terlibat dalam dihindari berupa banjir, sehingga
Sukiase ini mendapatkan modal awal dari usaha ini mendapatkan keuntungan menimbulkan kerugian yang tak terduga.
dana bantuan PUMP PB pada tahun 2011. pula, seperti pemasok pakan, pemasok Untuk mengantisipasinya Podakan Karya
Nyoman Putra, anggota pokdakan Karya Komoditas ikan yang dibudidayakan alat-alat perikanan dan juga pihak yang Bakti melakukan pemeliharaan karamba

I
Bakti adalah nila. Kebetulan permintaan ikan memasarkan ikan nilanya,” kata Nyoman supaya cukup kuat dan tidak mudah untuk
ndonesia merupakan wilayah yang nila di Bengkulu cukup tinggi. Putra, anggota Pokdakan Karya Bakti. terbawa oleh air banjir dan melakukan
mempunyai potensi lahan yang Pokdakan Karya Bakti pada saat Menurut Nyoman, dana kredit dari bank budidaya pada waktu yang tepat.
cukup luas untuk dimanfaatkan ini memiliki 70 Karamba. Penerimaan sudah digunakan untuk meningkatkan Selain itu tentu diperlukan
dalam sektor perikanan. Salah satu yang diperoleh tiap karamba adalah produksi, dan produksinya memang pengetahuan mengenai manajemen
potensi lahan yang dapat dijadikan media Rp 8.100.000,- untuk 3 bulan masa cukup meningkat sampai dengan tahun keuangan untuk memaksimalkan
usaha perikanan adalah bendungan air budidaya. Bila dikonversi ke jumlah panen 2014. “Tahun ini Pokdakan Karya Bakti keuntungan yang diperoleh Pokdakan ini.
yang bersumber dari air sungai. Provinsi didapatkan sebesar 450 kg per karamba akan mengajukan kembali kredit untuk Nyoman Putra mengharapkan kembali
Bengkulu mempunyai potensi lahan per siklus. Hasil itu diperoleh dari benih meningkatkan skala usaha kami,” kata bantuan penyuluhan dan bantuan lainnya
tersebut yaitu berupa bendungan air sebanyak 110 – 120 kg per karamba. Nyoman. dari pihak terkait untuk menunjang
milik PT. PLN. Lokasinya berada di Desa Jadi, tiap siklus budiaya Pokdakan Menurut Nyoman, kendala utama peningkatan produksi dan keuntungan
Suro Ilir, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten ini dapat menerima penghasilan Rp. yang dihadapai kelompoknya saat ini yang ingin diraih Pokdakannya. (Syati -
Kapahiang. Di lokasi ini terdapat 100 Ha 567.000.000,- adalah faktor alam yang tidak dapat Subdit Informasi Usaha dan Promosi)

Membangun Ketangguhan dan Kemandirian


Telah digelar Temu Koordinasi Pengembangan usaha perikanan budidaya melalui awasi dan melaporkan pekerjaannya
pemberdayaan masyarakat, khususnya sebagai­mana diatur dalam Pedoman
Usaha Mina Mandiri Perikanan Budidaya 2015 di pembudidaya ikan,” kata Balok. Teknis PUMM-PB tahun 2015. Zaini
Bogor. PUMM PB tahun ini menyalurkan bantuan Direktur Pemasaran Dalam Negeri,
Ditjen P2HP-KKP, Mohammad Zaini,
menjelaskan bahwa selain untuk men­
dukung pencapaian target produksi
sarana produksi. menga­takan bahwa pemberdayaan per­ikanan budidaya, PUMM-PB juga

P
kepada masyarakat pembudidaya ikan, diharapkan berdampak terhadap
engembangan Usaha Mina bangan Usaha Mina Mandiri (PUMM) diimplementasikan melalui pemberian penye­rapan tenaga kerja, peningkatan
Mandiri (PUMM) Perikanan Perikanan Budidaya 2015, di Hotel Best paket bantuan sarana produksi, dan pendapatan dan kesejahteraan, pengem­
Budi­daya (PB) merupakan salah Western Bogor, Rabu 20 Mei 2015 lalu. dilakukan secara swakelola. Mekanisme bangan wirausaha, dan memperkuat
satu upaya untuk mengem­ Slamet Soebjakto menambahkan, dengan swakelola ini mengharuskan pokdakan kelembagaan pokdakan itu sendiri.
bangkan usaha pembudidayaan ikan bagi adanya bantuan langsung masyarakat, selaku penyelenggara kegiatan mampu hn
kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) maka pem­budi­daya ikan diharapkan merencanakan, melaksanakan, meng­
skala kecil. Tujuannya, agar mereka ber­ akan semakin kokoh usahanya dan men­
kembang menjadi lebih besar, untuk jadi mandiri, tuturnya.
kemudian menjadi mandiri dan tangguh. Sebelumnya, pada 2011-2014 kegiatan
Pemberdayaan melalui PUMM-PB me­ PUMM-PB telah dilaksanakan dengan
libat­kan banyak pembudidaya ikan yang melibatkan 171.400 orang pembudidaya
tergabung dalam pokdakan, sehingga ikan yang tergabung dalam 13.980
diyakini dapat memberi kontri­busi nyata pokdakan. Evaluasi yang dilakukan oleh
dalam peningkatan produksi perikanan Badan Litbang KP menunjukkan bahwa
budidaya. lebih dari 80% kegiatan ini terlaksana
Dalam rangka mendukung terwujud­ dengan baik. Direktur Usaha Budidaya,
nya tiga pilar utama pembangunan Balok Budiyanto, mengatakan bahwa
nasional yaitu Kedaulatan, Keberlanjutan untuk PUMM-PB 2015 ini, direncanakan
dan Kesejahteraan, maka pemerintah akan disalurkan bantuan langsung
dalam hal ini Direktorat Jenderal masya­rakat berupa sarana produksi
Perikanan Budidaya dalam berbagai senilai Rp 77,7 milyar, melibatkan
kegiatannya akan menyentuh langsung 13.000 orang pembudidaya ikan yang
kepada masyarakat. Hal itu dsampaikan ter­gabung dalam 1.295 pokdakan di
Dirjen Perikanan Budidaya, KKP, Dr. Ir. seluruh Indonesia. ”Jumlah tersebut
Slamet Soebjakto, MSi., pada saat mem­ me­nunjukkan besarnya perhatian
buka acara ”Temu Koordinasi Pengem­ peme­­rintah terhadap pengembangan

Edisi No.15 Th 3 Mei - Juni 2015


Kesehatan Ikan & Lingkungan 13 Akuakultur
Indonesia

Mengatasi Eceng Gondok Cirata


Pembersihan eceng gondok di Waduk Cirata antara
lain dilakukan dengan menebar benih ikan pemakan
gulma. Perlu sosialisasi untuk memanfaatkannya
jadi bahan baku pakan.

K
ementerian Kelautan dan enceng gondok juga untuk menambah
Perikan­an (KKP) berusaha stok alam. ”Kita perlu menebar kembali
meng­­atasi gulma eceng gon­ benih ikan ke alam. Benih ikan-ikan
dok di Waduk Cirata, Jawa lokal ini merupakan hasil pembenihan,
Barat. Tindakan yang dilakukan, selain dan merupakan wujud kontribusi usaha
membersihkan langsung bagian perairan budidaya perikanan kepada lingkungan
dari eceng gondok, juga dengan perairan,” kata Slamet. Ia menambahkan
menebar benih ikan pemakan gulma. bahwa penebaran benih ikan ke alam
Penebaran dilakukan pada 7 Juni 2015 akan dilakukan juga di beberapa sungai
lalu oleh Direktur Jenderal Perikanan dan waduk lain sesuai dengan jenis ikan
Budidaya, KKP, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, lokal yang ada di sana.
Msi., bersama Dinas Perikanan dan Slamet berharap, penebaran ikan-
Kelautan Kabupaten Bandung Barat dan ikan pemakan tumbuhan di Waduk
Propinsi Jawa Barat, serta Gabungan Cirata itu bisa mengurangi tumbuhan Cirata, perlu edukasi dan sosialisasi takan bahwa Waduk Cirata memiliki
Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) eceng gondok. “Eceng gondok di waduk kepada para pembudidaya KJA (Karamba potensi pengembangan usaha keramba
dan Masyarakat Peduli Cirata (MPC). Cirata sudah mengkawatirkan, sehingga Jaring Apung). “Pembudidaya ikan jaring apung (KJA) yang besar, selain
Benih ikan yang ditebar adalah: 1.300 produksi ikan turun,” kata Slamet. Ia dapat mengumpulkan enceng gondok sebagai pemasok kebutuhan listrik pulau
kg benih ikan Grasscarp, 104.000 ekor bahkan mengimbau agar eceng gondok ter­utama di sekitar kerambanya, lalu Jawa dan Bali, serta menjadi sumber air
benih ikan bandeng, dan 28.000 ekor dimanfaatkan sebagai bahan baku diproses sebagai bahan baku pakan,” untuk pertanian, dan kegiatan wisata.
benih ikan tawes. pakan ikan. ”Kandungan protein tepung kata Maskur. Ia mengatakan bahwa Balai Karena itu BPWC pun berusaha mengatasi
Selain itu ditebar pula sebanyak enceng gondok sekitar 12 % mampu Besar Perikanan Budidaya Air Tawar tumbuhan eceng gondok yang makin
100.000 ekor benih ikan-ikan lokal menggantikan dedak,” terang Slamet. Sukabumi telah berhasil melakukan banyak, antara lain dengan menyiapkan
seperti jelawat, papuyu dan ikan batak. Direktur Kesehatan Ikan dan Ling­ inovasi membuat produk tepung eceng satu mesin pengeruk enceng gondok
Slamet Soebjakto menyampaikan, bahwa kungan, KKP, Ir. Maskur, MSi., menga­ gondok untuk bahan baku pakan ikan. yang mampu menampung 70 kubik
penebaran jenis ikan pemakan tumbuhan takan bahwa untuk mempercepat Dedek Suhanda, Teknical Badan enceng gondok. Tahun ini, katanya satu
ini selain untuk mengurangi populasi pem­­bersihan enceng gondok di Waduk Pengelola Waduk Cirata (BPWC) menga­ mesin lainnya akan didatangkan.nred

Workshop KKP dan FAO


FAO membantu Indonesia mengatasi penyakit Mark Smulders (FAO Representative, beberapa negara produsen udang dunia.
Indonesia), Dr. Melba Reantaso (Lead Untungnya, Indonesia sampai saat ini
udang. Proyek itu terlaksana dengan baik pada Mei Technical Unit, FAO Roma), Prof. Dr. dinyatakan bebas EMS. ”Ini berkat kerja
Nihad Fejzic (International Expert on Fish keras Pemerintah dan stakeholder dalam
2013 – Mei 2015.

B
Diseases Surveillance), Dr. Ivica Sučec mencegah masuknya penyakit EMS,”
ertempat di Hotel Sari Pan Perikanan (KKP) dan Food Agricultural (International Expert on Emergency kata Sjarif.
Pacific, Jakarta, pada 11 Mei Organization (FAO). Preparedness and Contingency Plan). Dalam upaya mengatasi per­masalahan
2015 lalu digelar National Workshop dibuka oleh Sekretaris Dalam sambutannya, Sekjen KKP penyakit udang, FAO telah memberikan
Workshop mengenai infor­ Jenderal Kementerian Kelautan dan Sjarif Widjaja yang dibacakan Sesdit­ bantuan kepada pemerintah Indonesia
mation dissemination and feedback. Perikanan, Sjarif Widjaja. Acara itu jenkan Budidaya, Tri Haryanto menga­ melalui kegiatan Technical Cooperation
Workshop ini terselenggara atas dihadiri oleh sejumlah pejabat dan takan bahwa produksi perikanan budi­ Project (TCP/INS/3402). Proyek itu telah
kerjasama Kementerian Kelautan dan pakar dari FAO. Mereka adalah; Dr. daya telah melampaui produksi per­ dilaksanakan dengan baik pada Mei
ikanan tangkap nasional sejak tahun 2013 – Mei 2015. Secara umum, yang
2010. Pada tahun 2013 total produksi telah dicapai dalam proyek ini adalah;
perikanan Indonesia 19,92 juta ton, pertama, pedoman mengenai surveilan
66,77% di antaranya dari perikanan penyakit udang. Keduan pedoman
budidaya. ”Hal ini menunjukkan peran mengenai Emergency Preparedness and
penting perikanan budidaya sebagai Contingency Plan. Ketiga, pilot project
penyedia pangan, penyumbang per­ penerapan biosekuriti pada farm level di
eko­nomian nasional sekaligus berperan Provinsi Banten dan Lampung. Keempat,
penting dalam pelestarian sumber daya sistem pelaporan surveilan penyakit
perikanan,” katanya. udang secara regular dan jalur cepat
Sjarif mengingatkan adanya bebe­ (fast track). Kelima, dokumen Strategi
rapa permasalahan, antara lain: jaminan Nasional Pengelolaan Kesehatan Ikan
keamanan pangan (food safety) produk dan Lingkungan.
perikanan budidaya, penurunan kualitas ”Diharapkan dengan menerapkan
lingkungan budidaya, dan wabah penya­ Strategi Nasional Pengelolaan Kesehatan
kit udang seperti Taura Syndrome Virus Ikan dan Lingkungan, maka target
(TSV), White Spot Syndrome Virus produksi perikanan budidaya dapat ter­
(WSSV), dan Infectious Myonecrosis Virus capai dan produk perikanan budidaya
(IMNV). Bahkan kini telah muncul wabah dapat dipercaya (credible) di pasar
penyakit baru yakni Early Mortality domestik dan pasar internasional,” kata
Syndrome (EMS) yang melanda di Syarif Widjaja.nandi/kesling

Edisi No.14 Th 3 Mei - Juni 2015


Prasarana 14
Akuakultur
Indonesia

Koi Unggul dari Blitar


Blitar terkenal sebagai penghasil ikan hias koi.
Pemda setempat telah membangun Sub-Raiser
untuk menanggulangi penyakit ikan.

K
abupaten Blitar, Jawa Timur, gok yang meliputi Desa Penataran,
merupakan satu-satunya kabu­ Kelu­rahan Nglegok, Klemloko, Desa
paten kawasan minapolitan Modangan, Krenceng, Jiwut, Bangsri,
per­contohan dengan komoditas Desa Dayu dan Desa Ngoran. Komoditas
unggulan yang dikembangkan ikan hias. yang banyak dikembangkan adalah jenis
Memang, kegiatan usaha budidaya ikan Koi dan pemasaran ikan koi dari Blitar ini
hias, terutama komoditas ikan koi telah telah cukup luas yang mencakup Jakarta,
lama berkembang di Blitar, dan semakin Surabaya, Bali dan kota-kota besar
maju sejak ditetapkan sebagai kawasan Indonesia lainnya.
minapolitan ikan hias pada tahun 2010
oleh Bupati. Produksi Naik
Budidaya ikan hias koi dan koki Selama kurun 2010-2014, produksi
per­tama kali diperkenalkan oleh se­ ikan koi di kawasan minapolitan Nglegok sebesar 1 ton/bulan. Kelompok Rukun Blitar dan sekitarnya. Pembangunan
orang warga bernama Mashuri pada naik 16,53% per tahun. Secara kese­ Abadi mendapat pendampingan dari Sub-Raiser ikan hias ini merupakan
tahun 1980-an, dengan mengadopsi luruhan, di Blitar naik sebesar 12,40%. Badan Penelitian dan Pengembangan upaya tindak lanjut dan pencegahan
teknis budidaya sistem kolam air deras Kegiatan budidaya ikan Koi di Blitar Ikan Hias Depok dalam pengembangan terjadinya wabah serangan Koi Herves
yang kala itu banyak dikembangkan di meliputi pembenihan, pembesaran, formula pakan ikan hiasnya itu. Virus (KHV) seperti yang telah terjadi
Sukabumi, Jawa Barat. Kemudian, karena pembuatan pakan hingga pemasaran. Untuk mendukung pengembangan pada tahun 2003 silam. Sebagai UPT
usaha ikan koi itu menguntungkan, maka Semangat masyarakat Blitar dalam ikan hias di kawasan minapolitan Karantina, semua ikan yang keluar dan
mayarakat pun mulai mengikutinya. Kini mengembangkan ikan hias, terutama di Nglegok, sejak tahun 2005 Pemda Blitar masuk kawasan Blitar akan dikarantina
Blitar terkenal sebagai penghasil ikan koi kawasan minapolitan sangat tinggi. Di telah membangun Sub-Raiser ikan hias terlebih dahulu di Sub-Raiser ini. Dengan
unggul. Ikan koi dari Blitar banyak dikirim Blitar sudah ada kelompok pembudidaya di atas lahan seluas 1,4 Ha. Fasilitas dibangunnya fasilitas ini, maka produksi
ke berbagai kota, terutama Jakarta dan yang dapat memproduksi pakan secara ini berfungsi sebagai pusat karantina koi unggul dari Blitar diharapkan
Surabaya. mandiri, yaitu kelompok Rukun Abadi, ikan hias, sarana konsultasi dalam terus meningkat dan keuntungan para
Kawasan minapolitan yang ditetap­ dengan merek Blitar Koi Feed atau BKF. penanganan penyakit ikan dan sebagai pembudidaya pun meningkat.
kan di Blitar adalah di Kecamatan Ngle­ Produksi pakan kelompok ini rata-rata pusat pemasaran ikan hias di wilayah ndes

Kawasan Minapolitan Indramayu (ds) Data produksi perikanan budidaya di Kab. Indramayu dan Kaw. Minapolitan

Produksi udang kawasan minapolitan Indramayu Data produksi perikanan budidaya di Kab. Indramayu dan Kaw. Minapolitan
menyumbang 20% terhadap produksi udang seluruh No Komoditas
RealisasiProduksi(Ton) Kenaikan
2010 2011 2012 2013 2014 RataͲrata
Indramayu. Peningkatan produksi ini didukung oleh 1 Kab.Indramayu 32.227 42.744 40.514 62.383 72.405 24,37
pelaksanaan demfarm. ͲUdangwindu 13.841 19.034 17.724 19.109 28.384 21,75

I
ͲUdangvaname 18.386 23.710 22.790 43.274 44.021 29,17
ndramayu, Jawa Barat, dikenal 20% terhadap produksi udang seluruh ͲBandeng 36.286 39.183 39.473 50.377 48.176 7,99
Data daerah
(ds)sebagai produksitambakperikanan budidaya
ikan. Indramayu. Peningkatandi Kab.diIndramayu dan Kaw. Minapolitan
produksi
2 Kaw.Minapolitan 14.935 16.871 22.320 25.266 34.300 23,55
Kawasan minapolitan percontohan kawasan Minapolitan didukung oleh
(Kec.Pasekan)
berbasis perikanan budidaya di pelaksanaan demfarm.
ͲUdangwindu 4.606 5.188 5.526 2.897 9.194 47,24
Indramayu terletak di desa Karang Dengan dicanangkannya program
Anyar, Kecamatan Pasekan (budidaya di industrialisasi pada tahun 2014 melalui
RealisasiProduksi(Ton) ͲUdangvaname 1.456 Kenaikan3.340 4.632 4.836 9.624 67,88
No Komoditas
tambak), dan desa Krimun Kecamatan2010kegiatan demfarm
2011 yang mengenalkan
2012 ͲBandeng
2013 20148.874 RataͲrata 8.343 12.161 17.533 15.483 18,07
1 Kab.Indramayu
Losarang 32.227
(budidaya di kolam). Komoditas budidaya
udang42.744
di tambak 40.514
yang 62.383
meng­ petak tambak, dengan72.405
rata-rata produksi24,37
telah dilaksanakan pada tahun 2012
ͲUdangwindu
unggulannya adalah udang dan bandeng. 13.841
gunakan plastik 19.034
mulsa, saat 17.724ini seba­ Grafik
8 - 10 19.109
ton/Ha/siklus. 28.384
Benur udang yang21,75
sepanjang 98 km. Sumber dana untuk
ͲUdangvaname 18.386 23.710 22.790
1. Pembangunan44.021
43.274
saluran irigasi di
29,17
Kabupaten Indramayu punya potensi gian besar pembudidaya telah mene­­ ditebar dibeli dari CP Prima dan Suri Tani pembangunan infrastruktur berasal
ͲBandeng Kaw. Minapolitan
budidaya air payau sebesar 22.514 Ha. 36.286 39.183
rapkannya. Penggunaan 39.473
plastik mulsa Pemuka 50.377
(STP). 48.176 7,99
Kementerian PU, APBD, DAK dan pihak
2 Kaw.Minapolitan 14.935
Dalam 5 tahun terakhir, produksi dapat  16.871
mengurangi 22.320 25.266
kebocoran air di 34.300
Komoditas unggulan lainnya adalah23,55
swasta yang memiliki tambak di sekitar
(Kec.Pasekan)
udang windu dan vaname di kawasan tambak dan dapat mengurangi pengi­ bandeng. Meskipun masih menerapkan kawasan minapolitan. Di Indramayu juga
ͲUdangwindu 4.606 5.188 5.526 2.897 9.194 47,24
minapolitan naik 47,24% dan 67,88%. kisan tanggul dan dasar tambak tanah teknologi tradisional, tapi peningkatan terdapat Balai Pengujian dan Pembinaan
ͲUdangvaname 1.456 3.340 4.632 4.836 9.624 67,88
Sedangkan rata-rata kenaikan produksi8.874
ͲBandeng
oleh arus kincir.8.343 12.161
produksinya
17.533
cukup baik,15.483
yaitu rata- Mutu Hasil Perikanan
18,07
udang di seluruh Indramayu hanya 20- Salah satu pembudidaya sukses di rata 18,07% di kawasan minapolitan Prinsip pembangunan ekonomi
30%. Artinya, produksi udang kawasan Indramayu adalah H. Bidin, yang mem­ dan 7,99% di seluruh Indramayu. Selain ter­integrasi juga telah diterapkan di
Grafik 1. Pembangunan
minapolitan menyumbang di atas saluranpunyai irigasi
tambak 20 diha, atau sekitar 54 dibudidayakan di tambak, benih bandeng Pasekan, dengan telah berkembangnya
Kaw. Minapolitan juga banyak ditebar di tandon-tandon kelompok pengolah dan pemasar
Grafik 1. Pembangunan saluran irigasi di Kaw. Minapolitan tambak budidaya udang. (Poklahsar) binaan Ditjen P2HP. Salah
Pembangunan infrastruktur di ka­ satunya adalah Polkahsar Rahayu yang
was­­an minapolitan cukup baik, se­perti merupakan kelompok ibu-ibu pengolah
saluran irigasi, pendalaman/pem­ba­ bandeng cabut duri, yang terletak di
ngun­­an tambak dan jalan produksi, Desa Pabean Ilir. Poklahsar Rahayu
dan infrastruktur pendukung seperti mampu menghasilkan produk cabut duri
gudang es, sambungan listrik PLN, rata-rata 30 Kg/Hari, yang dikerjakan
gedung pengolahan, pasar ikan, dan bergantian oleh anggota kelompok
lainnya. Pada tahun 2013 dan 2014, di sebanyak 10 orang. Pemasarannya di
Pasekan telah dibangun jalan produksi sekitar Indramayu, Singaraja, Bandung,
dan penambahan sambungan listrik Bogor dan Jakarta.
dari PLN. Pembangunan saluran irigasi ndes

Edisi No.15 Th 3 Mei - Juni 2015


Serba-Serbi 15 Akuakultur
Indonesia

Pertemuan Pusat Budidaya Asia Pasifik


Perikanan budidaya harus ramah lingkungan. Dalam
pertemuan NACA, Indonesia mengusulkan CBIB
dapat diterima di pasar regional dan internasional.

D
irjen Perikanan Budidaya budidaya perikanan, meningkatkan
Kementerian Kelautan dan produksi pangan menuju ketahanan
Perikanan, Dr. Ir. Slamet pangan, meningkatkan devisa negara
Soebjakto, MSi., menghadiri dan juga melakukan diversifikasi pro­
acara pembukaan ”26th Network of duksi akuakultur secara terintegrasi,”
Aquaculture Centres in Asia Pacific kata Slamet Soebjakto. ”Kita harus
(NACA) Governing Council Meeting memanfaatkan NACA ini untuk melaku­
(GCM 26)” di Bali, pada 5 Mei 2015 silam. kan transfer teknologi dan komunikasi
Slamet mengatakan bahwa Indonesia tentang perkembangan terbaru perikanan
merupakan salah satu produsen hasil budidaya,” Slamet menambahkan.
perikanan budidaya (akuakultur) ter­ Indonesia menjadi anggota NACA
besar di dunia. Dengan produksi sejak 2005, dan telah mendapat banyak
akuakultur yang mencapai 14,52 juta manfaat. Misalnya, mendapat dukungan
ton (data sementara) pada tahun 2014, dalam penanggulangan penyakit Koi
Indonesia terus berupaya meningkatkan Herpes Virus (KHV) pada tahun 2009. pengembangan perikanan budidaya di budidaya perikanan harus ber­kelan­
produksinya. Target produksi tahun 2015 Disamping itu juga mendapatkan infor­ Indonesia,” terang Slamet. jutan baik dari segi usaha maupun
mencapai 17,91 juta ton. masi terkini tentang wabah penyakit Pada pertemuan NACA tahun ini, lingkungan. ”Perikanan budidaya harus
Upaya untuk mencapai target itu ikan/udang yang terjadi di Asia Pasifik. Indonesia memaparkan kebijakan peme­ ramah lingkungan dan mendukung
dilakukan antara lain melalui kerja­ ”Hal ini mendorong Indonesia untuk rintah dalam mengembangkan per­ keberlanjutan. Salah satunya dengan
sama baik dengan seluruh stake holder melakukan pencegahan terhadap ikan­an budidaya. Untuk meningkatkan me­lakukan penerapan Good Aquaculture
di dalam negeri maupun dengan masuk­­­nya penyakit Early Mortality kesejahteraan pembudidaya, pemerintah Practices (GAP) melalui Cara Budidaya
negara sahabat. Salah satunya melalui Syndrome (EMS) sehingga menjadikan mendorong usaha budidaya perikanan Ikan yang Baik (CBIB). Kita akan meng­
keanggotaan di NACA. “Keanggotaan Indonesia bebas penyakit EMS sampai yang mudah dan murah. ”Budidaya Laut usulkan dalam pertemuan NACA kali ini,
Indonesia dalam NACA ini sesuai dengan saat ini,” kata Slamet. “Kita juga mudah akan dikembangkan untuk mendorong CBIB yang diterapkan di Indonesia dapat
konsep pembangunan perikanan budi­ dalam mendapatkan akses ke organisasi pembangunan Indonesian menuju Poros diterima oleh pasar regional maupun
daya saat ini, yaitu mendorong pem­ internasional lainnya seperti FAO dan Maritim dunia,” jelas Slamet. internasional,” papar Slamet.
bangunan pedesaan melalui usaha ACIAR sehingga dapat mendorong Slamet menambahkan bahwa usaha (red)

Ikan Mas Majalaya Tahan Penyakit


Ikan mas Majalaya MHC+ F2 terbukti tahan KHV dan keter­sediaan induk ikan mas yang ada la­lui teknologi seleksi berbasis marka.
di masyarakat, baik kualitas maupun Teknologi seleksi pada ikan mas ini dapat
Aeromonas hydrophila. Ikan ini dapat didistribusikan kuantitas. pula menjadi acuan untuk diaplikasikan
ke masyarakat guna mendorong produksi ikan mas Upaya pemulihan kondisi ini terus
dilakukan terutama oleh lembaga peme­
pada spesies lainnya. Ditinjau dari aspek
ekonomi; bahwa tingkat kelangsungan
nasional. rintah. Balai Besar Pengembangan Budi­ hidup yang lebih baik, produksi ikan

I
daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi mas akan makin baik pula. Di samping
kan mas (Cyprinus carpio) merupakan Cang­kringan, Kumpai dan sebagainya. pun turut terlibat aktif melalui upaya itu, kerugian yang diakibatkan oleh
spesies ikan air tawar yang sudah Pembudidayaan ikan mas di Indonesia meningkatkan ketahanan tubuh induk serangan penyakit akan lebih kecil jika
lama dibudidayakan. Di Indonesia, sempat mengalami penurunan akibat dan benih ikan mas. Kini telah diperoleh menggunakan produk ikan mas tahan
dikenal beberapa strain ikan mas serangan penyakit, khususnya koi her­ ikan mas unggul Majalaya, yakni Ikan penyakit.
yang dibudidayakan, yakni Maja­laya, pes­virus (KHV). Serangan penyakit ter­ mas Majalaya MHC⁺ F2. Ikan ini telah Secara aspek sosial, pemuliaan
Punten, Sinyonya, Domas, Merah/ sebut makin menambah rendahnya diuji dengan menggunakan bakteri dan produk pemuliaan yang dihasilkan
Aeromonas hydrophila dan KHV. Hasil uji berupa ikan mas tahan penyakit me­
tantang di laboratorium menggunakan rupakan bentuk tanggung jawab kepada
bakteri Aeromonas hydrophila menun­ masyarakat pembudidaya dalam pe­nye­­
jukkan bahwa ikan Majalaya MHC⁺ diaan ikan mas unggul. Tingkat kepas­
F2 (74,44%) memiliki kelangsungan tian produksi akan meningkat walau­
hidup sekitar 3,5 kali (252,6%) lebih pun ada serangan penyakit, khusus­­
tinggi daripada ikan kontrol (21,11%). nya yang disebabkan oleh KHV dan
Sementara itu uji tantang terhadap KHV Aero­­monas hydrophila. Berdasarkan
menunjukkan bahwa ikan Majalaya MHC⁺ aspek lingkungan, penggunaan ikan
F2 hidup 100%, sedangkan ikan kontrol mas Majalaya tahan penyakit ini akan
hanya 8,33%. Ikan kontrol berasal dari mengurangi penggunaan obat-obatan.
masyarakat di daerah Cisaat, Sukabumi. Berdasarkan hasil pengujian ter­
Selanjutnya, daya tahan ikan mas F3 hadap ikan mas turunan Majalaya
MHC⁺ terhadap infeksi Aeromonas MHC+ F2, khususnya terhadap KHV dan
hydro­­­­phila tetap tinggi, yakni sekitar Aeromonas hydrophila, maka, ikan ini
161,5% dibandingkan dengan ikan mas dapat didistribusikan ke masyarakat
dari pembudidaya di Bogor. guna mendorong peningkatan produksi
Berdasarkan aspek teknologi, ikan ikan mas nasional. Strain ikan mas ini
mas tahan penyakit ini memberikan untuk selanjutnya diberi nama ikan
peluang kepada para pembudidaya untuk mas MANTAP (Majalaya yang Tahan
mendapatkan pilihan jenis ikan untuk Penyakit).
dibudidayakan yang dikembangkan me­ (Sumber : BBPBAT Sukabumi)

Edisi No.14 Th 3 Mei - Juni 2015


Profil 16
Akuakultur
Indonesia

Profil Pembenih Skala Kecil Mina Lestari (Teguh)

Mengajar dan Mengurus Ikan, Sama Nikmatnya


Kabupaten Musi Rawas terus mengembangkan sektor perikan­
an budidaya dalam upaya menjadikan daerah itu pemasok
ikan terbesar di Sumatera sekaligus mendukung program
lumbung ikan Sumatera Selatan. Di Kabupaten Musi Rawas
terdapat hamparan kolam-kolam yang berada di kanan kiri
jalan utama desa itu, bernama desa S Kertasari.

K
onon nama-nama di desa tanpa bisa memilih ukuran ikan yang
tersebut sesuai abjad karena ada diperairan umum, ikan gurami
berawal dari lokasi transmigrasi yang berukuran besarpun menjadi
yang digarap oleh transmigran target tangkapannya. Ikan-ikan seberat
berasal dari Pulau Jawa. Teguh menimba 500 gram hingga 1 kilogram kemudian
ilmu di Kota pelajar (Yogyakarta) tepatnya dipelihara sampai 2 tahun lamanya
di Universitas Taman Siswa Fakultas hingga siap dijadikan indukan untuk
Keguruan Ilmu Pendidikan jurusan Teknik dikawinkan dan dipijahkan. Pernah
Mesin. Setelah mengantongi ijasah S1 pula mendatangkan sarang telur ikan
Teguh kembali ke kota kelahirannya di gurami dari Kabupaten Banjarnegara
Lubuk Linggau dan mengabdikan ilmunya dengan menggunakan jasa angkutan
menjadi guru di STM di Kota Lubuk darat (dikirim dengan bis umum), dalam
Linggau. perjalanan selama 3-4 hari tiba di Musi
Memulai usaha kolamnya diatas tanah Rawas telur sudah menetas dan dijualnya
warisan orangtuanya, yang kemudian kepada konsumen seharga Rp 40 - Rp60/
diper­luas dengan cara membeli dari biji telur.
tetangganya, sehingga total keseluruhan Kegiatan ini mulai sejak tahun 2007
saat ini adalah 4.000 m2. Diawali dari dengan niat menjadikan lokasi kolamnya
kegiatan pertanian terpadu seperti sebagai kegiatan pembenihan. Untuk Teguh
meme­lihara sapi, padi disawah dan mendapatkan hasil yang lebih baik,
memelihara ikan gurami yang ditangkap pada tahun 2011 Teguh mendatangkan Mina Lestari dipasarkan di Kabupaten membangun cita-citanya untuk menjadi
dari alam Teguh yang gemar memelihara Calon Induk (CALIN) dari BPBAT Jambi Musi Rawas dan sekitarnya. Teguh pioner di Desa lokasi usahanya agar
ikan di kolam milik orangtuanya dan sebanyak 30 paket yaitu strain Gurami menga­takan penghasilannya sebagai menjadi kawasan Ikan gurami (baik
terus menekuninya hingga remaja dan Batanghari berukuran 500 gr – 1.000 gr. petani ikan gurami lebih besar daripada pembenihan maupun pembesaran),
dewasa. Bahkan setelah bekerja sebagai Setahun kemudian (tahun 2012-2013) gajinya sebagai guru SMK. Dengan sebaik­nya kawasan gurami di Kabupaten
guru STM, setiap harinya Teguh selalu didatangkan Calin Gurami Sawang ukuran niat kuatnya untuk terus berusaha Banjarnegara provinsi Jawa Tengah..
rajin mengurusi kolam-kolam ikan milik 750 gram dari Purwokerto Jawa Tengah. dibidang pembenihan ikan gurami, dia (ah)
pribadinya. Sehingga setiap kegiatan pembenihan
Saat ini telah dimilikinya kolam Teguh me­nga­winkannya secara massal
induk sebanyak unit masing-masing ber­ dengan perbandingan1 jantan dan 4 ekor
ukuran 40 mx20 meter, kolam untuk betina.
benih sebanyak 5 unit masing-masing Kapasitas produksi benih ikan gurami
berukuran 10 m x 20 m dan 17 unit terpal di Unit Pembenihan Rakyat Mina Lestari
berukuran 7 m x 7 m. sebesar 10.000 ekor pertahun dan
Kegiatan pembesaran ikan gurami produksi riil yang tercatat sebesar 6.000
bermula dari menangkap anakan (benih) ekor pertahun, hasil panen benih ikan
gurami di perairan umum (Sungai), gurami yang diproduksi di lahan UPR

Kolam gurame milik Teguh

Edisi No.15 Th 3 Mei - Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai